You are on page 1of 8

KERJA PELAT

Laporan Praktikum
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah fabrigasi logam
oleh Drs. Maman kusman S.T

oleh:
Nama : Abdul Syukur Z
NIM : 0907435

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2010
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kerja pelat merupakan membuat benda atau benda jadi dari bahan logam yang
berbentuk lempengan tipis atau pelat, pengerjaan yang sering dilakukan pada
kerja pelat meliputi melukis atau menggambar bukaan, memotong, melubangi,
menekuk, melipat, menyambung dan menguat tepi.
Dengan adanya lapran ini diharapkan kita dapat mengetahui masalah masalah
yang terdapat dalam pengerjaan kerja pelat pada prakteknya diworkshop dan
dapat menemukan cara cara yang paling efektif dalam pengerjaan benda kerja,
yang mana hal ini akan menjadi bekala kita dalam prakteknya didalam dunia kerja

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1) Mengetahui macam macam cara penyambungan,
2) Mengetahui cara mengeling menggunakan palu,
3) Mengetahui cara mematri sebuah benda kerja

C. Ruang Lingkup
Kegiatan dari pengerjaan pelat ini meliputi pengawatan tepi, penyambungan
lipatan, penyambungan paku keling, dan pematian pada baja pelat tipis

D. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami isi laporan ini, maka laporan ini
dibagi dalam beberapa uraian sebagai berikut,
∼ Bab 1 Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penulisan,
ruang lingkup, sistematika penulisan
∼ Bab 2 Isi meliputi tujuan umum dan khusus, alat, bahan, landasan
teori, langkah kerja, temuan praktek dan pembahasan
∼ Bab 3 Kesimpulan meliputi simpulan dan saran
∼ Bab 4 Lampiran meliputi daftar rujukan, job set, dan gambar kerja
Bab 2 Isi
A. Tujuan
Tujuan dari kerja pelat ini diharapkan mahasiswa dapat :
1) Membaca gambar kerja,
2) Menggunting pelat,
3) Membuat sambungan,
4) Membuat pengawatan tepi, dan
5) Mematri.

B. Alat
1) Utama :
∼ Gunting
∼ Mistar
∼ Palu karet
∼ Palu keling
∼ Paku keling
∼ Penggores
∼ Tang
2) Tambahan :
∼ Mesin lipat manual
∼ Mesin pemotong manual
∼ Mesin bor
∼ Besi solder
∼ kikir
∼ Ragum
∼ Meja penanda
3) Keselamatan kerja :
∼ Sarung tangan
∼ Kaca mata pelindung
C. Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam pengerjaan pelat yaitu pelat tipis ukuran
80 mm x 313,5 mm, timah, larutan HCl, getah damar.

D. Landasan teori
Yang dimaksud pengerjaan pelat adalah pengerjaan membentuk dan
menyambung lembaran logam (pelat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran
yang sudah direncanakan. Pengerjaan pelat dapat dilakukan dengan meggunakan
keterampilan tangan, mesin, atau perpaduandari keduannya, yang meliputi macam
macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat,
melubangi, merengang, pengawatan, mengalur, menyambung dan lain lain.
Dalam melakukan praktek kerja kita harus mengetahui urutan atau langkah
langkah kerja sebagai berikut, pembuatan gambar kerja, melakukan pemotongan
pelat meghitung besarnya penekukan, dan assembling.

E. Langkah kerja
1. Langkah langkah pengerjaan macam macam sambungan :
∼ Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan
∼ Periksa ukuran dari bahan bahan yang akan dibuat
∼ Lakukan rancangan ukuran untuk jarak pelipatan
∼ Lakukan proses pengawatan tepi
∼ Lakukan proses penyambungan lipatan tunggal dan ganda
∼ Lakukan proses penyambungan paku keling
∼ Lakukan proses pematrian

2. Pembahasan macam macam sambungan :


∼ Terlebih dahulu sediakan semua alat dan bahan yang akan digunakan
∼ Sebelum melakukan pengerjaan ukurlah terlebuh dahulu bahan pelat
mentah, pastikan cukup untuk membuat benda jadi
∼ Potong pelat menjadi 6 bagian dengan menggunakan mesin pemotong
manual. Bagian 1 dengan panjang 47 mm untuk pengawatan tepi dan lipatan
tunggal, bagian 2 dengan panjang 72,5 mm untuk lipatan ganda, bagian 3
dengan panjang 67 mm untuk lipatan siku, bagian 4 dengan panjang 46 mm
untuk penyambungan paku keling, bagian 5 dengan panjang 45 mm untuk
penyambungan patri, dan bagian 6 dengan panjang 36 mm untuk lipatan tepi.
∼ Ambillah pelat bagian 1 dan memulai membuat pengawatan tepi dengan
cara memasang kawat di tepi pelat, lalu lakukan pelipatan/penggulungan
dengan menggunakan tang hingga pelat menghimpit kawat dan membentuk
lingkaran berdiameter 0.5 mm.
∼ Kemudian ambil pelat bagian 1 dan 2 untuk membuat lipatan tunggal
dengan cara masing masing pelat ditekuk menggunakan mesin pelipat manual
dengan jarak lipatan 5 mm, terus dijepit diragum untuk mendapatkan hasil
yang baik.
∼ Ambillah sambungan pelat bagian 2 dan 3 untuk membuat lipatan ganda
dengan cara masing masing pelat ditekuk dengan menggunakan mesin
pelipat manual dengan jarak lipatan 10 mm, terus dijepit diragum dan dilipat
dua kali untuk mendapatkan hasil yang baik.
∼ Kemudian ambilah pelat bagian 3 dan 4 untuk membuat lipatan siku
dengan cara masing masing pelat ditekuk menggunakan mesin pelipat manual
dengan jarak lipatan siku 6 mm, terus dijepit diragum untuk mendapatkan
hasil yang baik.
∼ Kemudian ambilah pelat bagian 4 dan 5 untuk membuat sambungan
dengan paku keling dengan cara membuat jarak pada lebar pelat yaitu 10 mm,
15 mm, 15 mm, 15 mm, 10 mm, kemudian tiap jarak tersebut dibor dengan
mesin bor setelah dibor, permukaan pelat yang telah dibor dirapikan dengan
menggunakan kikir.
∼ setelah itu sambunglah pelat tersebut dengan paku keling dengan cara
potonglah sebadian panjang paku keling dengan menggunakan tang, terus
bentuklah ujung paku tersebut perlahahan lahan kemudian palu dengan
menggunakan landasan.
∼ Kemudian ambilah pelat bagian 5 dan 6 untuk membuat sambungan
dengan menggunakan patri dan lipatan tepi, pematrian yaitu dengan cara
bersihkan terlebih dahulu permukaan pelat yang akan disambung dengan
menggunakan larutan HCl, kemudian panaskan besi solder diatas api. setelah
besi solder panas, goreskan terlebih dahulu diatas getah dammar agar
membersihkan besi solder, kemudian dengan mnggunakan timah padat kita
solder pelat tersebut dengan satu arah agar mendapatkan hasil yang baik.
∼ Setelah benda kerja selesai, beri identitas dengan menggunakan tipe X dan
diserahkan kepada pembimbing beserta laporannya.

F. Temuan praktek dan pembahasan


∼ Temuan praktek
Dalam pengerjaan kerja pelat saya menemukan kesulitan pada saat membuat
sambungan dengan paku keling dan penyambungan pematrian

∼ Pembahasan
Hal ini dikarenakan saya belum pernah melakukan pengerjaan tersebut. Pada
penyanbung dengan paku keling kita tidak boleh langsung memalu paku keling
diatas landasan melainkan harus dibentuk sedikit dimi sedikit baru dipalu.
Sedangkan pada penyambungan menggunakan patri kita harus menunggu sampai
besi solder sampai benar benar panas dan pada pelat tipis harus dibersihkan
dengan menggunakan larutan HCl, kalau tidak kerja yang dihasilkan kurang baik.
Berkat penjelasan dan pengarahan yang baik dan jelas, saya dapat melakukan
pengerjaan kerja pelat dengan baik

Bab 3 Kesimpulan

Pada proses kerja pelat selalu gunakan alat keselamatan, hal ini menjaga diri
kita agar tidak terjadi kecelakaan (luka). Pada saat pengerjaan benda kerja harus
benar benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan pelat, agar pada
saat benda kerja dirakit, akan mendapat kecocokan antara bagian yang satu dan
yang lainnya dan dapat manghasilakan benda jadi yang memuaskan

Bab 4 Lampiran
o Daftar rujukan
http://www.find-pdf.com/cari-praktik+kerja+plat.html

o Job shet
∼ Terlebih dahulu sediakan semua alat dan bahan yang akan digunakan
∼ Potong pelat menjadi 6 bagian dengan menggunakan mesin pemotong
manual. Bagian 1 dengan panjang 47 mm untuk pengawatan tepi dan lipatan
tunggal, bagian 2 dengan panjang 72,5 mm untuk lipatan ganda, bagian 3
dengan panjang 67 mm untuk lipatan siku, bagian 4 dengan panjang 46 mm
untuk penyambungan paku keling, bagian 5 dengan panjang 45 mm untuk
penyambungan patri, dan bagian 6 dengan panjang 36 mm untuk lipatan tepi.
∼ Pertama tama ambilah pelat bagian 4 dan 5 untuk membuat sambungan
dengan paku keling dengan cara membuat jarak pada lebar pelat yaitu 10 mm,
15 mm, 15 mm, 15 mm, 10 mm, kemudian tiap jarak tersebut dibor dengan
mesin bor setelah dibor, permukaan pelat yang telah dibor dirapikan dengan
menggunakan kikir, setelah itu sambunglah pelat tersebut dengan paku keling
dengan cara potonglah sebadian panjang paku keling dengan menggunakan
tang, terus bentuklah ujung paku tersebut perlahahan lahan kemudian palu
dengan menggunakan landasan
∼ Ambillah pelat bagian 1 dan memulai membuat pengawatan tepi dengan
cara memasang kawat di tepi pelat, lalu lakukan pelipatan/penggulungan
dengan menggunakan tang hingga pelat menghimpit kawat dan membentuk
lingkaran berdiameter 0.5 mm.
∼ Kemudian ambil pelat bagian 1 dan 2 untuk membuat lipatan tunggal
dengan cara masing masing pelat ditekuk menggunakan mesin pelipat manual
dengan jarak lipatan 5 mm, terus dijepit diragum untuk mendapatkan hasil yang
baik.
∼ Ambillah sambungan pelat bagian 2 dan 3 untuk membuat lipatan ganda
dengan cara masing masing pelat ditekuk dengan menggunakan mesin pelipat
manual dengan jarak lipatan 10 mm, terus dijepit diragum dan dilipat dua kali
untuk mendapatkan hasil yang baik.
∼ Kemudian ambilah pelat bagian 3 dan 4 untuk membuat lipatan siku
dengan cara masing masing pelat ditekuk menggunakan mesin pelipat manual
dengan jarak lipatan siku 6 mm, terus dijepit diragum untuk mendapatkan hasil
yang baik.
∼ Kemudian ambilah pelat bagian 5 dan 6 untuk membuat sambungan
dengan menggunakan patri dan lipatan tepi, pematrian yaitu dengan cara
bersihkan terlebih dahulu permukaan pelat yang akan disambung dengan
menggunakan larutan HCl, kemudian panaskan besi solder diatas api. setelah
besi solder panas, goreskan terlebih dahulu diatas getah dammar agar
membersihkan besi solder, kemudian dengan mnggunakan timah padat kita
solder pelat tersebut dengan satu arah

You might also like