Professional Documents
Culture Documents
000,-
Surat
Hikayat Nanggroe Fly 06
Sabu di Saku Bocah 10
UTAMA
Kisah Penikmat Si Putih 12
Tak Sakau di Rumoh Geutanyoe 14
FOTO: Demi Emas 16
23 Advertorial
41
Adi Warsidi
Redaktur Fakhrurradzie Gade
Redaktur Foto Fauzan Ijazah
Seni & Budaya Menjaga Tradisi Leluhur
Koordinator Liputan
Maimun Saleh
43
Wartawan Mismail
Laweueng, Ucok Parta,
Daspriani Y Zamzami, Gaya Hidup Berebut Jadi Raja Aceh
Riza Nasser, Jamaluddin
(Banda Aceh), Imran MA
(Lhokseumawe), Halim
Mubary (Bireuen),
Fotografer Hasbi Azhar, Sains 45 Bila Datang Ombak Raya
47
Chaideer Mahyuddin
Keuangan Abdul Munar
Penata Letak Khairul Umami
Perang 132
Ombudsman Stanley
Kolumnis Azhari
Distribusi Muhammad Yusuf,
Alamat Jl. Angsa No 23
Batoh, Banda Aceh
Telepon 0651.7458793
Pelesir 49 Senandung Senja di Honolulu
website www.acehkini.co.id
e-mail redaksi@acehkini.co.id
53 Figura
ACEHKINI Januari 2009 3
Surat
Empat Tahun Tsunami Aceh sudah kita lakukan bagi korban tsunami tim pemerintah Aceh melakukan koor-
Mengenang empat tahun tragedi tsunami, Aceh. Sehingga semangat atau sensitifi- dinasi dengan Jakarta dalam merumus-
semua kita pasti mengembalikan memori tas sosial kita kembali diasah dalam me- kan kelanjutan rekonstruksi Aceh.
pada bencana dahsyat itu. Gempa bumi dan lihat persoalan pemenuhan hak korban Demikian pernyataan sikap ini kami
tsunami yang terjadi pada 26 Desember tsunami. sampaikan, memperingati empat tahun tsu-
empat tahun silam, menyisakan luka men- 2. BRR agar memprioritaskan pemenuhan nami di Aceh. Semoga Aceh kembali maju
dalam. Lebih 125.000 rakyat Aceh men- hak-hak korban tsunami. Sisa waktu setelah dihantam bencana dan konflik.
jadi korban, berbagai infrastruktur hancur. beberapa bulan ini, diharapkan mem- TAF Haikal, Jurubicara Kaukus
Itulah mungkin sekilas bayangan kita akan prioritaskan program bagi peningkatan Pantai Barat Selatan (KPBS)
tsunami yang menerjang Aceh. kualitas bantuan korban tsunami. Mis-
Setelah empat tahun berlalu, harapan alnya, bagaimana memastikan bantuan Jangan Berjanji
akan perubahan ke arah lebih baik menjadi rumah yang diberikan berkualitas. Terkait sisa kas daerah (Kasda) Aceh Barat
cita-cita kita semua. Bukan hanya korban, 3. Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat senilai Rp 6,1 milyar, Aliansi Masyarakat
tetapi seluruh rakyat Aceh, Indonesia dan harus serius dan berkomitmen melanjut- Peduli Anggaran (AMPA) mendesak Pe-
bahkan masyarakat internasional. Pemenu- kan rekonstruksi Aceh. Jangan polemik merintah Kabupaten Aceh Barat bertindak
han hak korban jadi kata kunci keberhasilan yang terjadi berlarut-larut dan meng- tegas terhadap oknum SKPD yang belum
rekonstruksi. Tapi, kita dihadapkan pada hambat program rekonstruksi yang di- mengembalikan sisa kas daerah tahun 2005
persoalan-persoalan yang sulit diselesaikan. jalankan. Karena itu, sudah selayaknya sampai 2007. Kalau hal ini dibiarkan, akan
Meski pemerintah membentuk BRR, proses
rekonstruksi belum begitu menggembira-
kan. Berbagai infrastruktur dasar belum
selesai.
Sebagai contoh, pembangunan jalan
Banda Aceh-Meulaboh yang didanai oleh
USAID. Jalan yang menghubung Banda
Aceh-Meulaboh belum menunjukkan per
kembangan yang pesat. Banyak persoalan
dihadapi dalam menyelesaikan pembangu-
nan jalan itu. Menurut kami, jalan ini sangat
strategis dan penting untuk menjadi priori-
tas.
Saat ini, ada tiga jalur menuju pantai
barat-selatan Aceh. Jalur dari Medan mela-
lui Aceh Selatan, jalur tengah via Geumpang
dan jalur Calang. Namun, ketiga jalur ini
kondisinya sangat memprihatinkan. Jika
jalur ini putus akibat banjir dan longsor,
akan berakibat pada melonjaknya harga ke-
butuhan pokok.
Pemerintah juga harus memikirkan
lonjakan pengangguran pascaberakhirnya
BRR. Menurut kami, pemerintah sudah se-
layaknya menyiapkan strategi dalam meng-
hadapi berakhirnya rekonstruksi di Aceh.
Tentu dengan berbagai sumber daya dan
kewenangan yang dimiliki Pemerintah Aceh
saat ini. Kita berharap Pemerintah Aceh
serius memikirkan persoalan sosial yang
muncul setelah BRR bubar.
Terkait mengenang empat tahun tsu- Rakit Aceh Jaya
nami, maka Kaukus Pantai Barat Selatan
menyatakan: Sebuah rakit mengangkut berbagai kendaraan di Babah Nipah, Kecamatan Sampoiniet,
1. Semua kita diharapkan untuk intros- Aceh Jaya, 11 November 2008. Hingga empat tahun pascatsunami, infrastruktur jalan
peksi diri dan merenungkan apa yang pantai barat Aceh tak kunjung selesai. [Fauzan Ijazah]
4
Saleuem
Plan B
menjadi preseden buruk bagi kelangsung- Ombak pecah. Riaknya tak “Kita didahului!” ujar ‘si juru tulis’ sambil
an pemerintahan yang baik di Aceh Barat. berhasil melilit pria itu. Dia seakan terbang menunjuk berita sebuah surat kabar.
AMPA menilai Bupati Aceh Barat sangat te- di atas air. Gelombang memisahnya dengan ACEHKINI tak kuasa melawan kecepatan
gas terhadap geuchik-geuchik yang melaku- papan selancar. Bias langit membirukan harian. Terbitnya saja bulanan. Melihat
kan penyimpangan keuangan daerah yang laut, semakin membuat momen itu sedap pemberitaan itu, redaksi sempat tegang.
nilainya hanya puluhan juta, tapi apakah dipandang mata. Rapat digelar. Hasilnya, pemberitaan
bupati akan memperlakukan hal yang sama Sebelum peristiwa terjadi, Fauzan tentang gunong meuh di Krueng Sabee,
terhadap oknum pejabat yang menyele- Ijazah, redaktur foto majalah ini membujuk Aceh Jaya, tetap diterbitkan. Pasalnya
wengkan keuangan daerah yang jumlahnya pemilik perahu yang disewanya mendekat. liputan sudah dirancang sebulanan. Lagi
jauh lebih besar? “Ya takut jugalah, salah-salah kamera pula, jurnalis yang dikirim ‘koki’ terhebat
Dari kenyataan itu dapat disimpulkan kecebur ke laut,” kenangnya. di jajaran redaksi.
beberapa kelemahan sebagai berikut: Usahanya berhasil. Sederet foto yang Sialnya, lamat-lamat kendur semangat
1. Lemahnya pengawasan yang dilakukan menggambarkan aktivitas surfing pantai ‘si tukang tulis’ meracik reportasenya.
DPRK Aceh Barat dan Bawasda terhadap Lampuuk, Aceh Besar, setelah tsunami itu Apalagi, waktunya untuk menulis telah
pengelolaan keuangan daerah. telah disuguhkan edisi Juni tahun lalu. curah untuk kesibukan bisnis. Juru tulis
2. Pemkab Aceh Barat tak tegas dan terkes- Apa perkara diceritakan kembali? Sebab, laporan utama dalam redaksi, serupa ‘putra
an tebang pilih dalam menjalankan ke- “Melompati Ombak” menjadi jawara di mahkota’, teramat penting. “Halah… gawat
bijakannya sehingga pengembalian sisa kelas foto olahraga. Gelarnya kini; “Foto ini, kalau nggak jadi muat. Kameraku
kas daerah tahun 2005-2007 berlarut- Jurnalistik Terbaik 2008 Pilihan Tempo”. sampai rusak satu!” keluh Fauzan, sambil
berlarut. Terang saja awak redaksi ACEHKINI meratapi laptopnya yang hang, suatu
3. Pengelolaan keuangan daerah belum bangga. ketika.
taat pada aturan yang berlaku seperti Rully Kesuma (redaktur foto majalah “Harus ada Plan B!” sambung Chaideer,
dalam UU No 11 Tahun 2006 tentang Tempo), Seno Joko Suyono (redaktur seni juru foto ACEHKINI yang lain. Yang
pemerintah Aceh BAB XXIV pasal 190 Tempo), Oscar Motuloh dari Galeri Foto dimaksudnya Plan B, yakni perencanaan
ayat 1 dan UU nomor 17 Tahun 2003 pa- Jurnalistik Antara, dan Julian Sihombing liputan ulang. Esoknya, seluruh awak
sal 2 tentang keuangan negara serta PP dari harian Kompas menempatkan karya redaksi menerima SMS. Isinya, undangan
39 Tahun 2007 tentang pengelolaan ten- fotografer Crack Palinggi dari Reuters di rapat. Hasilnya, kami memilih sabu-sabu
tang pengelolaan uang negara/daerah. urutan dua dan Andika Wahyu di tempat sebagai laporan utama. Sementara, hasil
Berdasarkan analisa tersebut, AMPA ketiga. jepretan Fauzan dari tambang emas, dapat
Aceh Barat menyatakan sikap: Kemenangan anda nikmati di feature foto.
1. Mendesak Pemkab Aceh Barat men- itu pula, yang Di ranah politik, edisi ini menyajikan
indak tegas oknum SKPD yang belum kemudian fenomena politisi kawakan ramai-ramai
mengembalikan sisa Kasda tahun 2005 menjadi ‘lompat’ ke partai lain. Jangan lewatkan
sampai 2007. penyemangat pula halaman lingkungan: dari Sabang
2. Mendesak Pemkab Aceh Barat menyele- edisi ini. kami kisahkan upaya melestarikan
saikan masalah itu sampai tuntas. Sempat hilang terumbu karang, lengkap dengan kisah
3. Mendesak Pemkab Aceh Barat tidak te- semangat? perjuangan tokohnya.
bang pilih dalam menjalankan kebija- Yup. Beginilah Maraknya unjuk rasa menentang
kannya. ceritanya. serangan Isreal ke Gaza, turut kami
Meulaboh, 12 Januari 2009 Dua pria laporkan di rubrik Nanggroe. Selain itu,
Aliansi Masyarakat Sipil Peduli Anggaran turun tergesa ada pula feature tentang industri rumahan
Kabupaten Aceh Barat dari Kijang berbahan baku batok kelapa di Sabang. Tak
Innova berlumur kalah menariknya, cerita korban konflik
lumpur. Seluruh awak redaksi menyambut yang masih mencari keluarganya yang
dengan senyum riang. Sepekan sudah hilang.
sang juru tulis dan tukang foto ACEHKINI Seperti biasa, tak cuma keprihatinan
kelayapan di rimba Aceh Jaya, akhirnya yang disuguhkan ACEHKINI. Untuk rehat,
kembali. Seakan tak peduli ruangan kami mengajak anda menikmati indahnya
mendadak bau apek, bersumber dari dua Hawai, Amerika Serikat, dalam rubrik
surat/foto untuk redaksi harap dialamatkan ke: jurnalis yang entah berapa hari tak mandi Pelesir. Simak pula halaman Lifestyle, ada
Jl. Angsa No. 23, Batoh itu, canda tawa merebak. Redaksi girang, ulasan bagaimana kaum jetset di Aceh
Lueng Bata, Banda Aceh sebuah laporan “dahsyat” bakal kami mengembangkan hobi mendandani mobil.
atau sajikan ke hadapan anda. Akhir cerita, inilah edisi ‘Plan B’ itu.
redaksi@acehkini.co.id Beberapa hari berlalu, semua berubah. Selamat membaca. [a]
8
nan Darul Huda Desa Ujong Pacu, Keca-
Gencarnya matan Muara Satu, Teungku Sanusi Hasbi
membantah pengedar dan pemakai sabu-
razia polisi sabu itu anak didiknya. Dia juga menyang-
kal pesantrennya telah jadi markas penge-
tetap belum berhasil dar SS. Sebelumnya, polisi di Lhoksemawe
memberangus dan Aceh Utara juga berhasil meringkus
sejumlah pengedar sabu.
peredaran sabu Gencarnya operasi yang dilancarkan
polisi seolah tidak mampu mematahkan
di Aceh. peredaran si putih. Dalam beberapa bulan
terakhir, telah merambah kawasan barat dan
Terali besi tak cukup selatan Aceh. Sabu memang telah merasuki
sendi-sendi kehidupan masyarakat negeri
meminimalisir yang memberlakukan syariat Islam ini.
Sabu juga masuk ke pelosok desa sehing-
pemakai ga berbagai nama mulai ditabalkan untuk
si putih. Penelusuran ACEHKINI di Aceh
dan Utara, ada yang menyebutnya dengan eh (es)
karena kalau menikmatinya, "kepala terasa
pengedar dingin dan bebas masalah." Ada juga sebu-
tan boat thet-thot, karena waktu menghisap
sabu-sabu.. bersuara seperti boat kecil nelayan.
Banyak juga yang menyebutnya "kaca
Aladin", karena bongnya mirip lampu teplok
Aladin. Bentuk kacanya memang kecil, "tapi
FOTO ILUSTRASI, ATAS: YO FAUZAN -ACEHKINI; BAWAH: ABC.NET.AU.
jangan heran, mobil BMW, kebun sawit dan
sepeda motor, semua masuk ke sini," ujar
stok sebulan," kata sumber majalah ini. disita sabu-sabu seberat 1.07 gram. seorang warga sambil berseloroh.
Tak hanya di Bireuen, polisi mengin- Di Langsa, polisi menciduk SR, 28 ta- Menurut dia, panjang filosofinya. Inti-
tensifkan razia sabu-sabu dan narkoba di hun, yang berprofesi sebagai penjual ayam. nya memakai sabu, terancam bangkrut dan
daerah-daerah lain. Aparat Polres Lhok- Dia ditangkap polisi di Matang Seulimeng, hilangnya semua harta benda, karena mahal
seumawe, 12 Januari lalu, menangkap tiga Langsa, karena diduga jadi pengedar sabu- harganya. Untuk sekali hiep bisa mencapai
pemuda yang diyakini sebagai pengedar sa- sabu. Di Banda Aceh, polisi menangkap tiga 100 ribu," ujarnya lagi.
bu-sabu di dua lokasi terpisah. Dari ketiga pria yang diduga sebagai kurir sabu. Dua di Bukan cuma itu namanya, beberapa
tersangka, MS, ZA, dan RA, polisi menyita antaranya adalah oknum dan mantan polisi, pemuda juga sering menyebutkan dengan
empat paket sabu dan sejumlah uang. serta seorang warga biasa. perumpamaan berupa penampakan hantu
Sehari sebelumnya, polisi menciduk Ironisnya, polisi juga menciduk pe- atau burong dalam bahasa Aceh di malam
Mus, 29 tahun. Warga Bandar Dua, Pidie makai sabu-sabu di lingkungan pesantren. hari. Sebagian orang percaya, penampakan
Jaya, ini ditangkap di pasar Uleu Gle saat Di Lhokseumawe, polisi menangkap em- di malam hari di tempat-tempat sunyi, ber-
hendak bertransaksi setelah sempat terjadi pat pengedar dan pemakai di Dayah Darul warna putih. Maka, mereka menyebut sabu
aksi kejar-kejaran. Dari tangan tersangka Huda, pertengahan Desember lalu. Pimpi- dengan "burung putih."
Gencarnya razia polisi tetap belum
berhasil memberangus peredaran sabu di
Aceh. Terali besi tak cukup meminimalisir
pemakai dan pengedar sabu-sabu. Khusus
untuk pemakai, sebut Andik—seorang men-
tor pada panti rehabilitasi narkoba Ru-
moh Geutanyoe, Banda Aceh, mereka bisa
dipulihkan. "Pecandu bukan kriminal, tapi
mereka korban yang harus dibantu," kata
Andik kepada ACEHKINI, awal Januari.
Karenanya, dia berharap Pemerintah
Aceh lebih serius memperhatikan masalah
ini. "Selain menyediakan rumah sakit jiwa
untuk pecandu narkoba, pemerintah juga
harus menyediakan tempat rehabilitasi.
Karena tempat bagi pecandu bukan penjara
atau rumah sakit jiwa, tapi yang mereka bu-
tuhkan direhabilitasi," kata dia.
Penjara, rumah sakit jiwa dan panti
rehab hanya ganjar untuk pecandu dan
pengedar. Toh, serbuk haram itu tetap mu-
dah didapat.[a]
Sabu
di Saku
Bocah
Tergiur iming-iming punya uang rokok
dan tidak bakal dihukum lama,
remaja itu bersedia jadi pengedar sabu.
Kini, hari-harinya dijalani di penjara
sambil menanti ancaman hukuman berat.
Penyesalan selalu datang terlambat.
oleh JAMALUDDIN "Saya pecandu." Pengakuan itu nya. Saat itu dia melihat temannya sesama
bukan karena sedang diinterogasi polisi. pembalap liar punya nyali tinggi. Ia pun
FOTO: YO FAUZAN-ACEHKINI Andy –sebut saja begitu— terang-terangan bertanya pada sang teman cara meningkat-
mengaku sebagai pecandu sabu-sabu dalam kan adrenalin saat balapan liar digelar. Dari
sebuah sesi belajar di Rumoh Geutanyoe, tanya-tanya itu, ia mengetahui temannya
Banda Aceh. Pengakuan itu diberikan di de- make sabu sebelum balapan.
pan sepuluh rekan dan mentornya di panti "Dia mengajak saya untuk mencoba.
rehabilitasi ketergantungan pada narkotika Saya coba sekali, eh benar, saya tidak lagi
dan zat adiktif, awal Januari lalu. merasa takut jatuh saat balapan," kata pria
Sepuluh rekannya juga bernasib sama: berusia 28 tahun itu.
pemake sabu-sabu. Mereka berasal dari Usai memakai sabu, Andy tambah ber-
Aceh Besar, Banda Aceh, Bireuen, dan semangat. Rasa percaya diri dan keberani-
Lhokseumawe. Rata-rata mereka sudah annya tinggi. Dia tak lagi minder dan takut
menghuni panti itu selama tiga bulan. Di jatuh saat balapan. "Pertama sekali make,
ruangan seluas 3x5 meter itu, mereka mem- saya tidak merasa mabuk, tapi malah berse-
buat pengakuan di hadapan mentor. mangat dan punya percaya diri yang tinggi.
Andy kemudian berkisah. Tahun 2002, Saat ngomong sama kawan saya tidak mera-
ketika duduk di kelas tiga sekolah menen- sa minder," katanya.
gah umum (SMU) di Aceh Utara, ia sering Namun, ketika pengaruh sabu mulai
terlibat balapan liar bersama teman-teman- hilang, Andy merasa susah tidur, malas
12
harinya dengan berdiam diri di rumah. Dia
keluar rumah jika persedian sabu habis.
Andy benar-benar down. Pernah terbersit
keinginan untuk berhenti. Namun candu
menguasai Andy. Lalu, awal November
2008, adik Andy yang sekolah di Yapena
P.T. Arun Lhokseumawe memperlihatkan
brosur tentang narkoba dan alamat panti
rehabilitasi.
Tak menunggu lama, Andy mengutara-
kan niat berhenti make kepada istri dan
orangtuanya. Terang saja, keinginan Andy
ini mengejutkan keluarganya. Mereka akhir
nya menelepon Rumoh Geutanyoe –lembaga
rehabilitasi yang ada dalam brosur dimak-
sud. Beberapa hari kemudian, staf Rumoh
Geutanyoe menjemput dan membawa Andy
ke panti rehabilitasi di Desa Ie Masen Kayee
Adang, Banda Aceh.
Kisah
Andy shock. Malam pertama di panti
rehabilitasi, ia dijebloskan ke ruangan iso-
lasi. Dia merasa telah membuat perangkap
untuk dirinya sendiri. "Kalau saya tahu ada
Penikmat
tempat isolasi mungkin saya tidak ke mari,"
ujarnya.
Andi bertambah bingung. Kendati di ru-
ang isolasi, ia tak mendapati polisi di panti
itu. Pikirannya terus berkecamuk. Penye-
Si Putih
salan telah "menyerahkan" diri ke panti
rehab terus menghantui pikirannya. "Saya
terus berusaha lari, tapi tak dapat saya laku-
kan karena diisolasi," aku Andy.
Ruang isolasi hanya berukuran 3x3
meter. Hanya ada satu kasur dan bantal.
Di dindingnya ada tulisan 12 langkah
makan, selalu haus, dan cepat marah. Andy sabu dengan bong. membebaskan diri dari pengaruh zat adiktif
kembali mencari sabu, untuk mengendalikan Andy pandai mengelabui istri dan orang- yang harus dihafal pecandu. Nah, rupanya,
emosinya. Sejak itu, ia ketagihan serbuk tuanya. Di rumah ia memakai "topeng" agar pasien yang dikerangkeng baru akan
putih tersebut. Andy tak kesulitan mendapat tak ada orang yang curiga. Ia menjalani ak- dibebaskan jika sudah bisa hafal 12 langkah
sabu, karena banyak bandar yang telah di tivitas seperti biasa. Bila waktu salat tiba, itu.
kenalinya. Kalau stok menipis di bandar dia langsung salat. Begitu juga jika ada Empat hari lamanya Andy mendekam di
yang dikenalnya di Lhokseumawe, dia pengajian, ia pun mengikutinya. Nah, gilir ruang isolasi. Dia berbaur dengan mantan
menghubungi bandar di Bireuen. an waktu tidur, ini yang diakui Andy sulit. pemake lain yang lebih dulu masuk panti.
Uang yang didapatnya dari hasil mem- Tapi, untuk menutupi jejaknya sebagai pe- Masalah mulai muncul. Perasaan sakau,
bantu usaha orangtuanya berjualan, dipakai make, "saya paksain diri untuk tidur, agar gigi ngilu, badan bergetar, dan perasaan
untuk membeli si putih (sebutan lain untuk tak ada yang curiga." dihina orang lain, saban hari menyerang
sabu-sabu). Mulanya, gaji itu mencukupi. Sepandai-pandai tupai melompat, pasti Andy. Dia benar-benar paranoid. Dia selalu
Tapi, ketika benar-benar ketergantungan akan jatuh juga. Andy membuktikan pepa- mendengar ada orang lain mengejeknya,
pada si putih, Andy kelimpungan. Uang dan tah ini. Saat asik-asiknya make di dalam ka- atau ada polisi yang hendak menangkapnya.
emas milik orangtuanya acap digasak untuk mar, dia kepergok sang istri. Kabar itu ter- Perlahan Andy bisa melewati masa-masa
membeli sabu. Terakhir, ia menjual sepeda siar cepat di rumah orangtua Andy. Mereka sakau ini.
motor yang sering digunakan balapan. kecewa dan tidak memercayai lagi Andy, "Perasaan sakau dan parno (paranoid)
Untuk mendapatkan satu sak si putih, dengan tingkah polah yang selama ini dila- hilang begitu saya alihkan ke kegiatan lain,
Andy harus merogoh kocek sekitar Rp 5 konkan. Kasus kehilangan uang dan emas seperti membaca dan membersihkan ka-
juta. Satu sak itu beratnya hanya 0,06 gram. juga mulai terbongkar. mar," ujar Andy yang memakai sabu sejak
Biasanya, Andy membagi satu sak ke da- Andy mulai dikucilkan keluarga. Kalau tahun 2002 hingga 2008 ini.
lam enam paket, masing-masing 0,01 gram. dia sedang di rumah, orangtuanya selalu Kini, setelah sebulan lebih berada di
Sabu ini digunakan secara rutin. Tak ja- mengunci pintu kamar karena takut akan panti rehabilitasi, kehidupan Andy mulai
rang, santapan makan siang diganti dengan kembali kehilangan uang dan perhiasan. teratur. Ia betah dan bertekad bisa mereha-
menghisap sabu. Alamat sudah kecanduan, Andy pun mulai sering marah-marah. Dia bilitasi namanya yang telah dicap jelek oleh
Andy menghisap sabu sampai sepuluh kali mulai berani meminta uang secara paksa warga kampung. Dia ingin memperbaiki
per hari. Tapi kalau stok menipis, seminggu pada istri dan orangtuanya. "Mereka tak be- hubungan dengan keluarga dan masyarakat
ia menghirup sabu hanya empat kali. rani memarahi saya. Mereka mulai gelisah," sekitar. "Sekarang, saya disuruh pulang (ke
"Setelah make, biasanya saya keluar ru- kata sulung dari lima bersaudara ini. rumah) pun, nggak mau, karena saya tak
mah. Selang sejam, saya pulang karena ke- Andy juga tak lagi bersosialisasi dengan akan lari dari kenyataan. Saya ingin pulih,"
pingin lagi," kata Andy, yang menggunakan sekitarnya. Ia lebih banyak menghabiskan kata dia. [a]
Tak Sakau
unit papan tulis putih, meja yang dikelilingi
belasan kursi. Sifatnya jauh dari formal,
layaknya belajar di sekolah.
Pagi itu, giliran Andik yang jadi men-
di Rumoh
tor. Ia memulai kelas, "Hari ini kita bela-
jar tentang Indonesia." Dia lalu bertanya
soal perkembangan Indonesia kepada anak
didiknya.
Geutanyoe
"Indonesia itu akan berkembang," ujar
Tendi. Remaja ini hanya sempat meng-
enyam bangku sekolah dasar. Itu pun tak
tamat. "Tapi saya tidak tahu apa benar akan
berkembang," Tendi mulai pesimis dengan
jawaban pertamanya. Jawaban ini mengun-
dang tawa teman-temannya.
Di lain waktu, mantan pecandu belajar
Tiga kali sehari, mereka mengisi jurnal. mengenai bahaya narkoba. Tak lupa, para
Boleh isi apa saja. mentor juga menjejali "siswa" dengan ma-
teri etika, cara bergaul dan bersikap dengan
Terapi dilakukan melalui pendekatan kekeluargaan. orangtua dan masyarakat. Materi-materi
semacam itulah yang mereka pelajari saban
Pola hidup pun ditata agar lebih teratur. hari di ruangan kecil itu. Tiap hari, mereka
hanya masuk kelas dua kali: usai sarapan
dan makan siang.
oleh JAMALUDDIN Kelas bubar saat bandul jam menunjuk-
FOTO: YO FAUZAN-ACEHKINI kan pukul 12.15 WIB. Sembari menunggu
14
menu makan siang, mereka mengisi jurnal sudah menelepon kita, dan kita menunggu sini kita terapi pola hidup yang baik, tidur
siang. Sama seperti pagi, mereka menulis waktu yang tepat untuk menjemputnya jam 11 malam," kata Andik.
apa saja perasaan dan pengalaman yang kembali (ke sini)," kata Emi, seorang men- Selain pola hidup, pasien juga akan
mereka alami. Tiap hari, mereka diharus- tor, yang juga mantan pemakai sabu-sabu direhabilitasi mental. Umumnya, pengguna
kan mengisi jurnal tiga kali: pagi, siang, dan dan ganja. sabu-sabu akan mengalami paranoid atau
malam. ketakutan berlebihan dan sulit berpikir.
Usai makan, mereka harus salat Dhuhur *** Paranoid ini berakibat pada besarnya sikap
berjamaah, istirahat, dan kembali masuk curiga terhadap orang lain.
kelas sesi kedua. Mulanya, banyak peserta Itulah terapi bagi para pecandu Selama enam bulan mereka direhabili-
Rumoh Geutanyoe bete. Tapi perlahan rasa narkoba yang diterapkan Rumoh Geu- tasi secara kontinu. Di bulan ke tujuh, diper-
suntuk dan bosan ini hilang. tanyoe. Menurut Andik, koordinator men- bolehkan kembali ke keluarganya. Namun
Aha, jadwal olahraga tiba –usai menu tor, metode yang mereka pakai didasarkan ada juga yang malah kembali ke Rumoh
naikan salat Asar. Mereka memilih bermain pada pengalaman mereka menangani pe- Geutanyoe karena tak tahan dengan godaan
sepak bola di halaman samping rumah. candu. Simak saja pengalaman Emi dalam si serbuk putih di luar sana.
Tak semua memang berolah raga. Ada yang menangani pasien yang tubuhnya kaku aki- "Saya telepon ke sini, minta dijemput.
membaca, atau nyuci. Mereka tak ada yang bat sakau. Saya takut make lagi," kata Jhony, mantan
diperbolehkan keluar pekarangan rumah. Emi tak menggunakan suntik cairan pecandu dari Lhokseumawe. Dia terlibat
Ini waktu yang ditunggu-tunggu mantan pelemas otot. Ia malah menyirami pecandu sabu-sabu sejak 2006. Pada tanggal 14 Feb-
pecandu. Soalnya, selama sehari penuh itu dengan air es. Menurut dia, tubuh akan ruari 2008, Jhony diboyong ke Rumoh Geu-
mereka tak diizinkan keluar rumah. It’s bereaksi terhadap dinginnya es dan saraf tanyoe oleh keluarganya.
freetime, dud. akan rileks. "Metode penanganan ini tak Kini, ia betah tinggal di Rumoh Geu-
Tak jarang, ada yang memanfaatkan ada dalam buku-buku panduan," kata Emi. tanyoe dan mendampingi temannya sesama
waktu sempit ini untuk kabur. Ahad, 4 Janu- Di Rumoh Geutanyoe mantan pecandu mantan pecandu. "Saya ingin mengajak
ari, lalu, seorang peserta pemulihan melari- diubah pola hidupnya. "Pasien" yang biasa mereka menjauhi narkoba. Nanti, saya juga
kan diri: tak tahan dengan rutinitas yang nya tak pernah bangun pagi dan salat akan mengajak pemake yang lain menjauhi
"sedikit" mengekang. "Dia anak Banda Aceh Subuh, di sini diwajibkan. "Pecandu di luar narkoba dan mau direhabilitasi dengan ke-
dan sudah pulang ke rumahnya. Keluarga sana bermasalah dengan pola hidup. Jadi di sadaran sendiri," ujarnya. [a]
12 Langkah Penyembuhan
1
mengakui bahwa
2
mengakui bahwa ada membuat
3 4
membuat invetaris
5
mengakui kepada
6
siap secara penuh
kita tidak berdaya kekuatan lebih besar keputusan untuk moral diri kita sendiri Tuhan, pada diri agar Tuhan
terhadap adiksi kita dari pada diri kita mengalihkan niatan secara penuh, tanpa kita sendiri, kepada menyingkir semua
sehingga hidup kita sendiri yang mampu dan kehidupan kita rasa gentar. manusia lainnya, kecacatan karakter
jadi tidak terkendali. mengembalikan kita pada kasih Tuhan setepat mungkin sifat kita.
kepada kewarasan. sebagaimana kita dari kesalahan kita.
memahaminya.
7
rendah hati
8
membuat daftar
9
menebus kesalahan
10 11 12
secara terus-menerus melakukan pencarian setelah memperoleh
meminta-Nya orang-orang yang kita secara langsung melakukan invetaris melalui doa dan pencerahan spiritual
menyingkirkan telah kita sakiti, dan kepada orang- pribadi kita dan bila meditasi untuk sebagai akibat dari
kelemahan- bersiap diri untuk orang tersebut bila bersalah segera memperbaiki kontak langkah-langkah
kelemahan kita. menebus kepada memungkinkan, mengakui kesalahan sadar kita dengan ini, kita coba
mereka. kecuali bila orang kita. Tuhan sebagaimana membawa pesan
melakukannya kita memahaminya, ini kepada para
akan justru melukai berdoa hanya untuk pecandu lainnya.
mereka atau orang mengetahui niatan- Dan menerapkan
lain. Nya, atas diri kita prinsip prinsip ini
dan kekuatan untuk dalam semua urusan
melaksanakannya. keseharian kita.
16
ACEHKINI Januari 2009 17
Tanah diusap batu ditatap
Serpihan diharap timbulkan kilau
18
Melempar batu yang mengandung emas
Bersama mendulang asa
Mengumpulkan
batu dan
bersiap pulang
20
Rehat usai menambang
Matahari turun saatnya melangkah pulang
Memikul
beban
membawa
harapan
Kilau emas
menaburkan asa
dan tinggalkan lara
22
Perdamaian
dan
Demokrasi
Patronase
FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
www.conflictanddevelopment.org
A www.comflictanddevelopment.org
penanganan konflik politik di kemudian hari serta upaya mem-
bangunkan good governance di Aceh. Meskipun tidak terjadi ma-
nipulasi yang meluas, namun banyaknya pelanggaran dan ga-
galnya lembaga-lembaga resmi menyelesaikan berbagai masalah
secara efektif telah menimbulkan kekecewaan di antara fraksi-
fraksi elit, dan telah mengurangi legitimasi para kandidat yang
menang. Di sisi lain, karena buruknya pelaksanaan peraturan
dana kampanye, masyarakat dan komponen masyarakat sipil (civ-
il society) kehilangan instrumen penting dalam menuntut akunt-
abilitas pemerintah di masa mendatang. Hal ini mungkin akan
berdampak buruk terhadap upaya-upaya membangun pemerin-
tahan yang bersih dan pembuatan kebijakan yang efektif.
Strategi Kampanye dan Mobilisasi oleh para Kandidat
Partai-partai dan rencana kebijakannya tak secara signifikan
membentuk strategi kampanye kandidat pada pilkada Aceh. Jus-
tru strategi lain lebih menonjol dalam kegiatan kampanye dan
cara memobilisasi pendukung seperti pembentukan aliansi prag-
matis melalui tim sukses, serta menyebarkan ‘patronase’ dan janji-
janji. Para kandidat bersaing untuk mendapatkan dukungan dari
tokoh-tokoh masyarakat, dan mempekerjakan para broker politik
yang menjual jasa mobilisasinya pada kandidat yang memba-
yar paling tinggi. Khususnya di antara kandidat yang berafiliasi
dengan GAM, mereka menggunakan jaringan luas yang dimiliki
pada era konflik.
Melalui strategi kampanye seperti ini, banyak kandidat ting-
kat provinsi maupun kabupaten/kota terlibat utang, baik politik
maupun finansial, yang harus dilunasi di masa mendatang. Para
kandidat yang menang akan menghadapi tekanan kuat untuk
membayar utangnya melalui jasa-jasa politik yang cenderung
HASBI AZHAR —ACEHKINI mengompromikan prinsip-prinsip good governance. Hal ini ber-
laku untuk kandidat yang berafiliasi dengan GAM maupun yang
Sekadar 'Bebas dan Adil' karena tidak menerima balasan dan akhirnya justru menyerang
balik kandidat tersebut.
Perilaku Pemilih
Penelitian ini mengungkapkan, meski pilkada pascakonflik Perilaku pemilih jarang ditentukan karena kesamaan pandan-
telah berlangsung sukses —dalam arti pilkada berlangsung be- gan antara pemilih dan kandidat terhadap rencana kebijakan yang
bas, adil dan damai— pelaksanaan pilkada juga memperlihatkan ditawarkan. Pemilih justru memilih kandidat berdasarkan faktor
praktik politik yang cenderung tidak memperkuat manajemen lain. Pertama, masyarakat memilih kandidat yang sudah memi-
persaingan politik antar-elit lokal dan kurang membantu terben- liki hubungan khusus dengan desa mereka. Cara ini (diharapkan)
tuknya pemerintahan akuntabel, bertanggung jawab dan respon- dapat memfasilitasi akses mereka terhadap sumberdaya negara.
sif pada jangka menengah dan panjang. Kedua, bila tidak ada hubungan khusus, pemilih kadang beru-
saha untuk menghubungkan dirinya dengan seorang kandidat
Pelaksanaan Institusional yang cenderung akan menang, dengan tujuan dukungan itut bisa
Tingkat kekerasan yang terjadi pada pilkada Aceh dapat dika- membawa keuntungan khusus di kemudian hari. Ketiga, pemili-
takan rendah. Kalau mengingat Aceh yang baru damai setelah 30 han di Aceh seringkali bersifat komunal. Pemimpin desa sering-
tahun dilanda konflik kekerasan, pencapaian ini patut dihargai. kali berpengaruh dalam menentukan pilihan warganya, dan dia
Meski demikian, konflik dan sengketa terkait pilkada sering ter- dapat mempengaruhi sebagian besar warga desanya untuk memi-
jadi walaupun jarang disertai kekerasan. Pada konflik tanpa kek- lih kandidat tertentu. Terakhir, beberapa kasus intimidasi terjadi
erasan ini, tingkat keterlibatan institusi pemerintahan dapat dika- di daerah yang masih didominasi GAM, meski tak sebanyak yang
takan tinggi, baik sebagai pihak yang bertikai maupun pelaku diperkirakan terjadi di daerah pascakonflik.
pelanggaran pilkada. Pola perilaku pemilih seperti ini menunjukkan, warga sangat
Pengamatan terhadap masalah ini memperlihatkan beberapa tidak yakin bahwa pemerintah bisa melaksanakan pembangunan
kelemahan yang signifikan pada pelaksanaan pilkada secara in- dan melakukan reformasi kebijakan, tapi di saat yang sama warga
stitusional: pengawasan pilkada masih rendah; penyelidikan atas juga sepertinya berharap mendapatkan keuntungan yang disalur-
sengketa dan pelanggaran pilkada tidak efektif; terdapat indikasi kan melalui jaringan patronase dan hubungan pribadi. Adanya
adanya petugas pilkada yang kurang netral; dan beberapa prose- dua faktor itu, kekecewaan terhadap negara dan harapan menda-
dur penting ternyata tidak dilaksanakan, misalnya prosedur pen- pat keuntungan khusus, berpotensi menjadi landasan munculnya
gawasan keuangan dana kampanye. sengketa dan mobilisasi massa di kemudian hari, yang dapat men-
Di satu sisi, kelemahan ini akan berdampak pada cara-cara ingkatkan kemungkinanan pecahnya kekerasan yang lebih luas.
ACEHKINI Januari 2009 25
Dampak Awal terhadap Persaingan
Politik dan Pemerintahan
Pada periode pascapilkada, terdapat tanda-tanda awal bahwa kan untuk memobilisasi kekecewaan di tingkat desa. Mobilisasi
praktik politik yang digambarkan di atas memang telah beraki- seperti ini dapat digunakan untuk meraih kepentingan politik
bat buruk pada manajemen persaingan politik dan penetapan desa, namun juga bisa dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh
landasan yang kuat bagi tata pemerintahan yang baik dan pem- para elit sehingga memperparah konflik politik tingkat kabu-
buatan kebijakan. Terdapat empat perkembangan penting yang paten.
telah timbul pada awal periode pascapilkada. Praktik politik dan kelemahan pelaksanaan pilkada yang
Pertama, kelemahan pada pelaksanaan pilkada sehingga digambarkan di atas memiliki banyak kesamaan dengan apa
berujung pada sengketa pascapilkada dan kekecewaan yang yang telah digambarkan oleh pengamat pemilu dan peneliti
berlanjut. Hal ini menunjukkan di beberapa kabupaten, pilkada mengenai situasi di berbagai daerah di Indonesia pada umum-
gagal menetapkan pemenang yang diterima khalayak, dan di nya. Bila tantangan utama dalam menegakkan demokrasi di
banyak tempat telah meningkatkan persaingan politik yang Aceh mirip dengan tantangan yang dihadapi di daerah lain,
tidak sehat antar elit-elit. Persaingan tidak sehat ini sempat maka ini bisa dianggap sebuah pencapaian yang signifikan.
menghentikan roda pemerintahan di satu kabupaten (Aceh Namun demikian, Aceh menghadapi tantangan lebih berat dan
Tenggara). Di tempat lain, sengketa berujung pada perjanjian- lebih beragam dibandingkan daerah lain di negeri ini, seperti
perjanjian terselubung untuk meredam ketegangan antara ked- adanya sejarah konflik, masyarakat yang telah mengalami ba
ua belah pihak yang bersengketa. nyak trauma, munculnya dinamika unik di mana mantan pem-
Kedua, metode kampanye dan mobilisasi telah membangun berontak kini jadi pimpinan pemerintahan, tingginya tingkat
atau memperkuat hubungan ‘patronase’ yang mendorong pe- kemiskinan dan korupsi, ketegangan antar etnis, serta gerakan-
nyaluran kekuasaan dan sumberdaya pemerintah melalui jalur gerakan untuk memekarkan provinsi baru.
tidak resmi. Sehingga semakin mengukuhkan siklus pemerin- Kondisi perpolitikan dalam konteks Aceh cenderung memi-
tahan yang korup. Fenomena ini sudah memunculkan konflik liki resiko untuk terjadinya praktik politik negatif. Keadaan
di antara para elit lokal yang saling berebut dukungan, dan yang digambarkan di atas menunjukkan kekecewaan mengenai
menurut sejumlah indikasi yang ada sekarang, situasi ini terus pemanfaatan sumberdaya dan kinerja pemerintah, yang pada
mempersempit peluang untuk memperbaiki pemerintahan di masa lalu melatarbelakangi konflik separatis, akan tetap ada.
Aceh. Walaupun kekerasan skala luas telah berhenti dengan ada
Ketiga, hasil pilkada yang sebagian dimenangkan oleh kan- nya MoU Helsinki, konflik politik antara elit lokal tetap sering
didat yang berafiliasi dengan GAM, telah meningkatkan teka- terjadi. Apabila pemerintah daerah gagal menepati janji-janji
nan terhadap pemenang yang berafiliasi dengan GAM itu untuk dari kampanye pilkada, konflik dan kekecewaan ini bisa se-
menyalurkan sumberdaya pemerintah kepada kelompok-ke makin parah. Memang komitmen politik terhadap proses per-
lompok mantan GAM. Tekanan ini berdampak buruk terhadap damaian masih tetap kuat dapat kedua pihak. Namun, bila poli-
pemerintahan, dan juga telah menyebabkan keretakan baru, tik lokal terus berjalan melalui sistem patronase, maka hanya
dan memperparah keretakan lama, di tubuh GAM sendiri. Kar- sebagian kecil masyarakat saja yang akan merasakan pening-
ena masih belum jelas sejauh mana kepemimpinan GAM akan katan kesejahteraan. Dengan demikian, kekecewaan dapat
mampu menangani keretakan-keretakan ini, maka perpecahan menjadi dasar mobilisasi dan juga insentif bagi elit untuk me-
di dalam tubuh GAM masih tetap berpotensi sebagai sumber mobilisasi massa masih tetap ada. Hal ini menunjukkan bahwa
konflik menjelang pemilu 2009. ada kebutuhan mendesak bagi Aceh untuk terus memperkuat
Terakhir, terdapat beberapa tanda awal bahwa jaringan ‘pa- dasar-dasar sistem demokrasi, agar perdamaian bertahan sam-
tronase’ yang dikembangkan selama pilkada akan dimanfaat- pai jangka panjang.
A www.comflictanddevelopment.org
Rekomendasi
Untuk menghadapi berbagai tantangan,
Jangka Pendek: dibutuhkan sudut pandang baik jangka Jangka Panjang:
Memperbaiki Pelaksanaan pendek maupun jangka panjang. Memperkuat Demokrasi
Pemilu 2009 Intervensi jangka pendek dapat Tujuan rekomendasi-
Tujuan rekomendasi- memperbaiki masalah-masalah berkaitan rekomendasi ini, untuk
rekomendasi ini, untuk dengan pelaksanaan pemilihan, dan mengupayakan tercapainya
menguatkan pelaksanaan merupakan sesuatu yang penting saat syarat-syarat dasar yang
pemilu secara institusional dapat menumbuhkan
pemilu 2009. Selain itu, intervensi jangka demokrasi yang sehat di
dan untuk mengurangi potensi
terjadinya kekerasan.
panjang juga perlu dilakukan. masa depan.
kampanye.
Membangun kapasitas masyarakat Mendukung jurnalisme
sipil untuk ikut memantau pendanaan
kampanye.
6 investigatif yang independen.
FEATURE
28
dilafalkan bahwa perlakuan Israel terh- gurus rekonstruksi Aceh usai gelombang FEATURE
Kelapa
adap rakyat Gaza sebagai kekejian yang tak raya itu. Tak ayal, sejumlah pekerja tampak
terampunkan. panik.
“Israel mengingkari hukum human- “PBB tak mengeluarkan kebijakan apap-
Sabang Tak
iter tentang perlindungan perempuan dan un terhadap Israel yang jelas-jelas telah me-
anak, warga Islam wajib berdoa mengutuk nyengsarakan rakyat Palestina, Amerika
Yahudi,” tegasnya dengan tangan tergepal juga selalu mendukung kebijakan Israel dan
Bersantan.
menunjuk langit. PBB selalu tunduk pada Amerika,” kata Bas-
Mendung mulai sirna, kala demonstran ri Efendi, Ketua KAMMI Aceh.
merasa tak cukup sekadar mengumpat. Usaha Basri mendorong PBB bertindak,
Pemain ‘sandiwara’ yang sebelumnya ber- tak membuahkan hasil. Seorang staf ba-
pura-pura tewas juga telah kembali dalam dan dunia itu menyatakan, kantornya tidak Industri handicraft
barisan. Tidak diam. Melainkan melempar
bendera Israel dengan sepatu, meludah bah-
memiliki wewenang menampung aspirasi
politik penolakan serangan Israel ke Pales-
Sabang mulai dilirik
kan menginjak-injak.
Lalu, bendera dibakar. Saat bunga api
tina. Buntutnya, mahasiswa luapkan murka
dengan membakar bendera. “Ini solidaritas
pasar. Tujuh tahun
menjalar di kain putih bergambar ‘bintang kami terhadap nasib rakyat Palestina!” te- bisnis ini disengat
daud’ berwarna biru itu, spontan beberapa gas Basri.
pendemo melompat garang. “Saya puas. asupan daya listrik
Seakan telah menghancurkan Israel,” ujar
Nuridawani, seorang perempuan yang
***
yang lemah.
membakar bendera. “BIADAB… biadab… biadab!”
Selain berunjukrasa, para demontran Cerca itu terus diucapkan massa, seraya
juga menggalang rupiah. Niatnya, disa- mengarak keranda sambil mengayun lang-
lurkan untuk korban perang di Palestina. kah. Matahari masih mengizinkan Dhuha, oleh DASPRIANI Y ZAMZAMI
Hasilnya Rp 44,9 juta, sebuah jam tangan kala spanduk dan poster turut dibawa serta
dan emas seberat 3,3 gram. “Pengumpulan ke Masjid Raya Baiturrahman. Semuanya KENING Mulyadi mendadak
dana dilakukan hanya dalam waktu sejam,” bertuliskan, “aksi damai ganyang Israel.” mengkerut. Dia memendam geram meli-
jelas Nadhira, seorang pendemo. Sepagi itu, puluhan orang berkumpul hat ‘mata’ mesin bubutnya mulai berputar
Serupa hobi yang baru tumbuh, bakar di masjid terbesar seantero Aceh tidak un- pelan. Pekerja bengkel kerajinan batang ke-
bendera Israel jadi trend di Aceh. Puluhan tuk menunaikan kifayah. Sebab, keranda lapa, Ujong Kareung, Sabang, itu pantas ke-
mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan berbalut kain hitam yang diusung, hanya sal. Dalam tiga jam kerja sudah empat kali
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAM- mainan. Para aktivis Hisbut Tahrir tersebut listrik padam.
MI) Aceh, pelakon pertama. Tiga hari jelang hanya mengumpat. “Biadab serangan Israel Potongan batang kelapa yang sudah ber-
tutup tahun lalu, mereka menyerbu kantor ke Rafah di Selatan Gaza,” sorak massa saat bentuk tatakan dinner set, terpaksa diting-
perwakilan PBB di Jalan Sudirman, Banda meninggalkan Masjid Al Makmur, Lampri- galkan lekat di mesin kukur itu. “Berhenti
Aceh. et, Banda Aceh. dulu sejenak. Mati lampu,” ujar Mulyadi,
Sempat terjadi ketegangan antarma- Dalam barisan turut sejumlah politisi sambil tersenyum pasrah.
hasiswa dan petugas keamanan. Pasalnya, papan atas Aceh dari Partai berbasis Is- Sejak didirikan tahun 2001, daya lis-
baru saja sampai, mahasiswa sudah meng- lam, di antaranya Ghazali Abbas Adan dan trik memang lemah. Sementara kebutuhan
goyang-goyang pagar kantor PBB yang men- Ameer Hamzah. Tak cuma politisi, ulama produksi terus meningkat. Kudus Nazardi,
juga ada. Bila dalam ‘shaf’ massa aksi PKS Ketua Kelompok Bengkel Dekranas Sabang
turut HUDA, bersama Hizbut Tharir, ada ini telah memohon penambahan daya lis-
Ar-Rahman Kaoy, anggota Majelis Per- trik. Namun, hasilnya nihil. “Jadinya ya be-
musyawaratan Ulama (MPU). “Kita harus gini kondisinya,” ujar Kudus, saat ditemui di
meningkatkan ukhuwah islamiah,” kata bengkel.
Ghazali. Padahal, bagi Kudus, bengkel ini punya
Aroma politik dalam aksi solidaritas potensi menjadi ujung tombak industri ru-
Gaza merebak. Aksi memprotes negara Ya- mahan di Sabang. Apalagi dunia wisata pu-
hudi di Bundaran Hotel Indonesia, 2 Januari lau ini sudah mulai menggeliat lagi seiring
lalu, membuat Presiden PKS Tifatul Sembir- mulai bersemainya perdamaian di Aceh.
ing diperiksa polisi. Dia yakin, bengkel ini mampu meningkat-
Karenanya, Pemerintah Aceh bersikap kan ekonomi masyarakat setempat.
dingin. Wakil Gubernur Muhammad Nazar Tak hanya listrik yang membuat beng-
justru berpandangan sederhana. Keruhnya kel ini melata. Kudus mengakui minat
Jalur Gaza, justru berpotensi laba bagi poli- masyarakat juga masih kecil, walau usia
tisi menjelang pemilu mendatang. bengkel sudah tujuh tahun. “Kami terus
“Banyak sekarang demo dan pengiriman mengupayakan untuk bisa mewujudkan
pasukan jihad oleh partai politik. Misinya, home industri,” jelas pria yang bergabung di
mencari simpati rakyat menjelang pemilu. bengkel sejak tahun 2002 ini.
Jadi jangan terlalu naif,” ungkap politisi Su- Awalnya, bengkel kerajinan batang kela-
ara Independen Rakyat Aceh (SIRA) itu. pa ini memang didirikan oleh Dewan Kera-
Begitukah? [a] jinan Nasional (Dekranas) Kota Sabang. Tu-
juannya, memperkenalkan potensi daerah.
Seorang demonstran mempertunjukkan aksi
teatrikal sebagai solidaritas untuk Palestina. Lalu pelatih dari Jogjakarta, didatangkan
FOTO KIRI-KANAN: YO FAUZAN —ACEHKINI untuk mengajarkan warga mengolah batang
30
Hukum &
Politik
HUKUM POLITIK KRIMINAL
oleh ADI WARSIDI bersama. hanya dapat memendam cerita duka. "Saya
FOTO: AK JAILANI -ACEHIMAGE Berbaju putih motif bunga, dia tak masih mencarinya sampai kini, sampai ke-
“Perasaan saya, bapak masih keberatan menceritakan kembali ketika temu walau hanya kuburannya."
hidup,” ujar Radhiah, 50 tahun, Desember suaminya, Ismail Panghab, hilang kala kon Syahdan, Radhiah ingat betul sebuah
lalu. Di rumahnya yang sederhana, Desa flik mendera Aceh. Juga kisah perjuangan penanggalan, 25 Mei 2003, tepatnya sem-
Me Sale, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, mencari keberadaan orang yang dicintainya inggu setelah darurat militer digelar di
terpajang foto-foto suaminya semasa masih itu, yang tak berbuah sampai kini. Radhiah Aceh. Saat itu Ismail dipanggil ke pos aparat
32
Banting
diselesaikan secepatnya, kami ingin keadi- nya mau bersatu, dia yakin apapun bisa di-
lan," sebut Rukaiyah, seorang keluarga kor- lakukan. Apapun bentuknya, kasus-kasus
ban konflik. kekerasan mesti diselesaikan melalui jalur
Setir Politisi
Koordinator KontraS Aceh, Hendra Fadli hukum.
mengatakan bahwa banyak kasus kekerasan Hendra juga prihatin soal dana reinte-
dan orang hilang yang telah dilaporkan ke grasi. "Dana reintegrasi untuk korban be-
Komnas HAM Aceh oleh pihaknya, tetapi lum terealisasi sepenuhnya," ujarnya.
belum ada tindak lanjut penyelidikan ka-
sus-kasus tersebut. Dalam catatan KontraS
Aceh, kata Hendra, pihaknya telah melapor-
Di sisi lain, kerja Komnas HAM di Aceh
juga dilematis. Menanggapi aksi korban
konflik yang menuntut keadilan, Kepala
Usang. Sejumlah
kan 112 kasus orang hilang, tapi belum dit- Kantor Perwakilan Komnas HAM Aceh, politisi lompat pagar
indaklanjuti Komnas HAM. Sepriady Utama mengatakan, pihaknya tak
Pendataan dilakukan melalui peran par- berwenang untuk menyelidiki atau mena ke partai lokal untuk
sitipasif warga korban. Dalam hal ini, Kon- ngani pelanggaran HAM di Aceh. "Kami
traS Aceh berperan mengumpulkan bukti berada dalam posisi dilematis," katanya. bertarung pada
awal dan wawancara kesaksian. Selanjut- Berdasarkan peraturan dan Undang-un-
nya, menindaklanjuti dengan melaporkan dang, pihaknya punya keterbatasan untuk pemilu nanti. Ingin
ke lembaga berwenang. "Pembuktian lanjut itu. "Kami hanya sub-ordinat Komnas HAM
kewenangan Komnas HAM nantinya," ujar di daerah. Sebagai informasi, tak ada Kom- tetap menikmati
Hendra. nas HAM di Aceh. Komnas HAM hanya ada
Menurutnya, tindak kekerasan mayor di pusat," katanya. kursi parlemen atau
itas dilakukan oleh aparat keamanan. Sepriady menyebutkan, sebagai perwa
Sebagian kecil dilakukan oleh GAM. "Ke- kilan, pihaknya harus bekerja sesuai man- memperjuangkan
mungkinan ada kaitan keperpihakan di sini,
sehingga kalau ada kekerasan yang dilaku-
dat ditentukan UU. Kewenangan menye-
lidiki pelanggaran HAM berat, berdasarkan aspirasi rakyat?
kan oleh GAM, sulit melapor." pasal 18 ayat 1 UU Nomor 26 tahun 2000
Menemukan keadilan, pihaknya tahu tentang pengadilan HAM, hanya ada pada
bukan perkara mudah. Tapi kalau semua Komnas HAM pusat. oleh MISMAIL LAWEUENG
FOTO: UCOK PARTA —ACEHKINI
Sepriady memahami kekecewaan kor-
Unjuk rasa para aktivis ketika peringatan
hari HAM sedunia.
ban atas lambannya penyelesaian pelangga- Senyum sumringah menghiasi
Foto: AK JAILANI -ACEHIMAGE
ran HAM di Aceh. "Di satu sisi, kami tunduk wajah Abdullah Saleh. Politisi senior ini tetap
pada keputusan sidang paripurna Komnas semangat meski telah digusur dari kursi de-
HAM. Di sisi lain, tuntutan pencari keadil wan. Ia sudah dua periode menjadi anggota
an korban terus berdatangan," sebutnya. legislator di Daud Beureu-eh. Menghadapi
Sepriadi menuturkan, pihaknya sudah pemilu legislatif April nanti, peluang Abdul-
berupaya semampunya di Aceh, seperti lah tertutup sudah. Lalu, banting setir. Kini,
memberikan laporan korban pelanggaran dia berlabuh ke partai lokal.
HAM dan orang hilang, disertai catatan kri- Bekas pengacara ini sudah kenyang
tis. Juga telah meminta agar sidang paripur- asam garam dunia politik. Tarikh sepuluh
na Komnas HAM membentuk tim penye- tahun bukan waktu singkat bagi bekas poli-
lidikan pemeriksaan untuk menverifikasi tisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
dokumen pelanggaran HAM di Aceh Dia menjadi 'korban' kebijakan internal par-
Ada satu titik terang, KontraS Aceh telah tai berlambang Ka'bah itu. Untuk seorang
menerima balasan surat dari Ketua Kom- legislator dari PPP, masa 10 tahun sudahlah
nas HAM Indonesia bernomor 542/TUA/ cukup bercokol di gedung parlemen.
XII/2008, tertanggal 15 Desember 2008. Artinya, dia harus tergusur dan tak bisa
Dijelaskan bahwa Komnas HAM telah mem- lagi mencalonkan diri dengan partai yang
bentuk tim yang bertugas untuk melakukan sama pada pemilu nanti. Singkat kata, mau
pengkajian terhadap kasus-kasus yang ter- tidak mau dia harus angkat kaki dari em-
jadi baik sebelum berlangsungnya daerah puknya kursi parlemen. Tapi bagi Abdullah
operasi militer (DOM) maupun sesudahnya. Saleh, perjuangannya masih panjang. Tidak
Berkas kasus-kasus orang hilang yang dite ada jalan lain, kecuali harus menyeberang
rima dari KontraS Aceh juga akan dijadikan agar dalam pemilu nanti namanya tetap be-
sebagai salah satu bahan oleh tim dalam redar dalam bursa calon anggota legislatif
rangka pelaksanaan fungsi dan tugasnya. (caleg).
Di bekas wilayah-wilayah hitam, trau- Partai lokal (parlok) yang lahir sesuai
ma warga akibat konflik hilang sudah. Tapi Undang-undang Pemerintahan Aceh, se-
sebagian masih menyimpan tanya untuk bagai bagian kesepakatan politik antara
keadilan yang masih di kotak. "Saya masih pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh
mencari keberadaan suami saya," kata Ra- Merdeka (GAM) di Helsinki, menjadi sasa-
dhiah. rannya. Bagi sarjana hukum ini, parlok bisa
Dalam gelisahnya, ia berujar: "Siapa jadi kendaraan untuk "memperjuangkan
pun yang salah harap diadili, bagaimana aspirasi masyarakat." Mantan Wakil Ket-
cara ada keadilan. Pemerintah harus mem- ua Dewan Pimpinan Wilayah PPP ini pun
beri kejelasan kasus dan keadilan untuk ke- memilih Partai Aceh (PA), yang didirikan
luarga korban." [a] bekas gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka
34
Alam
LINGKUNGAN SATWA
Agar Halaman
Rubiah Tak Gersang.
Tsunami ikut melumat terumbu karang
di perairan Pulau Rubiah.
Setelah empat tahun berlalu,
taman laut itu kembali menawarkan
keindahannya bagi penyelam
sambil menikmati ikan hias bermanja.
oleh DASPRIANI Y ZAMZAMI
FOTO: DOK —ACEH CORAL CONSERVATION
36
ya-jayanya pelabuhan bebas, terumbu karang
di Sabang sudah mulai rusak. Saat itu, banyak
kapal asing lempar sauh dan menangkap ikan
di perairan Pulau Rubiah. Parahnya, penang-
Transplantasi Karang
kapan itu dilakukan dengan jalan pintas, nge-
Coral transplantation adalah transplantasi karang akan ditempat
bom. Saat itu, nyaris tak ada masyarakat yang
upaya rehabilitasi ekosistem terumbu pada lokasi-lokasi terumbu yang rusak.
peduli pada kelestarian hutan laut, yang men-
karang dengan teknik peremajaan Teknik ini unggul, karena
jadi andalan laut Sabang. Apalagi, masyarakat
yang berbasis masyarakat. Tekniknya teknologinya sederhana,
sibuk dengan beragam corak barang luar neg-
sederhana, menggunakan limbah pertukmbuhan karang lebih cepat, dan
eri yang masuk ke pasar jengek Sabang.
organik. Transplantasi ini tergolong mudah merawatnya. Dodent beserta
Saat orang-orang sibuk dengan pasar
mudah, karena terumbu karang 11 anggota timnya yang tergabung
jengek, Dodent malah sibuk menghalau kapal
ditanam dengan pencangkokan. Sistem dalam Aceh Coral Conservation dan
asing yang sedang ngebom ikan di kawasan
pencangkokan pertama kali dilakukan bekerjasama dengan Rubiah Tirta
Pulau Rubiah. (Baca: Tukang Bangun Rumah
Dodent di Iboih dan Pulau Rubiah pada Divers, menerapkan cara ini. Aceh
Ikan). “Saya tidak rela laut Rubiah dirusak,”
tahun 1970. Coral tergerak untuk transplantasi
aku Dodent.
Pemulihan terumbu karang secara karang, guna mempertahankan
Pria asal Pidie ini risau, bila tak dijaga,
alami berlangsung lama. Budidaya keragaman hayati biota laut.
terumbu karang di Sabang hanya tinggal
karang oleh manusia melalui teknik Apalagi, hampir 90 persen terumbu
kenangan. Praktis, ini berimbas pada popu-
fragmentasi adalah salah satu karang di Pulau Rubiah rusak
lasi ikan dan perekonomian pulau terluar
solusi pemulihan terumbu secara akibat tsunami empat tahun silam.
Indonesia itu. “Sabang itu punya potensi dan
cepat sebagai upaya rehabilitasi dan Belum lagi, kerusakan akibat
kekuatan ekonomi di sini (terumbu karang).
restorasi terumbu karang yang telah penangkapan ikan dengan pukat
Jika tak dipelihara, tunggu saja masa depan
rusak, patah dan mati. Penempelan harimau dan pengeboman. Kini, Aceh
Sabang akan tak berbentuk,” ujarnya.
karang hasil fragmentasi pada Coral Conservation telah berhasil
Nah, inilah yang tak disadari masyarakat
substarat yang telah disediakan atau merehabilitasi lahan terumbu karang
selama ini. Dodent yang pernah bekerja di
dikenal juga dengan media/modul seluas 250 meter persegi. [a]
kapal Amerika Serikat merasakan manfaat
dari terumbu karang yang tumbuh asri di
dasar laut. Pada 1984, saat ia tak lagi bekerja
sebagai awak kapal Amerika Serikat, Dodent
mempromosikan keindahan terumbu karang
dan biota laut Pulau Rubiah kepada warga
Amerika dan Inggris yang bekerja di kilang
minyak Arun Lhokseumawe. Perlahan-la-
han, usaha ini berkembang. Dia kemudian
mendirikan toko yang menyewakan alat se-
lam –belakangan usaha ini diperluas dengan
membuka kelas menyelam bersertifikat in-
ternasional. Dodent menjadi orang pertama
yang mempromosikan pariwisata Sabang ke
masyarakat dunia.
Sayang, upaya pelestarian terumbu karang
yang tengah dilakukan Dodent tak mendapat
reaksi dari pemerintah. Baru dua tahun ter
akhir ini, perhatian dari pemerintah didapat.
“Bayangkan, laut yang merupakan sumber
utama penghidupan masyarakat di Sabang,
justru tak pernah mendapat perhatian se-
rius,” katanya.
Pemerintah Kota Sabang mulai menunjuk-
kan “sedikit” kepedulian. “Saya mendukung
apapun yang dilakukan untuk melindungi bi-
ota laut di Pulau Rubiah dan Sabang. Ini kami
ceritakan ke dunia luar, bahwa Sabang punya
komunitas yang kuat untuk menjaga lautnya,”
kata Walikota Sabang Munawar Liza Zainal.
Dodent berharap agar Pemerintah Kota
Sabang ikut andil dalam melestarikan biota
laut yang rusak akibat tsunami dan ulah ma-
nusia. Ya, agar usaha yang dilakukan Dodent
dan timnya tak seperti nasib membangunkan
orang di waktu subuh dan halaman Rubiah
tak gersang lagi. [a]
Bangun
ujung pulau Rubiah, Sabang. Lama sudah,
ia memendam geram pada kapal asing yang
rajin mengambil ikan dengan ngebom itu.
Di depan kapal, Mahyiddin, 57 tahun,
pasang aksi. Bermodal radio yang telah di-
pasang antena, dia berlagak seakan sedang
berbicara memakai handy talkie. "Berhasil.
Rumah
Akhirnya kapal itu kabur," ujar bapak tujuh
anak itu, sambil menahan tawa.
Peristiwa mengusir kapal penghancur
Ikan.
karang tahun 1971 itu masih lekat dalam
ingatannya. Apalagi saat itu, belum ada
Usai mengerus
perahu nelayan di Sabang yang bermesin.
Tak mudah mengusir penjarah ikan.
gunungan sampah
Aksi mengusir penjarah dan perusak
karang, tak sekali dilakoni pria yang karib
di dasar laut, dia
dipanggil Dodent itu. Dia juga masih ingat
kala berseberangan dengan kebijakan
mengembalikan
almarhum Ibrahim Hasan saat menja- gugusan karang
bat gubernur Aceh. Ibrahim waktu itu
mengundang kapal-kapal Thailand untuk yang porak-
budidaya ikan di Sabang.
Sementara Dodent justru mengusirnya. poranda.
Sebab kapal-kapal itu merusak karang.
"Ternyata mereka membom karang. Saya oleh MAIMUN SALEH
kejar sampai Simeulue, di sana saya pro- FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN—ACEHKINI
38
Ekonomi &
Bisnis
Mimpi Terbangkan Aceh.
Pemerintah Aceh tetap ingin
mewujudkan sebuah maskapai penerbangan.
Pengalaman sebelumnya,
pesawat hanya terbang sesaat.
Lalu, hilang entah ke mana.
oleh RIZA NASSER laporan UCOK PARTA nya, Air Aceh akan dikelola profesi
FOTO: AK JAILANI onal oleh Perusahaan Daerah Pem-
Berbadan sedang , panjang bangunan Aceh (PDPA) bekerja
sayapnya 22,57 meter. Agar tak mudah di sama dengan Able Sky, per
terabas angin, perakitnya menaruh dua usahaan penerbangan
baling berbilah enam, di kiri dan kanannya. yang berkantor pusat
Mampu melaju dengan kecepatan 563 di Penang, Ma-
kilometer perjam. Tapi perutnya hanya laysia. Tapi dia minta tambahan anggaran
cukup untuk 72 seat. juga sudah dari DPRD provinsi kala itu.
Di klannya, dia tak terlalu mencolok. mewanti- Sampai pada Februari 2007, Men-
Meski reputasinya terbilang lumayan, tapi wanti teri Perhubungan mencabut lisensi 11
Gatotkaca N-250 rakitan Industri Pesa- sejak maskapai penerbangan di Indonesia,
wat Terbang Nusantara (IPTN), masih di awal. termasuk Seulawah NAD Air.
atasnya. Berkat hasil perkawinan silangnya "Pemer i n Pertengahan 2008, gaung pener-
dengan jet, burung besi jenis Advanced Tur- tah Aceh punya bangan Aceh kembali terdengar. Kali
bo Prop (ATP) 42-500, dikenal tak banyak pengalaman tidak baik ini Aceh Utara yang memotorinya
'minum'. Itu yang menjadi alasan bagi pe- dengan Seulawah Air, kita dengan meluncurkan maskapai pe
merintah Aceh memilihnya. tidak mengharapkan hal tersebut berulang nerbangan North Aceh Air (NAA).
"Pesawat ini sangat irit bahan bakar pada Air Aceh yang juga dapat membuat pe- Anggaran belanja daerah senilai Rp
sehingga bisa menawarkan tarif murah ke- merintah malu," harap Nazar. 6 milyar, dikeruk untuk mendanai
pada masyarakat," terang Wakil Gubernur Kecemasan itu mendasar, sebab Seu- maskapai ini.
Aceh, Muhammad Nazar saat meluncur- lawah NAD Air yang didanai pemerintah Sayangnya saat launching pener
kan logo maskapai penerbangan Aceh Air, Aceh melalui APBD tahun 2001 senilai Rp 6 bangan perdana pada 16 Mei 2008, NAA
pertengahan November silam. milyar bernasib malang. Pasalnya saudagar tak kunjung datang. Malah Pelita Air
Jenis pesawat ini hanya dipakai un- Aceh yang ikut memodali perusahaan itu yang sejak lama tak singgah di kota gas,
tuk penerbangan domestik dan regional. keburu tarik modal. Setelah diluncurkan hari itu mendarat. Penerbangan itu di-
Pabriknya British Aerospace sengaja menu- Agustus 2001 silam, maskapai penerbangan datangkan mengantikan NAA. Pe-
runkan level pembakarannya agar lebih he- gagasan Abdullah Puteh itu cuma terbang merintah Aceh Utara beralasan
mat. Kelebihan lain, ada pada navigasi pe- dua bulan. izin NAA belum selesai.
sawat yang bisa otomatis, dan suku cadang Seulawah kolaps di tengah jalan. Padahal Ternyata, NAA ha
murah. Tapi di negara maju, ia hanya untuk mimpi Puteh, Seulawah bisa memonopoli nya melakukan kon-
pengangkut barang. pasar penerbangan di Aceh. Berbagai usaha trak kerjasama
Kendati begitu, Nazar optimis. Alasan- telah dilakukan. Termasuk bolak-balik me- dengan Pelita
40
Seni &
Budaya
TRADISI SASTRA ADAT MUSIK FILM
TRADISI
agama masyarakat Aceh pedesaan yang dulu ngon nama Rabbon rahmat Neulimpah.
‘Oh lheueh lon pujoe sidroe keu Tuhan, seu-
pernah subur, kian luntur seiring derasnya laweut saleum Rasul Ilahun. Lon jaweueb
saleum yang guree sanjong, Alaikumsalam
gempuran globalisasi. Warahmatullah.”
Puja-puji dan salam penghormatan
42
Gaya
Hidup
MODE KULINER HOBI KESEHATAN KECANTIKAN
HOBI
44
Sains
PENDIDIKAN INOVASI BUKU
Simulasi evakuasi
korban pada tsunami
drill, November 2008.
FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN
—ACEHKINI
Ombak Raya.
Selepas pagi pertengahan Meulaboh, dan Lamno,” katanya. Dia ber-
November silam, Gubernur Aceh Irwandi harap, pemerintah mau membangun lebih
Yusuf telah duduk pada sebuah ruang kan- banyak lagi sistem peringatan dini tsunami,
46
BUKU perang Belanda di Aceh yang berlangsung
48
Pelesir
WISATA PERJALANAN ANGIN SEGAR
PERJALANAN
50
Bagi yang tak berkantong tebal, juga
tersedia youth hotel atau asrama yang bisa
disewa bila ingin tinggal lebih dari se
minggu dengan tarif yang relatif terjang-
kau. Jenis kamarnya berupa semi-private
room dengan fasilitas bisa pegang kunci
sendiri dan kamar mandi di dalam. Bah-
kan, bagi pengunjung yang lebih dari dua
orang atau rombongan, di sini tersedia pula
kamar untuk empat orang atau lebih dalam
satu kamar.
Setelah puas mandi atau sekadar
berjalan-jalan sambil ‘cuci mata’ di pantai
Waikiki, rasanya tidak lengkap kalau kita
tidak mampir di International Market
Place, yang letaknya hanya dipisahkan
jalan satu jalur. Di sini, tersedia berbagai
jenis makanan jajanan dan gerai souvenir
eceran berupa hasil-hasil kerajinan tangan,
yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Biaya kebutuhan hidup di Hawai tergo-
long paling tinggi di Amerika. Karena itu,
hampir semua jenis makanan dan cendera-
mata yang dijajakan di Waikiki ditawarkan
dengan harga yang cukup tinggi. Untuk
satu buah kaos dengan gambar grafis khas
Hawai saja, misalnya, dipatok harga antara
7-15 Dolar AS atau sekitar Rp 70.000 - Rp
150.000 per buah.
Demikian pula untuk jenis minuman
dan makanan, kita juga perlu siap-siap
merogoh kantong yang lebih dalam. Untuk
sebotol air mineral ukuran sedang saja
harga tidak kurang dari 1,5 Dolar per botol,
orange juice kemasan dengan isi dalam
botol yang sama dihargai 3 Dolar AS atau
sekitar Rp 30.000 per botol. Belum lagi
makanan. Kita baru bisa melahap seporsi
nasi goreng seafood kalau punya uang 8,5
Dolar AS atau sekitar 85.000 Rupiah.
Terlepas dari harga makanan dan
barang-barang yang mencekik leher itu,
kita bisa tetap enjoy berada dan jalan-jalan
di Waikiki. Di samping suasana nyaman
dengan tingkat kebersihan yang patut
diacungi jempol, kita bisa kerasan di sini
karena memang banyak yang bisa dilihat
dan dinikmati. Mulai makan malam yang
diiringi dengan tari Hula hula sampai de
ngan kawasan pantainya yang enak untuk
“cuci mata”.
King’s Street. Di sini, kita bisa menonton Waikiki Beach dipenuhi wisatawan yang mandi dan
*** musik jalanan, meramal nasib, foto bareng berjemur (atas). Tarian Hula hula di International
bersama ‘manusia patung’, sampai lukis Market Place (bawah).
Honolulu seakan tak pernah wajah. Foto-FOTO: ASNAWI KUMAR
tidur. Kota yang luasnya 222 kilometer Sebetulnya tanpa ‘pertunjukan jalanan’
persegi dan dihuni oleh 377.260 jiwa itu pun, kita sudah merasa terhibur dengan Waikiki. Di sini, tersedia berbagai jenis ma-
penduduk ini, terus bergeliat. Jalan-jalan gemerlap malam yang disajikan Honolulu. kanan dan minuman sebagai menu makan
utama kota, tak sepi dari deru kendaraan Penataan kota yang apik, rapi, dan bersih, malam, mulai dari masakan-masakan khas
bermotor, orang bersepeda, pemakai skate- serta berbagai lampu assesoris yang menye- Amerika dan Eropa sampai pada masakan-
board hingga lalulalang para pejalan kaki. marakkan setiap sudut kota pada malam masakan khas Asia, seperti Sukiyaki
Waikiki Beach terus berdenyut hingga hari, tidak saja memberi kesan romantis Jepang atau Thomyam Thailand.
fajar. Ragam hiburan malam tidak hanya tapi juga sekaligus eksotis. Soal harga, tentu tak murah. Semuanya
berlangsung di hotel-hotel mewah, pub dan Suasana malam yang semarak juga tidak ada yang bertarif nominal sen, tapi
klab-klab malam, tapi juga ada di pinggir- berlangsung di International Market Place, mesti kita keluarkan lembaran-lembaran
pinggir jalan utama seperti di kawasan letaknya tidak begitu jauh dari bibir pantai Dolar. Meski demikian, makan malam di
52
Figura
“ayo Lisa, harimaunya sekarang sudah
pada keluar dari Aceh,” ujar guru vokal
pelantun lagu Kutidhieng ini suatu ketika.
Sadar itu canda, tapi Lisa Aulia kadung
gentar. Apalagi setelah albumnya beredar,
seorang senior di sanggar Cakramata, Banda
Aceh, memberitahu kalau lirik Kutidhieng,
mantera pemanggil harimau.
Tapi bukan sebab itu Lisa jadi ‘buronan’
kuli tinta, melainkan ihwal meroketnya
album solo perdananya. Suaranya cukup
karib di kuping pendengar musik etnik Aceh,
tapi tak banyak yang tahu wajah dan profil
mahasiswi Kesenian, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala ini.
Ia berkelit bukannya menjauh dari pengemar,
apalagi juru berita. “Setelah bikin album Lisa
married, terus ikut suami dinas di Ambon,”
jelasnya, saat ditemui di rumahnya, Keutapang
Dua, Banda Aceh.
Sepulang ke Aceh, Lisa jadi ibu. Dua bulan
lalu, ia dianugerahi bayi perempuan yang diberi
nama Khansa Athifa Azalia. Agenda selanjutnya
meluncurkan keping cakram. Sekarang masuk tahap
pembuatan video klip. “Seharusnya Maret lalu, tapi
nggak mungkin karena Lisa sedang hamil muda,”
katanya sambil merangkai senyum.
Lisa sebenarnya, tak punya ambisi jadi selebriti.
Mulanya, ia menggeluti seni tari. Suatu ketika, saat
menyanyikan lagu Aceh dalam sebuah acara di Taman Budaya
Banda Aceh, seorang senior mengajaknya membuat
album. Penghayatan lirikpun dilakukan saat
rekaman. Kaset beredar, Lisa di Ambon.
Berapa jumlah kaset yang laku,
pendatang baru di blantika musik
Aceh ini tak acuh. “Susah dapat,
kasetnya sudah habis, di mana
bisa dapat lagi kaset?” cecar
seorang temannya. Saat
itulah Lisa sadar, sudah
punya pengemar. Tapi,
ia harus kembali
meninggalkan Aceh.
“Kalau Khansa enam
bulan, Lisa akan ke
Magelang, bersama Lisa Aulia
suami.” [a]
Ditakuti Harimau
oleh MAIMUN SALEH FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN—ACEHKINI
Dikarantina
Sulastri ini rajin mengotak-atik gerak. “Set- prosesi berlang-
iap mau tampil, kalau ada gaya yang sudah sung. “Dessy di
membosankan kita ubah koreografinya,” asingkan dan
oleh RIZA NASSER FOTO: CHAIDEER MAHYUDDIN—ACEHKINI ujar gadis yang berulangtahun setiap 26 dijaga ketat
Meliukkan tubuh di atas panggung, tak Desember itu. supaya gak
lagi membuatnya canggung. Usia 14 tahun, Rupa ayu dan segudang prestasi di dun- terjadi
Dessy Wartriani telah melekukkan raga ia tari, membuat sanggar Cut Nyak Dhien apa-apa.
di sanggar Cut Nyak Dhien, Banda Aceh. memilihnya jadi ‘ratu sambut’. Kini wa- Te ga ng
Belum berusia 25 tahun, sanggar pendapa jahnya sering tertangkap kamera jurnalis; juga sih,”
gubernur Aceh itu memilihnya sebagai guru sejengkal jarak dengan sejumlah petinggi kenang-
tari. negeri yang berkunjung ke Aceh. Susilo nya. [a]
“Dari kecil Dessy suka menari,” ucap Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia
sarjana ekonomi Universitas Syiah Kuala pernah mendapat kalungan bunga darinya.
ini. Terang saja sederet tari tradisional Saat Hasan Tiro, pemimpin tertinggi Gera-
semisal Ranup Lampuan, Rampoe Aceh kan Aceh Merdeka, pulang ke Aceh Oktober
dan Prang Sabil, gampang baginya. Gemu- lalu, Dessy menjadi pembawa kalungan
lai Dessy telah disaksikan khalayak hingga bunga.
mancanegara seperti Argentina, Paraguay, Untuk urusan mengalungi bunga, ia
Chile dan Malaysia. mengaku sering dag-dig-dug. Bukan ha-
Di panggung, segala daya dikerahkan nya sebab nama besar tokoh yang dika- DESSY WARTRIANI
54
COMMERCIAL