Professional Documents
Culture Documents
PERUSAHAAN ASOSIASI – ILUSTRASI (II)
PENGANTAR
Ilustrasi ini dimaksudkan untuk memperjelas penerapan konsep‐konsep dan ketentuan‐ketentuan pelaporan kelompok usaha
(group reporting) menurut IFRS 3 Business Combinations, IAS 27 Separate and Consolidated Financial Statements, dan IAS 28
Investments in Associates. i Di Indonesia, standar akuntansi yang mengatur pelaporan kelompok usaha adalah: (1) PSAK 22 (revisi
2010): Kombinasi Bisnis; (2) PSAK No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi PSAK No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi
dalam Perusahaan Asosiasi PSAK 40 Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.
Ilustrasi ini memberikan contoh dan penjelasan ayat‐ayat jurnal konsolidasi ketika perusahaan induk (parent)/investor memiliki
lebih dari satu perusahaan anak (subsidiary) dan sekaligus berinvestasi di perusahaan asosiasi (associates). Skenario dibuat lebih
rumit dengan adanya transaksi dan saldo antar‐entitas di dalam kelompok usaha.
http://www.warsidi.com
Warsidi – Fakultas Ekonomi Unsoed
DATA
PT P berinvestasi di tiga perusahaan: PT SA, PT SB, dan PT A. Data terkait investasi PT P di PT SA, PT SB, dan PT A disajikan
sebagai berikut:
Nilai wajar kepentingan non‐pengendali (non‐controlling interests) di PT SA pada tanggal akuisisi UM1.250.000. Selisih lebih nilai
wajar atas nilai buku bangunan PT SB UM600.000.
PT P memiliki kendali (control) atas kebijakan operasi dan kebijakan keuangan PT SA dan PT SB, tetapi hanya memiliki pengaruh
signifikan (significant influence) di PT A.
Nilai buku asset netto yang teridentifikasi (identifiable net asset) di PT SA dan PT A telah mendekati nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. iii Goodwill PT SA terkait baik dengan PT P maupun dnegan kepentingan non‐pengendali dan telah mengalami
penurunan nilai (impairment) sebesar UM164.000 pada tahun 20x1.
Selisih lebih harga beli yang dibayar PT P dalam mengakuisisi PT SB terkait dengan bangunan (building) yang dinilai rendah
(undervalued) UM600.000 dan sisanya terkait dengan goodwill. Pada tahun pertama akuisisi, goodwill mengalami penurunan
nilai 10%. Bangunan yang dinilai rendah harus disesuaikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi—neraca konsolidasi—dan
didepresiasi dengan metode garis lurus selama umur manfaat 20 tahun.
Penjualan PT P tahun 20x2 mencakup penjualan antar‐perusahaan (intercompany sales) kepada PT SA sejumlah UM300.000,
yang merupakan harga transfer 25% di atas kos. Persediaan (inventory) PT SA mencakup laba belum direalisasi (unrealized profit)
UM30.000 per 1 Januari 20x2 dan UM25.000 per 31 Desember 20x2. Persediaan biasanya terjual habis dalam satu tahun sejak
pembelian.
Tarif pajak diasumsikan 20%. Pajak tangguhan (deferred tax) atas penyesuaian nilai wajar harus diperhitungkan.
Ringkasan laporan keuangan PT P, PT SA, PT SB, dan PT A disajikan sebagai berikut (dalam UM)iv :
Income statement for the year ended 31 December 20x2
PT P PT SA PT SB PT A
Sales 5.600.000 3.500.000 980.000 2.500.000
Operating profit 2.305.000 666.250 328.750 876.000
Dividend income 280.000 0 0 0
Interest income from subsidiaries and associate 40.000 0 0 0
Interest expense to PT P 0 ‐20.000 ‐15.000 ‐5.000
Interest expense – others ‐77.000 ‐60.000 ‐25.000 ‐3.000
Profit before tax 2.548.000 586.250 288.750 868.000
Tax ‐508.900 ‐117.250 ‐57.750 ‐173.600
Profit after tax 2.039.100 469.000 231.000 694.400
http://www.warsidi.com
Warsidi – Fakultas Ekonomi Unsoed
Extract from statement of changes in equity (retained earnings)
PT P PT SA PT SB PT A
Balance as at 1 January 6.700.000 4.000.000 2.600.000 3.000.000
Prior‐period item 120.000 ‐40.000
Profit for the year 2.039.100 469.000 231.000 694.400
Dividends ‐500.000 ‐210.000 ‐70.000 ‐140.000
Balance as at 31 December 8.239.100 4.379.000 2.761.000 3.514.400
Statement of financial position as at 31 December 20x2
PT P PT SA PT SB PT A
Share capital 10.000.000 2.000.000 1.000.000 3.000.000
Retained earnings 8.239.100 4.379.000 2.761.000 3.514.400
Shareholders’ equity 18.239.100 6.379.000 3.761.000 6.514.400
Fixed assets 5.900.000 6.000.000 3.500.000 5.900.000
Investment in subsidiaries 9.600.000 0 0 0
Investment in associate 1.800.000 0 0 0
Loan to subsidiaries 850.000 0 0 0
Loan to associate 120.000 0 0 0
Current assets
Inventory 1.461.900 751.000 779.000 1.197.600
Accounts receivable 190.000 450.000 456.000 250.000
Dividends receivable from subsidiaries 70.000 0 0 0
Dividends receivable from associate 12.000 0 0 0
Cash and bank 39.100 1.000 5.000 10.000
1.773.000 1.202.000 1.240.000 1.457.600
Current liabilities
Bank loans 565.000 105.750 171.250 389.600
Accounts payable 630.000 100.000 320.000 120.000
Dividends payable 100.000 50.000 30.000 40.000
Provision for taxes 308.900 67.250 27.750 93.600
1.603.900 323.000 549.000 643.200
Net current assets 169.100 879.000 691.000 814.400
Deferred tax liabilities ‐200.000 ‐50.000 ‐30.000 ‐80.000
Loans to PT P 0 ‐450.000 ‐400.000 ‐120.000
Net assets 18.239.100 6.379.000 3.761.000 6.514.400
INSTRUKSI
Siapkan ayat jurnal konsolidasi dan ayat jurnal konversi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 20x2.
http://www.warsidi.com
Warsidi – Fakultas Ekonomi Unsoed
SOLUSI
Alokasi kos penggabungan usaha
AJK 1a: Eliminasi investasi dan ekuitas pemegang saham di PT SA
Penjelasan: Dalam ilustrasi ini, nilai buku asset netto PT SA diasumsikan telah mendekati nilai wajarnya pada tanggal akuisisi,
sehingga tidak ada selisih nilai buku – nilai wajar (fair value differentials). Nilai wajar kepentingan non‐pengendali sudah
ditentukan, sehingga goodwill dapat dihitung sebagai berikut:
Goodwill = [konsiderasi yang diserahkan + kepentingan non‐pengendali] – asset netto PT SA yang teridentifikasi
= [UM5.000.000 + UM1.250.000] – [UM2.000.000 + UM2.200.000]
= UM2.050.000
AJK 1b: Eliminasi investasi dan ekuitas pemegang saham di PT SB
Penjelasan: PT SB dimiliki sepenuhnya oleh PT P, sehingga tidak ada kepentingan non‐pengendali di PT SB. Selisih nilai wajar –
nilai buku hanya terkait dengan bangunan yang dinilai rendah di neraca PT SB sebesar UM600.000. Dampak pajak dari
pengakuan nilai wajar bangunan pada saat akuisisi UM120.000 [UM600.000 × 20%]. Goodwill dihitung sebagai berikut:
Goodwill = konsiderasi yang diserahkan – nilai wajar asset netto PT SA yang teridentifikasi setelah diperhitungkan pajak
= UM4.600.000 – [UM1.000.000 + UM2.600.000 + UM600.000 – UM120.000]
= UM520.000
Penurunan nilai goodwill
AJK 2: Penurunan nilai goodwill PT SA periode sebelumnya
Penjelasan: Penurunan nilai goodwill PT SA terjadi pada periode sebelumnya. Ayat jurnal ini dimaksudkan untuk mengakui
kembali penurunan nilai tersebut. Laba ditahan dan kepentingan non‐pengendali langsung didebit—menerima alokasi rugi
penurunan nilai sesuai dengan persentase kepemilikan.
Bandingkan dengan ayat jurnal berikut untuk penurunan nilai goodwill PT SB periode sekarang.
AJK 3: Penurunan nilai goodwill PT SB periode sekarang
Penjelasan: Ayat jurnal konsolidasi ini dimaksudkan untuk mengakui rugi penurunan nilai goodwill dalam laporan laba‐rugi
konsolidasi periode sekarang—impairment of goodwill adalah elemen biaya (expense) yang mengurangi laba konsolidasi.
http://www.warsidi.com
Warsidi – Fakultas Ekonomi Unsoed
Pengakuan ini diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi karena goodwill dan penurunan nilainya tidak dicatat
dalam laporan keuangan terpisah (separate financiial statement).
Depresiasi selisah nilai wajar – nilai buku
AJK 4: Depresiasi bangunan PT SB yang dinilai rendah
AJK 5: Dampak pajak atas tambahan depresiasi bangunan
Penjelasan: Pembukuan PT SB secara terpisah sebenarnya sudah mencakup debit ke akun depreciation dan kredit ke akun
accumulated depreciation, tetapi jumlahnya masih didasarkan kepada nilai buku bangunan bagi dari sudut pandang PT SB
sendiri. Dengan adanya penggabungan usaha, diketahui bahwa nilai wajar bangunan PT SB lebih tinggi UM600.000, dan nilai
wajar yang lebih tinggi itulah yang akan dimunculkan di neraca konsolidasi. Oleh karena itu, dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi, selisih lebih nilai wajar – nilai buku UM600.000 juga harus didepresiasikan sepanjang umur manfaat
bangunan:
Depresiasi = UM600.000 ÷ 20 tahun
= UM30.000
Pengakuan tambahan depresiasi tersebut berarti bertambahnya biaya, sehingga berdampak kepada berkurangnya laba sebelum
pajak. Konsekuensinya, biaya pajak penghasilan (tax expense) juga harus dikurangi sebesar UM6.000 [UM30.000 × 20%].
Penyesuaian laba dari transaksi di dalam kelompok usaha
AJK 6: Realisasi laba dalam persediaan awal periode dari penjualan ke bawah (downstream sales)
AJK 7: Dampak pajak atas realisasi laba
Penjelasan: Persediaan biasanya terjual habis dalam satu tahun sejak pembelian, sehingga laba yang belum direalisasi dalam
persediaan awal—dari penjualan ke bawah pada periode sebelumnya—akan direalisasi pada periode sekarang. Kredit ke akun
cost of sales berarti pengurangan biaya, sehingga laba sebelum pajak akan bertambah sebesar UM30.000—realisasi laba dari
penjualan ke bawah pada periode sebelumnya. Konsekuensinya, beban pajak akan bertambah sebesar UM6.000 [UM30.000 ×
20%].
Perhatikan AJK 6, dampak kumulatif dari penyesuaian periode sebelumnya hanya didebit ke laba ditahan (retained earnings).
Bandingkan, misalnya, dengan AJK 2, dampak kumulatif dari penurunan nilai goodwill periode sebelumnya didebit ke laba
ditahan dan kepentingan non‐pengendali di PT SA. Mengapa? Karena, dalam penjualan ke bawah, laba yang belum direalisasi
berasal dari perusahaan induk—perusahaan induk mengakui seluruhnya laba dari penjualan persediaan kepada perusahaan
anak, padahal perusahaan anak belum sepenuhnya menjual kembeli persediaan itu kepada pihak ketiga. Karena laba yang
“belum direalisasi” dari sudut pandang kelompok usaha hanya diakui di laporan laba‐rugi terpisah perusahaan induk,
kepentingan non‐pengendali di perusahaan anak tidak mendapatkan jatah dari laba tersebut.
http://www.warsidi.com
Warsidi – Fakultas Ekonomi Unsoed
AJK 8: Laba belum direalisasi dalam persediaan akhir periode dari penjualan ke bawah (downstream sales)
AJK 9: Dampak pajak atas laba belum direalisasi
Penjelasan: Harga transfer 25% di atas kos, sehingga dengan jumlah penjualan UM300.000, kos penjualannya adalah
UM240.000 [UM300.000 ÷ (1 + 25%)], sehingga laba belum direalisasi sebelum disesuaikan berjumlah UM60.000. Dari jumlah
UM60.000 tersebut, UM35.000 di antaranya sudah direalisasi pada periode sekarang (20x2), dan sisanya UM25.000 belum
direalisasi.
AJK 8 dimaksudkan untuk mengeliminasi (mendebit) penjualan sebesar UM300.000 dan mengeliminasi (mengkredit) kos
penjualan terkait penjualan tersebut sebesar UM240.000, sehingga penjualan dari PT P ke PT SA dianggap tidak terjadi dari
sudut pandang kelompok usaha. Tambahan kredit ke akun kos penjualan sebesar UM35.000 dimaksudkan untuk
mengembalikan kos persediaan yang sudah terjual ke kos awalnya dari sudut pandang PT P, karena PT SA mencatatnya sebesar
harga transfer. Kredit ke akun persediaan dimaksudkan untuk mengembalikan kos persediaan yang belum terjual ke kos awalnya
dari sudut pandang PT P, karena PT SA mencatatnya sebesar harga transfer.
Dengan mekanisme penjurnalan di atas, laba sebelum pajak konsolidasi akan berkurang UM25.000—belum direalisasi dari sudut
pandang kelompok usaha, sehingga beban pajaknya juga berkurang UM5.000 [UM25.000 × 20%].
Eliminasi saldo antar‐entitas di dalam kelompok usaha (intragroup balances)
AJK 10: Eliminasi penghasilan/biaya bunga
Penjelasan: Perhatikan keterkaitan penghasilan dan biaya bunga di laporan laba‐rugi PT P, PT SA, dan PT SB. Ayat jurnal
konsolidasi ini dimaksudkan untuk mengeliminasi penghasilan bunga PT P yang berasal dari perusahaan‐perusahaan anaknya, PT
SA dan PT SB, dan mengeliminasi biaya bunga yang diakui di laporan laba‐rugi PT SA dan PT SB. Saldo penghasilan bunga dan
biaya bunga itu bersifat resiprokal, antara perusahaan induk dengan perusahaan anak, sehingga harus dihilangkan dalam level
pelaporan konsolidasi.
Eliminasi saldo antar‐entitas di dalam kelompok usaha dalam ilustrasi ini juga berasal dari transaksi utang‐piutang dan dari
transaksi dividen antara perusahaan anak dengan perusahaan induk yang dicatat dengan jurnal‐jurnal berikut.
AJK 11: Eliminasi saldo utang‐piutang jangka panjang antar‐entitas di dalam kelompok usaha
AJK 12: Eliminasi saldo utang‐piutang dividen antar‐entitas di dalam kelompok usaha
AJK 13: Eliminasi pengumuman dan penghasilan dividen
AJK 14: Alokasi laba kumulatif PT SA pasca‐akuisisi kepada kepentingan non‐pengendali
Penjelasan: Ayat jurnal konsolidasi ini dimaksudkan untuk mengalokasi laba kumulatif perusahaan anak kepada kepentingan
non‐pengendali sejak tanggal akuisisi hingga akhir periode sebelumnya/awal periode sekarang. Perhatikan, ayat jurnal
konsolidasi merupakan proses “sekali pakai”, sekadar disiapkan untuk “menjumlahkan” unsur‐unsur laporan keuangan
perusahaan induk dan perusahaan anak. Seperti halnya goodwill, kepentingan non‐pengendali hanya muncul di neraca
konsolidasi, sehingga bagian atau jatah‐nya atas laba kumulatif perusahaan anak periode‐periode sebelumnya harus
diperhitungkan setiap kali laporan keuangan konsolidasi disusun. Penghitungannya adalah sebagai berikut:
(dalam UM)
Laba ditahan PT SA per 1 Januari 20x2 4.000.000
Laba ditahan PT SA per tanggal akuisisi 2.200.000
Perubahan laba ditahan 1.800.000
Bagian kepentingan non‐pengendali (20%) 360.000
AJK 15: Bagian kepentingan non‐pengendali atas laba setelah pajak periode sekarang dan atas item‐item periode sebelumnya
(prior‐period items)
Penjelasan: Ayat jurnal konsolidasi ini dimaksudkan untuk mengalokasi laba setelah pajak dan item‐item periode sebelumnya
kepada kepentingan non‐pengendali di PT SA. Bagian kepentingan non‐pengendali atas laba, yang dikurangkan di laporan laba‐
rugi konsolidasi, hanya terkait dengan laba periode sekarang, tidak termasuk item‐item periode sebelumnya. Bagian
kepentingan non‐pengendali atas item‐item periode sebelumnya didebit langsung ke akun tersebut, karena di laporan laba
ditahan item‐item itu disajikan secara terpisah dari laba setelah pajak. Dengan demikian, alokasinya kepada kepentingan non‐
pengendali juga tidak boleh digabungkan dengan alokasi bagian laba di laporan laba‐rugi.
Konversi metode kos menjadi metode ekuitas untuk investasi di PT A
AJK 16: Pengakuan laba dan item‐item periode sebelumnya di PT A
Penjelasan: Ayat jurnal ini dimaksudkan untuk mengakui bagian PT P selaku investor atas laba sebelum pajak, biaya pajak
penghasilan, dan item‐item periode sebelumnya sebagaimana dilaporkan oleh PT A. Ilustrasi ini sederhana, karena tidak ada
selisih nilai wajar – nilai buku, tidak ada transfer antara investor dengan perusahaan asosiasi, dan investasi baru berlangsung
dalam periode yang sedang dilaporkan—belum ada dampak kumulatif laba periode‐periode sebelumnya.
AJK 17: Reklasifikasi dividen sebagai pembayaran atas laba
Penjelasan: Ayat jurnal ini dimaksudkan untuk mereklasifikasi penghasilan dividen menurut metode kos menjadi pembayaran
atas laba. Dari dua jurnal terakhir terlihat, metode ekuitas sebenarnya merupakan pengakuan berbasis akrual atas penghasilan
http://www.warsidi.com
Warsidi – Fakultas Ekonomi Unsoed
dari investasi, sedangkan metode kos merupakan pengakuan berbasis kas—penghasilan investasi baru diakui setelah investee
mengumumkan/membayarkan dividen.
Perhatikan, dengan ayat‐ayat jurnal konversi di atas akun investasi di PT A yang semula dicatat menurut kos disesuaikan dengan
adanya perubahan ekuitas PT A.
i
Ilustrasi ini harus dibaca dalam konteks IFRS 3, IAS 27, dan IAS 28. Baca juga penjelasan lebih lanjut dan ilustrasi‐ilustrasi lainnya
di http://www.warsidi.com.
ii
UM adalah singkatan unit moneter, mengacu kepada mata uang secara umum, bisa rupiah, dolar AS, atau mata uang apa saja.
iii
Pengukuran asset yang diperoleh, liabilitas yang ditanggung, dan goodwill mengacu kepada IFRS 3 Business Combination,
terlepas dari apakah entitas pengakuisisi memperoleh kontrol atau hanya pengaruh signifikan atas entitas yang diakuisisi.
iv
Judul dan nama item laporan keuangan sengaja menggunakan bahasa Inggris.
http://www.warsidi.com