Professional Documents
Culture Documents
wahyukurniawan.web.id
Teknologi Pengelasan 1
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
CO, H2O, dan CO2 yang dihasilkan ketika selulosa didalam elektroda
dipanaskan dan terurai. Untuk elektroda jenis batu kapur (CaCO3), gas CO2 dan
terak CaO terbentuk ketika batu kapur terurai. Hal ini sering digunakan untuk
logam las yang rentan terhadap retak hidrogen, seperti high-strength steels.
b. Deoxidasi, yaitu menyediakan deoxidizers dan fluxing agents untuk
menghilangkan oksigen dan membersihkan logam las. Terak solid yang
terbentuk melindungi lasan yang sudah padat dan juga logam las yang masih
panas dari oksidasi.
c. Arc Stabilization, yaitu menyediakan stabilisator busur untuk membantu
menjaga busur agar tetap stabil. Busur adalah gas ion (plasma) yang
mengalirkan arus listrik. Arc Stabilization adalah senyawa yang mudah terurai
menjadi ion-ion di busur, seperti potassium oksalat dan lithium carbonate.
Senyawa tersebut mampu meningkatkan konduktivitas listrik busur dan
membantu agar arus listrik lebih lancar.
d. Penambahan logam, yaitu menyediakan unsur-unsur dan / atau serbuk logam
ke kolam las. Fungsinya yaitu membantu mengontrol komposisi logam las dan
membantu meningkatkan laju deposisi.
Teknologi Pengelasan 2
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
Teknologi Pengelasan 3
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
1.4.2 Polaritas
Gambar 1,12 menunjukkan tiga polaritas yang berbeda dalam GTAW.
a. Direct-Current Electrode Negative (DCEN). Disebut juga polaritas lurus,
adalah polaritas yang paling umum di GTAW. elektroda terhubung ke terminal
negatif dari catu daya. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.12a, elektron
dipancarkan dari elektrode tungsten dan dipercepat saat meninggalkan busur.
Selanjutnya jumlah yang signifikan dari energi, yang disebut fungsi kerja,
diperlukan oleh elektron yang akan dipancarkan dari elektroda. Ketika elektron
memasuki benda kerja, sejumlah energi yang setara dengan fungsi kerja
dilepaskan (efek pemanasan electron berada pada benda kerja). Inilah sebabnya
mengapa di GTAW dengan DCEN daya yang lebih besar (sekitar dua-pertiga)
terletak pada akhir pekerjaan busur dan kurang (sekitar sepertiga) pada akhir
elektroda. Model ini dapat mengerjakan untuk lasan yang relatif sempit dan
dalam.
b. Direct-Current Electrode Positive (DCEP). Disebut juga polaritas terbalik.
elektroda dihubungkan ke terminal positif dari sumber listrik. Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.12b, efek pemanasan elektron berada di elektroda
tungsten bukan di benda kerja. Akibatnya, lasan dangkal dihasilkan dan
berdiameter besar, water-cooled electrodes harus digunakan untuk mencegah
ujung elektroda mencair.
Teknologi Pengelasan 4
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
1.4.3 Elektroda
Elektroda tungsten dengan 2% cerium atau torium memiliki emisivitas
elektron yang lebih baik, kapasitas aliran-arus, dan tahan terhadap kontaminasi
daripada elektroda tungsten murni. Akibatnya, busur awal adalah busur yang lebih
mudah dan lebih stabil. Emisivitas elektron mengacu pada kemampuan ujung
elektroda untuk memancarkan elektron. Sebuah emisivitas elektron lebih rendah
menunjukkan diperlukan suhu elektroda ujung yang lebih tinggi untuk mengeluarkan
elektron dan karenanya lebih berisiko ujungnya mencair.
Teknologi Pengelasan 5
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
Teknologi Pengelasan 6