You are on page 1of 14

AL ‘ADAT AL ASYRU LI ASY SYAKHSHIYYAH AN NAJIHAH

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di—Ibnu Sa’di—dalam Al Wasa’il al Mufidah Fi al Hayat al


Saidah (Sarana-sarana Penting untuk Menggapai Hidup Bahagia) :
Sesungguhnya manusia dalam kehidupan ini bersandar pada prinsip sebagai berikut :
1. Faktor tepenting dan paling utama bagi kebahagiaan dan kesuksesan manusia adalah iman
kepada Alloh swt dan amal saleh. An Nahl 16:97
2. Berbuat baik kepada sesama makhluk, baik dengan perkataan maupun perbuatan serta dengan
berbagai macam kebaikan
3. Menekuni satu pekerjaan tertentu atau ilmu tertentu yang bermanfaat, membiasakan diri untuk
melakukan hal-hal yang bermanfaat dan berusaha untuk mewujudkan kebahagiaan atau
kesuksesan yang diinginkan.
4. Memusatkan konsentasi pada pekerjaan yang dilakukan hari ini dan memalingkannya dari
pekerjaan yang akan dilakukan di hari-hari mendatang, serta membersihkan pikian dari
kesedihan atas perbuatan yang dilakukan di masa lalu.
5. Memperbanyak zikir kepada Alloh swt
6. Mengingat-ingat seluruh nikmat yang telah dikaruniakan Alloh baik yang tampak maupun yang
tidak.
7. Berusaha menghilangkan factor-faktor yang dapat mendatangkan kesedihan dan berusaha
mendapatkan factor-faktor yang dapat mendatangkan kebahagiaan.
8. Berusaha meningkatkan kekuatan hati dan menjauhkannya dari khayalan atau angan-angan
yang disebabkan oleh pikiran yang kotor.
9. Memprioritaskan pekerjaan yang tepentng dan bermanfaat.

Kebiasaan dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Manusia


Ar Ra’d 13:11
“Jiwa manusia seperti anak kecil, jika Anda membiarkannya maka ia tumbuh dewasa, namun masih
suka menyusu.
Jika anda menyapihnya, maka ia pun akan tersapih”

“Tanamlah suatu perbuatan dan tuailah suatu kebiasaan


Tanamlah suatu kebiasaan dan tuailah suatu perilaku
Tanamlah suatu perilaku dan tuailah suatu keberuntungan”

Unsur-unsur kebiasaan :
- Pengetahuan : pengetahuan yang bersifat teoretis mengenai sesuatu yang ingin dikerjakan
- Keinginan : adanya motivasi atau kecenderungan untuk melakukan sesuatu
- Keahlian : kemampuan untuk melakukannya.

MEMBANGUN KEBIASAAN YANG BERMANFAAT DAN


MENGHINDARI KEBIASAAN YANG TIDAK BERMANFAAT

KERANGKA KESUKSESAN UMUM


Katakanlah, “Bekerjalah kamu, niscaya Alloh dan Rosul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu. (At Taubah 9:105)

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik budi pekertinya. HR Bukhori

Kesuksesan seseorang baik dalam pekerjaan, maupun kehidupan pribadinya sangat tergantung pada
tiga aspek utama:
- aspek pandangan hidup (visi)
lahir empat macam kebiasaan
• berusaha untuk mencapai keunggulan
• menentukan tujuan
• membuat rencana
• menyusun prioritas
- aspek keahlian
lahir tiga macam kebiasaan
• konsentrasi (focus)
• manajemen waktu
• berjuang melawan diri sendiri
- aspek hubungan dengan sesama
lahir tiga macam kebiasaan
• keahlian berkomunikasi
• berpikir positif (positif thinking)
• keseimbangan

Bagaimana kita memindahkan konsep Islam yang sangat komprehensif ke dalam perilaku kita sehari-
hari?
1. Membangun moto (misi) hidup yang jelas, yang dapat mengarahkan kehidupan kita
Ciri2 moto yang bagus :
• Moto (misi) harus mencerminkan nilai-nilai Islam yang terpenting
• Moto (msi) harus mencerminkan perhatian dan prioritas anda, baik dalam kehidupan pibadi,
rumah tangga, kehidupan, masyarakat, pekerjaan maupun tugas2.
• Moto (misi) harus singkat sehingga mudah dipahami dan diingat, yaitu dengan ditulis dalam
satu kalimat atau beberapa kalimat.
• Moto (misi) harus dibuat oleh diri sendiri, dan usahakan tidak meminta bantuan kepada
orang lain.
• Moto (misi) harus enjadi dasar pijakan bagi kesepuluh kebiasaan yang sangat dibutuhkan
dalam mewujudkan kebahagiaan dan kesuksesan.

Manfaat Menyusun Moto (misi) Hidup


• membantu dalam menentukan nilai, prinsip, dan focus penting yang anda harapkan dapat
menjadi paying bagi kehidupan anda.
• Membantu dalam mengkonsentrasikan perhatian untuk melakukan hal-hal yang menjadi
prioritas-prioritas utama dalam kehidupan anda.
• Membantu dalam menentukan tujuan-tujuan kehidupan anda dan memberikan gambaran
tentang metode-metode yang dapat digunakan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut.
• Membantu dalam menyeimbangkan berbagai prioritas tersebut

Langkah-langkah mempersiapkan moto/visi


• berpikir (perenungan)
• menulis ( point-point ditulis secara acak, tanpa disusun)
• menyusun point2 tersebut (sesuai dnegan urutan kepentingan dan prioritas)
• meringkas
• bentuk akhir
Ingat Segitiga Moto/Misi

Iman

Moto/Misi
Hidup

Pekerjaan Hubungan dengan


Sesama Manusia
2. Berinteraksi secara aktif dengan kondisi zaman dan tempat guna mewujudkan tujuan tersebut

Misi Hidup Anda


(Idealisme)

Tanpa Batas
Kebiasaan
Manusia
Sukses
10
Kondisi Sekarang
(Tataran Aplikasi)

A. BERUSAHA MENCAPAI KEUNGGULAN


ƒ Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu besegera dalam (mengerjakan)
perbuatan-perbuatan yang baik. (Al Anbiya 21:90)
ƒ Iman memiliki 70 cabang lebih. Cabang yang tertinggi adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Alloh, dan cabang yang terendah adalah menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari
jalan. Malu merupakan cabang iman. (HR Bukhari Muslim)
ƒ Orang yang paling dekat diantara kalian denganku di Hari Kiamat adalah orang yang paling
baik akhlaqnya (HR Tirmidzi)
ƒ Sesungguhnya Allah suka jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu pekerjaan, maka
hendaknya ia menyempurnakannya (HR Baihaqi)

Tiga aspek penting kebiasaan berusaha mencapai keunggulan


1. Selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan
2. Selalu beusaha untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan dalam bidang tertentu,
produktivitas, optimalisasi, dan efektivitas dalam pekerjaan atau profesi.
3. Selalu berusaha untuk meningkatkan hubungan yang positif dengan orang lain.

Sumber kebahagiaan dalam kehidupan manusia :


1. Ridho Alloh swt (berusaa untuk mencapai keunggulan dalam aspek iman)
2. Melakukan pekerjaan secara sempurna dan menyelesaikan segala urusn satu persatu (berusaha
untuk mencapai keunggulan dalam aspek pekerjaan atau keahlian)
3. Membantu orang lain dengan cara menjaga etika dalam bergaul dengan orang lain, berbuat baik
kepadanya dan mengorbankan sebagian waktu, usaha, dan harta untuk kepentingannya
(berusaha mencapai keunggulan dalam aspek hubungan dengan sesama manusia)

Langkah2 Mengembangkan Kebiasaan “Berusaha Mencapai Keunggulan”


1. Mengenal diri sendiri
2. Menentukan standar-standar tertinggi
3. Membangun prinsip itqon (profesionalisme)
4. Menemukan hal baru (inovasi)

B. MENENTUKAN TUJUAN
ƒ Barang siapa yang mengerjakan amal kebaikan seberat zarahpun, niscaya Dia akan melihat
balasannya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarahpun, Dia akan
melihat balasannya pula (Al Zalzalah 99:7-8)
ƒ Kesuksesan dalam berbagai bentuk dan tingkatannya dipusatkan pada dua hal, yaitu tujuan
dan sarana (cara)
ƒ Orang yang sukses adalah orang yang berjalan menuju tujuannya melalui tujuan-tujuan kecil.
ƒ Tidak ada harapan terhadap kesuksesan sekecil apapun bagi orang yang hidup tanpa satu
tujuan yang dipandangnya dan tanpa mimpi-mimpi yang ingin diwujudkannya.
Macam tujuan dilihat dari sumbernya :
1. Tujuan-tujuan Ketuhanan
2. Tujuan-tujuan sosial
3. Tujuan-tujuan individual

Kriteria Tujuan yang baik :


1. Tujuan yang membuat merasa
tertantang, tapi merasa yakin dapat
mewujudkannya
2. Tentukan batas-batas tujuan dengan
syarat dapat diukur atau
dikategorikan
3. Jadikan tujuan-tujuan saling terkait
antara yang satu dengan yang lain
4. Buat tujuan secara luwes
5. Tentukan tanggal tertentu yang
menjadi batas pencapaian tujuan

Jelas dan Spesifik Î Dapat diukur Î Realistis Î Optimal Î Batas waktu ditentukan

C. MENYUSUN PRIORITAS
ƒ Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman (An Nisa 4:103)
ƒ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
ƒ (At Tahrim 66:6)
ƒ Berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan (Al Baqoroh 2:148)
ƒ Ketahuilah, sesungguhnya ada amalan siang hari yang tidak Alloh terima pada malam hari dan
ada pula amalan malam hari yang tidak Dia terima pada siang hari (Wasiat Abu Bakar kepada
Umar)

Prioritas Jenis Pekerjaan


Penting Sekal Penting Tidak Penting
Tidak Dapat ditunda
Dapat Ditunda

Teori Pareto 80/20


“80 persen dari tujuan, tugas & kegiatan yang kita lakukan, hanya terfokus pada 20 persennya
saja”

Petunjuk penting dalam menyusun prioritas


1. Prioritas tidak boleh datang dari sesuatu yang kosong, harus berdasar pada kebiasaan pribadi
sukses, yakni mencapai keunggulan melalui moto/misi hidup dan kebiasaan menentukan tujuan.
2. Kebiasaan menyusun prioritas harus dilakukan pada semua jenis tujuan (jangka panjang,
menengah, maupun pendek)
3. Efektivitas dan optimalisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan waktu yang tersedia guna
mewujudkan sejumlah prioritas sesuai dengan kemampuan kita.
4. Orang yang paling utama dalam menentukan priorita kita adalah diri kita sendiri.
5. Ada prioritas tetap (yang berkaitan dengan aspek ibadah) dan prioritas tidak tetap (berkaitan
dengan pekerjaan, kondisi sosial dll)
6. Bersiap untuk selalu mengubah jenis dan tingkat prioritas. Hal ini dikaitkan dengan batas akhir
waktu penyelesaiannya sudah dekat atau karena perkembangan lainnya.
7. Bertanya “ Apa yang dapat saya kerjakan sekarang dan dapat mendekatkan saya kepada tujuan2
saya?”, “Hal apa yang bermanfaat bagi waktu saya sekarang ini?”
8. Belajar&berani untuk mengatakan “TIDAK” untuk menolak pekerjaan2 dan tugas2 yang tidak
bermanfaat dan kita tidak dapat memenuhinya.
9. Biasakan membawa agenda atau jadwal aktivitas harian yang dapat membantu dalam
menentukan prioritas.
D. MERUMUSKAN RENCANA
ƒ Yusuf berkata, “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa
yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan” (Yusuf
12:48)
ƒ Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (Al Anfal 8:60)
ƒ Ya’qub berkata, ‘Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu
gerbang dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain” (Yusuf 12:67)
ƒ Ikatlah, lalu bertawakallah (HR Tirmidzi)
ƒ Orang-orang yang lemah mengimani nasib sedangkan yang kuat mengimani sebab dan hasil
(Kata Mutiara)

Kebiasaan menyusun rencana dengan sifat2 berikut :


1. Aktivitas tentang gambaran masa depan
2. Aktivitas yang disandarkan pada interaksi Anda dengan waktu
3. Aktivitas yang disandarkan pada upaya untuk memilih prioritas2 tertentu
4. Aktivitas yang disandarkan pada kemampuan Anda dalam memahami realita atau kondisi Anda
sekarang
5. Aktivitas yang tidak lepas dari berbagai bahay atau resiko
6. Aktivitas yang bertujuan untuk menentukan waktu kesuksesan Anda
7. Aktivitas yang bersifat terbuka, luwe, dan up to date.
8. Aktivitas yang mendorong Anda untuk mempelajari, mengubah dan memperbaiki perilaku
Anda.

Abraham Maslow :
“Kehidupan manusia didasarkan ada upaya untuk menjawab sejumlah kebutuhan. Berdasarkan
urutan prioritasnya, kebutuhan tersebut adalah :
1. Kebutuhan fisik dasar Æ makan, seks, tidur, dsb
2. Kebutuhan untuk mendapatkan keamanan
3. Kebutuhan untuk mencintai dan bergabung dengan orang lain (berafiliasi)
4. Kebutuhan untuk mendapatkan penghormatan dan penghargaan
5. Kebutuhan untuk mengekspresikan diri sendiri (aktualisasi diri)

Manfaat menyusun rencana :


1. Membantu dalam menentukan orientasi kita
2. Membantu menertibkan usaha-usaha kita& menjadikannya saling terkait.
3. Dapat memberikan standar-standar yang jelas dan ukuan tertentu bagi perkembangan usaha kita
dalam mewujudkan sejumlah tujuan.
4. Menjadikan kita siap untuk melakukan langkah-langkah berikutnya.
5. Dapat memberitahukan kepada kita tentang berbagai realita serta menjelaskan tentang sejumlah
permasalahan
6. Memberikan motivasi kepada kita dan membangkitkan rasa percaya diri.

Faktor2 yang menyebabkan kita tidak mau menyusun rencana


1. Ketidaktahuan akan kegiatan menyusun rencana & urgensinya dalam kehidupan ini.
2. Tidak adanya pengetahuan mengenai mekanisme/cara penyusunan rencana atau tidak memiliki
keahlian yang dapat membantu kita dalam menyusun rencana.
3. Adanya perasaan bahwa kegiatan tersebut hanya akan buang waktu dan tidak bermanfaat.
4. Tidak adanya ambisi atau keinginan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik
5. Optimisme yang berlebihan
6. Hilangnya orientasi
7. Melakukan hal2 yang muncul mendadak, dan kemudian tenggelam dalam hal tersebut.
8. Keengganan membedakan hal yang penting, lebih penting, dan harus dilakukan
9. Ketakutan terhadap hal-hal yang belum diketahui dan keinginan untuk hanya bersandar kepada
hal yang telah diketahui saja.

Menyusun Rencana :
1. Rencana seumur hidup
2. Rencana 3 – 5 tahunan
3. Rencana tahunan
4. Rencana bulanan
5. Rencana pekanan
6. Rencana harian

Indikasi penting dalam membentuk kebiasaan menyusun rencana


1. Menghindari semangat yang berlebihan dan semangat yang lemah dalam menyusun rencana.
2. Sebuah tujuan harus bersifat jelas, spesifik, praktis, dapat diukur, dan ditentukan tanggal
pencapaiannya. Kegagalan seseorang dalam berpikir dengan metode semacam ini dapat
menyebabkan ia akan berinteraksi dengan sejumlah tujuan yang tidak dapat diwujudkan dalam
dunia nyata.
3. Dalam membuat rencana jangka panjang akan mengalami kesulitan karena berhadapan dengan
sesuatu yang fiktif.
4. Upaya untuk mewujudkan tujuan2 tesebut sangat terkait dengan orang2 yang hidup di sekitar
kita
5. Kesalahan2 yang terjadi dalam perjalanan upaya untuk mewujudkan sejumlah tujuan2
merupakan sesuatu yang wajar.
6. Dengan menetapkan tujuan2, insya Alloh telah menempuh setengah dari perjalanan kesuksesan
kita menuju tujuan2 tersebut.
7. Ingat petunjuk penting yang berguna dalam proses pencapaian tujuan2 tersebut ketika berusaha
untuk mewujudkan sejumlah tujuan
8. Ingat teori Pareto 80/20
9. Hiasi dengan Akhlak Qur’an: Sabar dan terus berjuang
Hai orang2 yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah
bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertawakallah kepada Alloh supaya kamu
beruntung” (Ali Imron 3:200)

E. KONSENTRASI
ƒ Sesungguhnya beruntunglah orang2 yang beriman, (yaitu) orang2 yang khusyu’ dalam
shalatnya (Al Mu’minun 23:1-2)
ƒ Sesungguhnya Alloh menyukai jika salah seorang di antara kalian mengerjakan suatu
perbuatan, maka hendaknya ia menyempurnakannya (HR Baihaqi)
ƒ Sesungguhnya tugas yang paling susah dalam suatu perbuatan (apapun jenisnya) adalah
permulaannya
ƒ Sesungguhnya seseorang akan meninggalkan dunia ini, dan tidak dicatat dari shalatnya
melainkan sepersepuluhnya saja, atau sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam,
seperlima, seperempat, sepertiga atau setengahnya” (HR Ibnu Hibban)
Hambatan yang dapat mengganggu konsentrasi
1. Terselanya pekerjaan yang terjadi berkali-kali
2. Tidak adanya keahlian2 tertentu yang dibutuhkan dalam konsentrasi
3. Banyaknya kesibukan, perhatian, dan ikatan dengan berbagai pihak.
4. Rendahnya tingkat kesabaran dan tidak adanya kemampuan untuk memikul beban
5. Tidak adanya motivasi atau dorongan
6. Tidak jelasnya visi yang berkaitan dengan suatu tugas dan pekerjaan atau tidak jelasnya tujuan
yang ingin diwujudkan
7. Letih atau capai
8. Adanya sikap2 dan atau perasaan negatif
Hal2 penting yang dapat membantu kita dalam membentuk kebiasaan konsentrasi (insya Alloh)
1. Memilih sarana
2. Bersegera melaksanakannya (inisiatif)
Bersumber dari
ƒ rasa percaya diri yang tinggi,
ƒ positive thinking,
ƒ siap mengemban tanggung jawab,
ƒ kematangan yang tinggi
Indikasi penting yang dapat membantu meningkatkan semangat INISIATIF
ƒ Mohon pada Alloh, bersegera, miliki tekad yg besar&tinggalkan sifat lemah,
malas&suka menunda-nunda pekerjaan
ƒ Berpikir tentang dampak positif dari sikap bersegera melakukan pekerjaan
ƒ Berpikir tentang dampak negative yang akan muncul jika tidak bersegera melakukan
pekerjaan
ƒ Ingat ketika tidak mau bersegera melakukan pekerjaan dan ingat hasil2nya
ƒ Ingat perasaan dan kesan positif yang muncul setelah bersegera melakukan pekerjaan
ƒ Ingatlah kesan dan komentar orang lain tentang kita
ƒ Berusahalah untuk membagi satu tugas besar menjadi beberapa bagian kecil. Mulai
lakukan bagian kecil satu per satu.
3. Tidak menunda-nunda pekerjaan
Dampak negative menunda pekerjaan
ƒ Kehidupan yang tidak sempurna dan perasaan gelisah terus menerus
ƒ Tujuan-tujuan terlupakan
ƒ Problem2 yang tidak terselesaikan dan konflik terus menerus
ƒ Perasaan frustasi yang terus muncul
ƒ Kelelahan dan merusak kesehatan
ƒ Pekerjaan yang rendah
ƒ Hubungan personal yang lemah
Mengapa Menunda pekerjaan
ƒ Enggan memulai pekerjaan yang besar
ƒ Enggan melakukan perbuatan yang tidak disukai
Bagaimana agar terhindar dari perbuatan menunda pekerjaan
ƒ Minta tolong Alloh, bekali dg semangat&tekad yg tinggi. Hadapi semua tugas,
pekerjaan dan tanggung jawab anda
ƒ Ingat dampak2 negatif dari perbuatan menunda pekerjaan
ƒ Ingat dampak positif dari sikap inisiatif, rajin, & bersungguh
ƒ Perjelas visi, tentukan tujuan, susun prioritas
ƒ Jadilah seorang pemberani, tetap menjaga sifat bijaksana&seimbang.
ƒ Jangan takut menghadapi resiko atau melakukan kesalahan
ƒ Ingat tugas utama setan : menggoda dan menjerumuskan manusia
ƒ Lakukan tugas kecil yang terbagi ke dalam beberapa kelompok tugas.
4. Menghadapi dan menyelesaikan permasalahan atau kesulitan
ƒ Minta tolong pada Alloh & hadapi masalah
ƒ Tentukan jenis masalah yang dihadapi
ƒ Kenali sebab2 dari masalah kita
ƒ Kenali solusi2 yang mungkin dilakukan untuk memecahkan masalah
ƒ Pilih solusi yang sesuai diantara solusi yang banyak
ƒ Mulai terapkan solusi yang dianggap sesuai
ƒ Lakukan penilaian terhadap hasil2 yang diperoleh setelah solusi diterapkan
ƒ Sempurnakan usaha dengan meminta pertolongan kepada Alloh
Cara2 yang dapat membantu dalam konsentrasi
1. Minta tolong pada Alloh, tawakal, jalankan tugas&pekerjaan dengan percaya sepenuhnya akan
pertolongan Alloh
2. Tentukan waktu mulai dan waktu penyelesaian pekerjaan tersebut
3. Ingat selalu akan faedah2 atau manfaat2 yang diperoleh jika dapat
menyelesaikan&menyempurnakan tugas2. Berpikir positif, optimis, dan mengutamakan
kepentingan jangka panjang.
4. Gunakan metode2 baru dalam melaksanakan tugas&pekerjaan agar tidak bosan
5. Hindari penyelaan yang berulang ketika sedangkan mengerjakan tugas2 yang butuh konsentrasi
penuh
6. Pelajari sesuatu yang dapat membantu mengembangkan kebiasaan berkonsentrasi
7. Hindari menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan dan perhatian yang teramat banyak,
karena hal ini adalah musuh efektivitas
Cara2 yang mungkin dapat meningkatkan kualitas konsentrasi dalam lingkungan kerja:
a. Berpikir dengan pena di tangan atau computer di hadapan kita
b. Jadikan tempat kerja hanya untuk kerja
c. Sabar dalam kerja dan berhenti pada waktu yang tepat
Jika harus berhenti sebentar :
- hormati waktu shalat
- hindari pekerjaan yang terpusu atau memilih waktu yang tidak tepat
- berusaha untuk hentikan kerjaan ketika kondisi psikis sedang tidak baik
- ketika berhenti, berhentilah pada point tertentu
- jika berhenti, catat kendalanya dan jelaskan sebab2nya sebelum berhenti
- Berhenti pada permulaan yang logis untuk tugas yang baru
- Jangan paksakan diri dengan tugas yang terus menerus lebih dari tiga jam.
F. MANAJEMEN WAKTU
ƒ Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar2 berada dalam kerugian, kecuali orang2 yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan
nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran (Al Ashr 103:1-3)
ƒ Rosululloh saw bersabda, “Kedua kaki seorang hamba akan tetap (berdiri) di Hari Kiamat
nanti hingga ia ditanya tentang; umurnya untuk apa ia habiskan (umurnya itu), tentang
ilmunyal; untuk apa ia gunakan (ilmunya itu), tentang hartanya; darimana ia dapatkan dan ke
mana ia belanjakan (hartanya itu), tentang badannya; untuk apa ia manfaatkan (badannya itu)
(HR At Tirmidzi, menurutnya hadits ini hasan shahih)
ƒ Wahai manusia, sesungguhnya kamu adalah kumpulan waktu-waktu, jika satu waktu telah
lewat, maka telah hilang pula satu bagian darimu
ƒ Waktu adalah Kehidupan
ƒ Waktu adalah seperti pedang, jika kamu memotongnya, maka ia akan memotongmu

Manajemen Waktu terdiri atas unsure-unsur sebagai berikut :


• Proses
• Waktu yang tersedia
• Potensi2 yang dimiliki
• Tujuan-tujuan penting
• Mewujudkan keseimbangan
• Berbagai kebutuhan

Jenis waktu :
- Waktu yang sulit untuk diatur atau dimanfaatkan untuk kepentingan2 lain. Waktu ini
dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan pokok
- Waktu yang dapat diatur. Dalam aktivitas kerja, maupun dalam kehidupan pribadi kita.

Hindarkan diri dari hal2 yang dapat menyebabkan waktu terbuang


1. Pelajari kembali tujuan2, rencana2, dan prioritas2
2. Letakkan tujuan2 itu dalam sebuah rencana periodic atau program kerja
3. Buat daftar pekerjaan yang akan dilakukan setiap hari
4. Tutup semua jalan yang dapat memalingkan dari tujuan2 tersebut
5. Manfaatkan waktu2 luang
6. Jangan selalu berpasrah pada hal2 yang bersifat mendesak

G. BERJUANG MELAWAN DIRI SENDIRI


ƒ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Alloh” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih.” (Fushshilat
41:30)
ƒ Dan orang2 yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar2 akan kami tunjukkan
kepada mereka jalan2 Kami.” (Al Ankabut 29:69)
ƒ Kami telah datang dari jihad yang kecil (berperang) menuju jihad yang lebih besar (jihad
melawan hawa nafsu)
ƒ Orang sukses adalah orang yang mengarahkan keinginannya dan bukan orang yang menjadi
budak keinginannya
ƒ Orang yang dapat mengalahkan nafsunya lebih hebat dari pada orang yang dapat
menaklukkan sebuah kota

Bagaimana berjuang melawan diri sendiri:


1. Jadilah orang yang efektif dalam manajemen konflik dengan musuh utama kita (syetan)
a. Minta perlindungan Alloh—ta’awudz
b. Sembah Alloh dengan ikhlas&berusaha untuk mendekatkan diri kepadaNya
c. Tanamkan dalam diri, bahwa Alloh selalu mengawasi kita.
d. Janganlah marah. Marah pintu tercepat&terbesar syetan masuk
e. Selalu berdzikir
2. Jadilah orang yang mampu mengatur konflik antara diri kita dengan musuh kedua kita dengan
baik. Musuh kedua yakni diri kita sendiri.
KUTUB ILAHI KUTUB SYAITHANI
Berbuat baik Kufur
Sabar Sombong
Teguh Pendirian Adu domba
Adil Menunda pekerjaan
Berkorban Berlebih-lebihan
Taubat Malas
Introspeksi Riya’
Jujur Nifaq
Mengemban tanggung jawab Dusta
Menghina Islam
Kawin mut’ah
SURGA
NERAKA
JALAN MENUJU NERAKA DIPENUHI DENGAN HAL2 YANG MENYENANGKAN,
DAN JALAN MENUJU SURGA DENGAN HAL2 YANG TIDAK MENYENANGKAN (HR.
MUSLIM)

Berdasar hadits Arba’in ke-2, komitmen seseorang kepada agama ini dikelompokkan menjadi 2
tingkatan utama :
- Tingkatan pertama adalah Islam
Terdiri atas sejumlah fenomena teologis (keyakinan) dan perilaku yang merupakan
implementasi dari keyakinan akan adanya Alloh& tunduk kepada-Nya.
- Tingkatan kedua adalah Iman
Merupakan buah dari upaya untuk menerapkan Islam, mengikuti perintah2 Alloh, tunduk
kepada-Nya dan mengimani hal2 yang gaib.
- Tingkatan ketiga adalah Ihsan
Menyembah Alloh seakan2 kita melihatnya, dan jika tidak dapat melihat, maka yakinilah
bahwa Alloh melihat kita.

3. Mendidik Jiwa
- muroqobah (control diri)
- mujahadah (bersungguh-sungguh)
- muhasabah (introspeksi)
- taubat

4. Bebaskan diri dari penghalang efektivitas


Yakni :
- Trik2 jiwa Æ Pembenaran, kambing hitam, perasaan tertekan, mengekor,
inkonsisten
- Lemah
- Malas
- Pikiran kacau
- Menangguhkan pekerjaan
- Perasaan gagal

Dua tanda sifat menunda-nunda :


- Sadar bahwa ada kewajiban2, tanggung jawab, dan tugas2 yang harus dilaksanakan, tapi
menundanya dan membuang waktu dalam hal2 yang tidak berguna
- Merasa bersalah karena ada hal2 yang harus dikerjakan, tapi tidak melaksanakannya.

Dalam menghadapi kegagalan, ikuti langkah2 berikut:


1. Ucapkan kalimat istirja’. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un & Laa haula wa laa quwwata illa
billah
Ketahuilah bahwa apa yang menimpamu, bukan karena kesalahanmu; dan kesalahanmu
tidak akan menimpamu dengan musibah (At Tirmidzi)
2. Buang jauh2 rasa gelisah, sedih, dan putus asa. Hadapi dengan yakin itu adalah rahmat
Alloh, keadilan & petunjuknya.
3. Ingat selalu nikmat Alloh dan apa yang telah Dia berikan kepada kita
4. Analisislah kegagalan, hasil2&faktor2 yang menyebabkannya
5. Berpikirlah positif
6. Jangan putus asa dan selalu berusaha&teus menggali cara2&sarana2 yang mengubah
kegagalan menjadi kesuksesan
7. Ingat : membantu orang lain, memberi dukungan kepada mereka, meringankan penderitaan
dan musibah mereka serta memenuhi kebutuhan2 mereka memberi efek yang bagus bagi
jiwa. Juga menjadi salah satu sumber kebaikan, pahala, dan mata air kebahagiaan.
Barang siapa membuka satu kesempitan saudaranya dari kesempitan-kesempitan dunia,
maka Alloh akan membuka untuknya satu kesempitan dari kesempitan Hari Kiamat
(Mutafaq ‘Alaihi)

H. KEPIAWAIAN BERKOMUNIKASI
ƒ Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu
(ali Imron 3:159)
ƒ Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia (Al Baqoroh 2:83)
ƒ Senyumanmu kepada saudaramu adalah sedekah (HR At Tirmidzi)
ƒ Janganlah kalian merendahkan kebaikan sedikitpun, walaupun dengan wajah ceria ketika
bertemu sahabat (HR Muslim)
ƒ Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya, yaitu
mengasihi dan dikasihi (HR Ahmad, Abu Dawud, & At Tirmidzi)
ƒ Wajah ceria seseorang lebih utama dari jamuannya
ƒ Gunakan telingamu untuk mendengarkan orang yang ada didekatmu, karena sesungguhnya
telah diciptakan untukmu dua telinga dan satu mulut (Abu Darda’)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita berusaha berhubungan dengan orang lain dengan tujuan :
- memberikan pengaruh positif kepada mereka
- meyakinkan mereka terhadap cara pandang kita
- meyakinkan mereka supaya membantu kita atau simpati kepada kita

Unsur2 kebiasaan kepiawaian berkomunikasi :


1. Sifat2 personal tertentu, baik yang bersifat keturunan atau hasil belajar
2. Menggunakan keahlian bahasa & kepiawaian dalam seni2 bahasa
(mendengar, berbicara, membaca, menulis)
3. Menggunakan bahasa isyarat dan menguasai maksud2nya.

Thomas Harrel (1986), Stanford University; keterkaitan antara sukses dalam kerja dengan proses
komunikasi dalam kehidupan manusia : sifat terbuka & inklusif dalam masyarakat. Hal itu
ditentukan tiga factor
1. Pribadi yang terbuka dan fleksibel
2. Pribadi yang suka berbicara kepada orang lain, senang bekerja sama dengan mereka dan
meyakinkan mereka
3. Pribadi yang suka kepemimpinan dan pengaruh atas orang lain

Sifat2 & akhlaq yang menjadi dasar yang tepat dalam membangun keahlian berkomunikasi :
1. Bekerja demi mewujudkan cita2 yang tinggi dan besar dalam kehidupan
2. Memberikan perhatian terhadap urusan umum dan tidak terfokus pada urusan2 pribadi saja
3. Kredibilitas yang tinggi
4. Bijak, hati2 dan terbuka kepada orang lain
5. Sabar dan mampu menampung orang lain
6. Penerimaan orang lain tehadap apa kita katakana dan lakukan, sekira orang lain melihat kita
sebagai teladan yang baik baik nilai2 yang kita bawa
7. Berani dan berkepribadian kuat
8. Semangat dan hangat dalam berinteraksi dengan orang lain
9. Menghargai orang lain dan memperhatikan urusan mereka
10. Bertindak secara normal dan tidak dibuat-buat dalam berkata dan bekerja
Komunikasi sangat terpengaruh oleh tiga hal:
1. Isi komunikasi
Pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain yang mencakup ide-ide, konsep-konsep, emosi
dan permintaan
2. Lingkungan berkomunikasi
Kondisi psikis pembicara dan pendengar atau pertimbangan-pertimbangan dan fakto eksternal
lainnya yang menyebabkan berlangsungnya komunikasi, seperti waktu, tempat dan kondisi
yang berbeda-beda
3. Cara berkomunikasi
Sarana yang dipakai untuk menghadirkan isi komunikasi

Menggunakan keahlian bahasa dan piawai dalam seni-seninya


• memberitahu
• meyakinkan
• mengasyikkan

Berbahasa yang baik harus memiliki empat keahlian dasar


- Mendengarkan
• Al A’raf 7:204 Æ dengar dg baik
• Al Hujurat 49:6 Æ cek&ricek thd setiap kabar
Agar proses mendengar efektif :
ƒ Gunakan politik lapang dada
Beri pembicara tempat yang sesuai di hati kita
ƒ Gunakan bahasa isyarat yang tepat
Senyum, memandang kedua mata pembicara, gerakan kepala tanda setuju, mendorong
untuk meneruskan pembicaraan, duduk yang sesuai sehingga pembicara merasa nyaman
dan tenang, merendahkan suara, dll
ƒ Gunakan politik memahami orang lain
Merupakan sarana yang efektif dalam menghancurkan perlawanan orang lain ketika
condong ingin berbeda
- Berbicara
ƒ Meyakinkan Pendengar Positif
- Jangan terlalu banyak menyampaikan nasihat
- Jadilah orang yang efektif
ƒ Manfaatkan pengalaman hidup (dg cerita2)
ƒ Ciptakan suasana pembaharuan
ƒ Gunakan alat bantu
ƒ Dorong pendengar untuk proaktif
ƒ Meyakinkan Pendengar Netral
- Jangan sampaikan tema pembicaraan secara dramatis
- Berpikir logis
ƒ Buktikan kebenaran dan kredibilitas bukti yang disampaikan
ƒ Jelaskan pendengar dapat membuktikan kebenaran bukti tsb
ƒ Jangan lupakan sedikit pun keterangan2 penting
ƒ Beri kesempatan untuk Tanya jawab
ƒ Jelaskan cara yang digunakan dalam proses pengambilan kesimpulan dari
persamaan logika
ƒ Meyakinkan Pendengar Menentang (Negatif)
- Jangan suka kontroversi
- Bersikap adil
ƒ Tentukan sikap ‘pendengar yg menentang’ thd masalah dg teliti
ƒ Hindari titik2 rawan yg dpt menimbulkan perdebatan
ƒ Tampakkan diri bahwa kita menghargai pendapat&cara berpikirnya
ƒ Jangan berlebihan dlm menyampaikan argument pribadi.
ƒ Gunakan gaya yg bersemangat&ramah
ƒ Meyakinkan Pendengar yang Tak Acuh (apatis)
- Jangan membosankan
- Bersemangatlah
ƒ Gunakan intonasi suara dan semangat dlm proses penyampaian
ƒ Cari penjelasan2 yang baru&unik
ƒ Gunakan informasi terkini
ƒ Gunakan model cerita
ƒ Ingat betapa penting&berharganya humor&anekdot
ƒ Langkah2 untuk menjadi seorang komunikator yang efektif
- Telitilah tujuan komunikasi
- Perluas wawasan
- Dengarkan dengan cermat dan pahami pesan yang disampaikan org lain
- Selalu perhatikan sumber pesan dari mana asalnya
- Bentuklah pesan sesuai dengan tingkat pendengar
- Sampaikan pertanyaan
- Kenali apa yang akan dibicarakan
- Bicaralah jelas&spesifik
- Jangan takut berkata, “Aku tidak tahu”
- Ingat : apa saja yang sampai kpd orang lain adalah sarana berkomunikasi
- Hindari terperangkap dlm ungkapan : “Adakalanya/atau”
- Hadapi orang yang diajak bicara dg penuh perhatian
- Jangan potong perkataan orang lain
- Usahakan sampaikan pikiran2 kita pada waktu&tempat yang tepat
- Yakinlah bahwa komunikasi secara langsung adalah proses yang berkesinambungan
- membaca
- menulis

I. BERPIKIR POSITIF
ƒ Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan
lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa) (An Nisa 4:86)
ƒ Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih
baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah
menjadi teman yang sangat setia (Fushshilat 41:34)
ƒ Dan memaafkan (kesalahan) orang. Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Ali
Imron 3:134)
ƒ Apabila kiamat telah datang dan di tangan ada benih, maka tanamlah benih itu (HR Ibnu
Ahmad)
ƒ Sesungguhnya diantara kalian yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya
denganku pada Hari Kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya; dan sesungguhnya di
antara kalian yang paling aku benci dan paling jauh kedudukannya dariku pada Hari Kiamat
adalah orang yang banyak bicara, memfasih-fasihkan perkataannya dan sok pintar (HR
Bukhari)
ƒ Bukanlah orang yang menyambung tali persaudaraan orang yang membalas apa yang dia
terima, tetapi orang yang menyambung persaudaraan adalah orang yang apabila diputus
hubungannya dia menyambungnya (HR Bukhari)
Berpikir positif :
- Mencerminkan cara pandang kita thd dunia di sekitar kita
- Mencerminkan secara positif reaksi2 kita thd orang2 & peristiwa
- Pandangan yang baik kepada hal2, tokoh2, & peristiwa2
- Berpikir dg cara positif
- Tafsirkan peristiwa dan hal2 dari sisi yg positif dan lupakan sisi negative
Membangun Kebiasaan Berpikir Positif
1. Berpegang kepada agama Alloh, memohon pertolongan & bertawakal kepada-Nya.
2. Berharap kebaikan
3. Jalani kehidupan dengan tenang dan sederhana
4. Selalu ingat nikmat Alloh
5. Mencari sisi positif pada orang lain
6. Akhlaq yang bagus dan penggunaan bahasa yang tepat
7. Fokus kepada unsur2 positif dalam kehidupan
8. Jangan jadikan problem menguasai diri kita
9. Manfaatkan humor & anekdot
10. Sering berolahraga
Ada korelasi yang baik antara berpikir positif, stabilnya kondisi psikis dan mental dengan rutin
berolah raga.

J. SEIMBANG
ƒ Dan orang2 yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak
(pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah2 antara yang demikian (Al Furqon 25:67)
ƒ Teguhlah dalam kebenaran dengan seimbang (tidak berlebih-lebih dan tidak kurang),
berusahalah untuk melakukan yang bterbaik dan berikanlah kabar gembira
ƒ Cukup bagi manusia beberapa suapan untuk menegakkan tulang rusuknya (lambung). Jika
tidak dapat, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga
untuk nafasnya. (HR Bukhari)
ƒ Sesungguhnya tubuhmu juga punya hak (Muttafaq ‘alaih)
ƒ Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal (QS Al Israa 17:29)
ƒ Seburuk-buruk penggembala adalah yang keras dan kejam terhadap gembalaannya (HR.
Muslim)
ƒ Ali Imron 3:133
ƒ Al Qoshosh 27:77
ƒ Al A’raf 7:32
ƒ Kisah berlebih-lebihannya Ibnu Umar dalam beribadah hingga keluar hadits :
Jangan lakukan itu, tapi puasalah&berbuka, bangunlah (untuk ibadah malam) dan tidur.
Karena tubuhmu memiliki hak yang harus kamu penuhi, kedua matanya punya hak yang harus
kamu perhatikan, istrimu punya hak atas dirimu dan tetanggamu juga memiliki hak atas dirimu.
(HR Bukhari)
ƒ Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorang pun yang berlebih-lebihan dalam agama,
kecuali pasti dia akan kalah. Maka teguhlah dalam kebenaran, usahakanlah mengerjakan yang
terbaik dan berilah berita gembira (HR Bukhari)
Indikator2 untuk Membentuk Kebiasaan Seimbang dalam hidup kita
1. Keseimbangan tujuan2 besar dalam hidup kita
2. Keseimbangan sarana dan mekanisme dalam mewujudkan tujuan
Tujuan/tugas Waktu/per Wujud waktu dalam sepekan Jumlah
hari Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Rencana Wujud
Ibadah 1
Keluarga 2
Kerja 8
Tidur 7
Makan 2,5
Olahraga 0,5
Belajar 1
Rekreasi 1
Silaturahim 1
Jumlah 24 jam
3. Seimbang antara kerja dan kehidupan pribadi
4. Seimbang antara akal dan perasaan RUH
AKAL
Membaca, analisis, Shalat, puasa,
silaturrahim, berbuat
mengkaji, memahami,
baik, zikir, membaca
menghafal, berpikir, Al Qur’an, I’tikaf,
merenung, dialog sadaqoh, berbakti,
zakat, haji, umrah

TUBUH
Menjaga diri, kebersihan,
kerja, olahraga, makan,
istirahat, tidur

You might also like