You are on page 1of 9

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

Dosen Pengampu : Mudaris Muslim

Disusun Oleh :

1. Amelia Rachmawati (K4309008)


2. Anisa Yosa Puri Eka Putri (K4309009)
3. Nurul Qamariyah (K4309061)
4. Triyatni (K4309081)

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kami dapat melaksanakan tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
dalam pembuatan makalah yang berjudul “Karakteristik dan Perbedaan Individu”.
Dalam makalah yang berjudul “Karakteristik dan Perbedaan Individu”. Ini diharapkan
dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang individu, kaarakteristiknya
dan perbedaan individu.
Kami mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yakni :
1. Bapak Mudaris muslim sebagai dosen pengampu mata kuliah.
2. Teman – teman pendidikan biologi UNS.
3. Dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penyusun satu per satu
yang telah membantu dan mendukung kami dalam melaksanakan tugas pembuatan
makalah ini.
Makalah ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu saya menerima kritik dan
saran dari berbagai pihak keterkaitannya dengan isi dari makalah yang berjudul
“Karakteristik dan Perbedaan Individu” ini.

Surakarta, 09 Maret 2010


Penyusun
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

A. INDIVIDU DAN KARAKTERISTIKNYA


1. Pengertian Individu
a) Menurut kamus Ecpols & Shadaly, Individu adalah kata benda dari individual yang
berarti orang, perseorangan, oknum.
b) Individu berarti tidak dapat dibagi (undevided), tidak dapat dipisahkan,
keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal, dan khas.
c) Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat
dibagi lagi.
d) Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
2. Karakteristik Individu
Pengertian dari karakteristik adalah sifat khas atau kepribadian.
Faktor yang mempengaruhi karakteristik dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Pengaruh Faktor
Keturunan dan Lingkungan
• Karakteristik bawaan (heredity)
Karakteristik bawaan merupakan karakteristik turunan yang dimiliki sejak
lahir, baik yang menyangkut biologis maupun faktor sosial psikologis.
Menurut Hukum Mendell, karakteristik bawaan berlagsung sepanjang hidup,
diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.
• Karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan.
b. Pengaruh Faktor Kognitif,
Afektif, Psikomotor dan Campuran
• Pengaruh Faktor
Kognitif
Aspek Kognitif (Penalaran) secara garis besar dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Mengetahui, yaitu mengenali kembali hal-hal
yang umum dan khas, metode dan proses, pola, struktur dan perangkat.
2. Mengerti, yaitu memahami
3. Mengaplikasikan, yaitu kemampuan
menggunakan abstraksi di dalam situasi kongkret.
4. Menganalisis, yaitu menjabarkan hal-hal umum
ke hal khusus sehingga jelas gagasan yang ada di dalamnya, dan mengetahui
hubungan antara gagasan tersebut.
5. Mensintesiskan, yaitu kemampuan untuk
menyatukan unsur-unsur sehingga membentuk suatu keseluruhan yang utuh.
6. Mengevaluasi, yaitu kemampuan untuk
menetapkan nilai dari suatu bahan dan metode komunikasi untuk tujuan
tertentu.
• Pengaruh Faktor
Afektif
1. Menerima, atau memperhatikan ialah
kepekaan terhadap kehadiran gejala dan rangsangan tertentu.
2. Merespon, ialah mereaksi rangsangan
atau gejala tertentu.
3. Menghargai, berikut pengertian, bahwa
gejala atau tingkah laku mempunyai harga atau nilai tertentu.
4. Mengorganisasikan nilai, ialah mengatur
nilai-nilai atau sistem nilai dan menetapkan berlakunya nilai-nilai yang
dominan.
5. Mewatak, yaitu kondisi dimana nilai-
nilai dari sistem yang telah diyakini benar-benar merasuk di dalam pribadi
seseorang.
• Pengaruh Faktor
Psikomotor
1. Mengindera, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh alat-alat indera.
2. Menyiagakan diri, ialah mengatur kesiapan diri sebelum melakukan
sesuatu agar tujuannya tercapai.
3. Bertindak secara terpimpin, adalah melakukan suatu tindakan dengan
mengikuti prosedur tertentu.
4. Bertindak secara mekanik, adalah bertindak mengikuti prosedur yang
baku.
5. Bertindak secara kompleks, adalah bertindak secara teknologi yang
didukung oleh kompetensi.
Dari uraian tentang pengaruh faktor kognitif, afektif, dan psikomotor dapat
disimpulkan bahwa ketiga faktor tersebut sangat besar pengaruhnya
terhadap perbedaan individu baik secara terpisah maupun campuran.

B. PERBEDAAN INDIVIDU
1. Teori Perbedaan Individu
a) Menurut Hippocrates-Galenus
Hippocrates (400 SM), dan Galenus (150 M), menerangkan kepribadian seseorang
berdasarkan cairan tubuh manusia. Menurut pendapatnya kepribadian seseorang
ditentukan oleh proporsi cairan tubuh yang mendominasinya, sehingga pribadi seseorang
akan berbeda dengan orang lain, karena pribadi yang berbeda – beda inilah yang
menimbulkan terjadinya perbedaan individual.
Di dalam tubuh manusia, terdapat empat macam cairan tubuh yaitu :
1. Chole (empedu kuning)
2. Melanchole (empedu hitam)
3. Phlegma (lendir)
4. Sanguis (darah)
Apabila salah satu cairan tersebut banyaknya melebihi proporsi yang seharusnya,
maka cairan disebut dominant. Dominannya salah satu cairan tubuh tersebut akan
menimbulkan adanya sifat kejiwaan tertentu. Sifat kejiwaan tertentu tersebut ole Galenus
disebut temperamen yang artinya kurang lebih sama dengan watak.
Typologi Hipocrates – Galenus adalah sebagai berikut :
Cairan tubuh
Prinsip Type Sifat – sifat khasnya
yang dominan
Chole Tegangan Choleris Besar semangat, keras/daya juang besar,
(tension) hatinya mudah terbakar, optimis
Melanchole Penegaran Melancholis Mudah kecewa, daya juang kecil, mudah
(regidity) dipengaruhi, setia
Phlegma Ilatisita Phlegmatis Tak suka terburu – buru, (calm), tak
mudah dipengaruhi, setia
Sanguis ekspansivita Sanguinis Mudah berganti haluan, mudah lekas
bertindak juga lekas berhenti

b) Menurut Kretschmer
Kretschmer (1928) menerangkan perbedaan-perbedaan individu ditinjau dari segi
struktur badaniah, jasmaniah, atau konstitusi jasmaniah yang biasanya disebut konstitusi
saja (Sumadi Suryabatra, 1982:29).
a. Tipe – tipe manusia berdasarkan sifat jasmaninya
Berdasarkan atas penelitiannya terhadap orang – orang yang dirawatnya ( N=260),
maka Kretschmer menggolongkan manusia atass dasar bentuk tubuhnya menjadi 4 tipe,
yaitu:
Struktur Badan Sifat-sifat Khas
Athletis Ukuran-ukuran tubuh seimbang,kokoh, kuat, tulang dan oto
kuat, bahu lebar dan kuat, tengkorak besr, kepala dan leher
tegak, muka bulat telur, mudah menyesuaikan diri.
Leptosom/ Badan kurus jangkung, lengan dan kaki kurus, perut kecil, bahu
Asthenis sempit, muka bulat telur, berat badan kurang, mudah terkena
kritik.
Pyknis Badan gemuk pendek, perut besar, leher pendek dan kuat,
lengan dan kaki lemah, mudah bergaul.
Dysplastis Tipe ini merupakan penyimpangan dari 3tipe diatas, bentuk
badannya tidak normal, tidak memiliki cirri-ciri yang khas, tipe
ini menyimpang dari konstitusi normal.
b. Tipe – tipe manusia berdasarkan tempramennya
1. Cyclothym : riang gembira dengan sumber pesimistis, suka berduka.
2. Shyzothym : perasa dengan dingin dan kaku.
3. Viscose : eksplosif dan flegmatis.
c) Menurut C.G. Jung
Jung (1923) menerangkan perbedaan- perbedaan individu ditinjau dari segi
perkembangan social. Dan perkembangan kepribadian itulah yang menjadi dasar, yang
menyebabkan individu yang satu berbeda dengan individu yang lain. Ada 2 tipe
kepribadian yang penggolongannya,didasarkan pada perkembangan social,yaitu:

1. Type Introvert yang memiliki sifat khas : menarik diri, pemalu, sukar bergaul, senang
berangan-angan, mendapatkan kepuasan dalam perasaan dan anggan-angan, menutup
diri.
2. Type ekstrovert yang meiliki sifat khas : mudah bergaul, mudah menyesuaikan diri,
menaruh minat pada orang lain serta kegiatan –kegiatan social, ramah, banyak teman.
d) Menurut E. Spranger
Spranger (1928) menerangkan perbedaan- perbedaan individu ditinjau dari nilai-nilai
kebudayaan yang ada pada tiap individu. Spranger menggolongkan individu menjadi 6
golongan, yaitu:
Nilai Kebudayaan yang Dominan Type Tingkah Laku Individu
Ilmu pengetahuan Teoritis Berpikir
Ekonomi Ekonomis Bekerja
Kesenian Esthetis Menikmati keindahan
Keagamaan Religius Memuja
Kemasyarakatan Sosial Berbakti/berkorban
Politik/ Kenegaraan Kuasa Memerintah
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang khas.
2. Karakteristik adalah sifat khas atau kepribadian.
Faktor yang mempengaruhi karakteristik dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
• Pengaruh faktor keturunan dan lingkungan.
• Pengaruh faktor kognitif, afektif, psikomotor, dan campuran.
3. Teori Perbedaan Individu
• Menurut Hippocrates-Galenus, menerangkan kepribadian seseorang
berdasarkan cairan tubuh manusia.
• Menurut Kretschmer, menerangkan perbedaan-perbedaan individu ditinjau
dari segi struktur badaniah, jasmaniah, atau konstitusi jasmaniah yang
biasanya disebut konstitusi.
• Menurut C.G. Jung, menerangkan perbedaan- perbedaan individu ditinjau
dari segi perkembangan social.
• Menurut E. Spranger, menerangkan perbedaan- perbedaan individu
ditinjau dari nilai-nilai kebudayaan yang ada pada tiap individu.

B. KRITIK DAN SARAN


Mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca bagi penyusun untuk perbaikan dan
kelengkpan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_9063/title_pengertian-individu/
http://sosiologismadapareschool.blogspot.com/2009/01/pengertian-individu.html
http://rud1.ngeblogs.com/2009/12/15/perbedaan-individu-keluarga-masyarakat
http://bassalbagak.blogspot.com/2009/10/karakteristik-dan-perbedaan-individu.html
diakses pada tanggal 9 Maret 2010 pukul 08 : 24
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html 9:01
http://robertstrife.ngeblogs.com/2009/10/16/pengertian-individu/
diakses pada tanggal 9 Maret 2010 pukul 09 :14

Sunarto & Hartono, Agung. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud.
Carrel, Alexis. 1987. Misteri Manusia. Bandung : CV. Remadja Karya.
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Perssada.
Tim Penulis. 1995. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UPP IKIP Yogyakarta.

You might also like