You are on page 1of 2

MODUL 6: Morfologi Biji

Kegiatan Belajar 1:Kulit, Inti Biji, dan Tali Pusar

Rangkuman Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan.
Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan. Ada beberapa
macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan
hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok
sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu
bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu
bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal
biji.Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat,
memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang
mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan
sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma. Bagian-bagian biji
terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua
lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan. Tali pusar
merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta. Pada kulit biji dapat dijumpai
bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut,
tulang biji, carunle, dan strophiole.

Kegiatan Belajar 2: Lembaga dan Putih Lembaga

Rangkuman
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam kulit
biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih
lembaga luar (perisperma). Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada
tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada
Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya
tidak lama karena segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi
sebagai tempat penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat
untuk menghisap makanan dari putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas epikotil dan
hipokotil. Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah
pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon. Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan
bagian lembaga yang disebut plumula. Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan
cadangan makanan pada biji. Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk
endosperma yang telah dibuahi oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar.
Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.

Daftar Pustaka

 Bold, H.C., Alexopoulos, C.J., and Delevoryas, T. (1980). Morphology of Plants and
Fungi. New York: Harper & Row, Publishers.
 Chin, H.F. and Yong, H.S. (1980). Malaysian Fruit in Color. Kuala Lumpur: Tropical
Press SDN BHD.
 Fahn, A. (1991). Anatomi Tumbuhan. Terjemahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
 Lawrence, G.H.M. (1958). Taxonomy of Vascular Plants. New York: The Macmillan
Company.
 Robbins, W.W., Weier, T.E. and Stocking, C.R. (1957). Botany, an Introduction to Plant
Science. 2nd Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
 Soerjani,M. Kostermans, A.J.G.H, and Tjitrosoepomo, G. (1987). Weeds of Rice in
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
 Tjitrosoepomo, G. (1989). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Wilson, C.L and Loomis, W.E. (1962). Botany. 3rd Edition. USA: Holt, Rinehart and Winston,
Inc.

(Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007)

You might also like