Professional Documents
Culture Documents
tertentu. Pertama, dalam jangka waktu tiga bulan, enam bulan, satu tahun, dst.
Kedua, dalam jangka waktu, satu atau lebih perjalanan. Ketiga, dalam jangka waktu
tidak terbatas. Didalam materi perjanjian tersebut juga dijabarkan secara jelas
tentang hak - hak dan kewajiban Nakhoda / anak buah kapal
1. Hak atas upah, disini dijelaskan secara gamblang, besaran nominal upah yang
akan diterima, bagaimana cara pembayarannya dan dalam mata uang apa
( dollar, rupiah atau lainnya ). dijelaskan juga upah diberikan menurut kurun
waktu, seperti : tiap jam, minggu, bulan atau perjalanan. Kalau bukan kurun
waktu seperti, premi muatan, uang mil atau upah gandeng dll.
2. Hak atas permakanan dan penginapan diatas kapal. Penginapan ini harus aman
dan nyaman bagi Nakhoda dan anak buah kapal, begitu juga dengan
permakanan, harus memenuhi standard gizi dan nutrisi yang cukup untuk orang
yang bekerja diatas kapal. Hal ini merupakan salah satu syarat dari laik lautnya
( seaworthiness ) sebuah kapal.
3. Hak atas cuti ini hanya berlaku bagi Nakhoda dan awak kapal yang bekerja
diatas satu tahun. Ketentuan ini tidak berlaku untuk PKL, menurut perjalanan.
Hak atas cuti ini diberikan sebanyak dua kali delapan hari, dengan tetap
menerima upah.
4. Hak atas perawatan. Hak ini akan diberikan bila Nakhoda atau awak kapal
menderita sakit, atau mengalami kecelakaan kerja sewaktu sedang berdinas,
maka ia berhak mendapat perawatan dimanapun berada saat itu, baik didalam
maupun diluar negeri.
5. Hak atas angkutan atau transportasi. Hak ini akan diberikan bila PKLnya berakhir
diluar pangkalannya atau ada alasan mendesak dari pengusaha kapal untuk
memutuskan hubungan kerja, sedangkan kapal berada diluar negeri ( luar
pangkalan ).
1. Berakhirnya ikatan kerja secara normal atau habisnya masa berlaku PKL
tersebut.
2. pemutusan ikatan kerja antara buruh dan majikan karena alasan mendesak.
Alasan mendesak bagi Pengusaha kapal, disebakan antara lain :
Ijazah / certificate buruh ternyata palsu. Tidak cakap untuk bekerja diatas kapal
Suka berbuat kriminal, asusila, melakukan pelecehan, penghinaan dan tidak
mematuhi / mentaati peraturan majikan dan perintah Nakhoda, dllnya.
3. Ketiga, pemutusan ikatan kerja karena alasan penting, pemutusan ikatan kerja
dengan alasan penting ini, penyebabnya karena force majeur ( diluar
kemampuan manusia ). Pengusaha mengalami kebangkrutan ( kepailitannya
disahkan oleh hukum ), bencana alam, terjadi perang dinegara asal atau ada
tawaran bagi siburuh dengan penghasilan lebih tinggi.
T U G A S
HUKUM PERKAPALAN
Oleh :
NAMA : SULAIMAN NUR
NIM : 08 24 108
ANGKATAN : XXI
2010