Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
AUTOMATIC ROOF
Disusun Oleh :
Richard Louhenapessy (21107436)
Taufik Hidayat (21107657)
Teuku Irfan Fajri (22107209)
Victor Parulian Syauta (21107718)
(Taufik Hidayat)
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji 1 Penguji 2
(…………………….) (…………………….)
Penguji 3 Penguji 4
(…………………….) (…………………….)
NILAI
NO NAMA
ALAT MAKALAH PRESENTASI TOTAL
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Abstraksi...................................................................................................... i
Kata Pengantar……………………...…………………………………...…….. ii
Daftar Gambar………………………………………………………………….. iii
Daftar Tabel…………………………………………………………………….. iv
Bab I Pendahuluan…………………...…………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1
1.2 Pembatasan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 1
1.4 Metode Penulisan....................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan................................................................ 2
Bab II Landasan Teori........................................................................... 4
2.1 Mikrokontroler............................................................................. 4
2.1.1 Jenis – Jenis Mikrokontroler.............................................6
2.1.2 Mikrokontroler AVR ATMEGA8535.................................. 6
2.1.2.1 Arsitektur ATMega 8353..................................... 7
2.1.2.2 Fitur ATMega8535.............................................. 8
2.1.2.3 Konfigurasi Pin ATMEGA8535............................9
2.1.2.4 Peta Memori ATMEGA8535............................... 9
2.1.2.5 Status Register (SREG)....................................11
2.1.2.6 Input / Output Port............................................ 12
2.1.2.7 Pemrograman pada AVR ATMEGA 8535.........13
2.2 Komponen-komponen Dasar Automatic Roof.......................... 14
2.2.1 Resistor.......................................................................... 14
2.2.2 Kapasitor........................................................................ 15
2.2.3 XTAL.............................................................................. 16
2.2.4 Sensor Air...................................................................... 16
2.2.5 Light Dependent Resistor (LDR).................................... 17
2.2.6 Switch............................................................................ 17
2.2.7 Trimpot........................................................................... 18
2.2.8 Motor DC....................................................................... 18
2.2.9 IC L293D........................................................................ 19
2.2.10 IC LM 339...................................................................... 20
Bab III Perancangan Sistem................................................................ 22
3.1 Analisa Rangkaian secara Blok Diagram................................. 22
3.1.1 Input.............................................................................. 22
3.1.2 Sensor........................................................................... 23
3.1.3 Mikrokontroler................................................................ 23
3.1.4 Output............................................................................ 23
3.2 Analisa Rangkaian secara Detail.............................................. 23
3.3 Analisa Logika Pemrograman.................................................. 26
3.3.1 Rancangan Pemrograman dan Penjelasannya............. 26
3.3.2 Bentuk Jadi Pemrograman Automatic Roof dan
Penjelasannya............................................................... 28
Bab IV Cara Kerja Alat......................................................................... 32
Bab V Penutup.................................................................................... 34
5.1 Kesimpulan............................................................................... 34
5.2 Saran........................................................................................ 34
Daftar Pustaka.......................................................................................... 35
Lampiran................................................................................................... 36
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.
3
BAB V Penutup
Berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari penjelasan alat yang dibuat
dan saran –saran pembuatan alat yang dibuat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler, secara harfiah berarti pengendali yang berukuran
mikro. Mikrokontroler memiliki beberapa kesamaan dengan
mikroprosesor. Perbedaannya yaitu mikrokontroler memiliki banyak
komponen yang terintegrasi di dalamnya, misalnya timer/counter,
sedangkan pada mikroprosesor, komponen tersebut tidak terintegrasi.
Mikroprosesor umumnya terdapat pada komputer dimana tugas dari
mikroprosesor adalah untuk memproses berbagai macam data input
maupun output dari berbagai sumber. Mikrokontroler lebih sesuai untuk
tugas-tugas yang lebih spesifik.
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu
sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari
suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun
dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan
menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan
program yang dikerjakan.
4
5
Abu-abu 8 x108 -
Putih 9 x109 -
Emas - X10-1 5%
Perak - X10-2 10%
Tidak berwarna - - 20%
2.2.2 Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor di
sebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya hambatan,
kapasitor dapat dibagi menjadi dua yaitu;
1) kapasitor tetap
2) kapasitor variabel
Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai
kapasitas tetap. Kapasitor tetap memiliki dua jenis yaitu bentuk
polar dan nonpolar. Perbedaan antara bentuk polar dan nonpolar
adalah Kapasitor polar memiliki dua buah kaki yang berbeda jenis
yaitu positif dan negative. Kapasitor tetap bentuk nonpolar adalah
kapasitor yang memiliki dua buah kaki yang sejenis atau dengan
kata lain tidak memiliki kutub positif ataupun kutub negative.
2.2.3 XTAL
AVR ATMEGA 8535 memiliki osilator internal yang dapat
digunakan sebagai sumber clock bagi CPU. Untuk menggunakan
osilator internal, diperlukan sebuah kristal atau resonator keramik
antara pin XTAL 1 dan XTAL2 (pin 18 dan 19) yang akan
dipasangkan dengan kapasitor yang dihubungkan ke ground.
2.2.6 Switch
Switch atau saklar adalah suatu komponen elektronika yang
digunakan sebagai penghubung dan pemutus tegangan . Switch
yang di gunakan pada rangkaian ini adalah switch push on. Pada
switch push on apabila tombol ditekan maka titik A dan titik B akan
terhubung.
18
A B
2.2.7 Trimpot
Trimpot termasuk resistor tidak tetap,yaitu resistor yang nilai
hambatannya dapat diubah-ubah atau tidak tetap.caranya dengan
memutar porosnya menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai
hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang
tercantum pada badan trimpot tersebut. Pada alat ini trimpot
berfungsi sebagai pengatur kesensitifan sensor dan menyebabkan
arus dapat mengalir dari sumber tegangan Vcc 5Volt ke trimpot,
dan sebaliknya pada saat output mikrokontroler ‘high’ atau +5 V,
maka saklar tidak aktif dan menyebabkan arus tidak dapat mengalir
dari sumber tegangan Vcc 5V.
2.2.8 Motor DC
Motor DC adalah motor yang memerlukan suplai tegangan
searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Motor DC terdapat dalam berbagai ukuran
dan kekuatan, masingmasing didisain untuk keperluan yang
berbeda-beda namun secara umum memiliki berfungsi dasar yang
sama yaitu mengubah energi elektrik menjadi energi mekanik.
Sebuah motor DC sederhana dibangun dengan menempatkan
19
2.2.9 IC L293D
IC L293D ini membutuhkan tegangan kerja sebesar 5 Volt
dengan arus maksimal kurang lebih 1A. Dalam rangkaian ini kita
menggunakan dua buah motor DC +12V untuk menggerakkan atap
kiri dan atap kanan. Tetapi kita menemukan fakta bahwa kecepatan
putar motor tersebut cukup tinggi. Maka disini kita membutuhkan
gear-gear yang didesain khusus untuk dapat memperlambat
kecepatan perputaran motor tersebut atau kita dapat mengakali
mekanika dari desain atap tersebut.
2.2.10 IC LM 339
IC LM 339 merupakan sebuah IC yang berisi 4 buah
rangkaian comparator. Pada proyek ini LM 339 digunakan pada
rangkain sensor, dan hanya memakai 2 rangkaian comparator,
dengan input pada pin 4-7 dan outputnya pada pin 1 dan 2.
21
Input
Sensor
Mirokontroler
Output
3.2.1 Input
Input disini berupa sumber tegangan untuk mengaktifkan
seluruh komponen elektronika Automatic Roof. Sumber tegangan
Automatic Roof terbagi dua yaitu tegangan 5 V dan 12 V. Sumber
tegangan 5 V ini digunakan untuk mengaktifkan switch1, switch2,
22
23
3.2.2 Sensor
Di blok sensor ini terdapat sensor air dan sensor cahaya
(LDR). Kedua sensor ini berfungsi sebagai sumber inputan logika
untuk ATMEGA8535. Pada sensor cahaya, Jika LDR menerima
cahaya maka LDR akan menghasilkan logika HIGH untuk inputan
ATMEGA8535, dan logika LOW jika LDR tidak menerima cahaya.
Pada sensor air, jika sensor air terkena air, maka sensor air
akan menghasilkan logika LOW untuk inputan ATMEGA8535, dan
logika HIGH jika sensor tidak terkena air.
3.2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler ATMEGA8535 disini berfungsi sebagai
kontrol pusat dari seluruh kegiatan Automatic Roof. Seluruh inputan
logika yang masuk ke ATMEGA8535, diproses, dan kemudian
ditentukan output yang tepat berdasarkan pemrograman yang
ditanamkan dalam mikrokontroler ATMEGA8535 ini.
3.2.4 Output
Output atau keluaran dari alat Automatic Roof ini berupa
pergerakan motor DC untuk membuka / menutup atap, dan
pemberitahuan kondisi cuaca lewat LCD display.
+5V +5V
RESET AVCC
TRIMPOT LDR
VCC
VCC
PORTA. INPUT
CLOCK INPUT (+)
0 (-)
PROSES OUTPUT1
SWITCH1 SWITCH2
Blok Switch
+5V
OUTPUT
MOTOR DC
LCD
Blok L293
Blok LCD Display
MULAI
POWER Tidak
SELESAI
3 ON
Ya
CAHAYA Tidak
1
TERANG?
LCD =
“LANGIT Ya
TERANG
DAN CUACA Tidak
2
CUACA CERAH?
CERAH”
Ya
BUK
ATAP Tidak A
TERBUKA
ATA
?
P
Ya
CUACA Tidak
1
CERAH?
Ya
Ya Ya
TUTUP TUTUP
ATAP ATAP
LCD = LCD =
“LANGIT “LANGIT
MENDUNG MENDUNG
TAPI DAN
CUACA CUACA
CERAH” HUJAN”
ATAP
TERBUKA
2 Tidak
?
Ya
TUTUP
ATAP
LCD =
“LANGIT
TERANG
TAPI
CUACA
HUJAN” 3
Gambar 3.4 Gambar Flowchart2 rangkaian Automatic Roof
28
#include<lcd.h>
void main(void)
{
PORTA=0xFF;
DDRA=0x00;
PORTB=0x00;
DDRB=0xFF;
PORTC=0x00;
DDRC=0x00;
while(1)
{
if (PINA.0==0 && PINA.1==0) //jika LDR KENA
cahaya, sensor air TIDAK KENA air
{
lcd_init(16);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("LANGIT TERANG");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("DAN CUACA CERAH");
if (PINA.2!=0 && PINA.3!=1) //jika atap TIDAK
TERBUKA, gerakan motor
{
PORTB=0x10;
}
if (PINA.2==0 && PINA.3==1) //jika atap
SUDAH TERBUKA, hentikan gerakan motor
{
PORTB=0x00;
}
}
if (PINA.0==0 && PINA.1==1) //jika LDR KENA
cahaya, sensor air KENA air
30
{
lcd_init(16);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("LANGIT TERANG");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("TAPI CUACA HUJAN");
if (PINA.2!=1 && PINA.3!=0) //Jika atap TIDAK
TERTUTUP
{
PORTB=0x20; //Gerakkan motor
}
if (PINA.2==1 && PINA.3==0) //Jika atap
SUDAH TERTUTUP
{
PORTB=0x00; //Hentikan gerakan motor
}
}
if (PINA.0==1 && PINA.1==0) //jika LDR TIDAK KENA
cahaya, sensor air TIDAK KENA air
{
lcd_init(16);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("LANGIT MENDUNG");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("TAPI CUACA CERAH");
if (PINA.2!=1 && PINA.3!=0) //jika atap TIDAK
TERTUTUP
{
PORTB=0x20; //Gerakkan motor
}
if (PINA.2==1 && PINA.3==0) //jika atap
SUDAH TERTUTUP
31
{
PORTB=0x00; //Hentikan gerakan motor
}
}
if (PINA.0==1 && PINA.1==1) //jika LDR TIDAK KENA
cahaya, sensor air KENA air
{
lcd_init(16);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("LANGIT MENDUNG");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("DAN CUACA HUJAN");
if (PINA.2!=1 && PINA.3!=0) //jika atap TIDAK
TERTUTUP
{
PORTB=0x20; //Gerakkan motor
}
if (PINA.2==1 && PINA.3==0) //jika atap
SUDAH TERTUTUP
{
PORTB=0x00; //Hentikan gerakan motor
}
}
}
}
BAB IV
CARA KERJA ALAT
32
33
Keterangan:
Nomor 1: Apabila sensor LDR terkena cahaya dan sensor air kering,
maka outputnya yaitu buka atap dan tampilkan ”LANGIT
CERAH DAN CUACA CERAH”.
Nomor 2: Apabila sensor LDR terkena cahaya dan sensor air tidak kering,
maka outputnya yaitu tutup atap dan tampilkan ”LANGIT
CERAH TAPI CUACA HUJAN”.
Nomor 3: Apabila sensor LDR tidak terkena cahaya dan sensor air kering,
maka outputnya yaitu tutup atap dan tampilkan ”LANGIT
MENDUNG TAPI CUACA CERAH”.
Nomor 4: Apabila sensor LDR tidak terkena cahaya dan sensor air tidak
kering, maka outputnya yaitu tutup atap dan tampilkan ”LANGIT
MENDUNG DAN CUACA HUJAN”.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Automatic Roof merupakan sebuah alat yang bekerja berdasarkan
kondisi cahaya dan kondisi hujan dimana output atau keluaran dari alat
Automatic Roof ini berupa pergerakan motor DC untuk membuka dan
menutup atap yang nantinya ada pemberitahuan kondisi cuaca lewat LCD
display. Berikut ini adalah output dari alat Automatic Roof:
1) Jika sensor LDR terkena cahaya dan sensor air kering, maka buka
atap dan tampilkan ”LANGIT CERAH DAN CUACA CERAH”.
2) Jika sensor LDR terkena cahaya dan sensor air tidak kering, maka
tutup atap dan tampilkan ”LANGIT CERAH TAPI CUACA HUJAN”.
3) Jika sensor LDR tidak terkena cahaya dan sensor air kering, maka
tutup atap dan tampilkan ”LANGIT MENDUNG TAPI CUACA
CERAH”.
4) Jika LDR tidak terkena cahaya dan sensor air tidak kering, maka
tutup atap dan tampilkan ”LANGIT MENDUNG DAN CUACA
HUJAN”
5.2 Saran
1) Dalam pembuatan alat sangat diperlukan ketelitian agar dalam
penyusunannya menghasilkan hasil yang baik.
2) Disarankan dalam melakukan pengetesan alat membawa
cadangan komponen lebih terutama pada komponen-komponen
yang mudah rusak.
3) Dibutuhkan kerja sama tim agar penyelesaian alatnya berjalan baik
34
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN
36
}
37
37