You are on page 1of 4

RHODAMIN B YANG TERDAPAT DALAM HARUM MANIS

A. PENDAHULUAN

Rhodamin B adalah zat warna sintetis berbentuk serbuk Kristal berwarna


kehijauan, berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan
berwarna merah terang pada konsentrasi rendah. Rhodamin B sering disalahgunakan
sebagai pewarna pangan dan kosmetik dengan tujuan menarik perhatian konsumen.
Badan pengawas obat dan makanan (BPOM) memasukkan rhodamin B dalam daftar
dalam bahan tambahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi. Walaupun memiliki
toksisitas yang rendah. Rhodamin nama lengkapnya tetra etil rhodamin, sering dijual
dalam bentuk Kristal hijau yang sangat larut dalam air dan alcohol. Meski berwarna
semerah mawar dan banyak dijual di took dengan merk hexacol, misalnya zat ini hanya
aman untuk mewarnai yang bukan makanan.

Di Indonesia, karena undang-undang penggunaan zat pewarna belum ada (hingga


saat ini aturan penggunaan zat warna sintetik diatur dalam SK Menteri Kesehatan RI
tanggal 22 Oktober 1973 No. 11332/A/SK/73), terdapat kecenderungan penyalahgunaan
pemakaian zat pewarna untuk sembarang bahan makanan. Timbulnya penyalahgunaan
zat pewarna tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan rakyat mengenai zat pewarna untuk
makanan, atau disebabkan karena tidak adanya penjelasan dalam label yang melarang
penggunaan senyawa tersebut untuk bahan pangan. Disamping itu, harga zat pewarna
untuk industri relatif lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk
makanan.

Ciri-ciri makanan yang mengandung rhodamin B: warna kelihatan cerah


(berwarna-warni), sehingga tampak menarik, ada sedikit rasa pahit, muncul rasa gatal di
tenggorokan setelah mengonsumsinya, baunya tidak alami sesuai makanannya.
B. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

1. Gelas beker

2. Kertas saring

3. pemanas

b. bahan

1. sampel

2. air

C. CARA KERJA

Cara kerja analisa ini adalah melarutkan suatu zat pewarna yang dicurigai ke
dalam air destilat, sehingga di dapaaaat konsentrasi 1,0 mg/ml atau 1g/l, kemudian
larutan tersebut diteteskan (spot) pada ±2cm dari ujung kertas saring yang berukuran
20x20 cm. selanjutnya kertas saring tersebut dimasukkan ke dalam gelas yang telah diisi
air secukupnya (diletakkan 1-1,5 cm dari dasar gelas). Air akan terhisap secara kapiler
atau merembes ke atas, dan air dibiarkan merembes sampai ¾ tinggi gelas. Kertas saring
menjadi tiga, sehingga terdapat 8 bagian antara spot asli dan batas pelarut. Hasilnya zat
pewarna tekstil praktis tidak bergerak pada tempatnya.
Ditambahkan
sampel air

Dipanaskan

campuran

Ujung kertas saring (spot)


Di teteskan

±2 cm yang
berukuran 20x20

Di masukkan
Gelas beker (air)

Didiamkan sampai air mengenai batas

Dikeringkan

hasil

You might also like