Professional Documents
Culture Documents
MAN 6 Jakarta
Hidrosfer
Siklus Air
(hidrologi)
Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi :
Komponen
Siklus
Hidrologi
Unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus hidrologi,
Yaitu :
2 . Transpirasi
Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal
dari tumbuh - tumbuhan melalui bagian daun, terutama
stomata atau mulut daun.
3 . Evapotranspirasi
Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan
transpirasi.
4 . Kondensasi
Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi
akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan
wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju
dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan es
merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.
5 . Presipitasi (Hujan)
Presipitasi atau Curah Hujan ketika titik-titik air, salju
dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi
berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada
pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal
dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak
mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai
contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju
pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan
kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air
tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail),
tergantung pada suhu udara sekitarnya.
6 . Adveksi
Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan
horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu
lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
7 . Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya
daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan cara
mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga mencapai muka
air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah
tanah.
8 . Surface run off
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan
tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun
yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air
bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut.
9 . Infiltrasi
Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah
melalui pori - pori tanah.
10 . Intersepsi
Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak
sampai ke tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh
daun-daunan dan batang pohon.
Unsur-Unsur Siklus Hidrologi
b. Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
c. Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian
ke laut
Jenis-Jenis Perairan
1. Sungai
Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara
terus menerus pada arah tertentu, berasal dari air tanah, air
hujan, dan atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke
laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai mati, perairan
lebak, kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia
termasuk ke dalam kategori sungai.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan
sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
1 . Sungai Hujan
adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau
sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang
ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
2 . Sungai Gletser
adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh
sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan
es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada
bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.
Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di
Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis
sungai ini.
3 . Sungai Campuran
adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es ( gletser ),
dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini
adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua ( Jaya).
Bentuk-bentuk dan tipe
sungai :
- Sungai konsekwen / natural
- Sungai konsekwen longitudinal
- Sungai subsekwen
- Sungai superimposed
- Sungai anteseden
- Sungai Resekwen
- Sungai Obsekwen
- Sungai Insekwen
- Sungai reverse
- Sungai komposit
- Sungai anaklinal
- Sungai kompound
Pola Aliran Sungai
a. Parel atau pola aliran yang terdapat pada suatu daerah yang luas
dan miring sekali.
b. Rekta ngular atau pola aliran yang terdapat pada daerah yng
memiliki struktur patahan baik yang berupa retakan.
c. Angulat atau pola aliran yang berbentuk
siku-siku.
d. Radial sentrifugal atau pula aliran pada kerucut gunung berapi
dome yang baru mencapai stdium muda.
e. Radial sentripetal atau pola aliran pada kawah atau crater dan
suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya.
f. Trelis atau pola aliran sungai yang
berbentuk tralis.
g. Anular atau variasi dari radial pattern.
h. Dendritik atau pola aliran yang mirip cabang atau
akar tanaman.
2. Danau
Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan
luas permukaan air berfluktuasi kecil, yang kedalamannya
dangkal atau sangat dalam, mempunyai atau tidak mempunyai
sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar perairan, terbentuk
secara alami dan terisoiasi dari laut. Situ dan telaga termasuk
kedalam kategori danau.
Berdasarkan terbentuknya, dapat dibedakan atas
beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
a. Danau Tektonik yaitu danau yang terbentuk tenaga endogen yang
bersumber dari gerakan tektonik. Misalnya Danau Tondano dan
Danau Towuti di Sulawesi.
b. Danau Vulkanik, yaitu danau bekas kawah kawah gunung
api. Misalnya Danau Kawah Gunung Kelud, Gunung Batur,
Gunung Galunggung dan lain.
c. Danau Vulkano-tektonik yaitu danau yang terbentuk karena
proses vulkanik dan tektonik. Hal ini diakibatkan kerena patahan
atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca letusan.
d. Danau Pelarutan (solusional) yaitu danau yang terbentuk pada
bentuk lahan negative atau berada dibawah rata-rata permukaan
bumi akibat pelarutan.
e. Danau Tapal Kuda (oxbow lake) terbentuk akibat proses
pemotongan meander secara alami dan ditinggalkan alirannya
sehingga disebut kali mati.
3. Waduk
Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena
pembendungan aliran sungai oleh manusia.
4. Rawa
Rawa adalah perairan yang cukup luas yang terdapat di
dataran rendah dengan sumber air dari air hujan, air laut dan
atau berhubungan atau tidak berhubungan dengan sungai,
relatif tidak dalam, berdasar lumpur dan atau tumbuhan
membusuk, banyak terdapat vegetasi baik yang mengapung
dan mencuat maupun tenggelam.
Gambar Rawa
Berdasarkan proses terbentuknya, rawa dibedakan dalam beberapa jenis:
a. Rawa Pantai
Rawa ini slalu dipengaruhi oleh pasang-surut air laut
b. Rawa Pinggiran
Rawa pinggiran sepanjang aliran sungai terjadi akibat sering meluapnya
air sungai tersebut
c. Rawa Abadi
Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki
pelepasan ke lau. Air rawa ini asam dan berwarna.
Rawa dilihat dari genagan airnya , dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu :
Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.
Centripetal adalah sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah.
Berkembang di kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya.