Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang tua selalu menginginkan agar anak mereka menjadi lebih
cerdas, gembira dan pandai menyesuaikan emosi dan fisiknya. Sayangnya tak
semua orang tahu bagaimana caranya memberikan pengetahuan sejak dini kepada
bayi hanya makan, tidur dan mengompol, tidak dapat melihat dengan baik, tidak
dapat mendengar sama sekali dan pada dasarnya tidak tahu apa yang terjadi di
Bayi memerlukan cinta ibu tanpa syarat dan memerlukan pengasuhan baik
sayang” yang dapat dinyatakan dengan ciuman, sentuhan tangan, sikap ibu pada
saat menyusui melalui pelukan hangat memberikan perasaan yang aman pada
bayi.
tahun 1991 bahwa ibu merupakan penentu bagi pola asuhan bayi/anak termasuk
dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI). Bukan hanya Ibu, ayahpun perlu terlibat
pandang terhadap dirinya sendiri yang positif (self esteem), kompetensi, rasa
tepat bagi janin maupun bayi, yakni merangsangnya agar gemar membaca.
1
2
(Djatmiko, 2004). Hal ini merupakan suatu stimulasi. Menurut Kobayashi (dalam
Sodjatmiko, 2002) bahwa “Stimulasi yang diberikan secara dini, terarah dan lama,
maka semakin besar dan lama manfaatnya dalam hal kecerdasan, kemampuan
tersenyum, lebih pandai menjangkau benda, bisa mengoceh lebih cepat, berat
1985). Hal ini terjadi karena tahun pertama kehidupan merupakan “Masa/tahun-
(Sularyo, 1996)
indikator kemampuan intelektual anak. (Soetjiningsih, 1998). Jika saja orang tua
bayi cerdas tidak hanya mungkin, tetapi juga dapat diraih. Pemberian stimulasi
yang terarah dan terus menerus dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif
(APE) yang sesuai dengan tumbuh kembang anak akan sangat bermanfaat.
Pemeliharaan orang tua yang memadai merupakan hal yang menunjang bagi
yang kurang memadai dapat mengakibatkan gagal tumbuh (failure to thrive), anak
Monks, 1999) bahwa pada umumnya anak yang mengalami kesulitan hubungan
dan perlu ditingkatkan. Langkah ini untuk meraih anak yang cerdas dan bila
Tabel 1. Data Jumlah Anak Balita (0-4 th) Tahun 2003 di Kec. Metro Timur.
tersebut diantaranya terdapat 107 bayi berusia 0-12 bulan. Adapun data yang
Tabel 2. Data Jumlah Bayi (0-12 Bulan) Bulan Maret 2004 di Puskesmas
Iring Mulyo
(BKB) telah terlaksana, dimana daftar kehadiran bayi dan balita bersifat kontinyu.
5
Hasil wawancara yang penulis lakukan, bahwa masih banyak ibu yang
dengan kemampuan/keterampilan anak lain baik yang sebaya maupun tidak. Hal
ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang stimulasi yang tepat kepada
Metro Timur.
A. Rumusan Masalah
tentang “Bagaimana pengetahuan ibu tentang stimulasi pada bayi usia 0 - 12 bulan
Timur.”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
usia 0 –12 bulan di Kelurahan Yosodadi wilayah kerja Puskesmas Iring Mulyo
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan referensi tentang tumbuh kembang dan stimulasi pada bayi usia
2. Bagi Puskesmas
12 bulan.