You are on page 1of 9

Ramalan Kiamat Tahun 2012

Fenomena badai matahari dikaitkan dengan ramalan-ramalan tentang kiamat yang terjadi
di tahun 2012, salah satu ramalan yang terkenal yaitu ramalan Suku Maya “”the return of
Quetzacoatl”, yang menggambarkan bahwa akan terjadi kerusakan hebat di muka bumi
akibat penyelerasan galaksi, dimana bumi, matahari, dan pusat bimasakti berada dalam
posisi segaris. Hari itu tepatnya terjadi pada tanggal 21 Desember 2012, dalam siklus
3600 tahunan yang merupakan akhir dari perjalanan tersebut.

Terburuk dari Mimpi Buruk Sekalipun


Bahkan di salah satu artikel di internet membahas dampak yang mengerikan dari
“kejadian yang sangat-sangat buruk bahkan dari mimpi buruk sekalipun”, yaitu gangguan
yang berasal dari badai matahari ini begitu dahsyat, dan dapat merubah gerakan poros
kutub-kutub magnet bumi, sehingga bumi berotasi ke arah sebaliknya, bahkan mungkin
bumi akan berhenti berotasi (prinsip dinamo listrik). Hal ini dapat mengakibatkan
gangguan hebat dan perubahan yang luar biasa pada iklim dan cuaca di muka bumi,
bahkan terjadi radiasi hebat akibat paparan radioaktif matahari yang sampai ke
permukaan bumi. Dan mereka menyebutkannya sebagai fakta, karena beberapa bukti
menguatkan bahwa beberapa planet lain telah mengalami perubahan rotasi.

Perubahan Rotasi Bumi


Bahkan perubahan rotasi bumi ini kemudian dikaitkan kembali dengan prediksi mengenai
“tanda-tanda kiamat” yang diyakini oleh beberapa agama dan kepercayaan, dimana
perubahan rotasi ini mengakibatkan matahari menjadi terbit di barat dan terbenam di
timur. Fenomena ini kemudian menjadi bertambah “heboh” oleh ramalan-ramalan para
peramal “kondang” ibukota yang kemudian disiarkan oleh beberapa stasiun TV, yang
meramalkan bahwa pada tahun 2012 jumlah populasi umat manusia di dunia akan
berkurang menjadi 30%-40% dari jumlah populasi pada saat sekarang. Bahkan diantara
mereka meng-klaim tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi di tahun 2013,
mungkin pada saat itu bumi dan seisinya telah punah, bahkan si peramal juga ikut mati
akibat bencana besar tersebut.

Kepunahan umat manusia akan terjadi di depan mata. Bukan hanya agama dan
kepercayaan, namun sains dan teknologi telah menguatkan prediksi tersebut, tapi apakah
kejadian tersebut akan terjadi pada tahun 2012 ?

Sebenarnya apakah badai matahari itu ?


Badai matahari atau solar storm dapat menimbulkan ledakan energi yang cukup dahsyat
ke arah bumi. Ledakan inilah yang kemudian akan mengganggu jalannya sistem sinyal
elektronik yang sensitif, khususnya ponsel dan GPS. Para ahli menyatakan bahwa
aktivitas semburan badai matahari (solar storm) ini terus meningkat setiap periodenya dan
puncaknya akan terjadi pada tahun 2011 atau 2012.

Solar storm adalah fenomena alam yang terjadi pada matahari ketika terlemparnya proton
dan elektron akibat aktifitas magnetik matahari yang biasanya terjadi 11 tahun sekali.
Akibat aktifitas magnetik tersebut, gelombang magnetik yang mengarah ke bumi
menghalangi sinyal-sinyal komunikasi. Oleh karena itu seluruh alat komunikasi yang
menggunakan sinyal elektromagnetik tidak bisa berfungsi dengan baik.

Bahkan Fenomena ini juga sangat berpengaruh pada pembangkit listrik jika terus
dinyalakan pada saat badai berlangsung karena medan magnet bumi yang tidak stabil.
Jika pembangkit listrik tersebut rusak maka dibutuhkan waktu sekira 2 tahun untuk
membangunnya kembali. Hal ini memaksa masyarakat untuk kembali hidup tanpa listrik
hingga pembangkit listrik baru selesai dibangun. Menurut wikipedia, hal ini pernah
terjadi di Quebec pada 13 maret 1989 dimana 6 juta orang hidup tanpa listrik selama 9
jam. Padahal puncak ledakan solar storm jika mengenai bumi bisa mencapai lebih dari 2
hari.

“Solar storm ini akan mempengaruhi beberapa menara di beberapa wilayah. Dan menara
telekomunikasi merupakan sasaran empuk dari aktivitas solar storm ini,” ujar Dale Gary,
ilmuwan yang juga petinggi di Institut New Jersey bagian Fisika, seperti dikutip melalui
ABC News, Senin (14/1/2007).

Menurut penelitiannya, solar storm berpotensi mengganggu 7 persen sambungan


telekomunikasi. Bahkan solar storm dengan energi yang lebih kuat dapat menimbulkan
kerusakan yang cukup parah. Apalagi terhadap perangkat GPS. Kabarnya solar storm
juga berpotensi merusak sinyal satelit yang biasa digunakan untuk membantu pencarian
lokasi karena GPS receiver tidak akan mampu mencari sinyal satelit yang terhalang oleh
radiasi solar storm. Efek solar storm ini dikabarkan akan berlangsung hingga berhari-hari.

Penelitian Mengenai Badai Matahari


Peristiwa badai matahari ini pernah terjadi pada bulan Oktober dan November 2003.
Badai ini telah menyebabkan berbagai gangguan di lingkungan bumi, termasuk
penampakan aurora yang sangat menakjubkan di kutub, kenaikan intensitas sabuk radiasi
yang menyelimuti Bumi, dan bahkan mengganggu kinerja satelit.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh tim National Center for Atmospheric
Research (NCAR) yang dipublikasikan dalam situs NASA dengan judul “Solar Storm
Warning”, diketemukan bahwa siklus ini akan terjadi 30%-50% lebih kuat dari
sebelumnya, dan siklus ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2012. Bahkan menurut
David Hathaway seorang pakar Solar physicist dari National Space Science &
Technology Center (NSSTC) mengatakan kemungkinan siklus ini puncaknya terjadi lebih
cepat sekitar tahun 2010-2011.

Skenario Yang Terjadi di Tahun 2012


Beberapa dampak atau skenario “yang mungkin masuk akal” yang mungkin terjadi di
bumi akibat badai matahari ini, diantaranya :
- Penampakan aurora di utara atau selatan bumi.
- Gangguan pada sistem telekomunikasi baik komunikasi satelit, radio, TV, telepon,
seluler, dan perangkat komunikasi lainnya
- Gangguan pada sistem pemandu navigasi (GPS) yang menghambat perjalanan
menggunakan transportasi udara dan laut.
- Gangguan pada sistem perbankan dan saham dunia (ATM, Transaksi On-line, dll.)
- Hambatan pada perjalanan dan penerbangan misi-misi antariksa
- Pemadaman listrik atau gangguan yang terjadi pada pembangkit tenaga listrik yang
terjadi dalam hitungan jam, hari bahkan bulan.

Beberapa dampak atau skenario “yang masih menjadi misteri” yang menurut ramalan
akan terjadi di bumi akibat badai matahari ini, diantaranya :
- Perubahan poros kutub-kutub magnet bumi, yang mengakibatkan bumi berotasi ke arah
sebaliknya. Bahkan mungkin bumi akan berhenti berotasi.
- Terjadi bencana-bencana alam “super dashyat”, seperti gempa bumi, letusan gunung
berapi, tsunami, akibat perubahan yang luar biasa iklim dan cuaca di bumi.
- Tertariknya benda-benda langit ke dalam gravitasi bumi yang akan menciptakan
kerusakan hebat di permukaan bumi.
- Dimulainya kembali jaman es, yang pernah terjadi 12000-13000 tahun silam yang
menyebabkan kepunahan manusia purba dan dinosaurus.
- Berkurangnya populasi umat manusia di dunia menjadi 30-40% dari populasi pada saat
sekarang.
- Paparan radioaktif matahari yang langsung kena ke permukaan bumi, yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan kematian bagi makhluk hidup.
- Awal terjadinya “tanda-tanda kiamat” yang diyakini oleh banyak agama dan
kepercayaan.
- Kepunahan Umat Manusia dan Terjadinya Kiamat. Mungkin tahun 2013 hanya akan
menjadi kenangan yang tertulis, tanpa pernah kita melewatinya.

(disunting ulang oleh riokur12)

Ya... isu mengenai adanya badai matahari pada tahun 2012 ternyata memang terbukti, kita
sebagai manusia harus waspada sobat, tapi bukan berarti kita harus takut karena badai matahari
tahun 2012 adalah sebuah siklus alam yang tidak dapat dihentikan sehingga mau tidak mau kita
harus waspada, mau tau info lengkapnya?

Badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak
kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas
badai matahari. Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan untuk meningkatkan
kewaspadaa pada tahun 2012 sebab bumi akan mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast),
daya rusakanya akan jauh lebih besar dari badai angin “Katrina”, dan hampir semua manusia di
bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.

Semakin kuat badai solar bisa mulai pada awal tahun ini atau akhir 2008 dan 2012 adalah
puncaknya.

"Kami memperkirakan siklus badai matahari berikutnya 30 sampai 50 persen lebih kuat
dibandingkan dengan siklus terakhir," kata Mausumi Dikpati, seorang ilmuwan matahari di
National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado.

Terakhir siklus puncak terjadi pada tahun 2001. Teknik baru yang memungkinkan para ilmuwan
untuk memperkirakan kerasnya dari siklus berikutnya. Teknik, yang dinamakan helioseismology,
memungkinkan peneliti untuk "melihat" di dalam matahari dengan bantuan pelacakan
gelombang suara di dalam matahari sehingga membuat gambar interior seperti ultrasound
membuat gambar dari bayi yg belum lahir.

"Untuk pertama kalinya kami dapat memprediksi kekuatan 11-tahun siklus aktivitas matahari
menggunakan komputer simulasi matahari dari fisika," ujar Dikpati.

Ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan bahwa, pada 2012 badai matahari yang kuat di bumi
akan membawa malapetaka besar pada manusia, yang akan mempengaruhi setiap aspek pada
masyarakat modern sekarang. Para ahli yang mengeluarkan peringatan meng-atakan, dampak
badai matahari pada bumi kemungkinan adalah “efek domino”. Coba pikirkan, bila jaringan
listrik menjadi rapuh dan tidak stabil, hal-hal yang berhubungan dengan bisnis pasokan listrik
juga akan menjadi korban: peralatan refrigeration berhenti, makanan dan obat-obatan yang
tersimpan dalam ruang berpendingin dalam jumlah besar akan kehi-langan kondisi penyimpanan
dan rusak; pompa tiba-tiba berhenti berfungsi, air minum pada masyarakat akan menjadi
masalah.

Selain itu, karena gangguan pada sinyal satelit, sistem posisi GPS akan menjadi sampah.
Sebenarnya pada awal 1859 pernah terjadi kasus serupa, peledakan badai matahari saat itu
bahkan me-ngakibatkan jaringan telegram terbakar rusak. Tentu saja sekarang ini di bumi sudah
dipenuhi oleh fasilitas kabel dan nirkabel, tetapi fasilitas ini sulit menahan ujian badai matahari.

Ketika badai matahari kuat menyerang, umat manusia di bumi akan menghadapi dua masalah
besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan listrik modern sekarang. Jaringan listrik
modern sekarang pada umumnya menggunakan tegangan tinggi untuk mencakup daerah lebih
luas, ini akan memungkinkan operasi jaringan listrik lebih efisien, Anda bisa mengurangi kerugian
selama transmisi listrik, juga kerugian listrik karena produksi yang berlebihan. Namun, secara
bersama ia juga menjadi lebih rentan terhadap serangan cuaca ruang angkasa.

Transmisi jaringan akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau bahkan mungkin
menyebabkan terhenti secara total. dan ini hanya merupakan efek domino yang pertama,
selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan “lalu lintas lumpuh, komunikasi terputus, industri
keuangan runtuh dan fasilitas umum kacau; pompa berhenti menyebabkan pasokan air minum
terputus, kurangnya fasilitas pendingin, makanan dan obat-obatan sulit disimpan secara efektif.
Para ilmuwan telah memperkirakan bila ada intensitas badai matahari kuat mungkin dapat
menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi manusia, hanya pada tahun pertama saja
kerugiannya mencapai 1-2 triliun dollar AS, sementara pemulihan dan rekonstruksinya
diperlukan setidaknya 4-10 tahun
Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang saling ketergantungan yang
dukungan kehidupan modern kita, seperti masalah air dan penanganan limbah, masalah
infrastruktur logistik supermarket, masalah pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan
lainnya yang tergantung pada listrik. Jika dua masalah digabung jadi satu, kita dapat dengan jelas
melihat bahwa peristiwa kemungkinan muncul kembalinya badai matahari Carrington sangat
mungkin akan menyebabkan bencana besar yang langka. Adviser laporan khusus dari National
Academy of Sciences Amerika Serikat dan analis daya listrik industri John Kappenman
menganggap “Bencana seperti ini dibandingkan dengan bencana yang biasa kita bayangkan
secara total berlawanan. biasanya wilayah kurang berkembang rawan serangan bencana, namun
dalam bencana ini, wilayah yang semakin berkembang lebih rentan terhadap serangan bencana.

Menghadapi kemungkinan bencana serius yang akan me-nimpa, Amerika Serikat dan seluruh
umat manusia tidak segera merespon untuk mempersiapkan pekerjaan secara baik dalam
menghadapi putaran badai matahari berikutnya. Becker me-ngatakan bahwa karena
kemungkinan terjadinya skala besar badai matahari sangat kecil, “Seluruh masyarakat bahkan
tidak menanggapinya, namun hanya memperhatikan masalah di hadapan mata”. Terhadap
cuaca di bumi, para ahli cuaca dapat melacak badai yang akan menimpa selama beberapa hari ke
depan, dan mengeluarkan peringatan yang sesuai kepada penduduk setempat, namun badai
matahari atau cuaca ruang angkasa benar-benar berbeda. Backer mengatakan bahwa sekarang
ini kita masih tidak dapat memprediksi secara akurat waktu dan kekuatan badai matahari, yang
dapat diprediksi oleh saya dan rekan saya hanya jika sebuah badai matahari besar menyerang,
kami secara mutlak tidak mampu menanganinya.”

Ini mirip dengan peringatan dini bencana angin topan dan manusia di bumi, dewasa ini umat
manusia terutama tergantung pada prediksi dari siklus sunspot untuk memantau intensitas
badai matahari serta dampaknya pada bumi. Yang dimaksud dengan sunspot adalah proses
peningkatan dan pengurangan yang berarti dalam jumlah sunspot setiap 11 tahun. Siklus
dihitung mulai dari aktivitas terendah sunspot pada matahari. Dalam masa aktif sunspot akan
meningkat, badai matahari yang terjadi akan lebih banyak. Ketika badai matahari terjadi, partikel
kecepatan tinggi serta aliran ion yang terbentuk oleh partikel bermuatan listrik yang dipancarkan
secara besar-besaran oleh matahari akan berpengaruh terhadap lapisan medan magnit bumi,
ionosfir serta kondisi atmosfir netral. Dalam masalah dampak bahaya badai matahari, lebih dari
satu abad, orang-orang terus memantau kegiatan sunspot.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas permukaan matahari serta data bintik matahari siklus
yang terjadi sebelumnya, para ilmuwan dari National Center for Atmospheric Research, NCAR,
Amerika Serikat, berhasil mengembangkan sebuah model baru ilmu dinamika solar. Dengan
model baru, para astronom dapat memberikan peringatan secara dini dari aktivitas sunspot
matahari. Mereka berharap bahwa peringatan dini dapat membantu perusahaan-perusahaan
listrik, para pengendali satelit dan aspek lainnya dalam beberapa hari atau bahkan tahun-tahun
sebelumnya agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot matahari. Menurut informasi,
ketepatan model baru ini dapat mencapai akurasi 98%. Richard Enke dari National Science
Foundation, Departemen Atmospheric Research Amerika Serikat mengatakan bahwa jika dapat
secara dini memprediksi aktivitas badai matahari, orang-orang akan dapat dengan baik
menanggulangi gangguan seperti komunikasi, kegagalan satelit, pemadaman listrik, serta
ancaman terhadap astronot dan hal-hal lain.

jadi kita harus lebih waspada ya sobat terhadap badai matahari tahun 2012 tapi bukan berarti
kita harus takut

Pada manuskrip peninggalan suku Maya yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem
penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar
sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang
Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada
sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat
pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan
sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi
ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer
Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME
merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400
kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga
memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang
mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang
menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat
membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna
alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti, ujar Sri.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat
hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio.
Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa
hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat
sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung.
Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio.
Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin
akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan
Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang
mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang
terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman
sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus
dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi
hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal
landas atau pendaratan pesawat terbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi,
dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan
delai propagasi pada sinyal GPS.

Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu,
komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan
sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.

Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk
menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan
pemodelan yang sama untuk bidang navigasi, tutur Bambang.

You might also like