Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
A. Masalah Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler
anak didik.1
b. Pengertian Al-Quran
1 Dep. Dik. Bud, GBPP dan Kurikulum SMP, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta,
1994/1995, hal. 12
Adapun ekstrakurikuler yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah
2. Pidato dalam bahasa Inggris, bahsa Arab, bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia.
3. Komputer.
1. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, prestasi belajar adalah suatu
pertimbangan anak tersebut naik atau tidak, lulus ataupun tidak lulus.
hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun
periode tertentu”.4
a. Tingkah laku
b. Sistem nilai
c. Perbendaharaan konsep
d. Kekayaan informasi.5
belajar yaitu:
1. Pengertian Belajar
4 Sutratinah, Tirtonegoro, Anak Super Normal dan Pendidikannya, PT Bina Aksara, Jakarta,
sebagai berikut:
َ
بَ ِجمر ّ ُ ل َوحْمد َه ُ وَل ِي َ ممَ ْه ل ِي َع
ُ مُ مي ْذ ِ وَإ ِل َْهاِ َ ث الت ّلّ ح ِ َم هُو ُ ّ الت ّعَل
سماً ْ سوُ ح ْ مَ وا ّ مم
ُ ُ مموْ ن
ُ ْ معَي َّنمةٍ وَي َن
ُ ِ وا ِئد َ علَمى َفم َ ل َ صُ ح ْ َ حّتى ي َ
ْ َ ب َد َب ِّيا وَأ
خل َقِّيا
Artinya : “Belajar adalah memberikan dorongan kepada murid dan
mengilhaminya, agar ia mau berbuat dengan sendirinya dan
mau mencoba sendiri, sehingga menghasilkan beberapa
faedah tertentu serta berkembang perasaan, jasmani dan
akhlaknya.”6
sejumlah pengetahuan”8
6 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Majid, At Tarbiyah Waturuqut Tadris, Juz 1, Darul Ma’arif,
7 H.M. Arifin M.Ed, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Keluarga dan
achieved”.
pada seseorang.
bertahap.
9 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses Belajar Mengajar, Sinar Baru,
10 Rubino Rubiyanto, Penerapan Teori-teori Belajar, FKIP UMS, Surakarta, 1985, hal. 2
dapat dilihat dari satu faktor saja, tetapi perlu memandang dari berbagai
b. Kemampuan hereditet.
kemajuan.
e. Sistem ulangan.
f. Faktor umum.12
sedang sakit, pusing, flu, dan lain-lain pasti konsentrasi pikirannya akan
Jadi jelaslah bahwa kesehatan fisik dan psikis akan besar pengaruhnya
akan kemajuan.
Anak yang memiliki minat dan motive terhadap sesuatu bidang pelajaran
minat dan motive. Kemampuan dan minat serta motive anak ini dapat
merangsang anak itu berhasil, maka hasil belajarnya akan lebih baik dari
sebelumnya.
e. Sistem ulangan
Ulangan atau evaluasi adalah soal. pokok dalam proses belajar anak.
tiap MPS ( Model Satuan Pelajaran) dan hasilnya untuk menentukan dan
menambah bahan baru atau tidak. Siapa yang harus meremidiasi secara
bimbingan khusus maupun umum dan tes sumatif. Jadi sebaiknya ulangan
atau evaluasi sedikit demi sedikit dan diakhiri secara keseluruhan bahan
pelajaran.
f. Faktor umum
mekanis lebih besar dari pada orang lanjut usianya. Sebaliknya pada
orang yang berusia lanjut atau dewasa, kemampuan berfikir logis lebih
besar dari pada anak muda. Dengan demikian guru dalam mengetrapkan
b. Faktor-faktor lingkungan.
c. Faktor-faktor instrumental.
Cara mempelajari suatu mata pelajaran yang satu berbeda dengan yang
prestasi belajar.
b. Faktor-faktor lingkungan.
sosial. Misalnya suhu udara yang sejuk (dan tidak panas, situasi/ruangan
yang tenang dan tidak gaduh, dapat mendukung proses belajar mengajar.
c. Faktor Instrumental
keberhasilan belajar.
Kondisi siswa dapat dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisiologis dan
kondisi psikologis:
1) Kondisi fisiologis adalah kondisi yang berupa fisik yang dimiliki oleh
siswa. Tubuh yang sehat, segar, sert mata yang tidak mengalami
a) Minat adalah suatu rasa lebih suka pada suatu aktivitas tanpa da
yang menyuruh.
dengan baik.
berasal dari dalam diri siswa, seperti kemauan untuk belajar, dan
belajar yang dicapai oleh siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Sesuai dengan yang telah disebutkan dimuka bahwa prestasi belajar adalah
mata pelajaran yang lazim ditujukan dengan nilai atau angka yang diberikan
olch guru, berarti seolah-olah prestasi belajar itu hanya diambil dari nilai
Oleh karena itu prestasi pada pendidikan Agama Islam akan ditujukan
selain dari nilai kognitif juga harus diambil dari nilai ketrampilan pelaksanaan
14 Martmar J. Adler, Philosophies of Education, p. 209, dikutip dari M. Arifin, M.Ed, Filsafat
"Pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia kedalam jiwa anak
dengan cara memberi petunjuk dan nasehat sehingga berakhlak mulia dan
menyebutkan :
ن
َ ْ ش مئ ِي
ِ س الّنا
ِ ْ ف مو ُ ُ ض مل َةِ فِ مى ن َ ق ْال
ِ فا ٍ َ خلْ َ س ا َْلا
ُ ِى غ َمر َ ِة ه ُ َ الت ّْرب ِي
تِ كمما َ َ مل
َ ن
ْ م ً َ مك َل
ِ ة َ َصب ِع
ْ ُ حّتى ت َ ِ حة
َ ْ صيِ ّ شاد ِ َوالن َ ماِء ا ْل ِْرَ ِ قي َُهابْ س َ َو
ل َ َب ال ْع
ِ مم ُ َة وَ ال ْغِي ْمَرة ُ و
ّ حم ُ َ ض مي ْل َ ْ مرَا ت ُهَمما ال
ِ ف ً ْم ت َك ُو
ْ َن ث ّ ُس ث
ِ ف
ْ ّ الن
ن َ ْ
ِ فِع الوَط ْ َ ل ِن
Artinya : “Pendidikan ialah menanamkan akhlak yang utama dalam jiwa
anak (pemuda) dengan menyiram air petunjuk dan nasehat,
hingga ia memiliki jiwa yang baik kemudian terbentuk buah
atau hasilnya yang utama dan kebaikan, cinta tanah air.”16
15 Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Diktatik Metodik, CV. Toha Putra, Semarang, 1992, hal. 14
yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat, kelima unsur
tersebut ialah:
a. Tujuan
b. Pendidik
c. Peserta didik
d. Alat pendidikan
e. Lingkungan.17
a. Anak didik
b. Pendidik
c. Tujuan pendidikan
d. Milliu atau lingkungan.18
sebagai berikut:
a. Anak didik
b. Pendidik
dengan ajaran islam, beliau juga bertanggung jawab terhadap Allah SWT.
sosial yaitu:
sikap.
a. Tujuan pendidikan
pula halnya dalam pendidikan maka tujuan pendidikan agama itu hendak
1) Tujuan Nasional
2) Tujuan Institusional
3) Tujuan Kurikuler
4) Tujuan Instruksional.19
a. Alat pendidikan
b. Lingkungan
pribadinya.
keadaan sekitar banyak perbuatan yang tidak baik atau bahkan banyak
22 Ibid, hal. 53
tidaknya pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan oleh
a. Menanamkan akhlak yang mulia, yakni meliputi segala tingkah laku dari
keseluruhan tubuh dan perangai manusia. Karena tingkah laku itu sendiri
sebagai berikut:
dunia dan di akhirat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya,
akhiratnya.
c. Agar memiliki jiwa yang baik, maka membiasakan yang baik-baik dan
bermanfaat.
manusia yang berakhlak mulia, terampil beramal untuk dunia dan akhiratnya,
Bidang studi pendidikan agama Islam adalah salah satu mata pelajaran
yang diajarkan pada tiap sekolah sejak dari sekolah dasar sampai dengan
25 Athiyah Al Abrarsy, Ruhut Tarbiyyah wa Ta’lim Babil Halaby wa Syirkah, t,th, hal 5
perguruan tinggi. Oleh karena itu pendidikan agama Islam merupakan salah
satu mata pelajaran di sekolah maka mata pelajaran pendidikan agama Islam
ini juga dilengkapi adanya kurikulum, sumber, alat, media pelajaran, metode
beriman bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia, sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan warga negara serta untuk mengikuti sekolah lanjutan
tingkat pertama.26
a. Pengembangan
26 Departemen P dan K, Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah, Aditya Media, 1992, hal.
60
27 Achadi, Islam sebagai paradigma Ilmu Pendidikan, Aditya Media, 1992, hal.60
Yang dimaksud pengembangan adalah meningkatkan keimanan dan
lingkungan keluarga,
b. Penyaluran
c. Perbaikan
d. Pencegahan
e. Penyesuaian
agama Islam.
f. Sumber Nilai
a. Bahwa Isalam adalah satu-satunya agama yang diakui dan diterima oleh
Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Ali Imran : 19
yaitu :
b. Berarti siapa yang tidak mau menerima Islam sebagai agamanya maka
ditolak (tidak diakui sebagai hamba Allah) karena tentang hal ini Allah
berbunyi :
29 Ibid, hal. 85
c. Agama Islam adalah agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan
bagi umat seluruh alam. Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S. Al
d. Agama juga memerintahkan agar umat manusia senantiasa untuk taat dan
e. Allah dengan agama Islam mengajarkan kepada manusia apa yang belum
diketahui.
mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan kehidupan
itu berada.
sepenuhnya baik secara individual maupun secara sosial. Apabila yang disebut
kebahagiaan dunia dan akhirat, tidak mungkin dapat dan diketahui tingkat
pencapaiannya secara empirik. Barangkali kecuali Nabi dan Rosul. Namun tujuan
tersebut merupakan suatu pendidikan dan suatu yang dapat diaykini sebagai suatu
yang ideal dan dapat memotivasi usaha pendidikan dan bahkan dapat menjadi
Secara umum faktor kesulitan belajar bisa bersumber dari dalam diri siswa
sendiri baik secara fisik maupun psikis, dan bisa dari luar dirinya seperti faktor
keluarga, guru, lingkungan sosial, materi, dan lain-lain. Agar semua siswa sapat
berhasil dalam belajarnya maka tidaklah berlebihan jka lembaga sekolah tempat
dalam hal ini pendidikan agama Islam. Jika kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan
Quran berfungsi dalam menunjang prestasi anak khususnya dalam hal prestasi
membatu siswa dalam belajar, sehingga siswa dapat mencapai prestasi secara
optimal. Ekstrakurikuler dapat dijadikan salah satu motivasi dalam mengejar
prestasi belajar yang positif, serta dapat meringankan beban siswa dalam
membantu sekali dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal, karena materi,