Professional Documents
Culture Documents
KAAT
TAAP
PEEN
NGGA
ANNT
TAAR
R
i
D
DAAF
FTTA
ARR IISSII
halaman
ii
LAMPIRAN TABEL KONDISI FISIK ................................................................... 30
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN BUPATI NOMOR 142 TAHUN 2008 ........ 122
iii
D
DAAF
FTTA
ARRT
TAAB
BEEL
L
iv
D
DAAF
FTTA
ARRG
GAAM
MBBA
ARR
v
BAB I
WILAYAH
Kabupaten Kepulauan Sangihe Secara geografis terletak diantara 4O 4’ 13’’ -
4 44’ 22’’ Lintang Utara, 125O 9’ 28’’ - 125O 56’ 57’’ Bujur Timur, berada antara Pulau
O
Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Republik Pilipina) dan merupakan bagian integral
dari Propinsi Sulawesi Utara dengan ibukota Tahuna dengan jarak tempuh 142 mil laut
dari ibukota Propinsi.
Sebelum tahun 2002 cakupan wilayah kabupaten meliputi Kabupaten Kepulauan
Sangihe dan Talaud. Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 Kabupaten
Kepulauan Sangihe dan Talaud di mekarkan menjadi dua, yaitu Kabupaten Kepulauan
Sangihe (kabupaten induk) dan Kabupaten Kepulauan Talaud (kabupaten pemekaran).
Kemudian pada tahun 2007 Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali mengalami
pemekaran dengan dibentuknya Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro
berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2007.
Luas wilayah daratan Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai 11.863,58 km2
yang terdiri dari daratan seluas 736,98 km2 atau seluas 6,2 % dan lautan seluas
11.126,61 km2 yang secara administrasi dibagi menjadi 15 kecamatan yang tiap
kecamatan memiliki luas daratan yang berbedah dimana kecamatan Tabukan Utara
memiliki luas daratan terbesar yaitu 116,58 km2 (15,82%) dari luas Kabupaten,
sedangkan Nusa Tabukan memiliki luas daratan yang paling kecil 14,73 km2 (2%).
TAMAKO 69,42
MANGANITU 66,46
MARORE 17,6
TATOARENG 18,56
KENDAHE 43,01
TAHUNA 18,66
1
Iklim didaerah ini dipengaruhi oleh angin muson, musim kemarau berlangsung
pada bulan Juli sampai bulan September, dan musim penghujan pada bulan September
sampai dengan bulan Nopember. Secara umum, suhu udara rata-rata perbulan pada
pengukuran Stasiun Meteorologi Naha sepanjang tahun 2008 adalah 27ºC.
Kondisi topografi merupakan daratan yang berbukit-bukit dengan kondisi tanah
(latosol dan aluvial) yang agak labil dengan ketinggian 0 sampai dengan 750 m dpl.
Ditinjau dari letak dan kondisi geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe,
terdapat sejumlah karakteristik yang dinilai sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
pembangunan, yaitu :
Sebagai Daerah Perbatasan; kawasan ini memiliki peluang dalam membangun
kerjasama dengan negara tetangga, khususnya dengan Philipina atau dengan negara-
negara di kawasan Pacific lainnya. Sebagai salah satu Gerbang di kawasan utara
yang menjadi jalur masuk keluar barang dan orang, maka sikap kewaspadaan tetap
diperlukan terutama untuk mendeteksi peluang masuknya para teroris/infiltrasi dari
utara termasuk aksi penyelundupan senjata api dan barang-barang terlarang lainnya.
Sebagai beranda depan NKRI sekaligus sebagai security belt di kawasan utara,
melalui PP 28 Tahun 2008 Kota Tahuna sebagai ibukota kabupaten telah ditetapkan
sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional serta Kawasan Pengembangan Ekonomi.
Sebagai Daerah Kepulauan, kawasan ini terdiri atas gugusan pulau yang besar den
kecil sejumlah 105 buah pulau, dimana 26 buah pulau berpenghuni dan 79 buah
pulau belum berpenghuni. Memiliki garis pantai mencapai + 297 km,
pengembangannya lebih dominan pada pemanfaatan sumber daya perikanan dan
kelautan seperti penajaman pada pengembangan daerah pesisir, pembangunan
Bidang Perikanan dan Kelautan serta pembangunan Infrastruktur untuk menunjang
bidang strategis tersebut. Selain pembangunan dalam rangka pengembangan sektor
Perikanan dan kelautan, masalah pengawasan telah mendapatkan perhatian,
mengingat dengan luasnya kawasan laut dan masih terdapatnya pulau-pulau yang
belum berpenghuni, cenderung sangat rawan untuk aksi-aksi pencurian kekayaan
laut yang dilakukan oleh nelayan-nelayan dari negara lain, terutama nelayan illegal.
Sebagai Daerah Rawan Bencana Alam, hal ini berkaitan dengan keadaan topografi
daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang terdiri dari daerah perbukitan dan
pegunungan dengan struktur tanah yang labil. Selain itu Kawasan Kepulauan
Sangihe adalah daerah lintasan Gunung berapi trans pacific dari daerah Hawai,
Jepang, Philipina dan berakhir di Kawasan Maluku. Disamping itu pula daerah ini
memiliki curah hujan yang cukup tinggi yang dapat mengakibatkan banjir dan tanah
longsor. Keberadaan gunung api bawah laut (under water volcano) yang merupakan
satu-satunya di Indonesia dengan daya tarik yang unik merupakan kawasan potensial
untuk pengembangan ecotourism.
Sebagai Daerah Tertinggal atau daerah miskin, hal ini lebih diakibatkan oleh
kebijakan pemerintah pusat dimasa lalu yang sentralistik dan cenderung
mengabaikan sentuhan terhadap Pembangunan di kawasan perbatasan. Kondisi ini
mengakibatkan terjadinya proses kemiskinan yang terstruktur dan berpengaruh
terhadap lemahnya daya saing komoditas dan pemberdayaan ekonomi daerah.
2
Dalam upaya pengembangan kawasan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dibagi
dalam klaster Pengembangan yaitu :
Klaster Perbatasan.
Wilayah ini mencakup pulau-pulau yang terletak di bagian paling utara Kabupaten
Kepulauan Sangihe, dan kawasan ini merupakan kawasan perbatasan terdepan yang
di dalamnya termasuk kawasan BCA. Di kawasan ini terkenal dengan adanya
konsentrasi / migrasi ikan Palagis Besar seperti Hiu dan ikan Paus.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-
pulau Kecil Terluar, Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki empat pulau kecil
terluar yaitu :
o Pulau Kawio, memiliki luas + 0,9 km2 dengan jumlah penduduk 121 KK/ 294
jiwa. Di pulau ini terdapat titik dasar No. TD 054 dan titik referensi No. TR 054
(PP No. 38 Tahun 2002). Fasilitas yang telah dibangun adalah jalan desa/setapak,
dermaga (sementara dibangun), puskesmas pembantu, sekolah dasar.
o Pulau Kawaluso, memiliki luas + 1,22 km2 dengan jumlah penduduk 186
KK/600 jiwa. Di pulau ini terdapat titik dasar No. TD 053A dan titik referensi No.
TR 053. Fasilitas yang telah dibangun adalah jalan desa/setapak, dermaga,
puskesmas pembantu, sekolah dasar.
o Pulau Marore, memiliki luas + 1,56 km2 dengan jumlah penduduk 121 KK/294
jiwa. Di pulau ini terdapat titik dasar No. TD 055A dan titik referensi No. TR
055. Berbagai fasilitas yang telah dibangun adalah Pos BCA, Pos Keamanan,
Kantor Perhubungan Laut dan Bea Cukai, jalan desa/setapak, dermaga,
Puskesmas, SD, SMP, SMA Perbatasan, gudang beras.
o Pulau Batupebawaikang, pulau batu yang tidak berpenghuni.
Klaster Sangihe
Di kawasan ini terletak berbagai aktifitas utama yang dilaksanakan di Kabupaten
Kepulauan Sangihe. Di samping itu tersedia cukup potensi yang dapat
dikembangkan seperti budidaya laut pariwista, pertambangan, penangkapan serta
berbagai komoditas unggulan pada sektor pertanian.
Klaster Tatoareng ( Para, Mahengetang, Kahakitang, Kalama )
Di wilayah ini memiliki kontribusi produksi perikanan cukup besar bagi Daerah,
selain itu terdapat objek wisata bahari yang memiliki daya tarik ter sendiri dan unik,
juga adanya Gunung Api Bawah Laut (Mahengetang).
Kabupaten Kepulauan Sangihe secara administrasi terbagi menjadi 15 kecamatan,
22 Kelurahan dan 145 Kampung :
1. Kecamatan Tahuna Timur :
a. Luas wilayahnya 25,15 km2
b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 0 Km dan 0 jam
c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.
d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson
3
e. Jumlah penduduk 12.268 jiwa yang terdiri dari laki-laki 6.100 jiwa dan
perempuan 6.168 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 489 jiwa/km2
f. Keluarga Miskin Kecamatan Tahuna Timur : 2.090 KK
g. Kelurahan di Kecamatan Tahuna Timur
- Kelurahan Tona I
- Kelurahan Tona II
- Kelurahan Dumuhung
- Kelurahan Tidore
- Kelurahan Tapuang
- Kelurahan Tapuang
- Kelurahan Batulewer
- Kelurahan Lesa
h. Potensi pariwisata yang bisa dikembangkan dan diolah secara propesional akan
meningkatkan kunjungan wisatawan. Adapun objek wisata itu adalah : wisata air
terjun Mangki Kelurahan Dumuhun, dan air terjun Puirang Kelurahan Tona I.
2. Kecamatan Tahuna
a. Luas wilayahnya 25,76 km2.
b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 0 Km dan 0 jam.
c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.
d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson.
e. Jumlah penduduk 15.632 jiwa yang terdiri dari laki-laki 7.618 jiwa dan
perempuan 8.014 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 606 jiwa/ km2
f. Keluarga Miskin Kecamatan Tahuna : 4.850 KK
g. Kelurahan di Kecamatan Tahuna yaitu :
- Kelurahan Soatoloara I
- Kelurahan Soatoloara II
- Kelurahan Sawang Bendar
- Kelurahan Apengsembeka
- Kelurahan Bungalawang
- Kelurahan Santiago
- Kelurahan Manente
- Kelurahan Mahena
4
3. Kecamatan Tahuna Barat
a. Luas wilayahnya 40,66 km2
b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 0 Km dan 0 jam
c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.
d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson
e. Jumlah penduduk 5.618 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.826 jiwa dan perempuan
2.792 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 138 jiwa/Km
f. Keluarga Miskin Kecamatan Tahuna Barat : 1.077 KK
g. Kelurahan di Kecamatan Tahuna Barat yaitu :
- Kelurahan Pananekeng
- Kelurahan Angges
- Kelurahan Kolongan Mitung
- Kelurahan Kolongan Beha
- Kelurahan Kolongan Beha Baru
- Kelurahan Kolongan Akembawi
h. Potensi pariwisata berupa wisata alam Gunung Awu
4. Kecamatan Kendahe
a. Luas wilayahnya 43,01 km2
b. Jarak dan waktu tempuh keibukota kabupaten 18 Km dan 0,5 jam
c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 3 - 400 meter dpl.
d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson
e. Jumlah penduduk 6.959 jiwa yang terdiri dari laki-laki 3.567 jiwa dan perempuan
3.392 jiwa denga kepadatan penduduk Kecamatan Kendahe mencapai 162 jiwa/
km2
f. Keluarga Miskin Kecamatan Kendahe : 3.770 KK
g. Kampung di Kecamatan Kendahe yaitu :
- Kampung Kendahe I
- Kampung Kendahe II
- Kampung Talawid
- Kampung Tariang Lama
- Kampung Pempalaraeng
5
- Kampung Mohongsawang
- Kampung Lipang
- Kampung Kawaluso
h. Potensi pariwisata berupa wisata air terjun Sura,dan Pempanikiang
6
- Kampung Petta Barat
- Kampung Likuang
- Kampung Kalekube I
- Kampung Naha I
- Kampung Bowongkulu I
h. Potensi pariwisata berupa wisata alam P. Leppe, dan P. Mbuhanga.
7
- Kampung Malueng
- Kampung Kuma I
h. Potensi pariwisata berupa wisata bahari Pantai Pananualeng dan Pantai Sapaeng
8. Kecamatan Tatoareng
a. Luas wilayahnya 18,56 km2
b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 37 Mil dan 3 jam
c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 100 meter dpl.
d. Kondisi iklim umumnya dipengaruhi angin muson
e. Jumlah penduduk 5.202 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.651 jiwa dan perempuan
2.551 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 280 jiwa/Km
f. Keluarga Miskin Kecamatan Tatoareng : 2.301 KK
g. Nama Kampung di Kecamatan Tatoareng :
- Kampung Kalama
- Kampung Kahakitang
- Kampung Mahengetang
8
- Kampung Para
- Kampung Dalako Bembanehe
- Kampung Taleko Batusaiki
- Kampung Para I
h. Potensi pariwisata berupa wisata bahari Gunung Api bawah laut Mahangetang.
9. Kecamatan Marore
a. Luas wilayahnya 17,60 km2
b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 85 mil dan 6 jam
c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 75 meter dpl.
d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson
e. Jumlah penduduk 1.435 jiwa yang terdiri dari laki-laki 742 jiwa dan perempuan
693 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 81 jiwa/km2
f. Keluarga Miskin Kecamatan Marore : 617 KK
g. Nama Kampung di Kecamatan Marore yaitu :
- Kampung Kawio
- Kampung Marore Batusaiki
- Kampung Matutuang
9
- Kampung Mala
- Kampung Karatung I
- Kampung Karatung II
- Kampung Kauhis
- Kampung Sesiwung
- Kampung Lebo
- Kampung Barangkalang
- Kampung Belengang
- Kampung Bakalaeng
- Kampung Hiung
- Kampung Pinebentengan
- Kampung Taloarane I
- Kampung Bengka
h. Potensi pariwisata berupa wisata budaya Makam Raja-raja.
10
- Kampung Makalekuhe
- Kampung Pananaru
- Kampung Dagho
- Kampung Mahumu
- Kampung Lelipang
- Kampung Menggawa II
- Kampung Kalama Darat
- Kampung Mahumu I
- Kampung Mahumu II
- Kampung Kalinda I
- Kampung Hesang
h. Potensi pariwisata berupa wisata air terjun Nguralawo dan Hutan Lindung
Sahendarumang
11
- Kampung Lepepahe
- Kampung Lehimi Tariang
- Kampung Lapango I
h. Potensi pariwisata berupa wisata air terjun Kadadima
12
c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 1 – 500 meter dpl.
d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson
e. Jumlah penduduk 3.102 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.623 jiwa dan perempuan
1.479 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 66 jiwa/Km
f. Keluaraga Miskin Kecamatan Tabukan Selatan Tengah : 859 KK
g. Nama Kampung di Kecamatan Tabukan Selatan Tengah yaitu :
- Kampung Hangke
- Kampung Salurang
- Kampung Tambung
- Kampung Beeng
- Kampung Lehupu
- Kampung Bowone
- Kampung Beeng Laut
- Kampung Tenda
- Kampung Aha Patung
13
Gambar 02. Peta Kabupaten Kepulauan Sangihe
KLASTER PERBATASAN
KLASTER SANGIHE
14
BAB II
SOSIAL BUDAYA
2.1. Demografi
Peningkatan kualitas penduduk merupakan faktor utama keberhasilan pembangunan
suatu wilayah. Beberapa faktor yang memepengaruhi pertumbuhan penduduk yang relatif
rendah ( 1 % ) atau hanya 1,39 % perkiraan sampai dengan akhir 2008 perlu mendapat
perhatian yang serius seperti ; dampak keberhasilan program KB di Daerah atau
produktifitas sektor basis di Daerah ( terutama sektor pertanian ) masih relatif rendah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe pada
tahun 2008 sebanyak 134.088 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 68.091 jiwa dan perempuan
65.997 jiwa; telah mengalami peningkatan sebanyak 1.833 orang atau 1,39 % dari tahun
sebelumnya. Meningkatnya angka harapan hidup menjadi 72,35 s.d tahun 2009
menunjukkan adanya perbaikan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar di
Daerah.
Dengan luas wilayah 736,98 km2, maka kepadatan penduduk di Kepulauan Sangihe
mencapai 181,94 jiwa/km2 atau meningkat 1,38 jiwa / km2 dari tahun sebelumnya. Dari
15 kecamatan yang ada, kecamatan Tahuna memiliki kepadatan paling tinggi yaitu
sebesar 606 jiwa per km2, sedangkan kecamatan Tabukan Selatan Tengah adalah yang
paling kecil hanya sekitar 66 jiwa per km2.
Gambar 03. Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe Menurut Kecamatan Tahun 2008
Jiwa 12000
Laki-laki
10000 Perempuan
8000
6000
4000
2000
15
Jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2007
sejumlah 17.421 KK, tahun 2008 sejumlah 14.292 KK, dan pada tahun 2009 sejumlah
13.833 KK.
2.2. Ketenagakerjaan
Masalah
asalah ketenagakerjaan
ketenag di Kabupaten Sangihe masih merupakan fenomena pelik.
Kurangnya kesempatan kerja dan adanya arus migrasi maupun urbanisasi menjadi tak
terhindarkan. Dengan situasi sedemikian ini, bagaimanapun akan memberikan pengaruh
pada struktur ketenagakerjaan, yakni kemungkinan menggelembungnya penduduk usia
produktif (usia kerja). Untuk itu, perluasan kesempatan kerja perlu dioptimalkan secara
produktif (productive
productive employment).
empl
Berdasarkan data tingkat partisipasi angkatan
kerja, mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun dann sampai dengan akhir tahun 2008
mencapai 57.994
994 orang. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 35.997
997 orang ( atau sekitar 62,07 %)
diantaranya merupakan penduduk yang sudah
bekerja dan yang belum bekerja 21 21.997
(37,93 %). Hal ini berkorelasi positif dengan
upaya menekan tingkat pengangguran di
Daerah. Berdasarkan komposisi mata pencaharian, sektor yang paling banyak menyerap
tenaga kerja adalah Pertanian
P sebanyak 2.6740
6740 orang atau 39,90 persen dari keseluruhan
tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sedangkan sektor yang menyerap tenaga
kerja terendah adalah pertambangan 159 orang (0,24 %).
Sehubungan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja, maka tingkat pendidikan turut
berperan dalam menunjang keberhasilan suatu pekerjaan. Dari data yang ada terlihat
bahwa angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih didominasi oleh angkatan
kerja yang berstatus tamat SD berjumlah 23.767
767 orang atau 44,53%,
44,53 kemudian diikuti
tamat SLTP 12..472 orang (23,37%), Tamat SLTA 7.758 orang (14,53%), dan sisanya
sebesar 18,59%
% terdistribusi pada angkatan kerja yang tidak tamat SD,
SD buta aksara,
Tamat Akademi/S
Akademi/Sarjana.
2.3. Kesehatan
Menigkatnya angka harapan hidup
hidup menjadi 72,35 s.d tahun 2008 menunjukkan adanya
perbaikan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar di Daerah. PPerbaikan derajat
kesehatan masyarakat perlu dibarengi dengan ketersediaan fasilitas kesehatan seperti
rumah sakit umum (RSU) dan pusat kesehatan
kesehatan masyarakat (Puskesmas).
16
Dii Kepulauan Sangihe, Jumlah RS masih tetap
satu unit yaitu RSUD milik pemerintah yang
berstatus tipe C, selain itu Puskesmas juga
merupakan prasarana kesehatan yang tak kalah
pentingnya di Kepulauan Sangihe disamping
keberadaan klinik swasta yang juga memberikan
andil membantu pemerintah dalam pelayanan
kesehatan.
Jumlah puskesmas sampai dengan den tahun 2008 sebanyak 13 buah dan Puskesmas
Pembantu sebanyak 58 buah. Guna mendukung kinerja bidang kesehatan, penyediaan
sumberdaya manusia baik medis maupun paramedis amatlah penting. Penyediaan tenaga
medis dan paramedis di Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kesehatan dalam tahun 2008 sebanyak 423
yang terdiri dari dokter, bidan, manteri kesehatan dan dukun terlatih.
Pembangunan Kesehatan khususnya Balita terus digalakan.
digalakan. Angka kematian bayi, pada
tahun 2008 mancapai 11 per 1000 kelahiran. Sedangkan angka kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup mencapai 215 orang.
Pelayanan bagi ibu hamil juga turut menentukan akan keberhasilan proses persalinan,
disamping kesadaran untuk memeriksakan kesehatan kehamilan. Dari 1508 ibu hamil ada
881 yang memeriksakan ke Posyandu, 393 ke Puskesmas, 49 ke Dokter Praktek, 115 ke
Rumah Sakit dan sisanya 79 ke dukun terlatih.
2.4. Pendidikan
Fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk tingkat dasar sampai SMU
belum tersebar merata di setiap kecamatan, khu
khusus
sus tingkat SMU hanya tersedia 23 unit di
9 kecamatan. Keberadaan fasilitas SMU ini membuat para siswa yang berada di
kecamatan yang tidak mempunyai fasilitas SMU (umumnya wilayah pulaupulau-pulau kecil)
harus pergi ke Kecamatan yang mempunyai fasilitas SMU. Keadaan ini tentu akan lebih
banyak memakan biaya karena harus menempuh perjalanan antar pulau. Sedangkan yang
memilih untuk melanjutkan sekolah di Manado terpaksa harus tinggal di Manado. Tabel
berikut memperlihatkan ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan
Sangihe.
Untuk menempuh jenjang pendidikan yang
lebih tinggi para lulusan SMU di kabupaten ini
memilki beberapa alternatif yaitu melanjutkan
pendidikan tinggi di Tahuna atau di luar
Kabupaten. Orientasi utama bagi para lulusan
ini adalah Kota Manado yang menyediakan
fasilitas
litas pendidikan tinggi dengan berbagai
pilihan jurusan atau bidang studi.
Gambaran mengenai ketersediaan
k fasilitas pendidikan pada
ada tahun 2008 sebagai berikut:
jumlah TK sebanyak 92 unit, SD 222 unit, SLTP/MTs 52 unit, SLTA 23 unit dan
Perguruan Tinggi 1 buah.
17
Rasio murid-guru dan murid-sekolah merupakan indikator untuk
mengukur daya tampung dan efektifitas proses belajar-mengajar.
Ketersediaan sarana fisik sekolah misalnya, menjadi semakin efektif
kalau sepadan dengan daya tampung muridnya. Demikian juga guru
dan murid, menjadi semakin terjamin proses belajar mengajarnya
kalau kemudian sang guru tidak memberi pelajaran pada banyak
murid. Jumlah murid SD/MI selama tahun 2008 mencapai 13.820
orang, sedangkan tenaga guru sebanyak 1.164 orang. Ini berarti rasio
murid-guru pada jenjang SD/MI sebesar 1/11,87 Dengan kata lain,
tiap guru SD/MI dapat mendidik/mengajar rata-rata 12 murid. Pada
tingkat SLTP/MTs, jumlah murid 6.067 orang, Jumlah tenaga guru sebanyak 352 orang,
yang berarti rasio murid-guru mencapai 1/17,24 Dengan kata lain, tiap tenaga guru
SLTP/MTs dapat mendidik/mengajar rata-rata 17 orang murid. Pada tingkat SM/SMA
jumlah murid sebanyak 4.381 orang, dari sejumlah murid tersebut, diajar oleh tenaga
guru sebanyak 279orang dengan rasio murid-guru sebesar 1/15,7 yang berarti tiap tenaga
guru SMA dapat mendidik/ mengajar rata-rata 16 orang murid.
2.6. Agama
Sesuai dengan kebijakan yang ada, pelayanan kehidupan beragama senantiasi
dikembangkan dan ditingkatkan untuk membina kerukunan dan menciptakan suasana
yang kondusif. Perkembangan umat beragama dan sarana pendukung kehidupan
beragama. Sebagaimana data sementara menunjukkan sebagian besar penduduk di
18
Kabupaten Kepulauan Sangihe memeluk agama Kristen Protestan, selebihnya memeluk
agama Islam, Kristen Katolik, Hindu dan Budha.
Sementara itu, jumlah sarana ibadah (tempat
peribadatan) di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk
umat Islam seperti mesjid sebanyak 87 buah, langgar
25 buah, demikian pula tempat peribatan berupa
gereja untuk umat Katolik sebanyak 8, kapel 1 buah,
sedangkan tempat peribadatan untuk agama Hindu
dan Budha sampai saat ini belum ada. Untuk tempat
peribadatan umat Kristen Protestan yang merupakan
masyoritas penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe paling banyak jumlahnya yaitu
sebanyak 408 buah gereja.
19
BAB III
EKONOMI
3.1. Pertanian
Sektor pertanian memegang peran penting dalam menunjang pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi, terutama meningkatkan taraf hidup petani sebagai kelompok masyarakat yang
terbesar serta mendukung pertumbuhan industri. Pembangunan pertanian dalam arti luas
mencakup pembangunan tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Untuk
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi peranan sektor pertanian adalah
meningkatkan pendapatan sebagian besar masyarakat yaitu petani, meningkatkan
produksi dan nilai tambah, memperluas kesempatan kerja, mengentaskan penduduk dari
kemiskinan, mengurangi kesenjangan pendapatan antar daerah dan antar golongan
masyarakat, serta dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
3.1.2. Perkebunan
Pengusahaan perkebunan besar sampai keadaan tahun 2008
belum ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan semuanya
masih termasuk perkebunan rakyat. Komoditas perkebunan
seperti pala, cengkih dan kelapa
merupakan komoditi unggulan bagi
Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dari
luas areal tanaman kelapa 18.624,57 ha mampu berproduksi
12.813,96 ton. Kemudian untuk areal tanaman pala 3.839,64 ha
dengan produksi 1475,11 ton, luas areal tanaman cengkih
4.757,8 ha dengan produksi 162,68 ton. Disamping tiga
20
komoditas tersebut telah diusahakan pengembangan komoditas lain seperti kopi, kakao
dan vanili.
Gambar 04. Produksi Kelapa, Cengkih dan Pala Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2008
Ton
14000
12000
10000
8000
12813,9
6000
4000
2000 162,68 1475,11
0
KELAPA PALA CENGKIH
3.1.3. Peternakan
Usaha peternakan sebagian besar masih dilakukan
secara perorangan/rumah tangga. Pada tahun 2008
populasi ternak sapi sebanyak 982 ekor, kuda 4
ekor, kambing 2.456 ekor, itik 1389 ekor yang
seluruhnya masih diusahakan secara
perorangan/rumah tangga. Sedangkan untuk ternak
ayam dan babi sudah berskala menengah disamping
milik perorangan/kelompok. Populasi babi
mencapai 20.470 ekor dan ayam 72.929 ekor.
Pengembangan peternakan masih perlu ditingkatkan mengingat kebutuhan konsumsi
daging maupun telur di daerah ini sebagian masih di-dropping dari luar daerah.
21
tangkap maupun bimbingan/ pelatihan disamping mencari peluang pengembangan untuk
beberapa komoditas lainnya.
Usaha perikanan laut merupakan usaha yang paling banyak dilakukan, disamping juga
usaha perikanan darat. Dari data yang ada sumberdaya perikanan laut yang banyak
diperoleh yaitu
tuna/cakalang, cumi
maupun ikan besar
lainnya. Tingkat
pemanfaatan potensi
perikanan laut masih
berkisar 26 % (ikan
pelagis) dan 2,2 % (ikan demersal) dari potensi lestari yaitu masing-masing sekitar
25.000 ton/tahun. Sedangkan untuk perikanan darat sudah dikembangkan walaupun
masih berskala kecil dengan produksi total 6720.38 ton. Selanjutnya untuk status
kepemilikan usaha perikanan dapat dirinci : usaha perikanan 280 orang, Penyewa
perahu 431 orang, buruh penangkap ikan 948 orang. Prasarana pendukung usaha
perikanan merupakan aspek yang sangat penting dalam peningkatan produksi pemasaran
hasil maupun pengelolaan. Adapun sarana usaha perikanan yang ada di Kabupaten
Kepulauan Sangihe yaitu kapal motor, perahu motor, tambak, bagan, dan tempat
pelelangan ikan.
3.1.5. Kehutanan
Menurut jenisnya hutan dibagi menjadi hutan asli, hutan sekunder, hutan buatan, hutan
suaka, hutan lindung, hutan produksi, hutan mangrove. Hutan pada umumnya terdapat di
puncak-puncak gunung atau bukit seperti Sahengbalira dan Kalumelahana, Langinang,
Bialangsoa, Palenti, Wulo, Batukakiraeng, Sahendarumang, Pananembaen, Bongkonsio
dan Batungbakara. Luas penggunaan lahan hutan secara keseluruhan adalah 135,62 Km2
atau 14,40 persen dari luas total penggunaan lahan.
Khusus hutan bakau dapat dijumpai di pulau Sangihe
Besar yaitu di daerah Laine, Kaluwatu, Dapela,
Mamesa, Kalangki, sekitar Tamako, muara S.
Hangke/ Lumihi, Teluk Miulu dan Pantai Balane
yang membentuk pulau-pulau kecil, muara S. Mentiki
dan S. Peta. Luas keseluruhan hutan bakau di
Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sekitar 43,28
Km2 atau 5,87 % dari luas total.
Adapun hasil hutan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe meliputi Bambu,
cempaka, jati, mahoni, meranti hoade dan nado, dengan luas areal sebesar 1328.9 ha.
3.2. Pertambangan
Potensi bahan tambang yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe belum sepenuhnya
dikelola dan diusahakan. Adapun sumber daya mineral yang banyak dijumpai Kabupaten
Kepulauan Sangihe adalah bahan galian golongan C, seperti batu gamping, batu kapur
22
pasir, pasir besih, batu trass dan tanah liat. Bahan galian C lebih banyak dimanfaatkan
untuk kepentingan menunjang pembangunan gedung dan prasarana lainnya.. Penggalian
tanah liat untuk pembuatan batu bata dan tanah urug, kegiatan ini banyak dilakukan di
kecamatan Tabukan Selatan, kecamatan Tabukan Selatan Tenggara disamping kecamatan
Kendahe, Tabukan Utara dan Nusa Tabukan.
Hampir semua kecamatan memiliki bahan galian C meskipun jumlah dan jenisnya tidak
sama. Kegiatan penambangan bahan galian C di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih
terbatas pada pemenuhan kebutuhan pembangunan fisik bangunan baik yang dilakukan
oleh pemerintah maupun masyarakat; dan pada umumnya masih dilakukan secara
tradisional dan bersifat sambilan. Adapun jenis bahan galian C yang banyak
dimanfaatkan adalah pasir batu, tanah liat, batu, sedangkan potensi lain yang belum
dimanfaatkan dan mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagaimana pada tabel
berikut :
Tabel 01. Potensi Bahan Galian Tambang di Kabupaten Kepulauan Sangihe
Jenis Bahan Lokasi Cadangan
No
Galian Kecamatan Tempat Jenis Total
Tabukan
1. Barit Binebas Terukur 6.240 ton
Selatan
2. Lempung Tamako Menggawa Terukur 2.200.000 m3
Emas Tabukan
9. Pintareng Indikasi
Selatan
3.3. Perindustrian
Guna menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan maka
pembangunan sektor industri di Kabupaten Kepulauan
Sangihe dititikberatkan pada pengembangan industri kecil
dan menengah yang didalamnya termasuk industri kecil dan
kerajinan rumah tangga. Hal ini sesuai dengan sumber daya
yang tersedia baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia disamping dalam rangka menumbuhkembangkan
ekonomi kerakyatan. Adapun jenis industri kecil/kerjainan rumah tangga yang banyak
23
dilakukan di Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah kerajinan bambu sebanyak 54 buah,
meubel 54 buah serta anyam-anyaman 42 buah, disamping itu telah dikembangkan
industri pengelolaan batu bata. Upaya peningkatan kualitas produk terus digalakan antara
lain melalui berbagai pelatihan-pelatihan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Guna membuka peluang pemasaran, produk industri
kerajinan tersebut diikutsertakan pada berbagai kegiatan pameran maupun expo di tingkat
propinsi maupun nasional.
24
Keberadaan tempat penginapan maupun
hotel bagi wisatawan merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan dengan
pengembangan kepariwisataan. Diakui
bahwa sampai saat ini hotel berbintang di
daerah ini belum ada. Dari data terakhir
jumlah penginapan yang ada berjumlah 10
buah yang terdiri dari hotel melati 7 buah dan motel/penginapan 3 buah.
25
BAB IV
INFRASTRUKTUR
26
4.1.1. Perhubungan
Untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat dalam
menunjang aktivitas dan mobilisasi suatu usaha jenis
angkutan darat yang tercatat sampai dengan tahun 2008
adalah kendaraan bermotor roda
roda-4 sebanyak 568 buah,
bermotor roda-33 sebanyak 95 Buah dan kendaraan roda-2
sebanyak 3.264
264 buah, yang sebagian besar digunakan
untuk keperluan angkutan penumpang. Dibidang prasarana angkutan darat, Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Sangihe telah pula membangun sejumlah terminal di beberpa
ibukota kecamatan yakni di kecamatan Tahuna Timur, Tahuna, Tahuna Barat dan
Tabukan Utara , Tamako.
Tamako
27
4.2. Telekomunikasi dan Informasi
Sistem telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini dapat dikatakan telah
hampir menjangkau keseluruhan wilayah, untuk jaringan telepon kabel dilayani oleh PT
TELKOM sebagai satusatu-satunya
satunya penyedia jasa untuk sistem telekomunikasi tersebut. Saat
ini terdapat 2 STO (Sentral
( Telepon Otomat)) yaitu di STO Tahuna dan STO Tabukan
Utara yang menjangkau
enjangkau 4 kecamatan yaitu Kecamatan Tabukan Utara, Tahuna
Tahuna, Tahuna
Timur, Tahuna Barat.
Barat
Sedangkan untuk telepon selular terdapat 2 (dua) operator
selular yang melayani wilayah Kabupaten Kepulauan
Sangihe, yaitu Telkomsel dan Satelindo dengan jangkauan
pada beberapa pusat-pusat
pusat kegiatan di seluruh wilayah
kabupaten.
upaten. Sampai dengan tahun 2008 Pelayanan telepon
seluler dapat menjangkau hampir semua wilayah Sangihe
Besar
esar dan sebagian wilayah pulau
pulau-pulau kecil (meliputi pulau
Nusa, Bukide, Buang dan sekitarnya).
Di bidang informasi, sampai saat ini keberadaan stasiun
pemancar televisi relai hanya 1 buah yang juga merupakan
milik pemerintah daerah (TV perbatasan). Akses es informasi
siaran televisi pada umumnya melalui penggunaan antena
parabola. Disamping itu juga, di daerah ini telah dibangun
pemancar radio milik pemerintah yaitu RRI Tahuna,
disamping sejumlah pemancar radio swasta.
28
4.4. Kelistrikan
Tenaga listrik merupakan salah satu bentuk energi
final memegang peranan yang sangat penting untuk
mendorong berbagai aktivitas ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hingga
tahun 2008 kapasitas listrik yang ada di Kabupaten
Kepulauan Sangihe adalah sebagai berikut :
29
Lampiran Tabel
30
1.1. Luas dan Batas Wilayah
Luas
No. Kecamatan Letak Batas
(km2)
01. Tatoareng 18,56 Sebelah Utara Kecamatan Manganitu Selatan
Sebelah Barat Laut Sulawesi
Sebelah Timur Laut Maluku
Sebelah Selatan Kecamatan Siau Barat
02. Manganitu Selatan 73,99 Sebelah Utara Kecamatan Tamako
Sebelah Barat Laut Sulawesi
Sebelah Timur Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara
Sebelah Selatan Laut Sulawesi
03. Tamako 69,42 Sebelah Utara Kecamatan Manganitu
Sebelah Barat Laut Sulawesi
Sebelah Timur Kecamatan Tabukan Tengah / Selatan
Sebelah Selatan Kecamatan Manganitu Selatan
04. Manganitu 66,46 Sebelah Utara Kecamatan Tahuna Timur
Sebelah Barat Laut Sulawesi
Sebelah Timur Kecamatan Tabukan Tengah
Sebelah Selatan Kecamatan Tamako
05. Tahuna Timur 25,15 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Utara
Sebelah Barat Kecamatan Tahuna Barat
Sebelah Timur Teluk Tahuna
Sebelah Selatan Kecamatan Manganitu
06. Tahuna 25,76 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Utara
Sebelah Barat Kecamatan Tahuna Barat
Sebelah Timur Kecamatan Tahuna Timur
Sebelah Selatan Teluk Tahuna
07. Tahuna Barat 40,66 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Utara
Sebelah Barat Kecamatan Kendahe
Sebelah Timur Kecamatan Tahuna
Sebelah Selatan Teluk Tahuna
08. Kendahe 43,01 Sebelah Utara Wilayah Negara Philipina
Sebelah Barat Laut Sulawesi
Sebelah Timur Kecamatan Tabukan Utara
Sebelah Selatan Kecamatan Tahuna Barat
31
Luas
No. Kecamatan Letak Batas
(km2)
09. Tabukan Utara 116,58 Sebelah Utara Wilayah Negara Philipina
Sebelah Barat Kecamatan Tabukan Selatan Tengah
Sebelah Timur Kecamatan Tahuna
Sebelah Selatan Kecamatan Nusa Tabukan
10. Nusa Tabukan 14,73 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Utara
Sebelah Barat Kecamatan Tabukan Utara
Sebelah Timur Kecamatan Kendahe
Sebelah Selatan Kabupaten Talaud
11. Tabukan Tengah 87,39 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Utara
Sebelah Barat Kecamatan Tamako / Manganitu
Sebelah Timur Laut Maluku
Sebelah Selatan Kecamatan Tabukan Selatan
12. Tabukan Selatan 68,76 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Tengah
Sebelah Barat Kecamatan Tamako
Sebelah Timur Laut Sulawesi
Sebelah Selatan Kecamatan Manganitu
13. Tabukan Selatan Tengah 46,84 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Selatan
Sebelah Barat Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara
Sebelah Timur Laut Sulawesi
Sebelah Selatan Kecamatan Manganitu Selatan
14. Tabukan Selatan Tenggara 22,29 Sebelah Utara Kecamatan Tabukan Selatan
Sebelah Barat Kecamatan Tamako
Sebelah Timur Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara
Sebelah Selatan Kecamatan Manganitu Selatan
15 Marore 17,60 Sebelah Utara Republik Philipina
Sebelah Barat Laut Sulawesi
Sebelah Timur Laut Pasifik
Sebelah Selatan Kecamatan Kendahe
Total Luas ( 2008 ) 736,98
32
1.2. Luas Wilayah Menurut Penggunaannya
Perikanan Darat
Ladang/Tegalan
Permukimnan
Hutan Bakau
Perkebunan
No. Kecamatan
Lain-lain
Jumlah
Hutan
Rawa
01. Tatoareng 2.97 - 2.87 7.85 1.45 2.28 0.02 1 0.17 1 0.95 18.56
03. Tamako 9.70 0.61 12.11 27.36 4.39 9.21 0.22 0.30 0.62 0.91 3.98 69.42
04. Manganitu 11.27 0.68 10.27 28.12 3.87 8.15 0.08 - 0.60 0.01 3.41 66.46
05. Tahuna Timur 4.00 - 3.89 10.64 1.21 3.34 0.03 0.02 0.23 0.00 1.79 25.15
06. Tahuna 4.73 - 3.46 10.13 1.11 3.68 0.02 0.02 0.23 0.00 2.38 25.76
07. Tahuna Barat 6.47 - 6.28 17.20 2.37 4.99 0.05 0.03 0.37 0.00 2.90 40.66
08. Kendahe 8.89 - 8.62 24.72 3.25 6.85 0.07 0.02 0.50 0.01 2.86 55.78
09. Tabukan Utara 19.33 - 18.72 53.69 7.05 14.87 0.15 0.05 1.09 0.01 6.22 121.18
10. Nusa Tabukan 2.14 - 2.42 6.23 0.78 2.25 0.02 - 0.13 - 0.76 14.73
11. Tabukan Tengah 15.45 - 11.75 36.97 5.09 10.72 0.10 0.01 0.79 1.14 5.36 87.39
12. Tabukan Selatan 10.80 - 22,5 29.09 4.00 8.44 0.08 0.01 0.62 0.90 3.60 68.76
13. Tabukan Selatan Tengah 7.82 - 7.24 19.82 2.73 5.75 0.06 - 0.42 0.61 2.40 46.84
14. Tabukan Selatan Tenggara 477 - 325,7 527 - 942.9 19 122 116.8 90 176 2806
15. Marore 477 - 325,7 527 - 942.9 19 122 116.8 90 176 2806
2007 110.54 2.27 115.21 310.41 43.28 92.34 1.17 0.46 6.64 4.85 41.99 736.97
2007 110.54 2.27 115.21 310.41 43.28 92.34 1.17 0.46 6.64 4.85 41.99 736.97
2006 172.6 2.27 162.77 425.97 55.76 114.3 2.08 0.46 10.07 4.85 61.82
33
1.3. Jarak dan Waktu Tempuh
Waktu tempuh
Jarak ke
Ke Ibukota
No. Kecamatan Ibukota Kab.
Kabupaten
(Km)
(jam)
01. Tatoareng 37 *) 3
03. Tamako 32 1
06. Tahuna 0 0
34
1.4. Topografi dan Kondisi Geografis
35
1.5. Kesuburan dan Tingkat Erosi Tanah
05. Tahuna Timur 1142,58 1058 1,79 2,52 6,29 5,03 11,32
09. Tabukan Utara 6,462.93 3,231.47 2,423.60 12,12 30,30 24,24 54,53
10. Nusa Tabukan 795 561 511 2,00 3,68 2,95 6,63
13. Tabukan Selatan Tengah 3,406.55 425.82 851.64 4,68 11,71 9,37 21,08
14. Tabukan Selatan Tenggara 1241 15,28 37 357 1569 836,5 43,5
15. Marore 40 40 15 - - - -
36
Lampiran Tabel
37
2.1. Demografi
38
2.1.2. Kepadatan Penduduk
134088
Jumlah ( 2008 ) 736.98 181,94
39
2.1.3. Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan
Jenis Kewarganegaraan
40
2.2. Ketenagakerjaan
41
2.2.2 Komposisi Penduduk Usia Kerja
42
2.2.3. Komposisi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Buta Tamat
Tidak
Aksara Tamat Tamat Tamat Aka- Sarjana
No. Kecamatan Tamat
dan SD SLTP SLTA demi (S1-S3)
SD
Angka (D1-D3)
15. Marore - - - - - - -
43
2.3. Kesehatan
01. Tatoareng - - -
04. Manganitu 1 3 57
06. Tahuna 5 6 84
08. Kendahe - 1 8
15. Marore - - -
44
2.3.2. Angka Penerapan Imunisasi
Ibu hamil yg
mendapatkan Jumlah bayi Jumlah Balita
pemeriksaan
Pemeriksaan
No. Kecamatan Hamil
01. Tatoareng 42 32 20 70 43 42 25 - - 6
11. Tabukan Tengah 166 166 134 565 376 340 144 - - -
Jumlah ( 2008 ) 825 601 794 2156 1877 1990 765 342 86 201
Jumlah ( 2007 ) 527 380 451 1938 1062 1209 740 721 32 112
Jumlah ( 2006 ) 1343 1193 597 2153 1223 1159 695 57 32 213
45
2.3.3. Pengurus dan Pembina Posyandu
01. Tatoareng *) - - - -
04. Manganitu 97 95 18 1
08. Kendahe - 40 9 -
15. Marore - 5 3 10
46
2.3.4. Status Gizi Bayi/Balita
Status Gizi
Bayi/Balita Jumlah
Balita Kurang Pemberian
No. Kecamatan ditimbang Berat Makanan
Badan Bergizi Bergizi Bergizi Tambahan
Buruk Kurang Baik
15. Marore 42 10 - 10 32 1
47
2.3.5. Pelayanan Ibu Hamil
01. Tatoareng 16 6 16 - - -
08. Kendahe 42 29 5 2 5 1
15. Marore 9 8 2 - 3 2
48
2.3.6. Pelayanan Persalinan
01. Tatoareng 18 1 7 7 -
03. Tamako 87 1 76 10 -
04. Manganitu 58 - 56 2 -
08. Kendahe 8 - 5 2 1
15. Marore 2 - - 2 -
49
2.3.7. Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis
Manteri kesehatan
Perawat
Dokter jiwa/psikiater
Bidan
No. Kecamatan
Belum terlatih
Dokter hewan
Dokter mata
Dokter THT
Dokter kulit
Dokter umu
Dokter gigi
Terlatih
01. Tatoareng 1 - - - - - - - - - - -
03. Tamako 3 - - - - - - 7 - 11 - -
04. Manganitu 2 - - - - - - 6 - 15 12 11
06. Tahuna 10 2 2 - - - - 9 11 35 4 4
08. Kendahe 1 - - - - - - 5 7
15. Marore - - - - - - - - - - - -
50
2.3.8. Jumlah Prasarana Kesehatan
Rmh Puskes
Rmh Rmh Dokter
Apo- sakit Poli- Pos- Puskes mas
No. Kecamatan tek
sakit
ber- klinik yandu
sakit
mas pem-
prak-
umum khusus tek
salin bantu
01. Tatoareng - - - 1 1 -
03. Tamako - - - - 17 - 2 7 -
04. Manganitu 1 - - - 21 - 1 10 1
06. Tahuna 8 1 - 2 9 - - 3 4
08. Kendahe - - - - 9 - 1 6 -
15. Marore - - - - 3 - 1 2 -
51
2.3.9. Kondisi Perumahan Penduduk
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kecamatan Rumah Gubuk Rumah Sederhana
Rumah
Rumah Permanen
semipermanen
01. Tatoareng *) - - - -
15. Marore - - - -
52
2.3.10. Kesehatan Lingkungan Permukiman
Jumlah Rumah
No. Kecamatan
Memiliki WC dengan Memiliki WC tanpa
Memiliki SPL
tanki septic tanki septic
15. Marore - - -
53
2.4. Pendidikan
2.4.1. Prasarana Pendidikan Formal
01. Tatoareng - 11 3 - -
03. Tamako 8 19 4 2 -
04. Manganitu 16 24 5 1 -
06. Tahuna 11 13 8 3 1
08. Kendahe 5 13 3 1 -
15. Marore - - - - -
54
2.4.2. Pendidikan Penduduk
15. Marore - - - - - - -
55
2.4.3.. Jumlah Guru dan Murid
SD SLTP SLTA
No. Kecamatan
Murid Guru Murid Guru Murid Guru
15. Marore - - - - - -
56
2.4.4.. Jumlah Penduduk Buta Aksara dan Angka Latin
04. Manganitu 21 27 88
15. Marore - - -
57
2.4.5.. Remaja Putus Sekolah
Jumlah remaja Remaja putus Remaja putus Remaja Putus Remaja putus
No. Kecamatan yang ada sekolah SD sekolah SLTP sekolah SLTA kuliah
01. Tatoareng *) - - - - -
03. Tamako *) - - - - -
08. Kendahe *) - - - - -
58
2.5. Kesejahteraan Sosial
2.5.1. Penduduk Cacat Mental dan Fisik
No. Kecamatan
Bibir Tuna
Tuna rungu Tunanetra Lumpuh lainnya
sumbing wicara
01. Tatoareng - - - - - -
03. Tamako *) - - - - - -
04. Manganitu 68 - 26 8 83 22
06. Tahuna 1 16 9 5 4 6
08. Kendahe 4 27 12 12 11 21
15. Marore - - - - - -
59
2.5.2. Penduduk Bermasalah Sosial
No. Kecamatan
Wanita Anak Bekas Lansia Masy.
Pengemis
tuna susila terlantar narapidana terlantar Asing
01. Tatoareng - - - 2 - -
03. Tamako *) - - - - - -
06. Tahuna - - 2 20 3 -
08. Kendahe - - 55 21 11 -
15. Marore - - - - - -
60
2.5.3. Korban dan Rawan Bencana Alam
No Kecamatan
Tinggal di daerah rawan bencana
Korban bencana alam
alam (KK)
01. Tatoareng 1 -
03. Tamako *) - -
15. Marore - -
61
2.5.4. Keluarga Berencana
Jumlah Peserta KB
No. Kecamatan
Pasangan Usia Subur Akseptor KB Aktif Pasangan KB Lestari
01. Tatoareng - - -
62
2.5.5. Tingkat Kesejahteraan Keluarga
No. Kecamatan
Keluarga Sejahtera III
Sejahtera I Sejahtera II Sejahtera III
Prasejahtera Plus
01. Tatoareng *) - - - - -
15. Marore - - - - -
63
2.6. Agama
No. Kecamatan
Gereja Gereja Kapel
Mesjid Langgar Wihara Pura
Kristen Katholik Katholik
01. Tatoareng - - 14 1 - - -
03. Tamako - - 48 1 - - -
04. Manganitu 1 - 57 2 - - -
06. Tahuna 6 2 34 2 - - -
08. Kendahe 7 4 13 - - - -
15. Marore - - 1 - - - -
64
2.6.2. Penduduk Menurut Agama Yang Dianut
No. Kecamatan
Islam Kristen Katholik Budha Hindu
15. Marore*) - - - - -
65
Lampiran Tabel
66
3.1. Pertanian
Padi
No. Kecamatan
Luas Areal (ha) Produksi (ton)
01. Tatoareng - -
03. Tamako 15 52
04. Manganitu - -
06. Tahuna - -
08. Kendahe - -
15 Marore - -
67
3.1.1.2. Luas Areal, Jumlah Produksi Tanaman Jagung
Jagung
No. Kecamatan
Luas Areal (ha) Produksi (ton)
01. Tatoareng - -
03. Tamako 17 36
08. Kendahe 29 63
15. Marore - -
68
3.1.1.3.. Jumlah Produksi Tanaman Palawija
Produksi (Ton)
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
No. Kecamatan
Kedelai
Talas
-
01. Tatoareng - - - - -
14. Tabukan Selatan Tenggara 300 510 1500 290 490 530
15. Marore - - - - - -
69
3.1.1.4. Produksi Tanaman Sayur - Sayuran
Produksi (Ton)
Kacang Panjang
Kangkung
No. Kecamatan
Ktimun
Terung
Bayam
Cabe
-
01. Tatoareng - - - - -
14. Tabukan Selatan Tenggara 300 510 1500 290 490 530
15. Marore - - - - - -
70
3.1.1.5. Produksi Tanaman Buah-Buahan
Produksi (Ton)
No. Kecamatan
Duku/
Durian Pepaya Pisang Salak Mangga
langsat
01. Tatoareng - - - - - -
15. Marore - - - - - -
71
3.1.2. Perkebunan
Tanaman Kelapa
No. Kecamatan
Luas Areal (ha) Produksi (ton)
01. Tatoareng 7 4
15. Marore - -
72
3.1.2.2 Luas Areal, Jumlah Produksi Tanaman Cengkih
Tanaman Cengkih
No. Kecamatan
01. Tatoareng - 2
15. Marore - -
73
3.1.2.3. Luas Areal, Jumlah Produksi Tanaman Pala
Tanaman Pala
No. Kecamatan
01. Tatoareng - -
15. Marore - -
74
3.1.2.4. Luas Areal, Jumlah Produksi Tanaman Kopi
Tanaman Kopi
No. Kecamatan
01. Tatoareng - -
03. Tamako - -
04. Manganitu - -
06. Tahuna - -
15. Marore - -
75
3.1.2.5. Luas Areal, Jumlah Produksi Tanaman Kakao
Tanaman Kakao
No. Kecamatan
01. Tatoareng - -
03. Tamako - -
04. Manganitu - -
06. Tahuna - -
15. Marore - -
76
3.1.2.6. Luas Areal, Jumlah Produksi Tanaman Vanili
Tanaman Vanili
No. Kecamatan
01. Tatoareng - -
06. Tahuna - -
08. Kendahe -
15. Marore - -
77
3.1.3. Peternakan
No. Kecamatan
Itik/
Sapi Kuda Babi Kambing Ayam Kelinci
Bebek
01. Tatoareng - - - - - - -
78
3.1.3.2. Jumlah Kepemilikan Ternak
No. Kecamatan
Itik/
Sapi Kuda Babi Kambing Ayam Kelinci
Bebek
01. Tatoareng - - - - - - -
15. Marore - - - 7 - - -
79
3.1.4. PERIKANAN
No. Kecamatan
Cakalang Ikan Ikan
Tenggiri Kakap Kembung Tembang
/Tuna kecil besar
01. Tatoareng - - - - - - -
08. Kendahe - - - - - - -
15. Marore - - - - - - -
80
(lanjutan)
Produksi Perikanan Laut (ton)
No. Kecamatan
Rumput
Lokan Cumi Teripang Udang Kembung kerapu
laut
01. Tatoareng - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - -
08. Kendahe - - - - - - -
15. Marore - - - - - - -
81
(lanjutan)
Produksi Perikanan Darat (ton)
No. Kecamatan
Danau Sungai Tambak Kolam Lainnya
01. Tatoareng - - - - -
15. Marore - - - - -
82
3.1.4.2. Pemilikan Usaha Perikanan
No. Kecamatan
Penyewa Perahu Buruh
Usaha Perikanan lainnya
Penangkap ikan Penangkap ikan
01. Tatoareng - - - -
03. Tamako - 14 11 -
04. Manganitu - - - -
08. Kendahe - - - -
15. Marore - - - -
83
3.1.4.3. Prasarana Usaha Perikanan
01. Tatoareng - 75 90 1 - 3 -
03. Tamako 35 31 1 - - 2 -
06. Tahuna 1 64 - 5 - - -
08. Kendahe - - - - - - -
15. Marore - - - - - - -
84
3.1.4.4. Teknologi Pengolahan Ikan
No. Kecamatan
Pengeringan Pengawetan Lainnya
01. Tatoareng - - -
03. Tamako 1 - 2
04. Manganitu - - -
06. Tahuna - - -
08. Kendahe - - -
15. Marore 1 4 -
Jumlah ( 2008 ) 1 72 16
Jumlah ( 2007 ) 2 72 16
85
3.1.5. Kehutanan
No. Kecamatan
Hutan Hutan Hutan Hutan Hutan Hutan Mangrove
Asli Sekunder Buatan Suaka Lindung Produksi (Bakau)
01. Tatoareng - - - - - - 1
15. Marore - - - - - - -
86
3.1.5.2. Jenis Kayu Tanaman Hutan
No. Kecamatan
Bamboo Cempaka Jati Mahoni Meranti Hoade Nato
01. Tatoareng - - - - - - -
03. Tamako 2 - - 11 - - -
04. Manganitu - - - 90 - - -
15. Marore - - - - - - -
87
3.2. Pertambangan
Batu Gamping
Batu Marmer
Batu Apung
Batu Granit
Batu Kapur
Batu Cadas
Batu Trass
Batu Putih
Pasir Batu
Mangan
No. Kecamatan
01. Tatoareng - - - - - - - - - -
03. Tamako - - - - 1 - - - - 4
04. Manganitu - - - - - - - - - -
06. Tahuna 1 - - - 1 - - - - 1-
15. Marore - - - - - - - - - -
88
Lanjutan
(Ha)
Tanah Urungan
Pasir Kuarsa
Kulir kerang
Tanah Liat
Pasir Besi
Belerang
Lainnya
Garam
Pasir
Gips
No. Kecamatan
01. Tatoareng - - - - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - - - - -
06. Tahuna 1 - - - 1 - - - - -
15. Marore - - - - - - - - - -
89
3.2.1.2. Status Kepemilikan Tambang Galian C
No. Kecamatan
Pemilik
Pemilik Usaha Buruh Usaha
Pertambangan lainnya
Perdagangan Hasil Pertambangan
Galian C
01. Tatoareng - - - -
03. Tamako - - - -
04. Manganitu - - - -
06. Tahuna - - 20 -
08. Kendahe - - - -
15. Marore - - - -
Jumlah ( 2007 ) 85 52 77 0
90
3.2.2. Teknologi Pengolahan Hasil Tambang
Pembuatan Genteng
Pembuatan Porselin
Pembuatan Marmer
Pembuatan Tegel
Pembuatan Ubin
Pemecah Batu
No. Kecamatan
lainnya
01. Tatoareng - - - - - - - - -
03. Tamako - - - - 2 - - - -
04. Manganitu - - - - 1 - - - -
06. Tahuna - - - 1 1 1 - - -
08. Kendahe - - - - - - - - -
15. Marore - - - - - - - - -
91
3.3. Industri dan Kerajinan
Perakitan Kendarran
No. Kecamatan
Minuman
Konveksi
bermotor
Karoseri
Farmasi
Tekstil
Susu
Kue
01. Tatoareng - - - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - - - -
06. Tahuna - - - - 4 - 13 - -
08. Kendahe - - - - 8 46 - - -
15. Marore - - - - - - - - -
92
lanjutan
Jumlah Menurut Jenis (buah)
Percetakan/ Penerbitan
Penggergaji-an
No. Kecamatan
Meubelair
Elektonik
Batu bata
lainnya
Kertas
Pupuk
Kulit
01. Tatoareng - - - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - - 1 -
04. Manganitu - - - - - 2 - - -
06. Tahuna - - 1 - - 1 - 1 -
08. Kendahe - - - - 5 - - - -
15. Marore - - - - - - - - -
93
3.3.2. Industri Kecil/ Kerajinan
Tempe/Tahu
No. Kecamatan
Gula Jawa
Batu Bata
Keramik
Genteng
Bambu
Rotan
Perak
Kulit
01. Tatoareng - - - - - - - - -
03. Tamako - - 2 - - - - 1 1
04. Manganitu - - 1 - - - - - -
06. Tahuna 1 - 1 - - - - 1 -
08. Kendahe 1 - - - - - - 15 -
15. Marore - - - - - - - - -
94
lanjutan
Jumlah Menurut Jenis (buah)
Ayam- Anyaman
No. Kecamatan
Gula Aren
Meubelair
Gula Batu
Meubel
Tenun
Rotan
Batik
Ukir
01. Tatoareng - - - - - - - - -
03. Tamako - - - - 2 2 - - -
04. Manganitu - - - - - - - - -
06. Tahuna - - - - 11 1 - - -
08. Kendahe - - - 5 2 7 - - -
15. Marore - - - - - - - - -
95
Jumlah Pemilik Industri Kecil/Kerajinan Berdasarkan Status (buah)
No. Kecamatan
Buruh Industri Kecil/
Pemilik Usaha Usaha Industri Pemilik Usaha
Kerajianan/Rumah
Kerajinan Rumah Tangga Industri Kecil
Tangga
01. Tatoareng - - - -
03. Tamako 3 3 - -
04. Manganitu - 1 - 3
06. Tahuna 6 7 15 61
08. Kendahe 27 19 13 22
15. Marore - - - -
96
3.4. Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna
No. Kecamatan
Listrik Teknik Penyuling Tungku
Tungku Tungku Tungku
Tenaga Tenaga Air tenaga Hemat
Lorena Sekam Triujung
Angin Surya surya Energi
01. Tatoareng - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - -
08. Kendahe - - - - - - -
15. Marore - - - - - - -
97
Lanjutan
Banyaknya Menurut Jenis Teknologi
01. Tatoareng - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - -
06. Tahuna - - - 30 - - -
15. Marore - - - - - - -
98
3.4.2. Bidang Konstruksi
Pengerasan jalan
Jembatan batu
Pompa hisap
No. Kecamatan
Pompa tali
Perpipaan
01. Tatoareng 3 - - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - - - -
06. Tahuna - - 67 2 2 50 - 2 -
08. Kendahe 99 2 - - - - - - -
15. Marore - - - - - - - - -
99
3.4.3. Bidang Perikanan
Budidaya/pemeliharaan ikan
Pengawetan /Pengasapan
Pembuatan kerupuk ikan
Pembuatan abon ikan
Ikan pindang
No. Kecamatan
Terasi
Petis
ikan
ikan
01. Tatoareng - - - - - - - - -
03. Tamako - 3 - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - - - -
06. Tahuna - - - - - 5 - - -
08. Kendahe 1 - - - - - - - -
15. Marore - - - - - - - - -
100
3.4.4.. Bidang Peternakan
Pembuatan kandang
Pemanfaatan pupuk
Alat penetas telur
sapi/ikan/dll
No. Kecamatan
kandang
undustri
01. Tatoareng - - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - - -
06. Tahuna - - 6 1 1 - - 1
08. Kendahe - - - - - - - -
15. Marore - - - - - - - -
101
3.4.5. Bidang Pertanian
Perajang singkong
Penyiang rumput
Pembuatan luku
Pemisah gabah
No. Kecamatan
01. Tatoareng - - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - - -
04. Manganitu - - 32 - - - - 1
06. Tahuna - - - - - - - 1
08. Kendahe - - - - - - - 15
15. Marore - - - - - - - -
102
3.4.6.. Bidang Kesehatan
01. Tatoareng - -
03. Tamako - -
04. Manganitu - -
06. Tahuna - 1
08. Kendahe - -
15. Marore - -
103
3.5. Pariwisata, Budaya dan Olahraga
Wisata Bahari : Gunung Api Bawah Laut Mahangetang, P. Para, P. Bowondeke, P. Nitu, P.
01. Tatoareng Siha, P. Kalama.
Wisata Bahari : Palingan Kapehetang, Tanjung Hesang, Pantai Enemosa, Pantai Mahumu;
03. Tamako Wisata Alam: Air Terjun Nguralawo, Hutan Lindung Sahendarumang; Wisata Budaya: Rumah
Komite Belanda dan Lonceng Gereja, Meriam Peninggalan Belanda.
Wisata Budaya : Makam Pahlawan Raja Bataha Santiago, Bekas Istana Raja
04. Manganitu W.M.P.Mokodompis; Wisata Alam: Sumber Air Pengunungan desa Manganitu, Gunung
Mentahi
05. Tahuna Timur Pantai Pasir Putih Lesa, Pantai Pasir Putih Enepahembang, Pemandian Mangki
Wisata Alam : Tanjung Tahuna, Pantai Kolongan, Air Terjun Batu Putih, Gunung Awu;
06. Tahuna WisataBudaya : Makam Pahlawan Malebur, Makam Raja Tatehe, Makam Raja-raja Sangihe
08. Kendahe Wisata Bahari : P. Matutuang; Wisata Alam : Air Terjun Sura, Air Terjun Pempanikiang
13. Tabukan Selatan Tengah Wisata Budaya : Pantai Tambung, Karulung, Malahi, Tanjung Surah, Hiung
14. Tabukan Selatan Tenggara Wisata Alam : Air Terjun Balau, Gunung Areng Kambing.
15. Marore -
104
3.5.2. Prasarana Wisata/Hiburan
Hotel
Pengina Café/
Gedung Rumah
No. Kecamatan pan/ Taman Diskotik
Hotel Bioskop Billyard
Motel Hotel /Karoke
Melati Berbintang
01. Tatoareng - - - - - - -
03. Tamako - - - - - - -
04. Manganitu - - - - - - -
06. Tahuna 3 2 - - 1 7 1
08. Kendahe - - - - - 2
15. Marore - - - - - - -
Jumlah ( 2008 ) 4 4 0 0 1 9 1
Jumlah ( 2007 ) 3 7 0 0 6 10 1
Jumlah ( 2006 ) 9 1 0 0 1 4 2
105
3.5.3. Jenis Kesenian dan Budaya
04. Manganitu Tarian Gunde, Empat Wayer, Masamper, Musik bamboo, Musik Oli.
12. Tabukan Selatan Tarian gunde, Tari Perang, masamper / Orkes, Musik Bambu.
13. Tabukan Selatan Tengah Tarian : Gunde, Alabadiri, Upase, Empat Wayer, Bengko, Masamper, Selo
14. Tabukan Selatan Tenggara Tarian : Gunde, Empat Wayer, Tarian adapt sariang
15. Marore -
106
3.5.4. Prasarana Olah Raga
Gelanggang
Lapangan Terbuka
Tertutup
No. Kecamatan
Sepak Bulu Bola Bola Lapang- Gelangg
Lain-nya Stadion
bola tangkis volley Basket an tenis ang
01. Tatoareng 2 - 4 - - - - -
03. Tamako 2 1 4 - - - - -
04. Manganitu 2 3 18 1 1 - - -
06. Tahuna 4 6 12 5 8 1 1
08. Kendahe 3 1 2 - - - -
15. Marore 1 - 2 - - - - -
107
Lampiran Tabel
108
4.1. Prasarana Jalan dan Perhubungan
4.1.1. Prasarana Jalan
Jenis
Panjang Lapisan Kondisi
No. Nama Ruas Jalan Lokasi
(km) Permukaan Jalan
Jalan
1. Tahuna – Naha 37,740 Aspal Baik Tahuna – Tabukan Utara / Sangihe Besar
4. Tahuna – Enemawira 13,260 Aspal Baik Tahuna – Tabukan Utara / Sangihe Besar
Jumlah 87,45
Jenis
Panjang Lapisan Kondisi
No. Nama Ruas Jalan Lokasi
(km) Permukaan Jalan
Jalan
Jumlah
109
4.1.1.3. Jalan Kabupaten
Jenis
Panjang Lapisan Kondisi
No. Nama Ruas Jalan Lokasi
(km) Permukaan Jalan
Jalan
Rusak
1. SP. Ngalipaeng – Pintareng 20,600 Tanah
Berat
Mangsel – Tabsel Tenggara / Sangihe Besar
3. Tarolang – Tabukan Lama 4,800 Aspal Baik Tabukan Utara / Sangihe Besar
20. Lapango – Ngalipaeng 7,600 Aspal Rusak Manganitu Selatan / Sangihe Besar
Rusak
21. SP. Manganitu – Liwung 3,000 Aspal/tanah
Berat
Manganitu / Sangihe Besar
22. SP. Lesa – Manganitu 6,000 Aspal Baik Tahuna - Manganitu / Sangihe Besar
Rusak
23. Ulung Peliang – Bowongkali 12,000 Tanah
berat
Tamako – Tabukan Tengah / Sangihe Besar
24. SP. Tahuna – Lesa 4,300 Aspal Baik Tahuna – Tahuna Timur / Sangihe Besar
Rusak
25. SP. Lenganeng – Utaurano 5,400 Aspal
ringan
Tabukan Utara / Sangihe Besar
Rusak
26. Sowaeng – Batunderang 3,300 Tanah
berat
Manganitu Selatan / Sangihe Besar
27. Dalam Kota Tahuna A 2,500 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
28. Dalam Kota Tahuna B 3,100 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
29. Dalam Kota Tahuna C 2,700 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
30. Jl Dlm Kota Manganitu 3,000 Aspal Baik Manganitu / Sangihe Besar
31. Jl Dlm Kota Tamako 2,430 Aspal Baik Tamako / Sangihe Besar
32. Jl Dlm Kota Manalu 2,950 Aspal Rusak Tabukan Selatan/ Sangihe Besar
Rusak
33. Jl Dlm Kota Kendahe 3,800 Aspal
ringan
Kendahe / Sangihe Besar
37. Dalam Kota Tahuna D 0,600 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
38. Dalam Kota Tahuna E 0,200 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
39. Dalam Kota Tahuna F 0,200 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
40. Dalam Kota Tahuna G 0,700 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
110
Lanjutan
41. Dalam Kota Tahuna H 0,700 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
42. Dalam Kota Tahuna I 0,600 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
43. Dalam Kota Tahuna J 0,700 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
44. Dalam Kota Tahuna K 0,240 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
45. Dalam Kota Tahuna L 0,600 Aspal Baik Tahuna / Sangihe Besar
Aspal/batu/ Baik /
46. Mighang – Gunung 4,500
tanah rusak
Manganitu – Tabukan Tengah / Sangihe Besar
Rusak
50. Soatalora – Dumuhung 2,500 Tanah
berat
Tahuna – Tahuna Timur / Sangihe Besar
54. Malise – Gunung 2,500 Batu/kerikil Rusak Tabukan Tengah / Sangihe Besar
55. Dalam Kota Kuma 3,000 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
56. Birahi – Mandoi 3,000 Tanah Rusak Tabukan Selatan / Sangihe Besar
Baik/
57. Kalinda – Makalekuhe 2,000 Aspal/tanah
rusak
Tamako / Sangihe Besar
Rusak
58. Dalam Kota Dagho 1,000 Aspal
ringan
Tamako / Sangihe Besar
Rusak
59. Salurang – Mandoi 6,000 Tanah
berat
Tabukan Selatan / Sangihe Besar
60. Tona – Tidore 1,000 Aspal Baik Tahuna Timur / Sangihe Besar
73. Manalu – Pintareng 14,000 Aspal Baik Tabsel – Tabsel Tenggara / Sangihe Besar
74. Tahuna-SP. Langaneng 10,000 Aspal Baik Tahuna – Tabukan Utara / Sangihe Besar
76. Petta – Manumpitang 13,000 Aspal Baik Tabukan Utara – Manganitu / Sangihe Besar
77. Manumpitaeng – Miulu 5,000 Aspal Baik Manganitu – Tabukan Tengah / Sangihe Besar
78. Panananekeng – Angges 9,000 Aspal Baik Tahuna Barat / Sangihe Besar
79. Tariang baru – Timbelang 2,400 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
80. Kaluwatu – Basauh 7,600 Aspal Baik Tamako – Tabsel Tenggara / Sangihe Besar
81. Tariang Baru – Pananualeng 1,000 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
82. Salurang – Palareng 7,000 Aspal Baik Tabukan Selatan Tengah / Sangihe Besar
111
Lanjutan
84. SP Tariang Baru – Rendingan 2,300 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
85. Tariang baru – Makaliahe 3,500 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
86. Balang Peta – Tola 5,000 Tanah/Kerikil Rusak Tabukan Utara / Sangihe Besar
87. Bira – Kahanesang 5,000 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
88. Bowongkulu – Nonang 2,000 Aspal Baik Tabukan Utara / Sangihe Besar
89. Bira – Kulur 5,000 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
90. Liwung – Bungalawang 6,000 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
91. Kuma – Sapaeng 2,000 Aspal Baik Tabukan Tengah / Sangihe Besar
92. Talawid Atas – Talawid 1,500 Aspal Rusak Kendahe / Sangihe Besar
94. Salurang – Tenda 1,000 Tanah Rusak Tabukan Selatan Tengah / Sangihe Besar
Rusak
95 Mangki – Lenganeng 3,000 Tanah
Berat
Tahuna – Tabukan Utara / Sangihe Besar
112
4.1.2. Perhubungan
01. Tatoareng - -
03. Tamako 1 1
04. Manganitu - - 15
06. Tahuna 2 4
08. Kendahe -
Tabukan Selatan
13. - -
Tengah
Tabukan Selatan
14. 1 1 - -
Tenggara
15. Marore - - -
Jumlah ( 2008 ) 8 9 43
Jumlah ( 2007 ) 7 9
Jumlah ( 2006 ) 5 3
113
4.1.2.2. Sarana Transportasi Darat
Kendaraan Tradisional
No. Kecamatan
Roda-2
Roda-4 Roda-3 Roda-2
Tidak
bermotor bermotor bermotor
bermotor
Bendi Becak Kuda lainnya
01. Tatoareng * - - 10 - - - - -
15. Marore - - 2 - - - - -
114
4.1.2.3. Prasarana Perhubungan Laut
No. Kecamatan
Pelabuhan Dermaga Mini/Tambatan Perahu
01. Tatoareng 0 1
03. Tamako 1 1
04. Manganitu 0 0
06. Tahuna 0 2
08. Kendahe 0 2
15. Marore 0 1
Jumlah ( 2008 ) 3 28
Jumlah ( 2007 ) 4 21
Jumlah ( 2006 ) 6 21
115
4.1.2.4. Sarana Transportasi Laut
No. Kecamatan
Kapal Motor Perahu Motor Perahu tidak bermotor
01. Tatoareng *) - - -
03. Tamako 1 31 87
116
4.1.2.5. Prasarana Perhubungan Udara
01. Tatoareng - -
06. Tahuna - -
08. Kendahe - -
117
4.2. Pos, Telekomunikasi dan Informasi
4.2.1. Prasarana Pos dan Telekomunikasi
01. Tatoareng - - - 1 - - -
03. Tamako 1 - - - - 3 1
04. Manganitu 1 - - - - - 2
06. Tahuna 1 - 1 - 3 1
08. Kendahe - - 1 - - - 1
15. Marore - - - - - - 1
Jumlah ( 2008 ) 4 0 2 3 0 9 10
Jumlah ( 2007 ) 4 0 2 2 0 13 7
Jumlah ( 2006 ) 4 1 3 3 0 7 10
118
4.2.2. Sarana Informasi
No. Kecamatan
TV Umum TV milik pribadi Radio
01. Tatoareng - - -
08. Kendahe 1 17 33
15. Marore 4 40 24
119