Professional Documents
Culture Documents
Kedelai
Kedelai
Klasifikasi ilmiah
Keraj Plantae
aan:
Filum Magnoli
: ophyta
Kelas Magnoli
: opsida
Ordo: Fabales
Famil Fabacea
i: e
Subfa Faboide
mili: ae
Genu Glycine
s: (L.)
Merr.
Spesies
Glycine max
Glycine soja
Biji kedelai
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.
Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai
praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun
Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhn kedelai. Ini terjadi
karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih
bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di
Jepang dan Tiongkok. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil
sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai
hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan
meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan
lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat)
dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi
• tahu (tofu),
• bermacam-macam saus penyedap (salah satunya kecap, yang aslinya
dibuat dari kedelai hitam),
• tempe
• susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa),
• tepung kedelai,
• minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta,
krayon, pelarut, dan biodiesel.
Kecap
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan
berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan
kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap
yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umunya berasa asin. Kecap
manis biasanya kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih
cair dan terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak,
atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam
bahkan air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan
tahu.
Etimologi
Kata "kecap", diduga diambil dari bahasa Amoy kôechiap atau kê-tsiap.
Pembuatan kecap
Secara umum, kecap dapat dibuat atau diproduksi dalam usaha skala kecil
atau menengah bahkan rumah tangga. Namun demikian masing masing
industri kecap memiliki "bumbu rahasia" atau resep khusus sehingga rasa
kecap yang dihasilkannya memiliki nilai lebih ("lebih enak") dibandingkan
dengan yang lain.
Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp.
menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian "tempe" ini dikeringkan dan
direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif
terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang
tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada
rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam,
seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus. Mikroba
ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan
aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup
tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%.
Tahu
Tahu
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan
dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu
berasal dari China, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu
adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin:
doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi". Tahu pertama
kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu.
Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan,
cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.
Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan
ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh
dunia.
Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan rakyat. Beraneka ragam
jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat
pembuatannya, misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri.
Tempe
Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno
terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut
tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan
dengan makanan tumpi tersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah
kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan
tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat
Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan
kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang
mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang
Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang
difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik
pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan
penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada tahun
1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di
Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Tiongkok, India,
Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah
mulai dikenal di kalangan terbatas.[3]
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak
banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan
karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat
baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia),
sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna,
diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam
kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk
dan diare kronis.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu
gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe,
gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan
kepada anak balita.
Asam Lemak
Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan
derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak
jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami
penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam
linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai
efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat
menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B
kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan
sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung
dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam
pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12
(sianokobalamin).
Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram
per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan
vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe,
para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12,
sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.
Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup.
Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan
8,05 mg setiap 100 g tempe.
Antioksidan
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk
isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga
merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan
reaksi pembentukan radikal bebas.
Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan
genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga
terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai
sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai.
Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai
menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.
Cara pembuatan
Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis
makanan berbahan bukan kedelai yang juga disebut tempe. Terdapat dua
golongan besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar
legum dan tempe berbahan dasar non-legum.
Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro
benguk (dari biji kara benguk, Mucuna pruriens L.D.C. var. utilis, berasal dari
sekitar Waduk Kedungombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan),
tempe gembus (dari ampas kacang gude pada pembuatan pati, populer di
Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau,
terkenal di daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir,
Psophocarpus tetragonolobus), tempe kara pedang (dari biji kara pedang
Canavalia ensiformis), tempe lupin (dari lupin, Lupinus angustifolius), tempe
kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus vulgaris), tempe kacang
tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe kara wedus (dari
biji kara wedus Lablab purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus
lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari
kacang tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).
Tape
Tape ketan
Tape atau uli (bahasa Betawi) adalah sejenis penganan yang dihasilkan dari
proses peragian (fermentasi). Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan
hasilnya dinamakan "tape singkong" atau peuyeum. Bila dibuat dari ketan
hitam maupun ketan putih, hasilnya dinamakan "tape pulut" atau "tape
ketan".
Selain dimakan langsung, tape juga enak dijadikan olahan lain atau dicampur
dengan makanan atau minuman lain. Seperti tape pulut sangat enak untuk
campuran cendol atau es campur, bisa juga diolah kembali menjadi wajik
atau dodol. Sedangkan tape singkong selain bisa dijadikan campuran cendol,
es campur atau es doger, bisa juga dibuat makanan gorengan rondo royal
(tape goreng), colenak, dll.
Peuyeum
Peuyeum yang dijual di tepi jalan di Jawa Barat
Peuyeum adalah makanan yang berasal dari Jawa Barat (daerah Sunda) dan
dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini mirip dengan tape yang
berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perbedaan utamanya ialah bahwa
peuyeum kering dan tape sedikit agak basah. Sebab pada pembuatan dan
penyimpanannya peuyeum digantung sedangkan tape ditumpuk.
Doenjang
Nama Korea
Hangul: 된장
Hanja: 된醬
Alihaksara
doenjang
Baru:
McCune-R.: toenjang
Doenjang yang dimakan dengan bawang putih, minyak wijen, dan gochujang
(pasta cabai Korea) yang dibungkus dengan sayur dinamakan ssamjang
(tanpa nasi) atau ssambap (ditambah nasi).
Doenjang memiliki gizi yang tinggi karena dihasilkan dari proses fermentasi
yang bersifat anti kanker, selain itu juga memiliki sumber mineral dan
flavonoid yang bersifat antioksidan.
Kimchi
Kimchi
Kimchi (Hangul: 김치, gimchi) adalah makanan tradisional Korea, salah satu
jenis asinan sayur hasil fermentasi yang dibuat dengan mencuci sayuran
yang sudah digarami dan membumbuinya dengan bahan-bahan seperti
udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.
Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di
zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae (Hangul: 침채; Hanja: 沈菜)
yang berarti "sayuran yang direndam."
Sejarah
Asinan sayuran berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi sewaktu cabai
belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran
dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam dan dipendam di
dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak
tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat pedagang
Portugis dari Jepang yang datang ke Korea di abad ke-16.
Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan
tahun 1670, tapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad
ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai bahan kimchi
mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan 200
tahun kemudian) [1]. Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran
asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea
sampai abad ke-19[2]
Kimchi adalah makanan populer di Tiongkok dan Jepang. Kimchi versi Jepang
sudah disesuaikan dengan selera lokal, kurang pedas dan lebih manis.
Bahan-bahan
Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan
selera orang yang membuat. Kimchi yang paling terkenal di luar Korea
adalah Baechu Kimchi yang dibuat dari sawi putih (배추, baechu) dan lobak
(무, mu) dicampur bawang putih (마늘, maneul), cabai merah (빨간고추,
ppalgangochu), daun bawang (파, pa), cumi-cumi (오징어 ojingeo), tiram (굴,
gul) atau makanan laut lain, jahe (생강, saenggang), garam (소금, sogeum),
dan gula (설탕, seoltang).
Di negara asalnya terdapat sekitar 200 jenis kimchi, termasuk kimchi khas
daerah dan kimchi berbahan sayuran yang sedang musim. Kimchi Field
Museum yang ada di Seoul mencatat 187 jenis kimchi, mulai dari kimchi
zaman dulu hingga kimchi zaman sekarang. Variasi kimchi yang mudah
dikenali, misalnya: 깍두기, kkakdugi dengan bahan utama lobak tanpa sawi
putih, 오이소배기, kimchi ketimun yang disebut oisobaegi, dan kkaennip
(susunan daun perilla yang direndam dengan kecap asin, cabai merah,
bawang putih, daun bawang, dan bahan-bahan penyedap lain).
Kesehatan
Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima "makanan tersehat" di dunia
menurut majalah Health Magazine. Kimchi kaya dengan vitamin, membantu
pencernaan, dan kemungkinan dapat mencegah kanker.[1] Sayuran yang
sudah lama diketahui baik untuk kesehatan, apalagi ditambah kultur bakteri
hidup pada kimchi yang lebih banyak dari yogurt. Pemakaian cabai merah
dalam jumlah banyak pada kimchi juga sering disebut-sebut baik untuk
kesehatan.
Serbaneka
Roti
Roti yang sudah diiris.
Roti adalah sejenis makanan. Bahan dasar utama roti adalah tepung dan air
yang difermentasikan oleh ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan
ragi. Nemun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan
berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk
menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa
tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah
bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis.
• biskuit
• scone
• baguette
• bagel
• tortilla
• pita
• lavash
• pretzel
Keju
Keju (diambil dari bahasa Portugis queijo) adalah makanan padat yang
dibuat dari susu sapi, kambing, domba, dan mamalia lainnya. Keju dibentuk
dari susu dengan menghilangkan kandungan airnya dengan menggunakan
kombinasi rennet dan pengasaman. Bakteri juga digunakan pada
pengasaman susu untuk menambahkan tekstur dan rasa pada keju.
Pembuatan keju tertentu juga menggunakan jamur.
Ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Keju memiliki gaya
dan rasa yang berbeda-beda, tergantung susu yang digunakan, jenis bakteri
atau jamur yang dipakai, serta lama fermentasi atau penuaan. Faktor lain
misalnya jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan
proses pemanasan susu.
Keju berharga karena umurnya yang tahan lama, serta kandungan lemak,
protein, kalsium, and fosforusnya yang tinggi. Keju lebih mudah kecil dan
lebih tahan lama dari susu.
Sejarah
Asal usul
Keju sudah diproduksi sejak jaman prasejarah. Tidak ada bukti pasti dimana
pembuatan keju pertama kali dilakukan, di Eropa, Asia Tengah, maupun
Timur Tengah, tetapi praktek pembuatan keju menyebar ke Eropa sebelum
jaman Romawi Kuno, dan penurut Pliny, pembuatan keju telah menjadi usaha
yang terkoordinasi pada masa Kekaisaran Romawi.
Nata de coco
Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna
putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari
fermentasi air kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina.
"Nata de coco" dalam bahasa Spanyol berarti "Krim Kelapa". Krim yang
dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa
Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.
Pembuatan
Bibit nata adalah bakteri Acotobacter xylinum yang akan dapat membentuk
serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan
karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian,
bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula
menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh
pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang
selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan,
yang disebut sebagai nata.
Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh
optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri
Acetobacter Xylinum pada suhu 28 – 31 0 C. Bakteri ini sangat memerlukan
oksigen.
Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau
meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam
asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat
digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu
pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-
asam organik dan anorganik lain bisa digunakan.
Antibiotika
Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di
dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan
antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi,
meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai
alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti
pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme,
hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan
karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan
lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Antibiotika oral (yang dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika
intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika
kadangkala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.
Macam-macam antibiotika
Penggunaan antibiotika
Penisilin
Inti Penisilin
Sejarah
Saat Perang Dunia II, penisilin diberikan pada tindakan amputasi pasukan
sekutu, menyelamatkan 12-15% nyawa. Ketersediaan penisilin masih sangat
terbatas karena kesulitan untuk memroduksinya secara masal, dan
kecepatan ginjal yang menghasilkan sisa penisilin yang tidak sempat
digunakan tubuh. Saat itu, pengumpulan kembali penisilin dari air seni pasien
merupakan prosedur yang bisa. Penisilin tersebut akan digunakan kembali.[3]
Penggunaan kembali penisilin tersebut bukanlah jalan akhir yang baik. Hal ini
membuat para peneliti mencari jalan lain untuk memperlambat sekresi
penisilin. Mereka berharap dapat menemukan molekul yang dapat menyaingi
penisilin untuk transporter asam organik. Transportter tersebut berfungsi
dalam sekresi penisilin, maka diperkirakan transporter akan membawa
molekul penghambat sehingga penisilin akan lebih lama pada tubuh. Sebuah
agen probenesid akhirnya dibuktikan dapat menghambat. Probenesid akan
bersaing dan menghambat sekresi penisilin. Penislin akhirnya dapat bekerja
lama di tubuh. Teknik produksi penisilin secara masal pun akhirnya dapat
diatasi.[4]
Struktur kimiawi penisilin diketahui oleh Dorothy Crowfoot Hodgkin pada awal
1940an. Penemuan ini menjdikan penisilin dapat dibuat secara sintetik.
Sebuah tim dari Oxford menemukan metode produksi massal penisilin. Tim
yang dipimpin Howard Walter Florey itu mendapatkan Hadiah Nobel dalam
bidang Kedokteran atau Fisiologi pada 1945. Saat itu, Penisilin menjadi
antibiotika yang banyak digunakan dan masih digunakan untuk beberapa
infeksi bakteri Gram positif.
Perkembangan penisilin
Pada bakteri Gram positif yang kehilangan dinding selnya akan menjadi
protoplas, sedangkam Gram negatif menjadi sferoplas. Protoplas dan
sferoplas kemudian akan pecah atau lisis.
Fungsi klinis
Benzatin benzilpenisilin
Benzilpenisilin (penisilin G)
Penisilin G (Benzilpenisilin)
• Selulit
• Endokarditis bakteri
• Meningitis
• Pneumonia aspirasi, abses paru-paru
• Sifilis
• Septisemia pada anak-anak
Fenoksimetilpenisilin (penisilin V)
Prokain benzilpenisilin
Kombinasi ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman
karena suntikkan penisilin yang banyak ke dalam otot. Perlakuakn ini sering
digunakan pada kedokteran hewan.
• Sifilis
• Infeksi saluran pernapasan
• Selulitis
Penisilin semi-sintetetik
Dilakukan modifikasi struktur pada rantai samping dari inti penisilin untuk
meningkatkan kemampuan obat, menstabilkan aktivitas beta-laktamase, dan
meningkatkan lingkup kerja.
• Amoksisilin
• Ampisilin
• Piperasilin
• Tisarsilin
• Azlosillin
• Karbenisilin
Efek samping
REaksi efek samping yang sering adalah (≥1% pasien) diare, urtikaria,
nausea, dan superinfeksi dri Candidiasis. Efek yang jarang (0.1–1% pasien)
adalah demam, muntah, dermatitis, angiodema atau kolitis
pseudomembarnosus.[4]
Alergi
Bir
Semua bir dibuat dari malt. Malt ini, tergantung kebiasaan, dibuat dari bulir
jelai, gandum, atau kadang gandum hitam. Malt dibuat dengan membiarkan
bulir berkecambah, kemudian mengeringkannya di kiln. Proses
perkecambahan menghasilkan beberapa enzim, terutama α-amilase dan β-
amilase, yang akan digunakan untuk mengubah pati dalam bulir menjadi
gula.
Malt kemudian dihancurkan dan dicampur dengan air panas dalam sebuah
proses yang dinamai mashing. Mashing biasanya memakan waktu 1 sampai 2
jam, kemudian cairan yang dihasilkan dicampur dengan hop dan ragi. Setelah
dibiarkan selama 1 sampai 3 minggu, bir kemudian disaring dan dikemas.
Sebuah gelas berisi bir, yang menunjukkan warna keemasan bir dan busa
yang mengambang di atasnya
Budweiser (Anheuser-Busch)
Budweiser, terkadang disebut Bud saja, adalah sebuah merek bir putih
(pale lager) terkenal di dunia yang dimiliki oleh perusahaan Anheuser-Busch
yang berpusat di kota St. Louis, Amerika Serikat. Budweiser dibuat dengan
sebuah proporsi campuran beras ke dalam fermentasi biji gandum (barley
malt). Campuran ini mendapatkan beberapa kritik dari pecinta bir, namun
pihak perusahaan berdalih bahwa campuran beras ini memberikan rasa yang
lebih ringan pada bir mereka.
Sejarah
Ada bukti bahwa produk susu budidaya telah diproduksi sebagai makanan
selama paling sedikit 4500 tahun, sejak milenium ke-3 SM. Yoghurt paling
pertama kemungkinan terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar yang
hidup pada tas kulit kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang
nomadik yang mulai bermigrasi ke Eropa pada abad ke-2 M dan akhirnya
menetap di Balkan pada akhir abad ke-7. Sekarang, banyak negara memiliki
yoghurtnya sendiri, walaupun sampai sekarang belum ada bukti yang jelas
mengenai siapa yang menemukan yoghurt.
Teori bahwa yoghurt digunakan oleh orang-orang Turki kuno didasarkan pada
buku Diwan Lughat al-Turk oleh Mahmud Kashgari dan Kutadgu Bilig oleh
Yusuf Has Hajib yang ditulis pada abad ke-11. Pada kedua buku, kata yoghurt
disebutkan dan digambarkan sebagaimana yang digunakan oleh orang Turki
nomadik, dengan kata yoghurt digambarkan dalam berbagai bagian. Juga,
pertama kali orang Eropa mengenal yoghurt dapat dilihat pada sejarah klinik
Perancis ketika Francis I menderita diare yang mematikan dan tidak ada
dokter Perancis yang mampu menyembuhkannya. Namun, sekutunya
Suleiman si Hebat mengirim seorang dokter, dan dengan bantuan yoghurt ia
dapat disembuhkan dan orang Eropa dipercaya mengenal yoghurt untuk
pertama kalinya dengan insiden itu.
Yoghurt tetap menjadi makanan di Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat,
Eropa Tenggara dan Eropa Tengah hingga 1900. Teori yang belum dibuktikan
oleh biologis Rusia bernama Ilya Ilyich Mechnikov bahwa konsumsi berat
yoghurt-lah yang menyebabkan rentang hidup petani Bulgaria yang panjang.
Etimologi 'yoghurt'
Kata diambil dari bahasa Turki yoğurt (pengucapan: [jɔˈurt]) diambil dari kata
sifat ‘yoğun’, yang berarti “padat” dan “tebal”, atau dari kata kerja
yoğurmak, yang berarti “memijat” dan kemungkinan berarti “membuat
padat” aslinya – bagaimana yoghurt dibuat.
Isi
Pada kebanyakan negara, produk mungkin disebut yoghurt hanya jika bakteri
hidup ada di produk akhir. Produk yang telah dipasteurisasi, yang tidak punya
bakteri hidup, disebut susu fermentasi (minuman).
Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup yang panjang dan
tidak membutuhkan kulkas.
Yoghurt kaya akan protein, beberapa vitamin B, dan mineral yang penting.
Yoghurt memiliki lemak sebanyak susu darimana ia dibuat.
Karena struktur laktosa yoghurt dirusak, maka yoghurt bisa dikonsumsi orang
yang alergi terhadap susu. Yoghurt kaya dengan vitamin B.
Jenis yoghurt
Yoghurt Dahi
Yoghurt Dahi dari subkontinen India dikenal dengan rasanya yang unik.
Istilah Inggris untuk yoghurt spesifik di Bangladesh, India, dan Pakistan
adalah curd.
Dadiah atau Dadih adalah yoghurt tradisional dari Sumatera Barat yan
dibuat dari susu kerbau belang. Dadiah difermentasi dalam tabung bambu.
Yoghurt Labneh dari Lebanon adalah yoghurt yang telah dipadatkan yang
digunakan untuk sandwich. Minyak olive, potongan mentimun, olive, dan
berbagai macam herba hijau terkadang ditambahkan. Labneh dapat
ditebalkan lagi dan digulung membentuk bola, lalu diawetkan dalam minyak
olive, dan difermentasi untuk beberapa minggu. Terkadang digunakan
beserta bawang bombay, daging, dan kacang untuk Lebanese pie atau
Kebbeh كبةballs.
Sup dingin populer yang dibuat dari yoghurt populer pada musim panas di
Bulgaria, Macedonia, dan Turki. Disebut tarator dan cacık, berturut-turut,
dibuat dengan Ayran, mentimun, bawang putih, dan kenari tanah di Bulgaria
dan umumnya tidak memakai kenari di Turki.
Minuman yoghurt
Lassi adalah semacam minuman berbasis yoghurt yang asal mulanya dari
subkontinen India (seperti India, Pakistan dan Bangladesh), biasanya dibuat
asin atau manis. Lassi asin biasanya diberi rasa cumin yang dibakar dalam
tanah dan cile pepper; sedangkan rasa manis dengan rosewater, lemon,
mangga atau jus buah lainnya. Minuman berbasis yoghurt lainnya, minuman
asin yang disebut ayran, populer di Azerbaijan, Turki, Bulgaria, Macedonia,
Kazakhstan dan Kyrgystan. Dibuat dengan cara mencampur yoghurt dengan
air dan menambah garam. Minuman sama yang dikenal tan di Armenia dan
"Laban Ayran" di Syria. Minuman yang mirip, Doogh, populer di Timur Tengah
antara Lebanon dan Iran; berbeda dari ayran karena menambah herb,
biasanya mint, dan dikarbonisasi, biasanya dengan air seltzer??. Di AS,
minuman berbasis yoghurt seringkali dijual dalam nama seperi "yoghurt
smoothie" atau "drinkable yoghurt".
Minuman yoghurt yang populer di Kanada, Inggris, dan Irlandia, disebut Yop
yang dijual di supermarket dan toko-toko tertentu.
Kefir
Hal yang
diamati Kedelai Rebus Tempe
Berwarna
Keadaan luar kuning Berwarna putih
Tawar dan
Rasa getir Khas
Bau Tidak berbau Asam
Berat setelah di
timbang 300 gr 600 gr
Pertanyaan:
1. Mengapa kedelai harus direbus sampai dengan
lunak?
2. Mengapa setelah dikupas kedelai harus dicuci
sampai lendirnya hilang/bersih?
3. Mengapa pemberian ragi harus menunggu dingin?
4. Selain kedelai, sebutkan bahan baku untuk
membuat tempe!
5. Buatlah kesimpulan!
Jawaban:
1. Hal itu berguna untuk membunuh bakteri yang
mungkin tumbuh selama perendaman dan untuk
mempermudah proses fermentasi.
2. Agar lendir yang ada pada kedelai tidak
mengganggu proses pertumbuhan jamur pada saat
fermentasi sebab bahan fermentasi adalah
karbohidrat yang terkandung dalam biji kacang
kedelai dan bukan pada lendir.
3. Agar jamur ragi tidak mati atau lemah,sebab jamur
ragi dapat berkembang secara maksimal pada suhu
optimum yaitu suhu kamar.
4. a. biji kara benguk k. kacang tanah dan
b. kacang gude kelapa
c. ampas kacang l. biji mungur
gude m. bungkil
d. kacang hijau kapuk/ampas kelapa
e. biji kara pedang n. ampas
f. lupin kacang/ampas
g. kacang merah kelapa
h. kacang tunggak o. biji karet
i. kara kratok p. jamur merang
j. biji kara wedus
5. Pada saat kita membuat tempe kita harus mencuci
hingga bersih, dan pada saat memberi ragi kita harus
menunggu sampai kedelainnya benar-benar dingin
sebab jika kita memberi ragi pada saat kedelainya
masih dalam keadaan hangat/panas maka jamur Ragi
akan mati atau lemah sehingga proses fermentasi
tidak terjadi/tidak sempurna. Rasa tempe lebih enak di
bandingkan dengan rasa kacang kedelai rebus dan
tempe memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi.
Pertanyaan:
1. Mengapa singkong harus direbus/dikukus?
2. Samakah ragi untuk tempe dan tape?
3. Dari manakah akan timbulnya glukosa dan
alkohol pada tape?
4. Buatlah kesimpulan!
Jawaban:
1. Agar bakteri-bakteri/kuman yang terdapat dalam
singkong dapat terbunuh sehingga proses
pembusukan hanya dilalukan oleh jamur ragi
saja atau yang disebut proses fermentasi.
2. Tidak.
3. Glukosa adalah hasil reaksi pemutusan rantai
karbohidrat oleh enzim yang dikeluarkan oleh
jamur ragi dan selanjutnya enzim tsb dapat
bereaksi dengan glukosa menjadi alkohol primer
kemudian oleh enzim tsb juga alkohol dapat
berubah menjadi asam asetat/asam cuka. Proses
pembuatan tape yang terbaik adalah sampai
tejadinya glukosa dan sedikit alkohol tetapi
kalau proses fermentasi sudah sampai
menghasilkan asam asetat maka proses
pembuatan tape gagal karena terlalu lama.
4. Proses pembuatan tape harus dilakukan secara
higienis/ steril dari bakteri-bakteri lain dan hanya
jamur ragi sajalah yang melakukan proses
fermentasi. Waktu yang digunakan untuk
fermentasi harus tepat tidak boleh terlalu
cepat/lama ( ± selama 3 hari ).
• ALWIN (01)
• ANDRI (03)
• HARINI K(18)
• JOSHUA (20)
• SILVIA C (30)
Penulis