You are on page 1of 56

JANUARI, 2009 Rp 16.

000,-

ACEHKINI Januari 2009 www.acehkini.co.id1


2
Saleuem
No. 03/II/November 2008

Surat
Hikayat Nanggroe Fly 06
Sabu di Saku Bocah 10

UTAMA
Kisah Penikmat Si Putih 12
Tak Sakau di Rumoh Geutanyoe 14
FOTO: Demi Emas 16

23 Advertorial

Nanggroe 28 Menjala Laba di Keruh Gaza


29 Kelapa Sabang Tak Bersantan

Hukum & Politik 31 Keadilan dalam Kotak


33 Banting Setir Politisi Usang

Alam 35 Agar Halaman Rubiah Tak Gersang


Foto Sampul;
Fauzan Ijazah
38 Tukang Bangun Rumah Ikan

Penerbit PT. ACEHKINI


Ekonomi & Bisnis 39 Mimpi Terbangkan Aceh
Dewan Redaksi Yuswardi AS,
Nurdin Hasan, Irfan Sofni,

41
Adi Warsidi
Redaktur Fakhrurradzie Gade
Redaktur Foto Fauzan Ijazah
Seni & Budaya Menjaga Tradisi Leluhur
Koordinator Liputan
Maimun Saleh

43
Wartawan Mismail
Laweueng, Ucok Parta,
Daspriani Y Zamzami, Gaya Hidup Berebut Jadi Raja Aceh
Riza Nasser, Jamaluddin
(Banda Aceh), Imran MA
(Lhokseumawe), Halim
Mubary (Bireuen),
Fotografer Hasbi Azhar, Sains 45 Bila Datang Ombak Raya
47
Chaideer Mahyuddin
Keuangan Abdul Munar
Penata Letak Khairul Umami
Perang 132
Ombudsman Stanley
Kolumnis Azhari
Distribusi Muhammad Yusuf,
Alamat Jl. Angsa No 23
Batoh, Banda Aceh
Telepon 0651.7458793
Pelesir 49 Senandung Senja di Honolulu
website www.acehkini.co.id
e-mail redaksi@acehkini.co.id

53 Figura
ACEHKINI Januari 2009 3
Surat
Empat Tahun Tsunami Aceh sudah kita lakukan bagi korban tsunami tim pemerintah Aceh melakukan koor-
Mengenang empat tahun tragedi tsunami, Aceh. Sehingga semangat atau sensitifi- dinasi dengan Jakarta dalam merumus-
semua kita pasti mengembalikan memori tas sosial kita kembali diasah dalam me- kan kelanjutan rekonstruksi Aceh.
pada bencana dahsyat itu. Gempa bumi dan lihat persoalan pemenuhan hak korban Demikian pernyataan sikap ini kami
tsunami yang terjadi pada 26 Desember tsunami. sampaikan, memperingati empat tahun tsu-
empat tahun silam, menyisakan luka men- 2. BRR agar memprioritaskan pemenuhan nami di Aceh. Semoga Aceh kembali maju
dalam. Lebih 125.000 rakyat Aceh men- hak-hak korban tsunami. Sisa waktu setelah dihantam bencana dan konflik.
jadi korban, berbagai infrastruktur hancur. beberapa bulan ini, diharapkan mem- TAF Haikal, Jurubicara Kaukus
Itulah mungkin sekilas bayangan kita akan prioritaskan program bagi peningkatan Pantai Barat Selatan (KPBS)
tsunami yang menerjang Aceh. kualitas bantuan korban tsunami. Mis-
Setelah empat tahun berlalu, harapan alnya, bagaimana memastikan bantuan Jangan Berjanji
akan perubahan ke arah lebih baik menjadi rumah yang diberikan berkualitas. Terkait sisa kas daerah (Kasda) Aceh Barat
cita-cita kita semua. Bukan hanya korban, 3. Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat senilai Rp 6,1 milyar, Aliansi Masyarakat
tetapi seluruh rakyat Aceh, Indonesia dan harus serius dan berkomitmen melanjut- Peduli Anggaran (AMPA) mendesak Pe-
bahkan masyarakat internasional. Pemenu- kan rekonstruksi Aceh. Jangan polemik merintah Kabupaten Aceh Barat bertindak
han hak korban jadi kata kunci keberhasilan yang terjadi berlarut-larut dan meng- tegas terhadap oknum SKPD yang belum
rekonstruksi. Tapi, kita dihadapkan pada hambat program rekonstruksi yang di- mengembalikan sisa kas daerah tahun 2005
persoalan-persoalan yang sulit diselesaikan. jalankan. Karena itu, sudah selayaknya sampai 2007. Kalau hal ini dibiarkan, akan
Meski pemerintah membentuk BRR, proses
rekonstruksi belum begitu menggembira-
kan. Berbagai infrastruktur dasar belum
selesai.
Sebagai contoh, pembangunan jalan
Banda Aceh-Meulaboh yang didanai oleh
USAID. Jalan yang menghubung Banda
Aceh-Meulaboh belum menunjukkan per­
kembangan yang pesat. Banyak persoalan
dihadapi dalam menyelesaikan pembangu-
nan jalan itu. Menurut kami, jalan ini sangat
strategis dan penting untuk menjadi priori-
tas.
Saat ini, ada tiga jalur menuju pantai
barat-selatan Aceh. Jalur dari Medan mela-
lui Aceh Selatan, jalur tengah via Geumpang
dan jalur Calang. Namun, ketiga jalur ini
kondisinya sangat memprihatinkan. Jika
jalur ini putus akibat banjir dan longsor,
akan berakibat pada melonjaknya harga ke-
butuhan pokok.
Pemerintah juga harus memikirkan
lonjakan pengangguran pascaberakhirnya
BRR. Menurut kami, pemerintah sudah se-
layaknya menyiapkan strategi dalam meng-
hadapi berakhirnya rekonstruksi di Aceh.
Tentu dengan berbagai sumber daya dan
kewenangan yang dimiliki Pemerintah Aceh
saat ini. Kita berharap Pemerintah Aceh
serius memikirkan persoalan sosial yang
muncul setelah BRR bubar.
Terkait mengenang empat tahun tsu- Rakit Aceh Jaya
nami, maka Kaukus Pantai Barat Selatan
menyatakan: Sebuah rakit mengangkut berbagai kendaraan di Babah Nipah, Kecamatan Sampoiniet,
1. Semua kita diharapkan untuk intros- Aceh Jaya, 11 November 2008. Hingga empat tahun pascatsunami, infrastruktur jalan
peksi diri dan merenungkan apa yang pantai barat Aceh tak kunjung selesai. [Fauzan Ijazah]

4
Saleuem

Plan B
menjadi preseden buruk bagi kelangsung- Ombak pecah. Riaknya tak “Kita didahului!” ujar ‘si juru tulis’ sambil
an pemerintahan yang baik di Aceh Barat. berhasil melilit pria itu. Dia seakan terbang menunjuk berita sebuah surat kabar.
AMPA menilai Bupati Aceh Barat sangat te- di atas air. Gelombang memisahnya dengan ACEHKINI tak kuasa melawan kecepatan
gas terhadap geuchik-geuchik yang melaku- papan selancar. Bias langit membirukan harian. Terbitnya saja bulanan. Melihat
kan penyimpangan keuangan daerah yang laut, semakin membuat momen itu sedap pemberitaan itu, redaksi sempat tegang.
nilainya hanya puluhan juta, tapi apakah dipandang mata. Rapat digelar. Hasilnya, pemberitaan
bupati akan memperlakukan hal yang sama Sebelum peristiwa terjadi, Fauzan tentang gunong meuh di Krueng Sabee,
terhadap oknum pejabat yang menyele- Ijazah, redaktur foto majalah ini membujuk Aceh Jaya, tetap diterbitkan.  Pasalnya
wengkan keuangan daerah yang jumlahnya pemilik perahu yang disewanya mendekat. liputan sudah dirancang sebulanan. Lagi
jauh lebih besar? “Ya takut jugalah, salah-salah kamera pula, jurnalis yang dikirim ‘koki’ terhebat
Dari kenyataan itu dapat disimpulkan kecebur ke laut,” kenangnya. di jajaran redaksi.
beberapa kelemahan sebagai berikut: Usahanya berhasil. Sederet foto yang Sialnya, lamat-lamat kendur semangat
1. Lemahnya pengawasan yang dilakukan menggambarkan aktivitas surfing pantai ‘si tukang tulis’ meracik reportasenya.
DPRK Aceh Barat dan Bawasda terhadap Lampuuk, Aceh Besar, setelah tsunami itu Apalagi, waktunya untuk menulis telah
pengelolaan keuangan daerah. telah disuguhkan edisi Juni tahun lalu. curah untuk kesibukan bisnis. Juru tulis
2. Pemkab Aceh Barat tak tegas dan terkes- Apa perkara diceritakan kembali? Sebab, laporan utama dalam redaksi, serupa ‘putra
an tebang pilih dalam menjalankan ke- “Melompati Ombak” menjadi jawara di mahkota’, teramat penting. “Halah… gawat
bijakannya sehingga pengembalian sisa kelas foto olahraga. Gelarnya kini; “Foto ini, kalau nggak jadi muat. Kameraku
kas daerah tahun 2005-2007  berlarut- Jurnalistik Terbaik 2008 Pilihan Tempo”. sampai rusak satu!” keluh Fauzan, sambil
berlarut. Terang saja awak redaksi ACEHKINI meratapi laptopnya yang hang, suatu
3. Pengelolaan keuangan daerah belum bangga. ketika.
taat pada aturan yang berlaku seperti Rully Kesuma (redaktur foto majalah “Harus ada Plan B!” sambung Chaideer,
dalam UU No 11 Tahun 2006   tentang Tempo), Seno Joko Suyono (redaktur seni juru foto ACEHKINI yang lain. Yang
pemerintah Aceh BAB XXIV pasal 190 Tempo), Oscar Motuloh dari Galeri Foto dimaksudnya Plan B, yakni perencanaan
ayat 1 dan UU nomor 17 Tahun 2003 pa- Jurnalistik Antara, dan Julian Sihombing liputan ulang. Esoknya, seluruh awak
sal 2 tentang keuangan negara serta PP dari harian Kompas menempatkan karya redaksi menerima SMS. Isinya, undangan
39 Tahun 2007 tentang pengelolaan ten- fotografer Crack Palinggi dari Reuters di rapat. Hasilnya, kami memilih sabu-sabu
tang pengelolaan uang negara/daerah. urutan dua dan Andika Wahyu di tempat sebagai laporan utama. Sementara, hasil
Berdasarkan analisa tersebut, AMPA ketiga. jepretan Fauzan dari tambang emas, dapat
Aceh Barat menyatakan sikap: Kemenangan anda nikmati di feature foto.
1. Mendesak Pemkab Aceh Barat men- itu pula, yang Di ranah politik, edisi ini menyajikan
indak tegas oknum SKPD yang belum kemudian fenomena politisi kawakan ramai-ramai
mengembalikan sisa Kasda tahun 2005 menjadi ‘lompat’ ke partai lain. Jangan lewatkan
sampai 2007. penyemangat pula halaman lingkungan: dari Sabang
2. Mendesak Pemkab Aceh Barat menyele- edisi ini. kami kisahkan upaya melestarikan
saikan masalah itu sampai tuntas. Sempat hilang terumbu karang, lengkap dengan kisah
3. Mendesak Pemkab Aceh Barat tidak te- semangat? perjuangan tokohnya.
bang pilih dalam menjalankan kebija- Yup. Beginilah Maraknya unjuk rasa menentang
kannya. ceritanya. serangan Isreal ke Gaza, turut kami
Meulaboh, 12 Januari 2009 Dua pria laporkan di rubrik Nanggroe. Selain itu,
Aliansi Masyarakat Sipil Peduli Anggaran turun tergesa ada pula feature tentang industri rumahan
Kabupaten Aceh Barat dari Kijang berbahan baku batok kelapa di Sabang. Tak
Innova berlumur kalah menariknya, cerita korban konflik
lumpur. Seluruh awak redaksi menyambut yang masih mencari keluarganya yang
dengan senyum riang. Sepekan sudah hilang.
sang juru tulis dan tukang foto ACEHKINI Seperti biasa, tak cuma keprihatinan
kelayapan di rimba Aceh Jaya, akhirnya yang disuguhkan ACEHKINI. Untuk rehat,
kembali. Seakan tak peduli ruangan kami mengajak anda menikmati indahnya
mendadak bau apek, bersumber dari dua Hawai, Amerika Serikat, dalam rubrik
surat/foto untuk redaksi harap dialamatkan ke: jurnalis yang entah berapa hari tak mandi Pelesir. Simak pula halaman Lifestyle, ada
Jl. Angsa No. 23, Batoh itu, canda tawa merebak. Redaksi girang, ulasan bagaimana kaum jetset di Aceh
Lueng Bata, Banda Aceh sebuah laporan “dahsyat” bakal kami mengembangkan hobi mendandani mobil. 
atau sajikan ke hadapan anda. Akhir cerita, inilah edisi ‘Plan B’ itu.
redaksi@acehkini.co.id Beberapa hari berlalu, semua berubah. Selamat membaca. [a]

ACEHKINI Januari 2009 5


Hikayat
Nanggroe
Fly
6
Penjara dan rumah sakit jiwa
tak mampu mengobati,
peredaran sabu tak terhenti.
Dari Malaysia sampai pelosok Aceh.
Polisi hingga kepala desa menjadi pengedar.
Si Putih pun tak terbendung!

oleh FAKHRURRADZIE GADE


LAPORAN: HALIM MUBARI, ZULHELMI (BIREUEN), IMRAN MA (LHOKSEUMAWE), JAMALUDDIN (BANDA ACEH).
FOTO: YO FAUZAN -ACEHKINI

ACEHKINI Januari 2009 7


UTAMA | SABU-SABU

Sebut saja namanya Dara. Ia


terbangun dari tidur nyenyak saat sang
suami mengetuk pintu. Jarum jam berteng-
ger pada angka 01.00, Sabtu dinihari, akhir
Oktober 2008. Setelah berbincang sejenak,
ia kembali tidur. Beberapa saat terlelap,
ia dikejutkan dengan kedatangan delapan
polisi ke rumahnya. Polisi menggeledah sei-
si rumah. Sejumlah paket sabu ditemukan
dekat televisi di ruang tamu. Sang suami
–sebut saja Ayman— digelandang ke Mar-
kas Polisi Resort (Mapolres) Bireuen.
Ibu dua anak ini bukannya tak tahu jika
suaminya "berteman" dengan sabu-sabu.
Ia berkali-kali mengingatkan Ayman agar
menjauhi barang laknat itu. Tapi lagi-lagi,
sang suami tak mau mendengar nasihatnya.
Bahkan, Dara acap dimarahi jika mencoba
menasehatinya. Akhirnya, Dara memilih
diam demi keutuhan keluarganya.
"Kalau sudah pulang larut malam, hati
kecil saya mulai curiga sama Abang. Apal-
agi beberapa teman laki-lakinya juga sering
malam-malam bertandang ke rumah," ujar
ibu berusia 25 tahun itu.
Ini kali kedua suami Dara tersangkut ka-
sus sabu-sabu. Dua tahun lalu, Ayman harus
meringkuk di balik terali besi selama 1,5 ta-
hun setelah ditangkap polisi di Banda Aceh.
"Saya sudah berkali-kali memperingatkan
Abang agar jangan kembali mendekati ba- –disebut juga kurir atau orang ketiga— lain- desa di Bireuen terlibat sebagai pengedar,
rang haram itu," ujar Dara saat ACEHKINI nya seharga Rp 1,4 juta per jie. Namun ada katanya.
bertandang ke rumahnya di sebuah desa juga yang meminta porsi lebih kecil seharga Polisi mengaku sudah mengantongi na-
Kecamatan Kota Juang, Bireuen, akhir Rp 100 ribu. Mereka menamakan pahe (pa- ma-nama gembong. Mereka adalah orang
Desember lalu. ket hemat). Agen inilah yang langsung ber- yang sering keluar-masuk Malaysia. "Ada
Peredaran sabu-sabu di Bireuen me- hubungan dengan konsumen.  beberapa gembong begitu tahu saya bertu-
mang mencemaskan. Suami Dara adalah "Saya tidak pernah bertemu dengan gas di Bireuen, mereka langsung kabur ke
seorang penyuplai sabu dalam ukuran kecil. konsumen langsung. Sebab, saya sudah Malaysia. Mungkin setelah saya pindah dari
Jaringan sabu di Bireuen sangat rapi. Sum- menggunakan kaki tangan untuk menggaet sini, baru kembali lagi," ujar Saladin.
ber ACEHKINI di kalangan agen sabu me- konsumen," kata sumber itu.  
nyebutkan, serbuk putih berbentuk kristal Dia membekali anak buahnya dengan ***
itu dipasok dari Malaysia melalui jalur laut. telepon selular. Selain memudahkan urusan  
Dia menyebut kawasan Idi sebagai tempat bisnis si putih, ini juga untuk memudahkan PEREDARAN sabu di Aceh, mulai
bandar berlabuh. Dari sana, bandar mem- komunikasi antarmereka. Sebab, mereka marak setelah Pemerintah Indonesia dan
bawa sabu ke Bireuen via darat. tidak sering bertemu muka untuk menghin- Gerakan Aceh Merdeka mengakhiri konflik
Jejaring sabu di Bireuen, masih menu- dari endusan polisi. "Jika ada razia, saya bersenjata selama 30 tahun. Saladin menye-
rut sumber tadi, tergolong rapi dan mulai langsung memperoleh informasi dari kurir butkan, gembong narkoba berasal dari Aceh
meng­akar. Sebelum memesan dari Malay- itu," katanya. sendiri. "Selama masa damai, orang Aceh
sia, agen-agen kecil terlebih dulu memesan Kendati berhubungan melalui telepon, malah melakukan pembodohan dan peng-
pada agen besar di Bireuen. Setelah ada dia melarang kurirnya menyimpan nomor hancuran generasi muda," sebutnya. 
perkiraan berapa kebutuhan di Bireuen, telepon. Ini untuk jaga-jaga. Tujuannya, bila Dalam tiga tahun terakhir, polisi mengin-
baru agen tersebut menghubungi bandar— kurir tertangkap maka polisi tidak langsung tensifkan razia narkoba. Beberapa agen di
biasanya mereka menyebut BD— di Malay- mengetahui agen yang lebih besar. Mereka Bireuen sudah tertangkap. Namun begitu
sia. punya sandi khusus dalam berkomunikasi bebas, para agen itu seolah tak kapok dan
"Kalau sudah ada kesepakatan, maka BD via telepon. "Bila polisi memaksakan kurir kembali melancarkan aksinya. Saladin ber-
akan berangkat dari Malaysia," kata sumber kami menelepon tanpa sandi, maka kami harap adanya sanksi moral dari masyarakat
berusia 37 tahun itu. "Kadangkala, BD juga siap-siap menghindar. O, berarti ini sudah terhadap pengedar barang haram itu. "Kita
menggunakan jasa kurir untuk menjemput ketahuan," ujarnya. harap, masyarakatlah yang menangkap
sabu yang sudah dipesan." Menjamurnya peredaran sabu di Bi- pengedar dan pemakai narkoba. Tapi jan-
Bandar dari Malaysia hanya mau me- reuen membuat polisi mengintensifkan ra- gan main hakim sendiri," kata Saladin.
nyuplai sabu dalam porsi besar. Nah, agen- zia. Kepala Polisi Bireuen AKBP T. Saladin Seorang agen di Bireuen mengakui ada
agen kecil ini patungan untuk menebus mengakui bahwa peredaran sabu di Bireuen penurunan pesanan seiring gencarnya aksi
barang itu. Dia mengaku hanya sanggup sudah pada tingkat yang sangat mempri- razia yang dilancarkan polisi.  "Konsumen
memesan lima jie atau lima gram setiap hatinkan. Menurut dia, pengedar dan pe- menurun drastis. Tapi masih ada. Namun
transaksi. Per jie, harganya Rp 1 juta. Para makai sabu di Bireuen tak mengenal batas hanya orang tertentu yang membelinya.
agen ini kemudian menjual ke agen kecil usia dan golongan. Bahkan, seorang kepala Mereka membeli dalam porsi besar untuk

8
nan Darul Huda Desa Ujong Pacu, Keca-
Gencarnya matan Muara Satu, Teungku Sanusi Hasbi
membantah pengedar dan pemakai sabu-
razia polisi sabu itu anak didiknya. Dia juga menyang-
kal pesantrennya telah jadi markas penge-
tetap belum berhasil dar SS. Sebelumnya, polisi di Lhoksemawe
memberangus dan Aceh Utara juga berhasil meringkus
sejumlah pengedar sabu.
peredaran sabu Gencarnya operasi yang dilancarkan
polisi seolah tidak mampu mematahkan
di Aceh. peredaran si putih. Dalam beberapa bulan
terakhir, telah merambah kawasan barat dan
Terali besi tak cukup selatan Aceh. Sabu memang telah merasuki
sendi-sendi kehidupan masyarakat negeri
meminimalisir yang memberlakukan syariat Islam ini.
Sabu juga masuk ke pelosok desa sehing-
pemakai ga berbagai nama mulai ditabalkan untuk
si putih. Penelusuran ACEHKINI di Aceh
dan Utara, ada yang menyebutnya dengan eh (es)
karena kalau menikmatinya, "kepala terasa
pengedar dingin dan bebas masalah." Ada juga sebu-
tan boat thet-thot, karena waktu menghisap
sabu-sabu.. bersuara seperti boat kecil nelayan.
Banyak juga yang menyebutnya "kaca
Aladin", karena bongnya mirip lampu teplok
Aladin. Bentuk kacanya memang kecil, "tapi
FOTO ILUSTRASI, ATAS: YO FAUZAN -ACEHKINI; BAWAH: ABC.NET.AU.
jangan heran, mobil BMW, kebun sawit dan
sepeda motor, semua masuk ke sini," ujar
stok sebulan," kata sumber majalah ini. disita sabu-sabu seberat 1.07 gram.  seorang warga sambil berseloroh.
Tak hanya di Bireuen, polisi mengin- Di Langsa, polisi menciduk SR, 28 ta- Menurut dia, panjang filosofinya. Inti-
tensifkan razia sabu-sabu dan narkoba di hun, yang berprofesi sebagai penjual ayam. nya memakai sabu, terancam bangkrut dan
daerah-daerah lain. Aparat Polres Lhok- Dia ditangkap polisi di Matang Seulimeng, hilangnya semua harta benda, karena mahal 
seumawe, 12 Januari lalu, menangkap tiga Langsa, karena diduga jadi pengedar sabu- harganya. Untuk sekali hiep bisa mencapai
pemuda yang diyakini sebagai pengedar sa- sabu. Di Banda Aceh, polisi menangkap tiga 100 ribu," ujarnya lagi.
bu-sabu di dua lokasi terpisah. Dari ketiga pria yang diduga sebagai kurir sabu. Dua di Bukan cuma itu namanya, beberapa
tersangka, MS, ZA, dan RA, polisi menyita antaranya adalah oknum dan mantan polisi, pemuda juga sering menyebutkan dengan
empat paket sabu dan sejumlah uang. serta seorang warga biasa. perumpamaan berupa penampakan hantu
Sehari sebelumnya, polisi menciduk Ironisnya, polisi juga menciduk pe- atau burong dalam bahasa Aceh di malam
Mus, 29 tahun. Warga Bandar Dua, Pidie makai sabu-sabu di lingkungan pesantren. hari. Sebagian orang percaya, penampakan
Jaya, ini ditangkap di pasar Uleu Gle saat Di Lhokseumawe, polisi menangkap em- di malam hari di tempat-tempat sunyi,  ber-
hendak bertransaksi setelah sempat terjadi pat pengedar dan pemakai di Dayah Darul warna putih. Maka, mereka menyebut sabu
aksi kejar-kejaran. Dari tangan tersangka Huda, pertengahan Desember lalu. Pimpi- dengan "burung putih."
Gencarnya razia polisi tetap belum
berhasil memberangus peredaran sabu di
Aceh. Terali besi tak cukup meminimalisir
pemakai dan pengedar sabu-sabu. Khusus
untuk pemakai, sebut Andik—seorang men-
tor pada panti rehabilitasi narkoba Ru-
moh Geutanyoe, Banda Aceh, mereka bisa
dipulihkan. "Pecandu bukan kriminal, tapi
me­reka korban yang harus dibantu," kata
Andik kepada ACEHKINI, awal Januari.
Karenanya, dia berharap Pemerintah
Aceh lebih serius memperhatikan masalah
ini. "Selain menyediakan rumah sakit jiwa
untuk pecandu narkoba, pemerintah juga
harus menyediakan tempat rehabilitasi.
Karena tempat bagi pecandu bukan penjara
atau rumah sakit jiwa, tapi yang mereka bu-
tuhkan direhabilitasi," kata dia.
  Penjara, rumah sakit jiwa dan panti
rehab hanya ganjar untuk pecandu dan
pengedar. Toh, serbuk haram itu tetap mu-
dah didapat.[a]

ACEHKINI Januari 2009 9


UTAMA | SABU-SABU

Sabu
di Saku
Bocah
Tergiur iming-iming punya uang rokok
dan tidak bakal dihukum lama,
remaja itu bersedia jadi pengedar sabu.
Kini, hari-harinya dijalani di penjara
sambil menanti ancaman hukuman berat.
Penyesalan selalu datang terlambat.

oleh HALIM MUBARI dan ZULHELMI


FOTO KIRI: HALIM MUBARI —ACEHKINI; KANAN: YO FAUZAN —ACEHKINI

PERTEMUAN singkat itu mengubah jalan hidup Razi.


Suatu siang Oktober tahun lalu, Razi bertemu Muhammad Nafis
di rumah tahanan Bireuen. Saat hendak pulang usai menjenguk
anggota keluarganya di Rutan Bireuen, bocah berusia 15 tahun itu
ditawari pekerjaan. Nafis dan Razi kemudian bersepakat bertemu
di kawasan Batee Geulungku, Kecamatan Simpang Mamplam,
lima hari kemudian.
Razi terkejut bukan kepalang saat Nafis menawarinya
pekerjaan sebagai pengedar sabu-sabu. "Sabu-sabu, Bang?" Razi
kaget.
 "Nanti kamu ada uang rokok dari penjualan ini," janji Nafis,
seperti diceritakan Razi.
Mendengar uang rokok, remaja lugu itu langsung mengamini
tawaran Nafis. Dalam pertemuan singkat di Batee Geulungku,
Sabu-sabu yang
Nafis mengajari bocah itu cara mengemas dan mengedarkan sabu-
berhasil diamankan
Polres Bireuen (atas),
sabu serta trik mendapatkan pelanggan. Hari itu, Nafis memberi
konseling untuk barang laknat itu seberat lima gram.
para penghuni panti Usai pertemuan, bocah yang masih duduk di bangku kelas
rehabilitasi narkoba di satu SMU punya kerjaan sampingan: pengedar sabu-sabu. Secara
Banda Aceh (kanan). sembunyi-sembunyi, ia menawarkan barang haram itu pada
kenalannya. Dalam tempo singkat, Razi berhasil menjual sabu-
sabu kepada pemakai di Samalanga. Total uang yang dihasilkan
dari menjual lima gram seharga sabu Rp 7,5 juta.
"Saya mendapat imbalan Rp 500 ribu," aku Razi. Ia riang.
Uang itu digunakan untuk membeli sepasang pakaian dan jajan
sehari-hari.
10
Karena sukses memasarkan tahap lalu, raut wajah Razi memendam sesal. juta. Menurut Kapolres Bireuen Ajun
pertama, Nafis kemudian memasok dalam Wajahnya murung. "Saya tidak akan Komisaris Besar Polisi (AKBP) T. Saladin,
jumlah lebih besar: 18 gram, berikut dua mengulanginya," aku bocah berkulit putih Razi akan dikenakan pasal 60 KUHP junto
unit timbangan digital. Naas, sabu-sabu yang rambutnya dipotong cepak. "Saya pasal 5, dan pasal 7. Lantas, bagaimana
tahap kedua ini tak sempat dipasarkan menyesal dan malu sama guru dan teman- dengan statusnya yang masih di bawah
Razi. Aksinya tercium aparat kepolisian. teman di sekolah," ujar anak ketiga dari umur? "Kita tidak bisa melakukan diversi,"
Suatu hari, Razi mendapat telepon tujuh bersaudara ini. kata Saladin.
dari seorang calon pembeli. Dia diminta Sebenarnya, Razi bukan berasal dari Diversi adalah upaya pembinaan dan
menyediakan pahe (paket hemat) sabu keluarga tak mampu. Ayahnya berprofesi tidak ditahan. Pelaku kejahatan baru dibina
seharga Rp 200 ribu. Mereka lantas sepakat sebagai pegawai negeri sipil. Namun, dan tidak ditahan karena masih berada di
bertemu di belakang masjid kampung Razi. karena godaan mengantongi banyak uang bawah umur. Namun, untuk kasus Razi,
Saat telah berada di belakang masjid, Razi dari hasil keringatnya, Razi menerima polisi tidak bisa melakukan diversi karena
langsung diciduk polisi. Rupanya, calon bujukan Nafis untuk menjadi pengedar sang bocah terlibat kasus narkotika dan
pembeli itu merupakan seorang polisi yang sabu. psikotropika. Walau masih di bawah umur,
menyamar. Dari tangan remaja itu, polisi "Saya mau karena dijanjikan mem­ polisi bisa menjerat Razi dengan pasal 60
menyita sabu, dua unit timbangan digital, peroleh uang oleh Nafis," katanya. Dia KUHP. "Ini bukan kasus kenakalan yang
satu gunting kecil, dan dua pisau silet. bukannya tak tahu risiko menjual barang cukup dengan diversi," kata Saladin.
Razi digelandang ke Markas Polisi laknat itu. Namun, dia mendengar Ancaman hukuman yang akan diterima
Resort Bireuen pada Selasa, 9 Desember informasi bahwa anak-anak yang masih Razi tak seperti dibayangkan, bisa ringan
2008. Kini, hari-hari Razi dilakoni di di bawah umur jika pun tertangkap maka karena masih di bawah umur. "Saya ingin
ruang tahanan Mapolres Bireuen. "Ini hukumannya tidak berat. Akhirnya, dia cepat-cepat bisa keluar dari sini," katanya
pengalaman pertama saya masuk tahanan, pun tergiur untuk menjadi pengedar sabu- penuh harap. Tetapi, agaknya harapan itu
Bang," kata Razi, lirih. "Saya berharap sabu. bakal pupus mengingat pasal-pasal yang
hukuman jangan berat." Tapi akibat perbuatannya, Razi bakal dijerat atasnya, dengan ancaman
Saat ditemui ACEHKINI di ruang terancam hukuman maksimal 15 tahun hukuman berat. [a]
tahanan Mapolres Bireuen, akhir Desember penjara atau denda maksimum Rp 200
ACEHKINI Januari 2009 11
UTAMA | SABU-SABU

Karena mau meningkatkan adrenalin saat balapan,


dia mencoba sabu-sabu sampai akhirnya ketagihan.
Kini, ia berjuang untuk membuang
jauh-jauh barang haram itu.

oleh JAMALUDDIN "Saya pecandu." Pengakuan itu nya. Saat itu dia melihat temannya sesama
bukan karena sedang diinterogasi polisi. pembalap liar punya nyali tinggi. Ia pun
FOTO: YO FAUZAN-ACEHKINI Andy –sebut saja begitu— terang-terangan bertanya pada sang teman cara meningkat-
mengaku sebagai pecandu sabu-sabu dalam kan adrenalin saat balapan liar digelar. Dari
sebuah sesi belajar di Rumoh Geutanyoe, tanya-tanya itu, ia mengetahui temannya
Banda Aceh. Pengakuan itu diberikan di de- make sabu sebelum balapan.
pan sepuluh rekan dan mentornya di panti   "Dia mengajak saya untuk mencoba.
rehabilitasi ketergantungan pada narkotika Saya coba sekali, eh benar, saya tidak lagi
dan zat adiktif, awal Januari lalu. merasa takut jatuh saat balapan," kata pria
Sepuluh rekannya juga bernasib sama: berusia 28 tahun itu.
pemake sabu-sabu. Mereka berasal dari Usai memakai sabu, Andy tambah ber-
Aceh Besar, Banda Aceh, Bireuen, dan semangat. Rasa percaya diri dan keberani-
Lhokseumawe. Rata-rata mereka sudah annya tinggi. Dia tak lagi minder dan takut
menghuni panti itu selama tiga bulan. Di jatuh saat balapan. "Pertama sekali make,
ruangan seluas 3x5 meter itu, mereka mem- saya tidak merasa mabuk, tapi malah berse-
buat peng­akuan di hadapan mentor. mangat dan punya percaya diri yang tinggi.
Andy kemudian berkisah. Tahun 2002, Saat ngomong sama kawan saya tidak mera-
ketika duduk di kelas tiga sekolah menen- sa minder," katanya.
gah umum (SMU) di Aceh Utara, ia sering Namun, ketika pengaruh sabu mulai
terlibat balapan liar bersama teman-teman- hilang, Andy merasa susah tidur, malas

12
harinya dengan berdiam diri di rumah. Dia
keluar rumah jika persedian sabu habis.
Andy benar-benar down. Pernah terbersit
keinginan untuk berhenti. Namun candu
menguasai Andy. Lalu, awal November
2008, adik Andy yang sekolah di Yapena
P.T. Arun Lhokseumawe memperlihatkan
brosur tentang narkoba dan alamat panti
rehabilitasi.
Tak menunggu lama, Andy mengutara-
kan niat berhenti make kepada istri dan
orangtuanya. Terang saja, keinginan Andy
ini mengejutkan keluarganya. Mereka akhir­
nya menelepon Rumoh Geutanyoe –lembaga
rehabilitasi yang ada dalam brosur dimak-
sud. Beberapa hari kemudian, staf Rumoh
Geutanyoe menjemput dan membawa Andy
ke panti rehabilitasi di Desa Ie Masen Kayee
Adang, Banda Aceh.

Kisah
Andy shock. Malam pertama di panti
rehabilitasi, ia dijebloskan ke ruangan iso-
lasi. Dia merasa telah membuat perangkap
untuk dirinya sendiri. "Kalau saya tahu ada

Penikmat
tempat isolasi mungkin saya tidak ke mari,"
ujarnya.
Andi bertambah bingung. Kendati di ru-
ang isolasi, ia tak mendapati polisi di panti
itu. Pikirannya terus berkecamuk. Penye-

Si Putih
salan telah "menyerahkan" diri ke panti
rehab terus menghantui pikirannya. "Saya
terus berusaha lari, tapi tak dapat saya laku-
kan karena diisolasi," aku Andy.
Ruang isolasi hanya berukuran 3x3
meter. Hanya ada satu kasur dan bantal.
Di dindingnya ada tulisan 12 langkah
makan, selalu haus, dan cepat marah. Andy sabu dengan bong. membebaskan diri dari pengaruh zat adiktif
kembali mencari sabu, untuk mengendalikan Andy pandai mengelabui istri dan orang- yang harus dihafal pecandu. Nah, rupanya,
emosinya. Sejak itu, ia ketagihan serbuk tuanya. Di rumah ia memakai "topeng" agar pasien yang dikerangkeng baru akan
putih tersebut. Andy tak kesulitan mendapat tak ada orang yang curiga. Ia menjalani ak- dibebaskan jika sudah bisa hafal 12 langkah
sabu, karena banyak bandar yang telah di­ tivitas seperti biasa. Bila waktu salat tiba, itu.
kenalinya. Kalau stok menipis di bandar dia langsung salat. Begitu juga jika ada Empat hari lamanya Andy mendekam di
yang dikenalnya di Lhokseumawe, dia penga­jian, ia pun mengikutinya. Nah, gilir­ ruang isolasi. Dia berbaur dengan mantan
meng­hubungi bandar di Bireuen. an waktu tidur, ini yang diakui Andy sulit. pemake lain yang lebih dulu masuk panti.
Uang yang didapatnya dari hasil mem- Tapi, untuk menutupi jejaknya sebagai pe- Masalah mulai muncul. Perasaan sakau,
bantu usaha orangtuanya berjualan, dipakai make, "saya paksain diri untuk tidur, agar gigi ngilu, badan bergetar, dan perasaan
untuk membeli si putih (sebutan lain untuk tak ada yang curiga." dihina orang lain, saban hari menyerang
sabu-sabu). Mulanya, gaji itu mencukupi. Sepandai-pandai tupai melompat, pasti Andy. Dia benar-benar paranoid. Dia selalu
Tapi, ketika benar-benar ketergantungan akan jatuh juga. Andy membuktikan pepa- mendengar ada orang lain mengejeknya,
pada si putih, Andy kelimpungan. Uang dan tah ini. Saat asik-asiknya make di dalam ka- atau ada polisi yang hendak menangkapnya.
emas milik orangtuanya acap digasak untuk mar, dia kepergok sang istri. Kabar itu ter- Perlahan Andy bisa melewati masa-masa
membeli sabu. Terakhir, ia menjual sepeda siar cepat di rumah orangtua Andy. Mereka sakau ini.
motor yang sering digunakan balapan. kecewa dan tidak memercayai lagi Andy, "Perasaan sakau dan parno (paranoid)
Untuk mendapatkan satu sak si putih, dengan tingkah polah yang selama ini dila- hilang begitu saya alihkan ke kegiatan lain,
Andy harus merogoh kocek sekitar Rp 5 konkan. Kasus kehilangan uang dan emas seperti membaca dan membersihkan ka-
juta. Satu sak itu beratnya hanya 0,06 gram. juga mulai terbongkar. mar," ujar Andy yang memakai sabu sejak
Biasanya, Andy membagi satu sak ke da- Andy mulai dikucilkan keluarga. Kalau tahun 2002 hingga 2008 ini.
lam enam paket, masing-masing 0,01 gram. dia sedang di rumah, orangtuanya selalu Kini, setelah sebulan lebih berada di
Sabu ini digunakan secara rutin. Tak ja- mengunci pintu kamar karena takut akan panti rehabilitasi, kehidupan Andy mulai
rang, santapan makan siang diganti dengan kembali kehilangan uang dan perhiasan. teratur. Ia betah dan bertekad bisa mereha-
menghisap sabu. Alamat sudah kecanduan, Andy pun mulai sering marah-marah. Dia bilitasi namanya yang telah dicap jelek oleh
Andy menghisap sabu sampai sepuluh kali mulai berani meminta uang secara paksa warga kampung. Dia ingin memperbaiki
per hari. Tapi kalau stok menipis, seminggu pada istri dan orangtuanya. "Mereka tak be- hubungan dengan keluarga dan masyarakat
ia menghirup sabu hanya empat kali. rani memarahi saya. Mereka mulai gelisah," sekitar. "Sekarang, saya disuruh pulang (ke
"Setelah make, biasanya saya keluar ru- kata sulung dari lima bersaudara ini. rumah) pun, nggak mau, karena saya tak
mah. Selang sejam, saya pulang karena ke- Andy juga tak lagi bersosialisasi dengan akan lari dari kenyataan. Saya ingin pulih,"
pingin lagi," kata Andy, yang menggunakan sekitarnya. Ia lebih banyak menghabiskan kata dia. [a]

ACEHKINI Januari 2009 13


UTAMA | SABU-SABU

Bandul jam menunjukkan angka


delapan pagi. Belasan pria berambut cepak
bersiap-siap menuju ruang makan. Pagi
itu, mereka menyantap nasi gurih. Lauknya
alakadar: telur dadar atau ikan tongkol.
Sambil sarapan, sesekali mereka melempar
canda sesama. "Mereka para pecandu yang
sedang kita pulihkan," kata Andik, yang
berdiri tak jauh dari anak didiknya. 
Setahun setengah sudah Andik menjadi
mentor di Rumoh Geutanyoe, panti reha-
bilitasi pecandu narkotiba dan zat adiktif
yang dikelola Yayasan Kita. Sejak dibuka
2007 silam, Rumoh Geutanyoe menampung
pecandu narkotika dan obat-obat terlarang
untuk dipulihkan. Ada 43 pecandu yang te-
lah ditangani Rumoh Geutanyoe.
Andik punya cara tersendiri memuli-
hkan kondisi para pecandu. Saban hari,
mereka yang menjalani masa rehabilitasi
diwajibkan ikut berbagai kegiatan yang dis-
usun mentor. Usai sarapan, mantan pemake
diperbolehkan istirahat. Masa senggang ini
digunakan untuk main game di komputer
yang ada di ruang utama, mencuci pakaian,
dan bersenda gurau sesama.
Tak jarang, ada di antara mereka yang
mengisi jurnal pagi. Di jurnal pagi, mereka
menulis berbagai pengalaman dan perasaan
sejak bangun pagi dan salat Subuh berja-
maah. Jurnal ditulis di buku yang disedia-
kan mentor. Mereka bebas menulis apa saja
yang dirasakan. Biasanya, apa yang mereka
tulis itu akan dibacakan di hadapan sesama
pemake.
Usai masa senggang, kesebelas bekas
pecandu mengikuti pendidikan di ruangan
berukuran 3x5 meter. Jangan bayangkan
ruangan belajar itu lazimnya tempat bela-
jar pada umumnya. Di sana hanya ada satu

Tak Sakau
unit papan tulis putih, meja yang dikelilingi
belasan kursi. Sifatnya jauh dari formal,
layaknya belajar di sekolah.
Pagi itu, giliran Andik yang jadi men-

di Rumoh
tor. Ia memulai kelas, "Hari ini kita bela-
jar tentang Indonesia." Dia lalu bertanya
soal perkembangan Indonesia kepada anak
didiknya.

Geutanyoe
"Indonesia itu akan berkembang," ujar
Tendi. Remaja ini hanya sempat meng-
enyam bangku sekolah dasar. Itu pun tak
tamat. "Tapi saya tidak tahu apa benar akan
berkembang," Tendi mulai pesimis dengan
jawaban pertamanya. Jawaban ini mengun-
dang tawa teman-temannya.
Di lain waktu, mantan pecandu belajar
Tiga kali sehari, mereka mengisi jurnal. mengenai bahaya narkoba. Tak lupa, para
Boleh isi apa saja. mentor juga menjejali "siswa" dengan ma-
teri etika, cara bergaul dan bersikap dengan
Terapi dilakukan melalui pendekatan kekeluargaan. orangtua dan masyarakat. Materi-materi
semacam itulah yang mereka pelajari saban
Pola hidup pun ditata agar lebih teratur. hari di ruangan kecil itu. Tiap hari, mereka
hanya masuk kelas dua kali: usai sarapan
dan makan siang.
oleh JAMALUDDIN Kelas bubar saat bandul jam menunjuk-
FOTO: YO FAUZAN-ACEHKINI kan pukul 12.15 WIB. Sembari menunggu

14
menu makan siang, mereka mengisi jurnal sudah menelepon kita, dan kita menunggu sini kita terapi pola hidup yang baik, tidur
siang. Sama seperti pagi, mereka menulis waktu yang tepat untuk menjemputnya jam 11 malam," kata Andik.
apa saja perasaan dan pengalaman yang kembali (ke sini)," kata Emi, seorang men- Selain pola hidup, pasien juga akan
mereka alami. Tiap hari, mereka diharus- tor, yang juga mantan pemakai sabu-sabu direhabilitasi mental. Umumnya, pengguna
kan mengisi jurnal tiga kali: pagi, siang, dan dan ganja. sabu-sabu akan mengalami paranoid atau
malam.   ketakutan berlebihan dan sulit berpikir.
Usai makan, mereka harus salat Dhuhur *** Paranoid ini berakibat pada besarnya sikap
berjamaah, istirahat, dan kembali masuk   curiga terhadap orang lain.
kelas sesi kedua. Mulanya, banyak peserta Itulah terapi bagi para pecandu Selama enam bulan mereka direhabili-
Rumoh Geutanyoe bete. Tapi perlahan rasa narkoba yang diterapkan Rumoh Geu- tasi secara kontinu. Di bulan ke tujuh, diper-
suntuk dan bosan ini hilang. tanyoe. Menurut Andik, koordinator men- bolehkan kembali ke keluarganya. Namun
Aha, jadwal olahraga tiba –usai menu­ tor, metode yang mereka pakai didasarkan ada juga yang malah kembali ke Rumoh
naikan salat Asar. Mereka memilih bermain pada pengalaman mereka menangani pe- Geutanyoe karena tak tahan dengan godaan
sepak bola di halaman samping rumah. candu. Simak saja pengalaman Emi dalam si serbuk putih di luar sana.
Tak semua memang berolah raga. Ada yang menangani pasien yang tubuhnya kaku aki- "Saya telepon ke sini, minta dijemput.
membaca, atau nyuci. Mereka tak ada yang bat sakau. Saya takut make lagi," kata Jhony, mantan
diperbolehkan keluar pekarangan rumah. Emi tak menggunakan suntik cairan pecandu dari Lhokseumawe. Dia terlibat
Ini waktu yang ditunggu-tunggu mantan pelemas otot. Ia malah menyirami pecandu sabu-sabu sejak 2006. Pada tanggal 14 Feb-
pecandu. Soalnya, selama sehari penuh itu dengan air es. Menurut dia, tubuh akan ruari 2008, Jhony diboyong ke Rumoh Geu-
mereka tak diizinkan keluar rumah. It’s bereaksi terhadap dinginnya es dan saraf tanyoe oleh keluarganya.
freetime, dud. akan rileks. "Metode penanganan ini tak Kini, ia betah tinggal di Rumoh Geu-
Tak jarang, ada yang memanfaatkan ada dalam buku-buku panduan," kata Emi. tanyoe dan mendampingi temannya sesama
waktu sempit ini untuk kabur. Ahad, 4 Janu- Di Rumoh Geutanyoe mantan pecandu mantan pecandu. "Saya ingin mengajak
ari, lalu, seorang peserta pemulihan melari- diubah pola hidupnya. "Pasien" yang biasa­ mereka menjauhi narkoba. Nanti, saya juga
kan diri: tak tahan dengan rutinitas yang nya tak pernah bangun pagi dan salat akan mengajak pemake yang lain menjauhi
"sedikit" mengekang. "Dia anak Banda Aceh Subuh, di sini diwajibkan. "Pecandu di luar narkoba dan mau direhabilitasi dengan ke-
dan sudah pulang ke rumahnya. Keluarga sana bermasalah dengan pola hidup. Jadi di sadaran sendiri," ujarnya. [a]

12 Langkah Penyembuhan
1
mengakui bahwa
2
mengakui bahwa ada membuat
3 4
membuat invetaris
5
mengakui kepada
6
siap secara penuh
kita tidak berdaya kekuatan lebih besar keputusan untuk moral diri kita sendiri Tuhan, pada diri agar Tuhan
terhadap adiksi kita dari pada diri kita mengalihkan niatan secara penuh, tanpa kita sendiri, kepada menyingkir semua
sehingga hidup kita sendiri yang mampu dan kehidupan kita rasa gentar. manusia lainnya, kecacatan karakter
jadi tidak terkendali. mengembalikan kita pada kasih Tuhan setepat mungkin sifat kita.
kepada kewarasan. sebagaimana kita dari kesalahan kita.
memahaminya.

7
rendah hati
8
membuat daftar
9
menebus kesalahan
10 11 12
secara terus-menerus melakukan pencarian setelah memperoleh
meminta-Nya orang-orang yang kita secara langsung melakukan invetaris  melalui doa dan pencerahan spiritual
menyingkirkan telah kita sakiti, dan kepada orang- pribadi kita dan bila meditasi untuk sebagai akibat dari
kelemahan- bersiap diri untuk orang tersebut bila bersalah segera memperbaiki kontak langkah-langkah
kelemahan kita. menebus kepada memungkinkan, mengakui kesalahan sadar kita dengan ini, kita coba
mereka. kecuali bila orang kita. Tuhan sebagaimana membawa pesan
melakukannya kita memahaminya, ini kepada para
akan justru melukai berdoa hanya untuk pecandu lainnya.
mereka atau orang mengetahui niatan- Dan menerapkan
lain. Nya, atas diri kita prinsip prinsip ini
dan kekuatan untuk dalam semua urusan
melaksanakannya. keseharian kita.

ACEHKINI Januari 2009 15


Demi
Emas
 ujarnya, yang mengaku pernah mencoba
bertani, tapi banjir datang dan merusak
tanamannya. 
Dalil serupa juga yang mengantar Abdul
Rani, 45 tahun, ke Gunong Ujeuen. Ia pernah
bekerja di proyek penggalian pipa milik
Exxon Mobil di Aceh Utara. Kontrak habis,
ia bekerja di Aceh Inti Timber, perusahaan
penebang hutan yang legal. Dua tahun di
sana, perusahaan itu tutup karena konflik
bersenjata.
Kehilangan mata pencaharian, Rani
bekerja sebagai petani di kampungnya.
Ketika orang-orang ramai berburu emas sejak
September 2008, Rani pun ikut menggali
tanah, mencari batu berisi emas di puncak
Gunung Ujeuen.  
Pemerintah setempat sebenarnya
sudah pernah melarang warga melakukan
penambangan emas secara tradisional.
Namun, warga tak mengindahkan larangan
itu. "Kalau kami dilarang menambang emas,
kami tidak lagi punya mata pencarian," ujar
Rani.  
Padahal, penghasilan dari berburu emas
tak seberapa jika dibanding kerusakan alam
yang ditimbulkan. Setiap karung berisi 30
Foto dan Naskah Idrus, 40 tahun, berkali-kali menghujam kilogram batu, rata-rata hanya menghasilkan
cangkul. Setiap menghantam batu, dia riang. 2 -3 gram emas. Itu pun kalau lagi beruntung.
Fauzah Ijazah Bersama ratusan warga, ia saban hari berburu Lebih sering, mereka tak dapat apa-apa. Para
emas.  Walau diintai petaka, perbukitan yang pedagang emas hanya membeli Rp 185 ribu
semula hijau, terus ditebas. Lebih dari 5 hektar per gram.  
lahan telah tandus. Untuk memperoleh penghasilan sebesar
Gunong Ujeuen, Krueng Sabee, Aceh itu, warga harus menempuh jalan berliku. Dari
Jaya, seakan ladang sumur. Demi emas, desa terdekat yaitu Panggoi, warga masih
para penambang tradisional itu, menggali bisa mengendarai sepeda motor sejauh dua
tanah hingga kedalaman sepuluh meter. Di kilometer. Dari sana, perjalanan dilanjutkan
perbukitan itu, emas lebih bernilai dari nyawa. dengan berjalan kaki, menapaki jalanan
Sedikitnya sembilan orang sempat tertimbun menanjak sejauh tujuh kilometer.  
longsor bekas galian. Sebelumnya, satu orang Di sisi lain, jika tak dihentikan,
warga merenggang nyawa di sana.   keselamatan hutan terancam. Hal ini tentu
Idrus paham, merusak hutan berarti bertentangan dengan kampanye Aceh green
menabur bibit bencana. Dapur harus vision yang sedang digalakkan pemerintah
mengepul, satu-satunya dalih mengeruk Aceh.  
bukit. "Hanya di sinilah kami berharap bisa Rupanya, kemilau emas lebih berharga
mendapatkan uang untuk mencari makan," daripada menyelamatkan hutan. [a]

16
ACEHKINI Januari 2009 17
Tanah diusap batu ditatap
Serpihan diharap timbulkan kilau

18
Melempar batu yang mengandung emas
Bersama mendulang asa

ACEHKINI Januari 2009 19


Ada asa dalam setiap genggam Menanti masa memetik laba

Mengumpulkan
batu dan
bersiap pulang

20
Rehat usai menambang
Matahari turun saatnya melangkah pulang

ACEHKINI Januari 2009 21


Lelah
mendera,
tanah
liat jadi
tumpuan

Memikul
beban
membawa
harapan

Kilau emas
menaburkan asa
dan tinggalkan lara

22
Perdamaian
dan
Demokrasi
Patronase
FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

www.conflictanddevelopment.org

ACEHKINI Januari 2009 23


H
anya berselang 16 bulan setelah Dari hasil penelitian terlihat bahwa selain
penandatanganan Nota Kesepa- tujuan jangka pendek untuk memperboleh-
haman Damai (Memorandum of kan keterlibatan mantan kombatan GAM da-
Understanding/MoU) di Helsinki, lam kegiatan politik lokal —yang merupakan
Finlandia, yang mengakhiri 30 tahun konflik langkah penting dalam proses perdamaian—
antara Pemerintah Republik Indonesia dan pilkada ini juga berpotensi memiliki dua peran
Gerakan Aceh Merdeka (GAM), rakyat Aceh kunci dalam membangun perdamaian untuk
menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) jangka panjang, yakni: memperkuat cara-cara
langsung untuk memilih gubernur, serta 19 persaingan politik yang sehat antar-elit lokal
bupati dan walikota. Aceh, dan membangun landasan bagi tata pe-
Tim Konflik dan Pengembangan (Conflict merintahan yang baik (good governance) serta
and Development Team), Bank Dunia Indonesia, pengembangan kebijakan yang efektif di Aceh.
coba menangkap agenda politik ini dalam satu Penelitian ini mengkaji sejauh mana pilkada
hasil penelitian yang berjudul “Peaceful Pilkada, Aceh mampu memenuhi peran-peran terse-
Dubious Democracy: Aceh’s Post-Conflict Elections but, dan mempertimbangkan dampak jangka
and their Implications”. Kehadiran penelitian ini pendek dan panjang dari praktik politik yang
sepertinya berada pada momentum tepat, kar- terjadi selama masa pilkada berlangsung.
ena selain bermanfaat bagi mereka yang ingin Lalu, sejauh mana pilkada pascakonflik di
merancang program-program atau kebijakan- Aceh mampu memperkuat persaingan politik
kebijakan pembangunan efektif di Aceh, juga beberapa temuan- yang sehat serta pemerintahan yang bersih?  Penelitian ini meng-
nya memiliki relevansi terhadap persiapan pemilu 2009. gunakan pendekatan analitik yang lebih luas —dan tidak hanya
Sebagai peneliti utama, Samuel Clark dan Blair Palmer —diban- terfokus kepada apakah pilkada berjalan ‘bebas dan adil’ saja—
tu sejumlah anggota tim— mengumpulkan berbagai data untuk untuk menjawab pertanyaan tersebut. Khususnya, pengamatan
kepentingan penelitian melalui penelitian lapangan kualitatif mendalam mengenai: (i) pelaksanaan pilkada secara institusional;
mendalam yang dilaksanakan di delapan kabupaten: Aceh Timur, (ii) strategi kampanye dan mobilisasi oleh para kandidat; dan (iii)
Bireuen, Pidie, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Nagan perilaku pemilih. Dalam penelitian ini, temuan dari ketiga faktor
Raya, Aceh Jaya. Sedangkan data lain diperoleh lewat pemantauan itu dielaborasi dan dikaitkan dengan berbagai dinamika politik
surat kabar terhadap semua konflik terkait pilkada —baik yang yang muncul pascapilkada.
melibatkan kekerasan maupun yang tidak. Kegiatan penelitian Kendati pengalaman di tempat lain menunjukkan bahwa
mulai dilakukan sejak awal masa persiapan pilkada (September pemilihan pascakonflik jarang dapat segera menghadirkan tata
2006) hingga periode pascapilkada (November 2007). Meskipun pemerintahan yang baik, analisa praktik pilkada dan dampaknya
penelitian ini meliputi pilkada di tingkat provinsi (pilgub) mau- pada tahun pertama pascapilkada terhadap kedua hal tersebut
pun tingkat kabupaten/kota (pilbup/pilwali), tapi sebagian besar bisa membantu dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan
analisa terfokus pada tingkat kabupaten/kota. yang bisa memperkuat demokrasi damai di Aceh.
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

A www.comflictanddevelopment.org
penanganan konflik politik di kemudian hari serta upaya mem-
bangunkan good governance di Aceh. Meskipun tidak terjadi ma-
nipulasi yang meluas, namun banyaknya pelanggaran dan ga-
galnya lembaga-lembaga resmi menyelesaikan berbagai masalah
secara efektif telah menimbulkan kekecewaan di antara fraksi-
fraksi elit, dan telah mengurangi legitimasi para kandidat yang
menang. Di sisi lain, karena buruknya pelaksanaan peraturan
dana kampanye, masyarakat dan komponen masyarakat sipil (civ-
il society) kehilangan instrumen penting dalam menuntut akunt-
abilitas pemerintah di masa mendatang. Hal ini mungkin akan
berdampak buruk terhadap upaya-upaya membangun pemerin-
tahan yang bersih dan pembuatan kebijakan yang efektif.
 
Strategi Kampanye dan Mobilisasi oleh para Kandidat
Partai-partai dan rencana kebijakannya tak secara signifikan
membentuk strategi kampanye kandidat pada pilkada Aceh. Jus-
tru strategi lain lebih menonjol dalam kegiatan kampanye dan
cara memobilisasi pendukung seperti pembentukan aliansi prag-
matis melalui tim sukses, serta menyebarkan ‘patronase’ dan janji-
janji. Para kandidat bersaing untuk mendapatkan dukungan dari
tokoh-tokoh masyarakat, dan mempekerjakan para broker politik
yang menjual jasa mobilisasinya pada kandidat yang memba-
yar paling tinggi. Khususnya di antara kandidat yang berafiliasi
dengan GAM, mereka menggunakan jaringan luas yang dimiliki
pada era konflik.
Melalui strategi kampanye seperti ini, banyak kandidat ting-
kat provinsi maupun kabupaten/kota terlibat utang, baik politik
maupun finansial, yang harus dilunasi di masa mendatang. Para
kandidat yang menang akan menghadapi tekanan kuat untuk
membayar utangnya melalui jasa-jasa politik yang cenderung
HASBI AZHAR —ACEHKINI mengompromikan prinsip-prinsip good governance. Hal ini ber-
laku untuk kandidat yang berafiliasi dengan GAM maupun yang

Meninjau Lebih dari


lain. Sebaliknya, kalau kandidat yang menang enggan melunasi
utang politik dengan cara tersebut, diperkirakan dapat menim-
bulkan konflik politik antara elit-lokal saat pendukung kecewa

Sekadar 'Bebas dan Adil' karena tidak menerima balasan dan akhirnya justru menyerang
balik kandidat tersebut.
 
Perilaku Pemilih
Penelitian ini mengungkapkan, meski pilkada pascakonflik Perilaku pemilih jarang ditentukan karena kesamaan pandan-
telah berlangsung sukses —dalam arti pilkada berlangsung be- gan antara pemilih dan kandidat terhadap rencana kebijakan yang
bas, adil dan damai— pelaksanaan pilkada juga memperlihatkan ditawarkan. Pemilih justru memilih kandidat berdasarkan faktor
praktik politik yang cenderung tidak memperkuat manajemen lain. Pertama, masyarakat memilih kandidat yang sudah memi-
persaingan politik antar-elit lokal dan kurang membantu terben- liki hubungan khusus dengan desa mereka. Cara ini (diharapkan)
tuknya pemerintahan akuntabel, bertanggung jawab dan respon- dapat memfasilitasi akses mereka terhadap sumberdaya negara.
sif pada jangka menengah dan panjang. Kedua, bila tidak ada hubungan khusus, pemilih kadang beru-
saha untuk menghubungkan dirinya dengan seorang kandidat
Pelaksanaan Institusional yang cenderung akan menang, dengan tujuan dukungan itut bisa
Tingkat kekerasan yang terjadi pada pilkada Aceh dapat dika- membawa keuntungan khusus di kemudian hari. Ketiga, pemili-
takan rendah. Kalau mengingat Aceh yang baru damai setelah 30 han di Aceh seringkali bersifat komunal. Pemimpin desa sering-
tahun dilanda konflik kekerasan, pencapaian ini patut dihargai. kali berpengaruh dalam menentukan pilihan warganya, dan dia
Meski demikian, konflik dan sengketa terkait pilkada sering ter- dapat mempengaruhi sebagian besar warga desanya untuk memi-
jadi walaupun jarang disertai kekerasan. Pada konflik tanpa kek- lih kandidat tertentu. Terakhir, beberapa kasus intimidasi terjadi
erasan ini, tingkat keterlibatan institusi pemerintahan dapat dika- di daerah yang masih didominasi GAM, meski tak sebanyak yang
takan tinggi, baik sebagai pihak yang bertikai maupun pelaku diperkirakan terjadi di daerah pascakonflik.
pelanggaran pilkada. Pola perilaku pemilih seperti ini menunjukkan, warga sangat
Pengamatan terhadap masalah ini memperlihatkan beberapa tidak yakin bahwa pemerintah bisa melaksanakan pembangunan
kelemahan yang signifikan pada pelaksanaan pilkada secara in- dan melakukan reformasi kebijakan, tapi di saat yang sama warga
stitusional: pengawasan pilkada masih rendah; penyelidikan atas juga sepertinya berharap mendapatkan keuntungan yang disalur-
sengketa dan pelanggaran pilkada tidak efektif; terdapat indikasi kan melalui jaringan patronase dan hubungan pribadi. Adanya
adanya petugas pilkada yang kurang netral; dan beberapa prose- dua faktor itu, kekecewaan terhadap negara dan harapan menda-
dur penting ternyata tidak dilaksanakan, misalnya prosedur pen- pat keuntungan khusus, berpotensi menjadi landasan munculnya
gawasan keuangan dana kampanye. sengketa dan mobilisasi massa di kemudian hari, yang dapat men-
Di satu sisi, kelemahan ini akan berdampak pada cara-cara ingkatkan kemungkinanan pecahnya kekerasan yang lebih luas.
ACEHKINI Januari 2009 25
Dampak Awal terhadap Persaingan
Politik dan Pemerintahan

HASBI AZHAR —ACEHKINI

Pada periode pascapilkada, terdapat tanda-tanda awal bahwa kan untuk memobilisasi kekecewaan di tingkat desa. Mobilisasi
praktik politik yang digambarkan di atas memang telah beraki- seperti ini dapat digunakan untuk meraih kepentingan politik
bat buruk pada manajemen persaingan politik dan penetapan desa, namun juga bisa dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh
landasan yang kuat bagi tata pemerintahan yang baik dan pem- para elit sehingga memperparah konflik politik tingkat kabu-
buatan kebijakan. Terdapat empat perkembangan penting yang paten.
telah timbul pada awal periode pascapilkada. Praktik politik dan kelemahan pelaksanaan pilkada yang
Pertama, kelemahan pada pelaksanaan pilkada sehingga digambarkan di atas memiliki banyak kesamaan dengan apa
berujung pada sengketa pascapilkada dan kekecewaan yang yang telah digambarkan oleh pengamat pemilu dan peneliti
berlanjut. Hal ini menunjukkan di beberapa kabupaten, pilkada mengenai situasi di berbagai daerah di Indonesia pada umum-
gagal menetapkan pemenang yang diterima khalayak, dan di nya. Bila tantangan utama dalam menegakkan demokrasi di
banyak tempat telah meningkatkan persaingan politik yang Aceh mirip dengan tantangan yang dihadapi di daerah lain,
tidak sehat antar elit-elit. Persaingan tidak sehat ini sempat maka ini bisa dianggap sebuah pencapaian yang signifikan.
menghentikan roda pemerintahan di satu kabupaten (Aceh Namun demikian, Aceh menghadapi tantangan lebih berat dan
Tenggara). Di tempat lain, sengketa ber­ujung pada perjanjian- lebih beragam dibandingkan daerah lain di negeri ini, seperti
perjanjian terselubung untuk meredam ketegangan antara ked- adanya sejarah konflik, masyarakat yang telah mengalami ba­
ua belah pihak yang bersengketa. nyak trauma, munculnya dinamika unik di mana mantan pem-
Kedua, metode kampanye dan mobilisasi telah membangun berontak kini jadi pimpinan pemerintahan, tingginya tingkat
atau memperkuat hubungan ‘patronase’ yang mendorong pe- kemiskinan dan korupsi, ketegangan antar etnis, serta gerakan-
nyaluran kekuasaan dan sumberdaya pemerintah melalui jalur gerakan untuk memekarkan provinsi baru.
tidak resmi. Sehingga semakin mengukuhkan siklus pemerin- Kondisi perpolitikan dalam konteks Aceh cenderung memi-
tahan yang korup. Fenomena ini sudah memunculkan konflik liki resiko untuk terjadinya praktik politik negatif. Keadaan
di antara para elit lokal yang saling berebut dukungan, dan yang digambarkan di atas menunjukkan kekecewaan mengenai
menurut sejumlah indikasi yang ada sekarang, situasi ini terus pemanfaatan sumberdaya dan kinerja pemerintah, yang pada
mempersempit peluang untuk memperbaiki pemerintahan di masa lalu melatarbelakangi konflik separatis, akan tetap ada.
Aceh. Walaupun kekerasan skala luas telah berhenti dengan ada­
Ketiga, hasil pilkada yang sebagian dimenangkan oleh kan- nya MoU Helsinki, konflik politik antara elit lokal tetap sering
didat yang berafiliasi dengan GAM, telah meningkatkan teka- terjadi. Apabila pemerintah daerah gagal menepati janji-janji
nan terhadap pemenang yang berafiliasi dengan GAM itu untuk dari kampanye pilkada, konflik dan kekecewaan ini bisa se-
menyalurkan sumberdaya pemerintah kepada kelompok-ke­ makin parah. Memang komitmen politik terhadap proses per-
lompok mantan GAM. Tekanan ini berdampak buruk terhadap damaian masih tetap kuat dapat kedua pihak. Namun, bila poli-
pemerintahan, dan juga telah menyebabkan keretakan baru, tik lokal terus berjalan melalui sistem patronase, maka hanya
dan memperparah keretakan lama, di tubuh GAM sendiri. Kar- sebagian kecil masyarakat saja yang akan merasakan pening-
ena masih belum jelas sejauh mana kepemimpinan GAM akan katan kesejahteraan. Dengan demikian, kekecewaan dapat
mampu menangani keretakan-keretakan ini, maka perpecahan menjadi dasar mobilisasi dan juga insentif bagi elit untuk me-
di dalam tubuh GAM masih tetap berpotensi sebagai sumber mobilisasi massa masih tetap ada. Hal ini menunjukkan bahwa
konflik menjelang pemilu 2009. ada kebutuhan mendesak bagi Aceh untuk terus memperkuat
Terakhir, terdapat beberapa tanda awal bahwa jaringan ‘pa- dasar-dasar sistem demokrasi, agar perdamaian bertahan sam-
tronase’ yang dikembangkan selama pilkada akan dimanfaat- pai jangka panjang.

A www.comflictanddevelopment.org
Rekomendasi
Untuk menghadapi berbagai tantangan,
Jangka Pendek: dibutuhkan sudut pandang baik jangka Jangka Panjang:
Memperbaiki Pelaksanaan pendek maupun jangka panjang. Memperkuat Demokrasi
Pemilu 2009 Intervensi jangka pendek dapat Tujuan rekomendasi-
Tujuan rekomendasi- memperbaiki masalah-masalah berkaitan rekomendasi ini, untuk
rekomendasi ini, untuk dengan pelaksanaan pemilihan, dan mengupayakan tercapainya
menguatkan pelaksanaan merupakan sesuatu yang penting saat syarat-syarat dasar yang
pemilu secara institusional dapat menumbuhkan
pemilu 2009. Selain itu, intervensi jangka demokrasi yang sehat di
dan untuk mengurangi potensi
terjadinya kekerasan.
panjang juga perlu dilakukan. masa depan.  

Menghilangkan ketergantungan Komisi Independen Melakukan penelitian lanjutan untuk


Pemilihan (KIP) terhadap DPRD. 1 memahami cara penyebaran patronase yang
digunakan pimpinan politik.

Memperjelas wewenang dan hubungan antara Membentuk organisasi yang mengawasi


institusi pelaksana pemilihan di tingkat nasional,
provinsi dan kabupa­ten/kota.
2 kontrak-kontrak dan tender-tender
pemerintah (contract watch).

Menambah wewenang Panitia Peng­ Memfasilitasi transparansi lebih kuat, dan


awas Pemilu (Panwaslu) terhadap Komisi
Independen Pemilihan (KIP).
3 pemantauan ketat terhadap proses di mana
patronase sering disebarkan.

Memperbaiki mekanisme penyelesaian sengketa Memfasilitasi pemantauan terhadap ja­


dengan meningkatkan transparansi pada kasus-kasus
yang dilaporkan dan memperjelas sanksi kalau ada
4 ringan patronase oleh masyarakat sipil.

kasus yang tidak dilanjutkan tanpa kejelasan apapun.


Memperbaiki kelemahan aturan pendanaan Memperluas penyebaran media
kampanye, serta menciptakan prosedur
yang lebih efektif untuk meng­awasi dana
5 informasi dan komunikasi.

kampanye.
Membangun kapasitas masyarakat Mendukung jurnalisme
sipil untuk ikut memantau pendanaan
kampanye.
6 investigatif yang independen.

Memperjelas definisi 'politik uang' Memfasilitasi diskusi-diskusi yang aktif tentang


dan menyosialisasikannya ke
masyarakat.
7 isu-isu pemerintahan, serta mewajibkan konsultasi
publik dalam pengembangan kebijakan dan
prioritas pemerintahan lokal.
Memantau netralitas pejabat pemerintahan Memperkuat kapasitas teknis partai lokal
secara lebih ketat, serta memberlakukan
sanksi bagi orang yang melanggar kode etik
8 dan nasional dalam mengembangkan dan
mengkomunikasikan kebijakan sosial dan ekonomi.
netralitas itu.
Memperbanyak diskusi mengenai Membuat peraturan yang memung­kinkan pemimpin
rencana-rencana kebijakan selama periode
kampanye.
9 baru untuk mem­per­tahankan tim sukses mereka
seba­gai penasihat kebijakan jika diinginkan.
HASBI AZHAR —ACEHKINI
Memfasilitasi penilaian mendalam
terhadap rekam jejak (track-records)
masing-masing kandidat.
10
Mengorganisir kegiatan yang dapat digunakan para
kandidat untuk membu­at pernyataan-pernyataan tentang
rencana kebijakan masing-masing partai, dan kontrak
11
sosial untuk tata kelola pemerintahan yang baik.
Mengutamakan program-program untuk mengatasi
pengangguran para bekas kombatan dan pemuda secara
umum.
12
ACEHKINI Januari 2009 27
Nanggroë

FEATURE

Menjala Laba di Keruh Gaza. Solidaritas untuk


Palestina meroket. Politisi berada di garda depan. Sebuah ikhtiar menjala
laba dalam pemilu?
oleh MAIMUN SALEH Sementara ratusan orang lainnya, berteriak Aksi lalu dilanjutkan dengan serapah.
FOTO KIRI-KANAN: YO FAUZAN —ACEHKINI histeris, “Allahu Akbar...Allahu Akbar!” Bergiliran petinggi partai, para legislator,
Perempuan berjilbab biru itu Peristiwa itu terjadi sepekan setelah se- mahasiswa dan ulama berorasi. Isi orasinya
meratap. Bersimpuh di atas aspal, memeluk rangan Israel ke Palestina. Bukan di Jalur hanya tiga; mengutuk Israel dan sekutunya,
erat bayi berbalut kafan yang berlumuran Gaza, melainkan persis di halaman Masjid seruan ‘bersedakah’ untuk warga Gaza dan
darah. Beberapa menit sebelumnya, di­ Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Itu hanya imbauan menggalang doa.
payungi awan gelap menjelang azan salat aksi teaterikal kader Partai Keadilan Se-  “Masyarakat Palestina telah menunjuk-
Jumat, ia berlarian bersama tujuh warga jahtera (PKS), yang meluapkan amarah den- kan simpati ke Aceh saat tsunami. Sepan-
lain mencari selamat dari ‘mortil’ Israel gan melakonkan derita korban perang Gaza, tasnya masyarakat Aceh menyumbang dana
yang merazia nyawa. Palestina. dan doa,” ujar Nasrul Wahdi, Wakil Sekre-
Tak jauh dari perempuan bergamis hi- Sepekan serangan Israel telah mereng- taris Umum, DPW PKS.
tam itu, seorang pemuda juga larut dalam gut 435 nyawa. Di antaranya 75 anak dan Teungku Faisal Ali, Sekretaris Jenderal
duka. Dia memeluk erat jasad sejawat yang 21 perempuan. Setidaknya itu yang berhasil Himpunan Ulama Dayah Aceh (Sekjen
bermandi darah. Siang itu, dari tujuh war- dirangkum kantor berita Agence France- HUDA), tak kalah berapi-api dengan ora-
ga, empat di antaranya merenggang nyawa. Presse (AFP), dari 700 kali serangan Israel. tor lain. Pada masa aksi, berulang-ulang

28
dilafalkan bahwa perlakuan Israel terh- gurus rekonstruksi Aceh usai gelombang FEATURE

Kelapa
adap rakyat Gaza sebagai kekejian yang tak raya itu. Tak ayal, sejumlah pekerja tampak
terampunkan. panik.
“Israel mengingkari hukum human-  “PBB tak mengeluarkan kebijakan apap-

Sabang Tak
iter tentang perlindungan perempuan dan un terhadap Israel yang jelas-jelas telah me-
anak, warga Islam wajib berdoa mengutuk nyengsarakan rakyat Palestina, Amerika
Yahudi,” tegasnya dengan tangan tergepal juga selalu mendukung kebijakan Israel dan

Bersantan.
menunjuk langit. PBB selalu tunduk pada Amerika,” kata Bas-
Mendung mulai sirna, kala demonstran ri Efendi, Ketua KAMMI Aceh.
merasa tak cukup sekadar mengumpat. Usaha Basri mendorong PBB bertindak,
Pemain ‘sandiwara’ yang sebelumnya ber- tak membuahkan hasil. Seorang staf ba-
pura-pura tewas juga telah kembali dalam dan dunia itu menyatakan, kantornya tidak Industri handicraft
barisan. Tidak diam. Melainkan melempar
bendera Israel dengan sepatu, meludah bah-
memiliki wewenang menampung aspirasi
politik penolakan serangan Israel ke Pales-
Sabang mulai dilirik
kan menginjak-injak.
Lalu, bendera dibakar. Saat bunga api
tina. Buntutnya, mahasiswa luapkan murka
dengan membakar bendera. “Ini solidaritas
pasar. Tujuh tahun
menjalar di kain putih bergambar ‘bintang kami terhadap nasib rakyat Palestina!” te- bisnis ini disengat
daud’ berwarna biru itu, spontan beberapa gas Basri.
pendemo melompat garang. “Saya puas.   asupan daya listrik
Seakan telah menghancurkan Israel,” ujar
Nuridawani, seorang perempuan yang  
***
yang lemah.
membakar bendera. “BIADAB… biadab… biadab!”
Selain berunjukrasa, para demontran Cerca itu terus diucapkan massa, seraya
juga menggalang rupiah. Niatnya, disa- mengarak keranda sambil mengayun lang-
lurkan untuk korban perang di Palestina. kah. Matahari masih mengizinkan Dhuha, oleh DASPRIANI Y ZAMZAMI
Hasilnya Rp 44,9 juta, sebuah jam tangan kala spanduk dan poster turut dibawa serta
dan emas seberat 3,3 gram. “Pengumpulan ke Masjid Raya Baiturrahman. Semuanya KENING Mulyadi mendadak
dana dilakukan hanya dalam waktu sejam,” bertuliskan, “aksi damai ganyang Israel.” mengkerut. Dia memendam geram meli-
jelas Nadhira, seorang pendemo. Sepagi itu, puluhan orang berkumpul hat ‘mata’ mesin bubutnya mulai berputar
Serupa hobi yang baru tumbuh, bakar di masjid terbesar seantero Aceh tidak un- pelan. Pekerja bengkel kerajinan batang ke-
bendera Israel jadi trend di Aceh. Puluhan tuk menunaikan kifayah. Sebab, keranda lapa, Ujong Kareung, Sabang, itu pantas ke-
mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan berbalut kain hitam yang diusung, hanya sal. Dalam tiga jam kerja sudah empat kali
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAM- mainan. Para aktivis Hisbut Tahrir tersebut listrik padam.
MI) Aceh, pelakon pertama. Tiga hari jelang hanya mengumpat. “Biadab serangan Israel Potongan batang kelapa yang sudah ber-
tutup tahun lalu, mereka menyerbu kantor ke Rafah di Selatan Gaza,” sorak massa saat bentuk tatakan dinner set, terpaksa diting-
perwakilan PBB di Jalan Sudirman, Banda meninggalkan Masjid Al Makmur, Lampri- galkan lekat di mesin kukur itu. “Berhenti
Aceh. et, Banda Aceh. dulu sejenak. Mati lampu,” ujar Mulyadi,
Sempat terjadi ketegangan antarma- Dalam barisan turut sejumlah politisi sambil tersenyum pasrah.
hasiswa dan petugas keamanan. Pasalnya, papan atas Aceh dari Partai berbasis Is- Sejak didirikan tahun 2001, daya lis-
baru saja sampai, mahasiswa sudah meng- lam, di antaranya Ghazali Abbas Adan dan trik memang lemah. Sementara kebutuhan
goyang-goyang pagar kantor PBB yang men- Ameer Hamzah. Tak cuma politisi, ulama produksi terus meningkat. Kudus Nazardi,
juga ada. Bila dalam ‘shaf’ massa aksi PKS Ketua Kelompok Bengkel Dekranas Sabang
turut HUDA, bersama Hizbut Tharir, ada ini telah memohon penambahan daya lis-
Ar-Rahman Kaoy, anggota Majelis Per- trik. Namun, hasilnya nihil. “Jadinya ya be-
musyawaratan Ulama (MPU). “Kita harus gini kondisinya,” ujar Kudus, saat ditemui di
meningkatkan ukhuwah islamiah,” kata bengkel.
Ghazali. Padahal, bagi Kudus, bengkel ini punya
Aroma politik dalam aksi solidaritas potensi menjadi ujung tombak industri ru-
Gaza merebak. Aksi memprotes negara Ya- mahan di Sabang. Apalagi dunia wisata pu-
hudi di Bundaran Hotel Indonesia, 2 Januari lau ini sudah mulai menggeliat lagi se­iring
lalu, membuat Presiden PKS Tifatul Sembir- mulai bersemainya perdamaian di Aceh.
ing diperiksa polisi. Dia yakin, bengkel ini mampu meningkat-
Karenanya, Pemerintah Aceh bersikap kan ekonomi masyarakat setempat.
dingin. Wakil Gubernur Muhammad Nazar Tak hanya listrik yang membuat beng-
justru berpandangan sederhana. Keruhnya kel ini melata. Kudus mengakui minat
Jalur Gaza, justru berpotensi laba bagi poli- masyarakat juga masih kecil, walau usia
tisi menjelang pemilu mendatang. bengkel sudah tujuh tahun. “Kami terus
“Banyak sekarang demo dan pengiriman mengupayakan untuk bisa mewujudkan
pasukan jihad oleh partai politik. Misinya, home industri,” jelas pria yang bergabung di
mencari simpati rakyat menjelang pemilu. bengkel sejak tahun 2002 ini.
Jadi jangan terlalu naif,” ungkap politisi Su- Awalnya, bengkel kerajinan batang kela-
ara Independen Rakyat Aceh (SIRA) itu. pa ini memang didirikan oleh Dewan Kera-
Begitukah? [a] jinan Nasional (Dekranas) Kota Sabang. Tu-
juannya, memperkenalkan potensi daerah.
Seorang demonstran mempertunjukkan aksi
teatrikal sebagai solidaritas untuk Palestina. Lalu pelatih dari Jogjakarta, didatangkan
FOTO KIRI-KANAN: YO FAUZAN —ACEHKINI untuk mengajarkan warga mengolah batang

ACEHKINI Januari 2009 29


pihak,” sesal Kudus.
Yusfa Hanum, Sekretaris Dekranas Kota
Sabang, punya siasat agar bisnis pohon ke-
lapa dilirik warga setempat. Caranya, me-
nyediakan fasilitas untuk  kerajinan rumah
tangga. Tujuannya, merangsang masyarakat
berwirausaha. “Dekranas kan bukan peru-
sahaan, tapi berupaya untuk memfasilitasi
usaha kerajinan yang ada,” ujar Hanum.
Menggenjot keahlian warga lewat pelati-
han telah dimulai sejak November lalu. Kali
ini bukan hanya batang kelapa, tapi juga
kerajinan rotan yang dimodifikasi dengan
batang kelapa. “Kita bekerja sama dengan
Dinas Perdagangan memberikan pelatihan
untuk masyarakat,” jelas Hanum. “Bebera-
pa design sudah diajarkan, misalnya modi-
fikasi lampu hias, ini akan dijadikan barang
utama untuk pelopor kerajinan.”
Hanum berharap cita-cita menjadikan
Sabang yang punya desa kerajinan segera
terwujud. “Tahun depan kita akan coba
mem­­­beri fasilitas lagi untuk masyarakat agar
menjalankan home industri,” kata Hanum.
kelapa. “Sabang memang memiliki bahan tak satupun masyarakat tertarik dan mau Sebagai tahap awal, bulan ini disalur-
baku kelapa yang bisa dimanfaatkan dan melirik usaha ini,” kata Kudus. kan beberapa peralatan kepada kelompok
jumlahnya cukup banyak,” katanya. Diakuinya, hasil kerajinan batang ke- masyarakat yang sudah dipilih, untuk men-
Dua bulan dilatih, hasilnya tak seperti lapa   sebenarnya sudah mendapat perha- jadi kelompok usaha kerajinan rumah tang-
diharapkan. Bayangkan, sebut Kudus, dari tian pasar, namun bengkel belum mampu ga. “Bahkan kios-kios kecil, tempat jualan
20 pemuda putus sekolah yang diberi pelati- memanfaatkan pasar yang ada. Buktinya, hasil kerajinan ini sudah dibangun di seki-
han, membuat kerajinan dari batang dan setiap ada pameran kerajinan, produksi tar pelabuhan Balohan,” sebut Hanum.
batok kelapa, kini hanya tinggal tujuh orang bengkel batang kelapa menjadi perhatian Mengingat kecilnya daya listrik tersedia,
saja yang bertahan di bengkel.  “Satu persatu setiap pengunjung. “Barang yang dipa- pihaknya akan memberikan mesin yang
mundur dengan berbagai alasan, misalnya merkan selalu habis, bahkan ada yang tak meng­­hisap arus listrik minim pada warga.
harus berjualan, atau ingin mengerjakan percaya kalau kerajinan ini berasal dari Sementara untuk bengkel, sebagai tempat
hal lain, “ujar bekas Manager Perusahaan Sabang, kebanyakan orang menganggap ini finishing semua handicraft, Hanum hanya
Kerajinan Rotan di Sabang ini. dari Jogja,” katanya. bisa berjanji untuk berjuang menstabilkan
Menariknya, ketujuh pekerja bengkel itu Sadar minimnya keinginan masyarakat arus. Lebih cepat lebih baik. Seperti kata
telah diangkat menjadi pegawai negeri sipil. terhadap bisnis ini, tahun depan Dinas Per- Kudus, “kelapa Sabang harus bersantan-
Mereka memiliki keahlian berbeda. Mulyadi industrian dan Perdagangan (Perindag) Sa- lah.” [a]
misalnya, ia ahli bubut. Yeni Darwin, yang bang akan membentuk kelompok-kelompok Pengerjaan dan hasil kerajinan dari batang
khusus bekerja di bagian pengamplasan. pengrajin. “Potensi besar, tapi masih belum kelapa di Sabang.
Jadwal kerjanya, persis jam kantoran mendapat perhatian serius, dari banyak Foto ATAS-BAWAH: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
instansi pemerintah. Meski tak ada or-
der, tapi bengkel tetap harus menyediakan
stok barang. “Soalnya jika ada permintaan,
maka kami sudah siap dengan barang yang
ada,” jelas Kudus.
Soal design, kerajinan batang kelapa
milik bengkel ini selalu mencoba berbagai
inovasi. Kudus sendiri designernya. “Ibarat
buahnya, kerajinan batang kelapa ini juga
harus bersantanlah,” tamsilnya.
Menurut Kudus, hasil kerajinan batang
kelapa hasil buatan mereka, khususnya
produk yang dipakai untuk makanan dan
minuman, aman digunakan. “Soalnya kami
memakai zat yang tidak mengandung racun
untuk catnya, sehingga produk bisa diguna-
kan dengan aman,” papar Kudus.  
Ada banyak produk yang sudah dihasil-
kan, namun industri ini tak kunjung tenar.
Padahal, inilah bengkel kerajinan batang
kelapa satu-satunya di nanggroe Aceh.
“Kami berharap jadi trend-setter handi-
craft kerajinan batang kelapa di Aceh, tapi

30
Hukum &
Politik
HUKUM POLITIK KRIMINAL

Keadilan dalam Kotak. Mereka masih terus berjuang


mencari kejelasan nasib anggota keluarganya yang hilang akibat konflik.
Berbagai pihak didatangi, tapi keadilan masih jauh dari harapan.

oleh ADI WARSIDI bersama. hanya dapat memendam cerita duka. "Saya
FOTO: AK JAILANI -ACEHIMAGE Berbaju putih motif bunga, dia tak masih mencarinya sampai kini, sampai ke-
“Perasaan saya, bapak masih keberatan menceritakan kembali ketika temu walau hanya kuburannya."
hidup,” ujar Radhiah, 50 tahun, Desember suaminya, Ismail Panghab, hilang kala kon­ Syahdan, Radhiah ingat betul sebuah
lalu. Di rumahnya yang sederhana, Desa flik mendera Aceh. Juga kisah perjuangan penanggalan, 25 Mei 2003, tepatnya sem-
Me Sale, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, mencari keberadaan orang yang dicintainya inggu setelah darurat militer digelar di
terpajang foto-foto suaminya semasa masih itu, yang tak berbuah sampai kini. Radhiah Aceh. Saat itu Ismail dipanggil ke pos aparat

ACEHKINI Januari 2009 31


TNI di Indrapuri. Diminta melapor, setelah
sebelumnya Hanafiah, anak mereka juga di-
tahan di pos. Saya masih
Pukul enam sore, Hanafiah dilepas
tapi Ismail ditahan tanpa alasan kuat. Per- mencari suami saya
soalannya hanya satu, anak mereka yang sampai sekarang,
lain adalah anggota pasukan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) yang disegani di wilayah setidaknya saya
itu; Ali Akbar alias Inspektur.
Radhiah ingin bertemu Ismail, yang pe-
harus tahu
gawai negeri sekaligus kepala desa di kam- di mana kuburnya
pungnya. Ia kemudian pergi ke pos aparat
keamanan bersama Hanafiah. Alasan pena- — RADHIAH. 50 tahun, Indrapuri.
FOTO: ADI WARSIDI —ACEHKINI
hanan tak jauh dari perkiraan mereka, agar
Ali Akbar lunak dan menyerah.
Desa Me Sale adalah wilayah hitam,
sebuah istilah yang dipakai aparat keaman- "Saya hanya bertani dan kehidupan saya Pertengahan bulan lalu,
an saat konflik untuk penanda lokasi rawan dibantu oleh anak-anak." seratusan keluarga korban konflik, ter-
dan banyak gerilyawan. Bagi Ali, keberadaan Hidupnya pas-pasan sampai kini. Dana masuk Radhiah, melakukan unjuk rasa ke
ayahnya yang ditahan hanya diketahui da- reintegrasi, janji pemerintah usai konf- kantor Perwakilan Komisi Nasional Hak
lam hitungan sehari. Dia kerap pulang men- lik untuk para keluarga korban, juga luput Azasi Manusia (Komnas HAM) Aceh. Mere-
jenguk keluarganya yang sedang berduka. mampir di rumahnya. "Saya tak mendapat ka datang dari berbagai peristiwa kekerasan
"Tapi Ali kukuh pada pendiriaan, dia tak bantuan apa-apa dari pemerintah, kendati semasa perang. 
mau mengkhianati GAM. Dia tak mau me- saya tak berharap," ujar Radhiah. Secara simbolis dalam aksi guna per-
nyerah, saya tak bisa berbuat apa-apa, itu Mencari keadilan, Radhiah bergabung ingatan Hari HAM Sedunia, mereka ikut
pilihannya," kisah Radhiah. dalam komunitas keluarga korban hilang menyegel kantor tersebut, sebagai tanda
Suami ditahan, Radhiah terus mencari semasa konflik. Ada seratusan orang ter- Komnas HAM belum mampu memberikan
keadilan. Ia telah mendatangi semuanya gabung di sana. Komisi Orang Hilang dan keadilan bagi korban konflik di Aceh.
untuk meminta tolong suaminya dilepas- Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh Selama ini, Komnas HAM terkesan se­
kan, dari pihak Komando Distrik Militer ikut memfasilitasi perjuangan mereka. perti tak serius mengusut kekerasan di
(Kodim) Aceh Besar sampai ke Kepolisian   Aceh. "Kami minta kasus-kasus HAM Aceh
Daerah Aceh. "Semua bilang ke saya, suami ***
ada di sana dan masih ada."
Merasa kehilangan, bulan berlalu, trau-
ma muncul. Tapi tiada berhenti mencari. Dia
coba kembali ke pos tempat Ismail ditahan.
Jawabannya yang diterima dari seorang
aparat membuat Radhiah ketakutan. "Kalau
mau selamat, gak usah bikin urusan," Ra-
dhiah mengulang ucapan sang aparat.  
Hingga berbilang tahun, tiada kabar
suaminya. Berbagai lembaga penggiat hak
asasi manusia (HAM) kemudian dilaporkan
untuk membantu mencari suaminya. Hasil-
nya nihil. Radhiah hidup dalam kekalutan,
rumahnya pun tak luput dari silang merah
aparat keamanan, karena Inspektur adalah
anggota GAM.
Hampir dua tahun berlalu, Ismail tak
pernah dapat ditemuinya lagi. Sebuah kabar
menyesakkan didapat. Dalam sebuah kon-
tak senjata antara aparat TNI dan GAM,
tepat 18 Maret 2005, Ali Akbar dilaporkan
tewas.
Damai yang lahir lima bulan kemu-
dian, setelah perundingan lima babak di
Helsinki, Filandia, membawa sejuk di In-
drapuri. Tiada lagi kekerasan senjata dan
cap pemberontak untuk keluarga Radhiah.
Tapi damai tak membuatnya tenang. "Saya
masih mencari suami saya sampai seka-
rang, setidaknya saya harus tahu di mana
kuburnya," katanya.
Lebih tiga tahun damai berlalu, Radhiah
tak mendapat kabar apa-apa. Dia hidup da-
lam kesulitan semenjak suaminya hilang.

32
Banting
diselesaikan secepatnya, kami ingin keadi- nya mau bersatu, dia yakin apapun bisa di-
lan," sebut Rukaiyah, seorang keluarga kor- lakukan. Apapun bentuknya, kasus-kasus
ban konflik.    kekerasan mesti diselesaikan melalui jalur

Setir Politisi
Koordinator KontraS Aceh, Hendra Fadli hukum.
mengatakan bahwa banyak kasus ke­kerasan Hendra juga prihatin soal dana reinte-
dan orang hilang yang telah dilaporkan ke grasi. "Dana reintegrasi untuk korban be-
Komnas HAM Aceh oleh pihaknya, tetapi lum terealisasi sepenuhnya," ujarnya.
belum ada tindak lanjut penyelidikan ka-
sus-kasus tersebut. Dalam catatan KontraS
Aceh, kata Hendra, pihaknya telah melapor-
Di sisi lain, kerja Komnas HAM di Aceh
juga dilematis. Menanggapi aksi korban
konflik yang menuntut keadilan, Kepala
Usang. Sejumlah
kan 112 kasus orang hilang, tapi belum dit- Kantor Perwakilan Komnas HAM Aceh, politisi lompat pagar
indaklanjuti Komnas HAM. Sepriady Utama mengatakan, pihaknya tak
Pendataan dilakukan melalui peran par- berwenang untuk menyelidiki atau mena­ ke partai lokal untuk
sitipasif warga korban. Dalam hal ini, Kon- ngani pelanggaran HAM di Aceh. "Kami
traS Aceh berperan mengumpulkan bukti ber­ada dalam posisi dilematis," katanya. bertarung pada
awal dan wawancara kesaksian. Selanjut- Berdasarkan peraturan dan Undang-un-
nya, menindaklanjuti dengan melaporkan dang, pihaknya punya keterbatasan untuk pemilu nanti. Ingin
ke lembaga berwenang. "Pembuktian lanjut itu. "Kami hanya sub-ordinat Komnas HAM
kewenangan Komnas HAM nantinya," ujar di daerah. Sebagai informasi, tak ada Kom- tetap menikmati
Hendra. nas HAM di Aceh. Komnas HAM hanya ada
Menurutnya, tindak kekerasan mayor­ di pusat," katanya. kursi parlemen atau
itas dilakukan oleh aparat keamanan. Sepriady menyebutkan, sebagai perwa­
Sebagian kecil dilakukan oleh GAM. "Ke- kilan, pihaknya harus bekerja sesuai man- memperjuangkan
mungkinan ada kaitan keperpihakan di sini,
sehingga kalau ada kekerasan yang dilaku-
dat ditentukan UU. Kewenangan menye-
lidiki pelanggaran HAM berat, berdasarkan aspirasi rakyat?
kan oleh GAM, sulit melapor." pasal 18 ayat 1 UU Nomor 26 tahun 2000
Menemukan keadilan, pihaknya tahu tentang pengadilan HAM, hanya ada pada
bukan perkara mudah. Tapi kalau semua­ Komnas HAM pusat.  oleh MISMAIL LAWEUENG
FOTO: UCOK PARTA —ACEHKINI
Sepriady memahami kekecewaan kor-
Unjuk rasa para aktivis ketika peringatan
hari HAM sedunia.
ban atas lambannya penyelesaian pelangga- Senyum sumringah menghiasi
Foto: AK JAILANI -ACEHIMAGE
ran HAM di Aceh. "Di satu sisi, kami tunduk wajah Abdullah Saleh. Politisi senior ini tetap
pada keputusan sidang paripurna Komnas semangat meski telah digusur dari kursi de-
HAM. Di sisi lain, tuntutan pencari keadil­ wan. Ia sudah dua periode menjadi anggota
an korban terus berdatangan," sebutnya. legislator di Daud Beureu-eh. Menghadapi
Sepriadi menuturkan, pihaknya sudah pemilu legislatif April nanti, peluang Abdul-
berupaya semampunya di Aceh, seperti lah tertutup sudah. Lalu, banting setir. Kini,
memberikan laporan korban pelanggaran dia berlabuh ke partai lokal.
HAM dan orang hilang, disertai catatan kri- Bekas pengacara ini sudah kenyang
tis. Juga telah meminta agar sidang paripur- asam garam dunia politik. Tarikh sepuluh
na Komnas HAM membentuk tim penye- tahun bukan waktu singkat bagi bekas poli-
lidikan pemeriksaan untuk menverifikasi tisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
dokumen pelanggaran HAM di Aceh Dia menjadi 'korban' kebijakan internal par-
Ada satu titik terang, KontraS Aceh telah tai berlambang Ka'bah itu. Untuk seorang
menerima balasan surat dari Ketua Kom- legislator dari PPP, masa 10 tahun sudahlah
nas HAM Indonesia bernomor 542/TUA/ cukup bercokol di gedung parlemen.
XII/2008, tertanggal 15 Desember 2008. Artinya, dia harus tergusur dan tak bisa
Dijelaskan bahwa Komnas HAM telah mem- lagi mencalonkan diri dengan partai yang
bentuk tim yang bertugas untuk melakukan sama pada pemilu nanti. Singkat kata, mau
pengkajian terhadap kasus-kasus yang ter- tidak mau dia harus angkat kaki dari em-
jadi baik sebelum berlangsungnya daerah puknya kursi parlemen. Tapi bagi Abdullah
operasi militer (DOM) maupun sesudahnya. Saleh, perjuangannya masih panjang. Tidak
Berkas kasus-kasus orang hilang yang dite­ ada jalan lain, kecuali harus menyeberang
rima dari KontraS Aceh juga akan dijadikan agar dalam pemilu nanti namanya tetap be-
sebagai salah satu bahan oleh tim dalam redar dalam bursa calon anggota legislatif
rangka pelaksanaan fungsi dan tugasnya. (caleg).
Di bekas wilayah-wilayah hitam, trau- Partai lokal (parlok) yang lahir sesuai
ma warga akibat konflik hilang sudah. Tapi Undang-undang Pemerintahan Aceh, se-
sebagian masih menyimpan tanya untuk bagai bagian kesepakatan politik antara
keadilan yang masih di kotak. "Saya masih pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh
mencari keberadaan suami saya," kata Ra- Merdeka (GAM) di Helsinki, menjadi sasa-
dhiah. rannya. Bagi sarjana hukum ini, parlok bisa
Dalam gelisahnya, ia berujar: "Siapa jadi kendaraan untuk "memperjuangkan
pun yang salah harap diadili, bagaimana aspirasi masyarakat." Mantan Wakil Ket-
cara ada keadilan. Pemerintah harus mem- ua Dewan Pimpinan Wilayah PPP ini pun
beri kejelasan kasus dan keadilan untuk ke- memilih Partai Aceh (PA), yang didirikan
luarga korban." [a] bekas gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka

ACEHKINI Januari 2009 33


(GAM), sebagai tempat berlabuh. Jamal Yunus dan Saifuddin Samin dari tak menyalahi undang-undang. Soalnya UU
"Partai Aceh adalah kekuatan politik Partai Bulan Bintang (PBB). Ketiga politisi Pemerintahan Aceh membolehkan," kata
yang nyata. Mereka berjuang sungguh- ini, membelot ke partai nasional lain guna Harmen.
sungguh untuk kepentingan Aceh," kata mengincar kursi parlemen Aceh pada 9 Dalam pasal 83 ayat (3) disebutkan,
bekas Ketua Fraksi PPP ini. "Mereka ril ber- April nanti. "Tak ada kecocokan lagi," kata peng­urus parlok dapat merangkap keang-
juang untuk masyarakat." Saifuddin singkat saat ditanya alasan dia gotaan salah satu partai politik (berbasis na-
Abdullah tahu konsekuensi menye- lompat pagar. sional). Ini dipertegas lagi dalam Peraturan
berang ke PA. Pasalnya, dia harus memilih Hamdani dan Jamal juga sama. Selain Pemerintah Nomor 20 tahun 2007 Tentang
antara PPP atau PA. Karena alasan tadi, ia ketiganya, ada lagi sejumlah politisi yang Partai Politik Lokal di Aceh. Dalam pasal 11
lebih manut ke PA. "Saya memang sudah naik kendaraan lain untuk sampai di Daud ayat (1) PP tersebut dituliskan, anggota par-
mengajukan permohonan pengunduran diri Beureu-eh, April mendatang. Di antaranya tai politik lokal secara perseorangan dapat
dari PPP, secara lisan dan tertulis," jelas- Safruddin Budiman, Tgk Harmen Nuriqmar merangkap keanggotaan satu partai politik
nya. dan Abdurrahman Ahmad. Dua nama ter­ nasional.
Karena itulah, dia dicopot dari keang- akhir malah menjadi pengurus teras par- "Tujuannya tak lain, untuk membantu
gotaan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, lok. pendidikan politik kepada orang-orang par-
dan diganti oleh kader PPP lain. "Kita siap Kedua politisi Partai Bintang Refor- lok. Karena apapun ceritanya, orang-orang
menerima segala konsekuensinya. Artinya, masi ini lebih memilih cabut dari partainya Parnas itu sudah mapan dalam berpolitik,"
saya keluar dengan tulus ikhlas dan mene­ de­ngan menjadi penjaga gawang di par- sebutnya.
rima segala segala risiko akibat mundur tai lokal. Partai Daulat Atjeh (PDA), pun Dia menolak disebut 'lari' ke partai lokal
dari PPP," ujarnya. mendapuk Harmen sebagai Ketua Umum karena melihat euforia yang menguat di
Begitu pula sebaliknya, bahwa dia juga Tanfidhiah DPP PDA. "Parlok ini masih as- masyarakat. Apalagi banyak perkiraan, para
masuk ke parlok dengan hal serupa; "tulus ing, dan itu justru di Aceh," ulasnya. Wakil caleg parlok bakal mendulang kemenangan
ikhlas”. "Karena itu, dalam pemilu akan da- Ketua Umum PDA jadi milik Abdurrahman dalam pemilu mendatang. Bagi dia, hal itu
tang, diberikan kepercayaan atau tidak baik Ahmad. tidak menjadi acuan.
oleh partai maupun masyarakat, saya ikhlas Atas alasan itu, lantas pria kelahiran 40 "Saya membangun parlok ini, bukan
saja. Kalau dipercayakan kita laksanakan tahun silam ini banting setir ke parlok ben- karena landasan lain. Dari segi finansial
amanah ini. Jika tidak pun, saya ikhlas tukan ulama. Sasarannya kursi legislatif da- mungkin boleh saja kita bilang pasti ke situ,
menerimanya." lam pemilu nanti. "Di parlok, saya bisa lebih tapi amanah yang diembankan itu yang tak
Dia mengaku, bertarung lagi dalam memperjuangkan langsung hak-hak rakyat boleh diremehkan. Amanah para pemilih
pemilu nanti bukan termotivasi jabatan secara konkrit," ujar bekas calon wakil gu- yang sudah percaya ke saya," katanya.
atau kursi. Dalihnya, karena orientasi lebih bernur pada pemilihan kepala daerah 2006 Lompat pagar politisi juga terjadi di be-
kepada perjuangan politik Aceh ke depan. lalu. berapa kabupaten/kota. Para politisi gaek
Abdullah boleh beralasan dengan argumen- Politisi yang juga seorang pimpinan memilih kendaraan parlok untuk maju se-
nya. Tetapi berbeda dengan rekan-rekannya dayah ini berdalih, alasan dia bergelut de­ bagai calon anggota legislatif. Apa karena
yang juga memilih banting setir. ngan parlok membuatnya lebih konsentrasi amanah, lantas lompat ke parlok atau me-
Rekannya sesama anggota dewan yang dalam melakukan perjuangan untuk mem- mang begitulah lakon banting stir sejumlah
dilengserkan adalah Hamdani Hamid, M. bangun Aceh dalam berbagai bidang. "Ini politisi usang? [a]

34
Alam
LINGKUNGAN SATWA

Agar Halaman
Rubiah Tak Gersang.
Tsunami ikut melumat terumbu karang
di perairan Pulau Rubiah.
Setelah empat tahun berlalu,
taman laut itu kembali menawarkan
keindahannya bagi penyelam
sambil menikmati ikan hias bermanja.
oleh DASPRIANI Y ZAMZAMI
FOTO: DOK —ACEH CORAL CONSERVATION

ACEHKINI Januari 2009 35


John bergegas memakai pakaian dalam pot, yang kemudian diletakkan di an terumbu karang di Sabang telah meram-
selam serba hitam. Tak lupa, turis berke- kedalaman delapan meter di bawah permu- bah kepada masyarakat luas. Menurut
bangsaan Jerman itu menyelipkan sebilah kaan laut. “Setelah beberapa minggu saya Yaumil, pekerja di Flora Fauna Internasion-
pisau di kaki kanannya. Di dekatnya, Daniel cek lagi, ternyata tumbuh,” katanya kepada al, masyarakat mulai sadar akan pentingnya
masih bertelanjang dada, sambil meneguk ACEHKINI. pelestarian hutan laut itu. Sejak enam bulan
air mineral. Dia juga sedang bersiap-siap Mulanya, Dodent hanya bekerja sendi- pascatsunami, masyarakat yang dikoordinir
dengan peralatan selamnya. Tabung selam rian membangun kembali rumah ikan Panglima Laot, paguyuban para nelayan,
sudah disiapkan tim yang lain. Mereka yang hancur. Perlahan-lahan, ia mengajak membentuk Satuan Tugas, yang bertugas
segera akan pergi menyelam untuk meli- karibnya untuk ikut terlibat. Tahun lalu, memantau aktivitas nelayan agar tak ikut-
hat keindahan terumbu karang yang ada di dia mendirikan Aceh Coral Conservation, ikutan merusak terumbu karang saat me-
perairan Pulau Rubiah. lembaga yang dibentuk untuk melestarikan nangkap ikan di sekitar perairan Sabang.
Keindahan terumbu karang dalam laut terumbu karang di Sabang. Kini, Aceh Coral Tiap pekan, Satgas ini melakukan patroli
di situ memang tak diragukan lagi. Tim beranggotakan 11 orang. Saban hari, tim sebanyak dua kali. Kadang-kadang, mereka
ACEHKINI yang ikut turut ke laut dengan Dodent menyelam dan menanam terumbu memergoki para nelayan yang sedang me­
alat snorkling terkagum-kagum mendapati karang. Mereka mencangkok bibit-bibit rusak terumbu karang. Tahun lalu, Satgas
indahnya terumbu karang. Ukurannya be- terumbu karang. Batang karang sepanjang ini menangkap dua unit boat yang sedang
ragam dengan warna-warni yang mengun- lima sentimeter ditaruhnya dalam pot beton merusak karang. Sontak saja, mereka dige-
dang mata untuk berlama-lama memerhati ukuran empat persegi. landang ke darat. Pelakunya memang tak
seisi perairan itu. Di sebuah titik, karang Hampir empat tahun bekerja, Dodent ditahan, tapi boat dan semua perlengkap­an
seukuran meja makan dikelilingi ikan hias telah menyemai 26 jenis, dengan rata-rata nelayan disita selama dua minggu. Ini di-
warna-warni. pertumbuhan antara 5 sampai 24 sentime- lakukan agar adanya efek jera.
Sejak tahun 1980-an, pemerintah telah ter per tahun. “Itu setelah setahun kami ra-  
menetapkan Pulau Rubiah sebagai taman wat. Selebihnya perawatan kami serahkan ***
laut nasional (national sea garden). Luas- pada ikan. Itu hak mereka,” kata dia.  
nya sekitar 2.600 hektar. Dengan seluas ini, Dodent kini tak sendiri. Upaya pelestari­ KERUSAKAN terumbu karang tak
halaman Rubiah jadi surga bagi penyelam. hanya diakibatkan tsunami. Pada masa ja-
Selain terumbu karang beragam ukuran dan
warna, Rubiah dipenuhi biota laut. Ada be-
ragam ikan hias, yang bermanja dan sa­ling
bersenda di balik karang yang menawan.
Sesekali, terlihat juga bintang laut sehingga
menambah keindahan perairan ini.
Menurut beberapa penyelam, terumbu
karang di Rubiah tak seindah sebelum tsu-
nami. Ketika gelombang raya menerjang
Aceh empat tahun silam, banyak terumbu
karang yang rusak. Di perairan Iboih, te­
rumbu karang tak seindah  Rubiah. Perair­
annya dipenuhi sampah dan dedaunan.
Yang paling banyak adalah bulu babi yang
menakutkan. Tak nyaman snorkling di sini.
Perairan yang dulunya bersih dengan
terumbu karang menawan, berubah men-
jadi kotor. Patahan karang banyak ditemu-
kan teronggok di tepi pantai, dihanyutkan
riak. Pemandangan ini menggusarkan Mah­
yiddin. Pria berusia 57 tahun yang akrab
disapa Dodent ini, lantas tergerak untuk
merestorasi terumbu karang, yang menjadi
rumah ikan itu.
Dodent pantas gusar. Sekitar 90 persen
dari 250 populasi terumbu karang di Pulau
Rubiah dilumat tsunami. Ini artinya, jika
tak segera direstorasi dan ditanam ulang,
Taman Laut Pulau Rubiah tak ubahnya ta-
man yang gersang. Pascatsunami, bermodal
pas-pasan, dia berusaha menanam kembali
batang karang yang patah.
Ia lantas membuat pot beton persegi em-
pat yang diisi pasir. Batang karang ditanam

Restorasi karang oleh Aceh Coral Conservation


(atas) dan terumbu karang di perairan Iboih dan
Pulau Rubiah, Sabang (bawah).
Foto ATAS: DOK-ACEH CORAL CONSERVATION;
BAWAH: UCOK PARTA —ACEHKINI

36
ya-jayanya pelabuhan bebas, terumbu karang
di Sabang sudah mulai rusak. Saat itu, banyak
kapal asing lempar sauh dan menangkap ikan
di perairan Pulau Rubiah. Parahnya, penang-
Transplantasi Karang
kapan itu dilakukan de­ngan jalan pintas, nge-
Coral transplantation adalah transplantasi karang akan ditempat
bom. Saat itu, nyaris tak ada masyarakat yang
upaya rehabilitasi ekosistem terumbu pada lokasi-lokasi terumbu yang rusak.
peduli pada kelestarian hutan laut, yang men-
karang dengan teknik peremajaan Teknik ini unggul, karena
jadi andal­an laut Sabang. Apalagi, masyarakat
yang berbasis masyarakat. Tekniknya teknologinya sederhana,
sibuk dengan beragam corak barang luar neg-
sederhana, menggunakan limbah pertukmbuhan karang lebih cepat, dan
eri yang masuk ke pasar jengek Sabang.
organik. Transplantasi ini tergolong mudah merawatnya. Dodent beserta
Saat orang-orang sibuk dengan pasar
mudah, karena terumbu karang 11 anggota timnya yang tergabung
jengek, Dodent malah sibuk menghalau kapal
ditanam dengan pencangkokan. Sistem dalam Aceh Coral Conservation dan
asing yang sedang ngebom ikan di kawasan
pencangkokan pertama kali dilakukan bekerjasama dengan Rubiah Tirta
Pulau Rubiah. (Baca: Tukang Ba­ngun Rumah
Dodent di Iboih dan Pulau Rubiah pada Divers, menerapkan cara ini. Aceh
Ikan). “Saya tidak rela laut Rubiah dirusak,”
tahun 1970. Coral tergerak untuk transplantasi
aku Dodent.
Pemulihan terumbu karang secara karang, guna mempertahankan
Pria asal Pidie ini risau, bila tak dijaga,
alami berlangsung lama. Budidaya keragaman hayati biota laut.
terumbu karang di Sabang hanya tinggal
karang oleh manusia melalui teknik Apalagi, hampir 90 persen terumbu
kenangan. Praktis, ini berimbas pada popu-
fragmentasi adalah salah satu karang di Pulau Rubiah rusak
lasi ikan dan perekonomian pulau terluar
solusi pemulihan terumbu secara akibat tsunami empat tahun silam.
Indonesia itu. “Sabang itu punya potensi dan
cepat sebagai upaya rehabilitasi dan Belum lagi, kerusakan akibat
kekuatan ekonomi di sini (terumbu karang).
restorasi terumbu karang yang telah penangkapan ikan dengan pukat
Jika tak dipelihara, tunggu saja masa depan
rusak, patah dan mati. Penempelan harimau dan pengeboman. Kini, Aceh
Sabang akan tak berbentuk,” ujarnya.
karang hasil fragmentasi pada Coral Conservation telah berhasil
Nah, inilah yang tak disadari masyarakat
substarat yang telah disediakan atau merehabilitasi lahan terumbu karang
selama ini. Dodent yang pernah bekerja di
dikenal juga dengan media/modul seluas 250 meter persegi. [a]
kapal Amerika Serikat merasakan manfaat
dari terumbu karang yang tumbuh asri di
dasar laut. Pada 1984, saat ia tak lagi bekerja
sebagai awak kapal Amerika Se­rikat, Dodent
mempromosikan keindahan terumbu karang
dan biota laut Pulau Rubiah kepada warga
Amerika dan Inggris yang bekerja di kilang
minyak Arun Lhokseumawe. Perlahan-la-
han, usaha ini berkembang. Dia kemudian
mendirikan toko yang menyewakan alat se-
lam –belakangan usaha ini diperluas dengan
membuka kelas menyelam bersertifikat in-
ternasional. Dodent menjadi orang pertama
yang mempromosikan pariwisata Sabang ke
masyarakat dunia.
Sayang, upaya pelestarian terumbu karang
yang tengah dilakukan Dodent tak mendapat
reaksi dari pemerintah. Baru dua tahun ter­
akhir ini, perhatian dari pemerintah didapat.
“Bayangkan, laut yang merupakan sumber
utama penghidupan masyarakat di Sabang,
justru tak pernah mendapat perhatian se-
rius,” katanya.
Pemerintah Kota Sabang mulai menunjuk-
kan “sedikit” kepedulian. “Saya mendukung
apapun yang dilakukan untuk me­l­in­dungi bi-
ota laut di Pulau Rubiah dan Sabang. Ini kami
ceritakan ke dunia luar, bahwa Sabang punya
komunitas yang kuat untuk menjaga lautnya,”
kata Walikota Sabang Munawar Liza Zainal.
Dodent berharap agar Pemerintah Kota
Sabang ikut andil dalam melestarikan biota
laut yang rusak akibat tsunami dan ulah ma-
nusia. Ya, agar usaha yang dilakukan Dodent
dan timnya tak seperti nasib memba­ngunkan
orang di waktu subuh dan ha­laman Rubiah
tak gersang lagi. [a]

ACEH CORAL CONSERVATION

ACEHKINI Januari 2009 37


D Tukang
ia mengayuh perahunya
mendekat ke kapal berbendera
Singapura yang lempar sauh di

Bangun
ujung pulau Rubiah, Sabang. Lama sudah,
ia memendam geram pada kapal asing yang
rajin mengambil ikan dengan ngebom itu.
Di depan kapal, Mahyiddin, 57 tahun,
pasang aksi. Bermodal radio yang telah di-
pasang antena, dia berlagak seakan sedang
berbicara memakai handy talkie. "Berhasil.
Rumah
Akhirnya kapal itu kabur," ujar bapak tujuh
anak itu, sambil menahan tawa.
Peristiwa mengusir kapal penghancur
Ikan.
karang tahun 1971 itu masih lekat dalam
ingatannya. Apalagi saat itu, belum ada
Usai mengerus
perahu nelayan di Sabang yang bermesin.
Tak mudah mengusir penjarah ikan.
gunungan sampah
Aksi mengusir penjarah dan perusak
karang, tak sekali dilakoni pria yang karib
di dasar laut, dia
dipanggil Dodent itu. Dia juga masih ingat
kala berseberangan dengan kebijakan
mengembalikan
almarhum Ibrahim Hasan saat menja- gugusan karang
bat gubernur Aceh. Ibrahim waktu itu
meng­undang kapal-kapal Thailand untuk yang porak-
budidaya ikan di Sabang.
Sementara Dodent justru mengusirnya. poranda.
Sebab kapal-kapal itu merusak karang.
"Ternyata mereka membom karang. Saya oleh MAIMUN SALEH
kejar sampai Simeulue, di sana saya pro- FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN—ACEHKINI

vokasi para nelayan mengusir kapal-kapal


Thailand itu," kenang Dodent. 
Zaman berganti, pria asal Pidie yang
mendiami pulau Rubiah sejak 1969 itu
tak lagi mengusir kapal-kapal pengebom
karang. Lagi pula, Dodent tidak perlu
mencemaskan kapal asing lagi. Kini, dia
telah memiliki 'pasukan' penjaga karang.
Sejumlah nelayan telah diinsafkan dari me-
nebas karang, mengelompokkan diri dan
berpatroli dua kali sepekan.
Yaumil, seorang warga Iboih, menya­ Diving Shop Dodent melata. Bahkan bantuan datang.
takan salah satu buah dari usaha Dodent; saat Aceh berkecamuk, toko itu karam. Layaknya rekonstruksi di darat, usai
masuknya pelestarian karang sebagai Konflik telah membuat Sabang sepi membersihkan gunungan sampah di dasar
hukum laut. Untuk menegakkan hukum wisatawan. Sampai kemudian gelombang laut, Dodent membangun kembali gugu-
adat itu, panglima laot membentuk satuan raya datang, bisnis menyelamnya kandas. san karang. Terang usaha itu tak semudah
tugas (Satgas) yang beranggotakan 12 "Semua barang milik saya hancur dan membangun rumah korban tsunami. Ia
warga. Satgas bertugas menangkap dan hilang tak berbekas," kenang Dodent. mengaku beberapa kali gagal. Mulanya
menyuluh warga yang kedapatan merusak Mulanya ia pasrah, sembari menanti menebar karang dalam helipas, namun ka-
karang. perhatian pemerintah dan bantuan lem- rang tak kunjung tumbuh. Sempat pula ia
Kembali ke Dodent, usai setahun bek- baga asing. Harapannya tak kunjung terwu- terguling-guling saat meletakkan batako ke
erja di kapal pesiar, tahun 1986 ia merin­tis jud. Padahal, ia sering diminta informasi dalam laut. Akhirnya, ia membuat semen
diving club. Aktivitasnya, memotret keinda- dan pendapat membangun kembali Sabang dalam timba serta balok semen sepanjang
han taman bawah laut, lalu dikirim ke se- usai petaka. dua meter. "tapi saya tidak sanggup ang-
jumlah perusahaan besar. "Saya meng­ajak Semangat Dodent kembali bangkit kat," ujarnya terbahak.
mereka menyelam di pulau Weh," ujarnya. justru berurat setelah ia kembali menyelam Dalam kedalaman enam hingga sepu-
Usaha itu mendapat aral di tengah usai tsunami. Alangkah kagetnya ia melihat luh meter, saban hari Dodent menghabis-
jalan. Aparat keamanan malah mencurigai taman laut telah porak-poranda. Tak hanya kan waktu bersama tiga putranya di dasar
Dodent yang sering menghabiskan waktu itu, segala jenis sampah mengunung di laut. Tidak sekedar bercanda dengan ikan,
di dasar laut untuk memata-matai. Namun dasar laut. "Jangankan masker, kantong melainkan mencangkok karang. Usaha
ia bersikeras, tak ada aktivitas ilegal yang beras untuk angkut sampahpun tidak yang tidak sia-sia, kini 26 species karang
dilakukannya. diberikan," keluhnya. telah tumbuh. Dodent telah membangun
Indahnya alam dasar laut Sabang kala Lalu, ia memilih berhutang Rp 200 meter persegi taman karang, dengan
itu belum tenar. Almarhum Sulaiman Ibra- 350 juta ke salah satu bank di Jakarta. rata-rata pertumbuhan lima hingga 24 cen-
him, walikota waktu itu sendiri tak percaya Bermodal uang itu, Dodent menceburkan timeter pertahun. "Saya ini hanya tukang
foto-foto bawah laut yang ditunjukkan diri memperbaiki rumah ikan. Setelah membuat rumah untuk ikan," ujar Dodent
Dodent itu diambil di Sabang. usahanya menunjukkan hasil, barulah tersenyum girang. [a]

38
Ekonomi &
Bisnis
Mimpi Terbangkan Aceh.
Pemerintah Aceh tetap ingin
mewujudkan sebuah maskapai penerbangan.
Pengalaman sebelumnya,
pesawat hanya terbang sesaat.
Lalu, hilang entah ke mana.

oleh RIZA NASSER laporan UCOK PARTA nya, Air Aceh akan dikelola profesi­
FOTO: AK JAILANI onal oleh Perusahaan Daerah Pem-
Berbadan sedang , panjang bangunan Aceh (PDPA) bekerja
sayapnya 22,57 meter. Agar tak mudah di­ sama dengan Able Sky, per­
terabas angin, perakitnya menaruh dua usahaan penerbangan
baling berbilah enam, di kiri dan kanannya. yang berkantor pusat
Mampu melaju dengan kecepatan 563 di Penang, Ma-
kilometer perjam. Tapi perutnya hanya laysia. Tapi dia minta tambahan anggaran
cukup untuk 72 seat. juga sudah dari DPRD provinsi kala itu.
Di klannya, dia tak terlalu mencolok. mewanti- Sampai pada Februari 2007, Men-
Meski reputasinya terbilang lumayan, tapi wanti teri Perhubungan mencabut lisensi 11
Gatotkaca N-250 rakitan Industri Pesa- sejak maskapai penerbangan di Indonesia,
wat Terbang Nusantara (IPTN), masih di awal. termasuk Seulawah NAD Air.
atasnya. Berkat hasil perkawinan silangnya "Pemer i n­ Pertengahan 2008, gaung pener-
dengan jet, burung besi jenis Advanced Tur- tah Aceh punya bangan Aceh kembali terdengar. Kali
bo Prop (ATP) 42-500, dikenal tak banyak peng­alaman tidak baik ini Aceh Utara yang memotorinya
'minum'. Itu yang menjadi alasan bagi pe- dengan Seulawah Air, kita dengan meluncurkan maskapai pe­
merintah Aceh memilihnya. tidak mengharapkan hal tersebut berulang nerbangan North Aceh Air (NAA).
"Pesawat ini sangat irit bahan bakar pada Air Aceh yang juga dapat membuat pe- Anggar­an belanja daerah senilai Rp
se­hingga bisa menawarkan tarif murah ke- merintah malu," harap Nazar. 6 milyar, dikeruk untuk mendanai
pada masyarakat," terang Wakil Gubernur Kecemasan itu mendasar, sebab Seu- maskapai ini.
Aceh, Muhammad Nazar saat meluncur- lawah NAD Air yang didanai pemerintah Sayangnya saat launching pener­
kan logo maskapai penerbangan Aceh Air, Aceh melalui APBD tahun 2001 senilai Rp 6 bangan perdana pada 16 Mei 2008, NAA
pertengahan November silam. milyar bernasib malang. Pasalnya saudagar tak kunjung datang. Malah Pelita Air 
Jenis pesawat ini hanya dipakai un- Aceh yang ikut memodali perusahaan itu yang sejak lama tak singgah di kota gas,
tuk penerbangan domestik dan regional. keburu tarik modal.   Setelah diluncurkan hari itu mendarat. Penerbangan itu di-
Pabriknya British Aerospace sengaja menu- Agustus 2001 silam, maskapai penerbang­an datangkan mengantikan NAA. Pe-
runkan level pembakarannya agar lebih he- gagasan Abdullah Puteh itu cuma terbang merintah Aceh Utara beralasan
mat. Kelebihan lain, ada pada navigasi pe- dua bulan. izin NAA belum selesai.
sawat yang bisa otomatis, dan suku cadang Seulawah kolaps di tengah jalan. Padahal Ternyata, NAA ha­
murah. Tapi di negara maju, ia hanya untuk mimpi Puteh, Seulawah bisa memonopoli nya melakukan kon-
pengangkut barang. pasar penerbangan di Aceh. Berbagai usaha trak kerjasama
Kendati begitu, Nazar optimis. Alasan- telah dilakukan. Termasuk bolak-balik me- dengan Pelita

ACEHKINI Januari 2009 39


Air untuk membuka jalur penerbangan di PDPA. Duitnya tidak bersumber dari APBA Warna tulisannya merah nyala.
Aceh Utara kembali. Logo yang telah lebih atau sumber dana pemerintah lainnya, tapi Sementara, Gubernur Irwandi Yusuf
dulu rancang, tak tertempel di badan pe- murni bisnis pengusaha Aceh. "51 persen juga masih melobi anggota dewan agar Air
sawat idaman. Spontan masyarakat yang untuk Aceh dan sisanya untuk Able Sky. Aceh didanai dengan uang rakyat. Dia me-
khusus datang ke Bandara Malikul Saleh, Pemerintah Aceh hanya memfasilitasi saja, masukkan usulan pembelian dua pesawat
pulang dengan kecewa. manajemen juga urusan mereka," jelasnya. penumpang itu dalam RAPBA 2009. Na-
Sebulan terbang, NAA tak kunjung kem- Wakil Able Sky yang juga merangkap mun hal itu ditolak DPRA dengan alasan
bali. Buntutnya, beberapa pejabat di Aceh Direktur Air Aceh, Syarif, menyebut, untuk belum saatnya pemerintah Aceh membeli
Utara terpaksa harus berhadapan dengan tahap pertama Air Aceh akan melayani rute pesawat dengan duit daerah.
jaksa. Disebut-sebut Wakil Bupati Aceh Banda Aceh-Medan. Selanjutnya, juga akan Ide mendirikan PT AcehAir memang
Syarifuddin, juga ikut terlibat. Tapi Kejak- melayani rute  Batam, Jakarta dan Malaysia datang darinya. Sebelum gagal meraih re-
saan Tinggi Aceh belum menyelesaikan "Nantinya pesawat ini juga akan membuka stu DPRA, Irwandi berhasil meyakinkan
peng­usutan kasus itu hingga kini. Rute Aceh India," ungkapnya. peng­usaha Aceh berinvestasi. Uang terhim-
Dua pengalaman sebelumnya setidaknya Tapi dia tak menyebut pesawat jenis apa pun mencapai US$150.000 dari sejumlah
sudah cukup jadi pijakan. Air Aceh juga yang akan membawa nama Air Aceh hingga peng­usaha Aceh. Ditambah suntikan sebe-
masih tertunda, karena masalah izin. Pe- ke India. Sebab, pesawat jenis ATP 42-500 sar US$100.000, dari pengusaha Malaysia.
merintah pusat menambahkan beberapa hanya untuk penerbangan regional. Dia "Total dana yang telah disetor Rp 2,8 mil-
persyaratan untuk mengurus izin terbang. juga menolak merinci total dana dari Able iar," jelas Yuwaldi.
Janjinya awal Januari ini, maskapai yang Sky untuk 49 persen sahamnya. Itulah modal awal PT AcehAir teken
digagas oleh Gubernur Irwandi Yusuf itu Datuk Najmudeen Kader, managing kontrak sewa beli ATP 42-500 dengan per­
mulai beroperasi. director Able Sky Sdn Bhd, yang dikutip usahaan penerbangan di Manila, Filipina.
"Dari lima pesawat yang kita pesan de­ kantor berita Malaysia, Bernama pada 6 Tahap pertama, dalam waktu tiga bulan tiga
ngan kontrak sewa beli, satu di antaranya November silam, menyatakan PT Air Aceh pesawat akan dikirim ke Aceh, tiap bulan
pada 15 Desember lalu seharusnya sudah akan menginves US$ 15 juta (Rp 150 milyar) diberikan satu unit pesawat.
bisa registrasi di Medan, tapi syarat izin untuk empat bulan operasi pesawat terse- Belum lagi pesawat beroperasi, pihak
terbang ditambah dengan adanya peraturan but. "Ini kesempatan bagus buat kami dan AcehAir sudah berencana menyewa atau
baru," ungkap Yuwaldi Away, Kepala Dinas tujuan kami pesawat ini menawarkan tiket membeli pesawat kecil berkapasitas 12 kursi,
Perhubungan, Komunikasi, Informasi, dan murah seperti AirAsia," katanya. serupa pesawat-pesawat yang dimiliki Susi
Telematika Aceh. Sebagai bukti serius setelah memamer- Air yang kini mengambil rute penerbangan
Kini pesawat buatan tahun 2000 itu, kan logo Aceh Air pada pertengahan No- Polonia-Nagan Raya-Sinabang.
kata Yuwaldi, masih terparkir di Manila, vember 2008 lalu, kantor Air Aceh juga Kini Air Aceh yang dinanti masih belum
Filipina. Terlebih lagi dari 10 pengusaha telah tersedia. Sebuah rumah di kawasan jelas. Bisa jadi bernasib sama dengan pen-
yang sebelumnya diundang untuk menda- Kuta Alam, Banda Aceh, disulap jadi mar- dahulunya. Bisa juga membuahkan hasil
nai Air Aceh, hanya lima yang berminat. kas Air Aceh. dan memajukan penerbangan Aceh. Atau
Tapi Yuwaldi tak mau merinci siapa sauda- Saat ACEHKINI menyambangi lokasi ini hanya mimpi menerbangkan Aceh? [a]
gar yang ingin "menerbangkan" Aceh itu. yang bersebelahan dengan SPBU Kuta Alam,
"Pemodal juga enggan disebutkan namanya terlihat sepi. Hanya ada satu mobil warna Wakil Gubernur Muhammad Nazar ketika
ke publik," ujarnya berkilah. biru gelap parkir di halaman. Plang nama meluncurkan logo Air Aceh, November tahun
Mengenai pendanaan, Yuwaldi me- berukuran 3x50 centimeter terpampang di lalu, di Anjong Mon Mata.
nyebut, 51 persen saham Air Aceh dikelola atas pintu masuk kantor berwarna putih itu. FOTO: UCOK PARTA —ACEHKINI

40
Seni &
Budaya
TRADISI SASTRA ADAT MUSIK FILM

TRADISI

Menjaga Tradisi Leluhur. oleh IMRAN MA


FOTO: IMRAN MA—ACEHKINI

Tradisi bertutur, menguji pemahaman “DENGAN Bismillah awai ileE phon,

agama masyarakat Aceh pedesaan yang dulu ngon nama Rabbon rahmat Neulimpah.
‘Oh lheueh lon pujoe sidroe keu Tuhan, seu-

pernah subur, kian luntur seiring derasnya laweut saleum Rasul Ilahun. Lon jaweueb
saleum yang guree sanjong, Alaikumsalam
gempuran globalisasi. Warahmatullah.”
Puja-puji dan salam penghormatan

ACEHKINI Januari 2009 41


mengalun dalam bahasa Aceh yang kental, para anggota yang terlibat di dalamnya
mengiringi prosesi meurukon, sebuah merasakan ada sentuhan kejiwaan. Saat
tradisi Aceh yang kian usang. melantunkan syair-syair tersebut, mere­
Usai penghormatan, berlanjut ke per- ka akan merasa tenang seakan terbebas
tanyaan yang dilayangkan satu kelompok Dengan Bismillah dari segala persoalan. “Saat meurukon
ke kelompok lain. Layaknya tanya jawab pikiran kita cukup tenang, seakan tidak ada
dalam sebuah dialog interaktif, tapi dalam awai ile phon masalah apa-apa,” kata Nazar, 30 tahun,
bahasa sastra yang indah. Alunan syair anggota grup Meurukon Ainul Yakin.
dan lagunya dikemas dengan bahasa ngon nama Rabbon Meurukon biasanya disajikan pada
yang meuantok-antok. malam hari di meunasah. Pagelaran
“….. Insya Allah guree meutuwah,
nyoe masalah tulong peunyata, na sidroe
rahmat Neulimpah. diadakan dalam rangka menyambut dan
memeriahkan hari-hari besar agama, atau
teungku malem sileupah, geubaca Fatihah
Bismillah hana. Lon keuneuk ikot, lon
‘Oh lheuh lon pujoe pada hari tertentu lain. Kesenian meu-
rukon berlangsung sampai larut malam
takot salah, lon keuneuk teugah ileumee
hana. Kiban yang beutoi guree meutuwah,
sidroe keu Tuhan dengan mempertemukan dua grup untuk
bertanding dan menguji kebolehannya
supaya ngat sah ibadat hamba- serta te---
oh pen---jelasan …Ooooo wayaaaaaaaaaa seulaweut saleum dengan berbagai pertanyaan, penguasaan
ilmu agama sampai kemahiran masing-
syeh kuuuuuuna?” masing grup dalam merangkai bait-bait
Lalu kelompok awal menjawab, Rasul Ilahun.  kata, alunan syair yang serentak.
“Bismillahirahmaanirrahim, li kheun le Tak jarang, grup kadang meniru syair-
teungku, Abu Hurairah, baca Fatihah Lon jaweub saleum syair lagu terbaru, bahkan juga lagu-lagu
dalam sembahyang bak permulaan. Surat mancanegara, seperti India misalnya. 
Fatihah, bismillah sit sah kana di dalam...” yang guree sanjong Laga meurukon dibagi dalam beberapa
Begitulah meurukon, satu di antara sesi. Dalam satu sesi, seringnya menga-
banyak seni dan budaya Aceh. Tradisi ini
pernah subur di kampung-kampung sebe-
Alaikumsalam jukan tiga pertanyaan pendek dan dua
pertanyaan panjang. Tidak jarang untuk
lum 1998. Namun belakangan ini, tradisi
bertutur yang intinya menguji kemampuan
Warahmatullah tiga pertanyaan ini saja bisa menghabiskan
waktu hingga berjam-jam.
dalam memahami masalah keagamaan, Tradisi itu kian hilang, hanya satu
semakin  jarang terdengar di meunasah- dua desa di Aceh yang masih menjaganya.
meunasah. Desa-desa ini tetap komit menjaga pening-
Group Meurukon Ainul Yakin Gampong
Satu desa yang masih teguh meme- galan leluhur di tengah gencarnya kepung­
Padang Sakti Kecamatan Muara I Kota
lihara tradisi itu hingga kini: Gampong Lhokseumawe, sedang latihan rutin. an pengaruh globalisasi dan sinetron
Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kota FOTO: IMRAN MA —ACEHKINI televisi. [a]
Lhokseumawe. Di sana ada satu kelompok
meurukon dengan 10 anggota ditambah
lima  pengurus. Mereka menamakan diri
dengan grup Meurukon Ainul Yakin.
Lewat kendali ketua grup, Baharuddin
Nafi, 38 tahun, dan kepiawaian mengolah
syair Syeh Jamali Nafi, 35 tahun, mereka
kerap diundang untuk bertanding baik di
tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi
sekalipun. “Kami pernah juara II dalam
pergelaran meurukon di Banda Aceh pada
tahun 2004,” ujar Baharuddin pada ACEH-
KINI di sela-sela latihan, pada meunasah
desa setempat, akhir bulan lalu.
Syeh Jamali menyebutkan, dalam
seni meurukon, ada tiga topik keagamaan
yang jadi bahan.  Yang pertama kelebihan
bismillah, yaitu uraian kelebihan bismillah
yang diambil dari kitab serta dalil-dalinya.
Selanjutnya adalah tentang hukum agama
dan kemudian tentang keesaan Allah.
Dalam seni meurukon, seorang
syeh dibantu oleh seorang wakil syeh,
mereka sering menyebutnya Syeh Kuna,
sedangkan lainnya adalah anggota. “Dalam
penyampaiannya, tidak saja syeh yang
mengusai materi-materi yang disampaikan,
namun semua anggota juga bisa menghafal
di luar kepala terhadap materi.”
Seni meurukon tidak saja sebagai
sarana melakukan syiar agama, tetapi juga

42
Gaya
Hidup
MODE KULINER HOBI KESEHATAN KECANTIKAN

HOBI

Berebut Jadi Raja Aceh. Tren modifikasi mobil kian


marak di Banda Aceh. Sebagian dari pegiatnya, pembalap liar yang insaf.
oleh RIZA NASSER bishi Lancer keluaran tahun 1997 itu. terang, terparkir di depan dan di samping
FOTO: UCOK PARTA—ACEHKINI Inspirasinya permak mobil datang usai kiri balai.  
LANCER ungu bunglon itu berdiri nonton film 2 Fast 2 Furious. Film bercerita Bukan sekadar pamer, para pemilik
menawan di atas hamparan kapas. Kedua tentang kehidupan glamor pemuda negeri mobil bersaing merebut Tropi King The Aceh,
pintunya mengepak bak sayap burung, Paman Sam yang suka kebut-kebutan di King Nominee, SPL serta uang tunai senilai
menarik pengunjung menoleh ke sebotol jalan, membuat Taufik tak nyenyak tidur. Rp 3 juta. Jangan kira bisa gratis. Untuk
minuman yang diapit dua seloki kosong di Akhirnya, dia ‘merayu’ orang tuanya mem- men­daftar, peserta harus menyetorkan duit
dashboard. Dari botol itu, mata seakan di- belikan mobil. Permintaan itu dikabulkan ke panitia Rp 350 ribu, biaya pajang mobil
pandu ke stiur yang mentereng, tape pioneer usai ia tamat sekolah. “Syaratnya harus jadi di luar gedung. Sementara dalam ruangan
berkilau dan jok nan empuk.  dokter,” ujar Taufiq mengenang pesan ayah- mencapai Rp 500 ribu. Pengunjung yang
Pemiliknya tak hanya menyolek ruang nya. “Ayah tidak protes saya bikin mobilnya ingin sekadar lirik-lirik mobil modifikasi
kemudi. Bagasi, dirombak dari sekadar ko- seperti ini.” juga harus bayar, tiketnya Rp 10 ribu. 
tak penyimpan barang jadi ‘studio musik’ Siang itu, pertengahan November silam, Di aula sebelah kanan, lima Lancer dan
berlayar LCD. Sementara lantai mobil, ditu- di Balai Chik di Tiro, Banda Aceh, tak hanya Terano tersusun. Warnanya beragam mulai
runkan sampai sejengkal dari landasan. mobil milik Taufiq yang dipamerkan. Di dari hitam, coklat, hijau, biru dan kuning.
Soal kecepatan, sudah di atas normal. Apa­ dalam gedung, ada lima belas mobil, mulai Sebelah kiri, ada tiga VW kodok, satu ‘mobil
lagi pemiliknya telah tune up mesin, sebe- dari Volkswogen (VW) kodok, Mitsubishi camat’ VW Safari warna putih, Suzuki Ka-
lum memoles body. Lancer itu juga telah Lancer, Mercedes Benz, Terano, Honda Jazz rimun serta Mercedes Benz, tak mau kalah
ditambah nos. “Biaya modifnya lebih Rp 100 sampai Karimun tersusun rapi. Sementara dengan mobil keluaran tahun tinggi.
juta,” ujar Taufiq, 23 tahun, pemilik Mitsu­ di luar gedung, belasan VW combi bercat Para juri memantau dari dekat, meme­

ACEHKINI Januari 2009 43


riksa keunikan tiap mobil. Tak hanya seka- juga menggelar fashion show. Jelas beda dan Orang-orang Koetardja (O2K). Mem-
dar cantik dan unik yang dipilih, sound juga dengan event sejenis di kota besar. Para ga- buat klab bukannya tak beralasan. Klab,
menentukan nilai. Selain itu, kondisi mesin dis yang meliuk-liuk di antara mobil-mobil tempat mereka membangun solidaritas.
juga diperhatikan. mewah tak berpakaian seksi walau aksinya “Kita buat klab bukan sekadar gagah-ga-
“Ini lomba modifikasi tingkat nasional. terbilang menantang. “Lomba modifikasi ini gahan, tapi untuk saling membantu berbagi
Jurinya kami datangkan dari Jakarta,” kata kita rancang agar beda dari lomba sebelum- ide antarsesama anggota. Kita juga sering
Murnanda Utama, Ketua Panitia Kontes nya,” ujar Nanda. gelar bakti sosial,” ujar Rismanto Danipu-
Modifikasi Otomotif Aceh 2008. Kontes Pagelaran fashion show, nyaris serupa tra, 24 tahun, punggawa O2K.
kecantikan mobil ini bertujuan, “mencoba night club. Balai yang biasanya dipakai se- Klab ini memiliki lebih dari 30 anggota.
menghidupkan otomotif di Aceh.” bagai tempat resepsi pernikahan itu, riuh. Mereka tak hanya pemilik mobil, tapi juga
Menurut Nanda, geliat otomotif yang Dentuman musik dengan trible dan bass para racer motor. Bukan hanya di Banda
mulai tumbuh, merangsang mereka mem- yang deras membuat puluhan pengunjung Aceh, tapi ada juga tersebar di Pidie, Bi-
buat pertunjukan fantastis di Aceh. Klub malam itu betah hingga larut. Maklum, reuen, Lhoseumawe, dan Langsa. “Mereka
VW Koetaradja ini memacu berahi para ajang itu sekaligus jadi tempat reuninya anggota kita yang dulunya di Banda tapi
pencinta otomotif di Aceh, untuk mengeks­ para ‘pembalap liar.’ sekarang sudah berkeluarga atau bekerja di
plorasi kreativitas mereka. Setidaknya bu- Setidaknya ada lima genk modif yang sana,” katanya.
kan hanya jago kandang. punya nama besar di kota ini. VW Koeta­ Pemuda yang akrab disapa Ucok itu
Agar rasa glamor lebih kentara, panitia radja, Cemocren, Noname, 17+ Community, mengaku tertarik dengan rakit-merakit mo-
bil, setelah dia bosan jadi pembalap jalanan.
Aksi kebut-kebutan di jalanan yang penuh
risiko, ditanggalkannya perlahan. Dia
memilih sebagai perias mobil saja.
Ide membangun komunitas juga karena
balap liar. Sebab banyak pembalap yang
diacuhkan saat mereka jatuh atau bahkan
saling tabrakan. Dari situlah Ucok coba
meyakinkan beberapa temannya untuk
membangun paguyuban kecil. “Dengan ber­
kelompok kita bisa saling membantu, setiap
anggota bertanggungjawab terhadap ang-
gota lain,” urainya.
Soal mempercantik mobil pujaan, Ucok
menyerahkan pada ahlinya. Meski bengkel
modifikasi di Banda Aceh telah menjamur,
tapi dia lebih memilih Medan. “Saya lebih
milih di Medan karena memang merasa le­
bih puas, lagi pula di sana langganan saya,”
katanya.
Lain Ucok, lain pula Taufiq. Dia memer-
cayakan bengkel VIX Auto Car, di Jalan Tu-
anku Muhammad Daudsyah, Peunayong,
sebagai rumah bidannya. Pemiliknya Felix
Yazir. Bengkel itu telah mempercantik lebih
dari 25 mobil berbagai jenis.  
Menurut Felix, waktu paling lama un-
tuk memodifikasi mobil bisa mencapai
enam bulan, tergantung kerumitan. Dia
menawarkan berbagai variasi untuk calon
membernya. “Kita juga menawarkan model.
Kalau pemilik mobil sudah punya gambar
sendiri, tinggal kita arahkan saja,” ujarnya.
Taufiq beruntung, Lancer ungu bung­
lonnya bertuah. Dia berhasil memboyong
tropi yang disiapkan panitia. King the Aceh,
jadi gelar yang melambungkan namanya di
antara penikmat otomotif di Banda. Tapi dia
tak puas begitu saja. Ada hasrat lain yang
dia semai. “Saya ingin ikut kompetisi modi-
fikasi di luar Aceh, tapi saya harus menyele-
saikan kuliah dulu,” ujarnya. [a]

Taufik mencoba mobilnya di bengkel sebelum


hari kontes (atas), interior mobil salah satu
mobil peserta Kontes Modifikasi Otomotif Aceh
2008 (bawah).
Foto ATAS-BAWAH: UCOK PARTA —ACEHKINI

44
Sains
PENDIDIKAN INOVASI BUKU

Simulasi evakuasi
korban pada tsunami
drill, November 2008.
FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN
—ACEHKINI

Bila Datang oleh ADI WARSIDI dan RIZA NASSER


FOTO: UCOK PARTA—ACEHKINI
dibutuhkan Aceh. Malah lokasi rawan tiada
terpasang menara sirene. "Seperti Calang,

Ombak Raya.
Selepas pagi pertengahan Meulaboh, dan Lamno,” katanya. Dia ber-
November silam, Gubernur Aceh Irwandi harap, pemerintah mau membangun lebih
Yusuf telah duduk pada sebuah ruang kan- banyak lagi sistem peringatan dini tsunami,

Warga pesisir Banda tornya. Sebuah layar terpanjang di depan


dan sesaat lagi akan terhubung ke Jakarta.
karena Aceh adalah wilayah rawan.
Tepat pukul 10.00 WIB, di kompleks Ba-

Aceh dan Aceh Besar Teleconference digelar dari tiga lokasi:


Aceh, Padang dan Jakarta. Dari layar, Presi-
dan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), Kemayoran, Jakarta, SBY me-
akan lebih siap jika den Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) be-
serta beberapa pejabat siap-siap. Sesaat lagi,
mencet tombol. Lalu, sirene di Banda Aceh,
dan Aceh Besar meraung-raung. Tak ada
tsunami datang lagi. SBY akan meresmikan Indonesia Tsunami
Early Warning System (InaTEWS), sebuah
yang panik hari itu, maklum jauh-jauh hari
sudah disosialisasikan ujicoba tersebut.
Selain sirene, gedung sistem pertanda bila datang ombak raya. 
Dalam bincang sejenak, SBY bertanya
Ada enam menara sirene di Aceh, tiga
berada di Kota Banda Aceh; Desa Lampulo,
penyelamat pun tentang kabar Aceh. “Baik-baik saja pak
presiden,” jawab Irwandi.
Kantor Gubernur, Desa Blang Oi. Sementara
sisanya ada di Aceh Besar yang terletak di
dibangun. Terkait pendeteksi tsunami, gubernur
kirimkan kabar ada banyak yang masih
Desa Lam Awe, Desa Kajhu dan Lhoknga.
Sirene di Kajhu tak berbunyi pagi itu.

ACEHKINI Januari 2009 45


Kabarnya karena delay, telat menerima yang ditentukan melalui Graphic User In- Gedung yang sanggup menampung
perintah untuk membunyikan, sehingga terface (GUI). Penyebaran informasi peri­ evakuasi sebanyak 500 orang, diset dapat
harus dibunyikan manual, agar tak berbu- ngatan dini dapat dilakukan melalui email, menahan gempa dengan kekuatan 9 skala
nyi sendiri nantinya. Pertengahan 2007, SMS, fax, website serta alarm. richter. Tangga menuju ke lantai atas dibuat
sirene di sana berbunyi sendiri, dan mem- Perangkat pengoperasian sistem peri­ dua buah. Satu tangga utama dengan ukur­an
buat panik warga. Itu juga karena kesalahan ngatan dini tsunami di Aceh dibangun oleh sekitar dua meter dan satu lagi dengan lebar
perintah. PT Pasifik Satelit Nusatara (PSN). Saat ini 1 meter. Gedung juga dilengkapi de­ngan
Iskandar, Manager Pusat Pengenda- pemeliharaannya masih dilakukan PT PSN peralatan dan fasilitas untuk evakuasi.
lian Operasi Satkorlak Aceh, menerang- karena menjadi tanggungjawab mereka se- Teknologinya wah..., tapi soal ketahanan
kan sistem kerja sirene-sirene itu, sebagai lama setahun sejak dibangun. dari terjangan gempa besar dan ombak be-
bagian dari sebuah teknologi yang memberi PT PSN adalah operator satelit pertama lum teruji. Bila ombak raya itu datang lagi,
informasi kepada warga, bila datang ombak swasta di Indonesia yang menyediakan setidaknya dengan sirene dan escape build-
raya. solusi komunikasi berbasis satelit end-to- ing, korban tiadalah sebanyak empat tahun
Misalkan saja terjadi gempa di Aceh. Se- end yang telah banyak bekerjasama dengan lalu.
sudahnya, Badan Meteorologi dan Geofisi- pemerintah pusat dan daerah dalam pena­ Sayang, menara sirene penanda tsunami
ka (BMG) akan mengirim informasi awal nganan-penanganan bencana-bencana be- baru terpasang di Banda Aceh dan Aceh Be-
kekuatan dan lokasi gempa kepada pusat sar di Indonesia. 
 sar. Kawasan pantai Barat Aceh yang parah
pengendali. Sesudahnya pusat pengendali Andai saja tsunami datang lagi, se- diterjang gelombang raya empat tahun lalu,
yang terpasang di gedung serba guna kantor bagian wilayah pinggir laut di Aceh telah bagai terlupakan. Pekerjaan besar masih
gubernur itu, tidak bisa langsung membu- dibangun escape building dan jalur-jalur menghadang. [a]
nyikan alarm tsunami. Harus ada observasi penyela­matan. Misalnya, di Ulee Lheue dan
Salah satu tower sistem peringatan dini
gelombang laut dengan menggunakan tsu- sekitarnya telah ada beberapa bangunan pe-
tsunami di Banda Aceh.
nameter/dart-buoy (yang terpasang di laut) nyelamatan itu dan pernah digunakan saat Foto: UCOK PARTA —ACEHKINI
dan monitoring tide gauges serta GPS. simulasi tsunami, awal November 2008.
"InaTEWS masih bergantung pada ja­ Escape building itu dibangun di Desa
ringan seismic agar tsunami warning yang Lambung, Deah Glumpang dan Deah Te-
dikeluarkan mempunyai tingkat akura- ungoh, dan Gampong Pie. Yang terakhir
si tinggi, harus didukung dengan hasil juga berfungsi sebagai Tsunami and Disas-
pengamat lainnya yakni GPS, buoy maupun ter Mitigation Research Center (TDMRC),
tide gauges,” urai Iskandar. dikelola oleh Universitas Syiah Kuala. Ge-
Membunyikan alarm, menggunakan dung untuk TDMRC dibangun BRR, tiga
perangkat komunikasi satelit yang juga lainnya dibangun oleh Pemerintah Jepang
dibantu tiga operator seluler sebagai an- melalui JICS.
tisipasi jika komunikasi satelit terganggu. Empat gedung itu adalah pertama di In-
Sistem ini juga memungkinkan operator un- donesia soal ketahanan serta kekuatannya
tuk membunyikan tower yang diinginkan. dalam menghadang gempa dan tsunami.
“Jika misalnya tsunami di Lhoknga, maka Begitulah rancangannya. Teknologinya
yang kita hidupkan cuma tower di Lhoknga, pukul rata, berdasarkan konsep awal yang
dengan sistem ini kita bisa memilih tower dibuat JICA Study Team dalam Project Ur-
mana yang akan dibunyikan.”  gent Rehabilitation and Reconstrcution Plan
Metode membunyikan tower tsunami, (URRP) untuk Kota Banda Aceh pada Maret
sama seperti mengirim pesan singkat (SMS) 2005 sampai Maret 2006. Masing-masing
pada handphone. Setelah alarm dibunyi- gedung menghabiskan anggaran sekitar Rp
kan, secara otomatis tower akan mengirim 10,5 milyar.
laporan kepada pusat pengendali. Itu untuk “Kami menyebutnya community build-
memastikan apakah tower berbunyi atau ing sebagai escape building. Daerah itu
tidak. (Kecamatan Meuraxa) juga sebagai daerah
Kalau tidak, maka akan dibunyikan se- model untuk manajemen bencana,” sebut
cara manual, seperti di Kajhu saat ujicoba Muzailin Affan, Local Advisor JICA.
dulu. Waktu yang diperlukan setelah gempa Menurutnya, desain bangunan escape
sampai membunyikan sirene tanda tsunami building ini dibuat oleh konsultan asal
adalah lima menit. Jepang Nippon Koei, Co. Ltd sebagai JICS
Menurut Iskandar, InaTEWS mene­ Study Team pada 2006. Tiap-tiap escape
rapkan teknologi baru yang dikenal dengan building dibangun dengan luas 1.400 meter
Decision Support System (DSS). Sistem persegi.
ini merangkum semua informasi dari hasil Bangunan tersebut mempunyai 54 pilar
sistem monitoring gempa, simulasi tsunami, dengan diameter 70 sentimeter. Tinggi ge-
monitoring tsunami dan deformasi kerak dungnya sekitar 18 meter dengan 4 lantai.
bumi setelah gempa bumi terjadi. Lantai akhir dibiarkan terbuka dan tersedia
Kumpulan informasi ini menjadi faktor- helipad untuk pendaratan helikopter.
faktor pendukung untuk menyiarkan berita Lantai dua mempunyai tinggi sekitar 10
peringatan dini tsunami dan evaluasi perin- meter, mengikuti tinggi gelombang tsunami
gatan dini tsunami. Desember 2004 lalu di lokasi gedung terse-
Dari sistem monitoring itu, DSS me- but. Sementara lantai lantai satu dibiarkan
nawarkan jenis berita atau peringatan dini kosong tanpa partisi untuk menghindari
yang harus diambil operator pada waktu terjangan air tsunami.

46
BUKU perang Belanda di Aceh yang berlangsung

Perang 132. Sebuah kisah perang


dari tahun 1873 ke 1942, tapi tidak secara
terus-menerus. Perang paling lama yang
dihadapi Belanda dengan merenggut lebih

panjang, sejak Belanda memaklumat lawan 10.000 tentara mereka.




Dalam sejarah disebut, Belanda tidak
dengan bumi Serambi. Dalam kemerdekaannya, pernah menguasai Aceh secara penuh.
Walau mereka mampu menguasai Kesultan-
Aceh masih saja konflik. Damai terukir an Aceh, namun perlawanan terus dikobar-
kan warga Aceh di bawah pemimpin mereka
kemudian, dari Helsinki. yang silih berganti, antara lain, Tgk Chik
Di Tiro, Panglima Polem, Teuku Umar, Cut
Meutia, Cut Nyak Dhien.


Saat itu, Belanda dan Inggris meng- Berakhirnya kekuasaan Belanda di Aceh
oleh ADI WARSIDI
gantikan posisi Portugis di Malaka dan ditandai dengan pecahnya perang dunia
Tarik saja garis lurus pada peta nusantara. Dengan berbagai taktik, mereka II dan masuknya Jepang ke Aceh, pada 12
Aceh yang membentang, torehkan tahun- coba memperluas wilayah koloni perdaga­ Maret 1942. Prajurit Jepang bergerak ce-
tahun sejak tanah ini dikenal peradaban. ng­annya. Pelan-pelan, dominasi perdaga­ pat sampai ke dataran tinggi Gayo, Aceh
Lalu, temukan perang dalam sejarahnya ngan Inggris dan Belanda bertambah be- Tengah. Rakyat pun makin menggila, me-
yang panjang: 132 tahun.  sar. Mere­ka berlomba menguasai sebanyak lucuti senjata kesatuan-kesatuan Belanda.
Angka itu didapat dalam rentang 1873 mungkin kawasan di Nusantara. Aceh di 28 Maret 1942, Belanda menyerah kalah di
sampai 2005, saat nanggroe ini tiada ambang perang. Aceh, tiga minggu setelah Batavia menyata-
berkembang, layu tak berdaulat penuh atas Kesepakatan London yang ditandata­ kan menyerah kepada Jepang.
negerinya sendiri. Kedaulatan ada sebelum ngani pada 1824 memberi kuasa kepada Aceh belumlah aman. Kemerdekaan In-
dan mungkin sesudahnya. Pastinya, ter- Belanda, menguasai segala kawasan Inggris donesia kemudian diproklamasikan pada
lepas dari penanggalan itu, perang tiada lagi di Sumatera. Sementara Belanda menyerah- 17 Agustus 1945, Aceh menjadi bagiannya.
berdentum. kan semua kuasa perdagangannya di India Ini menjadi titik balik Aceh, konflik dalam
Cerita perang itulah yang dicoba rang- dan juga berjanji tidak akan menandingi negeri yang juga panjang. Penulis terus me-
kum oleh Harry Kaliwarang, penulis kela­ Ing­gris untuk menguasai Singapura. maparkan kisah pada loncatan lain. Aceh
h­iran Sulawesi Utara. Lalu ada Murizal Aceh masih pengecualian dalam traktat pembangkang terhadap Indonesia.
Hamzah, wartawan asal Aceh yang jadi edi- itu. Inggris masih tetap mengakui kedaula- Sejarah kembali tercatat, saat Guber-
tornya. Mereka merangkum lembar sejarah tan Aceh. Belanda belum bisa menjamah nur Aceh Daud Beureu-eh menjabat, dia
Aceh yang tercerai berai.  Aceh. Mereka terus berusaha sampai ke- merasa Jakarta mengkhianati perjuangan
Bukunya berkisah tentang seluk-be- mudian jaminan Inggris terhadap kemerde- Aceh, dengan melakukan beberapa tinda-
luk nanggroe yang pernah remuk akibat kaan Aceh dikaburkan dalam ‘Perjanjian kan politik, seperti membubarkan Divisi X
perang, tentang konfrontasi, tentang keka- Sumatera’ tahun 1871. Tentunya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Aceh
yaan yang membawa malapetaka, tentang banyak polemik dan kepentingan dagang. yang terkenal itu. Lalu, 23 Januari 1951,
gerilya, tentang pahlawannya, kepentingan Belanda kian merajalela, ingin mengu­ status Provinsi Aceh dicabut oleh kabinet
dunia, polemik politik dan usaha merintis asai perdagangan di Selat Malaka. Aceh Natsir. Aceh dipaksa lebur dalam Provinsi
perdamaian. dianggap sebagai musuh dan perang pun Sumatera Utara.

Kebencian rakyat Aceh
Aceh pertama ditulis dalam kemegahan dimaklumatkan pada Maret 1873. Pecahlah pada Soekarno, presiden Indonesia saat itu
dan keberadaan yang diakui dunia. Pernah menyala. Daud Beureu-eh masih sempat
menguasai Selat Malaka, yang jadi jalur menghadap Soekarno, tapi patah arang. Se-
perdagangan dunia. Sebelum 1873, megah bagai pemimpin, Beureu-eh pun memukul
ditorehkan di bumi yang membawahi ham- gong pemberontakan, 21 September 1953,
pir seluruh Sumatera. Melindungi sebagian setelah kongres ulama di Titeue, satu keca-
semenanjung Malaya, hingga menancapkan matan di Pidie.
pengaruh ke Turki, Inggris, Perancis, bah- Pertempuran demi pertempuran terjadi.
kan Amerika Serikat. Kesepakatan gencatan senjata pun diambil
Buktinya? Penulis memaparkan; pada dalam sebuah perjanjian, Ikrar Lamteh, 8
abad ke 16, Ratu Elizabeth I mengirim utus­ April 1957. Isinya, ada kesepakatan antara
an­nya, James Lancaster, ke Aceh dan se­ pemerintah dan pemberontak untuk men-
pucuk surat yang ditujukan ‘kepada saudara gutamakan kepentingan rakyat dan daerah
hamba, Raja Aceh Darussalam’ serta sepe­ Aceh di atas kepentingan kelompok. Gen-
rangkat perhiasan yang mahal. Surat itu catan senjata ini sempat berjalan sampai
bertahun 1585. 1959. Momentum itu pun menjadi titik balik
Aceh cemerlang saat dipimpin Sultan pemberontakan. 

Iskandar Muda, tahun 1607. Hubungan de­ Di ujung masa pemberontakannya,
ngan Inggris dan Perancis semakin berkem- Beureu-eh bergabung dengan Republik Per-
bang. Aceh menjadi penguasa semenanjung satuan Indonesia, bersama PRRI dan Per-
Malaka. Usai dia mangkat, 1636 sejarah per- mesta. Bersama itu pula sejak 1961, nama
lahan pudar. Tapi lakon lain ikut jadi pedo- Aceh Dari Sultan Iskandar Muda ke Helsinki Negara Bagian Aceh/NII diubah jadi Re-
man, satu-satunya negeri di nusantara yang publik Islam Aceh (RIA). Damai terus dirin-
Penulis Harry Kawilarang
pernah diperintah empat ratu selama 60 ta- tis, akhirnya Beureu-eh luluh. Dia bersedia
hun. Bukti bahwa pemimpin perempuan di Penerbit Bandar Publishing, turun gunung, pada 9 Mei 1962, beserta pa-
Aceh bukanlah tabu. November 2008 xx + 204 halaman sukan setianya di bawah pimpinan Teungku

ACEHKINI Januari 2009 47


Murizal Hamzah, editor buku Aceh dari Sultan
Iskandar Muda ke Helsinki menyerahkan buku ke
Hasan Tiro di Jakarta, Oktober 2008.
Foto: DOK-BANDAR PUBLISHING

sendirinya. Ratusan non government or-


ganisation (NGO) asing, dan lembaga dunia
masuk, berlomba-lomba memberi bantuan.
Pelan-pelan Aceh mulai menata kembali ke-
hidupannya.
Darurat sipil kemudian diganti tertib
sipil pada 19 Mei 2005, di saat Aceh sedang
membangun pascatsunami. Kontak senjata
masih terjadi di daerah pedalaman, kendati
dalam jumlah kecil. 
Pembahasan mencari
damai di Aceh terus dilakukan. Kali ini,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih
serius. Difasilitasi Crisis Management Ini-
tiative (CMI), perundingan antara GAM
dan pemerintah pun digelar di Helsinki,
Finlandia. CMI diketuai bekas Presiden
Finlandia, Martti Ahtisaari.

Setelah dialog
lima babak di Helsinki, perunding Indone-
sia yang diketuai Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia, Hamid Awaluddin, dan pe-
runding GAM yang diketuai oleh Perdana
Menteri-nya, Malik Mahmud, kesepakatan
dicapai. Ditandatangani pada 15 Agustus
Ilyas Leube. Daerah Aceh kembali seperti Situasi relatif aman tercipta setelah GAM 2005, kese­pakatan itu dikenal dengan MoU
semula, bahkan berstatus istimewa. dan pemerintah meneken perjanjian damai Helsinki. Awal masa damai di Aceh.

Kendati demikian, kondisi rakyat masih cessation of hostilities agreement (CoHA) 9 Di sinilah penulis menutup kisah perang
morat-marit, meski sumber minyak dan gas Desember 2002 di Jenewa. Kendati bentrok panjang. Buku ini menjadi penting bagi sia-
melimpah ruah di Aceh, setelah ditemukan terus berlanjut, tapi minimal kuantitasnya pa saja yang ingin tahu perang Aceh. Harry
tahun 1970.

Alasan itulah yang membuat tidak seperti dulu. Komite Keamanan Ber- Kawilarang, kendati bukan warga Aceh,
Aceh kembali bergolak. Empat belas tahun sama, yang terdiri dari tiga pihak, Indone- menulis Aceh dengan baik, merangkum
setelah Beureu-eh turun gunung, Hasan sia, GAM, dan Henry Dunant Centre (HDC) dengan cermat sejarah yang tercecer.
Tiro memimpin pemberontakan mela- sebagai penengah pun dibentuk. Memang tak ada informasi baru dalam
lui Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang Komite itu terkenal dengan nama joint buku ini. Semuanya kisah lama yang bisa
diproklamirkan pada 4 Desember 1976 di security committee (JSC). Komite itu dike­ dibaca misalnya pada karya Danis Lombard
Tiro, Pidie. 

 tuai Thanongsuk Tuvinum, perwira tinggi dan Paul Van’t Veer dalam tulisannya ten-
Lalu, terus-menerus kekacauan ter- Thailand.

9 Februari 2003, perjanjian da- tang Aceh. Tapi, alur yang pas layaknya nara-
jadi di Aceh. Hasan Tiro kabur ke Swedia, mai itu memasuki tahap penting dan kritis. si berurut dari era Iskandar Muda sampai
memimpin pemberontakan dari sana. Ber­ Kedua pihak telah sepakat sejak hingga lima Helsinki dan bahasanya yang bagus mem-
bagai operasi digelar TNI di Aceh, untuk bulan ke depan, melucuti senjata masing- buatnya mudah dipahami semua kalangan.
menumpas GAM, pemberontakan tak kun- masing. Fakta dan datanya kuat, setidaknya makin
jung padam. Kisah-kisah bergulir pada ke­ Pelucutan senjata akan diawasi oleh memperkaya khasanah pustaka anak-anak
kerasan saat 1989, Aceh ditetapkan seba- komite bersama itu. Masalahnya, proses di Aceh, agar tak lupa sejarahnya. 
gai Daerah Operasi Militer (DOM), dengan perundingan kemudian gagal. Mei 2003, Ada satu kesilapan, mungkin penulis da-
ope­rasi jaring merah-nya. Berlangsung 10 masa CoHA itu dinyatakan gagal dan tidak pat memperbaikinya ke depan. Tentang seja-
tahun, operasi itu tercatat banyak makan dilanjutkan. Para juru runding GAM di- rah Partai Komunis Indonesia (PKI) di Aceh
korban. Paskakejatuhan Soeharto, suara tangkap, dan dihukum penjara. Darurat yang lupa dikaji. Padahal Al-Chaidar, penu-
rakyat menuntut keadilan atas kasus-kasus militer kemudian digelar pada 19 Mei 2003. lis buku ‘Aceh Bersimbah Darah’ di bagian
pelanggaran hak asasi manusia (HAM) gen- Habis darurat militer, status Aceh berganti belakang menulis komentarnya; “Buku yang
car dilakukan. 7 Agustus 1998, DOM itu di- jadi darurat sipil pada 19 Mei 2004. Kondisi menarik, mengungkap sejarah Aceh secara
cabut. 
 hampir tak jauh berbeda. Aceh seakan ter- mendalam. Sejarah PKI di Aceh yang sela-
Tuntutan kemerdekaan Aceh yang di- tutup dari dunia luar, ratusan korban mun- ma ini gelap, ditulis dengan gaya lugas dan
suarakan GAM kian bergema. Selain itu, cul, terbanyak di pihak sipil. 

 berimbang...” Padahal dalam buku ini, tidak
muncul juga tuntutan referendum sebagai 26 Desember 2004, Aceh kembali men- dibahas soal komunis di Aceh.
akumulasi kekecewaan rakyat Aceh pada catat sejarah baru. Bencana hebat tsunami Apapun, Harry telah mengumpulkan
pemerintah Jakarta. Tuntutan itu dimobil- melanda, sekitar 130.000 orang tewas, sejarah nanggroe dan mengisahkan kem-
isasi oleh para intelektual muda yang ter- 36.786 orang hilang dan hampir setengah bali secara ringkas, sebagai bahan renungan
himpun dalam Sentral Informasi Referen- juta orang menjadi pengungsi, yang hidup generasi depan. Bahwa Aceh adalah negeri
dum Aceh (SIRA). SIRA yang didirikan di di tenda-tenda pengungsian. Kerugiannya dengan kisah, yang siapapun tak meng-
Banda Aceh pada 4 Februari 1999, berhasil diperkirakan sekitar US$ 4,5 milyar. 

 inginkannya terulang. Cukup sudah perang,
meng­akomodir keinginan rakyat Aceh un- Bencana itu, membuka pintu Aceh bagi biarkan saja angka tercatat dalam sejarah:
tuk menentukan nasib sendiri. 
 siapa saja. Darurat sipil tenggelam dengan 132. [a]

48
Pelesir
WISATA PERJALANAN ANGIN SEGAR

PERJALANAN

Senandung Senja di Honolulu


oleh ASNAWI KUMAR tujuan utama bagi banyak pelancong yang penduduk Indonesia. Pada kongres besar
FOTO: ASNAWI KUMAR berkunjung ke Hawai. 1993, Presiden Clinton pernah meminta
Semilir angin Selatan yang Hawai yang tadinya merupakan satu maaf kepada seluruh suku bangsa Hawai,
sayup-sayup menerobos dari balik lorong dinasti kerajaan, ditetapkan sebagai negara atas musnahnya dinasti kerajaan Hawai.
gedung-gedung jangkung di King’s Street, bagian ke-50 dalam ketatanegaraan Ame­ Kota Honolulu yang menjadi ibukota
membuat kita betah berlama-lama sambil rika Serikat pada 1959. Gugusan kepulauan dan pusat pemerintahan negara bagian
‘cuci mata’ di kawasan paling ramai di yang terletak di tengah Samudera Pasifik Hawai terdapat di Pulau Oahu yang luasnya
pusat kota Honolulu. Apalagi, kawasan ini, ditemukan James Cook, seorang pen- 1.570 kilometer persegi atau hanya sekitar
ini letaknya berdekatan dengan Waikiki jelajah Inggris pada 1778. Penduduk asli 18 persen dibandingkan dengan luas
Beach, yang disebut-sebut sebagai satu kepulauan Hawai, suku bangsa Polynesia, keseluruhan wilayah negara bagian Hawai
pantai terindah di dunia dan kerap menjadi yang warna kulitnya nyaris sama dengan yang mencapai 28,337 kilometer persegi.

ACEHKINI Januari 2009 49


Sementara Honolulu sendiri luasnya sekitar mada Militer AS di wilayah Pasifik. Karena Sebaran masyarakat yang tinggal di
222 kilometer persegi dan dihuni oleh itu, wilayah ini sekarang kerap dikunjungi Pulau Oahu pun tidak kalah uniknya.
377.260 jiwa penduduk (data 2004-red) oleh para wisatawan veteran perang dunia Masyarakat kelas menengah ke bawah
atau sekitar 30 persen dari keseluruhan II, baik dari Amerika daratan maupun dari justru tinggal pada daerah-daerah sekitar
penduduk Hawai yang berjumlah 1.211.537 Jepang. inti kota yaitu di tepi pantai. Beberapa dari
jiwa. Di pulau seluas hampir dua kali luas mereka menyewa rumah susun yang ba­
Selain Oahu, State of Hawai yang ter- Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh nyak terlihat di sepanjang jalan. Sedangkan
diri dari satu gugusan wilayah kepulauan Besar itu juga berdiri megah University of mereka yang tergolong menengah ke atas,
yang teletak di tengah Samudera Pasifik, Hawai at Manoa (UHM) dan Pusat Kajian tampaknya lebih memilih untuk tinggal di
terdapat pula sejumlah pulau lainnya yang Timur-Barat (East-West Center), di mana areal atau kawasan-kawasan perbukitan
membentang dari barat ke timur. Pulau- banyak mahasiswa dari negara-negara Asia yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
pulau lain yang juga kerap dikunjungi para seperti dari kawasan Timur Tengah, dari Mereka biasanya memiliki rumah
wisatawan yang datang ke Hawai itu antara Timur Jauh seperti Jepang dan Korea, dari de­ngan ukuran midle bertingkat dua, de­
lain Maui Island, Kauai Island, dan Big Asia Selatan seperti India dan Pakistan, ngan dua atau tiga garasi mobil dan
Island yang merupakan pulau terbesar di serta dari Asia Tenggara seperti Filipina, memiliki sebidang tanah untuk menanam
gugusan wilayah kepulauan tersebut. Malaysia dan Indonesia, termasuk Aceh. bunga yang segar dan indah. Bahkan, su-
Pantai Waikiki yang disebut-sebut seba- Suhu Pulau Oahu cukup hangat pada dah bukan rahasia lagi kalau banyak kaum
gai satu pantai terindah di dunia, terdapat summer (musim panas) sekitar 24-27 dera- jetset atau para selebritis Hollywood yang
di Pulau Oahu. Demikian pula Pearl Har- jat Celcius. Bagi kita orang Indonesia suhu memiliki semacam villa di Hawai. Pada
bour, pangkalan militer Angkatan Laut AS ini termasuk sejuk, karena kita biasanya summer mereka banyak berkunjung ke
di Samudera Pasifik yang diserang Jepang berada pada 28-32 derajat Celcius. Namun, kepulauan di tengah Samudera Pa­sifik ini
pada 7 Desember 1941, hingga menggiring bagi orang mainland yang tinggal di dara- untuk mendapatkan sinar matahari.
negara adidaya itu ke kancah Perang Dunia tan seperti Eropa, tentunya menganggap
II (1939-1945) lalu, juga terletak di pulau suhu ini panas. Sehingga tak jarang kita ***
ini, tepatnya di bagian barat Oahu. jumpai penduduk Hawai yang hanya men-
Seperti terungkap dalam lembaran genakan pakaian seadanya seperti tanktop, Dari semua pesona Hawai, Pantai
sejarah Perang Dunia II, serangan Jepang baju you can see, celana pendek atau hanya Waikiki punya daya tarik utama. Bahkan
di bawah komando Laksamana Isoroku Ya- selembar kain yang dililitkan di pinggang selebritis kerap berendam dan kemudian
mamoto terhadap pangkalan militer AS di dan sandal jepit. berjemur di bawah terik matahari di pan-
Pearl Harbour ketika itu, menyebabkan 188 Hal lainnya yang juga tak kalah tai, tentu hanya dengan dengan meng-
pesawat terbang milik AS rontok, 155 kapal menarik di Pulau Oahu adalah penataan gunakan underwear. Bahkan bagi mereka
laut rusak, dan 2.403 orang tewas. Bahkan, ruang yang cukup baik. Apabila diamati, yang ingin lebih bebas, tersedia pula lokasi
kapal perang USS Arizona bersama 1.100 bangunan tinggi seperti gedung-gedung yang memungkinkan pengunjungnya bisa
orang awaknya diledakkan dan tenggelam perkantoran dan beberapa apartemen den- bertelanjang bulat alias nudist.
ke dasar laut di wilayah kepulauan Hawai. gan jumlah tingkat lebih dari sepuluh Waikiki Beach lokasi lain yang menarik
Kini, Pearl Harbour menjadi satu lantai, biasanya terletak di pusat kota di dikunjungi, menyerupai Pantai Kuta, di
pangkalan Angkatan Laut terbesar dan tepi pantai. Di sana­lah denyut nadi dan pulau dewata Bali, dengan garis pantai
pa­ling strategis yang dimiliki AS. Apalagi hiruk-pikuk daerah inti kota itu menjalank- memanjang dari utara ke selatan. Pantai
di sekelilingnya, kini banyak pula dibangun an fungsinya, mulai dari kegiatan perkan- de­ngan hamparan pasir putih dan taman
pangkalan-pangkalan pertahanan bawah toran, transaksi perdagang­an, sampai jagad rumput luas ini, tak pernah sepi pengun-
laut dan menjadi Markas Besar (Mabes) Ar- hiburan. jung menunggu tenggelamnya matahari.
Selain itu, Waikiki juga menjadi pantai
pilihan para pecinta surfing. Pasalnya,
pada waktu-waktu tertentu ombak bisa
mencapai ketinggian dua meter. Pantai-
pantai di Pulau Maui di bagian Utara Oahu
Island, dengan ombak lautnya yang besar
juga me­r upakan ‘surga’ para peselancar.
Karena itu, di sini kerap dilangsungkan
even-even olahraga selancar kelas dunia.
Waikiki Beach juga dipenuhi dengan
hotel-hotel berbintang yang menjulang
tinggi, berjejer di sepanjang garis pantai.
Hampir semua nama-nama hotel terkenal
seperti Hilton International, Sheraton,
Aston, JW Marriot, Hyatt, dan hotel-hotel
bertaraf internasional lainnya. Bahkan,
kalau kita merasa tidak nyaman tinggal di
hotel yang rata-rata dibangun bertingkat di
atas 10 lantai, bisa memilih hotel bergaya
resort yang banyak terdapat di kawasan
pinggiran, de­ngan tarif yang melambung.

Suasana lengang dan bersih di Ala Wai


Boulevard, Wakiki.
Foto: ASNAWI KUMAR

50
Bagi yang tak berkantong tebal, juga
tersedia youth hotel atau asrama yang bisa
disewa bila ingin tinggal lebih dari se­
minggu dengan tarif yang relatif terjang-
kau. Jenis kamarnya berupa semi-private
room dengan fasilitas bisa pegang kunci
sendiri dan kamar mandi di dalam. Bah-
kan, bagi pengunjung yang lebih dari dua
orang atau rombongan, di sini tersedia pula
kamar untuk empat orang atau lebih dalam
satu kamar.
Setelah puas mandi atau sekadar
berjalan-jalan sambil ‘cuci mata’ di pantai
Waikiki, rasanya tidak lengkap kalau kita
tidak mampir di International Market
Place, yang letaknya hanya dipisahkan
jalan satu jalur. Di sini, tersedia berbagai
jenis makanan jajanan dan gerai souvenir
eceran berupa hasil-hasil kerajinan tangan,
yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Biaya kebutuhan hidup di Hawai tergo-
long paling tinggi di Amerika. Karena itu,
hampir semua jenis makanan dan cendera-
mata yang dijajakan di Waikiki ditawarkan
dengan harga yang cukup tinggi. Untuk
satu buah kaos dengan gambar grafis khas
Hawai saja, misalnya, dipatok harga antara
7-15 Dolar AS atau sekitar Rp 70.000 - Rp
150.000 per buah.
Demikian pula untuk jenis minuman
dan makanan, kita juga perlu siap-siap
merogoh kantong yang lebih dalam. Untuk
sebotol air mineral ukuran sedang saja
harga tidak kurang dari 1,5 Dolar per botol,
orange juice kemasan dengan isi dalam
botol yang sama dihargai 3 Dolar AS atau
sekitar Rp 30.000 per botol. Belum lagi
makanan. Kita baru bisa melahap seporsi
nasi goreng seafood kalau punya uang 8,5
Dolar AS atau sekitar 85.000 Rupiah.
Terlepas dari harga makanan dan
barang-barang yang mencekik leher itu,
kita bisa tetap enjoy berada dan jalan-jalan
di Waikiki. Di samping suasana nyaman
dengan tingkat kebersihan yang patut
diacungi jempol, kita bisa kerasan di sini
karena memang banyak yang bisa dilihat
dan dinikmati. Mulai makan malam yang
diiringi dengan tari Hula hula sampai de­
ngan kawasan pantainya yang enak untuk
“cuci mata”.
King’s Street. Di sini, kita bisa menonton Waikiki Beach dipenuhi wisatawan yang mandi dan
*** musik jalanan, meramal nasib, foto bareng berjemur (atas). Tarian Hula hula di International
bersama ‘manusia patung’, sampai lukis Market Place (bawah).
Honolulu seakan tak pernah wajah. Foto-FOTO: ASNAWI KUMAR

tidur. Kota yang luasnya 222 kilometer Sebetulnya tanpa ‘pertunjukan jalanan’
persegi dan dihuni oleh 377.260 jiwa itu pun, kita sudah merasa terhibur dengan Waikiki. Di sini, tersedia berbagai jenis ma-
penduduk ini, terus bergeliat. Jalan-jalan gemerlap malam yang disajikan Honolulu. kanan dan minuman sebagai menu makan
utama kota, tak sepi dari deru kendaraan Penataan kota yang apik, rapi, dan bersih, malam, mulai dari masakan-masakan khas
bermotor, orang bersepeda, pemakai skate- serta berbagai lampu assesoris yang menye- Amerika dan Eropa sampai pada masakan-
board hingga lalulalang para pejalan kaki. marakkan setiap sudut kota pada malam masakan khas Asia, seperti Sukiyaki
Waikiki Beach terus berdenyut hingga hari, tidak saja memberi kesan romantis Jepang atau Thomyam Thailand.
fajar. Ragam hiburan malam tidak hanya tapi juga sekaligus eksotis. Soal harga, tentu tak murah. Semuanya
berlangsung di hotel-hotel mewah, pub dan Suasana malam yang semarak juga tidak ada yang bertarif nominal sen, tapi
klab-klab malam, tapi juga ada di pinggir- berlangsung di International Market Place, mesti kita keluarkan lembaran-lembaran
pinggir jalan utama seperti di kawasan letaknya tidak begitu jauh dari bibir pantai Dolar. Meski demikian, makan malam di

ACEHKINI Januari 2009 51


kawasan International Market Place ini, bertele-tele. Tapi apa yang terjadi? Obat pe­nerbangan dari dan ke Amerika selalu
relatif lebih asyik dan nyaman. Sebab, sam- tetes mata miliknya tak berlabel. transit di Tokyo.
bil makan, kita dihibur tarian Hula hula Walhasil, dia harus berdebat lama de­ Bahkan, pada gerbang kedatangan di
dari sejumlah penari berbeda yang tampil ngan petugas imigrasi di bandara. Malah, bandara Honolulu terpampang ucapan
bergantian. saking jengkelnya sang dokter coba men- selamat datang dan instruksi-instruksi
Hiburan malam lainnya, teater dan demonstrasikan dengan meneteskan obat khusus bagi turis Jepang yang ditulis
aneka jenis tari tradisional Bangsa Poly- tersebut ke matanya. Apa reaksi si petugas? dalam bahasa Jepang. Tak hanya itu, begitu
nesia, di Polynesian Cultural Center (PCC) Dengan senyum, dia mengatakan: ”Kalau keluar dari anjungan kedatangan para turis
yang terletak di luar kota Honolulu. PCC ini Anda ingin terus masuk ke Amerika, sila- Jepang disambut pemandu wisata. Isti­
sama seperti Taman Mini Indonesia Indah kan buang tetes mata itu. Atau, Anda mau mewanya lagi, gadis Hawai dengan pakai­
(TMII) yang ada di Jakarta. Di sini juga ada menghabiskannya dulu di bandara?” Maka an khas dan bunga melingkar di kepala
anjungan lengkap dengan ragam budaya sang dokter itu pun terpaksa mencampak- dengan senyum­an menyapa ”Aloha!”,
masing-masing negara yang termasuk kan obat tetes matanya itu ke tong sampah. sambil memberikan kalungan bunga. Juru
dalam rumpun Bangsa Polynesia, seperti Diskriminasi Amerika terlihat kasat foto yang sudah siap segera mengabadikan
Hawai, Haiti, Tonga dan lain-lain. mata. Di antara berbagai bangsa yang kedatangan para turis penabur yen tadi.
Berlibur ke Amerika Serikat tentu tak datang ke Hawai, turis-turis asal Jepang Mengapa turis-turis yang berasal dari
mudah, harus melampui pemeriksaan ketat tampaknya memang mendapat perlakuan negeri matahari terbit itu tampak begitu
dari pengajuan visa di kedutaan, pemerik- istimewa dari para petugas bandara. Turis diistimewakan di Hawai? Ini, tentu, tidak
saan imigrasi, serta selama dalam pener- negara ini bisa melenggang seenaknya lain karena memang derasnya mata uang
bangan. Perlakukan itu dikenakan kepada melewati gerbang bandara yang dijaga ketat Yen yang mengalir ke wilayah kepulauan
semua orang, tak peduli pejabat atau orang para petugas imigrasi itu. Samudera Pasifik ini setiap tahunnya.
penting dari suatu negara. Sampai-sampai Memang, dari berbagai bangsa yang da- Lalu, tertarikkah Anda ke Hawai?
harus mencopot sepatu, ikat pinggang, dan tang ke Hawai, yang justru tampak pa­ling Ja­ngan berkecil hati, sebab perlakuan
membongkar ransel atau tas tangan yang ramai wisatawan asal Jepang. Di mana- diskriminasi itu seakan terasa impas dan
dijinjing saat itu. mana hampir selalu kita jumpai rombongan bisa terlupakan, manakala pesona Waikiki
Jadi sebaiknya tidak memakai aseso- turis Jepang, mulai dari grup para manula Beach dan kehidupan malam di Honolulu
ris yang terbuat dari bahan logam, tidak hingga anak-anak belasan tahun. Sehingga yang romantis dan eksotis itu, datang
ba­nyak membawa bahan atau peranti di Bandara Internasional Honolulu ada menyergap dan bersemayam dalam relung
make-up dan obat-obatan yang berbentuk anjungan khusus yang diperuntukkan pengalam­an hidup kita yang tak pernah
cair atau krim. Kalau terpaksa membawa­ bagi orang Jepang. Jadi, wajar saja banyak terlupakan. Aloha! [a]
nya, Anda harus menyertakan label yang
menjelaskan tentang komposisi bahan yang
dikandungnya, dan volumenya tidak lebih
dari 90 mililiter serta semuanya harus
dibungkus dalam plastik yang transparan
dan tahan bocor.
Kalau tidak, maka Anda
harus rela disita petugas
imigrasi atau mem- MAP and PHOTO: GOOGLE.COM

buangnya ke dalam tong


sampah yang sudah di­
sediakan, apa pun ala-
sannya. Demikian pula
saat melewati gerbang
detektor, jika masih
saja berbunyi setelah
ikat pinggang dibuka, se-
patu dilepas, dan semua isi
saku pakaian dikeluarkan,
maka Anda harus siap-siap
diraba dan digeledah mulai
dari ujung rambut hingga
ujung kaki.
Konon, pemeriksaan
yang sangat menyebal-
kan itu pernah dialami
seorang dokter anes-
tesi asal Indonesia di
Chichago. Dia sudah tahu
mengenai semua aturan
tersebut sehingga dia tidak
membawa barang ke kabin
kecuali paspor, dokumen pent-
ing, dan sebuah obat tetes mata
saja di kantung jasnya. Itu untuk
menghindari pemeriksaan yang

52
Figura
“ayo Lisa, harimaunya sekarang sudah
pada keluar dari Aceh,” ujar guru vokal
pelantun lagu Kutidhieng ini suatu ketika.
Sadar itu canda, tapi Lisa Aulia kadung
gentar. Apalagi setelah albumnya beredar,
seorang senior di sanggar Cakramata, Banda
Aceh, memberitahu kalau lirik  Kutidhieng,
mantera pemanggil harimau.
Tapi bukan sebab itu Lisa jadi ‘buronan’
kuli tinta, melainkan ihwal meroketnya
album solo perdananya. Suaranya cukup
karib di kuping pendengar musik etnik Aceh,
tapi tak banyak yang tahu wajah dan profil
mahasiswi Kesenian, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala ini.
Ia berkelit bukannya menjauh dari pengemar,
apalagi juru berita. “Setelah bikin album Lisa
married, terus ikut suami dinas di Ambon,”
jelasnya, saat ditemui di rumahnya, Keutapang
Dua, Banda Aceh.
Sepulang ke Aceh, Lisa jadi ibu. Dua bulan
lalu, ia dianugerahi bayi perempuan yang diberi
nama Khansa Athifa Azalia. Agenda selanjutnya
meluncurkan keping cakram. Sekarang masuk tahap
pembuatan video klip. “Seharusnya Maret lalu, tapi
nggak mungkin karena Lisa sedang hamil muda,”
katanya sambil merangkai senyum.
Lisa sebenarnya, tak punya ambisi jadi selebriti.
Mulanya, ia menggeluti seni tari. Suatu ketika, saat
menyanyikan lagu Aceh dalam sebuah acara di Taman Budaya
Banda Aceh, seorang senior mengajaknya membuat
album. Penghayatan lirikpun dilakukan saat
rekaman. Kaset beredar, Lisa di Ambon. 
Berapa jumlah kaset yang laku,
pendatang baru di blantika musik
Aceh ini tak acuh. “Susah dapat,
kasetnya sudah habis, di mana
bisa dapat lagi kaset?” cecar
seorang temannya. Saat
itulah Lisa sadar, sudah
punya pengemar. Tapi,
ia harus kembali
meninggalkan Aceh.
“Kalau Khansa enam
bulan, Lisa akan ke
Magelang, bersama Lisa Aulia
suami.” [a]
Ditakuti Harimau
oleh MAIMUN SALEH FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN—ACEHKINI

ACEHKINI Januari 2009 53


Lomba Mengempiskan Perut
oleh DASPRIANI Y ZAMZAMI FOTO: DASPRIANI Y ZAMZAMI—ACEHKINI
Shahnaz Haque saat ini sedang dan berekreasi ke alam. Ini penting bagi
serius menghadapi saingannya Gilang kesehatan, termasuk kesehatan kantong
Ramadan, suaminya. Bukan dalam kontes ketimbang olahraga ke mall,” sebutnya
musik atau bergaya di cat walk, melainkan sambil tertawa lebar.
adu sehat. “Kami berlomba mengempiskan Bagi Shanaz, menjaga kesehatan sama
perut,” ujar model cantik itu terbahak. dengan gerakan menghemat. Logikanya,
Saat ditemui di Banda Aceh, November mengobati lebih mahal harganya. Sejak
lalu, ia khawatir kalah. Sebab agendanya rajin membawa acara kesehatan di televisi,
mendatangi club fitness saban akhir pekan ia bertekad terus mengampanyekan hidup
beradu jadwal roadshow kesehatan yang sehat. “Kami mulai merasa di usia yang
sedang dijalaninya. makin bertambah, kita harus benar-benar
Artis kelahiran 1 September 1972 ini juga peduli kesehatan,” jelas artis yang juga
rajin mengajak ketiga anak perempuannya: presenter ini. Kenapa sih Shahnaz peduli
Pruistin Aisha, Charlote Fatima dan dengan perut? “Kalau perut saya sudah
Mieke Namira berolahraga. “Kalau bareng mengecil, akan menjadi penyemangat bagi
anak-anak kita biasanya suka outbound Gilang,” jawab Shanaz. [a]
Shahnaz Haque

Terbayang Belanja di Malaysia


oleh IMRAN MA FOTO: DOK—PRIBADI
“Juliane!” teriak pria itu ke arahnya. Malikussaleh itu.
Juliana Puspita tersenyum. Sambil menoleh ia Malaysia tak asing bagi Juliana. Di negeri
menyapa, “Iya. Saya mau menuntut ilmu dulu.” jiran itu, ia telah 13 kali menari, selain Brunei
Gadis yang kerap dipanggil Uli itu melenggang Darussalam dan Thailand. “Waktu ditawar­
menuju kampus. Juliane sendiri nama perannya kan peran Jualiane, langsung membayangkan
sebagai gadis asal Malaysia, dalam film komedi saat belanja di Malaysia,” jelas gadis berusia
Eumpang Breueh. 21 tahun itu.
Di dunia peran, Juliana memang wajah baru. Kini sibuknya berlipat. Selain kuliah, ia
Tapi di seni tari ia bukan pemula. Sejak duduk di syuting dan latihan menari. Jualiana juga
bangku SMA, dia telah bergabung dengan sanggar sedang menyiapkan diri bertarung di kancah
Cut Meutia, Aceh Utara. Sejumlah negara Asia telah politik. Maklum ia calon legislatif dari Partai
dijejalnya. Saat Yusniar menawarinya terlibat dalam Demokrat, Kota Lhokseumawe. Walau begitu,
film Eumpang Breueh, ia langsung mengiyakan. ia masih jatuh hati ke Eumpang Breueh.
“Pertama dibilang untuk lipsing lagu, nggak “Saya suka sama Bang Mando karena lucu.
jadi, kemudian Eumpang Breueh,” kenang Kalau bang Joni, punya Dek Yusniar,” ujar Uli
JULIANA PUSPITA mahasiswi Fakultas Ekonomi, Universitas tertawa. [a]

Tegang demi decak kagum penonton. Untuk itu,


anak pertama pasangan Samsul Anwar dan
lunginya, tapi juga karena
karantina sebelum

Dikarantina
Sulastri ini rajin mengotak-atik gerak. “Set- prosesi berlang-
iap mau tampil, kalau ada gaya yang sudah sung. “Dessy di­
membosankan kita ubah koreografinya,” asingkan dan
oleh RIZA NASSER FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN—ACEHKINI ujar gadis yang berulangtahun setiap 26 dijaga ketat
Meliukkan tubuh di atas panggung, tak Desember itu. supaya gak
lagi membuatnya canggung. Usia 14 tahun, Rupa ayu dan segudang prestasi di dun- terjadi
Dessy Wartriani telah melekukkan raga ia tari, membuat sanggar Cut Nyak Dhien apa-apa.
di sanggar Cut Nyak Dhien, Banda Aceh. memilihnya jadi ‘ratu sambut’. Kini wa- Te ga ng
Belum berusia 25 tahun, sanggar pendapa jahnya sering tertangkap kamera jurnalis; juga sih,”
gubernur Aceh itu memilihnya sebagai guru sejengkal jarak dengan sejumlah petinggi kenang-
tari.  negeri yang berkunjung ke Aceh. Susilo nya. [a]
“Dari kecil Dessy suka menari,” ucap Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia
sarjana ekonomi Universitas Syiah Kuala pernah mendapat kalungan bunga darinya.
ini. Terang saja sederet tari tradisional Saat Hasan Tiro, pemimpin tertinggi Gera-
semisal Ranup Lampuan, Rampoe Aceh kan Aceh Merdeka, pulang ke Aceh Oktober
dan Prang Sabil, gampang baginya. Gemu- lalu, Dessy menjadi pembawa kalungan
lai Dessy telah disaksikan khalayak hingga bunga.
mancanegara seperti Argentina, Paraguay, Untuk urusan mengalungi bunga, ia
Chile dan Malaysia. mengaku sering dag-dig-dug. Bukan ha-
Di panggung, segala daya dikerahkan nya sebab nama besar tokoh yang dika- DESSY WARTRIANI

54
COMMERCIAL

Space for R ent

Pemasangan iklan, hubungi:


PT. ACEHKINI
Jl. Angsa No 23, Batoh Lueng Bata, Banda Aceh.
Telp. 0651.7458793
atau
Abdul Munar [081360039003]

ACEHKINI Januari 2009 55


56

You might also like