You are on page 1of 2

PENDIDIDIKAN DIPERUNTUKKAN BAGI SIAPA

A. Perbandingan Pemikiran Plato dan Aristoteles tentang Pendidikan Dalam Ko


nsep Negara Ideal
Plato dan Aristoteles adalah dua tokoh yang paling berpengaruh diantara seluruh
filsuf. Plato lahir pada tahun 487 SM dan Aristoteles lahir pada tahun 384 SM. P
lato berasal dari keluarga terhormat, sedangkan Aristoteles berasal dari middle
class.
Dalam konsep negara idealnya Plato, pendidikan memperoleh tempat yang paling uta
ma karena pendidikanlah yang satu-satunya menyelamatkan manusia dan negara dari
kehancuran dan kemusnahan. Rencana dan program pendidikan dalam negara ideal han
ya diperuntukkan bagi kelas-kelas dari golongan penjaga dan satu-satunya alasan
yang diberikan Plato adalah mengenai mengapa kelas-kelas dalam golongan penjaga
harus memperoleh pendidikan yang baik, karena pendidikan untuk mencegah munculny
a “penguasa-penguasa buas” dalam negara ideal yang seharusnya hanya boleh diperi
ntah oleh para penguasa dan pemimpin-pemimpin yang baik.
Aristoteles sependapat dengan Plato tentang gagasan pendidikan dalam negara idea
l. Aristoteles merasa perlu segera menegaskan adanya suatu kenyataan bahwa warga
negara yang memerintah lebih memiliki keunggulan tertentu terhadap warga negara
yang diperintah. Dengan demikian warga yang diperintah harus mengakui akan hal
itu. Penjelasan tersebut telah menunjukkan bahwa pada satu sisi terdapat perbeda
an antar orang-orang yang memerintah dan yang diperintah, tetapi di sisi lain pa
da dasarnya seluruh warga negara itu sama. Oleh karena itu, pendidikan yang dibe
rikan kepada warga negara haruslah memiliki aspek “kebedaan” tetapi juga “kesama
an”.
Pemikiran Plato lebih menekankan kepada pendidikan itu seharusnya hanya diperunt
ukkan bagi kelas-kelas dari golongan penjaga. Sedangkan Aristoteles berpendapat
bahwa memang yang lebih utama adalah warga yang memerintah karena merekalah yang
memiliki keunggulan daripada yang diperintah. Namun, Aristoteles menginginkan a
danya kesamaan dalam hal mendapatkan pendidikan untuk setiap warga negara baik y
ang memerintah maupun yang diperintah karena menurutnya warga negara adalah pada
dasarnya sama. Asal ada kebedaan didalamnya dan juga mengandung kesamaan.
B. Refleksi
Gagasan Plato dan Aristoteles tentang pendidikan adalah sama. Plato dan Aristote
les menekankan bahwa warga negara yang memerintah haruslah mendapatkan pendidika
n agar tidak menjadi “pemimpin-pemimpin buas” yang merugikan negara. Jika direfl
eksikan ke dalam kehidupan sekarang yaitu di ruang lingkup Negara Indonesia meng
enai pemikiran Plato dan Aristoteles maka dapat diambil contoh bahwa konsep pend
idikan yang diperuntukkan untuk warga negara sulit ditemukan karena kebanyakan w
arga Negara yang menjadi pejabat publik ternyata tidak mendapatkan pendidikan ya
ng diidealkan oleh Plato dan Aristoteles. Dapat dilihat saat ini banyak terdapat
pejabat publik yang terkena skandal korupsi. Terdapat beberapa contoh kasus ter
kait apa yang terjadi dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Pertama, kasus Gay
us Tambunan seorang pegawai Dirjen Pajak yang kedapatan menjadi makelar kasus da
n berhasil mengantongi uang negara dalam jumlah puluhan milyar rupiah. Kedua, ja
uh sebelum tahun 2010, beberapa mantan menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid 1
banyak yang melakukan korupsi, lalu ada juga anggota dewan yang tergiur dengan
hal demikian. Negara sudah banyak dirugikan baik material maupun nonmaterial. Ke
tiga, maraknya artis tanah air yang menyalonkan diri sebagai pejabat publik. Pad
ahal, sebagian besar artis itu tidak memiliki rekam jejak di dunia politik. Baga
imana bisa, orang yang tidak mempunyai keahlian serta latar belakang pendidikan
yang mendukung mampu untuk menjadi sebagai kelas-kelas golongan penjaga. Mengapa
hal tersebut dapat terjadi? Jawabannya adalah ada pada pendapat Plato dan Arist
oteles yang mengenai siapa yang berhak mendapatkan pendidikan di dalam sebuah ke
hidupan bernegara.
Gayus, para mantan menteri, anggota dewan, para artis yang menyalonkan diri menj
adi pejabat publik adalah termasuk dalam kelas-kelas golongan penjaga menurut Pl
ato dan warga negara yang memerintah menurut Aristoteles. Pada kenyataanya meman
g hal itu dapat terjadi akibat kurangnya pendidikan yang ditempuh oleh mereka se
hingga timbul masalah semacam ini. Perlunya pendidikan untuk mencegah munculnya
“penguasa-penguasa buas” dalam negara ideal Karena jika mereka mendapatkan progr
am pendidikan yang telah dikonsep oleh Plato dan Aristoteles maka hal seperti it
u tidak akan terjadi.
Referensi
Schmandt, Henry J, Filsafat Politik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)
Rapar, J. H., Filsafat Politik (Jakarta : Rajawali Pers, 2002)
Russell, Bertrand, Sejarah Filsafat Barat (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004)

NAMA : NUNIK WIDYA NINGRUM


NIM : F1D 008 002
Reflective Essay Pemikiran Plato & Aristoteles
Pemikiran Politik Barat

You might also like