Professional Documents
Culture Documents
BIBIT
Bibit harus dipilih dan thallus yang muda, segar, keras, tidak layu
dan kenyal.
Berat bibit pada awal penanaman + 100 gram per ikat.
Bibit sebaiknya disirnpan di tempat yang teduh dan terlindung dari
sinar matahari atau direndam di laut dengan menggunakan
kantong jaring.
b. Prosedur
Ukuran unit yang dipakai biasanya 15 x 30 m2.
Siapkan material budidaya seperti yang tersebut pada butir a.
Potong tali ris sepanjang 30,5 m sebanyak 15 buah.
Potong tali utama sepanjang 17 m sebanyak 2 buah.
Potong tali jangkar yang panjangnya disesuaikan dengan
kedalarnan perairan pada waktu pasang tertinggi sebanyak 4
buah.
Rentangkan kedua tali utama pada lokasi perairan yang telah
dipilih dengan posisi saling berhadapan dengan jarak 30 m dan
ikatkan tali jangkar pada kedua ujungnya yang sebelumnya
dibebani batu karang atau diikatkan pada patok bambu/kayu
yang ditancapkan sebelumnya kemudian disudut-sudutnya
dipasang pelampung.
Ikat bibit yang telah diseleksi dengan tali rafia dengan berat
masing-masing sekitar 100 gram/ikat kemudian bibit tersebut
diikatkan pada tali ris.
Jarak tiap ikat bibit yang diikatkan pada tali ris sekitar 25 cm
kemudian setelah semua tali ris terisi oleh bibit maka segera
diangkut menuju lokasi budidaya dengan perahu.
Rentangkan tali ris kemudian ikatkan pada tali utama dikedua
ujungnya dengan jarak masing-masing tali ris sekitar 1 m.
Pengikatan tali ris pada tali utama disesuaikan sehingga jarak
tanaman dari permukaan air sekitar 30 sampai 50 cm.
Setelah tali ris diikat semua maka ikatkan pelampung botol plastik
bekas pada tali ris, masing-masing tis sebanyak 10 buah dengan
jarak sekitar 3 m.
Tanaman sudah dapat dipanen dengan cara panen total (full harvest)
setelah berumur 45-60 hari sejak ditanam. Panen dilakukan dengan cara
mengangkat seluruh tanaman,
sedangkan pelepasan tanaman dari tali ris dilakukan di darat.
Penanaman kembali dilakukan dengan memilih bagian ujung tanaman
yang masih muda dan bagian pangkal tanaman yang merupakan
bagian yang tua dikeringkan karena memiliki kandungan karaginan
yang tinggi.
Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara
menggunakan alat pengering (oven) atau secara alami dengan
mcnjemur dengan sinar matahari. Yang murah dan praktis adalah
dengan cara dijemur dengan sinar matahari selama 2 -3 hari,
tergantung kondisi panas matahari. Dalam penjemuran ini haruS
menggunakan alas, seperti para-para, terpal plastik dan lain-lain untuk
menghindari tercampurnya rumput laut hasil panen dengan kotoran
seperti pasir atau kerikil dan lain-lain. Setelah kering dan bersih dari
segala macam kotoran maka rurnput laut dimasukkan kedalam karung
plastik untuk kemudian siap dijual atau disimpan di gudang. Pada waktu
penyimpanan hindari kontaminasi dengan minyak atau air tawar. Proses
penjemuran dan penyimpanan sangat perlu mendapat perhatian,
karena meskipun hasil panennya baik akan tetapi bila penanganan
pasca panennya kurang baik maka akan mengurangi kualitas rumput
laut.
PENUTUP
Budidaya Eucheuma sp. dengan metode tali panjang saat ini
merupakan metode yang paling baik dan efisien dibandingkan dengan
metode lain. Rata-rata laju pertumbuhan rumput laut dengan metode
ini di Propinsi Nusa Tenggara Barat sekitar 4% sampai 6% perhari.
Petani/nelayan rumput laut di NTB yang menggunakan metode ini
dengan mempunyai areal budidaya sekitar 5 are tiap bulannya
mendapat tambahan penghasilan Rp. 350.000,-.
Wisnu Sujatmiko
Direktorat Pengkajian Ilmu Kehidupan-BPPT
Gedung II BPPT Lt. 15,
JI. MH. Thamrin No.8, Jakarta 10340
Telp. (021) 3169537
Fax. (021) 3169516