Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dilaksanakan.
hak warisnya.
1
Satria Efendi. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana. 2005. Hal. 234
2
Sulaiman Rasjid. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 1994. Hal. 375
1
Sedangkan tujuan yang paling utama dari suatu
pada tempatnya.
rahim.3
sperma terjadi pada tuba, kemudian sel telur yang telah dibuahi
rongga rahim, atau juga bisa terdapat tumor atau kista pada
3
http://lifestyle.okezone.com/read/2008/10/16/27/154461/27/waspadai-hamil-
di-luar-rahim. Selasa, 24 November 2009, 07:23
4
Ibid
2
Kandungan semacam ini sangat beresiko kepada ibu dan
tersebut?
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
berikut:
3
1. Menjelaskan pengertian ektopik.
BAB II
LANDASAN TEORI
hukum.
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan
kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar” (QS. Al
An’am: 151)
4
B. Kaidah Fiqh
5
maka hal itu diperbolehkan.5 Hal itu disandarkan kepada kaidah
kemaslahatan”
yaitu:
ringan.
5
Hamid Laonso. Hukum Islam Alternatif: Solusi Terhadap Masalah Fiqh
Kontemporer. Jakarta: Restu Ilahi. 2005. Hal. 58
6
Keadaan memaksa yang maksud adalah keadaan yang bisa menghilangkan
nyawa seseorang.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ektopik
pendarahan.8
dan tanduk rahim (kornual). Tempat ini masih salah satu bagian
7
http://cakmoki86.files.wordpress.com/2007/02/hamildiluarkandungan.pdf
8
http://www.indoforum.org/showthread.php?t=51948
9
Ibid
7
Ada juga kehamilan jaringan ikat rahim, kehamilan rongga
semestinya.
10
Ibid
8
Aborsi atau abortus adalah pengakhiran kehamilan atau
pembunuhan.12
Ibnu Hajar (w. 1567 M) dalam kitabnya At-Tuhfah dan Imam al-
dengan ovum (sel telur) maka aborsi adalah haram, sebab sudah
dilindungi eksistensinya.14
11
Masjfuk Zuhdi. Masail Fiqhiyah. Jakarta: Gunung Agung. 1997. Hal.78
12
John. L. Esposito. Islam Aktual: Jawaban Atas Gejolak Masyarakat Post
Modern. Depok:Inisiasi Press. 2005. Hal. 159
13
Zuhdi. Masail… hal. 82
14
http://bibilung.wordpress.com/2007/07/14/kritik-islam-terhadap-aborsi/
9
Pendapat yang disepakati fuqoha, yaitu bahwa haram
10
dalam keadaan demikian berarti aborsi itu adalah suatu tindak
hari, atau 42 (empat puluh dua) hari dari usia kehamilan dan
haram.
SWT.
15
Ibid
11
Selain itu, penghalalan aborsi sebelum 40 hari, hanya akan
akan terjadi. Jika hal ini dihalalkan dan dilegalkan berarti sama
12
Dalam kasus aborsi wanita yang mengalami ektopik, untuk
satu yang lebih ringan. Demikian juga dalam kasus ektopik yang
13
yang akan merawatnya, sehingga dikhawatirkan
diakhiri dengan aborsi. Apabila itu masih bisa ditolong dan tidak
darurat.
14
BAB IV
PENUTUP
keadaan:
ibuyang mengandung.
15
DAFTAR PUSTAKA
1994.
http://bibilung.wordpress.com/2007/07/14/kritik-islam-terhadap-
aborsi/
http://cakmoki86.files.wordpress.com/2007/02/hamildiluarkandun
gan.
http://lifestyle.okezone.com/read/2008/10/16/27/154461/27/wasp
http://www.indoforum.org/showthread.php?t=51948
16