Professional Documents
Culture Documents
KARYA ILMIAH
HAPSARI DHAMAYANTI
Pembimbing Penguji
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukut kita kehadirat
Allah SWT, atas segala berkah dan rahmat yang dilimpahkan kepada kita.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah SAW.
Penulis tidak sendiri dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, banyak pihak-
pihak yang begitu berjasa karena telah membantu penyelesaian Karya Ilmiah ini.
1. Yang pertama, Allah SWT atas kesempatan yang telah diberikan untuk
2. Ustadzah Myrna Retnani S.Psi, Psi selaku guru Bimbingan Konseling dan
Osyi), XI IPS 1, DAN XI IPS 2 (Hanum, Andjani, Sari, Karin, Emi, Atina,
diwawancarai.
6. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
Harapan penulis ialah Karya Ilmiah ini dapat diterima dan berguna bagi
Penulis
ABSTRACT
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Abstract iv
Daftar Isi v
BAB I : PENDAHULUAN 1
2.2.1 Komunikasi 8
3.2 Populasi 14
4.2 Pembahasan 37
5.1 Simpulan 39
5.2 Saran 39
DAFTAR PUSTAKA 41
LAMPIRAN 42
BAB I
PENDAHULUAN
anak. Oleh karena itu, peran ibu sangat berpengaruh bagi perkembangan anak.
Ibu yang tidak bekerja adalah ibu yang menjalankan fungsinya sebagai ibu
pekerjaan di rumah dan merawat anak. Hal ini sesuai dengan tugas utama seorang
ibu.
kebutuhan tersebut, banyak ibu rumah tangga yang memutuskan untuk ikut
Sebagaimana kita ketahui, saat ini fungsi seorang ibu telah bergeser. Dari
mengurus rumah tangga dan merawat anak, menjadi bekerja dan membantu
yang memiliki pendidikan tinggi dan bekerja dengan wanita yang memilih untuk
mencari uang. Karena status itulah, ibu mandapat dorongan untuk beraktifitas di
luar rumah.
keuangan keluarga dapat meningkat, sehingga keluarga yang kedua orang tuanya
seorang ibu, kehadiran ibu tidak lagi 24 jam di rumah dan hal ini mengurangi
di luar rumah, dapat mengakibatkan dampak yang negatif bagi kepribadian anak.
yang mereka anggap dapat menarik perhatian orang tuanya, seperti keterlibatan
Untuk itu, ibu yang bekerja diluar rumah harus bijak dalam mengatur
waktu. Bekerja memang suatu hal yang sangat membantu perekonomian keluarga,
tetapi tetap harus diingat bahwa tugas utama seorang ibu adalah mengatur rumah
anak.
keluarga?
1.2.2 Dampak apa saja yang terjadi apabila ibu terlalu sibuk dalam bekerja?
1.3 Tujuan Penelitian
keluarga.
1.3.2 Mengetahui dampak yang terjadi apabila ibu terlalu sibuk bekerja.
keluarga.
TINJAUAN PUSTAKA
Secara alami, wanita diciptakan untuk menjadi seorang istri dan ibu rumah
tangga. Sedangkan, pria diciptakan untuk menjadi suami dan mencari nafkah.
Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi dan tututan zaman, peran ini juga
telah bergeser. Saat ini semakin banyak wanita yang memutuskan untuk bekerja.
a. Tuntutan hidup
Saat ini, harga kebutuhan hidup semakin meningkat. Penghasilan dari seorang
suami belum tentu mencukupi kebutuhan rumah tangga. Akibatnya, banyak ibu
lemah. Beberapa wanita karir di kota besar memiliki suami yang sudah cukup
mereka dapat leluasa mengatur dan menggunakan uang. Selain itu, beberapa ibu
mengalami penurunan.
c. Aktualisasi diri dan prestise.
pergururan tinggi telah meningkat secara drastis. Saat mereka telah menyelesaikan
jenjang pendidikan tersebut, mereka pasti ingin melakukan sesuatu dalam dunia
kerja, baik karena ingin melakukan sesuatu dalam hidup mereka, ingin mandiri
dalam segi finansial, maupun karena tertantang untuk mengamalkan ilmunya dan
berperan dalam masyarakat. Saat mereka sudah memiliki karir yang mapan dan
karena sudah memiliki kedudukan yang tinggi dan mendapatkan gaji yang tinggi.
selain itu, banyak wanita yang menganggap bahwa karir telah memberikan status
yang tinggi.
mereka menjadi wanita karir, tetapi karena mengembangkan bakat yang telah
Contohnya, ketika ada seorang ibu yang memiliki bakat membuat kue.
Karena kue buatannya enak, akhirnya ibu tersebut membuat toko kue yang lama
cukup besar.
e. Kejenuhan di rumah.
Penyebab lain dari ibu yang memutuskan untuk bekerja adalah kejenuhan
untuk terus mengurus rumah. Kebanyakan ibu yang merasa jenuh tersebut merasa
lebih senang jika beraktifitas di luar rumah karena mereka memiliki kesempatan
untuk bercanda ria dengan rekan sekantor. Mereka sebenarnya bukan orang
idealis, tetapi mereka lebih suka mengikuti trend dan tidak berpikir panjang untuk
Dengan bekerjanya ibu, terdapat manfaat positif dan negatif bagi sang ibu
Melalui bekerja, ibu tersebut dapat menemukan arti dan identitas diri, dalam
pergaulan yang lebih luas dan bervariasi, sehingga ia akan memiliki pola pikir
yang terbuka dan berwawasan yang lebih luas dibanding ibu yang tidak bekerja.
Dengan demikian dikeberadaan wanita sebagai istri dapat menjadi teman bertukar
dengan orang lain. Dengan bekerja, seorang ibu dapat bertemu dengan banyak
itu, dituntut kreatifitas untuk menemukan segi-segi yang bisa dikembangkan demi
akan mendatangkan nilai lebih serta rasa pecaya diri yang mantap. (http://www.e-
psikologi.com/epsi/individual.asp)
a. Anak yang kedua orang tuanya bekerja memiliki kematangan sosial yang lebih
tinggi dibandingkan dengan anak yang salah satu orang tuanya tidak bekerja.
Selain dampak positif, keputusan seorang ibu untuk bekerja juga memiliki
dampak negatif. Berikut ini dampak negatif yang akan terjadi apabila seorang ibu
Pada saat ibu bekerja, otomatis anak akan diasuh oleh pengasuh. Pada saat
beberapa kasus, terdapat pengasuh anak yang ketahuan menyiksa anak baik secara
fisik maupun secara mental. Sehingga anak akan menjadi korban ketika sang ibu
sedang bekerja.
merasa sebagai orang upahan yang bekerja sehingga mereka akan berusaha
bersungguh – sungguh supaya anak asuhannya tidak rewel dan menangis, oleh
karena itu, para pengasuh mengasuh anak bagaikan raja. Pelayanan yang
berlebihan inilah yang menyebabkan anak menjadi manja dan tidak mandiri.
pula sang ibu melewatkan saat-saat pertumbuhan sang anak, dan saat-saat itu tidak
2.2.1 Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan, ide atau gagasan dari
satu pihak ke pihak yang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata-kata (lisan). Apabila tidak ada bahasa verbal komunikasi dapat
dilakukan dengan cara menggunakan gerak – gerik badan, menunjukkan sikap
Didalam komunikasi, terdapat komponen-komponen yang menyusun
Umpan balik : tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang sudah
disampaikan.
(id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi)
bentuk kata-kata. Komunikasi, adalah ekspresi dari sebuah kesatuan yang sangat
kompleks : bahasa tubuh, senyuman, peluk kasih, ciuman sayang, dan kata-kata.
Tetapi saat ini kualitas interaksi dalam keluarga modern dewasa ini cenderung
keluarga. (Gunarsa,2001:205-208)
keluarga
Seperti yang telah kita ketahui, saat ini banyak ibu rumah tangga yang
bekerja. Dengan bekerjanya seorang ibu, maka anak akan terlantar karena ibu
masih ada di tempat bekerja saat mereka membutuhkannya. Tetapi hal ini dapat
terpenuhi walaupun ibu tidak ada di rumah. Namun, ketika sang ibu menyerahkan
tanggung jawab tersebut kepada pembantu dan bekerja, intensitas pertemuan akan
mengatakan bahwa remaja yang memiliki komunikasi yang baik dengan orang
tuanya (dalam artian, ibu tidak bekerja dan merawat langsung anaknya dirumah),
akan lebih sehat daripada yang tidak. Interaksi langsung yang sering terjadi antara
orang tua dan anak sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan
working-parents/)
Jika seorang ibu bekerja, maka peran ibu dalam pembentukan karakter
dan moral anak akan berkurang karena ibu jarang berada di rumah. Jika hal itu
terjadi, maka bukan tidak mungkin anak akan merasa tidak diperhatikan
melakukan segala cara untuk menarik perhatian ayah dan ibunya, seperti dengan
para ibu, harus lebih meluangkan sebagian besar waktu untuk berkomunikasi dan
membangun rasa cinta. Hal itu dapat berupa kontak fisik, seperti mencium,
memeluk, membelai dan sebagainya. Selain itu, orang tua diharap dapat
membangun rasa percaya pada anak, sehingga anak dapat merasa bahwa
orang tua mempercayai segala hal yang ia lakukan, dan ia tidak akan
apabila anak melakukan suatu kesalahan, orang tua diharap tidak langsung
adalah dengan cara selalu menyempatkan diri untuk datang ketika ada
terbangun.
5. Mengajarkan bagaimana cara membangun hubungan sosial
yang positif.
menyebutkan hasil-hasil dari setiap pernyataan yang telah dijawab oleh para
responden dengan cara memilih salah satu pernyataan yang dijawab pada lajur
– hasil yang berhubungan dengan mengetahui pengaruh ibu bekerja pada tingkat
Dari data diatas, dapat ditemukan bahwa ada 142 angket yang sah
(memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut). Dan peneliti menggolongkan angket
tersebut menjadi tiga bagian, yaitu bagian ibu bekerja (full time), ibu bekerja (part
time, kurang dari 7 jam), dan ibu yang tidak bekerja. Berikut rinciannya :
59.15
ibu bekerja
(full time)
ibu bekerja (full time) ibu bekerja (part ibu tidak bekerja
time)
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (59.15%) ibu
dari sample penelitan tidak bekerja, sedangkan 26.06% memiliki ibu yang bekerja
secara full time (dari pagi sampai dengan sore). Dan sisanya yang sebesar 14.79%
memiliki ibu yang bekerja secara part time (memiliki jam kerja yang tidak terlalu
lama).
time, ibu bekerja secara part time, dan ibu yang tidak bekerja, penulis kemudian
angket yang telah diisi dengan baik dan sah. Berikut adalah hasil tingkat intensitas
59.5
tidak pernah
jarang
32.4
kadang
sering
selalu
5.4
0 2.7
tidak pernah
jarang
35
kadang
sering
selalu
0 0 0
ibu bekerja secara full time, yang berada pada kategori “sering” berkomunikasi
tidak pernah
jarang
kadang
18.1
7.2 sering
0.0 1.2
selalu
tidak jarang kadang sering selalu
pernah
intensitas komunikasi
ibu bekerja secara full time, yang berada pada kategori “sering” berkomunikasi
Dari data-data yang telah diisi oleh sample, diperoleh hasil sebagai
berikut:
Intensitas komunikasi ibu bekerja (full time) ibu bekerja (part time) ibu tidak bekerja
73.5
65
59.5
ibu bekerja
(full time)
ibu bekerja
35
(part time)
32.4
ibu tidak
18.1 bekerja
5.4 7.2
2.7
0 0 0.0 0 1.2 0
part time maupun tidak bekerja memiliki intensitas komunikasi yang sering
dengan keluarganya.
bekerja secara full time, 2 orang orang siswa yang memiliki ibu yang bekerja
secara part time, dan 2 orang siswa yang memiliki ibu yang tidak bekerja. Penulis
wawancara yang telah dibuat. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan 6 orang
narasumber :
Wawancara ini dilakukan kepada siswi yang berasal dari kelas XI IPS2 di SMA
Al Hikmah yang berusia 16 tahun. Berikut data yang diperoleh dari hasil
wawancara :
1. Menurut dirinya sendiri, cara yang sering digunakan oleh ibunya untuk
keluarga.
ibunya.
kepadanya.
memberikan saran-saran.
memutuskan sesuatu.
10. Orang tuanya selalu mendengarkan keluh kesah dan keinginan dari
narasumber.
Wawancara yang kedua dilakukan kepada siswi yang berasal dari kelas XI IPS2
di SMA Al Hikmah yang berusia 16 tahun. Berikut data yang diperoleh dari hasil
wawancara :
1. Menurut dirinya sendiri, cara yang sering digunakan oleh ibunya untuk
yang diperlukan.
memarahinya.
tidak dapat menyebutkan hal-hal yang dapat diceritakan, begitu pula dengan
ibunya.
berlebihan.
narasumber yang memiliki ibu yang bekerja secara full time, dapat
disimpulkan bahwa cara ibu untuk menunjukkan kasih sayangnya dengan cara
sharing dengan ibunya, begitu pula dengan ibunya, walaupun tekadang ibunya
keinginannya.
sering membicarakan tentang masa depan dan selalu mengajak diskusi dalam
memutuskan sesuatu.
B. Narasumber yang memiliki ibu yang bekerja secara part time.
Wawancara ini dilakukan kepada siswi yang berasal dari kelas XI IPS2 di
SMA Al Hikmah yang berusia 16 tahun. Berikut data yang diperoleh dari hasil
wawancara :
1. Menurut dirinya sendiri, cara yang sering digunakan oleh ibunya untuk
kesehatan, seperti apakah dia sudah makan atau belum, dan lain-lain.
Wawancara yang kedua dilakukan kepada siswi yang berasal dari kelas XI
IPA2 di SMA Al Hikmah yang berusia 17 tahun. Berikut data yang diperoleh dari
hasil wawancara :
1. Menurut dirinya sendiri, cara yang sering digunakan oleh ibunya untuk
seputar masalahnya.
memenuhi fasilitas.
.
5. Ketika melakukan suatu kesalahan, ibunya selalu mengingatkan dan
memberi nasihat.
narasumber untuk sharing ketika ada masalah dalam bentuk apapun juga.
bedakan.
10. Orang tuanya sering mendengarkan keluh kesahnya tetapi tidak selalu.
Dari dua wawancara yang telah dilakukan diatas kepada dua narasumber
yang memiliki ibu yang bekerja secara part time (kurang dari 7 jam), dapat
disimpulkan bahwa cara ibu untuk menunjukkan kasih sayangnya dengan cara
mengajak bicara dan lain-lain. Cara yang biasanya digunakan ibunya untuk
ibunya, masalah yang dibicarakan adalah keuangan atau sekolah begitu pula
dengan ibunya. Dan kedua narasumber menganggap bahwa orangtuanya
memutuskan sesuatu.
Wawancara ini dilakukan kepada siswi yang berasal dari kelas XI IPS2 di
SMA Al Hikmah yang berusia 16 tahun. Berikut data yang diperoleh dari hasil
wawancara :
1. Menurut dirinya sendiri, cara yang sering digunakan oleh ibunya untuk
urusannya sendiri.
narasumber untuk sharing ketika ada masalah dalam bentuk masalah keluarga
atau kesehatan.
memutuskan sesuatu.
10. Kalau ayahnya selalu mendengarkan keluh kesah dan keinginan narasumber,
Wawancara yang kedua dilakukan kepada siswi yang berasal dari kelas XI
IPA2 di SMA Al Hikmah yang berusia 16 tahun. Berikut data yang diperoleh dari
hasil wawancara :
1. Menurut dirinya sendiri, cara yang sering digunakan oleh ibunya untuk
mengajak narasumber untuk sharing ketika ada masalah dalam bentuk masalah
keluarga.
memutuskan sesuatu.
10. Orang tuanya sering mendengarkan keluh kesahnya tetapi tidak selalu.
Dari dua wawancara yang telah dilakukan diatas kepada dua narasumber
yang memiliki ibu yang tidak bekerja, dapat disimpulkan bahwa cara ibu untuk
keterlaluan.
ibunya, masalah yang dibicarakan adalah keuangan atau sekolah begitu pula
memutuskan sesuatu.
4.2 Pembahasan
dan siswi yang memiliki ibu yang bekerja secara full time dengan presentase
sebesar 26.06%, ibu yang bekerja secara part time dengan presentase sebesar
14.79%, dan ibu yang tidak bekerja dengan presentase sebesar 59.15%.
tidak bekerja.
Intensitas komunikasi antara Ibu yang bekerja full time, ibu bekerja secara part
time, dan ibu yang tidak bekerja tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Hal ini dapat disebabkan karena ibu yang bekerja secara full time maupun part
dari media manapun. Seperti dari media cetak, maupun internet yang memuat
banyak informasi. Selain itu, kemajuan teknologi juga memudahkan para ibu
tingkat pendidikan tersebut, semakin menyadarkan pada ibu yang bekerja atas
Dari penelitian yang sudah yang dilakukan tampak bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara ibu yang tidak bekerja dengan ibu yang bekerja.
walaupun tidak secara langsung. Sehingga, dapat disarankan bagi wanita saat ini
untuk dapat berperan tidak hanya dilingkungan keluarganya, tetapi juga berperan
METODE PENELITIAN
3.1.1 Tempat
tersebut adalah : Sekolah Menengah Atas (SMA) Al Hikmah Full Day School
3.1.2 Waktu
akan diduga.
Penelitian ini akan dilakukan kepada seluruh siswa dan siswi Sekolah
Menengah Atas (SMA) Al Hikmah Full Day School Surabaya, dari kelas X,
sampai dengan kelas XI. Baik siswa-siswi program Ilmu Pengetahuan Alam,
maupun program Ilmu Pengetahuan Sosial. 20 siswa dari Sekolah Menengah Atas
(SMAN) 15 Surabaya, dan 20 siswa dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
18 Surabaya.
yang relatif homogen. Misalnya latar belakang pendidikan dan pekerjaan wali
Hikmah :
a. Siswa putra
Jumlah seluruh siswa putra yang terdapat pada Sekolah Menengah Atas
b. Siswa Putri
Jumlah seluruh siswa putri yang terdapat pada Sekolah Menengah Atas
Jumlah Angket
NO Nama Sekolah
yang disebar
1 SMA Al Hikmah 121
2 SMA Al Falah 20
3 SMAN 15 Surabaya 20
4 SMAN 18 Surabaya 20
Tabel 1.2 Tabel Perincian Populasi Sampel
Dalam penelitian ini, terdapat dua variable. Variable tersebut adalah variabel
Alat:
Angket
Guide wawancara
ditemukan sebelumnya.
option jawaban yaitu Tidak Pernah, Jarang, Kadang, Sering, dan Selalu. Dalam
Untuk lebih jelasnya mengenai angket, akan dijelaskan melalui table berikut
ini :
sayangnya?
mamamu?
Hal apa saja yang biasanya dicurhatin kamu ke ibu atau ibu ke
kamu?
saudaramu?
sesuatu?
keinginanmu?
kuantitatif (angket) yang dihitung dengan metode statistik deskriptif dan metode
5.1 Simpulan
Dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan untuk penelitian ini, dapat
keluarga tidak ada. Hal ini dibuktikan dari data hasil penelitian yang menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara Intensitas komunikasi Ibu
bekerja secara full time, Ibu bekerja secara part time, dan ibu yang tidak bekerja.
Hal tersebut dapat disebabkan karena ibu yang bekerja dapat mengakses
Selain itu, kemajuan teknologi juga memudahkan para ibu untuk melakukan
komunikasi walaupun tidak bertatap muka. Contoh dari teknologi tersebut adalah
dalam keluarga tidak ada dikarenakan tidak ada perbedaan yang signifikan, maka
5.2 Saran
Penelitian ini tidak lepas dari kesalahan dan kelemahan. Karena itu
5.2.2.1 Disarankan bagi wanita saat ini untuk dapat berperan tidak hanya
Kompas : Jakarta.
Yulia, Anna. 2007. Working Mom & Kids. Penerbit Elex Media Komputindo :
Jakarta
psikologi.com
. Komunikasi. id.wikipedia.org
Berikut ini adalah quisioner atau angket yang dibuat dan disebarkan guna
Kelas :
Usia :
Asal sekolah :
Saya Hapsari D. murid kelas XI IPS 2 SMA Al Hikmah, memohon bantuan kepada teman – teman
sekalian untuk mengisi angket dalam rangka tugas karya ilmiah sekolah. Saya berharap teman – teman
mengisi angket dengan sungguh – sungguh, karena dalam angket ini tidak ada jawaban benar atau salah
melainkan jawaban yang benar berasal dari diri teman – teman. Terimakasih atas kesediaan teman –
teman meluangkan waktu untuk mengisi angket ini.
a. Ya
b. Tidak
Tidak
NO Pernyataan Pernah Jarang Kadang Sering Selalu
1 Ibu mencela ketika saya berbuat salah
terhadap salah satu narasumber yang memiliki ibu yang bekerja dari kelas XI IPS-
Narasumber : heh? Gimana ya? Di elus-elus, trus ditanyain mau apa.. pokoknya
nawar-nawarin gitu..
Penulis : ooh.. dielus.. hehehe.. Trus kalo kamu ada kegiatan diluar, gimana cara
kebutuhan apa..
Narasumber : Gak
Penulis : Eh, pernah gak sih kamu curhat kemamamu? Trus kalo curhat, reaksinya
mamamu gimana?
Narasumber : Gak
Penulis : Geje kamu tu.. Kalo kamu bikin salah, mamamu gimana?
Penulis : Kamu kan gak pernah curhat ke mamamu, tapi pernah gak mamamu
curhat ke kamu?
Narasumber : Pernah lah.. Biasane se mamaku curhat tentang temen – temen
Narasumber : Yo pernah.
Penulis : Tentang?
Narasumber : Mau kuliah dimana, trus nyuru nabung, buat masa depan.
Narasumber : Iya, kayak kalo mau liburan, musti nanya mau kemana..
Narasumber : iya, tapi kadang-kadang adekku dibeliin,tapi aku gak.. males aku..
Penulis : Tapi mamamu slalu dengerin keluh kesah sama keinginanmu kan?
terhadap salah satu narasumber yang memiliki ibu yang bekerja dari kelas XI IPS-
risih sendiri aku. Trus sering nanyain tugas yang belum, nyuru belajar.. standar
lah..
Penulis : Trus kalo kamu ada kegiatan diluar, gimana cara mamamu ngesupport
kamu?
Narasumber : nanya mau ngapain ae, trus nanya aku butuh apa, trus dibeliin
Penulis : Ooh.. Sabar ae yo.. Eh, pernah gak sih kamu curhat kemamamu? Trus
Penulis : Ealah, sama nasibnya kayak aku. Kamu kan gak pernah curhat ke
Narasumber : gak.
Narasumber : Kadang adil, kadang gak. Kadang mamaku tuh lebih sering beliin
Narasumber : Yo pastine..
Penulis : Mnurutmu, ortumu udah dengerin keluh kesah sama keinginanmu gak
si?
Narasumber : Keluh kesah si iya.. tapi kalo keinginan si kadang-kadang..
dilakukan penulis terhadap salah satu narasumber yang memiliki ibu yang bekerja
Narasumber : Nanyain gimana di sekolah, trus sudah makan ato belon, aku kan
Penulis : Trus kalo kamu ada kegiatan diluar, gimana cara mamamu ngesupport
kamu?
Penulis : pernah gak sih kamu curhat kemamamu? Trus kalo curhat, reaksinya
mamamu gimana?
Narasumber : pernah dan gak mau nyoba lagi, soalnya ibuku slalu nyalahin aku
Penulis : aneh deh.. hehehehe.. bcanda kok.. apa yang biasa kamu curhatin ke
Narasumber : ya.. soalnya aku ngerti kalo adekku tuh lebih kecil, jadi lebih butuh
perhatian,,
Narasumber : Ya
Penulis : pertanyaan terakhir ni,, Mnurutmu, ortumu udah dengerin keluh kesah
terhadap salah satu narasumber yang memiliki ibu yang bekerja dari kelas XI
Penulis : Trus kalo kamu ada kegiatan diluar, gimana cara mamamu ngesupport
kamu?
Narasumber : Gak
Penulis : Eh, pernah gak sih kamu curhat kemamamu? Trus kalo curhat, reaksinya
mamamu gimana?
Penulis apa yang biasa kamu curhatin ke mama dan apa yang biasanya mama
curhatin ke kamu?
Narasumber : kalo aku curhatnya kalo aku skolah, pokoknya semuanya.. kalo
Narasumber : kadang-kadang
Penulis : pertanyaan terakhir ni,, Mnurutmu, ortumu udah dengerin keluh kesah
dilakukan penulis terhadap salah satu narasumber yang memiliki ibu yang tidak
Penulis : Trus kalo kamu ada kegiatan diluar, gimana cara mamamu ngesupport
kamu?
Narasumber : biasa. Ngingetin belajar, nanya ada yang sudah atu nggak, perasaan
Narasumber : Kadang, kalo lagi sibuk di kantor papa, pulangnya suka malem, trus
Penulis : Eh, pernah gak sih kamu curhat kemamamu? Trus kalo curhat, reaksinya
mamamu gimana?
Narasumber : Pernah. Mama malah nyalahin aku, soalnya mama bilang aku masih
Penulis apa yang biasa kamu curhatin ke mama dan apa yang biasanya mama
curhatin ke kamu?
Narasumber : kalo aku curhatnya tentang masalah sekolah, temn, pacar pokoknya
Narasumber : gak! Menurutku gak terlalu tu.. soalnya yang lebih dapet perhatian
itu adekku..
Penulis : Kalo ngomongin tentang masa depan ?
Narasumber : Ndak, misalnya kalo aku milih sekolah, aku gak bisa milih, selalu
Penulis : pertanyaan terakhir ni,, Mnurutmu, ortumu udah dengerin keluh kesah
dilakukan penulis terhadap salah satu narasumber yang memiliki ibu yang tidak
buku..
Penulis : Trus kalo kamu ada kegiatan diluar, gimana cara mamamu ngesupport
kamu?
Narasumber : biasa. Biasanya selalu nelponin, nanya aku dimana, selalu care sama
kegiatanku
Narasumber : gak
Penulis : Eh, pernah gak sih kamu curhat kemamamu? Trus kalo curhat, reaksinya
mamamu gimana?
Penulis apa yang biasa kamu curhatin ke mama dan apa yang biasanya mama
curhatin ke kamu?
Narasumber : Kadang adil, kadang gak. Kadang mamaku tuh lebih sering beliin
Narasumber : Slalu.. ditanyain sama dibilangin kalo kuliah harus dimana, nikah
Narasumber : ya
Penulis : pertanyaan terakhir ni,, Mnurutmu, ortumu udah dengerin keluh kesah