Professional Documents
Culture Documents
Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Tim Penyusun
ii
DISKRIPSI JUDUL
iii
PETA KEDUDUKAN MODUL
iv
PRASYARAT
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL MODUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DISKRIPSI JUDUL ...................................................................................... iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ................................................................... iv
PRASYARAT ............................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
PERISTILAHAN/GLOSSARY .................................................................. vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................... viii
TUJUAN ....................................................................................................... ix
KEGIATAN BELAJAR 1 ............................................................................. 1
A. Lembar Informasi ............................................................................ 1
B. Lembar Kerja ................................................................................... 4
1. Alat ............................................................................................ 6
2. Bahan ........................................................................................ 6
3. Kesehata n dan Keselamatan Kerja ..................................... 6
4. Langkah Kerja ........................................................................ 7
KEGIATAN BELAJAR 2 ............................................................................. 31
A. Lembar Informasi ............................................................................ 31
B. Lembar Kerja .................................................................................. 32
1. Alat ............................................................................................ 33
2. Bahan ......................................................................................... 34
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ..................................... 34
4. Langkah Kerja ......................................................................... 35
LEMBAR EVALUASI ................................................................................. 45
LEMBAR KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI................................. 49
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52
vi
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Profil pintu : lekukan hiasan pada bagian rangka daun pintu dan
jendela guna memperindah tampilan daun pintu
atau jendela.
Doorpel : adalah ambang pintu bawah yang biasanya
mempunyai ukuran lebar sampai 20 cm, yang
mempunyai sambungan dengan dua pen,
vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
viii
TUJUAN
A. Tujuan akhir :
Setelah selesai mengerjakan seluruh kegiatan modul ini, dan bila
disediakan peralatan yang cukup, bahan dan gambar kerja yang jelas
maka peserta diklat mampu dan trampil membuat daun pintu dan daun
jendela secara mandiri atau kelompok dengan hasil sesuai gambar kerja,
tepat ukuran, siku, tidak baling, semua sambungan rapat, rata, rapi, dan
dalam waktu yang cepat.
B. Tujuan antara :
Setelah mengikuti program modul ini maka peserta diklat akan
memiliki kemampuan dan keterampilan dalam :
1. Pengetaman papan kayu siku ke 4 sisi dengan ukuran yang sama
untuk seluruh bahan sejenis, dengan menggunakan mesin ketam
perata dan mesin ketam penebal
2. Melukis semua sambungan dan bentuk dari daun pintu dan
jendela
3. Membuat lubang pen dengan menggunakan mesin pahat persegi
(Hollow Chisel Mortiser )
4. Membuat pen dengan menggunakan mesin pembuat pen
(Tenoning machsin), atau dengan mesin gergaji potong
berlengan.
5. Membuat sponing kusen dengan menggunakan mesin frish, atau
dengan mesin gergaji belah bermeja.
6. Menyetel dan merangkai daun pintu dengan hasil siku, rata, rapi,
rapat, dengan menggunakan clemp panjang, diperkuat dengan
lem dan pasak/nagel.
ix
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMBUAT DAUN PINTU PANEL
A. Lembar Informasi.
1. Pengertian .
Daun pintu adalah daun penutup lubang pintu yang telah diberi rangka
(kusen)
1
? Panel daun pintu adalah papan yang dipasang pada rangka
daun pintu dengan sambungan alur lidah, sehingga menutup
rapat pada daun pintu tersebut. Ukuran tebal papan panil
juga sangat bervariasi, dimulai ukuran 1 cm ( dari yang paling
tipis ) hingga 4 cm ( yang paling tebal ), dan ukuran tersebut
mengikuti dari kegunaan atau fungsi dan estetika dari daun
pintu tersebut. Bahan papan panil biasanya dari papan
dengan ukuran 3 x 25 x 400 cm, sehingga mudah dikerjakan
sesuai dengan desain yang dibuat.
2
4. Jenis daun pintu
a. Daun pintu panil.
Yang dimaksud daun pintu panil adalah daun pintu dengan
rangka kayu dan papan panil sebagai penutup pada bagian
dalam dari rangka yang dipasang dengan sambungan alur dan
pen. Ukuran tebal rangka minimum 2,8 cm hingga 4 cm,
sangat tergantung dengan bahan yang tersedia atau
dikehendaki oleh pemesan daun pintu tersebut. Sedang
ukuran tebal panilnya dapat sama dengan ukuran rangkanya
atau lebih tipis dari tebal rangkanya.
b. Pintu kaca
Pintu kaca adalah pintu dengan penutup daunnya dengan
kaca. Pemasangan kaca biasanya dilakukan setelah rangka
pintu telah dipasang secara permanen, baru dipasang
kacanya. Ukuran tebal kaca sangat tergantung dengan ukuran
dari lebar lubang rangka pintu yang harus diisi dengan kaca.
Ketebalan kaca dapat dimulai dari 3 mm untuk lubang rangka
kecil, semakin besar lubang yang harus ditutup juga semakin
tebal kacanya. Dan daun pintu kaca tanpa rangka maka harus
lebih tebal kaca yang digunakan.
c. Pintu Krepyak/jaluzi.
Pintu krepyak adalah pintu dengan penutup lubang rangka
menggunakan lembaran lembaran papan kecil yang ditata
secara rapat atau jarang/berlubang.
3
pintu sejenis ini akan sesuai untuk daun pintu kamar, yang
tidak berhubungan langsung dengan luar.
B. Lembar Kerja
Gambar Kerja
11,5 cm
A
84 cm
5,5 cm
30 cm
B 5,5 cm
44,5 cm
4
C
20 cm
3,7 cm
4
DETAIL A
2
8,5
DETAIL B
DETAIL C
1 cm
6 cm
5 cm
6 cm
2 cm
1 1 9,5 cm
5
1. Alat
Alat yang digunakan ada 2 kategori ialah alat tangan dan alat kerja
mesin.
Alat tangan adalah :
? Pahat ukuran lubang ukuran ¾ “, 3/8”
? Pukul Besi
? Palu Kayu
? Siku
? Meteran 3 m
? Gergaji potong
? Clamp panjang
Alat Mesin kayu :
? Ketam Perata (Hand Planner)
? Ketam Penebal (Thecknesser )
? Gergaji Potong (Radial Arm Saw)
? Gergaji belah (Ripping Saw)
? Mesin pahat lubang (Hallow Chisel Mortiser)
? Mesin frish (Router)
? Mesin gergaji pita (band saw)
? Mesin purus (Tenoning macshine)
2. Bahan
? Kayu kamper ukuran 4/25 x 400 cm : 1 batang
? Kayu kamper ukuran 3/25 x 400 cm : 1 batang
? Lem kayu rakol : 0,1 kg
6
? Pakailah masker hidung bila bengkel kerja kayu tidak
menggunakan dust collector , secara central
? Pakailah penutup telinga bagi yang sangat peka dengan suara.
? Pakailah sepatu yang tertutup dan alas sepatu menggunakan
karet bergerigi
? Gunakan pengaman yang ada pada mesin kayu dengan benar.
? Laksanakan pengukuran kayu dengan cermat agar tidak terjadi
kekeliruan.
? Pastikan anda dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak
sedang mengantuk, lapar, dan haus.
4. Langkah Kerja :
a. Pekerjaan persiapan bahan .
? Alat yang digunakan ialah rol meter, pensil dan penyiku
? Ambil bahan kayu kamper 2 batang ukuran 4/30 x 400 cm,
dan 3/30 x 400 cm
? Merencanakan kebutuhan untuk bahan rangka daun pintu
yang terdiri dari rangka luar dan rangka dalam, rangka luar
meliputi rangka tiang ukuran 4/12 x 201 cm sebanyak 2
batang, ambang atas ukuran 4/12 x 82 cm. Dan ambang
bawah (doorpel) ukuran 4/20 x 82 cm, untuk rangka dalam
terdiri dari ambang tengah 4/6 x 80 cm 2 batang, 4/6 x 180
cm 1 batang.
? Merencanakan pemotongan bahan sebagai berikut :
rangka tiang 4/25 x 201 cm : 1 batang,
rangka doorpel , ambang atas , tiang dan ambang tengah :
1 batang, ukuran 4/30 x 200 cm.
7
20 12
6 cm
82 cm 82 cm
12
12
201 cm
b. Pemotongan bahan
? Siapkan mesin gergaji potong (radial arm saw)
? Papan kayu 4/30 x 400 cm dipotong bagian ujung supaya
siku dan potong jadi dua sesuai ukuran yang telah dibuat,
dengan cara meletakkan papan diatas meja mesin gergaji
potong, dengan merapatkan pada balok penghantar, garis
potong tepatkan pada daun gergaji menyinggung bagian
garis potong. Lakukan pemotongan dengan menghidupkan
mesin dan potong secara seksama dan cermat. Lakukan
pemotongan bahan yang lain sesuai ukuran dengan cara
yang sama.
8
menghasilkan pembelahan dengan ukuran yang akurat,
maka penyetelan penghantar gergaji harus diukur yang teliti.
Pertama stel jarak sisi dalam gigi gergaji dengan penghantar
dengan alat ukur/rol meter = 12 cm. Matikan penghantar
supaya tidak bergeser.
Meja gergaji
9
? Pemotongan untuk doorpel ukuran panjang 82 cm dan
rangka ambang atas dan tengah dengan ukuran panjang
82 cm.dengan menggunakan gergaji potong (radial arm
saw), dan pembelahan untuk doorpel dengan ukuran lebar
= 20 cm, dan rangka ambang atas ukuran 4/5,5 cm 2
batang.
3 2
4
T.Pengaman
Sakelar ON/OF
10
Ketam papan muka 2
T.Pengaman
Penghantar
Kedudukan pisau
Kedudukan kayu
Meja ketam dapat distel
turun naik
Roda penggerak
Sakelar ON / OF
11
? Lanjutkan pengetaman muka 3, lakukan dulu untuk
rangka tengah, ambang dan tiang, stel ketam penebal
pada posisi meja ketam = 5,5 cm, masukkan semua
rangka ukuran tersebut, dan naikkan meja ketam ¼
putaran , lanjutkan pengetaman muka 3 sehingga halus
semuanya. Pengetaman muka 3 dilanjutkan untuk rangka
tiang dan ambang atas yang memiliki ukuran sama 12
cm. Dengan menyetel ketam penebal dengan ketinggian
12 cm, maka pengetaman rangka dapat dilanjutkan
sampai mendapatkan permukaan 3 menjadi halus, namun
juga harus dijaga lebar rangka minimum adalah 11,5 cm.
Dan yang terakhir adalah pengetaman arah tebal (muka
3) untuk ambang bawah (doorpel), seperti yang telah
dilakukan pada rangka yang lain maka juga dapat
dilakukan pada mesin ketamn penebal ini, namun apabila
ada kesulitan mesin ketam penebal tidak mampu
mencapai ketinggian 20 cm, maka dapat menggunakan
ketam perata untuk sekedar menghaluskan muka 3 .
Kedudukan yg diketam
12
e. Pembuatan tanda paring
? Untuk rangka tiang disatukan dengan arah ketebalan
yang sama dalam posisi tidur, yang kecil ditaruh ditengah
sesuai dengan posisi bila dirangkai, lalu goreskan tanda
paring seperti di bawah ini.
201
82 cm
f. Melukis sambungan
1. Sambungan ambang atas, tengah dan bawah (doorpel)
? Setelah diberi tanda paring maka lukis sambungan pen
pada doorpel, ambang tengah dan ambang atas,
setelah ditata dengan menyamakan ujung papan yang
mempunyai ukuran sama dan untuk ambang tengah
13
ditata secara simetris dengan urutan sesuai dengan
tanda paring, maka ukurlah panjang sambungan pen
yang panjangnya sama dengan lebar rangka tiang (12
cm), papan rangka yang telah diatur digaris secara
bersama-sama dengan menggunakan garis penyiku,
dan lakukan pula pada ujung yang lain dengan cara
yang sama. Setelah digaris maka baru dapat dilukis
secara terpisah dan tuntas. Lihat dan ikuti gambar
lukisan dibawah. :
Lukisan pen ambang atas
2 cm
8,5 cm
6 cm
5 cm
6 cm
2 cm
1 1 9,5 cm 1/3
1/3
1/3
14
? Pada sambungan tiang dengan cara yang sama lukis
semua sambungan lubang dan ikuti lukisan sambungan
seperti lukisan dibawah ini.
2 cm
8,5 cm
1 cm
1 cm
3,5 cm
1 cm
1 cm
6 cm
5 cm
6 cm
5 cm
1/3 t
1/3 t
1/3 t
11 9,5 cm
15
Langkah langkah melukis pada sambungan tiang adalah
sebagai berikut : 1). Rangka tiang disatukan sesuai
dengan posisi lukisan tanda paring tiang, rangka tiang
ujungnya diratakan, sedang rangka tengah disesuaikan
posisinya. 2). Buat garis utama pada ujung atas yang
ukurannya sama dengan lebar ambang atas misalnya 12
cm, digaris dengan pensil menggunakan siku sehingga
memotong semua rangka yang disatukan tersebut. 3).
Buat garis untuk kedudukan ambang tengah yang
kedudukannya atau jaraknya dapat di baca pada gambar
kerja, pembuatan garis harus sekaligus memotong ke 3
batang tersebut sehingga semua sambungan mempunyai
ukuran yang sama. 4). Buat garis untuk kedudukan
ambang bawah (doorpel) dengan jarak dari ujung bawah
adalah 20 cm, digaris secara bersama dengan rangka
lainnya. 5). Selanjutnya dapat dilakukan melukis untuk
semua sambungan dengan berpedoman dengan
gambar kerja.
g. Pembuatan lubang pada rangka tiang dengan
menggunakan mesin pahat lubang,
? Siapkan mesin pahat lubang persegi dengan pahat
berukuran 12 cm.
? Letakkan salah satu rangka tiang pada mesin pahat
untuk dilakukan pembuatan lubang dan atur agar supaya
kedudukan lukisan lubang berada pada senter mesin
pahat dan tambahkan papan balok ukuran sekitas 3/7 x
30 cm diklem yang kuat seperti pada gambar.
? Cek kedudukan lukisan yang dilubang dengan pahat,
geser meja arah kiri atau kanan dengan handle yang
tersedia hingga pahat sisi kiri menyinggung dengan garis
lubang sebelah kiri, lalu bila posisi pahat belum berada
16
ditengah-tengah ketebalan kayu maka geser secara
halus arah maju atau mundur dengan menggunakan
penggerak maju mundur pahat lubang.
? Lakukan pemahatan dengan kedalaman maksimum + 6
cm dengan menekan kebawah menggunakan handle
penekan, setelah masuk maksimum angkat kembali
keatas dan meja ketam digeser kearah kiri sebanyak 12
mm lalu lanjutkan pembuatan lubang lagi dengan cara
yang sama, dan diteruskan sampai mencapai garis batas
pelubangan.
? Lakukan dengan cara yang sama untuk pembuatan
lubang yang lain, sesuai dengan gambar atau lukisan
yang telah dibuat.
? Untuk lubang bagian ambang tengah kedalaman hanya
mencapai 1/3 lebar rangka atau sama dengan 4 cm,
maka kedalaman lubang supaya dibatasi dengan
memasang stop blok sedalam 4 cm .
Stop blok
Penahan kayu
17
h. Pembuatan pen pada rangka ambang
? Pembuatan pen pada ambang dapat dibuat dengan
menggunakan mesin pembuat purus (Tenoning Machsin).
Akan tetapi bila mesin purus tidak dimiliki oleh bengkel yang
bersangkutan dapat dibuat dengan menggunakan mesin
gergaji potong (radial arm saw).Bila menggunakan mesin
purus maka yang dilakukan adalah : 1). Setel dulu dua
pisau untuk mendapatkan jarak ketebalan purus menjadi 12
mm, 2). Atur panjang pengetaman purus sesuai gambar
lukisan pembuatan purus, 3). Adakan uji coba dengan
menggunakan kayu uji untuk mendapatkan ketebalan dan
panjang purus yang dikehendaki, sampai mendapatkan hasil
yang sesuai dengan permintaan gambar kerja. 4).
Laksanakan pembuatan purus dengan hati hati agar tidak
rusak dan hasilnya maksimal. Bila menggunakan mesin
Gergaji potong maka yang dilakukan adalah sebagai
berikut : 1) Atur mesin gergaji potong dengan ketinggian
ujung mata gergaji dari muka meja adalah 24 mm, 2)
Rangka ambang yang akan di buat purus di pasang diatas
meja gergaji merapat dengan balok penghantar, 3) Atur letak
kayu yang telah dilukis pada meja gergaji, dengan posisi
menyinggung mata gergaji sebelah kiri dengan garis potong
purus. 4) Laksanakan pemotongan dengan memegang
bagian kiri dengan tangan kiri menekan kearah balok
penghantar, sedang tangan kanan menggerakkan gergaji
kearah benda kerja, 5) Penggergajian diulang- ulang dengan
menggeser benda kerja 5 – 10 mm. 6) Benda kerja dibalik
dan diadakan penggergajian dengan cara yang sama, 7)
Lakukan juga untuk benda kerja yang lain sesuai dengan
gambar yang ada pada benda kerja.
18
? Pembuatan sambungan silang juga dilakukan dengan mesin
gergaji potong berlengan, dengan menghilangkan bagian
yang ditakik dengan menggunakan gergaji, dengan teknik
yang sama dengan pembuatan purus, yang diawali dengan
penyetelan tinggi gergaji (18 mm dari atas permukaan meja),
lalu pelaksanaan pembuatan takik dengan cara pembuatan
purus.
Rel lengan
Meja .Gergaji
Benda Kerja
19
? Benda kerja diletakkan diatas meja bidang sambungan
berada diatas , ujung kayu di rapatkan dengan stop blok
untuk menahan gerakan kayu yang akan dibuat sambungan
verstek, bila masih goyang maka posisi kayu dapat diperkuat
dengan klem, yaitu alat untuk mengikat benda kerja dengan
meja sehingga kedudukannya menjadi setabil dan kokoh.
Bila telah siap maka pembuatan verstek dapat dilakukan
dengan menggunakan pahat tangan dengan ukuran 5/8 –1 “
yang cukup tajam, sehingga dapat memotong serat kayu
dengan sempurna. Posisi pahat beve l berada diatas
sehingga ujung pemotong kayu lurus dengan punggung
pahat diletakkan pada garis batas verstek dan segaris
dengan lukisan verstek yang akan dipahat. Posisi yang
demikian apabila dipukul dengan alat pukul dengan arah
yang searah dengan garis verstek (45 0 ) maka gerakan pahat
akan lurus dan segaris dengan garis verstek. Lakukan
20
pemukulan dengan ayunan sedang dan pasti , tanpa ragu
maka hasilnya akan benar bagus dan lurus, cara ini bila telah
dikuasai maka dalam pembuatan vertek dapat dilakukan
dengan cepat yaitu dengan 1 atau 2 kali pemukalan sudah
jadi dengan baik. Lakukan semua sambungan yang
menggunakan verstek dengan cara dimuka. Sehingga dapat
diselesaikan seluruhnya dengan baik.
? Pembuatan verstek juga dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin radial arm saw , caranya adalah
sebagai berikut : 1) posisi daun gergaji dinaikkan secukupnya
diatas meja sehingga bebas atau tidak menyinggung
permukan meja gergaji. 2) pada poros putar motor kunci klem
dibuka, dan baut pengunci dikendorkan, 3) putarlah motor
gergaji kearah vertical hingga mencapai 450, 4) atur tinggi
dari ujung gigi gergaji terhadap benda kerja 1cm dibawah
muka atas kayu, tempatkan daun gergaji pada sebelah dalam
balok penghantar agar dalam penempatan kayu kerja dapat
dilakukakn dengan mudah 5) tempatkan posisi lukisan kayu
pada garis potong verstek dan menyinggung lukisan, 6)
lakukan pemotongan verstek dengan menarik daun gergaji
secara pelah agar hasilnya halus. 7) amati apakah hasilnya
telah halus dan sesuai dengan garis lukisan, dan bila telah
sesuai maka lanjutkan pada bagian yang lain dengan
melakukan yang sama, hingga selesai seluruhnya.
? Perapihan semua sambungan dan sekaligus pengepasan
sambungan agar mudah dilaksanakan perangkaian. Untuk ini
gunakan pahat tusuk yang cukup tajam sehingga mudah
dalam melaksanakan penghalusan dan pengepasan.
21
i. Pembuatan alur panel
? Pembuatan alur dengan lebar 10 mm dalam 10mm dapat
dilaksanakan dengan menggunakan mesin fries dengan
menggunakan pisau alur berukuran lebar 10mm. Stel
kedudukan pisau dengan ketinggian 13 mm dari atas
permukaan meja terhadap pisau sisi bawah, sedang ujung
pisau yang keluar dari penghantar maksimum 10 mm.
Penghantar
Benda kerja Pisau sponeng
Meja Kerja
Klem penekan
Roda penggerak
Pintu Mesin
Rem kaki
j. Pembuatan Profil
? Buatlah profil pada bagian dalam semua rangka dengan
menggunakan mesin fries, pilih pisau yang sesuai yang
dapat membentuk sebagai berikut : pilih pisau ukuran
sedang dan pasang pada rumah pisau dan dilanjutkan
diset pada as spindle, sekaligus diatur kedudukan dari
pisau tersebut terhadap rencana pemakanan pada
bidang yang akan diprofil. Setelah diset maka diuji coba
terhadap benda uji apakah sudah sesuai, penyetelan
yang betul apabila hasilnya kedalaman profil telah simitris
22
dengan kedalaman + 3 mm. Kalau belum simetris harus
disamakan dengan menggerakkan roda penggerak
spindle dan penggerak halus untuk menggerakkan
penghantar maju dan mundur sehingga diperoleh ukuran
yang akurat. Setelah diset ulang maka harus diuji
kembali apakah sudah mencapai ukuran yang
dikehendaki. Bila sudah maka pekerjaan profil dapat
dilakukan dengan bantuan pegas maka hasil akan
memperoleh yang baik. Dalam pelaksanaan pembuata n
profil pendorongan kayu harus pelan dan tidak boleh
terlalu cepat karena hasilnya akan kasar. Kecepatan
yang baik adalah 1 meter panjang memakan waktu + 13
–15 detik. Lakukan untuk semua bagian dari rangka daun
pintu sesuai dengan gambar kerja.
64 93 172
23
Gambar Penampang Kayu
1
3 2
4
24
Gambar panel
4 x 4
Detail panel
4 cm x cm 4 cm
25
Gambar pembuatan profil pada papan panel
Arah tekanan
26
Bagian sisa kayu yang harus diratakan
Papan panel
27
Setelah semua bagian ujung papan panel tersebut dibelah
sehingga dimensi atau ukuran tebal ujung dari bagian
papan panel tersebut menjadi 8 – 10 mm, maka tinggal
merapikan, menghaluskan dan pengepasan dengan alur
rangka panel, sehingga dapat distel atau dipasang dan
dirangkai dengan baik.
28
Posisi dua nagel
29
cengkeraman, dilanjutkan dengan merapikan nagel-nagel
sisa dengan meratakannya dengan alat pahat yang tajam
dan menghaluskannya dapat dilakukan dengan
mengetam, semua sisa lem harus dibersihkan dengan
kain yang dibasahi dengan air sehingga semua sisa-sisa
lem bersih disemua bagian. Hasl akhir di kontrol ulang
tentang ukurannya, kesikuannya, kerapihanya dan
sebagainya. Bila ada yang kurang baik dan bila masih
dapat diadakan perbaikan maka harus dilakukan.
30
KEGIATAN BELAJAR 2
PEMBUATAN DAUN JENDELA
A. Lembar Informasi
1. Pengertian
Daun jendela adalah suatu daun yang berfungsi untuk menutup
lubang jendela yang dapat dibuat dengan daun yang dapat dibuka dan
ditutup atau berupa kaca mati.
31
114 cm. Pemasangan kaca nako menggunakan rangka nako yang telah
dibuat oleh pabrik. Sedang kaca nako yang fabrikan juga tersedia
dengan tebal 5 mm dan panjangnya sangat tergantung dari desain
jendelanya.
Jendela dengan rangka kayu model dan ukurannya sangat
bervariasi, setidaknya adalah rangka luar dan kaca yang ukuran
tebalnya sangat tergantung dari besar kecilnya daun jendela. Rangka
jendela ukuran umumnya adalah 3/8 cm sedang ukuran tinggi dan
lebarnya sangat tergantung dari fungsi ruangan tersebut.
B. Lembar Kerja
Gambar Kerja
A
125 cm
72 cm
32
DETAIL A
6 cm
1 cm
3 cm
1 cm 6 cm
1. Alat :
Alat yang digunakan ada 2 kategori ialah alat tangan dan alat kerja
mesin
a. Alat tangan adalah :
? Pahat ukuran 5/8 “
? Pukul besi
? Palu kayu
? Siku
? Pensil
? Meteran (rool)
? Clamp panjang
? Clamp pendek
33
b. Alat kerja mesin kayu adalah :
? Ketam perata (Hand planner)
? Ketam penebal (Planner and Thecknesser)
? Gergaji potong berlengan (Radial arm saw)
? Gergaji belah bermeja ( Ripping saw)
? Mesin pahat lubang persegi ( Hallow Chisel Mortiser)
? Mesin purus (Tennoning )
? Mesin fries (spindle moulder and router)
2. Bahan
a. Papan kayu kamper 3/30 x 125 cm : 1 batang
b. Kaca bening ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 110 cm.
34
3. Langkah Kerja
a. Siapkan bahan papan kayu ukuran 3/30 x 120 cm
b. Ketam papan muka 1 dan muka 2
? Gambar di bawah ini merupakan penampang papan untuk
mengatur langkah pengetaman untuk mendapatkan hasil
pengetaman yang maksimal dan mudah dilaksanakan.
3 2
4
35
? Ketam muka 1 (dipilih yang cekung) dengan menggunakan
mesin ketam perata seperti dalam gambar di atas, sehingga
didapatkan permukaan yang rata dan halus.
? Ketam muka 2 dengan posisi muka 1 menempel pada
penghantar, sehingga hasilnya siku dan lurus, lihat gambar
dibawah
Benda kerja
Penghantar
Tudung pengaman
d. Pembelahan papan
Papan yang yang berukuran lebar maksimum 30 cm dan telah
diketam halus pada muka 1, muka 2 dan muka 4 telah cukup
untuk membuat rangka daun jendela yang berukuran 6 x 120 cm
untuk rangka tiang, dan 6 x 70 cm untuk rangka ambang yang
masing asing berjumlah 2 batang, dengan keteba;lan minimum
26 mm. Untuk itu selanjutnya dibuat rangka yang berukuran 6 x
120 cm, 2 batang, dan 6 x 70 cm 2 batang, lihat pembagiannya
seperti pada gambar
36
70 cm
120 cm
Penghantar
Daun gergaji
7,1 cm
Meja gergaji
37
? Lukis sambungan setelah ditentukan masing-masing garis
utama untuk menyamakan ukuran pada masing-masing
rangka, lihat dan ikuti lukisan dibawah
2 cm
4 cm
1 cm
1 cm 6 cm
38
1 1 5 cm
2 cm
4 cm
1 cm
1,4 1 6 cm
f. Pembuatan lubang
? Siapkan mesin pahat lubang persegi (Hollow Chisel
Mortiser) dengan bor persegi ukuran 8 atau 9 mm dipasang
dengan kuat pada rumah bornya.
? Pasang rangka daun yang akan di lubang diatas meja mesin
pahat, dengan posisi bagian permukaan yang akan dilubang
menghadap keatas dan berada di bawah pahat dalam
keadaan meja pahat posisi simetris (atau ditengah-tengah)
lihat gambar dibawah. Pada sebelah luar benda kerja di
tambah balok kayu ukuran 5/7 x 40 cm, berfungsi untuk
memperkuat dan mempermudah kerja klem pahat .
? Setel kedalaman pemahatan sesuai kemampuan maksimum
dari pahat tersebut, bila hanya mampu 5 cm maka setel 5
cm dengan memasang stop blok jarak 5 cm pada batas
kemampuan turun maksimum.
39
Handel penggerak pahat
Motor listrik
sakelar ON/OF
Pengatur kedalan
Klem
Klem
Balok tambahan
40
? Lakukan berulang ulang setelah menggeser kayu kearah kiri
yang berarti pahat bergeser kearah kanan sejauh ukuran
pahat, sampai mencapai garis akhir lubang .
? Hasil ini belum tuntas, dilanjutkan dengan membalik benda
kerja yang atas berada dibawah dan muka yang menempel
terhadap penghantar meja pahat harus tetap.
? Setelah diatur kedudukannya seperti yang telah dilakukan
maka teruskan pemahatan seperti yang dilakukan di depan
? Lakukan juga pada benda kerja yang lain untuk pekerjaan
yang sama.
41
h. Membuat takik pada sambungan lubang
? Pembuatan takik dengan mesin gergaji potong, dengan
menyetel ujung gigi.yang bawah berada diatan garis potong
sambungan yaitu pada 6 cm, potong menyinggung sisigaris
kiri dan kanan dan beberapa potongan ditengah.
? Lanjutkan dengan menggunakan pahat lubang/tusuk untuk
membersihkan dan merapikan bagian yang telah digergaaji.
? Lakukan untuk semua pekerjaan yang sama.
450
42
j. Buat sponeng kaca
? Siapkan mesin mesin fries dengan pisau sponeng
? Atur pisau sponeng dengan hasil sponeng tinggi 14 mm dan
kedalaman sponeng = 10 mm
? Laksanakan pembuatan sponeng dengan menghidupkan
mesin dan masukkan benda kerja sesuai dengan gambar
bagian yang dibuat sponeng. Dorong dan tekan pada
penghantar agar pemakanan sponeng menghasilkan yang
konstan. Lakukan untuk semua pekerjaan yang sama.
43
? Rangkai semua sambungan sehingga menjadi sebuah daun
jendela dengan ukuran 70 x 120 cm, siku, rata dan tidak
baling.
? Pasang klem pada bagian bawah rangka jendela, dan
kencangkan melalui handle ulir sehingga sambungan
menjadi rapat. Dan sisa lem akan keluar .
? Bersihkan sisa sisa lem dengan menggunakan kain yang
basah, hingga bersih.
? Buat lubang nagel dengan menggunakan mesin bor tangan
sesuai dengan arah garis diagonal 2 uah unttuk satu
sambungan.
? Pasang nagel yang telah tersedia pada lubang lubang
tersebut dengan bantuan dipukul dengan pukul kayu atau
dengan pukul kayu sampai batas maksimum/tembus.
? Lepas semua klem dengan mengendorkan ikatan klem.
? Rapikan dan bersihkan semua sambungan dan potong
kelebihan nagel pada sambungan yang ada.
44
LEMBAR EVALUASI
1. Soal tertulis
a. Sebutkan ukuran umum atau normal dari sebuah daun pintu ?
b. Apa sebenarnya fungsi dari sebuah daun pintu.
c. Apa yang Anda ketahui tentang doorpel, ambang atas, dan tiang
dari daun pintu ?
d. Berapa ukuran tebal rangka apabila daun pintu tersebut
menggunakan penutup double teak wood 4 mm.?
e. Sebutkan jenis-jenis daun jendela ?
f. Hitung tinggi jendela dari jendela nako yang berjumlah 7 buah
g. Mengapa ruang yang ber AC juga masih perlu jendela. ?
h. Berapa ukuran normal rangka daun jendela. ?
45
2. Soal praktik
Buatlah sebuah daun jendela kombinasi (kaca dan panel) seperti
gambar di bawah ini.
A
7 cm
70 cm
B 7 cm
39 cm
7 cm
7 cm 56 cm 7 cm
46
Detail A
2 cm
4 cm
1 cm
1cm 6 cm
Detail B
1 cm
5cm
1 cm
3 cm
3 cm 1 3,5 cm 2,5
47
Ketentuan :
? Toleransi ukuran ram lebar < 5mm, tebal < 3 mm dari gambar kerja
? Lebar dan panjang daun toleransi < 2 mm
? Dikerjakan dengan peralatan mesin
? Bagian dalam ram semua diprofil termasuk plepet kaca
? Setelah selesai di rangkai , kaca dipasang
? Waktu disediakan 30 jam
48
LEMBAR KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI
1. Soal tertulis :
a. Ukuran umum atau normal dari daun pintu adalah :
4 x 82 x 201 cm ( tebal rangka = 4 cm; lebar daun = 82 cm dan
tinggi dan pintu adalah =201 cm ).
49
e. Jenis daun jendela adalah
? Daun jendela panel, yaitu daun jendela rangka kayu dan ditutup
dengan papan panel.
? Daun jendela kaca rangka kayu/aluminium
? Daun jendela kaca mati, daun jendela kaca tanpa rangka, dan
dipasang mati
? Daun jendela kaca nako, yaitu jendela dari lembaran-lembaran
kaca yang dirangkai dengan rangka nako dari bahan besi.
50
Rambu rambu penilaian pembuatan daun jendela kombinasi
51
DAFTAR PUSTAKA
52
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN
Program Keahlian : Teknik Perkayuan
Tingkat I Tingkat II Tingkat III
BAG-TKB.002.A
BAG-TKB.002.A-77
BAG-TKB.002.A-78
BAG-TKB.002.A-79
BAG-TKB.002.A-80
BAG-TKB.002.A-81
BAG-TKB.003.A
BAG-TKB.003.A-82
BAG-TKB.003.A-83
BAG-TKB.003.A-84
Keterangan :
BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan
TGB : Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
TSP : Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan
TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
TPK : Program Teknik Perkayuan
TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi
: Modul yang dibuat
iv