You are on page 1of 2

PERSAHABATAN ADALAH MISTERI

Sahabat? Kamu pasti tahu apa itu sahabat. Kamu juga pasti punya kan? Sahabat,
teman, kawan, sohib, fren, dll. Semua sama hanya beda kosakata. Orang yang dekat ama
kita. Tapi kalau boleh membedakan sich, sahabat lebih memiliki makan mendalam
daripada yang lainnya. Kadang ada yang dekat dengan sahabatnya daripada dengan
anggota keluarga. Kita pasti lebih meilih curhat dengan sahabat dekat kita. Jarang sekali
kita curhat pada saudara, apalagi dengan orangtua.
Perlu nggak sich kita memiliki sahabat?(Perlu banget,Bang!) Kalau boleh
meminjam istilah bahasa Yunani nih, manusia itu homo socius. Manusia hidup
bermasyarakat. Dengan kata lain, manusia tidak bias hidup sendiri alias butuh oranglain
di sampingnya maupun di sekitarnya. Itulah peran sahabat atau teman.
Ada yang tak punya sahabat? Sejati manusia itu hidup berdampingan. Saling
membutuhkan satu sama lain. Jadi kalau orang yang tak punya sahabat berarti orang itu
egois. Individualisme.
Kalimat bijak mengatakan,
“BERSILAHTURAHMI MEMPERPANJANG USIA”
Nah lho? Lho nah? Kok bias?! Makanya fren, selagi kita masih muda perluas tali
jejaring sosialmu! Semakin banyak teman itu semakin bagus. Seribu teman itu masih
kurang tetapi satu musuh itu sudah terlalu banyak. Jangan melulu mencari musuh
tawuran untuk yang para pelajar. Pokoknya jangan sampai pernah kita tidak memiliki
sahabat atau teman.
Imam Syafi’i mengatakan, “ Tidak ada seorang pun yang hidup dengan tanpa
orang yang dicintai dan orang yang dibenci. Kalau memang demikian, maka hendaknya
ia senantiasa bersama orang-orang yang taat kepada Allah.”
Persahabatan dapat memperpanjang usia, dalam dunia riset memang belum ada
yang membuktikan. Tak ada yang bisa membuktikan apa yang terdapat dalam
persahabatan itu sendiri. Tapi sekarang ada beberapa riset yang membuktikan tersebut.
Di Ausi (Australia maksudnya) dalam rentang waktu riset 10 tahun, tingkat
kematian orantua yang memiliki banyak teman 22% lebih kecil daripada yang temannya
sedikit.
Pada tahun 2000, dilakukan penelitian pada 3000 perawat yang mendapat kanker
payudara di AS. Ternyata ditemukan bahwa mereka yang temannya sedikit peluang untuk
menionggal sampai 4x lipat dibanding yang temannya 10 atau lebih.
Selain itu juga, penelitian pada 736 pria paruh baya Swedia menemukan resiko
serangan jantung dan masalah jantung koroner bertambah bagi mereka yang tidak
memiliki banyak teman. Resiko ini bahkan sepenting jika orang merokok.
Itulah tiga riset yang membuktikan betapa pentingnya sahabat. Selain dapat
membantu secara fisik, misal dapat membelikan obat disaat kita sedang sakit, dapat
merawat kita, dan lain-lain. Secara batin pun juga demikian, sahabat dapat menjadi
tempat curhat atau tukar pikiran.
Makanya fren, cepetan gih menebarkankan jaring-jaring persahabatnmu untuk
memperluas pergaulan kita. Biar pikiran kita dapat up to date tentang apa yang tidak kita
ketahui.
Betapa important kan sahabat itu? Bagi yang sedang marahan dengan sahabatnya,
mending cepetan akur lagi. Bagi yang kuper dan kurang banyak teman, cepetan keluar
tuk mencari teman sebanyak mungkin.
Teman saya pernah berkata, “ Hadapilah masalah itu dengan sabar dan berusaha
untuk dapat menyelesaikannya. Ada kalanya masalah itu dipendam sendiri dan
diceritakan. Tuhan menciptakan seorang teman untuk membantu kita apabila kita
mengalami kesulitan karena Tuhan gak mungkin membantu kita secara langsung
melainkan melalui perantara yaitu seorang teman.”
Walaupun kita tidak tahu berapa usia kita di dunia ini dan kapan ajal kita
menjemput. Karena semua itu adalah rahasia Tuhan dan kita tidak akan mengetahui.
Setidaknya kita berusaha melakukan yang terbaik untuk diri kita sendiri. Mempunyai
banyak teman memiliki banyak keuntungan.
"Barangsiapa ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya
ia menghubungkan tali kekerabatan." (HR.Bukhari).
Selamat mencari sahabat!!

You might also like