You are on page 1of 3

Analisis Majas

pertentangan
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia
Majas Pertentangan adalah kata-kata
berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh
pembicara atau penulis dengan maksud untuk
memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya
kepada pembaca atau pendengar. Yang termasuk majas
pertentangan antara lain :

1. Paradok
adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya tidak
karena obyek yang dikemukakan berbeda.
– Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
1. Antitesis
adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan
kata yang belawanan maknanya.
– Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
semuanya mempunyai kewajiban terhadap
keamanan bangsa.
1. Litotes
adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan
sesuatu dengan tujuan merendahkan diri.
– Contoh : Mampirlah ke gubukku!
1. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan
SMAN 1
kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
– Contoh : Keramah-tamahan yang bengis.
1. Histeron Prosteron
Sumedang
adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau
kebalikan dari sesuatu yang wajar.
– Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di
tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya.
1. Okupasi
adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap
sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
– Contoh : Minuman keras dapat merusak jaringan system syaraf, tetapi
banyak anak yang mengkonsumsinya.

You might also like