You are on page 1of 7

PENAWARAN

PROFIL PROYEK JALAN TOL STATUS KPS DI INDONESIA


( Dilengkapi UU No. 38 Tahun 2004 dan Peraturan Kerjasama Pemerintah dan Swasta)

Agustus, 2009

Pengadaan dan pembangunan infrastruktur jalan raya, termasuk jalan tol, merupakan
tanggung jawab pemerintah. Namun mengingat keterbatasan dana, pemerintah membuka
peluang investasi kepada swasta dengan memberikan konsesi pengelolaan secara komersial untuk
jangka waktu tertentu.

Sejauh ini pembangunan jalan tol di Indonesia berjalan lambat. Selama tiga puluh tahun
sejak pembangunan dan pengoperasian jalan tol pertama, total panjang jalan tol yang sudah ada
hanya mencapai sekitar 700 km. Jumlah ini relatif rendah dibandingkan luas daratan Indonesia.
Sedangkan, Malaysia yang baru memulai pembangunan jalan tol sepuluh tahun dibelakang
Indonesia kini memiliki lebih dari 6.000 km jalan tol. Bahkan China hanya dalam kurun dua puluh
tahun sudah mampu membangun jalan tol lebih dari 90.000 km. Faktanya, infrastrukur jalan
mampu memberikan stimulasi pesatnya pertumbuhan ekonomi negara.

Pemerintah melalui SK Menteri PU No. 280/2006 mencanangkan dapat membangun lebih


dari 1.600 km jalan tol baru, termasuk proyek jalan tol Trans Jawa. Proyek ini diperkirakan
membutuhkan investasi sekitar Rp 31,8 triliun. Jalan tol Trans Jawa sendiri secara keseluruhan
akan mencapai 583,8 km, yang baru terealisasi sepanjang 12,8 km. Dalam rangka percepatan
pembangunan jalan tol di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang
menjadikan iklim investasi lebih kondusif, meski belum mengakomodasi seluruh permasalahan.

Di sisi lain, Pemerintah tidak memiliki dana yang memadai untuk membangun
infrastruktur jalan, sehingga salah satu solusinya membuka peluang pada swasta untuk
membangun jalan tol. Untuk kelancaran pembebasan lahan, Pemerintah menyediakan dana
talangan melalui Badan Layanan Umum (BLU). Dan belakangan, mulai 2008, pemerintah
meringankan beban investor untuk harga lahan yang melampaui perkiraan awal, melalui pola
landcapping.

Kini untuk faktor pendanaan seharusnya relatif sudah tidak menjadi permasalahan,
mengingat sektor perbankan juga kini lebih akomodatif. Begitu juga dari faktor risiko
pengoperasian, sejak diberlakukannya Undang-Undang No 38 Tahun 2004 investor mendapatkan
kepastian penyesuaian tarif tol secara periodik.

Selama ini macetnya pembangunan jalan tol umumnya disebabkan ketidakmampuan


financial dari investor. Meskipun investor yang membangun jalan tol mampu diisyaratkan
memiliki modal sendiri 30% dan 70% modal pinjaman bank. Beberapa proyek jalan tol mengalami
kemacetan, antara lain ruas tol Bakasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), ruas JORR W1, ruas
Pejagan – Pemalang, ruas Pemalang – Batang. Tol Becakayu misalnya, investor tidak sanggup
membiayai proyeknya karena minim ekuitas.

Tahun 2008, Pemerintah menawarkan tender ulang (bacth IV) ruas jalan tol sebanyak 11
proyek sepanjang 483,5 km senilai US$ 3,6 milyar. Empat proyek akan ditenderkan kepada swasta

1
dengan skema BOT, empat proyek lainnya dengan dukungan Pemerintah (skema PP), dan tiga
proyek lainnya akan dibangun oleh Pemerintah karena dinilai kurang layak dari segi financial.
Persaingan memperebutkan bisinis tol makin kompetitif untuk memenangkan proyek
pembangunan tol sepanjang 843,5 km yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemain baru seperti
Bakrie Grup, PT Adhi Karya, PT Bukaka Teknik Utama, PT Wijaya Karya, dan PT Sari Bangun
Persada tampaknya tertarik masuk ke bisnis mega project ini. Belakangan Bakrie Grup semakin
agresif ingin mengelola jalan tol Trans Jawa. Proyek jalan bebas hambatan itu ditargetkan
rampung tahun 2010.

Potensi meraup untung dari pembangunan jalan tol itu juga dilirik oleh sektor perbankan.
Agar bisa mendapatkan keuntungan dari proyek jalan tol tersebut, Bank Mandiri siap
mengalokasikan dana hingga Rp38 triliun. Bank-bank lain juga tak mau ketinggalan, misalnya
saja Bank BNI menyiapkan dana sekitar Rp 23 triliun dan Bank Danamon Rp 3 triliun. Malah,
BRI yang biasa melayani debitur kecil dan menengah saat ini menyiapkan dana hingga Rp 800
milyar untuk kredit tol.

Profil Proyek Jalan Tol Ststus KPS di Indonesia 2009, setebal lebih kurang 250 halaman
ini, kami tawarkan Rp 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) per-copy untuk versi Bahasa
Indonesia. Peminat dapat menghubungi PT Media Data Riset, Jakarta, melalui Telepon (021)
809-6071 atau Fax (021) 809-6071. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama ini. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Agustus 2009


PT Media Data Riset

Drh H. Daddy Kusdriana M.Si


Direktur Utama

2
DAFTAR ISI

PROFIL PROYEK JALAN TOL STATUS KPS DI INDONESIA


Agustus 2009

I. PENDAHULUAN III. JALAN TOL DI INDONESIA


1.1. Latar Belakang 3.1. Regulasi /Kebijakan Jalan Tol
1.2. Ruang Lingkup Studi 3.2. Kebijakan Pembangunan Jalan Tol
3.3. Arah Pengembangan Jalan Tol
II. RENCANA PEMBANGUNAN 3.4. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)
INFRASTRUKTUR 3.5. Model Pengelolaan
3.5.1. Kerjasama dengan investor
2.1. Dasar Penetapan Sasaran Penyediaan swasta
Infrastruktur 2005 -2025 & 2010 -2014 3.5.2. Kerja sama KSO
2.2. Asumsi Perhitungan Kebutuhan Investasi 3.5.3. Kerjasama operasi tanpa kuasa
Infrastruktur penyelenggaraan
2.3. Kebutuhan Investasi Infrastruktur 2010 - 3.6. Proses Penyelenggaraan Bisnis Jalan
2014 Tol
2.4. Kebutuhan Vs Kemampuan Proyek 3.7. Permasalahan Lahan
PPP 2010 -2014 3.7.1. Pembebasan lahan
2.5. Target Infrastruktur Transportasi 3.7.2. Dalam persiapan pembebasan
2010 2014 lahan
2.6. Tahapan dan Prioritas Pembangunan 3.7.3 Pembebasan lahan Trans Jawa
Infrastruktur 2005 - 2025 sekitar 7 persen
2.7. Arah Kebijakan & Strategi Lima Tahun 3.7.4. Kontrol terhadap harga lahan
Mendatang (2010 - 2014) 3.7.5. Kontrol terhadap waktu
2.7.1. Dukungan Infrastruktur Terhadap pembebasan lahan
Prioritas Nasional 3.8. Landcapping
2.7.2. Arah Kebijakan Subsektor Jalan dan 3.9. Penarikan Clawback Jalan Tol
Perkeretaapian 3.10. Kerjasama dengan LLM
2.7.3. Prioritas dan Fokus Infrastruktur 3.11. Tarif Awal Rendah
Subsektor Jalan dan Perkeretaapian 3.12. Tarif Beberapa Ruas Tol
2010-2014 3.13. SPM/Standar Pelayanan Minimum
2.8. Arah Kebijakan Pengembangan KPS 3.14. Prinsip-prinsip Monitoring SPM
Infrastruktur 3.15. Masa Konsesi
2.8.1. Pengembangan KPS Infrastruktur 3.16. Insentif
2.8.2. Inovasi skemas kemampuan
pembiayaan IV. PROFIL PROYEK JALAN STATUS KPS
2.9. Prioritas dan Fokus Pengembangan DI INDONESIA
Kerjasama Pemerintah dan Swasta
2.10. Peluang Proyek Kerja Sama Pemerintah 4.1. PROYEK JALAN TOL STATUS MEI
Swasta 2009
2.11. Peluang Usaha 1. Proyek Pembangunan 11 Ruas
2.11.1.Peran Jasa Konstruksi dalam Perek Jalan Tol Batch IV
onomian Nasional 2. Pelebaran Jalan Tol Prof.
2.11.2. Peningkatan Kemampuan Soedyatmo
Berkompetesi dalam 3. Jembatan Suramadu
Jasa Konstruksi 4. Jembatan Selat Sunda
5. Pembangunan Jalan Tol Pasteur-
Cileunyi
6. Pembangunan Jalan Tol Akses
Tanjung Priok

3
7. Pembangunan 6 ruas Jalan Tol 26. Profil Proyek Ruas Tol Manado-
dalam kota DKI Airmadidi
27. Profil Proyek Ruas Tol Manado-
4.2. PROFIL PROYEK JALAN TOL Bitung
1. Profil Proyek Ruas Tol B. Juanda- 28. Profil Proyek Ruas Tol Medan-
Tj. Perak Binjai
2. Profil Proyek Ruas Tol Becakayu 29. Profil Proyek Ruas Tol Medan-K
3. Profil Proyek Ruas Tol Bogor Ring Namu-Lubuk Pakam
Road 30. Profil Proyek Ruas Tol Ngawi-
4. Profil Proyek Ruas Tol Ciawi- Kertosono
Sukabumi 31. Profil Proyek Ruas Tol
5. Profil Proyek Ruas Tol Palembang-Indralaya
Cikampek-Palimanan 32. Profil Proyek Ruas Tol Pandaan-
6. Profil Proyek Ruas Tol Cibitung- Malang
Cilincing 33. Profil Proyek Ruas Tol Psr
7. Profil Proyek Ruas Tol Cilegon- Minggu-Cassablanca
Bojonegoro 34. Profil Proyek Ruas Tol Pasir Koja-
8. Profil Proyek Ruas Tol Soreang
Cisumdawu 35. Profil Proyek Ruas Tol Pasuruan-
9. Profil Proyek Ruas Tol Cinere- Probolinggo
Jagorawi 36. Profil Proyek Ruas Tol Pejagan-
10. Profil Proyek Ruas Tol Ciranjang- Pemalang
Padalarang 37. Profil Proyek Ruas Tol
11. Profil Proyek Ruas Tol Depok- Pekanbaru-Kandis
Antasari 38. Profil Proyek Ruas Tol Pemalang-
12. Profil Proyek Ruas Tol Gempol- Batang
Pandaan 39. Profil Proyek Ruas Tol
13. Profil Proyek Ruas Tol Gempol- Probolinggo-Banyuwangi
Pasuruan 40. Profil Proyek Ruas Tol Rawa
14. Profil Proyek Ruas Tol Buaya-Sunter
Cimanggis-Cibitung 41. Profil Proyek Ruas Tol Semarang-
15. Profil Proyek Ruas Tol Jogja- Batang
Bawen 42. Profil Proyek Ruas Tol Semarang-
16. Profil Proyek Ruas Tol Jogja-Solo Demak
17. Profil Proyek Ruas Tol JORR W1 43. Profil Proyek Ruas Tol Semarang-
18. Profil Proyek Ruas Tol JORR W2 Solo
Utara 44. Profil Proyek Ruas Tol Serangan-
19. Profil Proyek Ruas Tol Kamal- Tj. Benoa
Teluk Niaga-Batu Ceper 45. Profil Proyek Ruas Tol Serpong-
20. Profil Proyek Ruas Tol Kp Cinere
Melayu-Tnh Abang-Duri Pulo 46. Profil Proyek Ruas Tol Solo-
21. Profil Proyek Ruas Tol Kanci- Ngawi
Pejagan 47. Profil Proyek Ruas Tol
22. Profil Proyek Ruas Tol Kandis- Sukabumi-Ciranjang
Dumai 48. Profil Proyek Ruas Tol Sunter-
23. Profil Proyek Ruas Tol Pulo Gebang
Kemayoran-Kp Melayu 49. Profil Proyek Ruas Tol Surabaya-
24. Profil Proyek Ruas Tol Kertosono- Madura
Mojokerto 50. Profil Proyek Ruas Tol Surabaya-
25. Profil Proyek Ruas Tol Makassar Mojokerto
Seksi IV 51. Profil Proyek Ruas Tol
Cengkareng-Bt Ceper-Kunciran

4
52. Profil Proyek Ruas Tol Kunciran- Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Serpong Kepentingan Umum
53. Profil Proyek Ruas Tol 5.6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Tegineneng-Babatan Nomor 392/PRT/M/2005 Tentang
54. Profil Proyek Ruas Tol T. Pasteur - Standar Pelayanan Minimal Jalan
U. Berung - Cileunyi Tol
55. Profil Proyek Ruas Tol U.Berung- 5.7. Keputusan Kepala Badan Pengatur
Gedebage-Majalaya Jalan Tol Nomor
56. Profil Proyek Ruas Tol Ulujami- 05/KPTS/BPJT/2007 Tentang Tata
Tanah Abang Cara Perizinan Penyelenggaraan
57. Profil Proyek Ruas Tol Waru Tempat Istirahat Dan Pelayanan
(Aloha)-Wonokromo-Tj. Perak Pada Jalan Tol
58. Profil Proyek Ruas Tol Jembatan 5.8. Peraturan Menteri Keuangan
Selat Sunda Nomor 38/PMK.OI/2006 Tentang
59. Profil Proyek Ruas Tol Pelebaran Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian
Jalan Tol Prof. Soedyatmo Dan Pengelolaan Risiko Atas
60. Profil Proyek Ruas Tol Jalan Tol Penyediaan Infrastruktur
Akses Tj.Priok 5.8. Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 67 Tahun 2005
V. PERUNDANG-UNDANGAN DAN Tentang Kerjasama Pemerintah
PERATURAN PEMERINTAH Dengan Badan Usaha Dalam
5.1. Undang - Undang Republik Penyediaan Infrastruktur
Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 5.10. Peraturan Menteri Koordinator
Tentang Jalan Bidang Perekonomian Selaku Ketua
5.2. Peraturan Pemerintah Republik Komite Kebijakan Percepatan
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Penyediaan Infrastruktur Nomor :
Tentang Perubahan Atas Peraturan PER-03 /M.EKON/06/2006 Tentang
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tata Cara Dan Kriteria Penyusunan
Tentang Jalan Tol Daftar Prioritas Proyek
5.3. Peraturan Pemerintah Republik Infrastruktur Kerjasama Pemerintah
Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 Dan Badan Usaha
5.11. Peraturan Menteri Koordinator
Tentang Jalan Tol
Bidang Perekonomian Selaku Ketua
5.4. Peraturan Presiden Republik Komite Kebijakan Percepatan
Indonsia Nomor 36 Tahun 2005 Penyediaan Infrastruktur Nomor :
Tentang Pengadaan Tanah Bagi PER-04/M.EKON/06/2006 Tentang
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Tata Cara Evaluasi Proyek
Kepentingan Umum Kerjasama Pemerintah Dengan
5.5. Peraturan Presiden Republik Badan Usaha Dalam Penyediaan
Indonesia Nomor 65 Tahun 2006 Infrastruktur Yang Membutuhkan
Tentang Perubahan Atas Peraturan Dukungan Pemerinta
Presiden Nomor 36 Tahun 2005
Tentang Pengadaan Tanah Bagi

5
4. Ruas Tol Ciawi-Sukabumi

Pengembang : Konsorsium PT Bukaka Teknik Utama, PT Graha Multitama


Sejahtera, dan PT Karya Perkasa Insani.
Nilai Investasi : US$547 Juta
Nilai pengadaan tanah diperkirakan mencapai Rp. 725.6
miliar
Pendanaan : NA
Lokasi : Ciawi - Sukabumi 54 km
Kategori : KPS
Status : Tahap pendanaan
Alamat pengembang : PT Bukaka Teknik Utama
Bukaka Industrial Complex Engineering Center Jl. Raya
Bekasi Cibinong Km 19,5 Cileungsi-Bogor,Indonesia, 16820
Diperbaharui tanggal : 30 Juni 2007
Kemajuan proyek : Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) telah
ditandatangani pada tanggal 27 Juli 2007.
Konsesi tol yang diberikan adalah selama 35 tahun,
terhitung sejak penandatanganan PPJT. Tarif tol awal yang
akan dikenakan saat tol beroperasi, Rp 550 per km untuk
kendaraan golongan I, Rp 825 per km untuk kendaraan
golongan IIA, dan Rp1.100 per km untuk kendaraan
golongan IIB.
Pekerjaan konstruksi proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi
direncanakan akan mulai dilakukan pada 2010 dan
diperkirakan selesai pada 2012.

CONTOH
7. Ruas Tol Cilegon-Bojonegoro

Pengembang : Belum ada


Nilai Investasi : US$ 102 juta
Pendanaan : NA
Lokasi : Cilegon- Bojonegoro 15,69 km
Kategori : KPS
Status : Amdal selesai, persiapan dokumen
Alamat pengembang : -
Alamat : NA
Diperbaharui tanggal : 21 Juli 2008
Kemajuan proyek : Pekerjaan konstruksi proyek tol ruas Cilegon- Bojonegoro
direncanakan akan mulai dilakukan pada 2011.

6
FORMULIR PESANAN
PT MEDIA DATA RISET
Jl. SMA XIV , No. 12 A WS
Cawang–UKI, Jakarta 13630
Phone : (021) 809 6071
Fax : (021) 809 6071
PENAWARAN

PROFIL PROYEK JALAN TOL STATUS KPS DI INDONESIA


Agustus 2009

Silahkan Pilih ( √ ) untuk pesanan :


Edisi Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat

Telepon Fax :
Tanda Tangan

Tanggal

Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 3.500.000 (Tiga juta lima ratus ribu rupiah)
Edisi Bhs Inggris - US$500 (Lima ratus US dollar)

Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn)


Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)
Pembayaran ( √ ) :

Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA

You might also like