Professional Documents
Culture Documents
Jauh kebelakang, pada awal abad ke-19, organisasi pergerakan Boedi Oetomo yang
terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908 yang diprakarsai oleh Dr. Soetomo dkk. Boedi Oetomo
merupakan organisasi yang memberikan pendidikan secara gratis kepada pribumi. Usaha
yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa STOVIA ini telah memberi pencerahan yang sangat
berarti bagi kehidupan pribumi dimasa itu. Kaum pribumi sebagai penduduk asli yang
terikat dengan tanah dan adat istiadat orang tuanya harus menerima kebijakan cultuur stelsel
(sistem tanam paksa) dari pemerintah Hindia Belanda yang menyebabkan kondisi mayoritas
pribumi menjadi bodoh, miskin, tertinggal, dan tertindas. Sehingga, sebagian besar pribumi
berada pada kelas terbawah di dalam strata sosial masyarakat pada saat itu. Kondisi ini lebih
diperparah oleh kebijakan politiek ethis (politik balas budi yaitu dengan menyediakan
infrastruktur pendidikan yang berbentuk sekolah kepada kaum pribumi). Namun, biaya
pendidikan yang dikenakan terlalu mahal sehingga mayoritas pribumi tetap tidak mampu
mengenyam pendidikan. Kondisi tersebut terus berlangsung hingga tumbuhnya sikap
keberpihakan dari beberapa ningrat pribumi yang terdidik.
Sinergisitas tiga usaha tersebut diatas merupakan konklusi dari suatu pandangan
bahwa Tridarma Perguruan Tinggi terjadi tidak hanya secara linier, tetapi juga berlangsung
secara sirkular dalam satu sistem. Oleh karena itu, kebutuhan terhadap perangkat model
penjalanan Tridarma Perguruan Tinggi harus terus dikaji dan diaplikasikan dalam proses
lingkungan kehidupan internal dan eksternal Untirta. Oleh karena itu, institusi pendidikan
terutama perguruan tinggi dan mahasiswan sebagai masyarakat ilmiah memiliki peran
penting dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang akan
membangun tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Cp. 081808443464
(Tomi)