Professional Documents
Culture Documents
ANALISIS PEMBAHASAN
Ide pembuatan curug gentong didapat oleh ibu Ritta Aprianti ketika
mendengarkan sebuah keluhan dari kerabatnya yang menginginkan
adanya taman yang tidak permanen, yang bisa dibawa kemanapun,
bahkan ketika pindah rumah. Pada saat itulah ibu Ritta Aprianti
mendapatkan ide untuk membuat taman yang seperti yang diinginkan
kerabatnya tersebut. Terlebih lagi ibu Ritta Aprianti dan suaminya juga
merupakan seniman serta memiliki kecintaan terhadap alam, Ritta
Aprianti dan suaminya Rery Enrico yang akrab dipanggil Rico mulai
mencari cara agar pemandangan alam yang asri dapat dinikmati tanpa
harus bepergian jauh. Mereka mulai dengan mengolah berbagai benda di
sekitar mereka untuk menciptakan hiasan rumah bernuansa alam. Pada
pembuatannya ibu Ritta Aprianti menggunakan konsep dasar agar suara
gemercik air yang di hasilkan dari produknya dapan memiliki suara yang
sama seperti suara gemerik alam yang ada di pedesaan dan di
pegunungan. Karena suara gemercik air tersebut dapat membuat hati kita
menjadi tenang, sehingga akan menjadi kerajinan tangan yang unik dan
pertama di masyarakat.
Pada awal eksperimen pembuatan curug gentong ini ibu Ritta
Aprianti, menggunakan media kaleng biskuit. Tetapi setelah sekali dicoba,
media kaleng biskuit itu dirasa kurang menarik, hingga akhirnya
tercetuslah ide dengan media gentong. Awalnya, hanya kerabat dekat
yang memesan,namun seiring berjalannya waktu berita tantang
keberadaan curug gentong ini mulai menyebar sehingga banyak ada
pesanan yang datang, melihat hal ini ibu Ritta Aprianti mulai serius
menjual produknya secara professional. Sehingga akhirnya, di akhir tahun
2003 Curug Gentong resmi terdaftar di Desperindag kota Depok sebagai
UKM. Pada tahun 2004, Curug Gentong mulai melibatkan diri di berbagai
pameran dan mulai dikenal oleh masyarakat. Pada Agustus 2008, cabang
1.1.3 Permodalan
1.1.4 Pemasaran
1.1.5 Produksi
Dalam kegiatan produksinya UKM Curug Gentong dari tahun ke
tahun mengalami perkembangan. Perkembangan tercepat terjadi pada
tahun 2004 dimana volume produksi mencapai 50-100 buah perbulan.
Namun saat ini volume produksinya sudah mulai bekurang hingga
mencapai rata-rata 40 buah perbulan. Peningkatan volume pemesanan
biasanya terjadi setelah melakukan pameran, yang mana peningkatan
volume produksi bisa mencapai 30%.
Untuk memenuhi pesanan tersebut dilakukan perekrutan empat
karyawan yang masing-masing menghasilkan enam curug gentong per
1. Aspek demografi
2. Aspek ekonomi
3. Aspek alam
4. Aspek teknologi
5. Aspek politik dan hukum
6. Aspek sosial dan budaya
Tiap bulan miniatur air terjun yang diproduksi sekitar 50 hingga 200
buah, tergantung pemesanan dari pelanggan. Pada tahun 2005, pasaran
sempat naik. Hal ini dipicu oleh banyaknya yang meliput, di sini yang
meliput adalan koran Republika. Pada pertengahan 2006, pasaran turun,
salah satu akibatnya adalah kenaikan BBM. Kemudian, pasaran naik lagi
hingga saat ini, ketika mulai diliput oleh Cabe Rawit, sebuah acara televisi
b. Promosi
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan
informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan
saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain
periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi
penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity).
Periklanan (Advertising) merupakan alat utama bagi pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun
dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-
tempat yang strategis. Untuk penyebaran informasi dengan advertising,
UKM Curug Gentong telah melakukannya dengan banyaknya
Gambar 4.2 Market Share UKM Curug Gentong Pada Penjualan Sub Sector Furniture
Dan Manufacturing N.E.C Indonesia Di Tahun 2005.
c. Target market
a. Segmentasi pasar
Segmentasi Pasar
Target Pasar
Market Positioning
d. Lokasi pasar
Jika ditinjau dari lokasi pasarnya, produk dari UKM Curug Gentong
sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya pelanggan
dari pulau Jawa saja yang memesan produk miniatur air terjun ini, tetapi
juga dari daerah-daerah Lampung, Kalimantan, bahkan Irian Jaya dan
daerah-daerah di luar pulau Jawa. Karena itu, UKM Curug Gentong
membuka cabang di Palembang dan berencana untuk membuka cabang-
cabang lain di seluruh Indonesia.
e. Struktur Biaya
Differensiasi produk dari awal berdirinya UKM ini tidak ada. Sejak
awal, Curug Gentong menggunakan media terbuka dan gentong, tetapi di
tengah perjalanannya, mulai ditambahkan inovasi-inovasi dengan
mencoba menggunakan media pot bonsai dan lukisan. Saat ini, sedang
memikirkan inovasi baru yaitu menggunakan media akuarium.
Dalam penerapan struktur biaya secara pasti kiranya tidak dapat
kami sampaikan karena kegiatan produksinya melakukan job costing
dimana hampir sebagian besar produksi dilakukan berdasarkan pesanan.
Namun secara garis besar analisa biaya dari UKM Curug Gentong dapat
kami sampaikan sebagai berikut.
Hasil Penjualan
50 gentong @ Rp300.000,- Rp. 15.000.000.- +
Laba kotor Rp. 15.000.000,-
Catatan: Laba kotor ini hanya didapat dari penjualan, tidak termasuk
pemesanan produk. Harga per gentong diambil dari harga yang paling rendah
yaitu Rp300 ribu.
f. Competitor
Andai suatu saat akan muncul real competitor untuk UKM Curug
Gentong, maka UKM Curug Gentong sendiri sudah memilki barrier untuk
menghadapinya yaitu dengan selalu melakukan inovasi-inovasi tiap saat
sehingga keunikan produk akan terus berkembang. Selain itu produk
Curug Gentong ini sendiri telah mendapatkan hak paten sehingga akan
mencegah tumbuhnya competitor-competitor baru. Dan juga saat ini
masyarakat luas, berkat bantuan dari media massa, telah mendapat
image bahwa Curung Gentong yang memiliki suara gemercik air hanya
ada di UKM Curug Gentong, hal tersebut akan membuat brand imange
yang kuat pada masyarakat.
Proses
Transformasi
INPUT OUTPUT
Dengan
Semen, gentong, menggunakan Curug Gentong,
cat, aksesoris, fasilitas produksi sisa-sisa proses
lampu, mesin yang dimiliki
sirkulasi air Curug Gentong
Prosedur pembuatan :
c. Tahap pewarnaan
Bahan dan alat :
a) Cat dengan berbagai warna
b) Kuas lukis dengan berbagai ukuran
c) Pernis
Prosedur pewarnaan :
d. Sistem Inventory
4. Kendala Produksi
Penjualan 300.000
Penjualan 850.000
Kas 400.000
Penjualan 2.200.000
CURUG GENTONG
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE TAHUN 2005-2007
Biaya operasi :
Tabel 4.3 Format Posisi Harta Perusahaan serta Hutang dan Modal selama 3
tahun
Tabel 4.4 Total aset UKM Curg Genntong pada tahun 2008
Assets
September, 2008
Cash Rp 20.000.000
Land 350.000.000
Inventories 10.950.000
Pada tahun 2005, Curug Gentong sempat memiliki aset berupa dua
buah kios di ITC Depok dan Waduk Melati, namun karena kurang
menambah pemasukan, maka kedua kios tersebut ditutup pada tahun
2007.
3. Struktur Biaya
Biaya produksi :
Rp35.000
Bahan baku :
- Semen Rp6.600
- Gentong Rp45.000
- Lampu, kabel, dan
Rp50.000
mesin sirkulasi air
- Cat Rp65.000
- Aksesoris Rp25.000
Biaya distribusi :
Penjualan Rp600.000
Tabel 4.6 Neraca Saldo Ukm Curug Gentong Periode Tahun 2005-2007
NERACA SALDO
PERIODE TAHUN 2005-2007
AKTIVA
Aktiva Lancar:
Aktiva Tetap:
Hutang Jangka
40.000.000 40.000.000 45.000.000
Panjang :
40.000.000 40.000.000 45.000.000
Pinjaman Bank
Jumlah Hutang
Jangka Panjang
Hutang Gaji
Modal
a. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah proses di mana para manajer
menjamin bahwa mereka memiliki jumlah dan jenis orang yang
tepat di tempat kerja yang pas, dan pada saat yang tepat mampu
menyelesaikan tugas-tugas yang akan menolong organisasi
tersebut mencapai sasaran-sasaran secara keseluruhannya
secara efektif dan efisien. Secara sederhana proses ini dapat
disingkat menjadi tiga langkah, yaitu sebagai berikut.
a) Menilai sumber daya manusia yang ada sekarang
b) Menilai kebutuhan SDM masa depan
c) Membuat program pengembangan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan SDM masa depan
Pemilik
Para Karyawan
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kerja karyawan. Sistem
evaluasi tenaga kerja dilakukan seminggu sekali. Pada minggu
pertama bekerja, biasanya kesan pertama dilihat dan dinilai. Jika
pekerjaannya memuasakan, maka kontrak kerja diteruskan,
sedangkan jika ia melakukan kesalahan, maka ditegur dan jika
sudah mendapat teguran ketiga namun kesalahan masih
dilakukan, maka pekerja tersebut akan diberhentikan atau dipecat.
Dalam pengembangan tenaga kerja tidak ada upgrading khusus,
kecuali pendampingan dari Ibu Rita sendiri dan Bapak Rico dalam
hal produksi dan skill membuat gentong. Pelatihan hanya
dilakukan pada waktu tertentu dan bukan hanya untuk karyawan,
melainkan juga terbuka untuk umum dan dikenakan biaya. Seperti
yang telah disebutkan, pelatihan ini juga dapat menjadi sarana
recruitment karyawan.
3 Analisa SDM
a. Berdasarkan kebutuhan
b. Kesesuaian Skill
4.3.1 Pemasok
4.3.3 Pemerintah
4.4.1 Peluang
Dari hal yang telah disampaikan diatas maka dapat dilihat bahwa
dengan menggunakan one-roof marketing, UKM Curug Gentong akan
menjadi sebuah usaha yang besar dan dalam perkembangannya akan
berubah menjadi sebuah Usaha Besar (UB). Dengan berubahnya menjadi
Usaha Besar, UKM Curug Gentong sudah bekembang menjadi fast
moving enterprise. Ketika telah menjadi sebuah usaha fast moving
enterprise, UKM Curug Gentong akan mampu menghadapi persaingan
global yang sangat ketat.