You are on page 1of 5

ISSN: 1829-9466 2006 Journal of the Indonesian Oil and Gas Community.

Published by “Komunitas Migas Indonesia”

Pressure Reducer versus Back-Pressure Regulator

Arief Rahman Thanura1, Nugroho Wibisono2


1
VICO Indonesia. Plaza Kuningan, South Tower, Jl. HR Rasuna Said Kav. C 11-14, PO BOX 2828, Jakarta 12940.
E-mail: Arief.Thanura@vico.co.id
2
ConocoPhillips Inc., Indonesia. Menara Mulia Tower Jl Jend. Gatot Subroto Kav. 9 – 11, Jakarta 12930
E-mail: Nugroho.Wibisono@conocophillips.com

Abstrak – Paper ini membahas mengenai perbedaan • Untuk kasus tekanan tinggi dan laju alir yang
antara pressure reducer dan back-pressure regulator. tinggi, biasanya implementasi dari pengontrolnya
Penerapan pressure reducer dan back pressure terdiri dari (1) elemen pengukuran adalah pressure
regulator akan diberikan secara singkat. transmitter (PT), (2) elemen pengontrol adalah
pressure controller (PC), (3) dan untuk elemen
pengendali akhir adalah pressure control valve
1. Pendahuluan (PCV atau PV).
• Untuk kasus tekanan rendah dan laju alir rendah,
Tekanan adalah variabel proses yang sering kita jumpai impelementasi pengontrolnya terintegrasi dalam
untuk dimonitor dan dikendalikan di dalam industri satu perangkat yang biasa disebut pressure
minyak dan gas. Pengendalian tekanan dari suatu fluida regulator.
proses pada beberapa tempat malah menjadi fokus
utama dan dengan berbagai tujuan tentunya. 2. Perbedaan Pressure Reducer dan
Back-Pressure Regulator
Dalam suatu lup pengendalian, juga lup pengendalian
tekanan, selalu terdiri dari 3 elemen dasar:
Secara umum, konfigurasi suatu lup tunggal kontrol
• Elemen pengukuran. Besaran variabel proses
tekanan diberikan di Gambar 1. Gambar 1 menunjukkan
diukur dan ditransmisikan ke elemen pengontrol
konfigurasi pengendali tekanan berupa pressure reducer
• Elemen Pengontrol. Perbedaan antara variabel dan backpressure regulator. Sepintas keduanya mirip,
proses yang terukur (Process Variable/PV) dan sama-sama lup kontrol tekanan. Apakah keduanya
variabel proses yang diinginkan (Setpoint/SP) mempunyai perbedaan? Ya, gambar sebelah kiri
dikalkulasi berdasarkan algoritma tertentu menunjukkan pemasangan pressure transmitter di
(umumnya kontrol PID). Hasilnya akan diteruskan sebelah hilir dari control valve, sedangkan gambar
berupa perintah aksi terhadap elemen pengendali sebelah kanan menunjukkan pemasangan pressure
akhir transmitter di sebelah hulu dari control valve.
• Elemen pengendali akhir. Perintah aksi dari elemen
pengontrol akan dilakukan oleh elemen pengendali Apakah penempatan pressure transmitter tersebut
akhir. Control valve adalah elemen pengendali mempunyai maksud yang berbeda? Tentu saja, karena
akhir yang paling banyak digunakan. pada prinsipnya, posisi pressure transmitter
menunjukkan bagian mana yang ingin dikendalikan
Meskipun terdapat tiga elemen dasar dalam melakukan tekanannya seperti Gambar 2.
pengendalian proses, belum tentu secara fisik juga
terdapat tiga perangkat.

Gambar 1. Pressure Reducer dan Backpressure Regulator

Thanura & Wibisono - 1


ISSN: 1829-9466 2006 Journal of the Indonesian Oil and Gas Community. Published by “Komunitas Migas Indonesia”

Secara logika, jika kita ingin mengendalikan tekanan pengertian pengendali umpan balik (feedback control)
dibagian hilir, tentunya harus ada yang mengatakan itu sendiri (Gambar 3).
(baca: mengukur) bahwa tekanan dihilir benar-benar
berubah – tentunya dengan meletakkan pressure Hasil pengukuran dari blok Sensor/Transmitter akan
transmitter dibagian hilir – setelah adanya aksi kontrol dibandingkan dengan Set Point. Galat atau error adalah
dari control valve, inilah yang dinamakan pressure perbedaan antara variabel proses yang diinginkan (set
reducer. Demikian juga halnya untuk kasus point) dengan variabel proses yang terjadi. Galat
backpressure regulator, jika kita hendak mengendalikan tersebut kemudian akan dikalkulasi oleh blok Control
tekanan dibagian hulu tentunya harus ada yang Law dan hasilnya akan dimanifestasikan dengan
mengatakan (baca: mengukur) bahwa tekanan di hulu perintah terhadap blok Final Control Element (contoh:
benar-benar berubah, yaitu dengan cara meletakkan control valve, elemen pemanas, dll). Perubahan Final
pressure transmitter dibagian hulu setelah adanya aksi Control Element ini akan mengubah blok Process dan
kontrol dari control valve. hasilnya akan diukur kembali oleh blok
Sensor/Transmitter, begitu seterusnya sampai galat
Pressure reducer bekerja dengan prinsip mengatur dan menjadi sekecil mungkin. Jika alur pengendaliannya
mereduksi pressure yang lebih tinggi dari bagian hulu seperti itu, maka kurang lebih pengendalinya adalah
supaya tekanan di hilir lebih rendah dan stabil. pengendali umpan balik.
Sedangkan backpressure regulator bekerja dengan
prinsip memonitor tekanan dibagian hulu dan Kita perhatikan, bahwa baik pressure reducer maupun
melakukan aksi pada control valve untuk menstabilkan backpressure regulator mempunyai alur pengontrolan
tekanan pada bagian hulu. seperti dijelaskan diatas sehingga baik pressure reducer
maupun backpressure regulator sama-sama terkategori
Apakah keduanya merupakan kontrol umpan balik? sebagai pengontrolan umpan balik (feedback control).
Mari kita sedikit menyegarkan ingatan mengenai

Gambar 2. Tekanan yang ingin dikendalikan

Gambar 3. Blok diagram kontrol umpan balik (feedback control)

Thanura & Wibisono - 2


ISSN: 1829-9466 2006 Journal of the Indonesian Oil and Gas Community. Published by “Komunitas Migas Indonesia”

3. Penerapan Pressure Reducer menjaga kestabilan tekanan umpan gas, maka


dipasanglah recycle line dari discharge kompresor gas
Berikut adalah contoh-contoh aplikasi pressure reducer yang berfungsi untuk menambah umpan gas pada
pada suatu pabrik. kompresor apabila tekanan gas umpan yang berasal dari
gas separator mengalami penurunan karena suatu sebab.
3.1 Pengendali Tekanan Distribusi Ketika umpan gas berada pada tekanan yang normal,
maka tambahan gas dari recycle line tidak diperlukan
Suatu hal yang lumrah dalam suatu perjanjian jual beli sehingga control valve diharapkan menutup.
gas, pihak pembeli gas menginginkan tekanan gas yang
masuk kedalam jaringan pipa gasnya dalam suatu Tekanan gas dari compressor discharge biasanya cukup
besaran/angka yang relatif konstan. Pada jaringan gas tinggi dibandingkan tekanan gas dari gas separator, oleh
suplai (Main Gas Line), tekanan gas sangat tinggi untuk sebab tambahan umpan yang berasal compressor
mengatasi penurunan tekanan yang cukup besar karena discharge harus dijaga tekanannya supaya tidak
biasanya gas tersebut menempuh perjalanan yang cukup berlebih. Oleh sebab itu pressure reducer diterapkan; di
panjang dari sumber gas sampai dengan kepada pihak mana pressure transmitter pada dasarnya diletakkan
pembeli gas. Dalam aplikasi ini, tekanan yang pada sisi hilir dari control valve seperti yang
diinginkan konstan adalah tekanan gas pada arah hilir ditunjukkan pada Gambar 7.
dari control valve, sehingga kita menerapkan pressure
reducer dalam hal ini. 3.3 Penjaga Tekanan Pada Aplikasi Tank
Blanketing
3.2 Penjaga Tekanan Pada Suction
Scrubber Aplikasi tank blanketing (Gambar 6) digunakan untuk
memproteksi cairan organik yang mudah menguap yang
Aplikasi pada kompresor gas, terutama pada kompresor disimpan didalam tangki dengan cara menciptakan suatu
bolak-balik (reciprocating compressor) memerlukan lapisan gas (gas blanket) yang mana sifat gas tersebut
umpan gas yang relatif stabil untuk menghindari variasi tidak mudah bereaksi dan bertekanan rendah.
kecepatan yang terlalu besar di kompresor. Untuk

Gambar 4. Penerapan pressure reducer dalam distribusi gas

Gambar 5. Penerapan pressure reducer untuk penambahan umpan gas compressor.

Thanura & Wibisono - 3


ISSN: 1829-9466 2006 Journal of the Indonesian Oil and Gas Community. Published by “Komunitas Migas Indonesia”

Aplikasi tank blanketing menggunakan suatu “selimut 4. Penerapan Backpressure Regulator


gas”, seperti nitrogen, untuk menjaga lingkungan
berfase gas diatas cairan yang disimpan didalam tangki Berikut adalah contoh-contoh aplikasi backpressure
sehingga lapisan berfase gas membentuk semacam regulator pada suatu pabrik.
selimut (gas blanket). Selimut gas yang bertekanan
rendah ini akan mengisi ruang yang kosong yang 4.1 Pengendali Tekanan Pada Aplikasi
terdapat diatas permukaan cairan tersebut. Aplikasi ini Excess Gas To Flare
untuk memproteksi tangki yang berisikan cairan organik
yang mudah menguap.
Tekanan masukan dari suatu suction scrubber (dan juga
ke compressor) ingin dijaga tidak lebih dari 150 psig
Tekanan yang positif ini akan mencegah udara luar, uap
karena jika tekanan berlebih pada daerah scrubber akan
air dan kontaminan lainnya memasuki tangki
mengakibatkan back pressure pada sumur gas yang
penyimpan. Keuntungan lainnya adalah dengan adanya
terletak jauh disebelah hulu. Apabila tekanan gas umpan
tekanan positif ini akan ikut membantu menciptakan
yang berasal dari gas separator melebihi 150 psig, maka
tekanan head diatas cairan sehingga mengurangi rugi-
kelebihan tekanan tersebut akan dilepaskan kesistem
rugi karena penguapan yang mana akan memproteksi
pembuangan yang dalam hal ini menuju flare system.
tangki dari korosi.
Karena tekanan yang ingin dijaga adalah diarah hulu
Dengan tujuan seperti diatas, maka tekanan yang ingin
dari control valve tersebut, maka kita menerapkan
kita kendalikan adalah tekanan pada tangki, sehingga
backpressure regulator disini seperti pada gambar
penempatan pressure transmitter ada pada sisi hilir dari
dibawah. Pada keadaan operasi normal, katakan 75 psig,
control valve.
control valve dalam keadaan menutup. Ketika tekanan
gas sudah mencapai 150 psig, control valve akan
Jika kita perhatikan konfigurasi kontrol umpan balik
membuka dan melepaskan tekanan di arah hulu sampai
pada gambar diatas (kotak dengan dengan garis putus-
mencapai dibawah 150 psig dan control valve akan
putus) bahwa penerapannya bisa dalam satu perangkat
kembali menutup.
saja atau menggunakan pressure regulator, bukan
merupakan integrasi dari pressure transmitter, pressure
controller dan pressure control valve.

Gambar 7. Penerapan backpressure regulator pengendali


tekanan pada aplikasi excess gas to flare.

4.2 Pengendali Tekanan Pada Air Supply


System

Pada kondisi normal dimana tekanan udara dari sumber


cukup besar, control valve akan membuka lebar dan
pendistribusian udara terjadi secara merata pada semua
sistem, baik pada priority system (instrument air)
maupun ke non-priority system (plant air). Ketika
tekanan dari sumber suplai menurun dan dibawah dari
Gambar 6. Penerapan pressure reducer untuk setpoint backpressure regulator, maka backpressure
penambahan penjaga tekanan pada aplikasi tank regulator akan menutup aliran udara ke non-priority
blanketing. system sehingga sisa udara akan mengalir sepenuhnya
ke priority system. Disini boleh dikatakan bahwa

Thanura & Wibisono - 4


ISSN: 1829-9466 2006 Journal of the Indonesian Oil and Gas Community. Published by “Komunitas Migas Indonesia”

backpressure regulator dipergunakan sebagai pemonitor


dari keadaan sumber udara.

Gambar 8. Penerapan backpressure regulator pada


pengendali tekanan air supply system.

5. Biografi
Arief Rahman Thanura sekarang
bekerja di Engineering &
Construction Department, VICO
Indonesia. Berpengalaman dalam
bidang instrumentasi dan kontrol
sejak tahun 1991 di berbagai proyek
industri minyak dan gas. Thanura
mendapatkan gelar Insinyur (Ir) dari Jurusan Teknik
Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
tahun 1990.

Nugroho Wibisono sekarang bekerja di


Pipeline Control Center, ConocoPhillips
Indonesia. Sebelumnya, Wibisono
pernah bekerja di proyek-proyek VICO
Indonesia di Kalimantan Timur dalam
bidang instrumentasi tahun 2003.
Wibisono mendapatkan gelar Sarjana
Teknik (ST) dari Departemen Teknik Fisika, Institut
Teknologi Bandung tahun 2003. Wibisono juga aktif
sebagai Moderator KBK Instrumentasi, Komunitas
Migas Indonesia.

Thanura & Wibisono - 5

You might also like