Professional Documents
Culture Documents
PROLAPSUS UTERI
MALANG
I. TOPIK
II. PERMASALAHAN
Prolapsus organ panggul adalah keadaan yang sering terjadi terutama pada wanita
tua. Diperkirakan lebih dari 50% wanita yang pernah melahirkan normal akan
mengalami keadaan ini dalam berbagai tingkatan, namun oleh karena tidak semua
diantara mereka mengeluhkan hal ini pada dokter maka angka kejadian yang pasti
sulit ditentukan.
III.SASARAN
Pasian dan Keluarga serta pengunjung poli
IV. TUJUAN
a. Umum
b. Khusus
1) Peserta dapat menjelaskan definisi dari prolapsus uteri.
V. MATERI
1) Definisi
Prolapsus uteri adalah keadaan yang terjadi akibat otot penyangga uterus
menjadi kendor sehingga uterus akan turun atau bergeser kebawah dan dapat
menonjol keluar dari vagina. Dalam keadaan normal, uterus disangga oleh otot
panggul dan ligamentum penyangga. Bila otot penyangga tersebut menjadi lemah
atau mengalami cedera akan terjadi prolapsus uteri. Pada kasus ringan, bagian
uterus turun ke puncak vagina dan pada kasus yang sangat berat dapat terjadi
protrusi melalui orifisium vaginae dan berada diluar vagina. Prolapsus uteri sering
terjadi bersamaan dengan urethrocele dan cystocele (urethra dan atau kendung
kemih terdorong keluar dari dinding depan vagina ) dan rectocele (dinding rectum
terdorong keluar dari dinding belakang vagina
4) Etiologi
Partus yang berulang kali dan terjadi terlampau sering, partus dengan
penyulit merupakan penyebab prolapsus genitalis dan memperburuk porolaps
yang sudah ada. Faktor-faktor lain adalah tarikan janin pada pembukaan belum
lengkap, prasat Crede yang berlebihan untuk mengeluarkan plasenta dsb. Jadi
tidaklah mengherankan jika prolapsus genitalis terjadi segera setelah partus atau
dalam masa nifas. Asites dan tumor-tumor di daerah pelvis mempermudah
terjadinya hal tsb. Bila prolapsus uteri dijumpai pada nullipara, factor
penyebabnya adalah kelainan bawaan berupa kelemahan jaringan penunjang
uterus.
5) Patofisiologi
Prolapsus uteri terdapat dalam berbagai tingkat, dari yang paling ringan
sampai prolapsus uteri totalis. Terutama akibat persalinan, khususnya persalinan
pervagina yang susah dan terdapatnya kelemahan-kelemahan ligament yang
tergolong dalam fasia endopelviks dan otot-otot serta fasia-fasia dasar panggul.
Juga dalam keadaan tekanan intraabdominal yang meningkat dan kronik akan
memudahkan penurunan uterus, terutama apabila tonus otot-otot mengurang
seperti pada penderita dalam menopause.
Serviks uteri terletak diluar vagina, akan tergeser oleh pakaian wanita
tersebut dan lambat laun menimbulkan ulkus yang dinamakan ulkus dekubitus.
Jika fasia di bagian depan dinding vagina kendor biasanya trauma obstetric,ia
akan terdorong oleh kandung kencing sehingga menyebabkan penonjolan dinding
depan vagina kebelakang yang dinamakan sistokel. Sistokel yang pada mulanya
hanya ringan saja, dapat menjadi besar karena persalinan berikutnya yang kurang
lancar,atau yang diselesaikan dalam penurunan dan menyebabkan urethrokel.
Urethrokel harus dibedakan dari divertikulum urethra.Pada divertikulum keadaan
urethra dan kandung kencing normal hanya dibelakang urethra ada lubang yang
membuat kantong antara urethra dan vagina.kekendoran fasia dibagian belakang
dinding vagina oleh trauma obstetric atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan
turunnya rectum kedepan dan menyebabkan dinding belakang vagina menonjol
kelumen vagina yang dinamakan retrokel.Enterokel adalah hernia dari kavum
Douglasi.Dinding vagina bagian belakang turun dan menonjol ke depan.Kantong
hernia ini dapat berisi usus atau omentum.
6) Pemeriksaan Penunjang
8) Pencegahan
Pemendekan waktu persalinan terutama bila kala pengeluaran dan kalau
perlu dilakukan elektif (umpamanya foceps dengan kepala sudah didasar
panggul), membuat episiotomi, memperbaiki dan mereparasi luka atau kerusakan
jalan lahir dengan baik, memimpin persalinan dengan baik agar dihindarkan
penderita meneran sebelum pembukaan lengkap betul, menghindari paksaan
dalam mengeluiarkan plasenta (perasat Crede), mengawasi involusi uterus pasca
persalinan tetap baik dan cepat, serta mencegah atau mengobati hal-hal yang
dapat meningkatkan tekanan intraabdominal seperti batuk-batuk yang kronik.
Menghindari benda-benda yang berat. Dan juga menganjurkan agar penderita
jangan terlalu banyak punya anak atau sering melahirkan, latihan otot dasar
panggul ( Kegel Exercise ), Hindari konstipasi
9) Penatalaksanaan Medis
Pada kelemahan otot dasar panggul ringan, latihan dasar panggul dapat
memperbaiki tonus otot dasar panggul. Selain itu, penggunaan pesarium dapat
dikerjakan pada kondisi sebagai berikut :
1. Keadaan umum pasien yang tidak memungkinkan
2. Selama kehamilan atau pasca persalinan
3. Untuk mendukung proses [penyembuhan ulkus dekubitus
Pesarium dapat menyebabkan iritasi dan ulserasi. Secara periodik ( setiap 6 – 12
minggu ) pesarium vaginal harus dilepas , dibersihkan dan kemudian dipasang
kembali. Kesalahan pemasangan dapay meyebabkan terjadinya fistula, perdarahan
dan infeksi.
Pengobatan Operatif
Prolapsus uteri biasanya disertai dengan prolapsus vagina.Maka,jika
dilakukan pembedahan untuk prolapsus uteri,prolapsus vagina perlu ditangani
juga.ada kemungkinan terjadi prolapsus vagina yang membutuhkan
pembedahan,padahal tidak ada prolapsus uteri,atau prolapsus uteri yang tidak ada
belum perlu dioperasi.Indikasi untuk melakukan operasi pada prolapsus vagina
adalah adanya keluhan.
Indikasi untuk melakukan operasi pada prolapsus uteri tergantung dari
beberapa factor,seperi umur penderita,keinginanya untuk mendapat anak atau
untuk mempertahankan uterus,tingkat prolapsus dan adanya keluhan.
VI. Cara penyampaian
a. Format kelompok
2) Pemateri : Nurhadi
b. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
VII. Sarana
1) Lembar balik
2) leaflet
VIII. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
• Peserta hadir ditempat penyuluhan
• Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan ruang 16 combustio RSSA
Malang
• Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
• Kesiapan SAP.
• Kesiapan media: Leaflet, Flip Chart.
2) Evaluasi Proses
• Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
• Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
• Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3) Evaluasi Hasil
• Keluarga dan pasien mengetahui tentang jenis nutrisi yang diperlukan.
• Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 15 orang.
KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN MEDIA
PESERTA dan
METODE
1. 3 Pembukaan : Ceramah
• Menjelaskan etiologi/
penyebab dari prolapsus uteri • Menden
garkan
• Menjelaskan tanda dan gejala
dari prolapsus uteri
• Bertany
• Menjelaskan manifestasi klinis
a dan menjawab
prolapsus uteri.
pertanyaan yang
• Menjelaskan komplikasi dari diajukan
prlapsusu uteri
3. 10 Evaluasi : Leaflet dan
Tanya jawab
Menit • Menanyakan kepada • Menjaw
peserta tentang materi yang telah ab pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi : Ceramah
LEMBAR EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Hari : Kamis
• Pada waktu pelaksanaan, SAP dan MEDIA (leaflet, lembar balik) telah siap
sebelum penyuluhan dilaksanakan.
• Dalam waktu pelaksanaan, pengorganisasian telah dilakukan sebelumnya yaitu:
2. Evaluasi Proses
a. Kenapa anak remaja yang baru pertama kali haid perdarahannya banyak?
3. Evaluasi hasil
Teddy Supriadi. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obsttetri dan Gynekologi. Jakarta: EGC
Wiknjosastro Hanifa. 2000. Kelainan Letak Alat-Alat Genital Dalam Ilmu Kandungan, Cetakan
Ke III, , Jakarta: Bina Pustaka Sarwono