You are on page 1of 33

NOVEL INDONESIA BEBAS

Pangeran Untuk Putri

Penulis : Regina Feby


Penerbit : Gramedia
Analisis :
* Unsur intrinsik
o Tema : Seorang gadis yang ingin bebas dari kutukan.
o Alur : Golongan / campuran
- ‘Gang Harapan nggak ada bedanya dengan kemarin.’
- ‘Dia dilahirkan dengan sebuah tugas yaitu menghapus kutukan
yang menimpa seluruh keluarga Dewiva secara turun-temurun.’
- ‘Kenapa juga Putri tadi siang bisa kikuk setengah mati begitu
melihat mata Alex.’
o Setting :
- Rumah Putri
‘Rumah itu terlihat seperti tidak berpenghuni, di halamannya
tidak terurus, sangat terkesan jorok.’
‘Ibu Silvan berusaha membangunkan anak semata wayangnya
yang masih saja meringkuk tidur dalam kamarnya.’
- Kampus
‘Sebelum sampai kelasnya, dia harus melewati koridor yang
selalu menjadi tempat berkumpulnya anak-anak yang terkenal
bandel.’
- Bioskop
‘Saat mereka tiba di lantai tiga tempat ngantri karcis bioskop’

- Mobil
‘Tapi mesin mobil belum juga Alex nyalakan karena keasyikan
ngobrol.’

o Penokohan / watak :
- Putri : Gadis berumur 17 tahun, keturunan ke-1313 Dewiva.
Dekil, tidak punya teman selain Haris. Tetapi setelah mengikuti
ide dari Haris, penampilannya berubah. Semua itu demi
menghilangkan kutukan.
- Haris : Seorang pria, sangat senang berteman dengan Putri,
sampai akhirnya jatuh cinta pada Putri.
- Alex : Seorang pria keturunan ke-1313 Dewa Arius. Sombong,
selalu menekankan kerapihan dan kebersihan. Melihat
perempuan bukan dari fisiknya tetapi hatinya.
- Tessa : Gadis yang modis, selalu mengikuti tren walaupun
terkadang tidak cocok. Sangat menyukai Alex. Sangat benci
pada Putri.
- Dewiva : Dewi tercantik yang ada di negeri Khayangan.
Menolak cinta Dewa Arius dengan sangat kasar yaitu dengan
membuat gambar kecoak.
- Dewa Arius : Seorang Dewa yang sangat menyukai Dewiva,
baik dan juga sangat menghargai perempuan. Tidak tampan dan
berkulit coklat .
o Sinopsis :
Dahulu, di negeri Khayangan, hiduplah para Dewa dan Dewi.
Adalah Dewiva, seorang dewi paling cantik di negeri itu.
Kecantikannya membuat seorang Dewa Arius jatuh cinta padanya.
Namun Dewiva menolak rasa cinta itu dengan sangat kasar yaitu
membuat gambar kecoak yang dimaksudkan untuk menyindir Dewa
Arius yang memiliki fisik yang jelek. Kulit coklat yang membuatnya
terkesan dekil. “Jelek, bau dan dimusuhi semua orang” begitulah kata
Dewiva. Merasa tersakiti hatinya, Dewa Arius melaporkan perbuatan
Dewiva ke Dewan Dewa Tertinggi. Mendengar hal itu, para Dewa
langsung mengutuk seluruh keturunan Dewiva menjadi kecoak.
Putri, 17 tahun, merupakan turunan ke-1313 keluarga Dewiva.
Ayah dan ibunya menjadi manusia yang bisa bertransformasi menjadi
kecoak bila melihat kucing dan sampah. Putri memiliki tugas yang
berat, yaitu harus menghapus kutukan itu dengan cara membuat
keturunan ke-1313 Dewa Arius jatuh cinta padanya lalu menciumnya.
Sayangnya, manusia itu adalah Alex. Super rapih, tampan,
super bersih dan segalanya. Putri merasa keberatan dengan tugasnya.
Tessa, orang yang selalu mengikuti tren yang selalu manis kalau dekat
dengan Alex saja dicuekin sama Alex, apalagi Putri yang super dekil.
Begitulah yang ada di pikiran Putri. Namun untung saja ada Haris,
satu-satunya teman baik Putri di kampus yang selalu mau
menolongnya.
Haris mengeluarkan berbagai macam ide agar Alex melirik
Putri, dari mulai mengubah penampilan Putri sampai gotong royong
membersihkan rumah Putri dilakukan Haris. Sampai pada akhirnya
Alex menjadi pacar Putri. Haris baru menyadari bahwa ia cinta pada
Putri tapi membiarkan Putri bahagia dengan Alex. Haris cemburu
sampai mabuk dan menceritakan masalah Putri pada Tessa. Akhirnya
Putri sadar bahwa sebenarnya cinta sejatinya adalah Haris. Putri
memutuskan hubungannya dengan Alex, padahal lima hari lagi
merupakan hari ulang tahunnya yang ke-18, yang berarti Putri tidak
berhasil menjalankan tugasnya dan tidak akan bisa menikah dengan
manusia biasa yang akan membuatnya mati kalau hal itu sampai
terjadi.
Lalu Alex mengetahui kisah bahwa ia adalah keturunan Dewa
Arius, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Putri dari
kutukan. Pada malam saat umur Putri yang tinggal beberapa jam lagi
berumur 18 tahun, Alex ingin memberikan kejutan pada Putri. Pada
akhirnya ia mencuim Putri.Putri dan seluruh keluarga Dewiva pun
bebas dari kutukan.
Putri menjelaskan pada Alex bahwa cinta sejatinya adalah
Haris. Alex mengerti dan membiarkan Putri pergi untuk menemui
Haris. Esoknya Haris menyatakan perasaan yang sebenarnya pada
Putri bahwa ia mencintai Putri apa adanya. Lalu Putri resmi menjadi
pacar Haris dan terbebas dari kutukan untuk selama-lamanya. Di
malam yang sama Tessa juga resmi menjadi pacar Alex. Dan mereka
berempat hidup bahagia selamanya.
o Amanat : Jika kita tidak suka pada seseorang, hendaknya
janganlah kita menyindirnya dengan menyakiti hatinya .
* Unsur ekstrinsik
o Nilai moral :
Nilai yang terkandung dalam novel ini adalah nilai moral yang
mengajarkan kita untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.
NOVEL TERJEMAHAN

Harry Potter and The Chamber


of Secret
(Harry Potter dan Kamar Rahasia)
Penulis : J.K Rowling
Penerbit : Gramedia
Penerjemah : Listiana Srisanti
Analisis :
* Unsur intrinsik
o Tema : Harry potter memecahkan misteri yang ada di dalam kamar
rahasia.
o Alur : Golongan / campuran
- ‘Bekas luka ini satu-satunya petunjuk akan masa lalu Harry
yang misterius, alasan mengapa ia ditinggalkan di depan pintu
rumah keluarga Dursley sebelas tahun yang lalu.’
- ‘Ada pemborong kaya dan istrinya yang akan datang untuk
makan malam di rumah keluarga Dursley besok.’
o Setting :
- Rumah keluarga Dursley : * Meja makan
* Kamar harry
* Kebun
- The Burrow
- Diagon Alley : * Toko Borgin and Burkes
* Toko Flourish and Blotts
- Stasiun King’s Cross
- Kastil Hogwarts : * Menara Gryffindor
* Kantor Dumbledore
* Perpustakaan
* Rumah Hagrid
* Rumah kaca
* Kamar rahasia
* Toilet perempuan
* Rumah sakit
o Penokohan / watak :
- Harry Potter : Merupakan tokoh utama dalam cerita ini,

mempunyai badan yang kurus dan memakai kacamata, ciri


khasnya adalah adanya luka seperti bekas petir di dahinya.
Harry memiliki warna kulit yang putih, berambut pirang
kecoklatan. Si tokoh mempunyai sifat yang berani dan patuh
pada aturan. Bisa berbicara pada ular.
- Hermione Granger : Teman sebaya Harry. Memiliki ciri – ciri
rambut ikal yang panjang dan pirang kecoklatan, hidung
mancung, berkulit putih. Orang tua tokoh ini adalah muggle,
yang membuat ia merupakan keturunan campuran. Draco
Malfoy dan teman-temannya selau menyebutnya Darah-
Lumpur, karena status orang tuanya tersebut. Cara berbicara si
tokoh santun, berdasarkan pemikiran panjang, seperti ilmuwan.
Sifat tokoh ini adalah pengertian, rajin, taat, tidak mau mencari
masalah, terkadang sangat keras kepala jika beradu pendapat.
- Ronald Weasley : Ron adalah salah satu teman baik Harry. Ciri
– cirinya adalah rambut lurus pendek berwarna merah, rambut
belah samping, hidung mancung, mempunyai tinggi yang sudah
sedikit melebihi Harry. Dalam berbicara, Ron tidak berani
mengemukakan pendapat, takut berbicara pada orang lain,
pemalu, penakut, tidak percaya diri, ceroboh, mental yang
gampang drop.
- Vernon Dursley : Seorang pria muggle yang berusia sekitar 40
tahunan, memiliki tubuh yang gendut gempal, berkulit putih
khas Eropa, berambut pirang. Seorang muggle, paman Harry.
Sifatnya adalah tidak peduli sekitarnya, bahkan berusah merasa
tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa yang diakibatkannya
sendiri, tidak berperasaan kepada Harry, sombong, penakut, sok
kejam untuk menutupi ketakutannya. Dia juga tidak suka jika
ada burung hantu mengirim surat ke rumahnya. Keluarga ini
merupakan satu-satunya keluarga muggle yang mengetahui
keberadaan dunia sihir, namun mereka tidak berani
mengumbarnya, karena akan mendapat masalah, baik dari
tetangga, maupun penyihir.
- Petunia : Bibi Petunia adalah seorang istri dari Paman Vernon.
Muggle, memiliki tubuh yang kecil, kurus dan pendek. Warna
kulit yang dimilikinya adalah putih yang umum pada
kebanyakan orang Eropa. Adiknya adalah penyihir, yaitu ibu
Harry sendiri. Cara Ia berbicara hampir sedikit sama dengan
suaminya, Vernon hanya ia sedikit lebih memperhatikan Harry.
- Dudley Dursley : Anak Vernon dan Petunia serta merupakan
sepupu dari Harry Potter. Seorang muggle. Berbadan gendut
gempal, berambut pirang, berkulit putih. Cara si tokoh
berbusana meniru Vernon yang berusaha tampil berwibawa
tetapi cara berbicara yang tidak santun, bahkan ia dicap sebagai
anak paling bodoh di sekolahnya. Sifat tokoh rakus, penakut
tetapi sok pemberani.
- Albus Dumbledore : Kepala sekolah Hogwarts, Ia adalah
seorang pria yang tua. Beliau mempunyai rambut dan jenggot
panjang berwarna putih, pria ini berkacamata bulan separuh.
Cara berbusana tokoh ini sangat mencerminkan kewibawaan
yang sangat besar pada dirinya. Selain sebagai kepala sekolah,
ia juga sangat pandai berbicara soal hukum, bahkan ia dapat
menang jika ada debat hukumTokoh ini dalam berbicara pada
lawan bicaranya sangat santun terkesan mendalam. Ia orang
yang sangat baik, tenang, sabar, terbuka, tidak pendendam. Dia
merupakan penyihir yang paling ditakuti Voldemort.
- George Weasley : George adalah abang dari tokoh Ron dan
mempunyai saudara kembar yang benama Fred Weasley. Ciri -
ciri tokoh ini tinggi, kurus bergaris muka yang hampir sama
dengan Ron, hidung mancung, rambut merah dan sisir samping.
Cara Ia berbicara bersahabat, suara riang, berani mengatakan
yang benar. Sifat tokoh adalah jahil, riang, setia kawan, suka
melakukan hal – hal yang konyol.
- Fred Weasley : Kembaran George, memiliki ciri tubuh yang
sama dengan kembarnya George Weasley. Cara berbicaranya
pun hampir sama. Sifat – sifatnya pun sama dengan kembarnya.
- Arthur Weasley : Ayah dari Ron, George, Fred, Ginny, Percy,
dan Bill. Ciri tubuh tokoh adalah rambut merah, berkulit putih.
Cara berbicara tokoh hangat dan tidak monoton. Sifat tokoh
adalah bijaksana, tegas, tidak kasar.
- Mrs. Weasley : Istri dari Mr. Weasley, Dia sering dipanggil
dengan nama aslinya, Molly. Ciri tokoh ini adalah rambut
sebahu, ikal dan pirang, kulit putih, hidung mancung, bertubuh
sedang. Sifat tokoh sering khawatir, perasaan yang sensitif,
terkadang tidak dapat mengendalikan emosi. Sangat
menyayangi Harry seperti anaknya sendiri.
- Rubeus Hagrid : Guru kesayangan Harry, mempunyai ciri yang
mencolok dibanding guru – guru yang lain yaitu, badan besar
karena keturunan setengah raksasa, rambut keriting.
- Cara berbicaranya sangat bergetar karena besarnya volume
suara. Sifat tokoh ini adalah tangguh, kuat, patuh, sabar.
- Minerva McGonnagal : Guru perempuan yang berumur sekitar
60 tahunan ini adalah kepala asrama Griffindor. Ciri – ciri
tokoh ini adalah wanita tua dengan suara melengking, rambut
pirang, tinggi. Cara berbusana tokoh ini mencirikan guru
Transfigurasi yang misterius. Cara berbicara tokoh ini
melengking dan halus tanpa dibuat – buat. Sifat tokoh ini ; baik,
bijaksana, pengertian, pelindung, keibuan yang tampak dari si
tokoh.
- Draco Malfoy : Pemeran antagonis dalam cerita Harry Potter,
berumur sama dengan Harry dan duduk di tingkat yang sama
pula dalam Hogwarts. Ciri tokoh ini adalah kurus tinggi, rambut
pirang dan belah tengah, kulit yang putih. Cara berbicara tokoh
ini memancing amarah lawan bicaranya dan sangat
menjengkelkan. Tokoh ini jahat, usil, sering meremehkan orang
lain.
- Severus Snape : Kepala asrama Slytherin yang sekaligus guru
ramuan Hogwarts. Ciri – ciri tokoh ini tinggi, berwajah kelam,
rambut hitam mengkilat yang disisir belah tengah. Dia dulunya
sering dikerjai oleh James dan Sirius yang membuat ia sangat
membenci mereka. Karena kebencian itu, ia pun sangat
membenci Harry karena ia merupakan anak James. Tokoh ini
dalam berbicara mengeluarkan suara yang tajam, ketika
berbicara tidak mengangkat bibirnya. Sifat tokoh; pendiam,
kejam, sombong, pendendam, tetapi sebenarnya ia sangat setia
terutama pada Dumbledore.
- Ginny Weasley : Tokoh perempuan yang setingkat di bawah
Harry. Merupakan adik Ron. Memiliki rambut merah dan
sifatnya pemalu. Dialah yang menemukan buku harian Tom
Riddle.
- Lord Voldemort : Tokoh Antagonis Utama yang menjadi lawan
terbesar Harry dalam cerita Harry Potter. Belum memiliki tubuh
karena hancur pada saat menyerang Harry sebelas tahun yang
lalu. Cara berbicara tokoh ini misterius yang dipenuhi suasana
murka. Sifat – sifat tokoh ini jahat, pendendam, tak
berperasaan. Dia adalah pro darah-murni.
- Tom Riddle : Voldemort sewaktu remaja yang memorinya
tersimpan dalam buku harian.
- Neville Longbottom : Teman satu angkatan dengan Harry. Ciri
darinya adalah rambut yang selalu tertata rapi, mempunyai gigi
tengah yang besar seperti kelinci. Cara berbicara dari tokoh ini
adalah penuh dengan putus asa. Sifat tokoh adalah; takut, dan
kurang percaya diri.
o Sinopsis :
Harry Potter menghabiskan liburan tahun pertama sekolahnya
bersama bibinya Petunia, paman Vernon, dan sepupunya Dudley
Dursley di Private Drive No.4. Ia tidak senang karena ia merindukan
sekolahnya(Sekolah Sihir Hogwarts), temannya-Ronald Weasley dan
Hermione Granger. Ia membenci paman, bibi, dan sepupunya seperti
mereka membenci Harry. Suatu hari, ia mendapat peringatan agar
tidak kembali ke sekolah di tahun keduanya oleh peri rumah bernama
Dobby. Harry tidak menghiraukan itu tetapi si peri melakukan segala
cara agar Harry tidak pergi ke sekolah, bahkan saat Harry sudah
kembali bersekolah, Dobby melukai Harry saat pertandingan
Quidditch(sebuah permainan menggunakan sapu terbang) agar Harry
pulang ke rumahnya. Alasannya jelas diketahui Harry setelah hal-hal
aneh terjadi di Hogwarts. Ia sering mendengar seseorang berbicara
tentang hasrat untuk membunuh. Kamar rahasia telah dibuka lagi.
Menurut legenda, salah satu pendiri sekolah-Salazar Slytherin yang
tidak sependapat dengan ketiga pendiri lainnya mengenai pelajar
muggle (darah lumpur atau pelajar bukan keturunan penyihir)
membuat sebuah kamar yang berisi sebuah monster untuk menghabisi
para darah lumpur di sekolah. Lima puluh tahun yang lalu kamar itu
pernah terbuka dan seorang gadis meninggal. Sekarang, beberapa
pelajar ditemukan dalam keadaan membatu. Seekor kucing dan
sebuah hantu juga ditemukan dalam keadaan yang sama. Untuk
memperburuk masalah itu, seorang keturunan Slytherin menulis
ancaman di depan kamar mandi perempuan yang rusak bertahun-
tahun karena hantu Myrtle Merana. Harry dan teman-temannya
mencurigai Draco Malfoy-seorang pelajar dari asrama Slytherin yang
kelihatan sangat senang atas insiden ini.
Tetapi Harry menemukan sebuah buku harian di kamar mandi
Myrtle. Buku itu sangat misterius karena saat ditulisi oleh Harry, buku
itu menjawabnya dengan tulisan si pemilik buku sebelumnya.
Ternyata buku harian itu milik Tom Riddle-seorang pelajar lima puluh
tahun yang lalu, ia membawa Harry ke masa lampau, waktu di mana
kamar rahasia pernah terbuka. Ia melihat Hagrid dituduh sebagai
penyebab kejadian itu dan dikeluarkan dari sekolah(ia tetap diijinkan
Albus Dumbledore untuk tinggal di Hogwarts). Riddle lah yang
menangkap Hagrid dan seekor bayi laba-laba raksasa yang tinggal di
hutan terlarang. Sekarang hal menjadi sangat sulit karena departemen
pendidikan memutuskan untuk mencabut Dumbledore dari jabatannya
sebagai kepala sekolah dan memasukkan Hagrid ke Azkaban-sebuah
penjara untuk penyihir. Pada waktu yang sama, Harry dan teman-
teman mencoba mencari jawaban dari misteri ini. Hermione mencari
segala petunjuk di perpustakaan. Tetapi ia juga ditemukan dalam
keadaan membatu dengan sebuah kertas di genggaman tangannya
yang berisi semua jawaban dari misteri ini.
Monster yang tinggal di dalam kamar rahasia adalah Basilisk-
seekor ular raksasa yang paling beracun dan sorotan matanya dapat
membunuh seseorang. Harry mengerti bahwa tidak ada yang mati
dalam kejadian ini karena tidak ada yang melakukan kontak mata
dengan si ular dan ternyata pintu menuju kamar rahasia berada di
kamar mandi Myrtle. Suara-suara misterius yang sering ia dengar
akhir-akhir ini adalah suara Basilisk dan ia dapat mendengarnya
karena ternyata ia adalah seorang parselmouth -seseorang yang
berbicara bahasa ular. Ginny Weasley(adik Ron) dibawa ke kamar
rahasia oleh seorang keturunan Slytherin. Harry dan Ron pergi ke
kamar itu untuk menyelamatkan Ginny dan Harry menemukan Tom
Riddle di sana. Ternyata ia adalah LORD VOLDEMORT yang
''menggunakan'' Ginny untuk mengeluarkan Basilisk. Ia menyerap
jiwa Ginny untuk menjadikan ia hidup kembali dan Ginny akan mati.
Ia mengeluarkan Basilisk untuk melawan Harry. Dengan pedang
GRIFFINDOR yang dibawa oleh Fawkes-burung phoenix milik
Dumbledore, Harry membunuh monster itu lalu ia menghancurkan
buku harian Riddle dengan menancapkan taring Basilisk ke dalamnya.
Riddle telah pergi dan Ginny terselamatkan. Ramuan untuk mereka
yang membatu telah selesai dibuat oleh para guru Hogwarts dan
mereka kembali normal. Dumbledore kemali menjadi kepala sekolah
dan Hagrid dibebaskan dari penjara. Lucius Malfoy(ayah Draco)
bersama Dobby yang ternyata adalah peri rumahnya mengunjungi
Dumbledore(peri rumah melayani sebuah keluarga sampai mereka
diberikan sebuah pakaian yang berarti simbol kebebasan bagi
mereka). Ternyata Lucius lah yang memasukkan buku harian Riddle
ke dalam tas sekolah Ginny. Harry memperdaya Lucius untuk
membebaskan Dobby karena ia sangat kejam kepada Dobby. Akhir
cerita, sekali lagi semua masalah diselesaikan oleh Harry Potter dan
semua senang karena ujian ditunda sebagai hadiah dari sekolah.
* Unsur ekstrinsik
o Nilai Agama
Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Kristen
maupun yang Khatolik, terbukti dari adanya hari raya Natal dan hari
besar lainnya yang tergambar melalui deskripsi latar belakang tempat
yang bersalju yang terjadi sekali dalam setahun.
o Nilai Budaya
Nilai budaya yang terkandung dari dalam cerita novel ini adalah
Budaya Eropa atau tepatnya Inggris yang tatanan bahasa dan cara
berbahasa yang lembut dan sopan.
NOVEL SASTRA ( 1 )

Panji Semirang

Penulis : S. Sastrawinata
Penerbit : Balai Pustaka
Analisis :
* Unsur intrinsik
o Tema : Seorang putri kerajaan yang ingin mencari kebahagiaan.
o Alur : Golongan / campuran
- ‘Namun sudahlah menjadi adat hidup manusia tak pernah puas
dengan apa yang sudah ada, suka dan duka silih berganti
meninggalkan singgasana hidup.’
- ‘Malam itu, selesai upacara nikah, hati kakanda sangat kecewa
dan marah.’
o Setting :
- Taman Banjaransari
‘Lalu bercengkrama di taman Banjaransari, menghirup udara
bersih dan segar.’
- Kerajaan Daha
‘Pintu gerbang kerajaan Daha semakin jelas kelihatan, akhirnya
para utusan berhenti di tempat perbatasan.’
- Alun-alun
‘Dalam tempo singkat, alun-alun sudah penuh orang yang
hendak menonton perang tanding itu.’
- Gagelang
‘Setelah memberikan restu, Biku Gandasari mengizinkan
Cendera Kirana berangkat menuju Gagelang.’

o Penokohan / watak :
- Putri Cendera Kirana : Seorang putri yang merupakan anak dari
permaisuri Raja Daha. Cantik, baik, sifatnya sesuai dengan
parasnya yang lemah lembut. Namun sayangnya perasaannya
tertekan akibat ibunya meninggal dunia. Dalam mencari
kebahagiaannya, dia menyamar menjadi Panji semirang.
- Panji Inu Kertapati : Seorang pangeran pewaris tunggal
kerajaan Kuripan. Tunangan Cendera Kirana. Gagah, sopan
baik dan mau berkorban demi orang yang dicintainya.
- Galuh Ajeng : Seorang putri yang merupakan anak dari selir
Raja Daha, Paduka Liku. Dengki hati, tidak suka melihat
Cendera Kirana bahagia.
- Panji Semirang : Penyamaran dari Cendera Kirana. Seorang
raja yang baik, bijaksana dan dikagumi rakyatnya.
- Warga Asmara ; Penyamaran kedua dari Cendera kirana.
Pemain gambuh yang disukai banyak oaring karena
permainannya yang bagus dan juga kemolekan wajahnya.
- Paduka Liku : Ibu dari Galuh Ajeng. Merupakan selir yang
selalu membuat Raja Daha lupa akan segalanya apalagi setelah
dia memakai sihir. Dia juga yang telah membunuh ibu Cendera
Kirana.
- Mahadewi : Merupakan selir pertama Raja Daha. Baik, bijak
selalu setia menemani Cendera Kirana, dan akhirnya dijadikan
permaisuri oleh Raja Daha.

o Sinopsis :

Harus mengalami nasib mengenaskan dengan ditinggal ibu sejak kecil


hingga tinggal bersama Daha ayah kandungnya yang telah menikah lagi,
Kirana tumbunuh menjadi gadis yang lembut dan disukai lingkungan
sekitarnya.

Melihat itu, ibu tirinya yang bernama Paduka Liku merasa tidak
senang. Apalagi selain Kirana lebih disukai daripada Ajeng, sang putri
ternyata juga menyukai pria yang sama dengan Kirana yaitu Inu
Kertapati dari kerajaan Kuripan.

Perhatian Inu yang begitu besar terhadap Kirana membuat Ajeng iri
dan dengki, ia berusaha merebut pemberian pria itu. Ajeng selalu dibela
oleh ibunya, sementara Sang Raja Daha seolah dibutakan oleh jampi-
jampi sang istri.

Puncaknya terjadi saat Kirana menolak memberikan boneka emas


yang diberikan Inu. Tetapi Galuh Ajeng keras kepala. Hal ini membuat
Sang Raja marah kepada Kirana.Pemandangan itu membuat Paduka Liku
dan Ajeng bersuka cita karena tidak cuma menampar, Raja Daha juga
menggunting rambut Kirana yang dianggap tidak pantas berambut
panjang seperti gadis lain yang lembut dan baik hati.

Dengan hati yang hancur, Kirana pergi meninggalkan istana bersama


para pengasuhnya serta Mahadewi. Akhirnya mereka sampai di sebuah
hutan perbatasan antara Daha dan Kuripan. Dia membangun kerajaan
baru, Kirana mengubah namanya menjadi Panji Semirang. Panji dikenal
sebagai raja yang baik, molek dan bijaksana serta halus tutur katanya.
Namun setelah ia mencapai kejayaan, ia merasa kesepian dan langsung
menemui pertapa sakti. Pertapa itu menyarankan agar ia memotong
rambutnya dan mengubah namanya menjadi Gambuh Warga Asmara.

Warga Asmara adalah pemain Gambuh. Ia beserta pengikutnya


berangkat menuju Gagelang. Dengan demikian ia meneruskan hidupnya
berkelana, bertualang demi mencari kebahagiaan. Setelah sampai di
ibukota Gagelang, orang –oarang ramai membicarakan tentang Gambuh
yang ia bawakan. Para menteri, temanggung, dan semuanya kagum pada
keelokan paras Gambuh Warga Asmara. Dan pada saat itu pula Raden
Inu Kertapati ingin melihat rombongan pemain gambuh tersebut. Raden
Inu pun terkagum-kagum pada Gambuh Warga Asmara dan menyuruh
para pemain itu untuk singgah di istana Gagelang sebagai tamu.

Pada malam harinya, mata Raden Inu Kertapati tercengan melihat


Warga Asmara menimbang-nimbang boneka emas. Hatinya menyatakan
keyakinan bahwa Warga Asmara tidak lain adalah Cendera Kirana yang
selama ini dicarinya.
Lalu, Raden Inu membawa Cendera Kirana menghadap Raja
Gagelang. Raja Gagelang pun bahagia atas bertemunya Raden Inu dan
Cendera Kirana. Kemudian mereka berdua kembali ke negeri Kuripan ,
Menikah dan hidup bahagia selamanya.

o Amanat : Jadi orang janganlah suka iri hati, sebaliknya harus


sabar dan ikhlas pasti akan mendapatkan yang lebih baik seperti sifat
Cendera Kirana (tokoh utama di novel ini).
NOVEL SASTRA ( 2 )

LAYAR TERKEMBANG

Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana


Penerbit : Balai Pustaka
Tebal Buku : 166 Halaman
Analisis :

* Unsur intrinsik :
o Tema : Perjuangan Wanita Indonesia
o Alur : Golongan / campuran
- ‘Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah
R.Wiriaatmaja. Setiap pagi ia menunggu Maria di depan
Alaidruslaan dan dari sana mereka bersama-sama pergi ke
sekolah.”
- ‘Tak berapa lama datanglah Wiriaatmaja menghampiri mereka.’
o Setting :
1) Gedung Akuarium di Pasar Ikan,
- ‘Pada hari minggu, kedua bersaudara itu pergi melihat-lihat
akuarium di pasar ikan.'
2) Gang Heubeur
- ‘Di jalan Gang Heuber turun seorang anak muda dari sepeda, ia
adalah Yusuf.’

3) Rumah Wiriaatmaja,
- ‘Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah
R.Wiriaatmaja.’
4) Mertapura di Kalimantan Selatan,

- ‘Selama di Mertapura Yusuf berkirim-kiriman surat dengan


Maria.
5) Gedung Permufakatan.
- ‘Dinding Gedung Permufakatan berat berhias daun kelapa dan
daun beringin, disela-sela kertas merah putih.’

o Penokohan / watak :

- Maria : Anak Raden Wiriaatmaja, seseorang yang mudah


kagum,mudah memuji dan memuja,lincah dan periang.
- Tuti : Anak Raden Wiriaatmaja, seseorang yang aktif dalam
berbagai kegiatan wanita,selalu serius,jarang memuji,pandai dan
cakap dalam mengerjakan sesuatu.
- Yusuf : Putra Demang Munaf di Mertapura, seseorang mahasiswa
kedokteran yang pandai dan baik hati.
- Wiriaatmaja : Ayah dari Maria dan Tuti, seorang yang memegang
teguh agama,baik hati dan penyayang.
- Partadiharja : Adik Ipar Wiriaatmaja, seseorang yang baik hati,
teguh pendirian dan peduli antar sesama.
- Saleh : Adik Partadiharja, seorang lulusan sarjana yang sangat
peduli akan alam sehingga ia mengabdikan diri sebagai seorang
petani.
- Rukamah : Sepupu Tuti dan Maria, seseorang yang baik hati dan
suka bercanda.
- Ratna : Istri saleh, Seorang petani yang pandai dan baik hati.
- Juru Rawat : Seorang yang baik hati.

o Sinopsis :

Roman Layar Terkembang menceritakan perjuangan wanita Indonesia


beserta cita-citanya. Dua gadis bersaudara memiliki perangai yang berbeda.
Maria adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti selalu serius
dan aktif dalam kegiatan wanita. Maria memiliki badan yang ramping, ia
baru berusia dua puluh tahun dan sekolah di H.B.S Carpentier Alting
Stichting kelas penghabisan. Tuti adalah kakak dari Maria, badannya tegak
dan agak gemuk. Ia telah berusia dua puluh lima tahun dan menjadi guru di
Sekolah H.I.S Arjuna di Petojo. Mereka adalah anak Raden Wiriaatmaja ,
mantan wedana di daerah Banten dan ketika pensiun pindah ke Jakarta.
Pada hari minggu, kedua bersaudara itu pergi melihat-lihat akuarium
di pasar ikan. Ketika sampai di tempat tujuan, Maria kagum melihat ikan-
ikan yang indah permai. Maria adalah seseorang yang mudah kagum, yang
mudah memuji dan memuja. Ia cepat mengungkapkan perasaannya, baik
perasaan senang maupun sedih. Berbeda dengan kakaknya, Tuti bukan
seorang yang mudah kagum dan heran melihat sesuatu. Keinsafannya akan
harga dirinya amat besar. Ia merasa pandai dan cakap dalam mengerjakan
sesuatu yang ingin dicapainya. Segala sesuatu diukurnya dengan
kecakapannya sendiri, oleh karena itu ia jarang memuji.
Perbedaab sifat dan tingkah laku yang seperti siang dan malam itu tidak
mengganggu tali ikatan persaudaraan mereka. Ibu mereka telah meninggal
dua tahun yang lalu, sehingga mereka tinggal bertiga dengan ayah mereka.
Setelah beberapa lama mereka asyik melihat-lihat ikan lalu keluarlah
mereka. Ketika daun pintu yang besar dibuka oleh mereka, terlihat laki-laki
muda mengangkat kepalanya melihat kearah mereka. Beberapa lama gadis
itu berjalan-jalan di beranda akuarium mengamatiikan-ikan yang aneh yang
tersimpan dalam kaca dan botol. Mereka akhirnya berjalan menuju tempat
sepeda mereka masing-masing. Ketika itu, keluarlah pemuda dari dalam dan
menghampiri kedua gadis itu sebab sepedanya terletak dekat dengan sepeda
mereka. Akhirnya mereka berkenalan dengan pemuda tersebut yang ternyata
bernama Yusuf.
Yusuf adalah Putra Demang Munaf di Mertapura di Kalimantan
Selatan. Yusuf adalah seorang mahasiswa kedokteran,yang pada masa lalu
dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Ia tinggal bersama
saudaranya yang tinggal di Sawah Besar di Daerah Jawa. Sejak perkenalan
itu, Yusuf tidak berhenti-hentinya memikirkan Tuti dan Maria. Namun yang
lebih ia pikirkan adalah Maria. Maria telah menarik hatinya. Muka Maria
lebih berseri-seri, matanya menyinarkan kegirangan hidup dan bibirnya
senantiasa tersenyum.
Di jalan Gang Heuber turun seorang anak muda dari sepeda, ia adalah
Yusuf. Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah
R.Wiriaatmaja. Setiap pagi ia menunggu Maria di depan Alaidruslaan dan
dari sana mereka bersama-sama pergi ke sekolah. Tuti dan Ayahnya merasa
bahwa Maria dan Yusuf sedang jatuh cinta.
Yusuf berkunjung ke rumah wiriaatmaja. Kedatangannya disambut dengan
lemah lembut dan hormat. Setelah meletakan sepedanya, Yusuf duduk
bersama Tuti dan Maria. Tidak berapa lama mereka berbincang-bincang,
kemudian terlihat seorang laki-laki yang kira-kira tiga puluh lima tahun
usianya turun dari delman dan masuk ke pekarangan menuju ke meja tempat
ketiga anak muda itu duduk. Ternyata yang datang adalah Parta. Ia adalah
adik ipar dari Wiriaatmaja. Lalu ia pun duduk bersama mereka. Tak berapa
lama datanglah Wiriaatmaja menghampiri mereka. Wiriaatmaja terlihat
sangat bahagia menyambut kedatangan iparnya itu. Merekapun berbincang-
bincang, didalam perbincangannya Partadiharja mengeluh tentang adiknya
yang bernama saleh yang bekerja di kantor justisi sebagai ajun komis yang
gajinya lumayan besar, tiba-tiba mengundurkan diri tanpa alas an yang jelas
dan tanpa sepengetahuan famili terlebih dahulu. Tuti memberikan pendapat
yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda pula namun hal tersebut
malah menjadi pertentangan antara Tuti dengan Parta. Akhirnya Tuti
memutuskan untuk diam karena ia tahu bahwa pertentangannya itu tidak
akan mendatangkan atau membuahkan hasil malah mungkin ia akan dibenci
oleh pamannya tersebut.
Tak berapa lama senjapun mulai terlihat, partadiharja pun pulang. Dan
ketika beduk magrib berbunyi, Wiriaatmaja masuk meninggalkan ketiga
anak muda yang berada di halaman untuk pergi sembahyang. Setelah
kepergian Wiriaatmaja, merekapun berbincang-bincang tentang agama, yang
ujung-ujungnya terjadi pertentangan antara ketiganya namun pertentangan
tersebut tidak brlangsung lama karena terdengar bunyi langkah kaki
Bapaknya. Karena mereka tidak mau ada pertengkaran dengan Bapaknya
maka iapun memutuskan untuk mengakhiri perbincangan tentang agama
tersebut.
Setelah sejam lamanya keempat orang tersebut becakap-cakap tentang
bebagai topik maka kira-kira pukul delapan, Yusuf pamit untuk pulang.
Yusuf berlibur ke rumah orang tuanya di mertapura untuk melepas lelah
setelah ujian kedokteran. Selama di Mertapura Yusuf berkirim-kiriman surat
dengan Maria. Yusuf menceritakan pengalamannya selama di Mertapura dan
Maria menceritakan keadaannya yang kesepian ditinggalkan saudaranya
pergi menghadiri kongres. Seiring berjalannya waktu, timbullah benih-benih
cinta antara Maria dan Yusuf. Merekapun saling berjanji akan menikah di
kemudian hari. Hal tersebut diceritakan oleh maria kepada Tuti dan
Rukamah sepupu maria.
Dinding Gedung Permufakatan berat berhias daun kelapa dan daun
beringin, disela-sela kertas merah putih. Di dinding sebelah kanan nyata
jelas tersusun huruf “Pemuda Baru”, dan di sebelah kiri tertulis “Kongres
Kelima”. Bau daun yang segar memenuhi seluruh ruangan yang girang
gembira dan terlihat cahaya lampu listrik yang terang benderang. Di depan
ruang itu terdapat layer berwarna ungu berombak-ombak.
Dari pintu yang terbuka lebar terlihat orang-orang yang berdatangan tiada
henti-henti. Makin banyak orang yang duduk di kursi dan bangku yang
tersusun di dalam gedung, diluar masih banyak terlihat orang-orang
berduyun-duyun datang dari jalan raya.
Dari pintu bawah sebelah kanan, masuklah Maria kedalam ruangan lalu ia
naik ke anak tangga dan mencari-cari Yusuf dan Tuti. Setelah Yusuf terlihat
olehnya, maka dengan cepat ia memanggilnya untuk bersiap-siap memulai
pertunjukkan.
Pukul delapan datanglah seorang anak muda keluar dari belakang layer.
Dengan suara nyaring, ia memberi sambutan kepada penonton dan
membacakan keputusan kongres. Ia juga memberitahu bahwa akan ada
pertunjukkan yang diharapkan dapat menjadi kenang-kenangan yang indah
dan tak terlupakan. Lalu ia pun kembali ke belakang layar.
Tak berapa lama setelah ia kembali kebelakang layar yang tertutup, diiringi
oleh tepuk tangan yang ramai, maka terbukalah layar yang ungu berombak-
ombak tersebut. Ketika itu juga, padamlah lampu dalam gedung itu dan di
atas podium terpasang cahaya biru, amat dahsyat sehingga menyinari
pemandangan yang permai dan memikat itu.

o Amanat : Perempuan harus memiliki pengetahuan yang


luas sehingga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demikian perempuan
dapat lebih dihargai kedudukannya di masyarakat.

* Unsur Ekstrinsik :
o Nilai Susila
Dalam cerita ini ada terkandung norma susila yang mencerminkan
budaya timur, Indonesia , terbukti dalam cara menyambut tamu
dengan lembut dan hormat.
o Nilai agama
Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Islam,
terbukti dari penjelasan berikut “Tak berapa lama senjapun mulai
terlihat, partadiharja pun pulang. Dan ketika beduk magrib berbunyi,
Wiriaatmaja masuk meninggalkan ketiga anak muda yang berada di
halaman untuk pergi sembahyang”.
HIKAYAT

Siti Nurbaya
Pengarang : Marah Rusli

Penerbit : Balai Pustaka

Tebal : 271 halaman

Analisis :

* Unsur intrinsik

o Tema : Perjodohan

o Alur : Golongan / campuran

o Setting :

- Padang (Sumatera Barat)


- Rumah Siti Nurbaya
- Di bawah pohon
- Jakarta
- Kapal laut
- Rumah sakit
o Penokohan / watak :

- Siti Nurbaya : Wanita cantik yang merupakan anak dari


Baginda Sulaiman. Dipaksa untuk menjadi istri Datuk
Maringgih.
- Samsul Bahri : Kekasih Siti Nurbaya yang hancur hatinya
ketika mendengar berita bahwa Siti diperistri oleh orang lain.
- Datuk Maringgih : Saudagar yang licik dan tidak sadar
umurnya yang sudah tua tetapi tetap ingin memperistri Siti.
- Baginda Sulaiman : Ayah dari Siti Nurbaya. Merupakan
pengusaha yang sempat sukses karena meminjam modal dari
Datuk Maringgih. Sampai akhirnya usahanya bangkrut karena
ulah Datuk dan dengan terpaksa menjodohkan anaknya dengan
Datuk

o Sinopsis :

Dengan maksud yang licik Datuk Maringgih meminjamkan


uangnya pada Baginda Sulaiman. Berkat pinjangan uang dari Datuk
Maringgih tersebut, usaha dagang Baginda maju pesat. Namun sayang,
rupanya Datuk Maringgih menjadi iri hati melihat kemajuan dagang yang
dicapai oleh Baginda Sulaiman ini, maka dengan seluruh orang
suruhanya, yaitu pendekar lima, pendekar empat serta pendekar tiga,
serta yanglainnya Datuk Maringgih memerintahkan untuk membakar
toko Baginda Sulaiman. Dan toko Bagindapun habis terbakar. Akibatnya
Baginda Sulaiman jauh bangkrut dan sekaligus dengan hutang yang
menumpuk pada Datuk Maringgih.
Di tengah-tengah musibah tersebut, Datuk Maringgih menagih
hutangnya kepadanya. Jelas, tentu saja Baginda Sulaiman tidak mampu
membayarnya. Hal ini memang sengaja oleh Datuk Maringgih, sebab dia
sudah tahu pasti bahwa Baginda Sulaiman tidak mampu membayarnya.
Dengan alasan hutang tersebut, Datuk Maringgih langsung menawarkan
bagaimana kalau Siti Nurbaya, Putri Baginda Sulaiman dijadikan istri
Datuk Maringgih. Kalau tawaran Datuk Maringgih ini diterima, maka
hutangnya lunas. Dengan terpaksa dan berat hati, akhirnya Siti Nurbaya
diserahkan untuk menjadi istri Datuk Maringgih.
Waktu itu Samsul Bahri, kekasih Siti Nurbaya sedang menuntut
ilmu di Jakarta. Namun begitu, Samsul Bahri tahu bahwa kekasihnya
diperistri oleh orang lain. Hal tersebut dia ketahui dari surat yang dikirim
oleh Siti Nurbaya kepadanya. Dia sangat terpukul oleh kenyataan itu.
Cintanya yang menggebu-gebu padanya kandas sudah. Dan begitupun
dengan Siti Nurbaya sendiri, hatinya pun begitu hancur pula, kasihnya
yang begitu dalam pada Samsul Bahri kandas sudah akibat petaka yang
menimpa keluarganya.
Tidak lama kemudian, ayah Siti Nurbaya jatuh sakit karena derita
yang menimpanya begitu beruntun. Dan, kebetulan itu Samsulbahri
sedang berlibur, sehingga dia punya waktu untuk mengunjungi
keluarganya di Padang. Di samping kepulangnya kekampung pada waktu
liburan karena kangennya pada keluarga, namun sebenarnya dia juga
sekaligus hendak mengunjungi Siti Nurbaya yang sangat dia rindukan.
Ketika Samsul Bahri dan Siti Nurbaya sedang duduk di bawah
pohon, tiba-tiba muncul Datuk Maringgih di depan mereka. Datuk
Maringgih begitu marah melihat mereka berdua yang sedang duduk
bersenda gurau itu, sehingga Datuk maringgih berusaha menganiaya Siti
Nurbaya. Samsul Bahri tidak mau membiarkan kekasihnya dianiaya,
maka Datuk Maringgih dia pukul hingga terjerembab jatuh ketanah.
Karena saking kaget dan takut, Siti Nurbaya berteriak-teriak keras hingga
terdengar oleh ayahnya di rumah yang sedang sakit keras. Mendengar
teriakan anak yang sangat dicintianya itu, dia berusaha bangun, namun
karena dia tidak kuat, ayah Siti Nurbaya kemudian jatuh terjerembab di
lantai. Dan rupanya itu juga nyawa Baginda Sulaiman langsung
melayang.
Karena kejadian itu, Siti Nurbaya oleh datuk Maringgih diusir,
karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarganya dan adat
istiadat. Siti Nurbaya kembali ke kampungnya dan tinggal bersama
bibinya. Sementara Samsul Bahri yang ada di Jakarta hatinya hancur dan
penuh dendam kepada Datuk Maringgih yang telah merebut kekasihnya.
Siti Nurbaya menyusul kekasihnya ke Jakarta, namun di tengah
perjalanan dia hampir meninggal dunia, ia terjatuh kelaut karena ada
seseorang yang mendorongnya. Tetapi Siti Nurbaya diselamatkan oleh
seseorang yang telah memegang bajunya hingga dia tidak jadi jatuh ke
laut.
Rupanya, walaupun dia selamat dari marabahaya tersebut, tetapi
marabahaya berikutnya menunggunya di daratan. Setibanya di Jakarta,
Siti Nurbaya ditangkap polisi, karena surat telegram Datuk Maringgih
yang memfitnah Siti Nurbaya bahwa dia ke Jakarta telah membawa lari
emasnya atau hartanya.
Samsul Bahri berusaha keras meolong kekasihnya itu agar pihak
pemerintah mengadili Siti Nirbaya di Jakarta saja, bukan di Padang
seperti permintaan Datuk Maringgih. Namun usahanya sia-sia,
pengadilan tetap akan dilaksanakan di Padang. Namun karena tidak
terbukti Siti Nurbaya bersalah. Akhirnya dia bebas.
Beberapa waktu kemudian. Samsul Bahri yang sudah naik pangkat
menjadi letnan dikirim oleh pemerintah ke Padang untuk membrantas
para pengacau yang ada di daerah padang. Para pengacau itu rupanya
salah satunya adalah Datuk Maringgih, maka terjadilah pertempuran
sengit antara orang-orang Letnan Mas (gelar Samsul Bahri) dengan
orang-orang Datuk Maringgih. Letnan Mas berduel dengan Datuk
Maringgih. Datuk Maringgih dihujani peluru oleh Lentan Mas, namun
sebelum itu Datuk Maringgih telah sempat melukai lentan Mas dengan
pedangnya. Datuk Maringgih meninggal ditempat itu juga, sedangkan
Letnan Mas dirawat di rumah sakit.
Sewaktu di rumah sakit, sebelum dia meninggal dunia, dia minta
agar dipertemukan dengan ayahnya untuk minta maaf atas segala
kesalahannya. Ayah Samsul Bahri juga sangat menyesal telah mengata-
ngatai dia tempo dulu, yaitu ketika kejadian Samsul Bahri memukul
Datuk Maringgih dan mengacau keluarga orang yang sangat melanggar
adat istiadat dan memalukan itu. Setelah berhasil betemu dengan
ayahnya, Samsul Bahri pun meninggal dunia. Namun, sebelum
meninggal dia minta kepada orangtuanya agar nanti di kuburkan di
Gunung Padang dekat kekasihnya Siti Nurbaya. Permintaan itu
dikabulkan oleh ayahnya, dia dikuburkan di Gunung Padang dekat
dengan kuburan kekasihnya Siti Nurbaya. Dan di situlah kedua kekasih
ini bertemu terakhir dan bersama untuk selama-lamanya.

o Amanat : Jika kita memiliki keinginan / kehendak, jangan terlalu


memaksakan karena akan merugikan orang diri sendiri dan orang lain
Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

PEDRYN DIRGANTARA

XI IPA 4

SMA Negeri 3 Depok


Jalan RADEN SALEH NO.45

TAHUN AJARAN 2009-2010

Novel sastra

You might also like