Professional Documents
Culture Documents
BAB : CAPACITORS
PENGARANG :THOMAS L. FLOYD
PENGERTIAN KAPASITOR
Kapasitor adalah komponen yang menyimpan muatan listrik dalam waktu
tertentu. Kapasitor juga dapat diartikan sebagai komponen pasif yang dapat
menyimpan energi dari sumber (dalam hal listrik) pada periode tertentu (pengisian)
dalam bentuk medan listrik dan dapat mengembalikannya pada periode yang lain.
Setiap dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan isolasi membentuk kapasitor
sederhana (dulu disebut kondensor). Konduktor disebut pelat kapasitor, dan bahan
isolasi disebut dielektrik.tipe kapasitor yang umum digunakan dalam rangkaian dibuat
dengan menyelang-nyelingkan lembaran timah atau alumunium diantara lembaran
kertas berlian atau kertas parafin. Pelat yang berselang-seling dihubungkan pada salah
satu dari kedua terminal sehingga setiap terminal dan group terminal yang
dihubungkan keterminal ini, secara listrik terisolasi dari group yang dihubungkan
keterminal lain.
Kapasitor digunakan secara luas dalam rangkaian telepon dan radio. Kapasitor
memegang peranan penting dalam operasi berbagai macam peralatan listrik, seperti
misalnya sistem penyalaan pada mobil, motor fase-tunggal, dari relai kendali.
Gambar 1.2 kapasitor AB dimuati ketika sakelar S ditutup kekiri dan
dikosongkan ketika sakelar ditutup kekanan.
A
+
S
B
-
Gambar 1.2 menunjukkan kapasitor AB yang dihubungkan seri dengan dua buah
galvanometer (alat pendeteksi arus yang peka) C dan D, dengan sakelar S yang berfungsi
baik untuk menghubungkan kapasitor kebaterai ataupun untuk menghubungsingkatkan
terminal-terminal dari kapasitor. Segera setelah sakelar ditutup kekiri dan
menghubungkan kapasitor ke baterai, galvanometer C menunjukkan arus sekejap yang
mengalir menuju pelat A, dan galvanometer D menunjukkan arus yang mengalir
meninggalkan arus B. Gerakan muatan listrik atau elektron yang terjadi dalam rangkaian
sampai terjadi perbedaan potensial antara pelat A dan B menjadi sama seperti perbedaan
potensial baterai. Hal ini menyebabkan pelat A menjadi bermuatan positif dan pelat B
bermuatan negatif, maka kapasitor dalam kondisi ini dikatakan bermuatan. Jika sakelar S
dibuka, kapasitor menahan muatannya lama sekali (jika tidak ada kebocoran antara
pelat), karena pelat B dibiarkan kelebihan elektron dan pelat A kekurangan elektron. Jika
sakelar S ditutup kekanan selagi kapasitor masih bermuatan, galvanometer menunjukkan
aliran arus keluar dari pelat A kedalam pelat B. Aliran arus ini sekejap, hanya selama
menetralkan muatan atom pada masing-masing pelat. Maka kapasitor dikatakan
dikosongkan (dicharged).
Banyaknya muatan yang diterima kapasitor untuk setiap volt potensial yang
dikenakan disebut kapasitansi dari kapasitor. Satuan kapasitansi adalah farad (F)dan
simbolnya C. Kapasitor mempunyai kapasitansi satu farad jika potensial yang dikenakan
satu volt menyebabkan kapasitor mengambil muatan satu coulomb. Untuk pemakaian
praktis, satuan farad terlalu besar dan oleh sebab itu yang lebih umum digunakan adalah
mikrofarad (μF). Satu farad sama dengan satu juta mikrofarad.
Kapasitansi kapasitor berbanding lurus dengan luas pelat dan berbanding terbalik
dengan jaraknya. Secara experimen bahan yang digunakan untuk dielektrik juga
mempengaruhi kapasitansi. Sebagai contoh, jika dielektrik udara digantikan gelas,
kapasitansi kira-kira naik 8 kali. Demikian pula dengan kapasitor yang menggunakan
mika, parafin, minyak transformator, kertas, dan berbagai bahan isolasi lainnya untk
dielektrik, mempunyai kapasitansi yang lebih tinggi dari pada kapasitor udara. Bahan-
bahan ini dikatakan mempunyai konstanta dielektrik yang lebih tinggi dari udara.
Sifat kapasitor:
• Melakukan listrik AC (~)/ frekuensi tinggi
• Memblokir listrik DC/ frekuensi rendah
Dari sifat ini kapasitor berfungsi sebagai filter (penyaring). Pada kasus filter yang kita
bahas adalah filter DC, dimana tegangan DC diblikir dan dan tegangan AC (walaupun
kecil) dilakukan (di short-kan). Ketika kapasitor mengalami disfungsi (rusak), kapasitor
tidak bisa memblokir tegangan DC sehingga terjadi hubungan pendek.
5. FUNGSI KAPASITOR
Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian:
1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang
lain (pada PS)
2. Sebagai filter dalam rangkaian PS
3. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna
4. Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
5. Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kW) dengan daya
nyata (kVA) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.
Seperti kita ketahui bahwa harga cos r adalah mulai dari 0 s/d 1. Berarti kondisi terbaik
yaitu pada saat harga P (kW) maksimum [ P (kW)=S (kVA) ] atau harga cos r = 1 dan ini
disebut juga dengan cos r yang terbaik. Namun dalam kenyataannya harga cos r yang
ditentukan oleh PLN sebagai pihak yang mensuplai daya adalah sebesar 0,8. Jadi untuk
harga cos r < 0,8 berarti pf dikatakan jelek. Jika pf pelanggan jelek (rendah) maka
kapasitas daya aktif (kW) yang dapat digunakan pelanggan akan berkurang. Kapasitas itu
akan terus menurun seiring dengan semakin menurunnya pf sistem kelistrikan pelanggan.
Akibat menurunnya pf itu maka akan muncul beberapa persoalan sbb:
[ B - 0,62 ( A1 + A2 ) ] Hk
Untuk memperbesar harga cos r (pf) yang rendah hal yang mudah dilakukan adalah
memperkecil sudut r sehingga menjadi r1 berarti r>r1. Sedang untuk memperkecil sudut r
itu hal yang mungkin dilakukan adalah memperkecil komponen daya reaktif (kVAR).
Berarti komponen daya reaktif yang ada bersifat induktif harus dikurangi dan
pengurangan itu bisa dilakukan dengan menambah suatu sumber daya reaktif yaitu berupa
kapasitor.
Proses pengurangan itu bisa terjadi karena kedua beban (induktor dan kapasitor) arahnya
berlawanan akibatnya daya reaktif menjadi kecil. Bila daya reaktif menjadi kecil
sementara daya aktif tetap maka harga pf menjadi besar akibatnya daya nyata (kVA)
menjadi kecil sehingga rekening listrik menjadi berkurang. Sedangkan keuntungan lain
dengan mengecilnya daya reaktif adalah :
Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan rangkaian
beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke
kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan
berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian
yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu kapasitor membangkitkan daya
reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan
menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama
juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+)
sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi
kecil.
Pemasangan Kapasitor
a. Feeder kecil
b. Pada rangkaian cabang
c. Langsung pada beban
Perawatan Kapasitor
Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus
dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang
lembab yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan
pastikan bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor
ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu
harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang. Adapun jenis pemeriksaan yang
harus dilakukan meliputi :
Pemeriksaan kebocoran
Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor
Pemeriksaan isolator
Sistem Mikroprosesor
Selain komponen induktor pemborosan pemakaian listrik bisa juga terjadi karena:
Harmonik
Harmonik itu bisa menimbulkan panas, hal ini terjadi karena adanya energi listrik yang
berlebihan. Harmonik itu bisa muncul karena peralatan seperti komputer, kontrol motor
dll. Harmonik merupakan suatu keadaan timbulnya tegangan yang periodenya berbeda
dengan periode tegangan standar. Periode itu bisa 180 Hz (harmonik ke-3), 300 Hz
(harmonik ke-5) dan seterusnya. Harmonik pada transformator lebih berbahaya, hal ini
karena adanya sisrkulasi arus akibat panas yang berlebih. Sehingga hal ini bisa
mengurangi kemampuan peralatan proteksi yang menggunakan power line carrier sebagai
detektor kondisi normal. Untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik bisa digunakan
beban-beban tiruan berupa LC yang dilengkapi dengan teknologi mikroprosesor.
Sehingga ketepatan dan keandalan dalam mendeteksi kualitas daya listrik bisa diperoleh.
Mikroprosesor itu berfungsi untuk mengolah komponen-komponen yang menentukan
kualitas tenaga listrik. Seperti keseimbangan beban antar fasa, harmonik dan surja.
Apabila terdapat ketidakseimbangan antara fasa satu dengan fasa yang lainnya, maka
mikroprosesor akan memerintahkan beban-beban LC untuk membuka atau menutup agar
arus disuplai ke fasa satu sehingga selisih arus antara fasa satu dengan fasa yang lainnya
tidak ada. Banyaknya L atau C yang dibuka atau ditutup tergantung dari kondisi
ketidakseimbangan beban yang terdeteksi oleh mikroprosesor. Kondisi harmonik yang
terdeteksi bisa dihilangkan dengan menggunakan filter LC.
V
+ -
C=C1+C2+C3+••••••••
+ -
+ -
Dalam rangkaian dc yang mengandung kapasitor, hanya ada aliran arus sekejap
segera setelah dikenakan tegangan. Segera setelah itu tegangan pada kapasitor mencapai
harga mantapnya, tidak ada aliran arus. Tetapi jika kapasitor dihubungkan kecatu
tegangan ac yang seri dengan amperemeter ac, ampermeter menunjukkan aliran arus
selama catu tegangan terhubung. Rangkaian selalu merupakan rangkaian lengkap dan
tidak pernah terputus. Alasannya adalah bahwa arus selalu mengalir secara bergantian
masuk kedalam dan keluar kapasitor ketika kapasitor dimuati, dikosongkan, dimuati lagi
dengan arah berlawanan dan dikosongkan lagi.
Perubahan tegangan bolak-balik yang dikenakan pada kapasitor, muatan pada kapasitor,
dan aliran arus, oleh karena itu yang mengalir dalam rangkaian yang mengandung
kapasitansi bergantung pada laju perubahan tegangan, maka aliran arus terbesar terjadi
pada titik a, c, dan e. Pada titik-titik ini, laju perubahan tegangannya maximum. Antara
titik a dan b, seraya tegangan dan muatan pada kapasitor keduanya bertambah, aliran arus
menujuke kapasitor tetapi dengan harga yang menurun pada titik b kapasitor bermuatan
penuh, dan arusnya nol. Dari b ke c, tegangan dan muatan keduanya menurun ketika
kapasitor mengosongkan diri, arus yang mengalir brlaanan arah tegangan, dari c ke d,
kapasitor mulai diisi dalam arah yang berlawanan dan tegangan serta arusnya dalam arah
yang sama lagi. Kapasitor bermuatan penuh pada d, dimana aliran arusnya nol lagi. Dari
d ke e kapasitor mengosongkan diri, aliran arusnya menjadi berlawanan dengan tegangan.
Siklus ini kemudian berulang. Pengamatan pada gambar 1.3 menunjukkan bahwa arus
mendahului 90˚ terhadap tegangan. Hal ini memang benar untuk setiap rangkaian
kapasitif murni dan kebalikannya untuk rangkaian induktif murni dimana arus tertinggal
90˚ dari tegangan. Oleh sebab itu, pengaruh kapasitansi dalam rangkaian benar-benar
berlawanan dengan pengaruh induktansi.
Gambar 1.3
tegangan
muatan
a b c arus d e
90˚