You are on page 1of 11

AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN GUNA MENCEGAH DISINTEGRASI

BANGSA INDONESIA

Oleh:

Tanto Alfiathur Nugroho

Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

Studi Kajian Strategis Ketahanan Nasional Peminatan Defence Management

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Era globalisasi saat ini ditandai dengan munculnya revolusi Triple T (3T)
yang mengancam dunia, tidak terkecuali Indonesia. Revolusi itu mengambil
bentuknya pada transportation, telecommunication and travel/tourism.
Hubungan antar pribadi dan kelompok sudah sedemikian dekat sehingga batas-
batas antar wilayah menjadi kabur (borderless area). Kejadian yang berlangsung
di suatu wilayah dapat dilihat atau dideteksi di wilayah lain hanya dalam hitungan
detik. (Sujatno Adi, 2009: 23).

Sehubungan dengan era globalisasi tersebut mantan Sekjen PBB Kofi A.


Annan mengidentifikasikan bentuk ancaman atau bahaya secara global yang
dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia saat ini, yaitu:

a. Ancaman sosial ekonomi termasuk kemiskinan, penyakit menular


dan kerusakan lingkungan

1
b. Konflik antar Negara

c. Konflik internal termasuk perang saudara, genosida dan kekejaman


berskala besar lainnya

d. Senjata nuklir, radioplogi, kimia dan biologi

e. Terorisme dan

f. Kejahatan antar lintas negara yang terorganisir.

Identifikasi tersebut diatas juga tidak menutup kemungkinan akan


mengancam keutuhan Negara Republik Indonesia, apabila kita sebagai
komponen bangsa tidak siap mensiasatinya. Mungkin ancaman ini telah kita
rasakan dengan berbagai contoh kejadian yang tidak bisa dianggap enteng
seperti terjadinya konflik horizontal di Aceh, Papua, Maluku, Poso, NTB dan
berbagai daerah lain. Bahkan pada tataran terkecil sudah sering kita lihat, kita
dengan adalah sering terjadinya perkelahian antar warga, perkelahian antar
mahasiswa, perkelahian antar pelajar.

Yang lebih controversial lagi, kita masih ingat beberapa tahun silam terjadi
perkelahian antar anggota DPR dalam suatu persidangan memperjuangkan
nasib rakyat. Bahkan berita terjadinya para anggota dewan lupa menyanyikan
lagu Indonesia Raya dalam mengawali pidato Presiden dalam menyambut hari
kemerdekaan 17 Agustus 2009. Ini adalah suatu kejadian yang membuat kita
mengelus dada, sejauh manakah para wakil rakyat mengerti, memahami dan
melaksanakan nilai-nilai apa itu wawasan kebangsaan. Mungkinkah hal ini
sebagai bibit terjadinya perpecahan bangsa?

2. Identifikasi masalah

2
Berdasarkan latar belakang masalah diatas teridentifikasi permasalahan
meliputi pentingnya kita mengetahui pengertian wawasan kebangsaan, integritas
dan ancaman disintegrasi bangsa. Setelah variable tersebut diketahui maka
menjadi agenda bagaimana cara mengimplementasikan atau
mengaktualisasikan wawasan kebangsaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

3. Rumusan masalah

Bagaimanakah mengaktualisai wawasan kebangsaan guna mencegah


disintegrasi bangsa

4. Tujuan

a. Mengetahui pengertian wawasan kebangsaan

b. Mengetahui pengertian intergritas dan disintegrasi bangsa

c. Mengetahui aktualisasi wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-


hari

5. Sistematika

a. Pendahuluan

b. Pembahasan

3
c. Penutup

B. Pembahasan

1. Pengertian wawasan kebangsaan

Menurut Prof. Muladi Gubernur Lemhannas RI, beliau meyampaikan


bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya , mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kesatuan atau integrasi nasional bersifat cultural dan tidak hanya bernuansa
structural mengandung satu kesatuan ideology, kesatuan politik, kesatuan social
budaya, kesatuan ekonomi dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan”
dan “Kebangsaan” dan secara etimologi istilah wawasan berarti hasil mewawas,
tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1989). Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan
Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai
tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai
kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, serta
mengenai diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka,
berdaulat, dan bermartabat serta dijiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaan
dalam mencapai tujuan nasional sehingga kesejahteraan dapat diwujudkan bagi
bangsa Indonesia dan bisa ikut dalam setiap kegiatan ketertiban dunia.

4
Wawasan adalah kemampuan untuk memahami cara memandang
sesuatu konsep tertentu yang direfleksikan dalam perilaku tertentu sesuai
dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung di dalamnya. Kebangsaan
berasal dari kata bangsa yang mengandung arti ciri yang menandai golongan
bangsa tertentu dan mengandung arti kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989), sehingga kebangsaan adalah
tindak tanduk kesadaran dan sikap yang memandang diri sebagai suatu
kelompok bangsa yang sama dengan keterikatan sosio-kultural yang disepakati
bersama.

Disamping itu wawasan kebangsaan adalah suatu wawasan yang


mementingkan kesepakatan, kesejahteraan, kelemahan dan keamanan bangsa
sebagai titik tolak dalam berfalsafah berencana dan bertindak. Wawasan
kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang
mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami
keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan
bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.

Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan


kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta
pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan
nasional. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam
tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa
lain di dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan
semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas
kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang
tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.

2. Pengertian Integritas dan disintegrasi nasional

5
Integritas Nasional identik dengan integritas bangsa yang mempunyai
pengertian suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial
budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau
bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) yang harus dapat menjamin
terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan
bersama sebagai suatu bangsa. Integritas nasional sebagai suatu konsep dalam
kaitan dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berlandaskan pada aliran pemikiran/paham integralistik yang
dicetuskan oleh G.W.F. Hegl (1770-1831).

Pengertian ini berhubungan dengan paham idealisme untuk mengenal dan


memahami sesuatu harus dicari kaitannya satu dengan yang lain. Dan untuk
mengenal manusia harus dikaitkan dengan masyarakat di sekitarnya dan untuk
mengenal suatu masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses sejarah.

Istilah Integritas Nasional terdiri dari dua kata yaitu “Integritas” dan
“Nasional”. Istilah “integritas” mempunyai arti “mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan kewibawaan” (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2005),
sedangkan istilah “nasional” mempunyai arti kebangsaan, bersifat bangsa sendiri
yang meliputi suatu bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989), berupa
adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah/daerah.
Integritas nasional wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa Indonesia
dalam kehidupan bernegara (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2008).

Setelah pengertian integrasi kita dikupas di atas, maka disintegrasi


bangsa dapat dikatakan lawan arti dari integrasi bangsa. Disintegrasi bangsa
sangat membahayakan keberadaan Negara ini dalam percaturan kehidupan
bernegara di dunia. Dapat diartikan pula kondisi pecahnya kesatuan dan
persatuan bangsa kita. Persatuan dan kesatuan ini dapat dilihat dalam kontek
kewilayahan maupun kebangsaan yang meliputi kesatuan ekonomi, politik, social
budaya, ideology dan pertahanan keamanan.

6
3. Konsep Integritas Nasional Indonesia

Pemahaman integritas yang dianut oleh bangsa Indonesia bersumber dari


pemikiran Mr. Soepomo yang disampaikan pada sidang BPUPKI pada tahun
1945 yang merupakan salah satu aliran dalam teori tentang negara bahwa
negara dibentuk tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan
tetapi untuk menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan.

Negara adalah suatu masyarakat yang integritas, semua golongan, semua


bagian, semua anggota berhubungan erat satu sama lain dan merupakan
persatuan masyarakat yang organis untuk penghidupan bangsa seluruhnya
karena negara tidak memihak kepada satu golongan yang paling kuat, atau yang
paling besar, tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat tetapi
negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan
yang tidak dapat dipisahkan.

4. Aktualisasi

Wawasan Kebangsaan Indonesia dalam kerangka Negara Kesatuan


Republik Indonesia berkembang dan mengkristal dalam perjalanan sejarah
bangsa Indonesia. Wawasan Kebangsaan Indonesia mengamanatkan kepada
seluruh bangsa Indonesia agar menempatkan persatuan, kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan. Disamping itu adalah sanggup serta rela berkorban untuk
kepentingan bangsa Indonesia dengan cara memupuk penghargaan terhadap
martabat manusia, cinta kepada tanah air dan bangsa, demokrasi dan
kesetiakawanan social. Namun pengembangan rasa persatuan ini tetap harus
berasaskan Bhinneka Tunggal Ika .

7
Dalam hal wawasan global dan kawasan, bangsa Indonesia harus
proaktif dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan strategik karena
dengan wawasan kebangsaan, Indonesia harus dapat memberi contoh bagi
bangsa lain dalam membina identitas, kemandirian dan menghadapi tantangan
dari luar tanpa konfrontasi dan harus dapat meyakinkan bangsa lain bahwa
eksistensi bangsa bukan merupakan sumber konflik dalam pergaulan umat
manusia namun merupakan asset yang diperlukan dalam mengembangkan
nilai kemanusiaan yang beradab.

Telah kita ketahui bahwa Integritas Nasional identik dengan integritas


bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembauran
berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan
identitas nasional atau bangsa yang harus dapat menjamin terwujudnya
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama
sebagai suatu bangsa. Pemahaman integralistik yang dianut oleh bangsa
Indonesia bersumber dari pemikiran Mr. Soepomo yang disampaikan pada
sidang BPUPKI pada tahun 1945 yang merupakan salah satu aliran dalam teori
tentang negara bahwa negara dibentuk tidak untuk menjamin kepentingan
seseorang atau golongan tetapi untuk menjamin kepentingan masyarakat
seluruhnya sebagai persatuan

Bahwa integritas nasional dapat dipahami dari dua segi yaitu integritas
nasional secara vertikal dan integritas nasional secara horizontal. Integritas
nasional secara vertikal membahas cara mempersatukan pemerintah nasional
dengan rakyat yang tersebar dalam daerah yang luas, karena rakyat hidup di
bawah kepemimpinan pemimpin masing-masing, yang berarti mempersatukan
kepemimpinan pemerintah di tingkat pusat dengan kepemimpinan pemerintah
di tingkat daerah dengan empat tugas konstitusional yang bersifat abadi dari
pemerintah Indonesia. Integritas nasional secara horizontal adalah tantangan
bagaimana merealiasikan persatuan rakyat yang majemuk, hidup dalam

8
berbagai golongan primordial yang beraneka ragam nilai, lembaga, adat
kebiasaan, sehingga merasa sebagai bagian dari satu bangsa yang sama.

Makna dari wawasan kebangsaan dan integritas nasional seperti telah


diuraikan diatas haruslah dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari
dalam berbagi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Adalah menjadi
isapan jempol belaka seandainya kita memahami teori tentang kenegaraan
maupun kebangsaan namun tidak diaktualisasikan untuk kemajuan bangsa. Hal
inilah yang menjadi tantangan tidak hanya bagi setiap penyelenggara Negara
namun juga oleh seluruh bangsa Indonesia.

Pemahaman dan aktualisasi wawasan kebangsaan di dalam komponen


kehidupan berbangsa dan bernegara seyogyanya dilakukan secara terencana,
terprogram dan berkelanjutan. Paling tidak wawasan ini harus dimuatkan dalam
setiap gerak program pembangunan nasional dan kebijakan-kebijakan berupa
undang-undang serta peraturan-peraturan yang lain yang selalu dibuat oleh
pemerintah bersama DPR. Hal ini dilakukan dalam kerangka mencegah
kegagalan pencapaian integritas bangsa.

Kegagalan kita dalam mewujudkan integritas inilah yang kita sebut


sebagai disintegrasi bangsa atau terjadinya perpecahan bangsa. Oleh karena
itu perlu dilakukan program-program nyata yang mampu menyentuh sampai ke
akar rumput kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Bagaimana
mencapainya, kata kuncinya adalah kerjasama antar komponen bangsa.
Kerjasama dan secara bersama-sama, satu pemahaman, satu semangat dalam
mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini akan menyadarkan kita sebagai warganegara akan pentingnya
kebersamaan dan solidaritas social yang mana bersumber dalam nilai-nilai
perekat bangsa kita yaitu Pancasila, UUD 1945, keutuhan Negara kesatuan
Republik Indonesia dan sesanti bhineka tunggal ika.

9
C. Penutup

1. Kesimpulan

a. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai


diri dan lingkungannya , mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat cultural dan tidak
hanya bernuansa structural mengandung satu kesatuan ideology,
kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi dan kesatuan
pertahanan dan keamanan.

b. Integritas nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran


berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989) yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan,
keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai
suatu bangsa

c. Disintegrasi nasional adalah proses perpecahan berbagai aspek


kehidupan bangsa sehingga terjadi ketidakterjaminnya keselarasan,
keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan nasional.

d. Aktualisasi wawasan kebangsaan dalam mencegah disintegrasi bangsa


adalah realisasi dari pemahaman tentang wawasan kebangsaan dalam
kehidupan sehari-hari di berbagai komponen kehidupan bangsa.

10
2. Saran

a. Pembangunan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air, semangat


persatuan dan kesatuan harus ditanamkan sejak dini dalam seluruh
lapisan masyarakat dan para penyelenggara Negara.

b. Pembuatan kebijakan dan program pembangunan seyogyakan bermuatan


dan berasas tujuan sebagai pemersatu wilayah, ideology, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan nasional.

c. Peningkatan kesejahteraan dan keamanan menjadi kata kunci


tercapainya wawasan kebangsaan yang diharapkan, demikian juga
sebaliknya keberhasilan penanaman, penerapan dan aktualisasi wawasan
kebangsaan akan mampu membantu tercapainya kesejahteraan dan
keamanan nasional.

Daftar Pustaka

1. Muladi dan Adi Sujatno, Kepemimpinan Nasional, PT Wahana Semesta


Intermedia, Jakarta 2009

2. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

3. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

4. dll

11

You might also like