Professional Documents
Culture Documents
HAKIKAT BANGSA
BANGSA DAN
DAN
NEGARA
NEGARA
Pada hakikatnya antara bangsa dan negara tidak dapat
dipisahkan
Bangsa merupakan bahagian dari unsur negara, yaitu
rakyat
Sedangkan pembentukan negara dalam rangka perlindungan
hak dan kewajiban manusia baik sebagai makhluk individu
maupun sebagai makhluk sosial
Asli
Artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang
lebih tinggi
Permanen
Artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri,
sekalipun pemegang kedaulatan sudah berganti-ganti
Tunggal (bulat)
Artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya kekuasaan
tertinggi dalam negara yang tidak diserahkan atau dibagi- bagikan
kepada badan lain
Tidak Terbatas (absolut)
Artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.
Bila ada kekuasaan lain yang membatasinya, tentu kekuasaaan
tertinggi yang dimilikinya itu akan lenyap
ASAL MULA TERJADINYA NEGARA
Terjadinya Negara secara Primer
Secara primer negara dimulai dari masyarakat hukum yang
paling sederhana, kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih
maju.
Secara singkat terjadinya negara secara primer adalah sebagai
berikut:
– Suku/persekutuan masyarakt (genootschaft)
– Kerajaan (Rijk)
– Negara Nasional
– Negara Demokrasi
Terjadinya Negara secara Sekunder
Teori terjadinya negara secara sekunder berangapan
bahwa negara telah ada sebelumnya, namun karena
adanya revolusi, intervensi dan penaklukan timbul
negara yang menggantikan negara yang telah ada
tersebut.
Dalam kenyataannya terjadinya negara secara sekunder
kadang-kadang proses terbentuknya tidak sah menurut
hukum.
TERJADINYA NEGARA
BERDASARKAN FAKTA SEJARAH
a. Occupatie (Pendudukan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan
dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai oleh
kelompok tertentu.
Contoh: Liberia yang diduduki Budak negro
dimerdekakan tahun 1847.
b. Fusi (Peleburan)
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami
suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling
melebur menjadi satu.
Contoh: Jerman
c. Cessie (Penyerahan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada
negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu.
Contohnya Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria
kepada Prusia (Jerman) pada PD I.
d. Acessie (Penaikan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat
penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut.
Contoh : Negara Mesir
e. Anexatie (Pencaplokan/Penguasaan)
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai
(dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti.
Contoh: Israel (1948) mencaplok daerah Palestina.
f. Proclamation (Proklamasi)
Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah
yang diduduki oleh bangsa lain perlawanan sehingga
berhasil merebut wilayahnya kembali dan menyatakan
merdeka.
Contoh: Indonesia
g. Innovation (Pembentukan Baru)
Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu
negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian
lenyap.
Contoh: Venezuela dan Columbia baru
h. Separatise (pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara
yang semula menguasainya, kemudian menyatakan
kemerdekaannya.
Contoh: Belgia (1939) memisahkan diri dari Belanda.
SIFAT HAKIKAT NEGARA
• Sifat hakikat negara berkaitan erat dengan dasar
terbentuknya negara, norma dasar yang menjadi
tujuannya, falsafah hidup yang ingin diwujudkannya
serta perjalanan sejarah dan tata nilai sosial budaya
yang telah berkembang di dalam negara.
• Menurut Prof. Miriam Budiarjo, sifat hakikat mencakup
hal-hal sebagai berikut:
Sifat memaksa
Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti negara memiliki
kekuatan fisik secara legal.
Sifat monopoli
Negara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan tujuan
bersama masyarakat.
Sifat mencakup semua (all-embracing)
Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah
untuk semua orang tanpa kecuali.
TUJUAN NEGARA
1). Plato
Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai individu maupun makhluk sosial.
2). Harold J. Laski
Tujuan negara adalah menciptakan keadaan di mana rakyat dapat
mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.
3). Roger F. Soltau
Tujuan negara adalah memungkinkan rakyat berkembang serta
memungkinkan daya ciptanya sebebas mungkin.
4) Thomas Aquino dan Agustinus
Tujuan negara adalah mencapai penghidupan dan kehidupan
aman dan tenteram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan
Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah
berdasarkan kekusaan Tuhan yang diberikan kepadanya.
FUNGSI NEGARA
Fungsi negara dapat diartikan sebagai tugas Organisasi
negara itu sendiri. Secara umum tugas negara dibagi 2
(dua) yaitu:
1). Tugas Esensial
yaitu tugas untuk mempertahankan negara sebagai organisasi
politik yang berdaulat. Tugas ini merupakan tugas internal
negara (memelihara perdamaian, ketertiban, dan perlindungan
hak milik warga negara) dan tugas eksternal (mempertahankan
kemerdekaan negara)
2). Tugas Fakultatif
yaitu tugas untuk memperbesar kesejahteraan umum, baik
moral, intelektual, sosial, maupun ekonomi, misalnya memelihara fakir
miskin, kesehatan dan pendidikan warga negara
Fungsi Negara menurut Ahli
a). John Locke
Membagi fungsi negara menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Fungsi Legislatif; membuat peraturan
2. Fungsi eksekutif; melaksanakan peraturan
3. Fungsi Federatif; mengurus urusan luar negeri,
perang serta damai.