You are on page 1of 17

KOMODIFIKASI AUDIENS

dalam program IDOLA CILIK


(RCTI)

Oleh Ayu Astria R A


(208 0000 33)
EKONOMI POLITIK DALAM MEDIA
MASSA
 Ekonomi politik: kajian tentang bagaimana
hubungan antara pemilik kuasa dalam hal
ekonomi dapat mempengaruhi sistem
produksi, distribusi dan konsumsi media
massa.
 Terdapat 3 konsep kunci (entry concept)
dalam pendekatan ekonomi politik media
massa.
 Komodifikasi  perubahan nilai guna menjadi
nilai tukar
 Spasialisai  penyebaran produk (komoditas
media massa) kepada seluas-luasnya pasar
dengan berbagai cara
 Strukturasi  pengaruh dualitas antara agen
dan struktur dalam operasinalisasi media
KOMODIFIKASI
 Sebuah proses perubahan nilai fungsi atau
guna menjadi sebuah nilai tukar
 Nilai guna: bagaimana barang dapat memenuhi
kebutuhan manusia
 Nilai tukar: bagaimana barang dapat ditukar
dan memiliki nilai jual di pasar
 Mengubah sebuah barang yang berguna
menjadi barang yang dapat ditukar sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
 Digambarkan sebagai cara kapitalisme
dengan membawa akumulasi tujuan
kapitalnya.
Bentuk KOMODIFIKASI
KOMODIFIKASI 
AUDIENS
IDOLA CILIK (ICIL)
 Reality show yang juga sebuah ajang
pencarian bakat penyanyi cilik
 Tayang perdana di tahun 2008
 Ajang bakat kedua terbesar setelah
 Indonesian Idol di RCTI
 Tayang tiap hari Sabtu pukul pukul 1 siang
hingga 5 sore “Pentas Idola Cilik”dan Minggu
pukul 1 siang hingga 3 sore “Raport Idola
Cilik”.
 Sudah dilaksanakan 3 musim
 Sistem dukungan mereka konon murni dari
SMS (Short Message Service) dari pemirsa
atau pendukung-pendukung para finalis

ISI PROGRAM IDOLA CILIK
 Penampilan dari para finalis tentunya, baik solo
maupun berkelompok
 Penampilan dari bintang tamu yang kebanyakan
adalah band atau penyanyi dewasa
 Unjuk bakat lain selain olah vokal dari finalis
sebagai nilai tambah
 Tayangan profil di balik kehidupan pribadi finalis
(finalis tertentu saja)
 Sesi dramatis saat di panggung
 Komedi dari sang host (Okky Lukman), dan
komentator atau pengisi yang lain
 Tayangan dibalik layar, ex: di asrama atau latihan
 Pengumuman hasil polling SMS
ISU AWAL SAAT KEMUNCULAN ICIL
 Kebutuhan akan program hiburan untuk
keluarga yang aman dan dapat dinikmati
seluruh anggota keluarga terutama anak-
anak
 Alternatif program ditengah program acara
remaja dan dewasa yang seragam di banyak
stasiun tv
 Melawan isu sepinya dunia musik anak-anak,
konon masyarakat membutuhkan bintang
kecil seperti Sherina, Maisy, Chiquita atau
Joshua lagi
 Memberi jalan bagi anak Indonesia yang
berbakat dalam dunia menyanyi
ANALISA TERHADAP ISI
PROGRAM
 Target audiens awalnya anak namun sebenarnya
stakeholder dari anak juga termasuk
 Jam tayang di akhir minggu (weekend) dan saat
istirahat atau berkumpul keluarga
 Peserta atau finalis yang memang sangat berbakat
dan memikat audiens (karena dilatih dan diatur)
 Pengisi acara beragam: penyanyi, komedian atau
aktris
 Penayangan kehidupan pribadi finalis sebagai
tambahan konten yang dapat menarik dan
menaikkan rating
 Sesi dramatis dibalik kehidupan finalis, sama
seperti atas
 Sisipan komedi dari host, komentator, atau pengisi
lainnya sebagai pelengkap dari acara
ICIL DALAM KOMODIFIKASI
Keberhasilan ICIL
 Rating yang tinggi tiap kali tayang pada akhir
minggu dengan berbagai strateginya, ex:
penambahan sesi dramatis
 Terbukti dengan sudah dilaksanakan tiga kali
berturut
 Selalu mendapat penghargaan dalam bidang
program keluarga dan anak-anak terfavorit
termasuk hostnya
 Lamanya durasi iklan pada break
 Banyaknya produk yang mendukung acara
(wardrobe)
 Mencetak anak-anak berbakat (meski kadang
tak sesuai umur)
KRITIK TERHADAP PROGRAM
 Penampilan finalis yang tidak anak-anak,
terlihat dari pakaian dan lagu yang
dibawakan
 Tarif polling yang tinggi Rp. 2.000/SMS yang
tentunya sangat menguntungkan
penyelenggara
 Penggambaran gaya hidup yang mewah
ketika dalam masa karantina
 Durasi program yang (makin) lama karena
ditambah iklan pada break dan beragam
konten lain
 Sponsorship untuk wardrobe pengisi yang
cukup banyak
 Pengisi tetap sama dengan program remaja
dan dewasa pada program lain, ex: musik
KRITIK TERHADAP PROGRAM
 Terlalu singkat dalam membentuk bintang
yang benar-benar bintang
 Mendewasakan anak sebelum waktunya

 Penilaian yang murni dari SMS:


 Tidak objektif terkadang
 Dapat dimanipulasi oleh pihak tertentu
 Bagi finalis yang bagus dapat kalah dengan
finalis yang punya modal
 Budaya massa  gaya hidup, berpakaian,
bicara
 Anak-anak menjadi objek penghibur (sadar/tak
sadar)
 Label acara yang berubah-ubah
KESIMPULAN
 Telah dilakukan komodifikasi audiens dalam
program, seperti yang telah di paparkan
sebelumnya, diantaranya:
 Rating tinggi
 Iklan dan sponsor yang jumlahnya tak sedikit
 Belum lagi program tambahan yang tetap
mempertahankan jumlah audiens, ex:
official website, group di FB, berita di media
lain, dll.
 Komodifikasi masih menjadi orientasi
kebanyakan media massa
 Komodifikasi konten juga dapat menjadi
bagian komodifikasi audiens
KESIMPULAN
 Tetap saja isi program hampir seragam
dengan program non-anak dalam hal pengisi
(dewasa)
 Meskipun menjadi alternatif program yang
cukup baik pada awalnya tapi tetap saja
terdapat banyak motif dalam tiap program
 Perlu ada pendampingan jika anak menonton
program apapun untuk mencegah
keprcayaan anak yang berlebihan
 Perlu adanya media alternatif yang dianggap
lebih netral dalam mementingkan
kepentingan khalayak
SUMBER-SUMBER
 Teori-teori:
 The Political Economy of Communication,
Vincent Mosco
 Bahan mata kuliah Ekonomi Politik Media Massa
 Video dan gambar:
 www.wikipedia.org/idolacilik
 www.rcti.tv/sinopsis/idolacilik
 www.idolacilik.ning.com
 www.okezone.com
 www.youtube.com

You might also like