You are on page 1of 23

ANALISIS

TEGANGAN
M. Firdaus, MT

www.dauspoli.co.cc
Kekuatan Bahan
• Gaya Dalam & Tegangan
Jika kita ingin memeriksa bahwa batang mempunyai
cukup kekuatan, maka yang dilakukan adalah
membandingkan gaya dalam yang ada pada
batang tersebut dengan ketahanan/ kekuatan
bahan dengan memakai konsep Tegangan yaitu :
Tegangan = intensitas gaya – gaya dalam tiap satuan luas
Tegangan didapat dengan mendistribusikan gaya
pada penampang elemen dibagi intensitas tiap
satuan luasnya (Daryanto, 2001)
Gaya – Gaya Dalam
• Adalah gaya – gaya yang menahan bersama –
sama titik – titik yang membentuk benda kaku.
• Gaya – gaya ini didapat bila kita memotong
suatu struktur,
Maka pada penampang perpotingan tersebut
akan timbul gaya – gaya sebagai berikut :
1. Momen lentur (M)
2. Gaya geser /lintang (L)
3. Gaya aksial/ normal (N)

Gaya aksial Gaya lintang

4. Torsi /momen puntir


Batang – batang dengan gaya normal N

• Sebuah batang yang dibebani secara aksial


oleh gaya normal N, gaya normal N akan
didistribusikan pada seluruh penampang
bahan.
• Penyebaran / pendistribusian gaya normal tiap
satuan luas di sebut Tegangan Normal (σn)
Unsur – unsur gaya dalam yang mungkin
pada struktur bidang
Gaya – gaya dalam yang terjadi adalah :

• Gaya aksial P, yang searah dengan arah


panjang batang
• Gaya geser : Vx, Vy
• Momen lentur : Mx, My
• Momen puntir : Mz (Torsi)
Contoh
Batang tarik dengan N = T = 56 kN = 56000 N
A = 20 mm x 20 mm = 400 mm2

Maka tegangan tariknya σt = 56000/ 400 = 140 N/mm2

Jika batang di buat dari baja St 37, berdasarkan


peraturan bahwa tegangan ijinnya sebesar 160 N/mm2
berarti batang mempunyai kekuatan yang cukup untuk
memikul beban tanpa patah
Deformasi atau perubahan bentuk
• Pada benda yang menerima beban, akan terjadi
perubahan bentuk baik berupa perpanjangan,
perpendekan, lendutan maupun terjadinya lentur.
Perubahan bentuk akibat pembebanan ini disebut
deformasi
• Setiap benda memiliki kekuatan masing – masing
untuk menahan deformasi yang terjadi sesuai dengan
bahan pembentuknya. Kekuatan kayu, beton dan
baja berbeda – beda dalam menahan deformasi/
perubahan bentuk
• Sebagai akibat dari perlawanan terhadap deformasi di
dalam bahan timbul tegangan dan akibat dari
timbulnya tegangan, deformasi dihentikan. Jika
kemampuan melawan deformasi terlampaui maka
benda akan patah, ini berarti bahwa tegangan –
tegangan yang ditimbulkan melampaui batas

• Dalam ilmu statika, setiap struktur ang menerima


beban maka pada struktur tersebut akan timbu reaksi
– reaksi luar dan gaya – gaya dalam, dimana gaya
dalam yang bekerja pada suatu potongan struktur
tergantung pada jenis strukturnya
Contoh perubahan bentuk :
Beban sifat – sifat deformasi bahan
Bila sebuah batang diberikan sebuah gaya dan
menjadikan batang tersebut berubah bentuk
(mengalami deformasi), deformasi yang terjadi :
a. Deformasi sebanding dengan beban yang
ditingkatkan dalam batas – batas tertentu, batang
akan kembali semula bila beban dihilangkan disebut
deformasi elastis
b. Deformasi terjadi tetap / permanen walaupun
beban telah dihilangkan disebut deformasi plastis
(Daryanto,1994)
Sifat / perilaku elastis
• Sifat atau perilaku sebuah bahan adalah elastis jika suatu
bentuk hubungan linier (lurus) diantara gaya – gaya dalam dan
deformasi batang serta deformasinya hilang jika beban
dihilangkan
• Perubahan bentuk dari suatu benda akibat diberikan gaya,
dibuktikan oleh ilmuan inggris Robert Hook (1678) dengan
percobaan tarik dan menghasilkan hukum eksperimental
Hooke
• Dari perbandingan tarik suatu batang baja prismatis (batang
dengan bentuk – bentuk penampang teratur) didapat
kesimpulan bahwa dalam batas tertentu, perpanjangan
batang sebanding dengan gaya tariknya
Hukum Hooke :
P.Lo
 (mm, cm, m)
A.E
Dimana :
P : gaya yang menyebabkan perpanjangan batang (kN)
Lo : panjang penampang batang (cm)
A : luas penampang batang
δ : perpanjangan total batang (cm)
E : konstanta elastisitas bahan/ modulus elastisitas (kN/cm 2)

Tegangan yang dihasilkan akibat adanya gaya tarik P adalah :

  P A (kN / cm 2 )
Unit perpanjangan atau regangan tarik (perpanjangan batang per satuan panjang)
adalah : ε = δ/Lo

E 
Sehingga :

Tegangan ijin
• Dari sifat – sifat mekanik suatu bahan, dapat diketahui batas
proporsional berupa titik leleh dan kekuatan batas suatu
bahan, maka dapat ditetapkan tegangan yang dapat dianggap
sebagai Tegangan Aman atau Tegangan Ijin
• Untuk mempertahankan perubahan – perubahan suatu
struktur teknik sipil berada di dalam batas – batas yang
diperbolehkan, biasanya tegangan ijin harus dipertahankan
jauh di bawah batas proporsional
• Pada struktur baja, titik leleh dipakai sebagai dasar untuk
menghitung tegangan uji, karena pada tegangan leleh menjadi
banyak perubahan – perubahan bentuk yang permanen
dimana : σ = tegangan yang diijinkan
 σу = teganganleleh
 y
f = faktor keamanan
f

Besarnya faktor keamanan tergantung pada


berbagai faktor yaitu :
• Ketelitian dimana gaya luar diketahui
• Ketelitian dimana tegangan – tegangan di dalam struktur itu dapat
ditetapkan
• Bahan yang dipakai untuk struktur
Diagram stress-strain
(hasil tes tarik)

Titik A = batas proporsional / proportional limit


Titik B = batas elastis / elastic limit
Titik C = titik leleh / yield point
Titik D = kekuatan batas / tegangan batas / ultimate strength / ultimate stress
Tegangan batas (tegangan ijin) = tegangan
tertinggi pada diagram stress-strain


Tegangan batas 
 u f
Faktor keamanan

atau
Tegangan leleh y
  f
Faktor keamanan

Catatan : tegangan ijin harus berada di bawah batas


proporsional sehingga hukum Hooke berlaku
Contoh soal
Sebuah contoh baja standar berdiameter 13 mm, bila diberikan
gaya tarik 2950 kg dengan panjang ukur 200 mm memanjang
sebesar 0,22 mm. Bila diketahui pembebanan contoh tersebut
berada dalam batas proporsional, berapakah Modulus elastisitas
dari baja tersebut? (dalam kg/cm2)

Penyelesaian :
P = 2950 kg
Lo = 200 mm = 20 cm
∆L = 0,22 mm = 0,022 cm
D = 13 mm = 1,3 cm --------→ A  1 . .D 2  1 . .1,32
4 4
 1,3273 cm 2
L 0,022
   1,1.10 3

Lo 20
P 2950 kg
   2222,557 2
A 1,3273 cm
 2222,557 kg
E   2020506 2
 1,1.10 3
cm
• Soal 1 :
sebuah batang baja merupakan elemen dari struktur rangka
batang. Batang tersebut mengalami gaya aksial tarik sebesar
11,25.103 kg. hitung perpanjangan yang terjadi akibat gaya
tersebut jika luas penampang batang 60 mm2 dan panjang
mula – mula batang 1,5 m
(E = 2.106 kg/cm2)

• Soal 2 :
sebuah batang baja memiliki panjang 10 m menahan gaya
5000kg. Tentukan diameter minimum batang baja tersebut
jika perpanjangan yang terjadi tidak boleh melebihi 5 mm
(E = 2.106 kg/cm2)

You might also like