Professional Documents
Culture Documents
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air bersih yang layak minum sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan manusia semakin sulit
ditemukan sebagai akibat pencemaran limbah rumah tangga dan limbah industri terhadap sumber air
permukaan maupun air tanah. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). belum dapat memenuhi
kebutuhan penduduk, mengakibatkan air menjadi barang ekonomi yang mahal. Seharusnya
masyarakat mudah untuk mendapatkan air minum yang bersih agar kesehatan mereka terjaga,
sehingga pertumbuhan penduduk di masyarakat tersebut tidak terganggu berbagai penyakit.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Peningkatan pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol dan pemukiman yang semakin padat
menyebabkan persediaan air bersih semakin berkurang. Hal ini didasarkan pada kurangnya kesadaran
masyarakat tentang kebersihan lingkungannya, khususnya pada penyediaan air bersih. Contohnya
banyak masyarakat yang membuang limbah rumah tangga ke sungai, sehingga air sungai menjadi
tercemar.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk penyediaan air bersih. Misalnya, kita dapat memberikan
penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya ketersediaan air bersih. Hal lain yang dapat
dilakukan mengontrol pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi kepadatan penduduk.
B. Rumusan Masalah
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
A. Tujuan
• Mengetahui hubungan antara sanitasi, pertumbuhan penduduk, dan penyediaan air bersih.
• Mengetahui syarat air bersih dan air minum yang berkualitas.
• Mengerti dalam pengolahan air sederhana dan tepat guna.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
BAB II
TEORI
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Penyediaan air bersih adalah pengolahan air dari sumbernya menjadi air yang layak guna bagi
masyarakat. Ada tiga sumber air, air permukaan, air tanah (dangkal dan dalam), dan air angkasa.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
2. Penggunaan air. Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa
memakan hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan
jumlah penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit
baru yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
penggunaan air untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan.
Sebaliknya, memasang unit penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah
tanpa WC bisa meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak
diharapkan di daerah yang penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga
bisa menambah jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang dengan benar.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Pada tahun 1980, Bank Dunia melaporkan bahwa dengan menggunakan praktek-
praktek konvesional, untuk membuang air dibutuhkan biaya lima sampai enam kali
sebanyak biaya penyediaan. Ini adalah untuk konsumsi sekitar 150 hingga 190 liter
air per kepala per hari. Informasi lebih baru dari Indonesia, Jepang, Malaysia dan A.
S. menunjukkan bahwa rasio meningkat tajam dengan meningkatnya konsumsi; dari
1,3 berbanding 1 untuk 19 liter per kepala per hari menjadi 7 berbanding 1 untuk
konsumsi 190 liter dan 18 berbanding 1 untuk konsumsi 760 liter.
Penggunaan ulang air. Jika sumber daya air tidak mencukupi, air limbah merupakan
sumber penyediaan yang menarik, dan akan dipakai baik resmi disetujui atau tidak.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Pada daerah yang sulit untuk mendapatkan sumber air biasanya air yang di ambil adalah air tanah
dengan cara membuat sumur atau galian. Di daerah yang banyak sumber air seperti sungai atau
danau, air diambil langsung dari sumber air tersebut. Air tersebut kemudian ditampung dalam suatu
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
wadah dan di olah dan diproses menjadi air yang layak guna. Apabila air tersebut telah memenuhi
standar layak guna maka air tersebut disalurkan ke masyarakat melalui jaringan pipa.
1. Melakukan sensus penduduk secara berkala, dengan begitu kita bisa mengetahui seberapa
besar kepadatan penduduk, sehingga dapat dikendalikan jumlahnya.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
2. Melakukan perhitungan jumlah penduduk dengan menggunakan data-data yang didapat dari
sensus.
3. Menganalisa hasil perhitungan tersebut, sehingga kita mengetahui dimana daerah yang
mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi.
4. Melakukan observasi penyebab peningkatan kepadatan penduduk terhadap daerah yang padat
penduduknya.
5. Setelah diketahui penyebabnya maka dilakukan penanggulangan nya, seperti KB (Keluarga
berencana), melakukan transmigrasi penduduk, dan lain-lain.
Dengan adanya pengendalian penduduk maka penyediaan air bersih dapat dilakukan secara baik
dan benar.
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan sebelumnya adalah pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat kepadatannya pada suatu daerah dapat mempengaruhi masalah penyediaan air
bersih di daerah tersebut. Semakin meningkat kepadatan penduduk maka semakin meningkat pula
kebutuhan air bersih. Sedangkan pengolahan air bersih yang layak guna masih belum mampu
mengimbangi atau mencukupi kebutuhan tersebut.
B. Saran
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
Ilmu Lingkungan
Dec.
15
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
Ilmu Lingkungan