You are on page 1of 24

BAB II

ISI

2.1. PERSILANGAN TANAMAN TOMAT

Tujuan

Tujuan dilakukannya persilangan ini adalah agar mengetahui cara


melakukan persilangan pada tanaman tomat dengan baik dan benar. Selain itu,
persilangan ini juga ditujukan untuk mendapatkan tanaman tomat dengan hasil
yang paling baik (variasi karakter lain).

Teori

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) budidaya bervariasi dalam


ukuran, mulai dari tomat cherry, seukuran (1–2 cm) dengan ukuran tomat liar,
sampai tomat beefsteak dg diameter 10 cm atau lebih. Ukuran tomat umumnya :
diameter 5–6 cm. Kebanyakan kultivar memproduksi buah warna merah
(lycopene), tapi beberapa kultivar: oranye, pink, ungu, hijau, putih. Tomat untuk
dikalengkan berbentuk panjang, 7–9 cm, diameter 4–5 cm dan dikenal sebagai
tomat plum.

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) sudah tidak asing lagi bagi


masyarakat karena sebagai tanaman sayuran tomat memegang peranan yang
penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak
mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia antara lain mengandung
vitamin C, vitamin A (karotien) dan mineral (Tugiyono, 1995).
Klasifikasi

Kerajaan: Plantae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: S. lycopersicum

Varietas-varietas tomat yang ada baik yang untuk dataran tinggi seperti
Moneymaker, maascross, Extase, Bonset, Monresist, Geraldton, Smoothskin dan
Indian River maupun varietas untuk dataran rendah seperti Intan, Ratna dan
Berlian, tidak menunjukkan toleransi terhadap kekeringan. Sehingga perlu
dilakukan usaha penciptaan varietas unggul tahan kering melalui perbaikan
genetik.

Syarat Tumbuh

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan budidaya
pada tanaman tomat, seperti :

• Dapat tumbuh didataran rendah dan tinggi

• Waktu tanam yang baik 2 bulan sebelum musim hujan berakhir (awal
musim kemarau)

• Tanah gembur, kaya humus dan subur

• Drainase baik dan tidak menggenang

• PH sekitar 5-6

• Curah hujan optimal 100-220 mm/hujan

• Temperatur optimum 100-200 C (malam hari), 200-300 C (siang hari)

Alat dan Bahan

1. Benih tanaman tomat.


2. Polibag yang telah diisi tanah dan pupuk kandang

3. Puradant.

4. Air.

5. Pinset.

6. Label.

Cara Kerja

• Polibag diisi tanah, lalu dicampur dengan pupuk kandang. Beri beberapa
lubang.

• Masukkan sedikit puradant, tutup dengan sedikit tanah, lalu masukkan


benih tomat. Siram dengan air.

• Lakukan pemeliharaan sampai tanaman berbunga.

• Setelah tanaman berbunga dan bunga mulai mekar, pilih 2 bunga dari
tanaman yang berbeda. Emaskulasi stamen dari tetua betina pada bunga
tanaman satu (4a).

• Lakukan persilangan dengan cara mengusap anther ke stigma bunga pada


tanaman dua (4b).

• Beri label, catat pada buku perubahan yang terjadi.

Bunga tanaman tomat

Hasil Pengamatan
Setelah dilakukan persilangan selama satu minggu, tanaman tomat tersebut
diamati sehingga didapatlah hasil pengamatan dari persilangan tersebut.
Persilangan pada tanaman tomat yang telah dilakukan tidak mengalami
keberhasilan. Bunga yang telah disilangkan tersebut mengering dan mati.
Beberapa faktor yang memungkinkan hal itu terjadi adalah :

• Kesalahan pada prosedur yang dikerjakan pada saat melakukan


persilangan. Seharusnya, calon tetua jantan sebelum mekar dengan sempurna
sudah ditutup sehingga tidak terkontaminasi baik dari polen lain ataupun dari
lingkungan. Sesudah dilakukan persilanganpun hasil persilangan tersebut
harus ditutup. Dengan demikian keberhasilan persilangan yang dilakukan
akan lebih besar. Prosedur persilangan yang harusnya dilakukan yaitu :

1. Tanam benih dalam baris.

2. Segera setelah bunga mulai mekar, emaskulasi stamen dari tetua betina.
Stamen menempel pada petal, jadi untuk mudahnya, cabut petalnya. Lalu
bungkus bunga betina.

3. Calon tetua jantan juga harus ditutup, untuk mencegah kontaminasi polen
lain.

4. Jika bunga jantan telah membuka sempurna, segera lakukan persilangan


dengan cara mengusap anther ke stigma.

5. Tutup bunga yg baru diserbuki, beri label, catat pada buku.

• Kurangnya pemeliharaan tanaman tomat yang dilakukan. Pemeliharaan


tanaman yang dimaksud yaitu seperti waktu penyiraman, kuantitas air pada
saat melakukan penyiraman, pemupukan, maupun penyiangan.

Kesimpulan
1. Persilangan dilakukan untuk mendapatkan variasi karakter pada tanaman
tomat selain untuk mengetahui prosedur persilangan tanaman tomat dengan
baik dan benar.

2. Penutupan calon tetua jantan sebelum membuka sempurna serta penutupan


bunga yang baru diserbuki sangat diperlukan untuk mencegah adanya
kontaminasi dari polen tanaman lain ataupun kontaminasi dari lingkungan
sekitar.

3. Pemeliharaan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil tanaman dengan


kualitas dan kuantitas yang tinggi baik tomat yang disilangkan ataupun tomat
yang menyerbuk sendiri.

Tomat yang tidak berbuah setelah disilangkan


2.2. PERSILANGAN KACANG MERAH

Tujuan

Mengetahui teknik melakukan persilangan pada tanaman kacang merah

Teori

Kacang merah termasuk tanaman pangan yang sudah lama dibudidayakan


di Indonesia. Budidaya kacang merah relative mudah dengan resiko kegagalan
yang kecil. Namun demikian, peningkatan luas pertanamannya hanya sekitar 5 %
per tahun. Peningkatan yang lambat ini antara lain disebabkan sulitnya petani
memperoleh benih yang berkualitas baik serta waktu panen yang tidak serempak.
Tujuan pemuliaan tanaman kacang tanah di Indonesia adalah perbaikan potensi
genetic hasil dan mutu biji, antara lain warna kulit biji. Salah satu komponen
utama hasil menurut Ashley (1992) adalah jumlah biji per polong.

Rais (1997) menyatakan bahwa tanaman kacang tanah berdaya hasil tinggi
harus mempunyai jumlah biji dua, tiga, atau empat per polong. Sementara warna
kulit biji tertentu yang disukai. Berkembangnya penyakit yang belum diikuti
dengan penyediaan varietas tahan juga turut menghambat pengembangan kacang.
Persilangan antarspesies mempermainkan peran penting dalam program
pemuliaan tanaman. Teknik ini digunakan jika keragaman genetic yang
diinginkan tidak ditemukan pada spesies yang dibudidayakan. Persilangan
dengan antarspesies memungkinkan untuk mendapatkan hibrida dengan variasi
yang tinggi, seperti adanya mutasi serta perluasan adaptasi baik terhadap
lingkungan abiotik maupun biotic atau memperoleh individu dengan kombinasi
karakter yang baru.

Benih F1 yang dihasilkan fertile parsial bahkan steril, lambat matang, dan
muncul beberapa sifat morfologi lain yang merupakan perpaduan antara kedua
tetuanya (gosal dan bajaj 1983). Untuk menyelamatkan embrio dan meningkatkan
daya kecambah biji F1 dapat dilakukan dengan kultur in vitro. Teknik ini banyak
digunakan untuk menyelamatkan embrio atau biji hasil persilangan dengan cara
mengkulturkannya pada media tumbuh yang sesuai (Raghavan 1986).
Keberhasilan teknik kultur in vitro ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain
kondisi dan hubungan kekerabatan genotipe yang digunakan sebagai tetua,
formulasi media, dan umur biji muda (embrio) yang dikulturkan. Tanaman hasil
persilangan ini dapat diseleksi dan diuji ketahanannya terhadap penyakit.

Alat dan Bahan

• Pinset
• 2 Tanaman Kacang Merah
• Label

Cara Kerja

1. Cari bunga kacang merah yang sudah mekar untuk dijadikan sebagai tetua
jantan, sedangkan yang masih kuncup dijadikan sebagai tetua betina.
2. Ambil dengan pinset pollen dari bunga tetua jantan kemudian letakkan di
dalam bunga betina yang masih kuncup.
3. Beri label pada tanaman yang disilangkan

Hasil:
Tanaman kacang merah yang disilangkan mengalami keberhasilan. Bunga
akhirnya menjadi kacang merah yang polongnya memiliki kualitas bagus.

Pembahasan:

Keberhasilan persilangan sangat ditentuka oleh kedekatan hubungan


kekerabatannya. Hubungan kekerabatannya kedua tetua makin dekat dengan
meningkatkan keberhasilan persilangan, sebaliknya hubungan yang mekin jauh
akan menigkatakan keberhasilan persilangan. Penggunaan varietas kacang merah
ini dimaksudkan untuk menilai. Keberhasilan persilangan kacang merah ini pada
umumnya masih rendah. Hal ini ditunjukka oleh persentase polong yang tumbuh.
Persentase keberhasilan polinasi cukup tinggi.

Kacang Merah yang berhasil disilangkan


2.3. KEGIATAN PERSILANGAN PADA TANAMAN JAGUNG

Tujuan

Praktikum ini bertujuan ntuk mengetahui cara persilangan pada tanaman jagung..

Teori

Jagung termasuk tanaman berumah satu, dimana bunga jantan dan bunga
betina terpisah tetapi terdapat pada satu tanaman. Malai merupakan rangkaian
bunga jantan yang terletak pada ujung batang. Malai bercabang-cabang, pada tiap
cabang terdapat deretan spikelet yang masing-masing terdiri dari sepasang bunga
jantan. Tiap bunga jantan mempunyai 3 kepala sari ( anther ), masing-masing
menghasilkan tepung sari sampai 12 juta butir. Tepung sari sangat lembut dan
ringan sehingga mudah tersebar oleh angin. Penyebaran tepung sari biasanya
sejauh 6-15 m tetapi dapat mencapai 800 m. Tongkol muda yang biasanya tumbuh
pada ruas batang ke-6 sampai ke-8 dari pangkal, merupakan rangkaian bunga
betina. Pada janggung muda tersusun pasangan-pasangan bunga betina, tetapi
hanya bunga disebelah atas dari masing-masing pasangan yang terus hidup.
Rambut jagung adalah putik yang ujungnya bercabang dan penuh dengan bulu
halus. Bulu halus jumlahnya semakin berkurang mendekati pangkal. Untuk
pembuahan, tepung sari tumbuh kedalam putik melalui bulu tersebut. Satu tongkol
hanya memerlukan paling banyak 800 - 1000 tepung sari. Bunga jantan masak
lebih dulu daripada bunga betina ( protandri ). Pada umumnya tepung sari mulai
menyebar 1-3 hari sebelum rambut keluar dari kelobot yang menutup.
Jagung adalah tanaman menyerbuk secara silang. Penyerbukan terjadi
terutama oleh bantuan angin. Dilapang terjadi 97 % atau lebih penyerbukan silang
antara tanaman satu dengan yang lain.

Malai (Bunga Jantan) Tongkol (Bunga Betina)

Alat dan Bahan :

1. Tanaman jagung yang akan disilangkan

2. Kantong pembungkus malai jagung (bunga jantan)

3. Plastik pembungkus tongkol jagung (bunga betina)

4. Staples

Prosedur Kerja

1. Mula-mula dipilih satu tanaman jagung, yang akan disilangkan, .


2. Pembungkusan bunga jantan dan betina. Pembungkusan kedua jenis bunga
itu dilakukan sebelum masak, yaitu sebelum tepung sari masak dan sebelum
rambut pada balkal buah keluar.

3. Pollen dari bunga jantan dikumpulkan di kantong yang menjadi pembungkus


bunga jantan.

4. Rambut jagung bunga betina di potong antara 1-2 cm.

5. Kemudian dilakukan perkawinan dengan cara menaburkan polen dari bunga


jantan ke rambut bunga betina yang telah dipotong, kemudian bunga betina
yang telah diserbuki dibungkus menggunakan bekas pembungkus bunga
jantan. Hal ini dilaukan agar tidak terjadi persarian bebas.

Hasil Pengamatan

Setelah dilakukan persilangan pada tanman jagung, maka, jagung


yang telah disilangkan tumbuh normal, tongkolnya mengalami
pembesaran dan rambut tongkol yang tadinya dipotong juga tumbuh
panjang kembali. Jagung hasil persilangan ini juga ukurannya sedikit lebih
besar dibandingkan jagung yang tidak diberi perlakuan.
(1) Jagung hasil persilangan (2) Jagung tanpa perlakuan

Pembahasan
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia
yang terpenting, selain gandum dan padi.

Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Tujuan dalam pemuliaan tanaman jagung diarahkan pada dua hal:


peningkatan kepastian terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitas produk
yang dihasilkan.

Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada

• peningkatan daya hasil,


• ketahanan terhadap gangguan dari organisme lain atau lingkungan yang
kurang mendukung,
• daya tumbuh tanaman yang kuat, serta
• kesesuaian terhadap teknologi pertanian yang lain.
Usaha perbaikan kualitas produk dapat diarahkan pada perbaikan ukuran,
warna, kandungan bahan tertentu, pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai,
ketahanan simpan, atau keindahan serta keunikan. Hal ini juga yang menjadi
alasan dalam persilangan jagung. Dengan adanya persilangan, diharapkan
tanaman jagungr persilanangn memiliki kualitas yang lebih bagus, baik dari segi
kealitas maupun kuantitasnya.

Persilangan merupakan cara yang paling populer untuk meningkatkan


variasi genetik, bahkan sampai sekarang karena murah, efektif, dan relatif mudah
dilakukan. Pada dasarnya, persilangan adalah manipulasi komposisi gen dalam
populasi. Keberhasilan persilangan memerlukan prasyarat pemahaman akan
proses reproduksi tanaman yang bersangkutan.

Dari percobaan persilangan jagung yang telah dilakukan, didapatkan


tanaman jagung yang telah disilangkan memiliki ukuran tongkol yang lebih besar
dibandingkan jagung yang tidak diberi perlakuan.

Kesimpulan

1. Jagung termasuk tanaman berumah satu, dimana bunga jantan dan


bunga betina terpisah tetapi terdapat pada satu tanaman.

2. Jagung adalah tanaman menyerbuk secara silang


3. Teknik persilangan pada jagung di lakukan dengan cara menyatukan
serbuk sari ke kepala putik dengan terlebih dahulu dilakukan
penutupan pada alat kelamin jantan dan betina untuk menghindarkan
penyerbukan silang bebas di alam

Saran

Dalam melakukan percobaan, harus lebih hati-hati dalam setiap tahap-tahap


yang dilakukan dalam percobaan, misalnya ketelitian dalam memilih tanaman
yang akan disilangkan dan menutup bunga jagung. Dan sebaiknya dalam proses
pengerjaan percobaan ini praktikan diajarkan bagaimana caranya menghitung dan
mengolah data yang telah didapat, sehingga ilmu yang didapatkan oleh praktikan
dapat berguna tidak hanya untuk saat ini saja, tetapi untuk pembuatan laporan-
laporan selanjutnya.

2.5. SELEKSI TANAMAN CABAI

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman cabai yang berbuah


banyak, warna merah dan tidak keriting.

Teori

Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan
tumbuhan anggota genus Capsicum dan family Solanaceae. Tanaman cabai
merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran
tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta
mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan
memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu
dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk
kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabe cocok
ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang
air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering
adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Tanaman cabai memiliki banyak
kegunaan, antara lain sebagai bumbu masak dan bahan ramuan obat-obatan.
Dalam bidang farmasi, bahan obat yang berasal dari cabai besar (Capsicum
annum L.) disebut Capsicum fructus, sedangkan bahan obat yang berasal dari
cabai rawit (Capsicum fructescens) disebut Capsici frutescentis fructus (Pitojo
2003).
Tanaman cabai merupakan tanaman yang menyerbuk sendiri. Oleh karena
itu, metode pemuliaannya yang digunakan adalah metode seleksi massa, galur
murni, silang balik (backcross), dan SDD (single seed descent) (Permadi dan
Kusandriani, 2006). Menurut Bari et al (2006), seleksi massa menghasilkan
varietas baru yang disusun oleh beberapa campuran genotipe unggul yang terpilih
berdasarkan pemilihan fenotipe individu tanpa diikuti oleh pengujian zuriat pada
generasi sesudah seleksi dilakukan. Metode silang balik merupakan jalur yang
banyak dipergunakan untuk memperbaiki varietas-varietas yang sudah memiliki
banyak sifat-sifat baik dan hanya kekurangan dalam satu atau beberapa saja.
Adapun jumlah silang balik yang diperlukan agar populasi memiliki genotipe
dengan derajat kehomozigositasan tertentu tergantung dari banyaknya pasangan
gen yang heterozigot pada F1 dan adanya kaitan antara alel yang ingin
dipindahkan dari tetua penyumbang dengan alel tertentu (yang tidak dikehendaki)
dari tetua timbal balik (Bari et al, 2006).

Alat:

1. Pulpen/pensil

2. Kertas pengamatan

Bahan:

Tanaman cabai yang akan diseleksi sebanyak 6 pohon.

Cara Kerja:

1. Buat kriteria tanaman cabai yang diinginkan di kertas yang telah tersedia.

• pohon berbuah banyak

• bentuk buah (berwarna merah dan tidak keriting)

• bentuk pohon

2. Pilih secara acak tanaman cabai di suatu lahan sebanyak 6 pohon.

3. Amati ke-6 tanaman tersebut lalu catat hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan:

Tanaman Banyak / Warna Bentuk Bentuk

ke - sedikitnya cabai buah pohon


cabai
1 Banyak Merah pucat Besar,keriting Cabang
melebar ke
samping
2 Sedikit Merah darah Kurus, keriting Lurus
3 Sedikit Merah pucat Besar, lurus Cabang
melebar ke
samping
4 Banyak Merah darah Besar, lurus Lurus
5 Sedikit Merah darah Kurus, keriting Lurus
6 Banyak Merah darah Besar, lurus Lurus

Pembahasan:

Dari enam tanaman cabai yang kelompok kami amati, ada 2 tanaman yang
memenuhi kriteria tanaman yang kami inginkan yaitu tanaman cabai ke-4 dan ke-
6 dengan ciri-ciri tanaman berbuah banyak, cabai yang dihasilkan berwarna merah
segar, besar, dan keriting serta pohon tidak melebar ke samping melainkan tegak
ke atas.

Contoh cabai yang diseleksi


2.6. KULIAH LAPANG TAMAN WISATA MEKARSARI

Tujuan

1. Merupakan laporan hasil field trip

2. Memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Tanaman II

Laporan

Pada tanggal 21 Desember 2009 diadakan field trip atau praktikum


lapangan bagi jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
ke Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Bogor.

Taman wisata mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian keaneka


ragaman hayati (plasma nutfah) buah-buahan tropika terbesar di Indonesia. Selain
kegiatan pelestarian, dilakukan juga penelitian budidaya (agronomy), pemuliaan
(breeding), dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan kepada
petani dan masyarakat umum. Aktifitas di taman wisata mekarsari selain yang
telah disebutkan sebelumnya seperti agrowisata, kebun bibit, penelitian,
pemeliharaan, dan pelatihan.

Taman seluas 264 hektar dan memiliki koleksi tanaman lebih dari 100,000
tanaman yang terdiri dari 78 family, 362 species, 1,463 varietas, 37,000 pohon ini
juga dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan nusantara maupun
mancanegara. Wisata di tengah taman buah didukung oleh berbagai wahana yang
mendekatkan pengunjung kepada alam, seperti : wisata kanal, kids fun valley,
country side, wahana melon, wahana salak, konservasi rusa tutul, wahana air,
outbound, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Taman wisata mekarsari didesain dengan pola kebun yang berbentuk daun
lamtorogung, konsep back to nature dan dengan nuansa alam tropis khas
indonesia yaitu danau, sawah, kolam ikan, ternak, kebun buah-buahan, kebun
sayuran, dan hamparan rumput hijau di bawah rimbunnya pepohonan.

konsep taman wisata mekarsari yaitu rekreasi di kelilingi kebun buah


tropis yang menakjubkan, belajar dan bermain juga di kenal sebagai 4-si. 4-si
yang dimaksud yaitu :

1. Konservasi

Taman wisata mekarsari merupakan tempat pelestarian flasma nutfah


(keanekaragaman hayati) tumbuhan, khususnya buah-buahan.

Setiap jenis tumbuhan yang dilestarikan di taman wisata mekarsari


mempunyai keistimewaan masing-masing untuk menunjang lingkungan hidup,
misalnya :

1. Tahan terhadap kondisi kekeringan, contoh : jambu mete, asam jawa,


mangga, dan lain-lain.
2. Perakaran dalam dan kuat untuk mencegah erosi serta dapat menyimpan
air, contoh : nangka, cempedak, dan lain-lain.
3. Tajuk yang rimbun penghasil oksigen dan pengatur kelembaban udara,
contoh : menteng, jambu mawar, dan lain-lain.
4. Tempat berkembang biak satwa misalnya burung, kupu-kupu, binatang
kecil. Contoh : kersen dan salam.
5. Penyubur tanah dan mikroorganisme tanah, contoh : senggon dan petai.

2. Reboisasi

Taman wisata mekarsari adalah pusat pembibitan dan tempat


penyebarluasan tanaman yang bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk menjaga
kelestarian lingkungan hidup.
Taman wisata mekarsari menyediakan bibit-bibit unggul untuk memenuhi
kebutuhan suatu daerah untuk memperbaiki lingkungannya, sebagai contoh :
penghijauan daerah gersang (gunung kidul) dengan pohon jambu mete yang
dalam kurun waktu 10 tahun telah merubah kondisi lingkungannya menjadi lebih
hijau, lebih sejuk, konservasi air, meningkatkan kesuburan tanah, dan menunjang
kehidupan satwa kecil yang ada disekitarnya.

3. Edukasi

Taman wisata mekarsari merupakan tempat pelatihan generasi muda untuk


lebih mengenal tumbuh-tumbuhan dan mencintai alam sekitar. Kegiatan ini antara
lain :

1. Siswa TK sampai SD memanfaatkan kebun pembibitan untuk belajar


menanam tanaman yang baik sambil berwisata.
2. Siswa smp sampai smu belajar praktek perbanyakan secara vegetatif dan
kultur jaringan.
3. Mahasiswa dan para peneliti melakukan eksperimen dan breeding.
4. Petani dan penyuluh dapat memperdalam pengetahuan mengenai budidaya
tanaman.

4. Rekreasi

Taman wisata mekarsari merupakan tempat ekowisata yang bernuansa


alam dan menumbuhkan rasa kepedulian akan lingkungan.

Setelah mendengarkan presentasi di aula, kunjungan diawali dengan


berkeliling menggunakan kereta wisata untuk menyaksikan koleksi tanaman yang
ada. Selama berkeliling kita melewati beberapa obyek-obyek menarik seperti,
areal pembibitan, persemaian, areal rumah plastik, wahana outbound, kebun
sayur, kolam pemancingan, tanaman buah dalam pot, kebun wisata melon, kebun
salak, rambutan, jeruk, nangka, belimbing dan lain sebagainya.

Buah Unggulan

Taman Wisata Mekarsari saat ini sudah mengkoleksi ribuan tanaman dari
beberapa jenis species. Selain buah yang ditanam sesuai dengan aslinya, ada juga
tanaman buah yang merupakan hasil kreasi sendiri dari Laboratorium Mekarsari.
Beberapa produk yang telah dihasilkan dari laboratorium ini telah berhasil
menarik minat pengunjung, bahkan sudah menjadi produk unggulan. Sebut saja
seperti nenas arnis, barbados cherry, jambu air irung petruk, jambu air toon klow,
jambu air cengkih, nangkadak, cempeka dan pedakka.

Tiga jenis buah yang disebut terakhir adalah hasil persilangan antara
cempedak dan nangka. Rasa dan aromanya sangat khas. Manis seperti cempedak
namun bentuknya seperti nangka. Saat ini tanaman tersebut sedang dalam
pengembangan. Bila tertarik untuk membeli bibitnya, bisa di dapat di Garden
Center, tempat yang mengkhususkan menjual aneka bibit tanaman buah.

Kunjungan terakhir yaitu laboratorium kultur jaringan. Kultur jaringan


adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian
tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi
tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).
Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan
tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat
sama atau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazim
diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara


vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan
bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan
zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian
tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan
menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang
dilakukan di tempat steril.

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur


jaringan adalah:

1) Pembuatan media
2) Inisiasi
3) Sterilisasi
4) Multiplikasi
5) Pengakaran
6) Aklimatisasi

Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur


jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman
yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam
mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti
agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga
bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur
jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi
atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara
memanaskannya dengan autoklaf.

Daftar Gambar

• Presentasi yang dilakukan di aula


• Berbagai jenis cempedak

Peta Taman Wisata Mekarsari

Keadaan di Laboratorium kultur jaringan


Contoh tanaman anggrek yang telah dikulturkan

Contoh tanaman anggrek yang tidak berhasil dikulturkan


VII. Daftar Pustaka

Subandi. VARIETAS BERSARI BEBAS Vs VARIETAS HIBRIDA PADA


TANAMAN JAGUNG. Available at
http://www.tanindo.com/abdi4/hal1701.htm diakses pada 30 Desember
2009.

Kanisius. 1993. Seri Budidaya : AAK Jagung. Available at


http://books.google.co.id/books?id Diakses pada 30 Desember 2009.

Anonim. 2009. Laporan Easar Pemuliaan Tanaman. Available at


http://4m3one.wordpress.com/2009/12/02/laporan-easar-pemuliaan-
tanaman/ diakses pada 30 Desember 2009.

Astarini, Ida Ayu. Pemuliaan Tanaman sayuran . available at


http://www.fp.unud.ac.id/biotek/wp-content/uploads/2008/12/Sayuran.ppt.
diakses pada 28 Januari 2009.

Anonym. 2009. Tomat. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/Tomat. diakses


pada 28 Januari 2009.

Anonym. 2006. Mekarsari Amazing Tourism Park. Available at


http://www.mekarsari.com diakses pada 8 Januari 2010.

You might also like