You are on page 1of 4

Publish in www.wahyukurniawan.

com
Mechanical Engineering

KRISTAL MATERIAL
(TATANAN ATOMIC)

Bagian 1

PENDAHULUAN
Dalam menelaah pola tatanan atomik rentang-panjang, untuk padatan kristalin,
sel satuan dibentuk secara berulang dalam ketiga dimensi. Setiap sel satuan memiliki
semua karakteristik geometrik yang dimiliki oleh kristal keseluruhan. Secara khusus
susunan atomik pada beberapa struktur sederhana dapat dibedakan seperti bcc =
body-centered cubic/kubik pemusatan ruang, fcc = face-centered cubic/kubik
pemusatan-sisi, dan hcp = hexagonal close-packed/tumpukan padat heksagonal
dan dibuktikan keberadaannya dengan cara melakukan perhitungan densitas. Dalam
menelaah perlu dipahami notasi-notasi yang digunakan untuk lokasi-lokasi sel
satuan, arah kristal, dan bidang kristal, karena selanjutnya notasi-notasi ini akan
digunakan untuk mengaitkan struktur kristal dengan sifat dan perilaku material.

Pada bab ini akan dijelaskan tentang :


Bagian I : Fasa kristalin (kristal, system kristal, kisi kristal).
Bagian II : Struktur kubik
Bagian III : Struktur non kubik
Bagian IV : Polimorfisme dan geometri sel satuan
Bagian V : arah kristal, bidang aksial (indeks miller), dan difraksi sinar x.

1. FASA KRISTALIN
Dalam konteks rekayasa material, fasa adalah bagian dari suatu material yang
berbeda dengan bagian-bagian lainnya dalam hal struktur atau komposisi. Perhatikan
"es-air". Meskipun keduanya memiliki komposisi yang sama, air adalah cairan yang
fluid sedangkan es adalah padatan yang kristalin. Batas fasa antara keduanya
menunjukkan adanya diskontinuitas pada strukturnya; keduanya merupakan fasa
yang berbeda. Demikian pula halnya, baik garam biasa maupun garam laut, kedua-
duanya mengandung NaC1 tetapi keduanya merupakan fasa yang berbeda—
diskontinuitas pada batas yang mereka miliki menandakan adanya perubahan baik
dalam hal komposisi maupun struktur. Sekarang perhatikan suatu kombinasi 50-50
antara air dan alkohol; keduanya dapat saling melarutkan (soluble) atau saling
tercampur (miscible), sehingga hanya ada satu fasa. Akan tetapi, suatu campuran 50-
50 antara air dan minyak tidak saling tercampur (immiscible); pasangan yang disebut
belakangan terdiri dari dua fasa yang berbeda dengan diskontinuitas komposisional
pada batas fasanya.

Material Teknik | Create By Wahyu Kurniawan 1


Publish in www.wahyukurniawan.com
Mechanical Engineering

KRISTAL
Pada hakekatnya semua logam, sebagian besar material keramik, dan beberapa
polimer tertentu berkristalisasi ketika memadat. Fasa kristalin memiliki satu
karakteristik yang lebih mendasar lagi, yang harus ditelaah jika ingin memahami
struktur internal dari logam dan material-material lain.
Kristal mempunyai periodisitas sehingga menghasilkan tatanan rentang-
panjang (long-range order). Maksudnya adalah susunan atomik lokalnya berulang
dengan interval yang teratur jutaan kali dalam ketiga dimensi ruang.
Tatanan yang dijumpai pada kristal dapat digambarkan sebagian dengan
menggunakan koordinasi-koordinasi atomik yang sketsanya diperlihatkan pada
Gambar 1 dibawah :

Gambar 1

1. Setiap ion Na+ hanya memiliki ion- ion Cl- sebagai tetangga terdekat, dan
setiap ion Cl- hanya memiliki ion- ion Na+ sebagai tetangga terdekat;
2. Jarak antara tetangga-tetangga terdekat pada NaC1 sudah tetap dengan kata
lain, (rNa+ + RD) selalu sama dengan 0,097 nm ditambah 0,181 nm, atau
0,278 nm;
3. Tetangga-tetangga dari setiap ion individual selalu ditemukan pada arah yang
identik, begitu juga tetangga untuk ion-ion lain yang serupa.

Meskipun semua hubungan lokal ini penting, yang lebih penting lagi adalah
bahwa salah satu perpanjangan dari koordinasi-koordinasi atomik (atau ionik) dalam
tiga dimensi ini menghasilkan periodisitas rentang-panjang yang khas. Perpanjangan
ini ditunjukkan dengan sketsa garis dan titik pada gambar 1 tersebut yang
menggambarkan ekstrapolasi yang tak terbatas. Atom (atau ion) dan suatu volume
berukuran kecil yang disebut sel satuan/unit cell (u.c.) berulang pada interval yang
spesifik. Semua sel satuan di dalam suatu kristal identik. Jika mendeskripsikan salah
satunya, berarti telah mendeskripsikan semuanya. Ini akan mempermudah proses
analisis dan deskripsi struktur-internal nantinya.

Material Teknik | Create By Wahyu Kurniawan 2


Publish in www.wahyukurniawan.com
Mechanical Engineering

SISTEM KRISTAL
Periodisitas tiga-dimensional, yang merupakan karakteristik kristal, dapat
dipahami dengan menggunakan beberapa geometri yang berbeda. Sel satuan pada
Gambar 1 adalah sel kubik; ketiga dimensinya sama dan saling tegak lurus
sesamanya. Kristal seperti ini digolongkan ke dalam sistem kubik.
Sebelum membahas sistem-sistem kristal yang lain, kita harus memilih
kerangka referensi. Sesuai konvensi, kita menempatkan sumbu x, y, dan z beserta
titik asalnya pada sudut belakang kiri-bawah. Sudut-sudut aksialnya diberi tanda
dengan huruf Yunani, alpha (α), beta (β), dan gamma (γ), seperti gambar 2 dibawah :

Gambar 2

Pada gambar 2 juga sesuai konvensi, dimensi-dimensi sel-satuannya masing-


masing dinamai sebagai a, b, dan c untuk ketiga arah sumbu. Variasi-variasi sudut
aksial dan variasi ukuran-relatif dari dimensi a, b, dan c akan menghasilkan tujuh
(dan hanya tujuh) sistem kristal. Sistem - sistem ini dimuat dalam Tabel 1 :

Tabel 1

Sistem kubik (yang memiliki simetri terbanyak) adalah sistem yang paling
sering dijumpai. Namun seperti tetragonal, ortorhombik, dan heksagonal, ketiga
sistem ini juga penting untuk diketahui.

Material Teknik | Create By Wahyu Kurniawan 3


Publish in www.wahyukurniawan.com
Mechanical Engineering

KISI KRISTAL
Sesuai dengan ringkasan dalam Tabel 1, kita dapat membagi ruang menjadi
tujuh sistem pengisian-ruang. Sesuai dengan ketujuh sistem ini terdapat 14 pola titik,
disebut kisi-kisi Bravais (Bravais lattices) (Gambar 3). Tiga di antaranya adalah
sistem kubik: kubik sederhana (sc, simple cubic), kubik pemusatan-ruang (bcc), dan
kubik pemusatan-sisi (fcc).
Dilihat secara abstrak, kisi-kisi pada Gambar 3 mendefinisikan suatu
pengulangan titik yang periodik. Setiap titik kisi memiliki lingkungan sekitar yang
identik dengan lingkungan sekitar dari titik-titik kisi yang lain. Jarak ke titik
tetangga, dan arah ke atom tetangga selalu berulang. Pada kisi-kisi kubik yang
sederhana, pengulangan terjadi hanya pada ketiga arah ortogonal dari sumbu-sumbu
kubik tersebut. Pada kisi kubik pemusatan-ruang, pengulangan juga terjadi di pusat
setiap sel-satuan. Pada kisi kubik pemusatan-sisi, pengulangan terjadi pada pusat dari
setiap bidang-permukaan kubus dan pada sudut-sudut kubus (tidak ada pengulangan
di pusat kubus).

Gambar 3

Material Teknik | Create By Wahyu Kurniawan 4

You might also like