Professional Documents
Culture Documents
ekonomi maka diperlukan berbagai sarana penunjang, antara lain berupa tatanan hukum
bidang ekonomi1. Salah satu tatanan hukum yang diperlukan dalam menunjang
pembangunan ekonomi adalah ketentuan di bidang Pasar Modal yang pada saat ini masih
peningkatan kesejahteraan rakyat3. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pasar Modal
mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha,
termasuk usaha menengah dan kecil untuk pembangunan usahanya, sedangkan di sisi lain
Pasar Modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil
dan menengah4.
1
Drs. C.S.T. Kansil, S.H. dan Christine S.T. Kansil, S.H., “Pokok-pokok Hukum Pasar Modal”,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 2002, hal. 38.
2
Ibid., hal. 38.
3
Ibid.
4
Ibid., hal. 39.
1
Dasar pertimbangan dikeluarkannya UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana
yang kukuh untuk lebih menjamin kepastian hukum pihak-pihak yang melakukan
dalam rangka antisipasi atas globalisasi ekonomi, UU No. 15 Tahun 1952 tentang
5
Ibid., hal. 41-42.
2
e. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu membentuk
a. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1) dan Pasal 33 UUD 1945, dan
Pengertian Pasar Modal berdasarkan UUPM dapat dilihat pada pasal 1 butir 13
yaitu pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten
untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM
kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-
6
Ibid,, hal. 42-43.
7
UUPM, pasal 1 butir 15.
3
kurangnya Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
Modal di Indonesia:
Modal10.
3. PP No. 46 Tahun 1996 tentang Tata Cara Pemeriksaan di bidang Pasar Modal11.
4. PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
8
Ibid., pasal 1 butir 22.
9
4
5. Kepmenkeu. No. 645/KMK.01/1995 tentang Pencabutan Kepmenkeu. No.
13
http://www.bapepam.go.id/hukum/kepmenkeu/index.htm
14
Ibid.
15
M. Irsan Nasarudin, SH dan Indra Surya, SH., LL.M, “Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia”,
Kontributor: Ivan Yustiavandana, SH., LL.M., Arman Nefi, SH., dan Adiwarman, SH. S.Sos., Prenada
Media, Jakarta 2004, hal. 43.
16
Op.cit.
17
Ibid.
5
10. Seperangkat peraturan pelaksana yang dikeluarkan Ketua Bapepam sejak tanggal
17 Januari 199618.
bursa efek, pengawas pihak-pihak yang terlibat dan pelaksana kegiatan di bidang pasar
Bapepam sebagai regulator dan penegak hukum pasar modal demi peningkatan kualitas
sebagai berikut:
dilakukan oleh Bapepam yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Keuangan;
18
M. Irsan Nasarudin, SH dan Indra Surya, SH., LL.M, “Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia”,
Kontributor: Ivan Yustiavandana, SH., LL.M., Arman Nefi, SH., dan Adiwarman, SH. S.Sos., Prenada
Media, Jakarta 2004, hal. 43.
19
Ibid., hal. 2.
20
Ibid., hal. 2-3.
6
2. Pelaksanaan tersebut di atas bertujuan mewujudkan terciptanya kegiatan
Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
dan masyarakat;
a. memberikan izin:
Amanat;
untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen
7
d. menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta
dimaksud;
undang ini;
8
h. menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka
atau menghentikan Transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu
oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan
9
o. memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas undang-
dalam Pasal 1 angka 5 (Catatan: pengertian Efek, lihat hal. 2, paragraph 5); dan
Pasar modal Indonesia tidak mungkin menutup diri dari pasar internasional,
standar dan praktik yang berlaku secara internasional mengharuskan Bapepam untuk
membuat setiap aturan main yang ada mengacu kepada standar internasional.
Sebagai hasilnya telah berhasil dibuat lebih dari 140 buah peraturan dalam 2 bahasa yaitu
Cakupan dari peraturan Bapepam cukup luas yang meliputi materi peraturan
sebagai berikut:
1. Definisi
21
Ibid., hal. 50-52.
10
2. Peraturan Operasional Bapepam
4. Reksa Dana
10. Pelaporan
1. Bapepam berada dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan (Pasal 3 ayat
2 UUPM).
seperti:
a. Kepala biro
22
I Putu Gede Ary Suta, “Menuju Pasar Modal Modern”, Yayasan SAD SATRIA BHAKTI,
Jakarta 2000, hal. 181-183.
11
Untuk menjalankan fungsi layanan masyarakat dan pengawasan, Bapepam
b. Sekretariat
bagian bina sumber daya manusia, bagian informasi pasar modal, bagian
d. Kepala sub-bagian.
12
Kejahatan di bidang pasar modal adalah kejahatan yang khas dilakukan oleh
pelaku pasar modal dalam kegiatan pasar modal, yang secara internasional mempunyai
tindak kejahatan di pasar modal Indonesia antara adalah sebagai berikut, yaitu
menertibkan dan membina pelaku pasar modal sebagai tindakan preventif, dan
berdasarkan beberapa alasan26, yaitu kesalahan pelaku, kelemahan aparat yang mencakup
23
Op. Cit., hal. 257.
24
Ibid.
25
Ibid.
26
Ibid., hal. 258.
13
1. Penipuan27
pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak mengungkapkan
fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai
keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk
menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lain
atau dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
Larangan ini ditujukan kepada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan efek
perdagangan efek dalam pasal ini adalah kegiatan meliputi kegiatan penawaran,
pembelian dan atau penjualan Efek yang terjadi dalam rangka Penawaran Unum,
atau terjadi Bursa Efek, maupun kegiatan penawaran, pembelian dan atau
2. Manipulasi Pasar28
27
Ibid., hal. 260-26.
28
Ibid., hal. 262-265.
14
a. Menurut Pasal 91 adalah tindakan baik langsung maupun tidak langsung,
kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di Bursa Efek, antara lain29:
atau
2). Melakukan penawaran jual atau penawaran beli Efek pada harga tertentu,
Efek yang semu di Bursa Efek karena tidak didasarkan pada kekuatan
Ketentuan mengenai manipulasi pasar juga diatur di dalam Pasal 92 dan 93.
15
5). Pools
Secara teknis, pelaku perdagangan orang dalam dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Pihak yang mengemban kepercayaan secara langsung maupun tidak langsung dari
emiten atau perusahaan publik atau disebut juga sebagai pihak yang berada dalam
fiduciary position.
30
Op.Cit., hal. 268-270.
31
http://www.harvest-international.com/perspec/agt02/legalbrif.htm, “Insider Trading Regulations
in Indonesia”, by Rudy Munthe.
16
Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah komisaris, direktur, atau pegawai,
pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik, orang perseorangan yang
karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan usahanya denga emiten atau
dalam, atau pihak yang dalam waktu 6 bulan terakhir tidak lagi menjadi pihak
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya (dalam UUPM pihak ini disebut sebagai
“orang dalam”).
2. Pihak yang menerima informasi orang dalam dari pihak pertama (fiduciary
Informasi orang dalam yang dimaksud adalah informasi material yang dimiliki oleh
Perdagangan Orang Dalam diatur di dalam Pasal 95, 96 dan 97 UUPM yang
1. Orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik yang mempunyai informasi
32
UUPM, Penjelasan Pasal 95 huruf c.
17
2. Orang dalam sebagaimana dimaksud di atas, dilarang untuk:
3. Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh informasi orang dalam dan orang
yang sama dengan larangan yang berlaku bagi orang dalam sebagaimana dimaksud
Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh informasi orang dalam dan kemudian
memperolehnya tanpa melawan hukum tidak dikenakan larangan yang berlaku bagi
dalam dapat diamati antara lain dari ada atau tidaknya orang dalam yang melakukan
transaksi atas efek perusahaan di mana yang bersangkutan menjadi orang dalam, dari
informasi material kepada publik dan terjadinya peningkatan atau penurunan harga dan
18
Insider Trading dan Bapepam33
melakukan pemeriksaan terhadap setiap pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam
PP No. 46 Tahun 1995 (PP 46) tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal,
data dan atau keterangan lain yang dilakukan oleh Pemeriksa untuk membuktikan ada
Modal.
dan dianggap sebagai tindakan kriminal, Bapepam memperoleh hak untuk melaksanakan
administratif maupun pidana. UUPM memberikan pengaturan yang jelas bagi Bapepam
Di dalam Bab 12, Pasal 100 UUPM dan di dalam PP 46 mengatur mengenai
33
Op.Cit.
19
untuk mengetahui apakah telah terjadi pelanggaran atau tidak terhadap peraturan
1. Meminta keterangan dan atau konfirmasi dari pihak yang diduga melakukan atau
terlibat dalam pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya atau
terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya untuk melakukan atau tidak
3. Memeriksa dan atau membuat salinan terhadap catatan pembukuan, dan atau
dokume lain, baik milik Pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam
pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya maupun milik Pihak
4. Menetapkan syarat dan atau mengizinkan Pihak yang diduga melakukan atau
terlibat dalam pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya untuk
yang timbul.
Petugas Pemeriksa pada tahap ini adalah seorang pegawai Bapepam yang telah
ditunjuk oleh Ketua Bapepam untuk melaksanakan pemeriksaan formal. Jika pada waktu
20
pemeriksaan ditemukan bukti-bukti atas kegiatan kejahatan/pidana, maka pelaksanaan
pemeriksaan tetap dilanjutkan dan petugas pemeriksa harus melaporkan bukti permulaan
tersebut kepada Ketua Bapepam. Berdasarkan bukti permulaan, Ketua Bapepam dapat
pelaksanaannya telah mengakibatkan kerugian bagi kepentingan pasar modal dan atau
3. Melakukan penelitian terhadap Pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam
21
4. Memanggil, memeriksa dan meminta keterangan dan barang bukti dari setiap
Pihak yang disangka melakukan atau sebagai saksi dalam tindak pidana di bidang
pasar modal,
berkenaan,
barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan
7. Memblokir rekening pada bank atau lembaga keuangan lain dan Pihak yang
bantuan aparat penegak hukum lain seperti Kepolisian, Imigrasi, Kejaksaan dan
Kehakiman. Hasil dari penyidikan diserahkan kepada Kejaksaan Agung sesuai dengan
22
UUPM mengatur mengenai sanksi bagi pelanggaran UUPM atau peraturan
pelaksanaannya, yaitu:
pihak yang memperoleh izin, persetujuan dari Bapepam dan yang melakukan
• peringatan tertulis;
• denda;
• pembatalan pendaftaran.
34
M. Irsan Nasarudin, SH dan Indra Surya, SH., LL.M, “Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia”,
Kontributor: Ivan Yustiavandana, SH., LL.M., Arman Nefi, SH., dan Adiwarman, SH. S.Sos., Prenada
Media, Jakarta 2004, hal. 274-275.
23
b. Sanksi Pidana (Pasal 103-110)
ketentuan mengenai insider trading harus dikenai sanksi pidana penjara maksimal
Bapepam juga melengkapi dengan pedoman untuk pasar modal. Pada prakteknya,
pilihan terakhir.
5. Kesimpulan
Insider trading dianggap termasuk tindak kejahatan di bidang pasar modal karena
akibatnya dapat menimbulkan kerugian yang banyak dan meluas termasuk diantaranya
24
Agar pasar modal Indonesia terus dipercaya baik oleh investor asing maupun dari
Indonesia sendiri, adalah tugas dari Bapepam sebagai badan yang multifungsi, yaitu
sebagai regulator, pengelola bursa efek, pengawas pihak-pihak yang terlibat dan
pelaksana kegiatan di bidang pasar modal. Bapepam juga dapat melakukan pemeriksaan,
penyidikan dan menjatuhkan sanksi jika diduga dan atau terjadi pelanggaran ataupun
25