Professional Documents
Culture Documents
STATISTIK PERHUBUNGAN
PROVINSI PAPUA BARAT
Statistics Of Transportation of Papua Barat Province
2008
Anggota Tim Penyusun
Penanggung Jawab / : Ir. Tanda Sirait, M.M
General in Charge
Penyunting / : Ir. Tanda Sirait, M.M
Editor Ir. Merry
Penulis / : Deni Irawan, S.ST
Writer
Pengolah Data/Penyimpan Draf : Deni Irawan, S.ST
Data Processing/Draft Saving
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
KATA PENGANTAR
Statistik Perhubungan Papua Barat 2008 merupakan publikasi
tahunan yang menyajikan data perhubungan yang diambil dari berbagai
hasil pengolahan perhubungan.
Data yang diambil antara lain Sistem Manajemen Operasional
Pelabuhan (Simoppel), Laporan Lalu Lintas Angkutan Udara, Angkutan
Jalan Raya, Laporan Panjang Jalan dan lain‐lain.
Publikasi ini memuat data Statistik Angkutan Darat, Statistik
Angkutan Udara, dan Statistik Angkutan Laut yang merupakan data
sekunder yang diperoleh dari instansi terkait baik bulanan maupun
tahunan.
Saran dan kritik atas terbitnya publikasi ini sangat kami harapkan
dalam penyempurnaan publikasi selanjutnya. Kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penerbitan publikasi ini kami ucapkan terima
kasih.
Manokwari, Agustus 2009
BPS PROVINSI PAPUA BARAT
Kepala,
Ir. TANDA SIRAIT, M.M
NIP. 340 005 623
i
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
Tabel – Tabel ........................................................................................... iii
Daftar Gambar.......................................................................................... ix
Daftar Tabel .............................................................................................. x
I. Penjelasan Umum .......................................................................... 1
1. Pendahuluan ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................ 1
1.3 Ruang Lingkup....................................................................... 2
2. Konsep dan Definisi .................................................................... 3
II. Ulasan Singkat ................................................................................. 6
2.1 Statistik Panjang Jalan................................................................ 6
2.2 Statistik Angkutan Laut.............................................................. 7
2.2.1 Bongkar Muat Barang.................................................. 7
2.2.2 Bongkar Muat Barang menurut Kelompok Komoditi.. 9
2.2.3 Jumlah Penumpang....................................................... 11
2.3 Statistik Angkutan Udara............................................................ 12
ii
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
TABEL – TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat menurut
Status Jalan Tahun 2008 (Km) .......................................... 15
Tabel 1.2 Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat menurut
Kondisi Jalan Tahun 2008 (Km) .......................................... 16
Tabel 1.3 Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat menurut
Jenis Permukaan Jalan Tahun 2008 (Km) ............................. 17
Tabel 1.4 Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua
Barat menurut Kondisi Jalan Tahun 2008 (Km) ..................... 18
Tabel 1.5 Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua
Barat menurut Jenis Permukaan Jalan Tahun 2008 (Km) ...... 19
Tabel 2 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan
Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di
Provinsi Papua Barat Tahun 2008 (Ton) ............................... 20
Tabel 2.1 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan
Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di
Kabupaten Fak Fak Tahun 2008 (Ton) .................................. 21
Tabel 2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan
Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di
Kabupaten Manokwari Tahun 2008 (Ton) .......................... 22
Tabel 2.3 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan
Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di
Kota Sorong Tahun 2008 (Ton) ............................................ 23
iii
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
iv
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
v
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 5 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Pelabuhan Jenis
Pelayaran Di Provinsi Papua Barat Tahun 2008 ................... 42
Tabel 5.1 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan Di Kabupaten Fak
Fak Tahun 2008 ..................................................................... 43
Tabel 5.2 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan Di Kabupaten
Manokwari Tahun 2008 ........................................................ 44
Tabel 5.3 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan Di Kota Sorong
Tahun 2008........................................................................ 45
Tabel 6 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di
Provinsi Papua Barat Tahun 2008 .......................................... 46
Tabel 6.1 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di
Kabupaten Fak Fak Tahun 2008 .......................................... 47
Tabel 6.2 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di
Kabupaten Manokwari Tahun 2008 ..................................... 48
Tabel 6.3 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di
Kota Sorong Tahun 2008 ..................................................... 49
Tabel 7 Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang
Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Provinsi
Papua Barat Tahun 2008 .................................................... 50
vi
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
vii
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
viii
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Grafik A Grafik Persentase Panjang Jalan menurut Status Jalan dan
Jenis Permukaan Jalan di Provinsi Papua Barat Tahun
Tahun 2008 ………………………………………………….…………………. 6
Grafik C Banyaknya Barang Dibongkar dan Dimuat Dirinci Menurut
Kelompok Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di
Provinsi Papua Barat Tahun 2007 – Tahun 2008.................. 11
Grafik D Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi pada Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2005 – Tahun 2008................................................... 12
ix
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel A Bongkar Muat Barang Angkutan Antar Pulau dan Luar
Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua
Barat (Ton) Tahun 2007 – 2008 ...................................... 8
Tabel B Banyaknya Barang Antar Pulau dan Luar Negeri Yang
Dibongkar dan Dimuat Dirinci Menurut Kelompok
Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Provinsi Papua
Barat (Ton) Tahun 2007 – 2008 .................................. 10
x
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
I. PENJELASAN UMUM
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan nasional,
sektor perhubungan mempunyai peranan yang sangat penting dan
strategis karena kesediaan fasilitas angkutan dan komunikasi
berperan sebagai urat nadi perekonomian suatu negara.
Perkembangan ekonomi, mobilitas manusia dan perkembangan arus
barang serta jasa, memerlukan sarana dan prasarana pendukung
berupa transportasi yang memadai dan lancar.
Untuk melihat perkembangan dan perencanaan dari sektor‐
sektor pembangunan di bidang transportasi tersebut dibutuhkan
informasi, khusus berupa data statistik perhubungan yang dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap hasil‐hasil yang telah
dicapai.
1.2 Maksud dan Tujuan
Data statistik perhubungan mempunyai kegunaan untuk
memberikan informasi tentang perkembangan angkutan laut,
angkutan darat, angkutan udara serta perkembangan pos dan
telekomunikasi.
Selain maksud dan tujuan di atas, data tersebut dapat
digunakan dalam perencanaan pembangunan, baik di Daerah Tingkat I
maupun Tingkat II serta memberikan informasi kepada masyarakat
1
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
dan dunia usaha atas perkembangan fasilitas angkutan, jasa pos dan
telekomunikasi.
1.3 Ruang Lingkup
Penyajian data Statistik Perhubungan Papua Barat 2008 masih
terbatas pada :
a. Statistik Panjang Jalan
Statistik panjang jalan meliputi semua panjang jalan di Provinsi
Papua Barat baik dibawah wewenang pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, panjang jalan tersebut disajikan menurut
kondisi, jenis permukaan dan klasifikasi jalan.
b. Statistik Angkutan Darat
Statistik angkutan darat meliputi banyaknya bus umum dan truck
baik yang beroperasi di dalam kota maupun antar kota di Provinsi
Papua Barat.
c. Statistik Angkutan Laut
Statistik angkutan laut meliputi laporan banyaknya kunjungan
kapal, penumpang barang, bongkar muat barang dari pelabuhan‐
pelabuhan di Provinsi Papua Barat.
d. Statistik Angkutan Udara
Statistik angkutan udara meliputi laporan hasil pengolahan bandar
udara yang berada di Papua Barat dirinci menurut banyaknya
pesawat terbang yang datang dan berangkat, banyaknya
penumpang dan banyaknya barang‐barang yang diangkut.
2
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
e. Statistik Telekomunikasi, Pos dan Giro
Statistik telekomunikasi, pos dan giro meliputi banyaknya lalu
lintas surat pos kilat, pos paket, surat terdaftar dan tercatat,
banyaknya telegram, call interlokal serta penerimaan wesel pos.
2. KONSEP DAN DEFINISI
Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk
apapun yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum (kecuali jalan
kereta api/rel) yang berada di atas permukaan tanah, termasuk jalan
yang di bawah tanah (terowongan), jalan layang dan jalan yang
melintasi sungai besar.
Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
dengan tempat duduk, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan
bagasi.
Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan
untuk mengangkut barang selain dari mobil penumpang, mobil bis
dan kendaraan roda dua.
Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan
tempat duduk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk
pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
Sepeda Motor setiap kendaraan bermotor roda dua.
Pelabuhan Yang Diusahakan adalah pelabuhan laut yang dikelola oleh
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia yang diselenggarakan untuk
memberikan fasilitas‐fasilitas yang diperlukan bagi kapal yang
3
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
4
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Berangkat/Muat adalah aktifitas lalu lintas penerbangan di pelabuhan
pencatatan untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke tempat
tujuan.
Transit adalah penumpang yang singgah di pelabuhan pencatatan
untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke tempat tujuan.
Tiba/Bongkar adalah aktifitas lalu lintas penerbangan di pelabuhan
pencatatan yang datang dari pelabuhan asal.
Surat adalah cara pengiriman kabar atau berita yang dituangkan
dalam tulisan.
5
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
II. ULASAN SINGKAT
2.1 Statistik Panjang Jalan
Untuk mendukung kelancaran arus perekonomian daerah, perlu
tersedia sarana transportasi yang memadai sehingga arus lalu lintas
baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor yang
digunakan untuk kegiatan ekonomi dapat beroperasi dengan baik.
Provinsi Papua Barat dengan wilayah yang cukup luas membu‐
tuhkan sarana jalan dalam upaya menembus daerah‐daerah yang
masih terisolir. Dengan demikian potensi perekonomian, khususnya
hasil‐hasil pertanian yang ada di daerah ini dapat dengan segera
dipasarkan. Sebagai konsekuensi dalam upaya mencapai tujuan
tersebut maka Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dari tahun ke
tahun berusaha untuk meningkatkan pengembangan prasarana jalan
baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Grafik A.
Grafik Persentase Panjang Jalan menurut Status Jalan dan Jenis
Permukaan Jalan di Provinsi Papua Barat Tahun 2008
6
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel A.
Bongkar Muat Barang Angkutan Antar Pulau dan Luar Negeri Di Pelabuhan
Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat (Ton) Tahun 2007 – 2008
Bongkar Muat
Rincian/Tahun
2007 2008 2007 2008
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Luar Negeri
6.063 2 34.150 1.210
2. Antar Pulau
574.533 396.631 127.398 52.556
3. Perintis
0 0 0 0
4. Rakyat
0 0 0 0
Jumlah 580.596 396.633 161.548 53.766
Pada tahun 2008, bongkar barang yang terbesar adalah
angkutan antar pulau disusul kemudian angkutan luar negeri masing‐
masing sebesar 396.631 ton dan 2 ton. Jika dibandingkan bongkar
pada tahun 2007 mengalami penurunan masing‐masing sebesar
574.533 ton (30,96 persen) dan 6.603 ton (99,97 persen). Demikian
pula yang terjadi pada muat barang di Pelabuhan yang diusahakan
mengalami penurunan pada angkutan antar pulau dan angkutan luar
negeri pada tahun 2008 yang masing‐masing sebesar 53.766 ton
(58,75 persen) dan 1.210 ton (96,46) jika dibandingkan pada tahun
2007 yaitu sebesar 127.398 ton dan 34.150 ton. Pada tahun 2008 juga
tidak terjadi bongkar muat barang pada jenis angkutan perintis dan
angkutan rakyat.
8
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Grafik B.
Banyaknya Bongkar Barang Angkutan Antar Pulau Dan Luar Negeri Di
Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat (Ton) Tahun 2007 ‐ 2008
2.2.2 Bongkar Muat Barang menurut Kelompok Komoditi
Bongkar barang untuk seluruh kelompok komoditi pada tahun
2008 ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Total bongkar
barang dari tahun 2007 sebesar 581.605 ton menjadi 396.633 ton
pada tahun 2008 atau turun sebesar 31,80 persen. Seperti halnya
yang terjadi pada bongkar barang menurut kelompok komoditi, total
9
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
muat barang menurut kelompok komoditi juga mengalami penurunan
dari 159.680 ton pada tahun 2007 menjadi 53.828 ton pada tahun
2008 atau turun sebesar 66,29 persen.
Hampir sebagian besar kelompok komoditi baik pada bongkar
barang maupun pada muat barang tahun 2008 mengalami
penurunan, kecuali bongkar pada komoditi bahan pokok, migas dan
non migas serta muat pada komoditi bahan strategis yang mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut masing‐masing
sebesar 20,70 persen; 2,98 persen; 91,25 persen dan 681,71 persen.
Penurunan terbesar barang yang dibongkar terjadi pada
kelompok komoditi bahan strategis yaitu turun sebesar 53,60 persen
kemudian disusul kelompok komoditi barang lainnya turun sebesar
39,22 persen. Sedangkan penurunan barang yang dimuat terjadi pada
kelompok komoditi migas, barang lainnya dan non migas yang
masing‐masing turun 87,38 persen; 73,62 persen dan 54,12 persen.
Pada tahun 2008 tidak ada komoditi bahan pokok yang dimuat.
Tabel B
Banyaknya Barang Antar Pulau dan Luar Negeri Yang Dibongkar dan Dimuat
Dirinci Menurut Kelompok Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan
Provinsi Papua Barat (Ton), Tahun 2007 – 2008
Bongkar Muat
Rincian/Tahun
2007 2008 2007 2008
1. Bahan Pokok 51.756 62.470 2.987 0
2. Bahan Strategis 186.410 86.489 82 641
3. Migas 68.670 70.716 17.015 2.148
4. Non Migas 7.630 14.592 72.887 33.440
5. Barang Lainnya 267.139 162.366 66.709 17.599
Jumlah 581.605 396.633 159.680 53.828
10
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Grafik C
Banyaknya Barang Dibongkar dan Dimuat Dirinci Menurut Kelompok
Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2007 – 2008
2.2.3 Jumlah Penumpang
Pada tahun 2008 arus penumpang debarkasi maupun embarkasi
melalui pelabuhan laut yang diusahakan di Provinsi Papua Barat
mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2007 walaupun
jumlah kapal mengalami kenaikan 4,89 persen.
Untuk arus penumpang datang (debarkasi) mengalami
penurunan dari 309.232 orang pada tahun 2007 menjadi 281.221
orang pada tahun 2008 atau turun sebesar 9,06 persen.
Sedangkan untuk penumpang berangkat (embarksi) juga
mengalami penurunan dari 277.695 orang di tahun 2007 menjadi
269.064 orang di tahun 2008 atau turun sebesar 3,11 persen.
11
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Grafik D
Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi pada Di Pelabuhan Yang
Diusahakan Di Provinsi Papua Barat Tahun 2005 – 2008
2.3 Statistik Angkutan Udara
Sarana Perhubungan Udara di Provinsi Papua Barat belum
sepenuhnya memadai, karena tidak semua Ibu Kota/Kabupaten
mempunyai lapangan udara yang dapat di darati oleh pesawat
perintis. Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat adalah
kabupaten yang belum mempunyai bandar udara. Hanya 2 (dua)
lapangan udara yang dapat di darati oleh Pesawat Tipe F. 28 dan
Boeing 737 yaitu bandar udara Rendani Kabupaten Manokwari dan
bandar udara Dominique Edward Osok (DEO) Kota Sorong.
Pada tahun 2008 jumlah pesawat, penumpang yang datang dan
berangkat terbesar melalui Bandara DEO Kota Sorong dan Rendani
Kabupaten Manokwari, disusul bandara Utarum Kaimana, bandara
12
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
13
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Arus lalu lintas barang, bagasi dan pos paket disajikan pada
tabel 8. Jumlah barang yang dibongkar tahun 2008 mengalami
kenaikan sebesar 114,32 persen dibandingkan tahun 2007. Sama
halnya dengan barang yang dimuat juga mengalami kenaikan 16,12
persen. Jumlah bagasi yang dibongkar mengalami kenaikan sebesar
24,72 persen, sedangkan bagasi yang dimuat mengalami penurunan
sebesar 12,70 persen. Untuk pos paket yang dibongkar mengalami
kenaikan sebesar 6,76 persen sedangkan yang dimuat mengalami
penurunan sebesar 98,11 persen jika dibandingkan dengan tahun
2007.
14
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 1.1
Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat
Menurut Status Jalan Tahun 2008 (Km)
Jenis Permukaan
Kabupaten / Kotamadya Jumlah
Negara Provinsi Kabupaten
15
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 1.2
Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat
Menurut Kondisi Jalan Tahun 2008 (Km)
Kondisi Jalan
Kabupaten /
Kotamadya
Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
16
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 1.3
Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat
Menurut Jenis Permukaan Jalan Tahun 2008 (Km)
Jenis Permukaan
Kabupaten /
Jumlah
Kotamadya
Aspal Kerikil Tanah Lainnya
17
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 1.4
Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat
Menurut Kondisi Jalan Tahun 2008 (Km)
Kondisi Jalan
Kabupaten /
Kotamadya
Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
18
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 1.5
Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat
Menurut Jenis Permukaan Jalan Tahun 2008 (Km)
Jenis Permukaan
Kabupaten /
Jumlah
Kotamadya
Aspal Kerikil Tanah Lainnya
19
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 2
Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri
Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008 (Ton)
Luar Negeri Dalam Negeri
Kabupaten/
Antar Pulau Perintis Rakyat
Kotamadya Bong‐
Muat
kar Bong‐ Bong‐ Bong‐
Muat Muat Muat
kar kar kar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
20
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 2.1
Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri
Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Kabupaten Fak Fak
Tahun 2008 (Ton)
Luar Negeri Dalam Negeri
21
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 2.2
Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri
Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Kabupaten Manokwari
Tahun 2008 (Ton)
Luar Negeri Dalam Negeri
22
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 2.3
Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri
Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Kota Sorong
Tahun 2008 (Ton)
Luar Negeri Dalam Negeri
23
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3
Banyaknya Bongkar Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut
Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Kabupaten/ Kotamadya
Bahan Bahan
Bahan Pokok Migas Non Migas
Strategis Lainnya
24
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3.1
Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Kabupaten/
Kotamadya Bahan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas
Lainnya
25
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3.1.1
Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Fakfak
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
26
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3.1.2
Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Manokwari
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
27
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3.1.3
Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kota Sorong
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
28
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3.2
Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Kabupaten/
Kotamadya
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Fakfak ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2. Manokwari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3. Kota Sorong ‐ ‐ ‐ ‐ 2
Tahun 2008 ‐ ‐ ‐ ‐ 2
29
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3.2.1
Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Fakfak
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Januari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2. Februari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3. Maret ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
4. April ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
5. Mei ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
6. Juni ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
7. Juli ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
8. Agustus ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
9. September ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
10. Oktober ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
11. November ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
12. Desember ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Tahun 2008 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2007 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2006 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2005 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Tabel 3.2.2
30
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Manokwari
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Januari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2. Februari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3. Maret ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
4. April ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
5. Mei ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
6. Juni ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
7. Juli ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
8. Agustus ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
9. September ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
10. Oktober ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
11. November ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
12. Desember ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Tahun 2008 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2007 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2006 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2005 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
31
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 3.2.3
Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kota Sorong
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Januari ‐ ‐ ‐ ‐ 2
2. Februari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3. Maret ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
4. April ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
5. Mei ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
6. Juni ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
7. Juli ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
8. Agustus ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
9. September ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
10. Oktober ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
11. November ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
12. Desember ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Tahun 2008 ‐ ‐ ‐ ‐ 2
2007 6.000 ‐ ‐ ‐ 63
2006 18.615 ‐ ‐ ‐ 94
2005 ‐ ‐ ‐ ‐ 7.167
32
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4
Banyaknya Muat Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut
Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Kabupaten/
Kotamadya
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
33
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.1
Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Kabupaten/
Kotamadya
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
34
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.1.1
Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Fakfak
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
35
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.1.2
Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Manokwari
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
36
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.1.3
Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kota Sorong
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
37
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.2
Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Kabupaten/
Kotamadya
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Fakfak ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2. Manokwari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
38
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.2.1
Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Fakfak
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Januari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2. Februari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3. Maret ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
4. April ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
5. Mei ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
6. Juni ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
7. Juli ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
8. Agustus ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
9. September ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
10. Oktober ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
11. November ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
12. Desember ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Tahun 2008 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2007 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2006 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2005 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
39
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.2.2
Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kabupaten Manokwari
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Januari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2. Februari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3. Maret ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
4. April ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
5. Mei ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
6. Juni ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
7. Juli ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
8. Agustus ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
9. September ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
10. Oktober ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
11. November ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
12. Desember ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Tahun 2008 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2007 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2006 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2005 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
40
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 4.2.3
Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Kota Sorong
Tahun 2008 (Ton)
Kelompok Komoditi
Bulan
Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya
1. Januari ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3. Maret ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
4. April ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
5. Mei ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
7. Juli ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
11. November ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
12. Desember ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
41
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 5
Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Yang Diusahakan
Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008
Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri
Kabupaten /
Kotamadya
Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA
3. Kota Sorong 57 229.565 369.251 4.951 1.305 5.170.387 8.776.147 95.800
42
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 5.1
Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Yang Diusahakan
Per Bulan di Kabupaten Fakfak
Tahun 2008
Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri
Bulan
Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA
43
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 5.2
Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Yang Diusahakan
Per Bulan di Kabupaten Manokwari
Tahun 2008
Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri
Bulan
Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA
44
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 5.3
Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Yang Diusahakan
Per Bulan di Kota Sorong
Tahun 2008
Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri
Bulan
Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA
45
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 6
Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Jenis Pelayaran di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
2006 527 310.051 310.250 ‐ ‐ ‐ 191 1.118 1.249 733 315.519 317.724
2005 633 247.018 221.438 1 ‐ 5 410 8.173 6.414 1.057 255.200 227.856
46
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 6.1
Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Jenis Pelayaran di Kabupaten Fakfak
Tahun 2008
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
47
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 6.2
Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Jenis Pelayaran di Kabupaten Manokwari
Tahun 2008
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
2006 159 68.889 83.763 ‐ ‐ ‐ 189 969 1.165 348 69.868 84.928
2005 215 64.926 76.742 ‐ ‐ ‐ 232 1.023 962 459 65.959 77.702
48
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 6.3
Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan
Menurut Jenis Pelayaran di Kota Sorong
Tahun 2008
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
2006 159 68.889 83.763 ‐ ‐ ‐ 189 969 1.165 348 69.868 84.928
2005 215 64.926 76.742 ‐ ‐ ‐ 232 1.023 962 459 65.959 77.702
49
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit
Di Rinci Per Pelabuhan Udara Di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
50
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7.1
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang
Dan Transit Di Pelabuhan Udara Torea ‐ Fakfak
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
51
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7.2
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang
Dan Transit Di Pelabuhan Udara Utarum ‐ Kaimana
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
52
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7.3
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang
Dan Transit Di Pelabuhan Udara Wasior – Teluk Wondama
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
53
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7.4
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang
Dan Transit Di Pelabuhan Udara Bintuni – Teluk Bintuni
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
54
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7.5
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang
Dan Transit Di Pelabuhan Udara Rendani ‐ Manokwari
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
55
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7.6
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang
Dan Transit Di Pelabuhan Udara Teminabuan – Sorong Selatan
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
56
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 7.7
Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang
Dan Transit Di Pelabuhan Udara DEO – Kota Sorong
Tahun 2008
Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang)
Bulan
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
57
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Rinci Per Pelabuhan Udara di Provinsi Papua Barat
Tahun 2008
58
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8.1
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Pelabuhan Udara Torea ‐ Fakfak
Tahun 2008
59
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8.2
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Pelabuhan Udara Utarum ‐ Kaimana
Tahun 2008
60
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8.3
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Pelabuhan Udara Wasior – Teluk Wondama
Tahun 2008
61
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8.4
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Pelabuhan Udara Bintuni – Teluk Bintuni
Tahun 2008
62
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8.5
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Pelabuhan Udara Rendani ‐ Manokwari
Tahun 2008
63
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8.6
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Pelabuhan Udara Teminabuan – Sorong Selatan
Tahun 2008
64
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Tabel 8.7
Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos
Di Pelabuhan Udara DEO – Kota Sorong
Tahun 2008
65
STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008
Lampiran 1.
DAFTAR JENIS KOMODITI PER KELOMPOK
1. Bahan Pokok 4. Bahan Strategis
- Beras - Pupuk
- Gula Pasir - Semen
- Terigu - Baja/besi
- Kedelai - Beton
- Kacang‐Kacangan - Aspal
- Minyak Goreng - Timah
- Alumunium
2. Migas - Batubara
- Crude Oil - Kayu logs
- B. B. M - Pasir
- Gas / L.N.G
5. Non Migas
3. Barang Lainnya - Kopi/pala/coklat
- Garam - Tembakau
- Besi Tua - Teh
- Kopra - Karet
- Kertas - Minyak Sawit
- Pelumas - Garmen
- Textil - Elektronik
- Makanan Ternak - Furniture
- Kendaraan - Kerajinan
- Alat‐alat Berat - Kayu Lapis
- Container/G’tainer - Ikan
- Barang Sifting - Udang
- Kayu Gergajian - Ikan Kaleng
- Sabun - Hasil Laut Lainnya
- Speed Boat
- Alat‐Alat Drilling
- Sayur
- Minyak Ikan
- General Cargo
66