You are on page 1of 18

KELOMPOK III

AGUNG GUNAWAN
ALIFFIA CAESARIANI
MEGA ANINDITA
REZA AYATUNA LAZUARDY
TALITHA ARINDA PUTRI
Pada proses perkembangan agama Islam, tidak seluruh wilayah
tatar Sunda menerima sepenuhnya .
Sunda Wiwitan adalah kepercayaan yang masih dianut
masyarakat Baduy.
Mereka adalah komunitas yang tidak mau memeluk Islam dan
terkungkung di satu wilayah religius yang khas, terpisah dari
komunitas Muslim Sunda dan tetap melanggengkan ajaran
Sunda Wiwitan.
Dasar religi masyarakat Baduy dalam ajaran Sunda Wiwitan
adalah kepercayaan yang bersifat monoteis, penghormatan
kepada roh nenek moyang, dan kepercayaan kepada satu
kekuasaan yakni Sanghyang Keresa (Yang Maha Kuasa).
Ada satu lagi kepercayaan yang dianut masyarakat Jawa Barat.
Disebut Madraisme.
Perjumpaan Islam dengan budaya Sunda dalam komunitas lain
malah melahirkan kepercayaan baru seperti yang
dikembangkan Madrais di Cigugur Kabupaten Kuningan dan
Mei Kartawinata di Ciparay Kabupaten Bandung.
Menurut ajarannya, masyarakat harus menghormati Dewi Sri
(Dewi padi/Kesuburan) dengan mengadakan upacara upacara
adat. Mereka juga mengakui Maulid Nabi Muhammad. Namun,
mereka tidak mengakui kebenaran Al-Quran yang sekarang ini.
Sebab, menurut mereka Al-Quran yang sejati akan turun
menjelang Hari Kiamat.
Di dalam kebudayaan Jawa Barat, terdapat banyak aturan-aturan
tradisional. Seperti :
Anak perawan dilarang duduk di depan pintu, nanti jauh
jodohnya.
Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti
anaknya kembar dempet.
Jangan buka payung dalam rumah, nanti terjadi sesuatu yang
buruk pada keluarga kita.
Jangan makan brutu ayam, nanti jadi orang yang diasingkan
(tidak dianggap).
Jangan main keluar rumah waktu Maghrib, nanti diculik
mahkluk halus.
Jangan menggunting kuku malam malam, akan membuat umur
lebih singkat.
Jangan makan pakai piring kecil, nanti rezeki nya sempit.
Pakaian adat Jawa Barat dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu :
Pakaian rakyat biasa, hanya menggunakan baju kurung, celana serta
menyampirkan sarung di bahu (untuk lelaki) dan baju kebaya, kain, dan
selendang batik (untuk perempuan).
Pakaian kaum menengah, memakai baju bedahan putih dan kain kebat
batik (untuk lelaki) dan kain kebat batik beraneka corak sebatas mata
kaki, kebaya beraneka warna, selendang, serta rambut disanggul (untuk
perempuan)
Pakaian Bangsawan, menggunakan jas, celana panjang bahan
beludru, dan kain dodot (untuk lelaki) dan menggunakan kebaya
beludru, memakai kain kebat motif rereng, dan rambut disanggul
rapi memakai tusuk konde emas (untuk perempuan).
Pakaian Mojang dan Jajaka, menggunakan jas tutup, celana
panjang, kain dodot motif bebas, bendo sebagai penutup kepala
(untuk lelaki) dan menggunakan kebaya polos dihiasi sulaman
atau manik-manik, kain kebat dilepe, karembong (selendang)
sebagai pemanis, rambut disanggul rapi memakai hiasan bunga
dan tusuk konde (untuk perempuan).
Pakaian Pengantin, menggunakan kain rereng, baju jas tutup
warna putih dengan ikat pingga warna putih, tutup kepala bendo
motif rereng, dan selop warna putih, memakai keris (untuk
lelaki) dan menggunakan kain rereng eneng, kebaya brukat
putih, rambut disanggul memakai siger subadra, tujuh buah
kembang goyang, lima untaian bunga sedap malam (untuk
perempuan).
JAIPONG
Jaipongan adalah seni tari yang lahir dari kreativitas seorang
seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Ia terinspirasi pada
kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu. Sehingga
ia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di
kenal dengan nama Jaipongan.
MERAK
Tari Merak merupakan jenis tarian yang menggambarkan dan
melambangkan gerakan dari sebuah burung merak. Dikepala
sang penari memakai mahkota yang berbentuk kepala burung
merak. Tarian yang menggambarkan kehidupan burung
merak yang mempunyai keanggunan, keindahan dan
kelincahan gerak-geriknya ini sangat populer di daerah tanah
Jawa khususnya Jawa Barat sebagai tarian kreasi baru.
TOPENG
Tari Topeng merupakan tarian tradisional yang berkembang di
Cirebon, Jawa Barat. Disebut Tari Topeng karena para penari
menutupi wajahnya dengan topeng ketika menari. Tarian ini
biasanya dimainkan oleh satu atau beberapa orang penari
cantik, seorang sinden, dan sepuluh orang laki-laki yang
memainkan alat musik pengiring. Gerakan Tari Topeng yang
dimainkan oleh para penari dalam setiap pertunjukan berbeda-
beda, tergantung pada tema tiap tarian.
 Di Jawa Barat, yang paling populer adalah wayang golek. Ada
dua macam wayang golek, yaitu wayang golek papak (cepak)
dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda.
 Dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-
lakon baik galur maupun carangan yang bersumber dari cerita
Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa
Sunda dengan iringan gamelan Sunda(salendro),
Ciri Khas Musik Daerah Jawa Barat
Ciri khas musik daerah Jawa Barat dapat dilihat dari jenis
instrumennya dan cara membunyikannya /
menggunakannya, yaitu:
a. Ditiup, contohnya: Suling, bangsing, tarompet dll
b. Digoyang – goyang, contohnya: Angklung dan kolotok
c. Dipukul, contohnya: dog – dog, goong, boning,
kempul, saron dll
d. Dipetik, contohnya: Kacapi
e. Digesek, contohnya: rebab dan terawangsa
Sejarah Musik Jawa Barat
Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu
sudah mengenal musik yang berfungsi untuk upaca
pemujaan terhadap nenek moyang
Kemudian mengenal musik yag terdiri dari 5 nada yang
disebut Pentatonis, yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da.
Akhirnya sejalan dengan perkembangan jaman, maka
musik – musik daerah yang ada hingga sekarang
menggunakan notasi – notasi musik umum yaitu
notasi angka atau balok.
Tokoh – tokoh musik Gending / Karawitan daerah Jawa
Barat yang terkenal adalah Mang Koko, Amas
Taswara, Nano S, dan lain – lain
Fungsi musik daerah Jawa Barat
1. Berfungsi Untuk Upacara adat, contohnya:
a. Angklung
b. Bedug
c. Bengberokan
d. Calung
e. Heleran
f. Ngagondang
g. Pantun
2. Berfungsi sebagai alat bela diri cth: Pencak silat
&Benjang
3. Berfungsi sebagai sarana hiburan cth: Ronggeng
Keadaan alam Jawa Barat yang banyak ditumbuhi aneka
macam jenis tumbuhan dan banyak dialiri sungai
mempengaruhi pada jenis menu khas Jawa Barat.
Banyaknya pohon pisang yang tumbuh di tanah Sunda
memberi inspirasi kepada wanita Sunda untuk
berkarya membuat aneka macam pais (pepes) yang
menggunakan daun pisang. Seperti pepes ikan, pepes
ayam, pepes tahu, pepes oncom, nasi timbel dan lain-
lain. 

You might also like