Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Praktikum 1
I. Judul : Mengamati proses osmosis pada tumbuhan.
II.Tujuan : Untuk mengamati peristiwa osmosis yang
terjadi pada tanaman kentang dan ketimun.
III. Kajian Teori :
Kentang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: S. tuberosum
Nama binomial Solanum tuberosumL.
Mentimun
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Cucurbitales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Cucumis
Spesies: C. sativus
Nama binomial Cucumis sativus L.
Pada membran sel terikat protein yang menembus
maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini
berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada
tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model
mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di
atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi
lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain
seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi
disebut dengan transportasi pasif, sedangkan transportasi molekul
yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi aktif.
Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses
transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga
membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses
pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif
meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul
dan konsep zat yang melewati membran sel tersebut molekul-
molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan
dua cara, yaitu:
· Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
· Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari
pengetahuan tentang hirarki biologi. Dalam pengetahuan biologi,
sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas
kehidupan. Selain itu, dalam organisme terdapat alat transpor yang
mampu mengatur organisme lainnya. Sehingga membran sel
tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena itu, sel
mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh
tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi yang
mereka dapatkan dari alam.
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua),
yaitu transpor zat yang memerlukan energi (transpor aktif) dan
transpor yang tidak memerlukan energi (transpor pasif). Transpor
aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis.
Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.
· TRANSPOR AKTIF
Transor aktif dilakukan apabila zat yang akan dilewatkan membran
melawan gradien konsentrasi sehingga tidak dapat
mengendalikan transpor aktif.
· DIFUSI
Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau
molekul suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik
melewati membran ataupun tidak.
Contohnya : perpindahan oksigen (O2) dari paru-paru ke dalam
darah.
Difusi terbagi 3 yaitu :
•Difusi pasif
Difusi pasif adalah pergerakkan obat dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Bersifat spontan, non selektif, bergantung
pada konsentarasi, proses ini akan berhenti pada saat
konsentrasi yang dicapai telah sama.
•Difusi aktif
adalah pergerakkan zat yang melawan gradien konsentrasi
sehingga perlu energi. Karena adanya energi, maka pergerakkan
obat dapat bergerak dari keadaan konsentrasinya rendah ke
konsentrasinya tinggi. Pergerakkan ini akan berhenti jika energi
telah habis.
•Difusi terfasilitasi
pada proses ini terdapat carrier yang memfasilitasi proses transpor.
Bersifat spesifik, karena hanya zat yang cocok dengan carrier
sajalah yang dapat terbawa. Proses ini tidak tergantung dari
konsentrasi dan berhenti ketika carrier tidak ada lagi.
· OSMOSIS
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat
pelarut (air) dari tempat yang berkonsentrasi rendah menuju ke
tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan melewati membran
semipermeabel.
Contohnya : Masuknya air ke dalam sel-sel akar.
· DIFUSI TERBANTU
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein.
Contohnya : perpindahan bakteri Escherichia Coli ke medium yang
mengandung laktosa.
V. Cara kerja:
1. iris kentang dan timun yang berukuran sedang dengan
ketebalan kurang lebih 0,5 cm, sebanyak 4 potong.
Usahakan ketebalan irisan sama.
2. buat larutan garam dengan cara menambahkan 1 sendok
makan garam dalam 200ml air. Aduk dengan baik hingga
lrutan garam larut.
3. isi cawan petri pertama dengan larutan garam hingga ¾
tinggi petri, dan cawan petri kedua diisi dengan air/akuades.
Beri label pada petri yang berisi larutan garam dengan “air
garam”, dan label “air” untuk petri berisi air/akuades.
4. masukkan masing-masing 2 iris kentang dan 2 iris timun ke
dalam petri “air garam” dan dalam petri “air”.
5. biarkan selama 15 menit kemudian amati tingkat
kekerasannya.
6. lanjutkan pengamatan hingga 30 menit, dan amati lagi
kekerasannya. Tuliskan hasil pengamatan anda pada tabel
berikut ini.
VIII. Pertanyaan:
1. Mengapa irisan kentang dan timun harus mempunyai
ketebalan yang sama?
2. Apakah terdapat perbedaan kekerasan kentang/timun yang
terdapat dalam larutan garam dan yang terdapat dalam air?
Mengapa demikian?
3. Apakah terdapat perbedaan kekerasan antara kentang dan
timun dalam larutan yang sama? Mengapa demikian?
4. tuliskan analisis anda secara jelas dan tajam dalam laporan
praktikum!
SARAN
Menurut saya pelaksanaan praktikum yang dilakukan sudah
cukup baik, saya hanya berharap pelaksanaan praktikum yang
akan dilaksanakan seterusnya lebih baik lagi.
X. Daftar Pustaka:
Andhimura, kaoru. 2008. Difusi Dan Osmosis.
http://kaoruandhimura.wordpress.com/ (diakses tanggal
31 Desember 2009).
DN, Ummu Ataliana, Dra. 2006. Prestise biologi untuk Siswa
SMA & MA Kelas XI. Surakarta: Pustaka Utama.
Pratiwi, D. A., Dra, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2 Kelas XI. Solo:
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Fadhli pratomo, aufa. 2009. Farmakokinetik absorpsi obat.
http://www.scribd.com/doc/16805834/Tugas-Difusi-Dan-
Osmosis (diakses tanggal 31 Desember 2009).
Wales, Jimmy. 2009. Klasifikasi kentang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang (diakses tanggal 31
Desember 2009).
Wales, Jimmy. 2009. Klasifikasi mentimun.
http://id.wikipedia.org/wiki/mentimun (diakses tanggal
31 Desember 2009).
Disusun oleh :
Kelompok 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Praktikum 2
I. Judul: Transpirasi Tumbuhan
II. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap
kecepatan transpirasi pada tumbuhan dengan metode
penimbangan.
III. Kajian Teori:
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ericales
Famili: Balsaminaceae
Genus: Impatiens
Spesies: I. balsamina
Keterangan Hasil:
☺ Perlakuan tempat terang:
• Intensitas cahaya: 2000 Cd
• Suhu: 320C
• Kelembaban: 320C – 290C= 3 78 %
• Luas daun = 12 + 13 + 14 + 15 + 8 + 5 cm2 = 67 cm2
• Kecepatan transpirasi
= rata-rata selisih berat : lama transppirasi : luas daun
= 3,47 gram : 30 menit : 67 cm2
= 0,0017263
= 0,001726
= 17,26 x 10-4 gram/menit/cm2
a) Suhu
b) Kelembaban
e) Angin
Angin cenderung untuik meningkatkan laju transpirasi, baik
didalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air.
Akan tetapi di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap
penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan
laju transpirasi, cenderung menjadi lebih penting daripada
pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.
IX. Kesimpulan dan Saran:
Kesimpulan:
Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa
pada setiap tanaman mengalami transpirasi, yang terjadi pada
stomata. Besarnya transpirasi tidak dapat ditentukan oleh luasnya
stomata tetapi oleh keliling stomata adalah laju kehilangan uap air.
Kecepatan transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan
(eksternal) tersebut walau ada faktor lain yang juga mempengaruhi
seperti membuka dan menutupnya stomata dan juga factor
internal.
Saran:
Saya pribadi berharap agar mahasiwa-mahasiswi lebih teliti
dalam melakukan penimbangan agar tidak terjadi kesalahan pada
data yang kemudian akan mempersulit dalam penulisan
pembahasan jurnal maupun laporan.
X. Daftar Pustaka:
Kelompok 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Praktikum 3
I. Judul : Respirasi Tumbuhan
II. Tujuan : Untuk mengetahui banyaknya oksigen yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dalam proses
pernapasan.
III. Kajian Teori :
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Vigna
Spesies: V. radiata
Nama binomial Vigna radiata
(L.) R. Wilczek
C6H12O6 (aq) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l) ∆Hc -2880 kJ
V. Cara kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Timbang kecambah masing-masing 3 gram (perlakuak I) dan
4 gram (perlakuan II).
3. Masukkan 3 butir KOH kristal ke dalam botol respirometer
lalu masukkan kapas secukupnya yang berfungsi sebagai
sekat.
4. Kemudian masukkan kecambah untuk perlakuan I
5. Kemudian tutup botol dengan penyumabt yang mengandung
pipa beskala dan berikan vaselin pada mulut tutup botol
secukupnya sehingga benar-benar rapat agar udara luar
tidak memepngaruhi tekanan di dalam botol.
6. Letakkan instrumen pada meja yang datar.
7. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer yang terbuka.
Tempatkan eosin tepat pada angka nol. Apabila tidak tepat di
angka nol maka perhitungannya harus dikurangi dengan
angka awal.
8. Amati pergerakan eosin tersebut dan catatlah kecepatan
bergeraknya sebanyak 3 kali dalam jangka waktu masing-
masing selama 5 menit (3 x 5 menit).
9. Ulangi cara yang sama untuk perlakuan II.
Kesimpulan:
Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis
hewan/tumbuhan.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain: Ketersediaan substrat, Ketersediaan Oksigen, Suhu, Tipe
dan umur tumbuhan.
Saran: