Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
pra mahil, lama masa nifas ini 6 – 8 minggu (Mochtar R, 2002, Hal.
115).
a) Tujuan Umum
mengasuh anak.
b) Tujuan Khusus
psikologinya.
a. Uterus
puerperium.
tidak teratur.
Jenis-jenis lokia
hari pascapartum.
b. Sistem Urinarius
c. Sistem Cerna
yang sehat.
Konstipasi mungkin menjadi masalah pada puerperium awal
d. Payudara
e. Sistem Cardiovaskuler
stimulus vasodilatasi.
(3) Terjadinya mobilisasi air ekstra vascular yang disimpan
f. Sistem Neurologi
g. Sistem Muskuloskeletal
h. Sistem Integumen
menetap.
i. Tanda-tanda Vital
(2) Suhu, suhu maternal kembali normal dari suhu yang sedikit
a. Ketergantungan (Taking In )
fase ini karena post partum blues merupakan hal yang biasa
jawab normal dan tidak lagi menerima peran sakit. Fase ini di
a. Perawatan
1). Mobilisasi
ia dapat duduk, pada hari ke-4 berjalan dan pada hari ke-5,
2). Diet
[1,3].
melahirkan [3].
7). Menyusui
b. Pengawasan
hipotermia.
perdarahan abnormal.
dan istirahat.
bayi sehari-hari.
yang sebenarnya.
mungkin terjadi.
kesehatan lain. Pada tahap ini bila klien dalam keadaan normal
No.Register : 072487
Tanggal masuk RS. : 03 – 05 – 2010 Jam 12.00 Wita
Tanggal S.C : 03 - 05 – 2010 jam 21.00 Wita
Tanggal pengkajian : 04 – 05 – 2010 Jam 16.10 Wita
3 Kehamilan
sekarang
B. Kriteria
1. Klien dapat beradaptasi dengan rasa nyerinya.
2. Ekspresi wajah ibu ceria dan merasa tenang.
3. Keadaan umum ibu baik.
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
Tensi : Sistolik : 90 – 130 mmHg
Diastolik : 70 – 90 mmHg
Nadi : 60 – 90 x / menit
Suhu : 36oC – 37oC.
P : 16 – 24 x / menit.
5. Tfu : 1 Jbpst.
6. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar.
7. Lochia rubra
8. Keadaan luka tertutup perban kering dan bersih,daerah
sekitar luka tidak ada tanda-tanda infeksi.
C. Rencana Tindakan
1. Minta persetujuan ibu dan jelaskan semua tindakan yang akan di
lakukan.Misalnya pasang infus dan cateter
Rasional : Ibu mengetahui tujuan dari tindakan yang akan di
lakukan sehingga infuse dan cateter bisa terpasang
dengan baik.
2. Jelaskan penyebab rasa nyeri pada klien.
Rasional : Penjelasan tentang penyebab nyeri memberi
kepuasan dan kemudahan pengertian klien segingga
nyeri tidak terlalu dikeluhkan.
3. Ajarkan ibu tehnik relaksasi bila timbul nyeri.
Rasional : Tehnik relaksasi sebagai slah satu upaya
mengalihkan perhatian bu terhadap nyeri.
4. Observasi tanda-tanda vital.
Rasional : Tanda-tanda vital mencerminkan dan merupakan
gambaran kondisi fisik dan psikis suatu indicator
untuk menilai K.U ibu dan menentukan intrvensi
selanjutnya.
5. Observasi TFU, kontraksi uterus dan lochia
Rasional : Kontraksi uterus, Tfu, dan lochia adalah indicator
untuk menilai proses involution dan mendeteksi
secara diri adanya gejala-gejala perdarahan
6. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat yang cukup akan membantu pemulihan
kesehatan ibu dan relaksasi otot-otot saat istirahat
akan menghindari ibu dari kelelahan yang
berlebihan.
7. Jelaskan pada klien tentang pentingnya mobilisasi dini.
Rasional : Mempercepat proses penyembuhan dan
memperlancar peredaran darah klien serta dapat
melakukan mobilisasi dengan baik.
8. Beri dukungan moril pada pasien.
Rasional : Klien dapat menerima sakit yang dialaminya dan
proses penyembuhandari lika bekas operasi.
9. Anjurkan klien agar mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha
Esa.
Rasional : Ibu lebih tabah menerima keadaannya.
10. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang.
Rasional : Dengan makanan seimbang dan bergizi akan
membantu pemulihan kesehatan ibu dimana saat
nifas ibu membutuhkan penambahan kalori 500
setiap hari.
11. Anjurkan tentang personal hygiene. Terutama area bekas operasi
dan ajarkan cara merawat perineum.
Rasional : Personal hygiene adalah usaha untuk pencegahan
infeksi.
12. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
Rasional : Rangsangan dari isapan bayi yang sering akan
memperlancar produksi. ASI untuk memenuhi
kebutuhan bayi dan membantu proses infolutio,
isapan bayi akan merangsang hipopise anterior
mengeluarkan prolaktin untuk memproduksi ASI.
Hypopise posterior mengeluarkan hormone
oxytocin untuk mengeluarkan ASI dan membantu
kontraksi.
13. Penatalaksanaan pemberian obat antibiotik (cefotaxime,novamet),
analgetik (ceterolac), antihistamin (ulsikur).
Rasional : Cefotaxime adalah antibiotik cefalosforine aktif
terhadap bakteri gram negative dan bakteri gram
positif. Di indikasikan untuk infeksi seperti infeksi
abdominal. Novamet mengandung metronidazole
500 mg. metronidazole adalah bahan aktif untuk
kuman bakteri an aerob, juga sebagai profilaktik
untuk mencegah infeksi akibat tindakan
pembedahan. Ceterolac mengandung ceterolac
tromethamine 30 mg. Merupakan obat anti
inflamasi non steroid suatu analgesic non narkotik.
Di indikasikan untuk nyeri akurt sedang sampai
berat setelah prosedur bedah. Ulsikur dengan nama
lain ranitidin adalah suatu histamin antagonis untuk
mengurangi sekresi asam lambung. Indikasi untuk
mengurangi gejala reflux esofagitis. Novamet
mengandung metronidazole 500 mg. metronidazole
adalah bahan aktif untuk kuman bakteri an aerob,
juga sebagai profilaktik untuk mencegah infeksi
akibat tindakan pembedahan.
B. OBJEKTIF (O)
1. Nyeri tekan pada luka operasi
2. Luka post op SC tertutup perband kering dan bersih
3. Ekspresi wajah masih tampak meringis bila bergerak.
4. TFU 1 Jbpst, kontraksi uterus baik, bundar dan keras.
5. Pemenuhan kebutuhan rawat diri dibantu oleh petugas dan
keluarga.
6. Pengeluaran lochia rubra
7. Terpasang kateter
8. Terpasang infus di lengan kiri dengan cairan RL botol
V dengan 28 tetes/ menit
C. ASSESMENT (A)
- Post SC. hari I dengan masalah nyeri pada bekas operasi dan
kecemasan.
D. PLANNING (P)
1. Meminta persetujuan ibu dan menjelaskan semua tindakan
yang akan di lakukan. Ibu setuju dengan intervensi yang akan
di lakukan.
2. Observasi tanda-tanda vital.
- TD : 120 / 70 mmHg
- N : 88 x / menit
- S : 37oC
- P : 20 x / menit
3. Observasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran
lochia.
- TFU : 1 Jbpst
- Kontraksi uterus teraba keras dan bundar.
- Pengeluaran lochia rubra.
4. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang di rasakan oleh
karena adanya luka operasi. Ibu merasa tenang.
5. Mengajarkan ibu tehnik relaksasi. Ibu dapat melakukan dengan
cara menarik nafas panjang melalui hidung dan dihembuskan
melalui mulut.
6. Memberikan dukungan moril pada ibu tabah menghadapi apa
yang dialaminya..
7. Memberikan HE. tentang :
a. Gizi yang adekuat ,terutama yang banyak mengandung
zat besi dan protein seperti makanan yang tersedia oleh
keluarga dan memperbanyak makan sayuran berwarna
hijau ,kacang-kacangan dan buah.
b. Istirahat yang cukup.
c. Pentingnya personal hygiene.
8. Memberikan motivasi dan membantu ibu dalam memenuhi
kebutuhan sehari- hari.
9. Menjelaskan tentang pentingnya mobilisasi. Bahwa mobilisasi
secara dini untuk mempercepat penyembuhan dan
memperlancar peredaran darah.
10. Penatalaksanaan pemberiuan obat,jam 20 wita
- Cairan RL : Dext 2:1 28 tetes/ menit
- Inj cefotaxime 1 gr/12 jam
- Inj cetorolac 30 mg/ IV/ 8 jam
- Inj ulsikur 50 mg/ IV/ 8 jam
- Drips Novamet 500 mg/Jam
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS
NY “A” POST SEKSIO SESARIA HARI II DENGAN
MASALAH NYERI PADA BEKAS OPERASI
TANGGAL 05 – 05 – 2010
C. ASESMENT (A)
- Post SC, hari III
D. PLANNING (P)
1. Observasi TFU kontraksi uterus dan pengeluaran lochia
- TFU : 2 jbpst
- Kontraksi uterus : baik keras dan bundar
- Lochia : rubra
2. Bimbing ibu cara menyusui yang baik. Bayi telah
menyusui dengan baik, dan bayi tenang setelah menyusu
3. Observasi TTV
- TD : 110/ 70 mmHg
- N : 80 x / menit
- S : 36,5°C
- P : 20 x / menit
4. Menganjurkan ibu untuk tetap sering menyusui bayinya agar
ASI lancer.
5. Observasi pengeluaran ASI. ASI sudah lancer
6. Memberikan motifasi dan membantu ibu memenuhi
kebutuhan sehari-hari
7. Memberikan HE tetang :
- gizi yang adekuat, terutama makanan yang banyak mengandung
protein dan serat seperti ikan, telur, susu dan buah-buahan.
- Personal hygiene
8. Menjelaskan kepada ibu manfaat KB. Ibu mengerti apa yang
telah dijelaskan.
9. Memotifasi ibu untuk ikut berKB, ibu rencana berKB dengan
cara tubektemi
10. Menjelaskan pada ibu manfaat imunisasi pada bayinya dan
jenis-jenis imunisasi yang diberikan. Ibu mengerti dan berusah
membawa anaknya untuk diimunisasi