You are on page 1of 21

SISTEM BASIS DATA

Di Susun Oleh :

M. RIZA RIFANI ( GO3 080015)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK GEODESI
2010
DAFTAR ISI
A. Terminologi dan Konsep Basis Data
.........................................................................................................................................
1

B. Hirarki Data
.........................................................................................................................................
2
C. Konsep DBMS (database management siste)
.........................................................................................................................................
3
D. Pemanfaatan Ilmu Basis Data
.........................................................................................................................................
5
E. Abtraksi Basis Data
.........................................................................................................................................
5
F. Model Basis Data
.........................................................................................................................................
7
G. Model Entity-Relationship (ER)
.........................................................................................................................................
9
H. Normalisasi
.........................................................................................................................................
12
A. Terminologi dan Konsep Basis Data

Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan
sebagai markas/gudang tempat berkumpul, sedagkan data adalah fakta yang mewakili
suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang
direkam dalam bentuk angka, huruf symbol,teks gambar, atau kombinasinya.
Basis data sendiri dapat diartikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. himpunan kelompok data / arsip yang saling berhubungan yang


diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat & mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan/ penumpukan (redundansi), untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/ tabel /arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan
yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya
adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/ arsip.
Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan . jika lemari
arsip menggunakan lemari sebagai media penyimpanannya, maka basisdata
mnenggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket, harddisk).

B. Hirarki Data

Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun


kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling
komplek.
• basis data, merupakan sekumpulan dari
bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan
antar record.
• berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data
yang berkaitan denngan suatu objek.
• record , merupakan sekumpulan field/atribut/data
item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu
• fixed length record, semua field dalam
record memiliki ukuran yang tetap.
• Variabel length record, field-field dalam
record dapat memiliki ukuran berbeda (metode
penandaan yang digunakan adalah : end of
record marker, indikator panjang, dan tabel
posisi record)
• field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang
tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.
• fixed length field, memiliki ukuran yang tetap.
• variabel length field, field-field dalam record dapat memiliki
ukuran berbeda.
• byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.
byte mrupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas
kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (I
byte= I karakter)
• bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan
1. sistem binner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi
antara manusia dan mesin, yang merupakan serangkaian komponen elektronik
dan hanya dapat membedakan 2 macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak
ada tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut.
C. Konsep DBMS (data base management system)

Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software)


yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan,
penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database.

Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL,


MySQL, Oracle, MS. Access, dan lain-lain

Komponen utama DBMS :

1. perangkat keras
berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori &
harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk
menyimpan basis data.

2. basisdata
sebuah DBMS dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat
berisi sejumlah obyek basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi
data,setiap basisdata juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata
maupun obyek-obyeknya secara detail).

3. perangkat lunak
perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program
pengelola basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana
data diorganisasi,disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan
mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan
keakuratan/konsistensi data, dsb. Contoh perangkat lunak DBMS : MS access,
SQL Server, Oracle dsb.

4. pengguna/user
pengguna dapat digolongkan menjadi 3 :

• pengguna akhir / end user.


Dapat dibagi menjadi 2 :

- pengguna aplikasi : adalah orang yang mengoperasikan


program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
- pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan
perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT,
INSERT dsb.
• pemrogram aplikasi
adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan
basisdata.

• administrator database / DBS (database administrator)


adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basisdata.

Tugas DBA :

• mendefinisikan basisdata
• menetukan isi basisdata
• menentukan sekuritas basisdata

D. Pemanfaatan Ilmu Basis Data

Bidang Fungsional :

 Kepegawaian
 Pergudangan (inventory)
 Akuntansi
 Reservasi
 Layanan Pelanggan

Bentuk Perusahan :

 Perbankan
 Rumah Sakit
 Produsen Barang
 Sekolah
 Telekomunikasi

E. Abstraksi Data

Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka


(interface) kepada user.untuk itu system tersebut akan menyembunyikan detail
tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user
sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.

Ada 3 tingkatan level abstraksi :

1. Level Fisik (Physical Level)


Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how)
data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara
rinci.

2. Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)


Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa
(what) saja yang sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga
menjabarkan hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang
pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan
pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini
biasa dipakai oleh DBA.

3. Level Penampakan/pandangan (View Level)


Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini
pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi
pada kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna
bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data.
Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang
digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga
dengan bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak
semua pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat
dalam database tersebut.
F. Model Basis Data

Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan


hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu
sistem database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana
hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models), terdapat tiga
jenis, yaitu :

a. Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model)

Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang
dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orangtua-anak
Dosen Dosen
Siti Nurbaya Ashadi

Pengantar Pemrograman
Matematika I
Basis Data C

Rudi Asti Dina Dina Edi Ita Edi

b. Model Database Jaringan (Network Database Model)

Dosen Dosen

Siti Nurbaya Ashadi

Pengantar Pemrograman
Matematika I
Basis Data C

Rudi Asti Dina Edi Ita


c. Model Database Relasi (Relational Database Model)

Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah


digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan
tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing
relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. DBMS yang bermodelkan
relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System).
Model database ini dikemukakan pertamakali oleh EF codd, seorang pakar
basisdata. Model ini sering disebut juga dengan database relasi.

G. Model Entity-Relationship (ER)

Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu
organisasi atau area bisnis tertentu dengan menggunakan Entitydan Relationship.

• Entity/Entitas

• Adalah obyek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari obyek lain.

• Entity Set/Kumpulan Entity adalah kumpulan dari entitas


sejenis/dalam tipe sama.

• Entity set dapat berupa objek fisik dan objek abstrak.

• Symbol yang digunakan untuk entity adalah persegi panjang.

• Tipe entity:

o Entitas Kuat yaitu entitas mandiri yang keberadaannya tidak bergantung


pada keberadaan entitas lain.

o Entitas Lemah/Weak Entity yaitu entitas yang keberadaannya bergantung


pada keberadaan entitas lain.
o Entitas Assosiatif adalah entitas yang terbentuk dari suatu relasi.

• Relationship

• Relationship adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan


himpunan entitas lainnya.

• Simbol yang digunakan adalah bentuk belah ketupat, diamod atau rectangle.

• Derajat relationship menjelaskan jumlah entity yang terlibat di dalamnya.

o Unary Degree (Derajat satu) : hanya satu entity yang terlibat

o Binary Degree (Derajat dua) : menghubungkan dua entity

o Ternary Degree (Derajat tiga) : menghubungkan tiga entity

• Cardinality Ratio Constraint

o Menjelaskan batasan jumlah relasi suatu entity dengan entity lainnya

o Jenis rasio kardinalitas:

- One to one (1:1)

- One to many (1:M)

- Many to many (M:N)

o Batasan kardinalitas.

- Batasan minimum

- Batasan maksimum

• Participation Constraint
o Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada
hubungannya dengan entity lain.

- Total participation, yaitu keberadaan suatu entity tergantung


pada hubungannya dengan entity lain. Di dalam diagram ER
digambarkan dengan dua garis penghubung antara entity dengan
relationship.

- Partial participations, yaitu keberadaan suatu entity tidak


tergantung pada hubungan dengan entity lain. Di dalam diagram ER
digambarkan dengan satu garis penghubung antara entity dengan
relationship.

• Atribut

• Adalah property deskriptif yang dimiliki oleh setiap himpunan entitas

• Jenis-jenis atribut :

o Atribut key : digunakan untuk mengidentifikasi suatu entity secara


unik

o Atribut tunggal : memiliki nilai tunggal

o Atribut multivalue : memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant


entity

o Atribut composite : dapat didekomposisi menjadi beberapaatribut lain

o Atribut derivative : dihasilkan dari atribut yang lain

• Key
• Adalah sejumlah atribut yang mengidentifikasi record/baris dalam sebuah
relation secara unique.

• Beberapa jenis key:

o Super Key : satu atribut atau kumpulan atribut yang secara unik
mengidentifikasi sebuah record di dalam relasi atau himpunan dari satu
atau lebih entitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara unik
sebuah entitas dalam entitas set.

o Candidate Key : atribut-atribut yang menjadi determinan yang dapat


dijadikan identitas record pada sebuah relation bisa terdapat satu atau lebih
candidate key

o Primary key : candidate key yang menjadi identitas record karena


dapat mengidentifikasi record secara unik

o Alternate key : candidate key yang tidak dijadikan primary key

o Composite key : key yang terdiri dari 2 atribut atau lebih. Atribut-
atribut tersebut bila berdiri sendiri tidak menjadi identitas record, tetapi bila
dirangkaikan menjadi satu kesatuan akan dapat mengidentifikasi secara
unik.

o Foreign key : non key atribut pada sebuah relation yang juga menjadi
key (primary) atribut di relation lainnya. Foreign key biasanya digunakan
sebagai penghubung antara record-record dan kedua relation tersebut.
H. Normalisasi

Proses normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema


relasi yang bagus menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga syarat-syarat dibawah
ini terpenuhi:
a. Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang
tidak perlu). Redudansi tidak bisa dihilangkan sama sekali karena berguna
untuk integritas referensial, tetapi redudansi bisa dioptimalisasi. Untuk jumlah
data yang tidak terlalu banyak mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam hal
penggunaan harddisk. Tapi bayangkan jika ada ribuan, bahkan jutaan redudansi,
mungkin akan sangat berpengaruh pada penggunaan ruang.
b. Menghilangkan anomali. Anomali pada dasarnya
adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi). Misalkan ada pergantian nama dari
Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama sebanyak 4 record. Jika pergantian
nama hanya dilakukan pada salah satu record saja, maka terjadi ketidak-
konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2 nama bank yang berbeda.

Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan


menghilangkan anomali. Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai
keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan
data.
b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Bentuk Normal

Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk


normal lebih tinggi. Terdapat beragam tingkat bentuk normal, yaitu :

a. Bentuk normal pertama (1NF)


b. Bentuk normal kedua (2NF)
c. Bentuk normal ketiga (3NF)
d. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
e. Bentuk normal keempat (4NF)
f. Bentuk normal kelima (5NF)

Codd mendefinisikan bentuk normal pertama, kedua dan ketiga di


makalah (Codd, 1970). Bentuk normal ketiga kemudian diperbaiki sehingga
mempunyai bentuk normal yang lebih kuat yaitu BCNF (Codd, 1974). Fagin
memperkenalkan bentuk normal keempat (Fagin, 1977), kemudian Fagin juga
memperkenalkan bentuk normal kelima (Fagin, 1979).

Bentuk normal pertama untuk menghilangkan atribut bernilai jamak.


Bentuk normal kedua untuk menghilangkan kebergantungan parsial. Bentuk
normal ketiga untuk menghilangkan kebergantungan transitif. Bentuk normal
Boyce-Codd untuk menghilangkan anomaly tersisa disebabkan kebergantungan
fungsional. Bentuk normal keempat untuk menghilangkan kebergantungan nilai
jamak. Bentuk normal kelima untuk menghilangkan anomaly tersisa.

Tiga bentuk normal pertama berkaitan dengan kebergantungan fungsional.


Sementara itu bentuk keempat dan kelima berkaitan dengan redudansi yang
disebabkan kebergantungan banyak nilai (multi-valued dependencies).
Bentuk Normal Pertama

Bentuk normal pertama adalah ekuivalen dengan definisi model relasional.


Relasi adalah bentuk normal pertama (1NF) jika semua nilai atributnya adalah
sederhana (bukan komposit).

Syarat :

o Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

o Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.

o Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

o Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya


menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.

Bentuk Normal Kedua

Syarat :

o Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.

o Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki


ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key.

Relasi pada bentuk normal kedua harus tidak menyimpan fakta-fakta


mengenai bagian kunci relasi. Bentuk normal kedua menghilangkan
kebergantungan parsial dan masih memiliki anomali-anomali yang secara praktis
tidak dapat diterima.
Bentuk Normal Ketiga

Syarat :

o Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.

o Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki


ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.
Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

Bentuk normal ketiga menghilangkan kebergantungan transitif, awalnya


bentuk normal ketiga dipikir sebagai bentuk normal puncak/paling akhir. Namun
kemudian dapat ditemukan bentuk normal lebih kuat yaitu bentuk normal Boyce-
Codd.

Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

BCNF memiliki ketentuan yaitu masing-masing atribut utama bergantung


fungsional penuh pada masing-masing kunci dimana kunci tersebut bukan
bagiannya. Relasi adalah BCNF (optimal) jika setiap determinan atribut-atribut
relasi adalah kunci relasi. Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun fakta-
fakta disimpan mengenai beberapa atribut, maka atribut-atribut ini merupakan
satu kunci relasi. BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. Properti penting
BCNF adalah relasi tidak memiliki informasi yang redundan.

Bentuk Normal Keempat

Relasi dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam BCNF dan
tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Untuk menghilangkan kebergantungan
banyak nilai dari satu relasi, kita membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing
– masing relasi berisi dua atribut yang mempunyai hubungan banyak nilai.
Bentuk Normal Kelima

Bentuk normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang disebut join
tanpa adanya kehilangan informasi (lossless join). Bentuk normal kelima (5NF)
juga disebut PJNF (projection-join normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang
muncul dan sulit untuk dideteksi secara praktis.
DAFTAR PUSTAKA

Sobatnu, Fery (2010). Diktat kuliah “Sistem Basis Data”. Jurusan Teknik
Geodesi Politeknik Banjarmasin

Winantu, Asih (2006). “Handout Sistem Basis Data”. Stmik El Rahma


Yogyakarta

Sentana, I Wayan Budi (tt). “Sistem Basis Data”. tt

You might also like