You are on page 1of 28

Rumah, Air &

Pengolahan Limbah
MODUL PELATIHAN No. 3

Buku Pedoman Pelatih Permakultur • Modul No. 3 Rumah, Air & Pengolahan Limbah
Catatan...

88 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Presentasi : Perumahan dan Lingkungannya

Metode : Presentasi pelatih E S E N TA S


PR I
Peralatan : Contoh / gambar tentang disain rumah yang baik dan layak huni,
papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
Tujuan : Peserta memahami tentang eratnya pengaruh perumahan dengan PEL
AT I H
lingkungannya

Setiap rumah dan lingkungannya dipengaruhi oleh tanah dan lingkungan di


sekitarnya, misalnya:
• Curah hujan – Dapat mengakibatkan pembusukan dan jamur
• Erosi, banjir, dan tanah longsor – Dapat merusak atau menghancurkan bangunan
• Angin – Dapat merusak rumah,atap dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman
• Suhu udara – Dapat pula menimbulkan rasa tidak nyaman
• Jenis tanah dan bebatuan – Dapat membuat rumah menjadi tidak stabil
• Pepohonan – Dapat menimpa bangunan dan akar-akarnya dapat merusak fondasi
bangunan
• Kurangnya persediaan air – Membuang-buang tenaga dan waktu (saat mengangkut air)
• Nyamuk dan serangga beracun – Dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius
• Rayap dan semut – Dapat merusak bangunan

Semua faktor-faktor tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk meringankan pekerjaan,


meningkatkan kualitas rumah dan lingkungan tempat tinggal, serta mengurangi atau
mencegah masalah-masalah yang timbul di kemudian hari.

Setiap rumah dan lingkungannya juga dapat memberikan pengaruh pada


tanah dan lingkungan di sekitarnya, contohnya:
• Penggunaan sumber daya alam – Sebagai bahan makanan, air, kayu atau minyak untuk
memasak, bahan-bahan bangunan, obat-obatan, listrik, bahan-bahan pembersih dll
• Perhubungan – Untuk kebutuhkan alat transportasi dan jalan
• Polusi – Menimbulkan asap, sampah, air kotor, limbah manusia dll
• Kebun – Untuk perkebunan sayur, memelihara ternak dll

Rumah yang sehat adalah rumah yang praktis, tahan lama dan hemat energi sehingga
menjadikan hidup lebih terjamin, layak dan mampu menghemat biaya hidup. Membuat rumah
Anda layak dengan lingkungannya yang baik, tidak seharusnya membutuhkan biaya yang
besar. Pada kenyataannya, ada banyak cara untuk memperbaiki rumah dan kulitas hidup
yang dapat menghemat uang, sekaligus memanfaatkan sumber-sumber daya alam yang
tersedia untuk keluarga Anda, misalnya: penggunaan pupuk untuk tanaman buah-buahan,
air untuk sayur-sayuran, pakan untuk ternak, pembelian kayu bakar yang dapat dikurangi.

Dengan merancang atau merenovasi sebuah rumah dengan menggunakan prinsip-


prinsip Permakultur, bahan-bahan bangunan yang berkelanjutan dan energi dengan
teknologi tepat guna, tentunya kualitas kehidupan penghuninya dapat ditingkatkan dan
biaya hidup dapat lebih ditekan.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 89
Catatan...

90 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Presentasi : Bahan-bahan Bangunan yang Berkelanjutan
dan Tidak Berkelanjutan
Metode : Presentasi pelatih
E S E N TA S
PR I
Peralatan : Contoh / gambar rumah dari bahan-bahan yang berkelanjutan, papan
tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
Tujuan : Peserta memahami bahan-bahan bangunan yang berkelanjutan dan PEL
AT I H
tidak berkelanjutan

Sangatlah penting untuk memilih bahan-bahan bangunan yang sesuai dengan lingkungan
sekitar Anda. Penggunaan bahan bangunan dari berbagai jenis yang berbeda dapat
memberikan pengaruh yang sangat besar pada kenyamanan sebuah rumah, baik positif
maupun negatif.

Untuk memahami bahan-bahan bangunan yang berkelanjutan, pertimbangkan:


• Dari mana bahan-bahan tersebut berasal – Apakah sumbernya bisa diperbaharui?
• Terbuat dari apa – Apakah alami atau tidak?
• Akankah bahan-bahan tersebut mencemari lingkungan sekitarnya di kemudian hari?
• Dapatkah membahayakan manusia? Jika ya, bagaimana?
• Berapa lama akan bertahan? Berapa banyak limbah yang akan dihasilkan?

Bahan-bahan bangunan yang berkelanjutan akan:


• Membuat suhu udara terasa nyaman
• Bertahan lama dan sesuai dengan lingkungan tempat tinggal
• Tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan manusia, tanah atau
lingkungan
• Berasal dari sumber-sumber daya alam setempat untuk mendukung perekonomian
sekitarnya, serta untuk menghemat penggunaan energi dan biaya transportasi
• Pada daerah panas, bahan-bahan bangunan yang tahan lama menggunakan bahan-
bahan yang ringan (bahan ber-massa rendah)
• Pada daerah yang dingin bahan-bahan bangunan yang tahan lama menggunakan
bahan-bahan yang padat (bahan ber-massa berat)

Bahan-bahan bangunan yang tidak berkelanjutan akan:


• Berasal dari sumber yang tidak berkelanjutan dan tidak dapat diperbaharui, yang
akan menyebabkan kerusakan ekosistem secara permanen
• Mengandung perekat yang dapat menimbulkan gas dan racun yang membahayakan
• Mengadung bahan yang dapat menimbulkan gas dan racun yang membahayakan
(seperti asbes)
• Beberapa cat mengandung timbal dan racun-racun lainnya, yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan pada keluarga dan lingkungan
• Suhu udara menjadi tidak nyaman, sehingga akan menambah biaya energi
• Tidak tahan lama sehingga menimbulkan limbah

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 91
Pemikiran Kreatif : Daftar Berbagai Macam
Bahan-bahan Bangunan
IHAN : Ikut serta brainstorm, diskusi kelompok
L AT Metode
Peralatan : Kertas, papan tulis, alat-alat tulis
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PE

M Tujuan : Peserta mengidentifikasi bahan-bahan bangunan yang berkelanjutan


TI

IK
IRAN KREA
dan tidak berkelanjutan

A. Daftar bahan-bahan bangunan yang berkelanjutan

Langkah 1
Seluruh peserta berdiskusi untuk membuat daftar tentang bahan-bahan bangunan yang
paling baik, ramah lingkungan (berkelanjutan) yang umum dipakai untuk membangun
di daerah tinggal mereka. Idealnya, bahan-bahan tersebut nantinya akan diperoleh dari
sumber daya alam di sekitar mereka (tabel 1). Tulislah pemikiran-pemikiran para peserta
pada selembar kertas yang besar atau pada papan tulis sehingga semua orang dapat
melihat dan memberi komentar.

Langkah 2
Bila daftar tentang bahan-bahan bangunan yang paling baik, ramah lingkungan (berkelanjutan)
tersebut sudah diselesaikan, lanjutkan dengan membagi peserta menjadi beberapa kelompok
kerja yang lebih kecil (lihat Buku Acuan Pelatih untuk mendapatkan ide-ide teknik kreasi
kelompok yang kreatif) dan berdiskusilah tentang (a) dari mana bahan-bahan tersebut berasal,
dan (b) bagaimana menurut mereka bahan-bahan tersebut mestinya harus digunakan (tabel
2).

Jawaban berikut hanyalah disediakan bagi pelatih sebagai gambaran untuk

Bahan yang Darimana bahan


Bermacam-macam kegunaan
berkelanjutan berasal
Kerajinan tangan, pagar, furnitur, tusuk sate, atap,
Bambu Daerah setempat
bangunan, gerobak dagang, dupa, briket, tali
Batu Sungai, gunung Bangunan, kolam, sengkedan
Atap, isi kasur (gunakan hanya daunnya, cuci
Alang-alang Daerah setempat (sawah)
dulu dengan air dan kapur sirih)
Bata Sisa bangunan Dinding, lantai, kompor
Serbuk kayu bisa digunakan sebagai triplek, dupa,
Kayu yang didaur Sisa bangunan, sampah dari
arang, briket. Sampah kayu bisa digunakan untuk
ulang pabrik kayu
furnitur, konstruksi konkrit, rumah sementara
Sabut kelapa Pohon kelapa Atap, tali
Rotan Hutan Furnitur, kerajinan tangan
Tabel 1 Tabel 2

mengembangkan ide dan diskusi.


Langkah 3
Setelah setiap kelompok kerja menyelesaikan daftarnya, maka mereka dapat
mempresentasikan hasil tersebut ke seluruh kelompok untuk mendapatkan masukan
dan saran-saran lainnya.
92 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
B. Daftar bahan-bahan bangunan yang tidak berkelanjutan

Langkah 1
Seluruh peserta berdiskusi untuk membuat daftar tentang bahan-bahan bangunan
yang tidak ramah lingkungan (tidak berkelanjutan) yang seringkali digunakan dalam
pembangunan di sekitar mereka akhir-akhir ini (tabel 1). Tulislah jawaban-jawaban para
peserta pada selembar kertas yang besar atau pada papan tulis sehingga semua orang
dapat melihatnya dan memberi komentar.

Langkah 2
Bila daftar tentang bahan-bahan bangunan yang tidak ramah lingkungan (tidak
berkelanjutan) telah diselesaikan, lanjutkan dengan membagi peserta menjadi beberapa
kelompok kerja yang lebih kecil (lihat Buku Acuan Pelatih untuk mendapatkan ide-ide
teknik kreasi kelompok yang kreatif) dan berdiskusilah tentang (a) dari mana bahan-
bahan tersebut berasal, dan (b) bagaimana menurut mereka bahan-bahan tersebut
mestinya harus digunakan (tabel 2).

Jawaban berikut hanyalah disediakan bagi pelatih sebagai gambaran untuk


mengembangkan ide dan diskusi.

Bahan yg ti- Dari- Apakah bisa ber- Lama


Terbuat dari Bermacam
dak berkelan- mana bahaya bagi kes- ber-
apa kegunaan
jutan berasal ehatan? tahan
Asbes dulunya Ya, mis: Mesothe-
Tambang, dianggap “min- lioma, kanker paru-paru,
Atap, tembok, 10-40
Papan asbes proses eral ajaib”. Asbes mungkin kanker lainnya,
lantai, kompor tahun
pabrik terbuat dari Asbestosis, radang sela-
mineral krisotil put dada

Asbes dulunya Ya, mis: Mesothe-


Tambang, dianggap “min- lioma, kanker paru-paru,
10-40
Atap asbes poses eral ajaib”. Asbes Atap mungkin kanker lainnya,
tahun
pabrik terbuat dari Asbestosis, radang sela-
mineral krisotil put dada

5-10
Ya, mis: debu kayu - cuci
Partikel kayu tahun
Papan chip / Dibuat di dengan air mengalir
atau serpihan, Disain furnitur (apabila
tipblok pabrik setidaknya 15 menit jika
resin dan wax tdk ter-
terkena mata,
kena air)

Ya, mis: debu kayu bisa


Dibuat di 10-20
Triplek Kayu Bangunan, furnitur mengakibatkan radang
pabrik tahun
paru-paru
Dibuat di Semen, pasir dan Dinding, septik 10-40
Batako -
pabrik koral tank, tembok tahun
bangunan, per-
Kayu hutan hiasan, furnitur, 10-40
Hutan Pepohonan -
hujan kerajinan tangan, tahun
konstruksi
Anyaman bam- Kerajinan tangan,
Daerah
bu yang tidak Bambu bangunan, atap, - 1-5 tahun
setempat
diawetkan dinding, tusuk sate
Tabel 1 Tabel 2

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 93
Pemikiran Kreatif : Ide Disain Rumah yang Berkelanjutan

L AT
IHAN Metode : Presentasi dan ikut serta brainstorm
Peralatan : Contoh / gambar tentang cara-cara meningkatkan kualitas rumah,
papan tulis, kertas besar, spidol
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Air
PE

F
TI

IK
M

RE
A

IRA
N K Tujuan : Peserta belajar teknik untuk meningkatkan kualitas rumah dan
kehidupan mereka

Langkah 1

Dengan menggunakan sesuatu seperti tabel di bawah ini, dan jika tersedia foto untuk
contoh, pelatih memperkenalkan teknik yang dapat meningkatkan kualitas rumah dan
hidup para penghuninya (tabel 1).

Langkah 2

Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, lalu adakan brainstorm dan
kemudian buat sebanyak mungkin contoh-contoh di sekitar mereka mengenai cara-cara
untuk meningkatkan kualitas rumah, tanaman setempat, serta bahan-bahan bangunan
yang nantinya dapat digunakan. Setelah tiap kelompok menyelesaikan diskusinya, mereka
dapat mempresentasikan ide-ide mereka di hadapan seluruh kelompok (tabel 2).

Jawaban berikut hanyalah disediakan bagi pelatih sebagai gambaran untuk


mengembangkan ide dan diskusi.

Cara mening-
Tanaman & bahan-bahan
katkan kualitas Pengaruh Contoh setempat
bangunan lokal
rumah
Buatlah teralis dan Di kabupaten Buleleng, Tanaman: kacang-kacangan,
tanam tanaman Menyejukkan Bali, banyak orang markisa, anggur, bunga-bun-
merambat pada rumah dan meng- menanam tanaman gaan merambat / Bahan-
teralis di sekitar hasilkan makanan merambat (anggur) di bahan: bambu, kayu bekas,
bagian luar rumah sekitar rumah mereka daun kelapa

Menyediakan teralis
Desa Baturiti di Taban- Tanaman: markisa, labu,
Buatlah pergola di tanaman merambat
an menanam markisa bunga merambat / Bahan-ba-
sekitar rumah dan menyejukkan
sebagai pergola han: bambu, kayu bekas
bagian luar rumah

Menanam pohon Menyediakan naun- Dusun Dukuh di Sibet- Tanaman: rambutan, mang-
peneduh produktif gan dan menyejuk- an, rumah penduduk ga, alpukat, palem, jambu,
( khususnya di se- kan udara sekitar umunya dikelilingi jambu biji, tanaman meram-
belah barat rumah) rumah pohon salak bat, salak, jeruk
Di desa Mendoyo Dauh
Menempatkan
Tukad, Negara, Bali, Tanaman penyaring air: pi-
toilet dan tempat
Untuk mencegah masyarakat memban- sang, lengkuas, rumput gajah
mencuci, diluar
bau gun toilet di luar rumah / Bahan-bahan konstruksi
dan menyesuaikan
dan menyesuaikan toilet: bambu, kayu bekas dll
arah angin
arah angin
Membersihkan air Di desa, lubang pisang
Air limbah dialirkan Tanaman: pisang, akar wangi,
limbah dan men- digunakan untuk
ke kebun penyarin- bunga bakung / Bahan-ba-
galirkannya ke tana- tempat penyerapan air
gan yang produktif han: tanah liat, sekam padi
man yang produktif limbah rumah tangga

94 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Membuat venti-
lasi dan aliran udara
dalam rumah yang Di Bali ada sejenis pin-
Menjaga rumah Tanaman: -
baik (udara panas tu yang disebut pintu
tetap sejuk tanpa
naik dan mengalir ‘krepiak’, berfungsi seb- Bahan-bahan: bambu, kayu,
keluar biaya
keluar lewat ventilasi agai ventilasi udara
atas dan udara sejuk
masuk lewat bawah)
Di Desa Sanur, Bali Tanaman: pisang, pepaya,
Menyesuaikan suhu beberapa rumah sen- palem, bambu
Penyekat suhu dan
dan mengurangi gaja menanam pohon
suara Bahan-bahan: bambu, seb-
polusi suara sebagai peredam suara
dan suhu agai pagar
Pencegahan
Mengurangi risiko Tanaman: -
nyamuk untuk di Memasang kelambu
penyakit yang
kamar tidur, jika di tempat tidur, kawat Bahan-bahan: kelambu, jar-
menular melalui
memungkinkan di serangga di ventilasi ing serangga
nyamuk
seluruh rumah

Di Bali, denah bangu- Tanaman: -


Menambah cahaya
nan rumahnya dibuat
Jendela dan sinar di rumah, mengu- Bahan-bahan: bambu, kayu,
terpisah-pisah dan ter-
matahari rangi gangguan papan, kaca, dan bahan-ba-
buka untuk meningkat-
mata han jendela lainnya
kan intensitas cahaya

Di daerah pesisir,
Di daerah panas,
Mengurangi pe- bangunannya umum Tanaman: -
bahan bangunan-
nyimpanan panas dibuat berbentuk
nya menggunakan Bahan-bahan: bambu, kayu
pada tembok dan rumah panggung,
bahan-bahan yang bekas, alang-alang dll
lantai berbahan ilalang dan
ringan
bambu
Di daerah dingin,
Meningkatkan Di daerah pegunungan, Tanaman: -
bhan bangunan-
penyimpanan panas bahan yang digunakan
nya mnggunakan Bahan-bahan: Tanah liat,
pada tembok dan adalah bata, batu kali
bahan-baan yang batu, bata
lantai dan tanah liat
padat dan berat

Di desa Penglipuran, Tanaman: -


Di daerah dingin, Menstabilkan suhu
Bangli regency Bali,
menggunakan rumah dan mem- Bahan-bahan: Tanah liat,
rumah penduduk banyak
plesteran tanah liat buatnya tahan lama bata
dibuat dari tanah liat
Mengurangi angin
Pohon penahan Tanaman: mangga, pisang,
dan meningkatkan Menanam legum atau
angin yang sesuai pepaya, rambutan, kelapa
kenyamanan, men- pohon buah-buahan di
di sekitar rumah
gurangi potensi keru- sekitar rumah Bahan-bahan: -
atau pedesaan
sakan akibat angin
menyediakan Tanaman: Teratai, eceng gon-
makanan, menye- Sistem akuakultur pada dok, akar wangi, pisang dll
Kolam ikan dekat suaikan suhu dan kebun percontohan
rumah sebagai tempat Yayasan IDEP, di Ubud, Bahan-bahan: Tanh liat,
untuk menampung Bali batuan, lumpur kubangan
air tergenang kerbau, bambu dll

Tabel 1. Presentasi pelatih Tabel 2. Brainstorm kelompok

Langkah 3

Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan daftar tersebut, mereka kemudian dapat


mempresentasikan hasilnya di hadapan seluruh peserta guna mendapatkan masukan-
masukan dan saran-saran. Selama peserta mempresentasikan ide-ide tersebut, pelatih
bisa memperkuat proses pembelajaran tersebut dengan menuliskan ide-ide dari tiap
kelompok yang dipresentasikan di sebuah papan tulis atau selembar kertas yang besar,
dengan menggabungkan dan mengkreasikannya dengan teknik-teknik yang tersedia.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 95
Presentasi : Dapur yang Sehat dan Praktis
E S E N TA S Metode : Presentasi pelatih
PR I

Peralatan : Contoh / gambar tentang berbagai macam bagian-bagian dapur,


papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PEL
AT I H
Tujuan : Peserta belajar tentang disain dapur yang sehat dan praktis

Manusia lebih banyak menghabiskan waktunya di dapur dibanding dengan


ruangan lain yang ada di dalam rumah, khususnya bagi para wanita dan
anak-anak.

Oleh karenanya, menjadi suatu keharusan bagi sebuah dapur untuk selalu berada dalam
keadaan sehat, bersih dan nyaman bagi penghuni dan lingkungan.

Sebagai pelatih, tuliskan atau diskusikan pokok-pokok pikiran yang dibutuhkan, kemudian
tulis pada selembar kertas besar yang nantinya akan digunakan sebagai referensi ketika
mereka memulai pelatihan pembuatan disain.

Dapur dengan disain yang baik

Sebuah dapur dengan disain yang baik, tentunya mementingkan unsur kebersihannya
dan mempertimbangkan dengan seksama hal-hal di bawah ini:

Munculnya binatang dan serangga

• Sebuah pintu yang bagus serta dilengkapi dengan kawat ram untuk menghindari
masuknya serangga dan binatang

• Sebuah lemari penyimpanan yang bersih dari sisa-sisa makanan, terhindar dari
tikus, serangga dan pembusukan. Dan juga tutuplah lubang-lubang dan celah-celah
yang dapat dijadikan tempat bagi serangga dan hama untuk bersarang

• Talenan (alas potong) seharusnya digantung setelah dibersihkan, tikus suka sekali
menjilat talenan, hal ini bisa menyebabkan penyakit bagi manusia!

• Kotak penyimpanan beras dan biji-bijian harus terhindar dari hama dan binatang
untuk mengurangi kutu dan pembusukan

Sistem Pengairan

• Pipa untuk air bersih yang mengalir ke dalam dapur terbebas dari kran yang bocor
(penghematan air)

• Wastafel yang cukup besar untuk kebutuhan keluarga dilengkapi dengan pipa
pembuangan

• Sebuah sistem untuk saluran air limbah, yang mengalir ke sistem pembersih air abu-abu,
sehingga dapat memanfaatkan kembali dan mendaur ulang air sebanyak mungkin

96 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Tempat memasak

• Sebuah tempat untuk menyiapkan makanan yang mudah untuk dibersihkan dan
juga lebih tinggi dari lantai dapur

• Kompor yang bebas asap. Bila penggunaan gas tidak memungkinkan, sebuah kompor
berbahan bakar kayu haruslah dirancang dengan ventilasi. Kompor berbahan bakar
kayu dengan disain yang baik dapat menjadi perlengkapan yang baik untuk sebuah
dapur, khususnya untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan dari bahan bakar
seperti minyak tanah, gas maupun listrik

• Daerah penyimpanan kayu bakar – Kayu yang basah dan masih hijau akan
menghasilkan asap yang SANGAT BANYAK

• Letakkan rak gantung untuk panci dan wajan dekat dengan kompor

Penyekatan dan pencahayaan

• Membuat plafon (penyekat atap)

• Ventilasi atas-bawah dan kipas angin untuk menjaga kesejukan dapur serta
mengurangi asap, uap dan bau minyak tanah

• Pencahayaan yang bagus pada siang hari, dengan tersedianya jendela dan genteng
kaca

• Lampu yang terang pada malam hari guna melindungi pandangan mata manusia

Desain dapur yang buruk

Desain dapur yang buruk adalah dapur yang tidak sehat tanpa memperhatikan banyak
hal, antara lain:

Penyakit yang disebarkan melalui:

• Hama, serangga atau binatang peliharaan bisa mengkontaminasi makanan melalui


tetesan cairan tubuhnya

• Kualitas air dan limbah air yang buruk

• Hama yang berkeliaran merusak peralatan

Masalah-masalah lainnya:

• Kesulitan untuk membersihkan dan rendahnya kebersihan dapur

• Sisa makanan - Yang tidak disimpan dengan baik dan menjadi busuk atau dimakan
serangga, hama atau binatang peliharaan

• Masalah pada penglihatan - Terjadi pada orang-orang yang sering memaksa melihat
dalam kegelapan

• Penyakit paru-paru - Dikarenakan menghirup asap dan uap racun di dalam sebuah
dapur yang sangat buruk ventilasinya

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 97
Presentasi : Strategi Pengairan

Metode : Presentasi pelatih


ES E N TA
PR SI
Peralatan : Contoh / gambar tentang contoh-contoh konservasi strategi
pengairan yang tepat
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pegolahan Limbah;
Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat;
PEL Buku PK MOD 7 – Pertanian
AT I H

Tujuan : Peserta memahami pentingnya air dan bagaimana menjaganya

Air merupakan sumber alam yang sangat berharga maka sangatlah penting
untuk menggunakannya dengan bijaksana.

Setiap individu dan masyarakat dapat bekerjasama untuk menjaga persediaan air di
sekitarnya supaya tidak terbuang sia-sia, terpolusi ataupun habis. Akhir-akhir ini,
curah hujan dan distribusi air sangat cepat berubah dan sulit untuk diperkirakan akibat
perubahan iklim, penebangan hutan dan pengelolaan tanah yang buruk. Hal tersebut
tentu saja dapat meningkatkan permasalahan lingkungan yang lebih luas.

Di banyak daerah, tanah mengalami kekeringan selama beberapa bulan pertahunnya,


di mana hal tersebut dapat membatasi atau bahkan menghentikan produksi tahunan
bahan pangan. Sedangkan di daerah lainnya pada waktu yang berbeda di tahun yang
sama, mendapat air yang berlimpah, yang juga dapat membatasi bahkan menghentikan
produksi tahunan bahan pangan.

Semua jenis air, sungai, air tanah, air tampungan, air irigasi dan air rumah tangga,
seharusnya disimpan dalam keadaan sebersih mungkin, bebas dari pencemaran, lumpur,
bakteri dan jentik-jentik nyamuk. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui penanganan
yang bijak tentang kebiasaan penggunaan air dan sistem pembagian air.

Ada banyak teknik yang dapat kita gunakan untuk menggunakan air secara efisien dan
untuk menjaga kebersihan air.

Teknik perkebunan dan peternakan

• Siramilah tanaman pada pagi-pagi benar atau sore hampir menjelang malam
• Batas kebun membantu untuk menahan air pada tanah – Gunakan bebatuan,
bambu, kayu dll
• Gunakan mulsa sesering dan sebanyak mungkin
• Penahan angin di sekitar batas kebun akan menghemat banyak air

• Menggunakan bambu dan pipa penyiraman dari plastik pada tanah untuk mengurangi
penguapan
• Teknik irigasi bambu sederhana

Untuk mendapatkan informasi lebih rinci tentang teknik di atas, bacalah Buku PK MOD
6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat.

98 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Menampung dan menyimpan air hujan

Hujan yang mengalir turun melalui atap dapat disimpan dalam tangki air atau drum-
drum.

Catatan: Hal ini juga tergantung pada bahan atap yang digunakan, kemungkinan
terkontaminasi sangatlah besar dari atap yang terbuat dari seng atau asbes. Air seperti
ini tidak layak digunakan sebagai air minum, namun dengan tingkat pencemaran yang
rendah tidaklah masalah jika air ini digunakan untuk mencuci.

Penggunaan toilet kompos

Toilet kompos adalah cara yang tepat untuk mengurangi penggunaan air, khususnya di
daerah yang persediaan airnya terbatas. Selain tidak membutuhkan banyak air, kotoran
manusia juga dapat diubah menjadi pupuk yang berkualitas bagi tanaman melalui proses
pengomposan.

Penggunaan kamar mandi kompos

Kamar mandi kompos merupakan metode sederhana untuk mengembalikan semua


air bekas mandi langsung ke tanah dan berguna untuk produktivitas tanaman dan
pepohonan. Hanya dengan menggali sebuah lubang yang berdiameter 2 meter dengan
kedalaman 1 meter, dengan lapisan lantai, menyediakan dinding sederhana mengelilingi
kamar mandi untuk memberikan privasi, dan menyediakan teralis untuk tumbuhan
merambat.

Untuk informasi yang lebih jelas tentang teknik di atas, bacalah Buku PK MOD 3
– Rumah, Air & Pengolahan Limbah.

Melindungi sumber-sumber air (mata air, sungai, sumur dll)

Lindungilah sumber-sumber air dari kontaminasi sabun, sampah, zat-zat polutan,


binatang, lumpur, dan penggunaan yang tidak tepat. Pisahkan tempat minum untuk
ternak. Untuk informasi yang lebih jelas tentang teknik di atas, bacalah Buku PK MOD
7 – Pertanian.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 99
Pemikiran Kreatif : Mengatur & Menyimpan Air Minum
IHAN
L AT Metode : Ikut serta dan brainstorm kelompok kerja
Peralatan : Papan tulis, kertas yang besar, spidol
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PE

M
TI

IK
IRAN KREA Tujuan : Peserta mengidentifikasikan solusi lokal untuk penyimpanan air minum

Langkah 1

Dengan menggunakan hal yang sama seperti tabel di bawah, pelatih dapat mengarahkan
peserta untuk mengidentifikasikan berbagai macam jenis sumber-sumber air di dalam
masyarakat (tabel 1a) dan metode-metode yang digunakan untuk penyimpanan air
minum (tabel 2a) di dalam masyarakat.

Kemudian, untuk masing-masing dari 2 daftar yang sudah dibuat, arahkan peserta
untuk memberi masukan dan menuliskannya pada papan tulis yang tersedia, tentang
berbagai permasalahan yang mungkin muncul dari berbagai macam sumber air tersebut
dan metode penyimpanannya. Pelatih bisa membantu untuk mencari jawaban bila
diperlukan.

Jawaban berikut hanyalah disediakan bagi pelatih sebagai gambaran untuk


mengembangkan ide dan diskusi.

Sumber Potensi masalah Bagaimana air minum disimpan

Tangki penampungan, dosing siphon, penyaringan,


penyaring vertikal dengan media kerikil / pasir, tana-
Sungai Polusi
man air, penganginan, kolam ikan (indikator biologis),
pembersihan dengan sinar matahari atau dididihkan

Limbah manusia, air abu- Penyaringan dengan media kerikil / pasir, tanaman air,
Sumur
abu pembersihan dengan sinar matahari atau dididihkan

Limbah manusia, air abu- Penyaringan dengan media kerikil / pasir, tanaman air,
Dipompa
abu pembersihan dengan sinar matahari atau dididihkan

Pupuk, erosi, penebangan Tangki penampungan, pembersihan dengan sinar ma-


Mata air
pohon tahari atau dididihkan
Tangki penampungan, pembersihan dengan sinar ma-
Air hujan Serangga
tahari atau dididihkan
Air laut Keasinan Dengan sistem penyaringan

Tabel 1a. Sumber air minum & masalahnya Tabel 1b. Solusi untuk sumber

Penyimpanan Potensi masalah Bagaimana air minum disimpan

Tangki penampungan, dosing siphon, penyaringan,


Limbah manusia, air abu- penyaring vertikal dengan media kerikil / pasir, tana-
Air limbah
abu, limbah hewan man air, penganginan, kolam ikan (indikator biologis),
pembersihan dengan sinar matahari atau dididihkan

Tabel 2a. Penyimpanan air & masalahnya Tabel 2a. Solusi untuk penyimpanan

100 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Langkah 2

Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok kerja yang lebih kecil dan tiap kelompok
memberikan solusi kreatifnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul
sebagaimana yang tertulis pada tabel.

Langkah 3

Setelah tiap kelompok kerja menyelesaikan tugas mereka, mintalah mereka untuk
menuliskannya pada papan tulis (tabel 1b & 2b) dan mempresentasikan hasilnya di
hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan masukan dan saran-saran lainnya.

Ide-ide di bawah ini menjadi pokok pemikiran yang didiskusikan selama pelatihan.
Pelatih bisa menggunakannya sebagai patokan dengan tujuan untuk memacu peserta
bila dibutuhkan.

Masalah-masalah pada penyimpanan air dan solusinya

• Gunakan ember yang bersih atau gentong tanah liat dengan tutupnya yang rapat
untuk air minum – Berilah label pada ember sehingga hanya digunakan sebagai air
minum. Gentong tanah juga bisa membuat air menjadi lebih dingin, namun harus
lebih sering dibersihkan

• Tangki air dan sumber air seharusnya berada di tempat teduh guna membuat air
tetap sejuk dan sehat, serta buatlah naungan / peneduh – Bangunlah teralis di atas
tangki, tanamlah tanaman buah-buahan yang merambat disana

• Air minum yang terkontaminasi dengan jentik nyamuk dapat menimbulkan penyakit
yang sangat serius seperti malaria dan demam berdarah – Tangki air harus
terllindungi dari nyamuk dan juga mempunyai tutup yang aman. Gunakanlah kawat
nyamuk untuk menjaga masuknya segala macam serangga ke dalam tangki

• Genangan air dapat menjadi tempat bagi nyamuk dan bakteri untuk berkembang
biak - Sedangkan luapan dari tangki air bisa dialihkan untuk minuman binatang dan
untuk sistem produksi makanan

Masalah-masalah pada sumber air dan solusinya

• Hentikan aliran air kotor kembali ke sumur dan jauhkan binatang yang membuat sumur
menjadi kotor – Bangunlah tembok yang mengelilingi bibir sumur, kurang lebih dengan
ketinggian 1 meter dari batu atau semen (tangga bisa dibuat untuk anak-anak)

• Air minum yang terkontaminasi jentik nyamuk dapat menyebabkan penyakit


yang serius seperti malaria dan demam berdarah – Penutup untuk sumur akan
mengurangi berkembang-biaknya nyamuk

• Jauhkan hewan dan unggas dari tempat air minum – Pisahkanlah air yang diberikan
untuk binatang atau hewan ternak. Merupakan hal yang sangat baik untuk membuat
sistem air bagi hewan jauh dari sumber air kita

• Genangan air dapat menjadi tempat bagi nyamuk dan bakteri untuk berkembang
biak – Sedangkan luapan dari sumber air bisa dialihkan untuk minuman binatang
atau sistem produksi makanan

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 101
Praktek Lapangan : Pembuatan Sistem Penyimpanan
Air yang Aman
U T S E R TA Metode : Bekerjasama merancang sistem penyimpanan air yang aman
IK

Peralatan : Lihat di bawah


Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PR

AN

K Tujuan : Peserta merancang cara penanganan yang sehat dan terpelihara


A

TE
G

K L A PA N
untuk sumber air

Sebelum menjalankan latihan ini, pelatih terlebih dahulu mengidentifikasikan sumber


mata air yang layak (seperti tangki air, sumur, pompa air dan lain sebagainya), yang bisa
digunakan sebagai acuan dalam pelatihan ini.

Bagian ini mempunyai kriteria berikut:


• Mudah bagi nyamuk berkembang biak
• Mempunyai masalah luapan / genangan air

Siapkan peralatan-peralatan dan bahan-bahan di bawah ini:


• Bahan-bahan teralis (bambu, kayu, tali, paku dll)
• Tumbuhan merambat untuk ditanam di teralis
• Kawat ram / kawat serangga
• Tanaman produktif yang membutuhkan banyak air
• Batu, kerikil, dan pasir
• Bahan-bahan untuk pembuatan penutup (jika sumber airnya berupa sumur)
• Peralatan dan bahan-bahan lainnya untuk menerapkan langkah-langkah berikut

Menjalankan latihan
Sumber air perlu untuk diberi atap sebagai peneduh bagi sumber air berikut orang yang
menggunakan sumber air tersebut.

Langkah 1

Ciptakan air yang lebih sejuk


Bersama dengan peserta, buatlah teralis yang menaungi sumber air. Tanamilah teralis dengan
berbagai macam tanaman pangan yang merambat (yang akan memberikan keteduhan dan
produksi pangan secara berkelanjutan). Jenis-jenis tanaman yang sesuai untuk hal seperti ini
adalah:
• Markisa
• Anggur
• Kacang-kacangan

Arahkan peserta untuk mencari jenis-jenis lainnya.

Catatan: Berikan saran kepada para peserta bahwa, sambil menunggu tanaman
merambat tumbuh kita bisa menggunakan daun kelapa untuk membuat peneduh, dan
bayangannya sebagai atap sementara untuk menaungi sumber air. Air minum yang

102 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
terkontaminasi dengan jentik nyamuk dapat mengakibatkan penyakit yang sangat
serius. Untuk melindungi anggota keluarga dan masyarakat dari hal tersebut, sumber
air dan tangki penyimpanan haruslah dipasangi kawat serangga sehingga terhindar dari
nyamuk, serta memiliki penutup yang aman.

Langkah 2

Melindungi sumber air


Bekerjalah dengan para peserta untuk melindungi air dari nyamuk dengan menggunakan
kawat ram dan / atau penutup yang sesuai untuk tempat penyimpanan air. Luapan air
dari sumber air bisa menimbulkan genangan air.

Langkah 3

Gunakan luapan air untuk produktivitas kebun


Bersama dengan para peserta, rancanglah daerah luapan air yang dapat mengurangi genangan
air dan yang dapat dimanfaatkan kembali untuk pertumbuhan tanaman produktif. Ini bisa
berupa sebuah parit air dangkal yang mengalir ke sebuah lubang dangkal dengan kerikil dan
pasir. Ini nantinya bisa digunakan sebagai daerah resapan air, sehingga air mendorong tanaman
produktif dan tempat tumbuhnya – Jenis-jenis tanaman yang sesuai untuk hal ini adalah:
• Pisang
• Talas
• Kangkung

Arahkan peserta untuk mencari jenis lainnya.

Catatan: Berikan petunjuk ke peserta bahwa wadah air minum hewan juga bisa dibuat,
namun jika mereka memilih metode ini, haruslah dirawat sehingga tidak digunakan
sebagai tempat untuk perkembangbiakan nyamuk.

Untuk informasi yang lebih lanjut, bacalah Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah.

Praktek Lapangan : Membersihkan Air Minum


U T S E R TA
IK
Metode : Ikut serta latihan percobaan membersihkan sumber air lokal
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PR

AN

Tujuan : Peserta mempelajari teknik sederhana membersihkan air minum K


A

TE
G

K L A PA N

Latihan ini dapat menggunakan saringan air dari tanah liat atau biji kelor untuk
membersihkan air minum. Untuk petunjuk yang lebih lengkap dalam mempersiapkan
dan menjalankan latihan ini, termasuk:
• Bahan-bahan yang dibutuhkan
• Bagaimana langkah-langkah pembuatannya
• Bagaimana penggunaan dan perawatannya

Bacalah Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 103
Presentasi : Tentang Sistem Penanganan Air Limbah
E S E N TA S Metode : Presentasi pelatih
PR I

Peralatan : Contoh / gambar tentang sistem penyaringan air limbah, papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
Lembaran Informasi tentang Kebun Air Limbah dari IDEP
PEL
AT I H
Tujuan : Peserta memahami jenis dan fungsi sistem penyaringan air

Semua air limbah dari perumahan berpotensi untuk digunakan sebagai irigasi
yang produktif bagi perkebunan dan tanaman buah-buahan.

Sebelum air limbah ini digunakan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan dengan
menggunakan sistem penanganan air limbah.

Ada dua jenis air limbah:

• Air abu-abu – Air bekas mencuci dan membersihkan peralatan

• Air hitam – Air dari toilet

Sistem yang dibutuhkan akan tergantung pada jenis polutan yang akan dibersihkan serta
jumlah dari air limbah.

Catatan: Jangan mempergunakan racun atau bahan pemutih dan hal-hal sejenis lainnya
ke dalam air limbah yang nantinya akan memakai sistem penyaringan air, karena hal
tersebut akan merusak sistem dengan membunuh bakteri-bakteri dan tanaman.

Ada beberapa cara untuk membersihkan air abu-abu, yakni:

• Air limbah dapat mengalir melalui parit penyerapan, kemudian menuju ke lubang di
mana tanaman tumbuh

• Pada lahan yang miring, air limbah bisa dialirkan melalui pipa atau parit yang berdaya
serap rendah, menuju ke bawah di mana tanaman ditanam

• Menggunakan kebun penanganan air limbah (lihat di bawah)

Catatan: Banyak daerah di Indonesia susah mendapatkan air, sehingga metode parit
atau sengkedan akan menjadi hal yang paling praktis dan mudah untuk dirawat.

Baik untuk air abu-abu ataupun air hitam, dapat digunakan sistem kebun
air limbah. Kebun air limbah mengalirkan air limbah melalui kerikil-kerikil kebun, di
mana ditanam tanaman yang menyukai air. Kemudian tanaman dapat menyerap dan
menggunakan nutrisi yang berlebihan dari air limbah, sehingga air menjadi aman
digunakan untuk irigasi.

104 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Keuntungan kebun air limbah, yakni:

• Hemat biaya dan perawatan

• Luapan dari sistem adalah bahan penyubur yang efektif

• Tertutup rapat, sehingga air limbah tidak mencemari tanah, air tanah atau air
pantai

• Zat-zat polutan dari air limbah dapat ditekan, menjadikan air aman untuk irigasi

• Menghindari potensi penggenangan air limbah di sekitar rumah, yang seringkali


menjadi tempat bagi nyamuk dan bakteri-bakteri air untuk berkembang biak.

Pelatih dapat menunjukkan gambar-gambar yang menjelaskan berbagai macam sistem


penanganan air limbah. Pelatih juga menjelaskan secara lengkap tentang sistem
sederhana yang dapat digunakan dalam rumah tangga, yang kemudian bisa mereka
tiru, dengan menggunakan biaya serendah mungkin dan memanfaatkan sumber-sumber
daya alam yang ada di pedesaan.

Untuk ilustrasi dan informasi yang lebih jelas, bacalah Buku PK MOD 3 – Rumah, Air &
Pengolahan Limbah dan Lembaran Informasi tentang Kebun Air Limbah dari IDEP.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 105
Praktek Lapangan : Membuat Penyaring Biologis
untuk Air Limbah

U T S E R TA Metode : Tempat, rancangan, dan pembuatan sistem penyaringan alami untuk


IK
air abu-abu
Peralatan : Lihat di bawah
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PR

AN

K
A

TE
G

K L A PA N Tujuan : Peserta membuat sistem penyaringan tanaman biologis untuk air limbah

Catatan: Latihan ini direkomendasikan untuk penanganan air abu-abu. Untuk


penanganan air hitam yang aman haruslah lebih hati-hati untuk menghindari berbagai
pencemaran bagi persediaan air di sekitar tempat tinggal. Jika Anda tertarik untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penanganan sistem air hitam, bisa dilihat di
wwg@idepfoundation.org

Persiapan

Pelatih menentukan daerah air limbah yang tepat.

Daerah tersebut haruslah:

• Hanya untuk polusi dari air abu-abu

• Maksimum per-harinya menghasilkan 500 liter. Catatan: Sebelumnya, pelatih telah


menentukan jumlah air per-harinya yang dapat ditangani

• Sumber air abu-abu bisa mengalir ke bawah menuju daerah penyaringan dan dapat
diteruskan ke titik pengeluaran terakhir

• Mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk menjaga tanaman untuk tetap hidup
dan sehat

Pelatih juga menyiapkan bahan-bahan dan peralatan seperti di bawah ini:

• Tanaman yang membutuhkan banyak air (tidak beracun)

• Kerikil

• Peralatan gali

• Batu dan

• Bahan lapisan yang tahan air

Menjalankan latihan

Ajak peserta melakukan survei lapangan pada suatu daerah. Jelaskan alasan-alasan
mengapa memililih daerah tersebut dan bagaimana jumlah air limbah dihasilkan.

106 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Bekerjalah dengan peserta untuk:

1. Mengukur ukuran lubang yang dibutuhkan untuk menampung setidaknya 3 kali


jumlah aliran air perharinya yang telah diperkirakan

2. Galilah lubang

3. Buatlah lapisan tahan air dengan menggunakan:

• Tanah liat (dengan ketebalan 10-15 cm);

• Kompos dari kotoran sapi (50 bagian), bahan organik (10 bagian) dan tanah
(40 bagian), campur semuanya (ketebalan 10-15 cm);

• Semen plesteran (ketebalan 7-10 cm)

4. Buatlah titik luapan pada akhir dari sistem (menggunakan pipa atau saluran)
untuk mengontrol volume air di dalam sistem. Ketinggian titik luapan lebih
rendah dari pada ketinggian sistem sehingga bila dibutuhkan bisa dinaikkan. Titik
luapan ini akan mengontrol kelebihan air limbah – Penyebab yang ditimbulkan
bisa ditanggulangi sedini mungkin, seperti titik luap meningkat, ukuran sistem
meningkat atau penggunaan berkurang

5. Isilah lubang dengan kerikil dan tambahkan kompos secukupnya sehingga


tanaman akan mempunyai beberapa nutrisi sebelum sistem tersebut sepenuhnya
berfungsi

6. Tanam setidaknya 3 jenis tanaman yang menyukai air di atas kerikil per-m2. Akar
tanaman yang panjang akan menjalar sehingga seluruh sistem akan dipenuhi
dengan akar ketika tanaman tumbuh. Bila menggunakan tanaman yang produktif
pastikan bahwa buah yang dihasilkan tidak langsung terkena air limbah. Seperti
misalnya, pohon kelapa atau pisang yang merupakan contoh tanaman yang tepat
karena buahnya berada jauh diatas dasar pohon

7. Rancanglah parit penyerapan atau sistem irigasi untuk aliran air yang akan
ditangani

Untuk ide-ide, bacalah Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 107
Praktek Lapangan : Pembuatan Kamar Mandi Kompos
U T S E R TA Metode : Ikut serta membangun sebuah kamar mandi kompos
IK

Peralatan : Lihatlah bagian kamar mandi kompos pada Buku PK MOD 3


Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PR

AN

K Tujuan : Peserta belajar bagaimana membangun kamar mandi kompos


A

TE
G

K L A PA N

Persiapan

Pilihlah tempat yang layak untuk kamar mandi kompos. Tempat ini sebaiknya:

• Tidak lebih dari 3 meter karena akan membuat tanah menjadi lembab

• Sejajar atau hampir sejajar dengan tanah

• Tidak terlalu dekat dengan sungai dan mata air – Sabun dapat meresap masuk ke
air dalam jarak 5 meter

Menjalankan latihan

Petunjuk lengkap untuk membangun kamar mandi kompos termasuk:

• Bahan-bahan yang dibutuhkan

• Bagaimana langkah-langkah pembuatannya

• Bagaimana penggunaan dan perawatannya

Lihatlah pada Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah.

108 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Presentasi : Jenis-jenis Toilet Kompos
E S E N TA S
Metode : Pelatih mempresentasikan berbagai macam jenis toilet kompos PR I

Peralatan : Contoh / gambar toilet kompos, papan tulis dan spidol


Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
Tujuan : Peserta belajar tentang manfaat toilet kompos dan bagaimana PEL
AT I H
membuatnya

Kotoran manusia adalah sumber daya berharga yang dapat dijadikan pupuk berkualitas.
Namun, haruslah ditangani dan dikomposkan dengan teknik yang baik sehingga tidak
menyebarkan penyakit.

Toilet kompos mempunyai banyak keuntungan:

• Menciptakan pupuk yang bagus

• Sedikit menggunakan air, bahkan kadang-kadang tidak sama sekali

• Mengurangi dan mencegah penyakit

• Menghindari hewan untuk memakan kotoran manusia – Yang dapat menyebabkan


penyakit

Penggunaan toilet kompos merupakan contoh dari mengubah suatu masalah menjadi
suatu solusi.

Bagian-bagian penting dalam toilet kompos:

• Lubang toilet kompos

• Toilet kompos dua kotak

• Sistem terusan satu kotak

Bagi sebagian besar daerah pedesaan di Indonesia, pembuatan dan perawatan toilet
kompos atau toilet Kompos Dua Kotak merupakan hal yang mudah. Sedangkan sistem
terusan satu kotak lebih cocok untuk daerah yang populasinya padat.

Sebelum merekomendasikan atau memfasilitasi penggunaan toilet kompos, sangatlah


penting bagi pelatih untuk memastikan bahwa para peserta memahami bagaimana
menggunakan dan merawat toilet dengan sebagaimana mestinya, atau justru akan
menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat serius.

Untuk informasi lebih lanjut tentang toilet kompos, bacalah bagian “Toilet Kompos” pada
Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 109
Pemikiran Kreatif : Rencana untuk Menghilangkan
Genangan Air
IHAN
L AT
Metode : Tinjauan lapangan dan diskusi, ikut serta brainstorm kelompok kecil
Peralatan : Kertas besar atau papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah
PE

M
TI

IK
IRAN KREA Tujuan : Peserta memahami masalah dan mencari solusi untuk genangan air

Mengalihkan dan menghilangkan genangan air di suatu daerah masyarakat sangatlah


penting untuk mencegah penyakit yang disebabkan nyamuk, bakteri penyebar penyakit
yang lahir di air serta menghilangkan tempat berkembangbiaknya.

Persiapan

Pelatih menentukan lahan yang tergenang air untuk pelatihan, yang nantinya dijadikan
tempat yang layak bagi peserta untuk belajar dan menganalisa permasalahan.

Pastikan para peserta membawa kertas dan alat-alat tulis yang akan mereka gunakan
selama pengamatan untuk mencatat hal-hal yang mereka butuhkan.

Menjalankan latihan

Langkah 1
Ajak peserta untuk melakukan survei lapangan pada daerah yang telah ditentukan. Para
peserta mengevaluasi dan menuliskan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
berikut:

• Serangga / bakteri apa saja yang sedang berkembangbiak di dalam genangan air
tersebut?

• Penyakit apa saja yang bisa ditimbulkan oleh serangga tersebut?

• Apa yang bisa dilakukan untuk mengalihkan atau menghilangkan genangan air
tersebut?

Langkah 2
Kembali ke kelas dan bagi para peserta menjadi beberapa kelompok kerja yang lebih
kecil (lihat Buku Acuan Pelatih). Diskusikan dan buatlah daftar sebanyak mungkin cara-
cara untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan genangan air.

Hasil-hasil diskusi tersebut merupakan hal yang penting dan pokok sehingga harus
dituangkan dalam presentasi oleh para peserta. Pelatih dapat menggunakan daftar di
bawah ini sebagai sarana untuk mengarahkan peserta jika dibutuhkan.

110 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Daftar

• Pada dataran yang rata, lubang atau parit dengan kerikil bisa bekerja dengan baik
untuk menghilangkan genangan air

• Kolam ikan merupakan solusi yang tepat karena ikan dapat memakan jentik-jentik
nyamuk dan larva

• Pengalihan genangan air dari lahan yang datar ke lahan yang miring dengan
menggunakan parit yang bertingkat-tingkat

• Tambahkan beberapa genggam daun nimba ke dalam kolam setiap 3 bulan untuk
mencegah nyamuk berkembang biak

• Selalu menanam tanaman air pada parit atau lubang untuk membantu menyerap
air yang tergenang. Tanaman yang dipilih haruslah disesuaikan dengan air, apakah
terpolusi atau tidak

• Untuk air yang tidak kena polusi gunakan pohon pisang, talas, kangkung dan
tanaman produktif lainnya

• Untuk air yang terkena polusi gunakan pohon pisang (atau pohon buah-buahan
yang tinggi lainnya), atau tanaman yang menyukai air dan tidak untuk pangan

Langkah 3
Jika tiap-tiap kelompok telah menyelesaikan diskusinya, mereka dapat mempresentasikan
hasilnya ke hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan masukan dan saran-saran
lainnya.

Catatan: Bila genangan air merupakan masalah yang besar di dalam masyarakat,
maka pelatihan berikut akan merangsang partisipasi untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.

Langkah 4 (Kegiatan tambahan, jika diperlukan)

• Bersama dengan peserta, gambarlah sebuah peta atau cari tahu daerah lain
di lingkungan masyarakat mereka yang mempunyai genangan air tempat
berkembangbiaknya nyamuk

• Melalui diskusi kelompok, peserta merancang cara-cara untuk menanggulangi


permasalahan tersebut

• Tulislah ide-ide yang diungkapkan para peserta pada sebuah papan atau selembar
kertas yang besar, sehingga seluruh kelompok bisa memberikan masukan dan
saran-saran lainnya

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 111
Pemikiran Kreatif : Pembuangan Limbah Rumah
Tangga dan Cara Mendaur Ulangnya
Metode : Ikut serta brainstorm kelompok kerja
IHAN
L AT
Peralatan : Lembaran Informasi Pengolahan Sampah dari IDEP sebagai materi
pegangan untuk para peserta, kertas besar, papan tulis, spidol
Referensi : Buku MOD 3 - Rumah, Air & Pengolahan Limbah;
Lembaran Informasi Pengolahan Sampah dari IDEP
PE

M
TI

IK
IRAN KREA
Tujuan : Para peserta belajar tentang solusi menangani limbah rumah tangga

Langkah 1

Bagikan Lembaran Informasi Pengolahan Sampah dari IDEP dan pastikan bahwa tiap
orang membacanya.

Langkah 2

Dengan menggunakan sesuatu seperti tabel di bawah ini, pelatih dapat bertanya kepada
para peserta untuk mengidentifikasikan limbah rumah tangga di sekitar mereka, dan
bagaimana mereka biasa membuangnya. Kemudian tanyakan kepada mereka apakah
metode pembuangan limbah tersebut aman atau tidak (tabel 1). Pelatih dapat membantu
mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut, bila diperlukan. Jawaban yang
tersedia di bawah ini hanya disediakan sebagai acuan bagi pelatih jika peserta
membutuhkan bantuan untuk mengalirkan ide dan berdiskusi.
Sampah Cara Aman atau tidak? Bagaimana bisa dikurangi, digunakan
rumah tangga membuang Mengapa? kembali dan / atau didaur ulang
Jika dibuang, akan
Pakan babi,
Sisa dapur berbau busuk & Menjadi pakan babi, kompos
dibuang menghasilkan cairan
Koran, majalah, Mengurangi pohon di Membuat kertas daur ulang, menjualnya ke
Dibuang
kertas hutan pengumpul barang bekas
Membutuhkan setida-
Plastik, botol, Dibuang, knya 100 tahun untuk Didaur ulang, digunakan kembali
kaleng, besi dibakar mengurai
Baterai, aki, Tempat khusus untuk cat, minyak bekas
bahan kimia Dibuang, Beracun dll, jika memungkinkan kirim ke pengola-
beracun (cat, dibakar
minyak dll) han sampah
Tabel 1. Sampah rumah tangga setempat Tabel 2. Solusi

Langkah 3

Bagi peserta menjadi beberapa kelompok kerja yang lebih kecil dan tiap kelompok
diharapkan untuk mengemukakan solusi-solusi kreatifnya untuk mengurangi,
memanfaatkan ulang atau mendaur ulang berbagai macam jenis limbah rumah tangga
yang terdaftar pada tabel.

Langkah 4

Setelah masing-masing kelompok membuat daftar, maka mereka diminta untuk


menuliskannya pada papan (tabel 2) dan mempresentasikan hasilnya di hadapan seluruh
kelompok guna mendapatkan masukan dan saran-saran lainnya.

112 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Praktek Lapangan : Disain sebuah “Rumah Permakultur”

Metode : Peserta membuat maket rumah sehat U T S E R TA


IK

Peralatan : Material untuk maket, kertas, spidol


Referensi : Buku PK MOD 3 – Rumah, Air & Pengolahan Limbah

PR

AN
K

A
Tujuan : Peserta dapat membuat disain yang sesuai untuk rumah sehat TE

G
K L A PA N

Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok kecil dengan menggunakan teknik kreasi
kelompok yang kreatif.

Siapkan bahan-bahan bagi kelompok kerja, dan minta mereka untuk membuat maket
rumah sehat mereka. Para peserta dapat membuatnya pada kertas dan maket. Berbagai
macam unsur-unsur bangunan sebaiknya dimasukkan ke dalam disain rumah sehat,
namun tidak hanya dibatasi oleh:

• Bahan bangunan yang berkelanjutan • Ventilasi & aliran udara yang bagus

• Penyekatan suhu udara & suara • Anti nyamuk

• Jendela & genteng kaca • Teralis untuk tanaman merambat

• Pergola mengelilingi rumah • Dapur yang sehat

• Sumber air • Penyimpanan air minum yang aman

• Kamar mandi kompos • Toilet kompos (diluar & melawan arah angin)

• Kebun penyaring air limbah yang produktif • Pembuangan dan pendaurulangan limbah

• Tanaman produktif sebagai peneduh • Penahan angin di sekitar rumah

• Kolam di dekat rumah • Penghilangan genangan air

Catatan: Ingatkan para peserta bahwa disain mereka harus sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat setempat dan sebisa mungkin terbuat dari bahan-bahan yang
mudah didapat di sekitar tempat tinggal mereka.

Tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil-hasil bentuk disain mereka dan
menjelaskan bagian-bagian rumah serta bahan-bahan yang digunakan di hadapan
seluruh kelompok.

Catat hasil-hasil pelatihan disain dengan menggunakan gambar dan menggambar


kesimpulan pada selembar kertas yang besar. Catatan ini akan sangat berguna untuk
diskusi lebih lanjut dan juga pelatihan yang akan datang.

M o d u l N o . 3 : R u m a h , A i r & Pe n g o l a h a n L i m b a h 113
Catatan...

114 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r

You might also like