You are on page 1of 7

“TEKNIK PENGUMPULAN DATA”

OLEH

DINI ANGGRAINI
ENGGAR DWI NOVIANA SARI
HASTRI MARITA SARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
NOVEMBER 2009
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data berdasarkan tekniknya, yaitu melalui wawancara,


angket (kuesioner), dan observasi.

A. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil sedikit / kecil.
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh.
Berikut ini diberikan contoh wawancara terstruktur, tentang tanggapan
masyarakat terhadap berbagai pelayanan pemerintah kabupaten tertentu yang
diberikan kepada masyarakat. Pewawancara melingkari salah satu jawaban
yang diberikan responden.
1. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan pendidikan di
Kabupaten ini?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
2. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan bidang kesehatan di
Kabupaten ini?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
3. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan bidang transportasi
di Kabupaten ini?
a. Sangat jelek
b. Jelek
c. Bagus
d. Sangat bagus
4. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan urusan KTP di
Kabupaten ini?
a. Bagus sekali
b. Bagus
c. Jelek
d. Sangat jelek
5. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan bidang penerangan
jalan di Kabupaten ini?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Tidak baik
d. Sangat tidak baik
6. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan saluran air di
Kabupaten ini?
a. Sangat jelek
b. Jelek
c. Bagus
d. Sangat bagus
7. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan bidang keamanan di
Kabupaten ini?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Jelek
d. Sangat jelek
8. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan bidang sarana dan
prasarana jalan di Kabupaten ini?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Jelek
d. Sangat jelek
9. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan rekreasi di
Kabupaten ini?
a. Sangat memuaskan
b. Memuaskan
c. Tidak memuaskan
d. Sangat tidak memuaskan
10. Bagaimanakah tanggapan Bapak / Ibu terhadap pelayanan air minum di
Kabupaten ini?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Jelek
d. Sangat jelek

2. Wawancara Tidak Terstruktur


Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Contoh:
Bagaimanakah pendapat Bapak / Ibu terhadap kebijakan pemerintah terhadap
Perguruan Tinggi Berbadan Hukum? Dan bagaimana peluang masyarakat
miskin dalam memperoleh pendidikan yang bermutu?

B. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.
Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan
angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu : prinsip penulisan, pengukuran,
dan penampilan fisik.
1. Prinsip Penulisan Angket :
a. Isi dan tujuan Pertanyaan
Yang dimaksud di sini adalah, apakah isi pertanyaan tersebut merupakan
bentuk pengukuran atau bukan?
b. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner (angket) harus
disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup, (kalau dalam
wawancara : terstruktur dan tidak terstruktur) dan bentuknya dapat
menggunakan kalimat positif atau negative.
Pertanyaan terbuka, adalah pertanyaan yang mengharapkan responden
untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal.
Sebaliknya pertanyaan tertutup, adalah pertanyaan yang mengharapkan
jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu
alternative jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.
d. Pertanyaan tidak mendua
Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double barreled)
sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.
Contoh :
Bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan relevansi pendidikan saat
ini? Ini adalah pertanyaan yang mendua, karena menanyakan tentang dua
hal sekaligus, yaitu kualitas dan relevansi. Sebaiknya pertanyaan tersebut
dijadikan menjadi dua yaitu : Bagaimanakah kualitas pendidikan?
Bagaimanakah relevansi pendidikan?
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
Contoh :
Bagaimanakah kualitas pendidikan sekarang bila dibandingkan dengan 30
tahun yang lalu? Menurut anda, bagaimanakah cara mengatasi krisis
ekonomi saat ini? (kecuali penelitian yang mengharapkan pendapat para
ahli). Kalau misalnya umur responden yang diberi angket baru 25 tahun,
dan pendidikannya rendah, maka akan sulit memberikan jawaban.
f. Pertanyaan tidak menggiring
Bagaimanakah prestasi belajar anda selama di sekolah dulu? Jawaban
responden tentu cenderung akan menyatakan baik. Bagaimanakah prestasi
kerja anda selama setahun terakhir? Jawabannya akan cenderung baik.
g. Panjang Pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan
membuat jenuh responden dalam mengisi.
h. Urutan Pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal
yang spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit, atau diacak.
i. Prinsip Pengukuran
Instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data
yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur.
j. Penampilan Fisik Angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi
respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket.

C. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data :
1. Observasi Berperanserta (Participant observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
2. Observasi Nonpartisipan
Observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independent.
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi.

You might also like