You are on page 1of 2

Kiat Menghitung Modal UsahaKIAT MENGHITUNG MODAL USAHA

Oleh: Safir Senduk


Dikutip dari Tabloid NOVA No. 894/XVII
Beberapa minggu lalu, ketika diwawancara di sebuah radio di Jakarta, saya
ditanya oleh si pembawa acara:
"Pak Safir, apa, sih, yang sebaiknya disiapkan untuk anak? Tabungan atau
asuransi?"
Keputusan untuk menyiapkan tabungan atau asuransi untuk anak seringkali membuat
orang tua bingung. Tabungan dan asuransi memiliki fungsi yang berbeda. Tabungan
adalah rekening yang kita buka di bank, tapi bisa kita ambil kapan pun.
Sedangkan asuransi adalah proteksi yang diberikan oleh perusahaan asuransi
kepada kita kalau kita mengalami risiko.
Sering kan kita bertanya kepada orang yang sudah membuka usaha: "Berapa sih
modal yang Anda butuhkan dulu itu ketika membuka usaha Anda yang sekarang ini?".
Jawaban yang seringkali muncul adalah: "...sekian juta rupiah, atau sekian belas
juta rupiah...." betul kan? Prinsipnya, ada angka yang keluar. Tapi, kalau Anda
yang ditanya seperti itu, belum tentu Anda bisa menjawab. Karena umumnya ketika
kita ingin menjalankan bisnis, banyak diantara kita yang tidak tahu bagaimana
cara menghitungnya.
Nah, kali ini saya akan membagi rahasia kepada Anda tentang cara menghitung
jumlah modal yang Anda butuhkan bila ingin memulai sebuah usaha.
Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha, hanya ada 3 jenis modal yang akan Anda
keluarkan:
Modal Investasi Awal
Modal Kerja
Modal Operasional
Mari kita membahasnya satu per satu.
1.MODAL INVESTASI AWAL
Apa sih yang dimaksud modal investasi awal? Ini adalah jenis modal yang harus
Anda keluarkan di awal, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh-contoh
modal ini adalah bangunan, peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan
kantor dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.
Kalau usaha Anda usaha bengkel motor, maka modal investasi awal Anda adalah
bangunan, alat-alat perbengkelan, dan perabot lain yang dibutuhkan di bengkel
tersebut. Kalau usaha Anda toko, maka modal investasi awal Anda adalah rak,
meja, bahkan mungkin juga mesin kasir.
Biasanya, modal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang.
Tetapi nilai dari Modal Investasi Awal ini akan menyusut dari tahun ke tahun
bahkan bisa dari bulan ke bulan.
2.MODAL KERJA
Ini adalah modal yang harus Anda keluarkan untuk membeli atau membuat barang
dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang
order.
Sebagai contoh, kalau usaha Anda usaha tempat makan, maka modal kerja yang Anda
butuhkan adalah modal untuk membeli bahan makanan. Kalau usaha Anda usaha pem
buatan barang kerajinan, maka modal kerja Anda adalah uang yang Anda keluarkan
untuk membeli bahan baku. Kalau usaha Anda adalah jasa fotokopi, ya modal kerja
Anda uang yang Anda keluarkan untuk membeli kertas, tinta, dan lain sebagainya.
Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order Anda
atau tidak memiliki barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan
dapat pembeli karena barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal kerja.
3.MODAL OPERASIONAL
Modal yang terakhir adalah modal operasional. Modal operasional adalah modal
yang harus Anda keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari bisnis Anda.
Contohnya pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN, air, bahkan
retribusi.
Pos-pos dalam modal operasional ini pada setiap bisnis umumnya hampir sama. Ini
karena pada prinsipnya, yang dimaksud dengan modal operasional adalah uang yang
harus Anda keluarkan untuk membayar pos-pos biaya di luar bisnis Anda secara
langsung. Jadi, Modal Operasional ini biasanya dibayar secara bulanan.
Nah, bagaimana Bapak Ibu? Gampang, kan? Sekarang, Anda bisa menghitung sendiri,
kan, modal yang harus Anda keluarkan untuk memulai usaha. Mudah-mudahan
bermanfaat ya.
Salam.
Safir Senduk
Perencana Keuangan

kembali
Peta Situs | Berita Terbaru | Surat | Hubungi Kami
Undang Kami | Kamus Keuangan | Referensi

© 2000 Safir Senduk & Rekan

You might also like