Professional Documents
Culture Documents
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Fisika. Adapun makalah ini mengenai
Bioakustik.
Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah mendukung dan
memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada Dosen fisika Ibu
Sangaji Hasmi .M. IPA serta teman – teman sejawat.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun, maka saya dengan senang hati
menerima kritika serta saran – saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi
mendatang, khususnya mahasiswa/mahasiswi D-III keperawatan manokwari.
Akhir kata, melalui kesempatan ini saya penyusun makalah mengucapkan banyak
terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BEAKANG
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.3 METODE PENULISAN
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 BUNYI
2.2 ULTRASONIK DALAM BIDANG KEDOKTERAN
2.3 SUARA
2.4 ALAT PENDENGARAN
2.5 BISING
2.6 VIBRASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 BUNYI
PENDAHULUAN
Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi/getaran dari molekul – molekul zat
dan saling beradu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang
serta mentransimikan energi bahkan tidak pernah terjadi perpindahan partikel.
Berbicara, tergantung pada substansi yang menjalar apabila suara mencapai tapal batas
maka suara tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi ditransmisikan/diteruskan dan
sebagian direfleksikan (dipantulkan).
Binatang mempergunakan suara untuk memperoleh perubahan informasi dan untuk
mendeteksi lokasi dari suatu objek. Misalnya ikan lumba – lumba, kalelawar, mempergunakan
suara untuk mengemudi dan menentukan likasi makanan, apabila cahaya tidak cukup untuk
pengamatan. Manusia berusaha mempergunakan suara sebagai pengganti cahaya bahkan sinar X.
Gema dipergunakan pengemudi dalam kedalaman air dan pengamatan. Sedangkan ultrasonik atau
frekuensi tinggi bunyi dipergunakan untuk diagnosis dan pengobatan.
MENDETEKSI BUNYI
Untuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi
sehingga dapat dianalisa frekuensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan alat
mikrofon dan telinga manusia. Alat mikrofon merupakan transduser yang memberi respon
terhadap tekanan bunyi dan menghasilkan isyarat/signal listrik. Mikrofon yang banyak digunakan
adalah mikrofon kondensor karena berguna untuk mendeteksi kebisingan lingkungan perusahaan.
Gambar dibawah ini menunjukan hubungan antara intensitas bunyi dan frekuensi (Hz),
serta nilai ambang pendengaran pada penderita normal.
INTENSITAS BUNYI
Energi gelombang bunyi ada 2 yaitu : energi potensial dan energi kinetic. Intensitas
gelombang bunyi (I) yaitu energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. Apabila
dinyatakan dalam rumus :
I = ½ ρv A2 (2 π f)2 = ½ Z (A)2
ρ = massa jenis medium (Kg/m3)
v = kecepatan bunyi (m/detik)
ρv = Z = impedansi Akustik
A = maksimum amplitudo atom – atom/molekul.
f = frekuensi
W = 2 π f = frekuensi sudut
AZAS DOPLER
Apabila sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar akan terdapat frekuensi dengan
derajad rendah. Demikian pula apabila pendengar mendekati sumber bunyi akan memperoleh
frekuensi bunyi dengan derajad tinggi, percobaan ini disebut Doppler shift. Sedangkan efek
yang timbul akibat bergeraknya sumber bunyi atau bergeraknya pendengar disebut efek
Doppler.
Apabila diketahui fo = frekuensi mula – mula, sudut ө dari arah sumber bunyi dan
perubahan frekuensi (fd) maka :
fd = 2 fo Vd/Vs Cos ө
v = kecepatan darah v = kecepatan suara
MAGNET LISTRIK
Batang ferromagnet diletakkan pada medan magnet listrik maka akan timbul gelombang
bunyiultra pada ujung batang ferromagnet. Demikian pula apabila batang ferromagnet dilingkari
dengan kawat kemudian dialiri listrik akan timbul gelombang ultranik pada ujung batang
ferromagnet
PIEZO ELEKTRIK
Apabila Kristal piezo elektrik dialiri tegangan listrik maka lempengan Kristal akan
mengalami vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra, demikian pula vibrasi Kristal akan
menimbulkan listrik.
DAYA ULTRASONIK
Apabila ultrasonik yang digunakan untuk diagnostik maka frekuensi yang digunakan
sebesar 1 MHz sampai 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. Apabila daya ultrasonic ditingkatkan
sampai 1 W/cm2 akan dipakai sebagai pengobatan, sedangkan untuk merusakkan jaringan
kanker dipakai gaya 103 W/cm2.
PRINSIP PENGGUNAAN ULTRASONIK
Efek Doppler merupakan dasar pengunaan ultrasonic yaitu terjadi perubahan frekuensi
akibat adanya pergerakan pendengaran atau sebaliknya.
Ultrasonic sama dengan gelombang bunyi hanya saja frekuensi yang sangat tinggi dan
mempunyai efek :
a. Mekanik
b. Panas
c. Kimia
d. Efek biologis
PENGGUNAAN DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi
maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
2) B skaining :
a. Untuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia, misalnya hati, lambung, usus,
mata dan jantung janin.
b. Untuk mendeteksikehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus/kandung peranakan dan
kasus – kasus perdarahan yang abnormal.
c. Lebih banyak memberi informasi dari pada X-ray dan sedikit resiko yang terjadi.
3) M skaining :
a. Memberi informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardical effusion.
b. M skaining mempunyai kelebihan yaitu dapat dikerjakan sembari pengobatan berlangsung
untuk menunjukkan kemajuan dalam pengobatan.
• Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan
Sebagaimana telah diketahui bhwa ultrasonic mempunyai efek kimia dan biologi
maka ultrasonic dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonic member efek
kenaikan temperature dan peningkatan tekanan.
2.3 SUARA
PENDAHULUAN
Suara pada hakekatnya sama dengan bunyi. Hanya saja kata suara dipakai untuk mahluk
hidup atau benda yang dimahlukkan, sedangkan kata bunyi dipakai untuk benda mati. Untuk
lebih jelasnya disajikan beberapa contoh :
Suara burung
Suara si slamet
Suara mobil, disini mobil di mahlukan
Bunyi gaduh
Bunyi daun gemersik
Bunyi alarm
MEKANISME PEMBENTUKAN SUARA/UCAPAN
Mekanisme pembentuka suara ini akan dibicarakan pada ilmu faal secara lebih mendalam,
sedangkan disini hanya diuraikan secara sepintas saja.
Suara bicara normal merupakan hasil dari modulasi udara yang mengalir keluar dari dalam
tubuh. untuk macam – macam suara, dari paru – paru yang penuh dengan uap udara melalui pita
suara (vocal cords) disebut glottis dan beberapa ruang vocal, udara keluar melalui mulut dan
sedikit melalui hidung pembentukan suara melalui mulut ini disebut bicara.
Laki – laki mempunyai frekuensi suara 125 Hz sedangkan wanita 150 Hz.
2.5 BISING
PENDAHULUAN
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam
(bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi mesin).
Bunyi dinilai sebagai bising sangatlah relative sekali, misalnya ; musik ditempat – tempat
diskotik, bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidak merasa suatu kebisingan, tetapi
bagi orang – orang yang tidak pernah berkunjung ditempat diskotik akan merasa suatu
kebisingan yang mengganggu.
PEMBAGIAN KEBISINGAN
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi maka bising
dibagi dalam 3 kategori :
1. Audible noise (bising pendengaran)
Bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz.
2. Occupational noise (bising yang berhubungan dengan pekerjaan)
Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin ditempat kerja, bising dari mesin ketik.
3. Impuls noise (impact noise = bising impuls)
Bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak.
PARAMETER KEBISINGAN
Macam – macam bising mencakup parameter dasar dan parameter turunan yaitu :
- Parameter dasar :
a. Frekuensi, dinyatakan dalam hertz yaitu siklus perdetik.
b. Tekanan bunyi dinyatakan dalam watt yaitu energy pancaran bunyi total.
c. Tekanan bunyi, dinyatakan dalam mikropal (uPa), yaitu intensitas sebagai akar dari kuadrat
amplitudo.
- Parameter turunan
a. Tingkat tekanan bunyi
Dinyatakan dalam dB, yang menyatakan tingkat dalam frekuensi yang berkaitan
dengan tekanan bunyi.
b. Tingkat bunyi
Sama dengan dB yang mana menunjukkan tingkat linieritas.
PERALATAN DAN METODOLOGI DALAM MENDETEKSI BISING
Peralatan dan metodologi yang dipergunakan dalam menentukan tingkat kebisingan sangat
erat kaitannya, untuk mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan perlu mengetahui peralatan
yang berkaitan dalam menentukan kebisingan.
• Peralatan
Salah satu alat – alat yang dipakai dalam labolatorium dan kegunaan dalam survey
kebisingan adalah :
- Tape recorder
- Real time analyser
- Impulse noise meter
- Noise dose meter
2.6 VIBRASI
PENDAHULUAN
Vibrasi adalah getaran dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis.
Vibrasi dapat dibedakan dalam dua bentuk :
a. Vibrasi karena getaran udara yang pengaruhnya terutama pada akustik.
b. Vibrasi karena getaran mekanis mengakibatkan timbulnya reonansi/turut bergetarnya alat – alat
tubuh dan berpengaruh terhadap alat – alat tubuh yang sifatnya mekanis pula.
SARAN
Saran yang dapat penulis tuliskan disini semoga makalah mengenai bioakustik ini dapat
bermanfaat dalam pembelajaran mahasiswa dan semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. J. F. Gabriel 1988 Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Denpasar