Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan dapat diajukan di depan Sidang
Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
pada :
Hari : Senin
Tanggal : 18 Juli 2005
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Drs. Haryanto
NIP. 131 404 301
3
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Kamis
Tanggal : 4 Agustus 2005
Ketua Sekretaris
Pembimbing I Penguji I
Pembimbing II Penguji II
Penguji III
Dr. Haryanto
NIP.131404301
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari temuan orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan oarang lain yag terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Safiul Choriah
NIM. 1124000018
5
Motto:
1. Hidup ini penuh dengan kesukaran, tetapi jawablah semua kesukaran itu,
mungkin salah satu diantaranya merupakan kesempatan. (Penulis)
2. Di dalam kehidupan manusia pengalaman hidup adalah penting, tetapi
pengertian tentang hidup lebih utama. (Penulis)
3. Kegagalan tidak akan terjadi pada diri seseorang apabila ia mempunyai
kemauan yang kuat dan tangguh serta selalu mendekatkan diri pada Allah.
(Rusdi Hambali)
Persembahan
Karya ini kupersembahkan kepada :
1. Yang tercinta Bapak-Ibuku sebagai
wujud Dharma Baktiku
2. Kakak dan Adikku (Mas Sarif dan adik
Mona )
3. Para guru dan Pendidikku dari TK
sampai Perguruan Tinggi
4. Sahabat-sahabatku yang baik
5. Almamaterku
6
PRAKATA
Puji Syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini
Pelajaran Bahasa Indonesia Oleh Siswa Kelas II SMA N 1 Jekulo Kudus”. Penulis
sangat bersyukur sekali karena dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi
pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan sehingga pada akhirnya
skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
Semarang.
5. Segenap Dosen Jurusan KTP FIP UNNES yang telah memberikan bantuan
6. Drs. Agus Nuratman selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I Jekulo, yang
7. Ibu Rudati dan Junarsih selaku guru pembimbing dan guru-guru kelas I, III
skripsi ini.
9. Teman-Temanku KTP’ 00, specially Jo, Afri dan Tri. Teman- teman
Wisma Putri Adifit, Mbak Lis, Ika, Wati, Uci serta mas Bas terima kasih
Dengan segala kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa karya ini masih
belum sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
dan bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang,
Penulis
8
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... ii
PERNYATAAN.......................................................................................... iv
PRAKATA.................................................................................................. vi
SARI............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah.............................................................. 8
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian................................................................ 9
A. Hakikat Belajar..................................................................... 13
10
a. Pengertian Belajar.......................................................... 13
a. Pengertian Pembelajaran................................................ 21
d. Tujuan Lembaga............................................................. 22
f. Tujuan Pembelajaran...................................................... 23
C. Sumber Belajar..................................................................... 25
m. Materi Sastra................................................................... 59
H. Paradigma Penelitian............................................................ 79
E. Pembahasan ........................................................................ 98
Penunjang........................................................................ 98
BAB V PENUTUP
B. Saran.................................................................................... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................... 109
13
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Kuesioner........................................................................................... 111
BAB I
PENDAHULUAN
dengan tujuan pendidikan nasional yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia,
berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar
dukungan dan lindungan sesuai dengan operasinya. Oleh karena itu siswa
Sekolah Menegah Atas perlu disiapkan dan dibekali dengan dasar-dasar sains,
dari tahun ketahun. Salah satunya adalah masalah kualitas pada pendidikan
17
karena siswa yang telah lulus masih melanjutkan kejenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Sekolah Menengah Atas sebagai lembaga pendidikan formal yang
harus benar-benar menjalankan tugas dengan baik. Tingkat ini baik, maka
berikut:
Kami yakin bahwa pendidikan yang lebih baik akan menjadi dasar
yang kokoh bagi usaha siswa dalam mengajar pendidikan yang
lebih baik. Di Pendidikan Dasar pada usia muda sekali sudah mulai
belajar mendisiplinkan diri, belajar membaca, belajar bagaimana
belajar, atau belajar untuk belajar/learning to learn.
Tinggi. Salah satu hasil dari teknologi yang telah dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan selalu melibatkan guru dengan siswa. Guru dengan siswa dalam
mencapai tujuan yang diharapkan. Proses belajar mengajar dalam bentuk tatap
18
muka antara guru dengan siswa, ada beberapa hal yang tidak dapat
pendidikan secara lebih optimal dan sistematis. Buku penunjang bahan belajar
dalam penelitian ini adalah bahan bacaan berupa majalah, koran, roman,
novel, resensi, karya tulis, bulletin, komik, dan jurnal. Barangkali, sehubungan
wajib) seharusnya tersedia di setiap kelas dan jenjang sekolah dan jumlah
dengan teks-teks bacaan yang agak panjang, misalnya wacana lengkap, para
siswa tidak mungkin dituntut untuk mencatat teks-teks tersebut di buku tulis
mereka masing-masing. Jika keadaan seperti ini yang terjadi, hampir seluruh
alokasi waktu yang tersedia akan dihabiskan hanya untuk kegiatan menulis,
bukan dalam arti mengarang, tetapi menyalin. Jika hal ini yang terjadi, tidak
keliru kalau ada orang secara berkelakar mengatakan bahwa CBSA hanya
masalah klise, ketersediaan yang sangat minim. Selain itu, berharap pada
penunjang lainnya yang mereka perlukan juga masih terasa sulit, bahkan tidak
rata belum memiliki sarana dan prasarana belajar yang memadai, apalagi
relatif teratasi, tetapi jika menyangkut fasilitas alat dan bahan pelajaran selalu
menjadi keluhan yang tak kunjung tertuntaskan. Dalam konteks ini, persoalan
utama yang sering dihadapi guru maupun siswa dalam pembelajaran bahasa
pelajaran yang mereka perlukan, apalagi jika disuruh untuk mencatat semua
tentu tidak bisa dijadikan rujukan dalam persoalan ini, karena sekolah-sekolah
hanya dari satu sumber saja yaitu guru. Padahal guru dituntut untuk
itu guru dalam proses belajar mengajar harus mendorong siswa untuk tidak
20
tergantung pada guru saja. Mereka harus aktif mencari dan memanfaatkan
Dengan adanya buku penunjang Bahasa Indonesia, seorang anak dalam hal
ini siswa akan dapat membekali dirinya dengan beragam pengetahuan. Buku
yang tidak seimbang dengan jumlah siswa per kelas, para guru pun akhirnya
wilayah pedesaan. Pada akhirnya, hampir seluruh alokasi waktu yang tersedia
terpaksa digunakan untuk mencatat bahan pelajaran atau membaca teks sastra
secara bergantian. Keadaan ini tentu sangat memprihatinkan. Belum lagi jika
Indonesia, baik buku teks wajib maupun buku-buku terbitan swasta, yang rata-
yang apresiatif itu merupakan seuatu yang sulit untuk dicapai, masih sebatas
21
hal yang dicita-citakan, kalau bukan hanya sebuah khayalan belaka. Jika
maksud kita ingin membawa anak didik untuk memahami dan menghargai
ini. Dengan demikian para siswa dapat membaca karya-karya sastra tersebut,
baik yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang mereka pelajari
maupun hanya sebagai bahan bacaan sampingan, bukan dalam bentuk kutipan-
semacam itu, ditambah dengan bimbingan guru, kelak dengan sendirinya akan
bangsa sendiri atau bahkan karya-karya sastra dunia. Guru dalam proses
dengan materi yang lebih sesuai. Guru mengembangkan teknik dan prosedur
sekolah. Dengan adanya saran guru untuk memanfaatkan dan memilih buku-
buku penunjang sebagai referensi dalam pembelajaran maka siswa akan aktif
dalam belajar, sehingga siswa akan memperoleh ilmu dan pengetahuan yang
lebih luas.
22
bukan bagi pengajaran tentang tata bahasa. Secara keseluruhan mata pelajaran
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu, sebaiknya guru
menyiapkan diri dalam menyajikan bahan belajar, menentukan apa saja yang
para siswa itu sendiri. Untuk dapat menjalankan tugas tersebut tentunya perlu
pembuka jendela dan pintu seluruh ilmu pengetahuan. Dengan adanya buku
para siswa.
upaya mengingkatkan prestasi siswa dan melihat kenyataan bahwa minat baca
23
Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Oleh Siswa Kelas II SMA Negeri 1
Jekulo Kudus”.
B. Perumusan Masalah
Kudus ?
3. Jenis-jenis buku penunjang apa saja yang digunakan siswa kelas II SMA N
1 Jekulo Kudus ?
C. Tujuan Penelitian
Indonesia.
oleh siswa.
24
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat praktis
dikalangan siswa.
E. Pembatasan Istilah
2. Bahan Belajar
untuk tujuan tertentu seperti untuk pedoman atau pegangan yang akan
1. Bagian awal
persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
2. Bagian Pokok
BAB I PENDAHULUAN
penulisan skripsi.
3. Bagian akhir
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Oleh karena itu belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal dan
bahkan sadar atau tidak sadar telah dilakukan oleh manusia. Aktualisasi
potensi ini sangat berguna bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri
13
29
adalah perubahan. Perubahan itu terjadi akibat pengalaman juga tidak ada
dapat diramalkan bukan dari apa yang kita ketahui tentang sifat-sifat
umum dari syaraf seseorang, melainkan dari apa yang kita ketahui tentang
yang dihadapi.
(1988:38) ialah :
1) Faktor Intern : Faktor yang berada pada diri si pelajar itu sendiri.
yang berasal dari kondisi phsikis atau mental dalam diri pelajar itu
belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada
belajar, (2) alat-alat Indera. Indera dalam hal ini terutama adalah
sendiri.
2) Faktor ekstern : Faktor yang berada di luar diri si pelajar. Faktor ini
yang hidupnya serba kekurangan, anak lahir dari kondisi baik tentu
33
berbeda dengan anak yang lahir dari keluarga yang kecil, di dalam
keadaan waktu : pagi, siang, sore dan malam. Kalau anak yang
giat belajar.
2. Prinsip-prinsip Belajar
ada dalam suatu proses belajar dan pembelajaran. Kalau hal-hal tersebut
a. Kesiapan belajar
kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif,
b. Perhatian
c. Motivasi
saat orang melakukan suatu aktivitas. Motif ini tidak selalu aktif pada
ketika lain motif tidak aktif, artinya motivasi tidak timbul, sehingga
d. Keaktifan Siswa
karena itu siswa harus aktif, tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru
35
e. Mengalami sendiri
f. Pengulangan
Materi pelajaran ada yang mudah, ada pula yang sukar. Untuk
anak terhadap suatu persoalan. Dengan sikap seperti ini motivasi anak
h. Perbedaan Individual
Siswa dalam suatu kelas yang dihadapi oleh guru tidak dapat
1. Pengertian Pembelajaran
sebagai bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral, sedangkan
yang sekaligus menjadi ciri-ciri suatu sistem. Menurut Ryans (1968) ciri-
ciri itu adalah, (1) elemen-elemen dapat dikenali, (2) saling berkaitan
dan perkembangan anak agar tumbuh kearah positif. Maka cara belajar
pendidikan.
bangsa”.
4. Tujuan Lembaga
sebagai sub sistem Pendidikan Nasional perlu memilki tujuan yang tidak
lembaga adalah berfungsi, (1) memberikan arah, isi, dan jenis usaha
5. Tujuan Kurikuler
pendidikan sesuai tujuan. Isi pendidikan itu berupa bidang pelajaran atau
bidang pelajaran ini memiliki tujuan yang bekenaan dengan pelajaran itu
sendiri.
6. Tujuan Pembelajaran
7. Komponen-komponen Pembelajaran
a. Tujuan
tepat.
b. Strategi pembelajaran
c. Media pembelajaran
media dapat memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak
oleh mata menjadi dapat dilihat dengan jelas, (2) dapat menyajikan
benda yang sangat jauh dari subyek belajar, (3) menyajikan peristiwa
d. Penunjang
pembelajaran.
C. Sumber Belajar
masih banyak dimiliki oleh sebagian para pendidik. Hal ini terbukti ketika
dengan buku wajib atau buku pendamping. Menurut Dale yang dikutip
berikut:
tersebut.
b. Perpustakaan
c. Nara Sumber
d. Media Cetak
e. Alat Peraga
yang jelas antara alat peraga dan alat permainan. Pada alat permainan,
alat peraga tersebut dapat berupa media dua dimensi (charta) dan juga
komponen utama yaitu : klasifikasi, sumber belajar dalam ari luas, media,
43
a. Klasifikasi
Lambang
Kata
Lambang Visual
Radio, Rekaman,
Gambar Mati
Gambar Hidup
Televisi
Darmawisata
Percontohan
Pengalaman Dramatisasi
Pengalaman Tiruan
Keterangan :
Menurut Dale dari model kerucutnya bahwa sumber belajar itu terdiri
atas dua macam : 1) sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat
brosur, ensiklopedia, film, video, slides, OHP. Atau dengan kata lain
pengertian dari sumber belajar dalam arti luas adalah segala sesuatu
yang ada di sekolah pada masa lalu, sekarang, maupun masa yang akan
datang.
c. Media
belajar tersebut.
dikemukakan bahwa beberapa manfaat dari sumber belajar itu antara lain:
dengan model, denah, sketsa, foto, film dan lain-lain, c) sumber belajar
dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada dalam kelas,
belajar dapat memberi informasi yang akurat dan yang terbaru : misalnya
misi yang akan dicapai. Dalam hal ini biasanya sumber belajar yang
c. Pesan
oleh pemakainya. Dalam hal ini setiap pemakai sumber belajar harus
menangkapnya.
dipergunakan dengan mudah atau sukar oleh pemakainya. Hal ini perlu
lain; dapat berbentuk ide, fakta, makna dan data, b) orang yaitu orang-
alat, tata tempat dan orang untuk menyampaikan pesan, f) latar atau
D. Teknologi Pendidikan
a) Kawasan Desain
b) Kawasan Pengembangan
penerapan teknologi.
c) Kawasan Pemanfaatan
d) Kawasan Pengelolaan
e) Kawasan Evaluasi
PENGEMBANGAN
-Teknologi Cetak PEMANFAATAN
-Teknologi Audio -Pemanfaatan Media
Visual -Penyebaran dan Inovasi
-Teknologi Berasaskan -Implementasi dan Pelembagaan
Komputer -Kebijakan danPeraturan
-Teknologi Terpadu
DESAIN
-Desain Sistem
Instruksional
-Desain Pesan
-Strategi TEORI DAN PRAKTEK
Instruksional
- Karakteristik
Siswa
PENGELOLAAN
EVALUASI -Pengeloalan Proyek
-Analisis Masalah - Pengelolaan sumber
-Pengukuran Acuan -Pengelolaan Sumber
Patokan Penyampaian
-Evaluasi Formatif - Pengelolaan Informasi
-Evaluasi Sumatif
pendidikan.
1. Bahan Bacaan
mengajar.
dapat digantikan oleh media lain. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
memantapkan pemahamannya.
bacaan erat kaitannya dengan amanat UUD 1945 bahwa tujuan dasar
saja. Jenis bahan bacaan yang dibaca pada umumnya terbatas pada
1) Bahan Pelajaran
a) Buku Teks
menurut (Krisanjaya,1997:8.35-8.39) :
Referensi, Silabus.
tahun 1994-1995.
55
c) Nota
(Ali,1991:693)
d) Bahan Panduan
(Ali,1991:723)
a) Buku Pengetahuan
(Ali,1991:991)
b) Buku Fiksi
terdiri dari :
(1) Novel
(2) Roman
masing.
1991:845)
c) Majalah
1991:615)
1991:615).
d) Buletin
e) Cerita
187).
f) Artikel
g) Komik
h) Koran
i) Resensi
tidak.
j) Essay
k) Karya Tulis
makalah.
64
pemikiran mereka.
2) Bahan pendidik
cemerlang.
3) Pemberi hiburan
4) Pemerhati (watchdog)
untuk membaca atau mendengarkan apa yang dia tulis dan ucapkan.
bacaan tersebut.
66
remaja.
Bahan Bacaan
siswa.
tersebut.
tujuan tertentu ini, dan mungkin hasil observasi guru kelas bahasa
dapat dengan mudah memilih materi teks bacaan yang menarik dan
2) Isi Budaya
mengetahui apakah sebuah teks sulit atau tidak bagi para siswa
1997:219).
kualitas kertas.
saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan untuk
masalah.
b. Tujuan Pengajaran
Tujuan Umum :
berbahasa.
72
Tujuan Khusus
1) Kebahasaan
(a) Siswa menguasai aturan ejaan dan tanda baca, (b) siswa
berbagai bentuk, cara, dan gaya bahasa sesuai dengan konteks dan
pengetahuan.
73
prinsip pengajaran, antara lain dari yang mudah ke yang sukar, dari
rumit, dari yang diketahui ke yang belum diketahi, dan dari yang
ini penulis paparkan materi sastra yang menjadi bahan ajar pada
amanat dalam puisi atau novel. Membahas kaitan tema dan amanat
dalam puisi atau novel, 3) membaca Novel yang akan diresensi dan
BAB III
A. METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan komponen yang penting berkaitan dengan
A. Rancangan Penelitian
variabel yang ada pada penelitian yaitu pemilihan dan pemanfaatan buku
penunjang.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMA Negeri
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini
3. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang
risikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
populasi sebanyak 240 siswa kelas II. Siswa kelas dua berjumlah tujuh kelas.
Kemudian diambil satu kelas untuk uji coba penelitian. Sedangkan enam kelas
50
jumlah populasi yaitu 240 × = 120 .
100
Jadi sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 120 siswa.
sampling adalah:
kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam
keseluruhan populasi.
penelitian.
populasi.
pengelompokan.
Dengan demikian maka peneliti memberi hal yang sama kepada setiap subyek
kelas.
C. Variabel Penelitian
obyek penelitian sejalan dengan maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka
buku penunjang bahan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh siswa
Indonesia
1. Metode Dokumentasi
memperoleh data tentang daftar nama, jumlah siswa, serta nilai yang
Kudus.
81
2. Instrumen Penelitian
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
a. Angket tertutup
b. Angket terbuka
jawaban menurut apa yang dirasa perlu oleh responden. Peneliti hanya
tersedia.
82
pengkajian lebih lanjut oleh peneliti mengenai maksud dari jawaban yang
angket untuk dapat diambil sebuah kesimpulan dari analisis data secara
deskriptif kuantitatif.
Keterangan :
n
%V = × 100%
N
n : Jumlah frekuensi
N : Jumlah responden
%V : Jumlah persentase pemilih variabel
(Ali, 184)
yang terdiri dari option jawaban “ya” atau “tidak”, maka data tersebut
1) Buku pelajaran
3) Majalah
4) Surat kabar
1) Layar terkembang
2) Salah asuhan
3) Siti nurbaya
4) Ateis
5) Karmila
84
1) Kompas
2) Wawasan
3) Suara merdeka
4) Kedaulatan rakyat
5) Jawa pos
1) MOP
2) Gadis
3) Bola
4) Halo
5) Kawanku
1) Terampil berbahasa
2) Terampil berbicara
3) Terampil berekspersi
4) Trampil berargumen
1) MOP
2) Gadis
3) Bola
4) Halo
85
5) Kawanku
1) Terampil berbahasa
2) Terampil berbicara
3) Terampil berekspersi
4) Trampil berargumen
1) Kompas
2) Wawasan
3) Suara merdeka
4) Kedaulatan rakyat
5) Jawa pos
sebagai berikut:
Rata-rata
86
jumlah item x skor tertinggi. Jumlah skor minimal = jumlah item x skor
jawaban terendah adalah 4 dan rentang skor jawaban adalah 20-4 = 16.
Range = 20 - 4 = 16
Range
Banyak kelas
16
= =3
5
87
8 – 10
Cukup suka
4–7
Kurang suka
Tidak suka
jawaban terendah adalah 8 dan rentang skor jawaban adalah 40-8 = 36.
Range = 40 - 8 = 16
Range
Panjang kelas Interval =
Banyak kelas
36
= =6
5
88
terendah adalah 10 dan rentang skor jawaban adalah 50-10 = 40. Dalam
Range = 50 - 10 = 40
Range
Panjang kelas Interval =
Banyak kelas
40
= =8
5
89
Range = 10 - 2 = 8
Range
Panjang kelas Interval =
Banyak kelas
8
= = 1,6
5
90
diukur dengan 11 item sehingga skor jawaban tertinggi adalah 55 dan skor
jawaban terendah adalah 11dan rentang skor jawaban adalah 55-11 = 44.
Range = 55 - 11 = 44
Range
Panjang kelas Interval =
Banyak kelas
44
= =9
5
91
1. Validitas Instrumen
dimaksud.
Moment, Yaitu:
92
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{∑ X − (∑ X )}{(N ∑ Y )}
2 2 2
(Arikunto,1998:160)
Butir angket dikatakan valid jika rxy > r tabel = 0,312 untuk x =5%
diperoleh harga rxy untuk seluruh butir soal lebih besar dari r tabel = 0,312.
2. Reliabilitas Instrumen
yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari suatu hasil pengetesan
k ∑σ b
2
r11 = 1 −
(k − 1) σ 12
93
Keterangan :
k = Banyaknya pertanyaan
∑σ 2
b = Jumlah varian butir
σ 12 = Varian total
(Arikunto, 2002:171)
∑ (x )
2
∑ (x ) − N
2
σ2 =
N
Keterangan :
N =Jumlah responden
(Arikunto, 2002:162)
Instrumen dikatakan reliabel jika harga r11 > r tabel = 0,312 untuk x
lampiran diperoleh harga r11= 0,857 >r tabel =0,312 untuk =5% dengan
proposal.
kelas II
H. Paradigma Penelitian
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal itu karena telah ada tanggapan positif
baik dalam diri siswa terhadap pemilihan dan pemanfaatan buku penunjang
penunjang bagi masa depan mereka akan mempengaruhi pula pada minat baca
bahan belajar bagi dirinya sehingga hal tersebut akan menimbulkan minat
melainkan harus ditanam dan dibina sejak dini, sejak awal mulai dapat
sejak dini diberikan pengertian akan pentingnya buku penunjang dan memilih
Instrumental Input
- Guru-non guru
- Administrasi
manajement
- Kurikulum, sarana
dan prasarana♣
( buku penunjang)
Environmental Input
- Orang tua
Feed back
- Masyarakat
- Lingkungan
Keterangan :
BAB IV
SMA Negeri I Jekulo Kudus berdiri sejak tahun 1998 ditandai dengan
diterimanya siswa baru kelas I pertama kali pada tanggal 17 Juli 1998.
pembangunan gedung dan sarana prasanana yang lain selesai, mulai Januari
1990 siswa kelas I ini pindah di SMA I Jekulo yang beralamat di Jln. Jendral
Adapun kepala sekolah pada waktu itu dijabat oleh Bapak Moersodo
Situasi SMA Negeri I Jekulo Kudus sangat nyaman untuk belajar dan
ditunjang pula oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap yaitu
ruang TU, ruang kepala sekolah, laboratorium fisika dan kimia. Dengan sarana
mengembangkan potensinya secara optimal di sekolah ini. Misi dan visi dari
visi dari SMA Negeri I Jekulo Kudus adalah unggul dalam prestasi, terpuji
Kudus hingga saat ini mencapai 51 guru sedangkan jumlah tenaga tata
siswa kelas II SMA Negeri I Jekulo Kudus. Siswa kelas II berjumlah 7 kelas.
Jumlah populasi seluruhnya ada 280 siswa. Tiap-tiap kelas terdiri dari 40
anak/siswa. Sampel penelitian diambil secara random sampling atau acak dari
guru bidang studi Bahasa Indonesia, dan 6 siswa diambil dari masing-masing
sebagian besar orang tua siswa memiliki status sosial ekonomi menengah ke
bawah dengan mata pencaharian yang cukup beragam mulai dari buruh,
petani, wiraswasta, PNS, sampai TNI dan Polri. Dengan latar belakang anak
didik dari keluarga dengan status ekonomi yang kurang tersebut mendapat
respon secara baik oleh dari pihak sekolah dengan menyediakan kelengkapan
belajar baik buku penunjang maupun bahan bacaan baik itu surat kabar
Alasan f %
Sangat menarik (35 – 40) 0 0,0
Menarik (28 – 34) 76 63,4
Cukup menarik (22 – 27) 37 30,8
Kurang menarik (15 – 21) 7 5,8
Tidak menarik (8 – 14) 0 0,0
Jumlah 120 100
Sumber : Data Penelitian 2005
siswa atau 63,4% siswa memilih bahan bacaan karena isinya menarik. Hal ini
dapat ditunjukkan bahwa para siswa hanya memilih bahan bacaan yang isinya
akan mudah dalam memahami materi yang disajikan, semakin kreatif dan
diantaranya memilih bahan bacaan karena isinya cukup menarik. 7 siswa atau
5,8% siswa diantaranya memilih bahan bacaan karena isinya kurang menarik
dan tidak ada 1 siswapun yang memilih bahan bacaan yang isinya sangat
menarik atau tidak menarik. Lebih jelasnya mengenai alasan pemilihan bahan
Kriteria f %
Sangat suka (17 – 20) 3 2,5
Suka (14 – 16) 47 39,2
Cukup suka (11 – 13) 61 50,8
Kurang suka (8 – 10) 9 7,5
Tidak suka (4 – 7) 0 0,0
Jumlah 120 100
Sumber : Data Penelitian 2005
101
dan surat kabar. Sedangkan 41 siswa atau 39,2% siswa menyatakan suka, 9
siswa atau 7,5% siswa yang menyatakan kurang suka, 3 siswa atau 2,5% siswa
bahan bacaan yang telah mereka baca, berikut ini disajikan grafik distribusi
Kriteria f %
Sangat baik (42 – 40) 2 1,7
Baik (35 – 41) 64 53,3
Cukup baik (27 – 34) 47 39,2
Kurang baik (19 – 26) 6 5,0
Tidak baik (10 – 18) 1 0,8
Jumlah 120 100
Sumber : Data Penelitian 2005
siswa atau 53,3% siswa memanfaatkan buku penunjang dengan baik. Sebagian
yang dirasa masih kurang, sebagai bahan saat mengikuti pelajaran di dalam
kelas, dan sebagai media komunikasi dalam penyelesaian tugas belajar. Dalam
siswa atau 5,0% siswa memanfaatkan buku penunjang dalam kategori kurang
baik, 2 siswa atau 1,7% siswa memanfaatkan buku penunjang dalam kategori
sangat baik dan 1 siswa atau 0,8% siswa memanfaatkan buku penunjang
penunjang oleh siswa kelas II SMA Negeri 1 Jekulo Kudus yang telah
penunjang pada siswa kelas II SMA Negeri 1 Jekulo Kudus dapat dilihat pada
tabel berikut :
Kriteria f %
Sangat baik (8,5 – 10,0) 29 24,2
Baik (6,9 – 8,4) 67 55,8
Cukup baik (5,3 – 6,8) 15 12,5
Kurang baik (3,7 – 5,2) 9 7,5
Tidak baik (2,0 – 3,6) 0 0,0
Jumlah 120 100
Sumber : Data Penelitian 2005
Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
sangat baik, 15 siswa atau 12,5% dalam kategori cukup baik, dan 9 siswa atau
Kriteria f %
Sangat sering (47 – 55) 0 0,0
Sering (38 – 46) 16 14,0
Cukup sering (29 – 37) 52 43,0
Jarang (20 – 28) 46 38,0
Tidak pernah (11 – 19) 6 5,0
Jumlah 120 100
Sumber : Data Penelitian 2005
106
Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini, 42 siswa atau 43,0% siswa memiliki
yang lain yang diberikan guru. 46 siswa atau 38,0% siswa masuk dalam
kategori jarang, 17 siswa atau 14,0% siswa masuk dalam kategori sering dan 6
Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini, ada 101 siswa atau 84,2% siswa
surat kabar dan 84 siswa atau 70,0% siswa senang membaca majalah. Diantara
berbagai jenis bahan bacaan ternyata buku sastra/novel dan surat kabar
merupakan salah satu jenis bahan bacaan yang paling dibaca siswa selain buku
pelajaran.
Jekulo Kudus dalam membaca berbagai sumber bacaan, berikut ini disajikan
jenis novel, surat kabar, majalah, dan buku pelajaran Bahasa Indonesia yang
Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini, 93 siswa atau 77,5% siswa telah
membaca novel salah asuhan, 88 siswa atau 73,3% siswa telah membaca novel
siti nurbaya, 62 siswa atau 51,7% siswa telah membaca novel karmila, 52
siswa atau 43,3% siswa telah membaca novel layar terkembang, dan 36 siswa
atau 30,0% siswa telah membaca novel atheis. Dengan demikian menunjukkan
bahwa judul novel yang paling banyak dibaca siswa adalah novel salah asuhan
dan siti nurbaya, sedangkan yang paling sedikit dibaca siswa adalah novel
atheis.
Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini, 114 siswa atau 95,0% siswa pernah
membaca surat kabar suara merdeka, 106 siswa atau 88,3% siswa pernah
membaca surat kabar wawasan, 85 siswa atau 70,6% siswa pernah membaca
surat kabar kompas, 24 siswa atau 20,0% siswa pernah membaca surat kabar
jawa pos dan 14 siswa atau11,7% siswa pernah membaca surat kabar
yang paling banyak dibaca siswa adalah kompas, wawasan dan suara merdeka.
Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini,110 siswa atau 91,7% siswa pernah
membaca majalah mop, 57 siswa atau 47,5% siswa pernah membaca majalah
gadis, 39 siswa atau 32,5% siswa pernah membaca majalah bola, 11 siswa
atau 9,2% siswa pernah membaca majalah halo dan 10 siswa atau 8,3% siswa
nama majalah yang paling banyak dibaca siswa adalah MOP, gadis dan bola.
110
Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini, 111 siswa atau 92,5% siswa membaca
lembar kerja siswa, 74 siswa atau 61,7% siswa membaca buku terampil
berbicara pembelajaran bahasa dan sastra untuk kelas II SLTA kelas 2, dan 2
buku pelajaran yang paling banyak dibaca siswa adalah buku terampil
siswa kelas II SMA Negeri 1 Jekulo Kudus berusaha untuk memiliki sendiri
Adapun berbagai nama majalah, novel, maupun buku-buku pelajar yang telah
Berdasarkan tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini, 100 siswa atau 63,3% siswa memiliki
majalah mop, kemudian 25 siswa atau 20,8% siswa memiliki majalah gadis
19 siswa atau 15,8% memiliki majalah bola, 10 siswa atau 8,3% siswa
memiliki majalah kawanku dan 6 siswa atau 5,0% siswa memiliki majalah
halo.
Berdasarkan tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa dari 120 siswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini, 90 siswa atau 75,0% siswa memiliki
112
lembar kerja siswa, 51 siswa atau 42,5% siswa memiliki buku terampil
berbicara pembelajaran bahasa dan sastra untuk kelas II SLTA kelas, 7 siswa
atau 5,8% siswa memiliki buku terampil berekspersi pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia, dan 4 siawa atau 3,3% siswa memiliki buku terampil
menunjukkan bahwa jenis buku pelajaran yang paling banyak dimiliki siswa
menjadi responden dalam penelitian ini, 93 siswa atau 77,5% siswa memiliki
surat kabar suara merdeka, 40 siswa atau 33,3% siswa memiliki surat kabar
kompas, 18 siswa atau 15,0% siswa memiliki surat kabar jawa pos, 13 siswa
atau 10,8% siswa memiliki surat kabar wawasan, dan 9 siswa atau7,5% siswa
bahwa nama surat kabar yang paling banyak dimiliki siswa kelas II SMA
H. Pembahasan
belajar mengajar dalam bentuk tatap muka sering kali tidak dapat
keterbatasan waktu dan luasnya materi yang harus disampaikan kepada siswa.
Oleh karena itu siswa dituntut aktif dalam upaya pengayaan pegetahuan dan
selain itu buku penunjang dapat membangkitkan wawasan pikir dan mengasah
Untuk lebih jelasnya akan dibahas persub variabel yaitu sebagai berikut:
bahan bacaan yang disukai dan berusaha memiliki berbagai sumber bahan
penunjang baik itu buku pelajaran, surat kabar, buku sastra/novel, surat
hiburan saja seperti buku sastra/novel dan majalah, akan tetapi mereka
Dilihat dari telah bervariatifnya jenis bahan bacaan yang dibaca siswa
merupakan salah satu aktifitas yang telah menjadi bagian dari kebutuhan
hidupnya. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya siswa yang cukup suka
menambah pengetahuan dan wawasan bagi siswa sebagai suatu jalan untuk
kategori cukup sering. Hal ini dinyatakan oleh sebagian besar siswa
(43,0%). Kegiatan membaca siswa ini biasanya mereka lakukan pada saat-
saat waktu kosong, maupun pada saat mendapatkan tugas belajar mandiri
bacaan yang disenangi siswa adalah buku pelajaran (84,2%), yang paling
yang paling banyak dimiliki siswa yaitu majalah MOP (63,3%), dan buku
asuhan, siti nurbaya, karmila, layar terkembang dan atheis. Banyak siswa
yang gemar membaca surat kabar wawasan, suara merdeka dan kompas.
Banyak siswa yang gemar membaca majalah mop, gadis dan bola, serta
banyaknya siswa yang gemar membaca lembar kerja siswa, buku terampil
SLTA.
117
BAB V
A. Simpulan
sebagaian besar siswa hanya memilih bahan bacaan yang menarik saja
Indonesia oleh sebagian besar siswa kelas II SMA Negeri 1 Jekulo Kudus
suka (50,8%). Dilihat dari telah bervariatifnya jenis bahan bacaan yang
mereka lakukan merupakan salah satu aktivitas yang telah menjadi bagian
Kudus telah baik, hal ini ditunjukkan dari sebagian besar siswa yang suka
B. Saran
meningkat.
penujang yang baru dalam kategori cukup tersebut, maka para siswa
majalah maupun yang lain secara lengkap agar minat siswa untuk
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, 2000. Kesesuaian Antara Bahan Ajar Apresiasi Sastra dalam Buku Pintar
Berbahasa Indonesia Dan GBPP Kurikulum SLTP 1994. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Anonim. Buku Panduan Semarang Book Fair & Library Expo 2004. Ikatan
Penerbitan Indonesia Cabang Jawa Tengah.
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. Jakarta: Balai
Pustaka.
Depdikbud. 1994. Kurikulum 1994 SMU: GBPP Mata Pelajaran Bahasa Dan
Sastra Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Fadli. Hak Cipta terpelihara 2003 @ Unit Pendidikan, Bhd. http/www. Geogle.
com : Hal : 8. Berita Harian Sdn.
Guntur, Henry. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
121
Husen, Akhlan, dkk. 1997. Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa Indonesia.
Jakarta : Depdikbud.
Kamdi, JS. 2003. Terampil Berbicara Pembelajaran Bahasa dan Sastra Untuk
SLTA Kelas II. Grasindo
Kamdi, JS. 2003. Terampil Beragumen Pembelajaran Bahasa dan Sastra Untuk
SLTA Kelas III. Grasindo.
Rahayu, Eny. 2000 Kesesuaian Bahan Pelajaran Kalimat Dalam Buku Pelengkap
Penuntun Belajar Bahasa Indonesia Jilid I Dengan Bahan Pelajaran.
122
Rahayu, Sri. 1996. Peranan Majalah Anak Terhadap Minat Baca Peserta Didik
SD Kelas V Di Kelurahan Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. FIP
IKIP: Yogyakarta.
Rahmad, Jamaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahman, Abdul. 1982. Minat Baca Murid SD Di Jawa Timur. Malang: Protek
Penelitian Dan Sastra.
Seels, Barbara dan Rita. C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran, Definisi dan
Kawasannnya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta.
Subi, Utik. 1996. Studi Eksplorasi Tentang Kebutuhan Bacaan Pada Masyarakat
Desa di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. FIP IKIP Yogyakarta.
Sudjana, Nana 1989. Dasar-dasar Proses Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru.
Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grassindo.
Sukarno, Thomas. 2001. Strategi Belajar Mengajar III (Manajemen Kelas dan
Interaksi Belajar Mengajar). Universitas Negeri Semarang: FIP
Tarigan, Djago. dkk .1988. Buku Materi Pokok Telaah Buku Teks SMTA PINA A
443/2 SKS/ Modul 1-3. Jakarta: Karunika.
Tarigan, Djago. dkk .1988. Buku Materi Pokok Telaah Buku Teks SMTA PINA A
443/2 SKS/ Modul 1-3. Jakarta: Karunika
.
Taya Paemboman. 1981. Penyediaan buku bacaan anak-anak SD. Analisis
Pendidikan. P dan K.
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Kelas :
3. Nomor Absen :
4. Alamat Rumah :
B. Pertanyaan
1. Buku apa saja yang Anda baca untuk menunjang belajar mata pelajaran
b. Suka Sekali
c. Suka
d. Kurang Suka
e. Tidak Suka
b. Suka Sekali
c. Suka
d. Kurang Suka
127
e. Tidak Suka
b. Suka Sekali
c. Suka
d. Kurang Suka
e. Tidak Suka
b. Suka Sekali
c. Suka
d. Kurang Suka
e. Tidak suka
10. Majalah apa saja yang Anda miliki untuk menunjang belajar mata
a. Mop
b. Gadis
c. Bola
d. Helo
e. kawanku
11. Buku pelajaran / buku pengetahuan yang Anda miliki untuk menunjang
Bahasa Indonesia
a. Terampil berbahasa
Indonesia
b. Terampil berbicara
pembelajaran bahasa
dan sastrauntuk SLTA
kelas 2
c. Terampil berekspresi
pembelajaran bahasa
Indonesia dan sastra
Indonesia
d. Terampil beragumen
pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia
e. Lembar Kerja Siswa
a. Kompas
b. Wawasan
c. Suara Merdeka
d. Kedaulatan rakyat
e. Jawa pos
13. Apa kriteria Anda tentang pemilihan buku penunjang (bahan bacaan )
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Cukup menarik
d. Kurang menarik
e. Tidak Suka
14. Apakah Anda lebih tertarik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
a. Sangat Tertarik
b. Tertarik
c. Cukup tertarik
d. Kurang tertarik
e. Tidak tertarik
a. Sangat Faham
b. Faham
c. Cukup Faham
d. Kurang Faham
e. Tidak Faham
16. Apakah Anda tidak bosan dengan menggunakan buku penunjang (bahan
a. Sangat Bosan
130
b. Bosan
c. Cukup Bosan
d. Biasa Saja
e. Tidak Bosan
pelajaran?
a. Sangat Termotivasi
b. Termotivasi
c. Cukup Termotivasi
d. Kurang Termotivasi
e. Tidak Termotivasi
18. Dengan buku penunjang apakah dapat meningkatkan prestasi belajar dan
20. Apakah buku penunjang yang ada di kelas Anda sudah memadai?
a. Sangat Memadai
b. Memadai
c. Cukup Memadai
d. Kurang Memadai
e. Tidak Memadai
a. Selalu memanfaatkan
b. Sering memanfaatkan
c. Kadang-kadang memanfaatkan
d. Jarang memanfaatkan
a. Selalu memanfaatkan
b. Sering memanfaatkan
c. Kadang-kadang memanfaatkan
d. Jarang memanfaatkan
23. Apakah buku penunjang dapat Anda jadikan sebagai media pembelajaran
bahasa Indonesia ?
Indonesia
a. Selalu memanfaatkan
b. Sering memanfaatkan
c. Kadang-kadang memanfaatkan
d. Jarang memanfaatkan
25. Dalam proses pembelajaran selama satu bulan, ada berapa pokok bahasan
Perpusakaan ?
b. 3 pokok bahasan
c. 2 pokok bahasan
d. 1 pokok bahasan
e. tidak ada
133
26. Apakah Anda sering mengunjungi Perpustakaan atau Taman baca yang
b. ya, sering
d. ya, kadang-kadang
e. Tidak pernah
b. ya, bermanfaat
e. Tidak bermanfaat
Perpustakaan lainnya?
b. ya, aktif
e. Tidak aktif
29. Dengan adanya buku penunjang yang diperlukan untuk kegiatan proses
a. Selalu dipakai
b. sering dipakai
c. kadang-kadang dipakai
d. jarang dipakai
30. Apakah menurut Anda pemanfaatan buku penunjang di kelas Anda sudah
efektif?
a. Sangat efektif
b. Efektif
c. Cukup Efektif
d. Kurang Efektif
e. Tidak Efektif
31. Apakah guru Anda memberikan tugas kepada Anda untuk membaca buku-
di Perpustakaan ?
135
perpustakaan
perpustakaan
penunjang di perpustakaan
perpustakaan
penunjang di perpustakaan
Frekuensai Pemanfaatan
33. Berapa jam Anda melakukan kegiatan membaca bahan bacaan dalam
sehari ?
a. > 3 jam
b. 3 jam
c. 2 jam
d. 1 jam
e. <1 jam
a. > 3 kali
136
b. 3 kali
c. 2 kali
d. 1 kali
e. Tidak pernah
35. Berapa jam waktu khusus yang diberikan sekola kepada Anda untuk
a. 1 minggu sekali
b. 2 minggu sekali
c. 3 minggu sekali
d. Sebulan sekali
e. Tidak ada
36. Apakah guru Anda menerapkan belajar mandiri dalm pembelajaran bahasa
Indonesia?
e. Tidak pernah
37. Apakah Anda selalu untuk memanfaatkan bahan bacaan apabila Anda
e. Tidak pernah
d. ya, kadang-kadang
e. Tidak pernah
39. Berapa kali sekolah Anda menerbitkan buletin atau majalah dinding ??
b. 3 kali setahun
c. 2 kali setahun
d. 1 kali setahun
e. Tidak pernah
40. Berapa kali perpustakaan sekolah Anda menerbitkan daftar buku yang
lengkap ?
b. 3 kali setahun
c. 2 kali setahun
d. 1 kali setahun
138
e. Tidak pernah
41. Berapa kali dalam sebulan Anda mendapat tugas membuat sinopsis buku
a. > 4 kali
b. 3 kali
c. 2 kali
d. 1 kali
e. Tidak pernah
42. Berapa kali dalam sebulan Anda mendapat tugas untuk membaca buku di
perpustakaan sekolah ?
a. > 4 kali
b. 3 kali
c. 2 kali
d. 1 kali
e. Tidak pernah
43. Berapa kali dalam sebulan Anda mendapat tugas untuk menjawab
a. > 4 kali
b. 3 kali
c. 2 kali
d. 1 kali
e. Tidak pernah