You are on page 1of 13

Sosialisasi dan pembentukan

Kepribadian
Keluarga dalam masyarakat kita dibagi dalam keluarga inti/keluarga batih/
somah / nuclear family yaitu keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan anak yang
belum menikah dapat anak kandung, anak angkat maupun anak tiri.

Kuluarga Luas/ extended family yaitu keluarga yang terdiri dari beberapa
keluarga inti yang masih mempunyai hubungan darah.

DASAR SOSIALISASI
Sosilisasi pertama dilakukan dalam keluarga inti terutama orang tua
sehingga dapat mempengaruhi perkembangan jiwa terutama kepribadian
seseorang di masa yang akan datang.

Sosialisasi berlangsung sepanjang hidup manusia dan baru akan berakhir setelah
manusia mati. Hal inii menunjukkan bahwa sosialisasi meripakan proses
seseorang belajar untuk membentuk diri sehingga orang yang bersangkutan
dapat diterima dalam masyarakat.

Perbedaan pembentukan kepribadian hasil sosialisasi individu disebabkan


adanya perbedaan proses serta perbedaan nilai dan norma yang dianut sehingga
menentukan bagaimana seseorang harus bertingkah laku dan dapat diterima
sebagai warga masyarakat.

Walaupun berbeda proses pembentukan kepribadian tergantung dari sosialisasi


yang dianut oleh masyarakatnya. Walaupun berbeda masyarakat mempunyai
pola perilaku umum yang membatasi perilaku individu berdasar kepribadiannya.
Skema sosialisasi

Sosialisasi

Agen

Keluarga Teman sekolah Media


sebaya massa

Nilai dan
norma

kepribribadia
n

BATASAN SOSIALISASI
 Sosialisasi adalah proses belajar seorang anak untuk menjadi anggota
yang berpartisipasi di dalam masyarakat. Yang dipelajari dalam sosialisasi
adalah sosialisasi adalah peran, nilai dan norma sosial.

 David Gaslin : sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang


untuk memperoleh pengetahuan tentang norma dan nilai sosial agar
dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakat.

 Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk mengenal dan


menghayati norma serta nilai sehingga yerjadi pembentukan sikap untuk
berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakat
 Ritcher Jr : Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh
pengetahuan , ketrampilan dan sikap yang diperlukan agara dapat
berfungsi sebagai mana orang dewasa dan sekalius sebagai pemeran aktif
dalam satu kedudukan atau peranan tertentu dalam masyarakat.

 Stewart Sosialisasi adalah proses memperoleh kepercayaan sikap, nilai


dan kebiasaan dalam kebudayaan

 Broom dan Selznic : Sosialisasi adalah proses membangun atau proses


menanamkan nilai-nilai kelompokn pada diri seseorang

 Soerjono Soekanto : Sosialisasi merupakan proses pembentukan


kepribadian seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk
berperilaku sesuai dengan perilaku orang-orang di dalam kelompoknya

 Macionis : Sosialisasi merupakan pengalaman sepanjang hidup yang


memungkinkan seseorang mengembangkan potensi kemanusiaannya dan
mempelajari pola-pola kebudayaan.

 Kamus Bahasa Indonesia : Sosialisasi proses sosiaal yang terjadi bila


seseorang individu menghayati norma kelompok tempat ia hidup dan
merasa menjadi bagian dari kelompoknya

 Horton dan Hunt : Sosialisasi merupakan proses dimana seseorang


menginternalisasikan norma-norma kelompok tempat ia hidup sehiggga
berkembang menjadi pribadi yang unik.

 Giddens : Sosialisasi adalah proses yang terjadi seorang bayi lemah


berkembang secara aktif melalui tahap demi tahap sampa akhirnya
menjadi pribadi yang berpengalaman dan terampil dalam kebudayaan
dimana ia tinggal

FUNGSI NILAI DAN NORMA DALAM SOSIALISASI

 Dalam pandangan Robinsons sosialisasi adalah prosese seseorang


mempelajari nilai, tuntutan norma dan perilaku yang memungkinkan ia
berpartisipasi sebagai anggota kelompok atau organisasi. Sosialisasi
merupakan tahap awal dalam penanaman budaya.

 Norma sebagai patokan perilaku yang memungkinkan orang untuk


menentukan terlebih dalhulubagaimana tindakannya akan dinilai serta
sebagai sarana pendukung atau menolak

Kesimpulan
 Sosialisasi adalah suat proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia
yang dimulai sejak bayi sampai mati
 Dalam sosialisasisai terjadi saling mempengaruhi antara individu dengan
segala potensi kemanusiannya dengan masyarakat beserta
kebudayaannya

 Melalui sosialisasi individu menyerap pegetahuan, kepercayaan, nilai,


norma, sikap dan ketrampilan dari kebudayaan masyarakatnya

 Hasil sosialisasi adalah berkembangnya kepribadian dimana individu


menjadi pribadi yang unik sedangkan kebudayaan masyarakat terpelihara
dan berkembang melalui proses sosialisasi

 Sosialisasi berkaitan dengan enkulturasi / pembudayaan yaitu proses


dimana individu belajar mengenal, menghayati dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikapnya terhadap sistem adat dan norma serta semua
peraturan dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan
masyarakatnya.

 Nilai dan norma memiliki kaitan yang sangat erat . Norma adalah nilai yng
dilengkapi sanksi terhadap pelanggarnya sedangkan nilai merupakan
sikap, perasaan yang diperlihatkan individu, kelompok tentang baik buruk,
benar salah, suka dan tidak suka tentang suatu obyek .

 Norma dan nilai berkaitan satu sama lain untuk mendorong dan memaksa
anggota sosial untuk mematuhi guna mencapai tujuan
kelompo/masyarakat.

Ciri nilai
1 Nilai merupakan kontruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di
antara anggota masyarakat

2. Nilai dapat diteruskan / diimbaskan dari satuorang atau kelompok ke


orang/kelompok lainnya melalui berbagai proses sosial seperti kontak
sosial, komunikasi,interaksi, difusi, adaptasi, akulturasi dan asimilasi

3. Nilai dapat dipelajari yang dicapai dan dijadikan milik diri melalui proses
belajar

4. Nilai merupakan asumsi abstrak dimana terdapat konsensus sosial


tentang harga relatif dari obyek dalam masyarakat.

5. Nilai memuaskan manusia yang mengambil bagian dalam usaha


memenuhi kebutuhan sosial

6. Nilai cenderung berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan


membentuk pola- pola dan sistem nilai di dalam masyarakat.

7. Sistem nilai beragam bentuknya antara kebudayaan yang satu


dengan kebudayaan lainnya
8. Nilai selalu memberi pilihan dari sistem nilai yang ada sesuai dengan
tingkat kepentingannya

9. Nilai mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap individu/masyarakat


secara keseluruhan.

10. Nilai juga melibatkan emosi dan perasaan

11. Nilai dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat


secara positif dan negatif.

Fungsi nilai dalam proses sosialisasi


 Sebagai faktor pendorong : nilai berhubungan dengan cita-cita dan
harapan

 Sebagai petunjuk arah : nilai berkaitan dengan cara berpikir ,


berperasaan, bertindak serta menjadi panduan dalam menentukan pilihan.

 Nilai sebagai pengawas : nilai mendorong, menuntun, bahkan menekan


atau memaksa individu berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai yang
bersangkutan

 Nilai sebagai alat solidaritas : Nilai dapat menjaga solidaritas di kalangan


kelompok atau masyarakat.

 Nilai sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi menjaga stabilitas


budaya dalam dalam suatu kelompok/masyarakat

Tipe sosialisasi
 Sosialisasi formal yaitu sosialisasi yang terjadi melalui lembaga-lembaga
yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara seperti
pendidikan di sekolah, pendidikan militer.

 Sosialisasi informal : sosialisasi yang terdapat dalam masyarakat berupa


pergaulan dan kekeluargaan seperti teman, sesama anggota klub dan
kelompok-kelompok sosial

Sasaran Sosialisasi
 Melalui Sosialisasi masyarakat mengajar anak tentang apa yang harus
diketahui jika ia hendak menyatu dengan masyarakat dan apa yang harus
diketahui jika ia ingin mengembangkan potensinya.

Tujuan umum sosialisasi :


1. Menumbuhkan disiplin dasar : anak diajarkan dan didorong untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dengan mengabaikan
akibat yang ditimbulkan jangka panjang.
2. Menanamkan aspirasi/cita-cita > masyarakat tidak hanya
mentranfer atau memindahkan nilai-nilai budaya umum yang menentukan
cara hidup masyarakat melainkan juga mentranfer cita-cita hidup
tertentu. Proses sosialisasi harus mampu menanamkan cita-cita sebagai
suatu yang ideal dan harus dicapai

3.Mengajarkan peran-peran sosial dan sikap - sikap penunjangnya. Melaui


proses sosialisasi setiap orang berperan bagaimana mengkoordinasaikan
perilakunya dengan perilaku orang lain dan bagaimana menyesuaikan diri
pada lingkungan tertentu sesuai dengan peranan yang disandangnya.

4. Mengajarkan ketrampilan sebagai persiapan dasar berpartisipasi dalam


kehidupan orang dewasa

Ketrampilan menjadi pra kondisi yang penting bagi partisipasi efektif di


bidang politik dan organisasi sosial

KESIMPULAN TUJUAN SOSIALISASI


 Membekali seseorang dengan ketrampilan tertentu

 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif

 Mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan mawas diri yang


tepat

 Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam


masyarakat

Sosialisasi dipandang dari Prosesnya


 1. Sosialisasi Primer

Sosialisasi Primer adalah sosialisasi yang dijalankan seseorang


sejak masa kanak-kanak berfungsi mengantar mereka memasuki
kehidupan sebagai anggota masyarakat. Sosialisasi ini terjadi dalam
lingkungan keluarga, teman bermain dan sekolah

1. Kesiapan atau kematangan pribadi seseorang . Pendidikan yang


diberikan pada anak mensyaratkan bahwa sosialisasi memerlukan
kesiapan dalam menjalani proses tersebut yaitu potensi manusia untuk
belajar dan kemampuan berbahasa.

2. Lingkungan/sarana sosialisasi : potensi manusia tidak dapat


berkembang secara otomatis melainkan memerlukan lingkungan sosial
yang tepat . Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh : interaksi dengan
sesama, bahasa, dan cinta/kasih sayang.
 2. Sosialisasi sekunder yaitu sosialisasi lanjutan dimana seseorang
menjalani sosialisasi disektor-sektor kehidupan nyata di masyarakat
seperti tempat kerja, akademi militer dan sebagainya

3 Faktor pengaruh lingkungan

a. Interaksi dengan sesama : dalam interaksi diperlukan pertumbuhan


kecerdasan, pertumbuhan sosial dan emosional, mempelajari pola-pola
kebudayaan dan berpartisipasi dalam masyarakat. Melalui nteraksi orang
dapat belajar tentang pola perilaku yang tepat serta belajar hak,
kewajiban dan tanggung jawab.

b. Bahasa: bahasa digunakan untuk mempelajari simbol-simbol


kebudayaan, merumuskan dan memahami kebudayaan, memahami
gagasan yang kompleks dan menyatakan pandangan maupun nilai
seseorang.

c. Cinta / kasih sayang : cinta sangat diperlukan untuk kesehatan


mental dan fisik seseorang. Lingkungan dimana ia tinggal sangat
berpengaruh pada sosialisasi. Lingkungan yang “buruk” akan
mempengaruhi perkembangan pribadinya. Contoh : Dari keluarga “BH”
akan berpengaruh negatif pada perkembangan pribadi anak seperti
rendah diri, suka berontak, nakal dan sebagainya.

AGEN SOSIALISASI
 Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi.

1. Keluarga. Keluarga merupakan media paling awal dalam sosialisasi dan


berfungsi meletakkan dasar dari perkembangan pribadi . Perkembangan
pribadinya sangat dipengaruhi oleh keluarga inti dan keluarga luasnya
dimulai dari masa anak selalu mendapatkan perlindungan dan tergantung
pada keluarga .

Peran keluarga:

-Memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak


merasa tertekan jiwanya

-Mendorong anak dapat membedakan antara perilaku benar dan salah,


baik dan buruk, pantas dan tidak pantas

-Memberi contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya

Cara sosialisasinya:

 Sosialisasi represif ( repressive socialization ): sosialisasi yang lebih


mengutamakan hukuman, komunikasi satu arah, non verbal dan
kepatuhan penuh anak terhadap orang tua dan peran dominan orang tua
terhadap proses tersebut . Ciri sosialisasi represif :
1. Menghukum perilaku yang keliru

2. Hukuman dan imbalan material

3. Kepatuhan anak

4. Komunikasi sebagai perintah

5. Komunikasi berpusat pada orang tua

6. Anak memperhatikan keinginan orang tua

7. Keluarga merupakan dominasi orang tua ( significant order )

 Sosialisasi partisipatif (participatory socialization ) partisipasi yang lebih


mengutamakan motivasi , komunikasi timbal balik, penghargaan terhadap
otonomi anak , sharing tanggung jawab dalam proses tersebut Anak diberi
imbalan jika berperilaku baik, hukuman bersifat simbolik penekannya
pada sosialisasi yang bersifat lisan. Ciri Sosialisasi Partisipatif:

1. Memberi imbalan pada perilaku yang baik


2. Hukuman dan imbalan simbolis
3. Otonomi anak
4. Komunikasi sebagai interaksi
5. Komunikasi verbal
6. Komunikasi berpusat pada anak
7. Orang tua memperhatikan keinginan anak
8. Keluarga merupakan kerjasama ke arah tujuan ( generalized other )

Fungsi keluarga:
 Menjaga dan memelihara anak > orang tua tidak hanya berfungsi menghadirkan anak dalam
keluarga tetapi juga berfungsi memelihara anak dengan memberi rasa aman, pendidikan,
makanan, dan fasilitas yang memadai bagi anak.
 Tempat awal persemaian nilai dan norma > orang tua dalam keluarga menjadi figur perilaku
Anak laki-laki mengadiolakan ayahnya sebagai model perilaku sedangkan ibu dijadikan figur
teladan bagi anak perempuan.
 Tempat persemaian cinta dan kasih sayang > Anak mendapatkan kasih sayang dan ketulusan
yang amat penting bagi pertumbuhan rasa cinta sesama bagi setiap anak
 Tempat perlindungan bagi setiap anggota keluarga > perlindungan terhadap anak memberikan
rasa aman, percaya diri dan sikap positif terhadap orang lain dalam jiwa seorang anak.

Peran positif kelompok persahabatan


1. Anak merasa aman dan dianggap penting bagi kelompoknya.
2. Perkembangan kepribadian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan
3. Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut kewatir, gembira dan
sebagainya
4. Remaja dapat mengembangkan ketrampilan yang berguna dalam kehidupan kelak
5. Pada umumnya remaja mempunyai pola perilaku dan kaidah yang mendorong remaja untuk
bersikap dewasa.

Kelompok Bermain
 Kelompok bermain disebut dengan PEER GROUP. Kelompok ini terdiri dari keluarga,
teman-teman tetangga dan kerabat. Pada tahap ini anak memasuki game stage yaitu
mempelajari berbagai aturan tentang peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat.
Dengan bermain anak mulai mengenal rasa keadilan, kebenaran, toleransi dan solidaritas.

GENG
 Geng adalah kelompok remaja yang terkenal karena kesamaan latar
belakang sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya.
 Klik adalah kelompok kecil tanpa struktur formal yang mempunyai pandangan atau
kepentingan bersama.
 Hal positif dari GENG :
1. Mengembangkan ketrampilan berorganisasi dan kepemimpinan.
2. Menumbukan rasa kesetiakawanan sosial
3. Rela berkorban utuk sesama anggota sehinga timbul rasa solidariras
4. Menyalurkan semangat patriotisme

SEKOLAH
 Sekolah adalah pendidikan formal pertama yang diterima anak dimana anak dilatih berdisiplin
untuk menerima pujian , hukuman serta pujian atas prestasinya. Pendidikan ini
mempersiapkan anak untuk menguasai peranan-peranan baru dikemudian hari. Di sekolah
anak diikat oleh aturan resmi dan dihadapkan pada norma-norma yang diikuti secara teratur.
Norma ini harus dijalankan dengan disiplin. Selain mengenal aturan anak juga dibimbing
mengenal aturan dalam kehidupan masyarakat
Fungsi pendidikan menurut Horton
1. Menjadi modal penting dalam menentukan mata pencaharian
2. Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan
masyarakat
3. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari generasi yang satu ke generasi yang
lain
4. Membentuk kepribadian
Sosialisasi di Lingkungan kerja
 Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan
kepribadian seseorang. Suasana kerja, beban kerja , kepeimimpinan dalam lingkungan kerja
akan membekas sehingga sulit untuk berubah dalam waktu yang singkat. Perpindahan kerja
menyebabkan orang mengalami banyak kesulitan untuk penyesuaian diri terhadap lingkungan
yang baru.

Sosialisasi melalui media massa


 Media masa memegang peranan yang sangat besar dalam sosialisasi. Dunia yang dulu
dianggap luas terasa sempit kare na dalam waktu yang bersamaan dapat dinikmati dan diikuti
suatu peristiwa yang berlangsung di tempat lain.
 Orang tua berperan untuk mengarahkan putra-putrinya dalam menanggapi arus globalisasi
seperti gaya hidup, pola konsumsi karena berhubungan dengan moralitas dan peningkatan
tindakan asusila
 Media massa digunakan sebagai sarana untuk mempengaruhi bahkan membentuk pendapat
umum.
 Televisi secara positif merangsang interaksi, merangsang eksperimen dan pertumbuhan
mental serta sosial anak serta memperluas cakrawala pengetahuan mereka. Penanyangan yang
menonjolkan kekerasan, pornografi akan menyebabkan terjadinya kemerosotan moral dalam
diri anak.

Tahap sosialisasi dan pengembangan kepribadian


1. Play stage : pada tahap ini anak mengambil peran orang-orang di sekitarnya dan meniru peran
yang dilakukan orang tuanya. Lingkungan keluarga mengajarkan pada anak peran yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
2. Game Stage : Anak tidak hanya tahu peran yang dijalankan tetapi telah tahu peran yang
dijalankan orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ini biasanya terjadi pada masa remaja yang ditandai dengan masa puber dengan
gejala
a. Temperammen keras, agresif,murung dan menyendiri
b. kepribadian labil dan mencari jati diri
c. Mudah tersinggung dan sukar mengendalikan emosi
d. rasa ingin tahu dan ingin mencoba hal baru
3. Generalized other : Anak mulai mengambil peran-peran orang lain yang lebih luas tidak
hanya peran orang terdekat ( significant other ). Pada tahap ini telah mengetahui peran diri
dan peran orang lain.
KEPRIBADIAN
 Batasan
1. Theodore M. Newcomb : Kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang dari perilakunya.
2. Roucek dan Warren : Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis,psikologi dan
sosiologi yang mendasari perilaku seorang individu. Biologis meliputi unsur fisik, sistem
syaraf, watak seksual, proses pendewasaan individu dan kelainan biologis. Psikologis
meliputi temperamen, perasaan, ketrampilan, kemampuan belajar dan keinginan. Faktor
sosiologis yang mendasari atau mempengaruhi kepribadian individu dapat berupa proses
sosialisasi yang diperoleh sejak kecil.
3. Koentjaraningrat : susunan dari unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau
tindakan seorang individu
4. Yinger : Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem
kecenderungan tertentu yang beinteraksi dengan serangkaian situasi.
5. Schaefer dan Lamm : Kepribadian adalah keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas
dan perilaku seseorang
6. Horton : Kepribadian adalah keseluruhan sikap dan perasaan ekspresi dan temperamen
seseorang
7. Cuber : Kepribadian adalah gabungan dari keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat seseorang.
KESIMPULAN
a. Kepribadian merupakan abtraksi dari pola perilaku manusia
b. Kepribadian merupakan ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas individu
c. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan berbagai sifat yang khas apabila
seseorang berhubungan dengan orang lain.
Unsur
 Kepribadian dalam sosiologi dikenal dengan DIRI ( SELF ). Unsurnya : dorongan ( kehendak,
nafsu ) naluri, emosi, perangai, intelegensi, bakat
 Orang lahir belum mempunyai self, orang berkembang melalui interaksi dengan anggota
masyarakat lain sehingga setiap orang harus mempelajari peran. Proses ini dinamakan ROLE
TAKING ( pengambilan peran ) sehingga orang tahu dan belajar tentang peran yang harus
dijalankan.
 Kepribadian tidak hanya terlihat dari ciri fisik, seperti rambut, warna kulit, ras tetapi ciri lain
seperti kebiasaan dan sikapnya.
 Kepribadian terbentuk , hidup dan berubah sejalan dengan proses sosialisasi
Faktor pembentuk kepribadian
1. Warisan Biologis : warisan yang dibawa setiap orang berbeda sehingga mempunya sifat yang
unik. Warisan biologis berhubungan dengan gen orang tua seperti golongan darah, warna
kulit, penyakit tertentu seperti diabetes, alergi, jantung koroner, vertigo. Warisan ini akan
mepengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Perbedaan yang diskrit seperti jenis
kelamin yang merupakan bawaan lahir juga akan berpengaruh terhadap perkembangan
kepribadian seperti laki-laki bersifat Ektrovet sedangkan perempuan bersifat introvet.
Pebedaan kontinu seperti berat badan dan tinggi badan.

Hubungan antara keragaman dan pebentukan kepribadian :


a. Ketampanan dan kecantikan akan menempatkan individu dikatakan lebih beruntung
dibandingkan dengan yang lain
b.Pada kebudayaan tertentu ciri biologis tertentu lebih diinginkan
2. Lingkungan fisik : perbedaan tempat tinggal , iklim, topografi, dan sumber daya alam dalam
masyarakat akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian. Orang yang tinggal di
daerah subur seperti daerah pedesaan akan punya sifat ramah tenang dan sabar. Orang yang
tinggal di daerah tandus cenderung rakus, tamak dan egois karena dibentuk oleh lingkungan
yang keras. Orang yang tinggal diperkotaan cenderung berani menonjolkan diri dan
individualis sedangkan di pedesaan mengandalkan kebersamaan,ramah , mengandalkan jiwa
gotong royong.
3. Kebudayaan : Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makluk
sosial berupa gagasan , aktifitas dan hasil dari aktifitas manusia yang digunakan untuk
memehami lingkungan dan pengalamannya serta dijadikan pedoman hidup anggota
masyarakat. Unsur kebudayaan: kepercayaan, mata pencaharian, kesenian dan adat istiadat.
Kebudayaan berperan membentuk kepribadian seseorang dan
masyarakat. Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma yang
berbeda dengan masyarakat lain. Contoh suku Suni di Meksiko
mengharuskan anggotanya mempunyai rasa malu dan mengendalikan
diri, orang tua dan dewasa punya tanggung jawab kasih sayang terhadap
anak dan jarang menghukum anak. Dampaknya suku Suni punya
kepribadian yang tenang dan suka bekerjasama.
Contoh lain Suku Bugis : memiliki jiwa perantau dan mengarungi lautan
sehingga membuat pribadi orang bugis menjadi pemberani
4. Pengalaman kelompok : masyarakat plural mempunyai kebudayaan yang
berbeda demikian juga dalam pengalman yang didapatkan akan
mempengaruhi perkembangan kepribadian baik secara positif maupun
negatif. Ukuran penilaian kelompok dapat berbeda ada kalanya model
perilaku pada saat yang sama dapat dicela, didukung ,diakui dan dapat
dikutuk oleh kelompok lain.
5. Pengalaman unik : tidak seorangpun mempunyai latar belakang serta
menpunyai pengalaman unik yang sama sehingga perlu dipilah-pilah
karena akan mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.

Tahap perkembangan kepribadian


1. Tahap 1 dimulai pada saat berumur 1-2 ditandai dengansaat-saat seorang
anak mengenal dirinya dan dibantu oleh orang dewasa dilingkugan
keluarga . Anak mulai mempunyai pandangan tentang dirinya sebagai
individu yang memiliki ego dan superego. Macam kepribadian :
a. Basic personality structure yaitu unsur-unsur dasar atas berbagai sikap
yang disebut attiudes dimana unsur ini bersifat permanen dan tidak
mudah dikemudian hari.
b. Capital personality : Unsur yang terdiri dari keyakinan/tanggapanyang
sifatnya mudah berubah dan ditinjau kembali di kemudian hari.
2. Tahap kedua meupakan perkembangan ego yag dimili anak mulai
berkembang karakternya sesuai denan tipe pergaulan yang ada di
lingkungannya termasuk stuktur tata nilai maupun budayanya. Anak dapat
mengalami masa bahagia dan senang saat dipuji sebaliknya akan sedih
dan kecewa , frustasi apabila gagal .
3. Tahap ketiga : fase ini disebut fase kedewasaan kurang lebih berumur
25-28 tahun. Pada tahap ini individu mengalami perkembangan yang
relatif tetap dengan terbentuknya perilaku yang khas sebagai wujud
kepribadian yang bersifat abstrak.

You might also like