You are on page 1of 23

LAPORAN PRAKTEKUM MIKROBIOLOGI

MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN E.COLI


PADA BERBAGAI SAMPEL MAKANAN

OLEH:

I KOMANG CANDRA WIGUNA

(0820025045)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2009
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak ditemukannya mikroskop oleh Antonie Van Leeuwenhuek maka
orang mengetahui bahwa ada kehidupan makhluk-makhluk kecil berupa bakteri
yang tidak nampak oleh mata talanjang. Sejak ditemukannya bakteri orang-orang
mulai mencari tahu bagaimana bentuk dan sifat bekteri yang bertujuan untuk
mencari tahu apa manfaat yang bisa diperoleh dari keberadaan bakteri tersebut,
apakah bakteri tersebut sifatnya merugikan atau menguntungkan.

Setelah mengetahui bagaimana peranan serta sifat dari bakteri tersebut,


para ilmuan mulai mengembangkan cara untuk mengembangbiakkan bakteri yang
dianggap menguntungkan serta mengembangkan cara untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan bakteri yang dinggap merugukan bagi kehidupan
manusia.

Salah satu dari bakteri tersebut adalah Escherecia coli yang biasa dikenal
dengan sebutan E. coli, bakteri ini merupakan bakteri yang sangat umum
ditemukan dalam kehidupan manusia. Bakteri ini sebagian besar hidup di saluran
pencernaan manusia dimana dalam jumlah tertentu bakteri ini bisa menimbulkan
penyakit diare pada manusia. Walaupun bersumber dari saluran pencernaan
manusia, namun dalam situasi tertentu bakteri ini mampu hidup di luar tubuh
manusia bahkan pada makanan dan minumam yang kita makan, tidak
mengherankan jika diare bisa menular antar satu orang ke orang lain.

Untuk mengatasi hal tersebut maka orang-orang mencari cara mencegah


penularan serta perkembangan bakteri Escherecia coli terutama yang menular
lewat makanan dan minuman. Makanan yang tidak hiegenis yang banyak dijual di
pasaran serta di pinggir jalan sangat berpotensi mengandung bakteri escherecia
coli. Sebagai seorang mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat sudah sepantasnya
manggulangi permasalahan tersebut, untuk itu diperlukan pengetahuan akan sifat

canzyber@yahoo.com canzyber.com
serta morfologi escherecia coli itu sendiri. Hal tersebutlah yang melandasi kami
untuk melakukan suatu praktikum serta penyusunan laporan ini, sehingga
nantinya laporan praktikum ini bisa bermanfaat dalam implementasi ilmu
kesehatan masyarakat, baik itu sebelum atauppun setelah lulus dari perguruan
tinggi.

1.1 Rumusan Masalah


1.1.1 Apa yang menandakan adanya E.coli pada sampel makanan?
1.1.2 Bagaimana morfologi bakteri pada sampel makanan?
1.1.3 Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengidentifikasian
bakteri E.coli?
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui ada tidaknya E.coli pada sampel makanan.
1.2.2 Mengetahui morfologi bakteri pada sampel makanan.
1.2.3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengidentifikasian
bakteri E.coli.
1.3 Manfaat
Melatih kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan
instrumen-instrumen di laboratorium dan mengetahui ada tidaknya
kandungan E.coli dalam sampel yang diamati

canzyber@yahoo.com canzyber.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Struktur Bakteri

Struktur bakteri tersusun menjadi dua yaitu:

1. Struktur dasar sel bakteri


a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
c. Sitoplasma adalah cairan sel.
d. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
e. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.
2. Struktur tambahan bakteri:
a. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila
lapisannya tipis disebut lapisan lender Kapsul dan lapisan lendir
tersusun atas polisakarida dan air.
b. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau
spiral yang menonjol dari dinding sel.
c. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih
pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan
hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur
sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.

canzyber@yahoo.com canzyber.com
d. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma
dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan
fotosintesis.
e. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan
berfotosintesis.
f. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri
gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika
kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi
sel bakteri baru.
2.2. Bentuk Bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang


(basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang
disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :

1. Bakteri Kokus :
 Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
 Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
 Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan
berbentuk segi empat.
 Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan
membentuk kubus
 Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus
berdempetan membentuk rantai.
 Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus
berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :

 Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal

canzyber@yahoo.com canzyber.com
 Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
 Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan
membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :

 Spiral yaitu bentuk sel bergelombang


 Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
 Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

2.3. Alat Gerak Bakteri


Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah
struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri
dan letak yang berbeda-beda pula yaitu

1.Monotrik : bila hanya berjumlah satu


2.Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3.Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4.Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan
peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :

1.Suhu
2.Derajat keasaman atau pH
3.Konsentrasi garam
4.Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolism
6. Zat kimia

canzyber@yahoo.com canzyber.com
2.5. Klasifikasi
Superdomain : Phylogenetica

Filum : Proterobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Species : Escherichia Coli

2.6. Morfologi

E. coli merupakan bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2


micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7
micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40
derajat C, optimum pada 37 derajat. Kita mungkin banyak yang tidak tahu jika di
usus besar manusia terkandung sejumlah E. coli yang berfungsi membusukkan
sisa-sisa makanan. Dari sekian ratus strain E. coli yang teridentifikasi, hanya
sebagian kecil bersifat pathogen, misalnya strain O157:H7. Bakteri yang namanya
berasal dari sang penemu Theodor Escherich yang menemukannya di tahun 1885
ini merupakan jenis bakteri yang menjadi salah satu tulang punggung dunia
bioteknologi. Hampir semua rekayasa genetika di dunia bioteknologi selalu
melibatkan E. coli akibat genetikanya yang sederhana dan mudah untuk
direkayasa. Riset di E. coli menjadi model untuk aplikasi ke bakteri jenis lainnya.
Bakteri ini juga merupakan media cloning yang paling sering dipakai. Teknik
recombinant DNA tidak akan ada tanpa bantuan bakteri ini.

2.7. Pewarnaan Gram

Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada
komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel
dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat

canzyber@yahoo.com canzyber.com
lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alkohol
memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal
yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif
lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).

Sifat Gram positif Gram Negatif


Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah Lipid tinggi
Ketahanan terhadap penisilin Lebih sensitif Lebih tahan
Penghambatan warna basa Lebih dihambat Kurang dihambat

Kebutuhan nutrien Kompleks Relatif sederhana


Ketahanan terhadap perlakuan Lebih tahan Kurang tahan
fisik

Genus bakteri yang termasuk gram negatif adalah Enterobactericeae,


Salmonella spp, Shigella spp, E. coli, Yersinia enterolitica. Sedangkan bakteri
gram positif adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, Clostridium,
Bacillus.

Reagen-reagen yang digunakan dalam pengecatan gram adalah:

1. Larutan violet kristal hucker (1 tetes) sebagai cat utama yang akan
diikat oleh peptidoglikan bakteri.
2.Iodin (1 tetes) sebagai mordan untuk mengintensifkan cat utama
3. Ethanol 95% (secukupnya sampai cat utama luntur), sebagai bahan
peluntur untukk melunturkan cat utama
4. Safranin (1 tetes) sebagai cat penutup untuk mewarnai kembali sel-
sel yang sudah kehilangan warna cat utamanya

Pada saat pemberian larutan cat kristal violet, bakteri gram positif dan
negatif sama-sama berwarna ungu. Saat ditetesi iodin, pada gram positif
terbentuk kompleks iodin kristal violet sehingga sel berwarna biru, demikian
juga gram negatif. Namun setelah pencucian dengan etanol warna ungu yang
diikat oleh bakteri gram negatif luntur, sedangkan pada bakteri gram negatif

canzyber@yahoo.com canzyber.com
tidak. Pada gram negatif lemak terekstraksi dari dinding sel sehingga pori
membesar dan kompleks violet kristal-iodin keluar sel, sedangkan pada gram
posotif dinding sel dehidrasi, pori berkerut dan permeabilitas rendah sehingga
kompleks violet kristal-iodin terperangkap antara dinding sel dan membran
sitoplasm sehingga sel tetap biru/ungu. Saat penambahan safranin, bakteri
gram negatif mengikatnya sedangkan gram negatif melewatkannya.

canzyber@yahoo.com canzyber.com
BAB III
METODELOGI

3.1. Praktikum I

Pembuatan Tutup Kapas

Alat dan Bahan:

 Kapas secukupnya
Langkah Kerja:

1. Ambil kapas yang agak lebar sebagai bantalan


2. Ambil kapas sedikit demi sedikit untuk mengisi kapas lebar tadi
3. Setelah cukup, lipat kapas dan bentuk bulatan, rapikan
4. Cobalah tutup kapas pada mulut mulut tabung reaksi. Tutup kapas
yang benar adalah yang berbunyi pada saat dilepaskan dari mulut
tabung
Pembuatan Media Lactose Broth

Alat dan Bahan:

 Lactose Broth merk Scharian 4,55 gram


 Aquades + 350 mL
 Tabung reaksi 6 buah/kelompok
 Tabung durham 6 buah/kelompok
 Tabung erlenmeyer 1 buah
 Pipet volum dan ball filler
 Timbangan analitik
 Autoclave
 Pendingin
Langkah Kerja:

1. Timbang 4,55 gram medium Lactose Broth instant merk Scharian

canzyber@yahoo.com canzyber.com
2. Suspensikan Lactose Broth instant dalam 350 mL aquades
3. Masukkan 10 mL suspensi ke dalam tabung reaksi yang telah diisi
tabung durham,dengan pipet volum dan ball filler. Pastikan dalam
tabung durham tidak ada udara, tutup mulut tabung reaksi dengan
tutup kapas
4. Sterilkan dengan autoclave pada suhu 121 oC pada tekanan 1,5 lbs
selama 20 menit (untuk efisiensi, cawan petri diautoclave bersamaan
setelah sebelumnya dibungkus dengan kertas buram)
5. Simpan media dalam lemari pendingin

3.2. Praktikum II
Penanaman Sampel Ke Dalam Media Lactose Broth

Alat dan Bahan:

 Media Lactose Broth dalam tabung reaksi 6 buah


 Pipetman (1000 mikrometer) 1 buah
 Yellow tips 6 buah
 Alkohol secukupnya
 Tissue secukupnya
 Sampel air sumur secukupnya
 Bunsen dan korek api
 Lamina airflow
 Inkubator
 Lemari pendingin
Langkah Kerja:

1. Sebelum menggunakan lamina airflow, UV selama 15 menit, pastikan


tutup kaca telah tertutup dengan rapat. Untuk menjaga kesterilan
tangan, semprotkan alkohol sebelum bekerja dalam lamina airflow
2. Buka tutup kapas pada tabung reaksi, bakar mulut tabung pada bunsen
3. Ambil sampel air sumur dengan pipetman dan yellow tips yang telah
distel 1000 mikrometer, masukkan pada tabung reaksi

canzyber@yahoo.com canzyber.com
4. Bakar kembali mulut tabung pada bunsen, tutup dengan tutup kapas
5. Simpan tabung berisi sampel dalam inkubator selama 24 jam, lalu
pindahkan ke lemari pendingin

Pembuatan Media EMBA

Alat dan Bahan:

 Medium EMBA instant 10,8 gram


 Aquades 300 mL
 Timbangan analitik
 Tabung erlenmeyer 1 buah
 Cawan petri yang sudah diautoclave sebelumnya 3
buah/kelompok
 Alkohol secukupnya
 Kertas aluminium foil
 Lamina airflow
Langkah Kerja:

1. Menimbang 10,8 gram medium EMBA instant


2. Suspensikan dengan 300 mL aquades pada tabung erlenmeyer melalui
tiga tahap
3. Tutup dengan aluminium foil, autoclave kembali
4. Setelah diautoclave, tuangkan + 20 mL suspensi ke masing-masing
cawan petri di dalam lamina airflow
5. Menunggu hingga medium menjadi padat, bungkus, letakkan di lemari
pendingin

canzyber@yahoo.com canzyber.com
3.3. Praktikum III
Streak Sampel pada Media EMBA

Alat dan Bahan:

 Medium EMBA pada cawan petri 3


buah/kelompok
 Sampel pada tabung reaksi 6
tabung/kelompok
 Jarum ose 1 buah
 Bunsen dan korek api
 Alkohol secukupnya
 Tissue secukupnya
 Inkubator
 Lemari pendingin
 Lamina airflow
Langkah Kerja:

1. Semprotkan alkohol pada tangan agar steril, pindahkan alat-alat yang


akan digunakan ke lamina airflow, nyalakan blower dan buka kaca
penutup secukupnya agar ruang kerja tidak terkontaminasi
2. Bagi medium menjadi dua dengan memberi batas spidol pada cawan
petri, satu sampel pada tabung distreak pada satu bagian.
3. Bakar jarum ose pada bunsen sampai berpijar dalam posisi vertikal,
dinginkan. Untuk mengecek sudah dingin atau belum, bisa
disentuhkan pada media agar.
4. Buka tutup kapas, bakar mulut tabung pada bunsen, ambil sampel
dengan jarum ose, bakar kembali mulut tabung, kemudian tutup
dengan tutup kapas.
5. Buat streak yang rapat pada media agar dengan jarum ose yang telah
berisi sampel, hentikan pada satu titik
6. Bakar kembali jarum ose, tunggu hingga dingin

canzyber@yahoo.com canzyber.com
7. Lanjutkan kembali membuat streak dari titik henti tadi, kali ini streak
dibuat renggang
8. Tutup cawan petri, bungkus, masukkan ke inkubator selama dua hari.
Setelah dua hari, lihat ada atau tidaknya warna hijau metalik
(indikator adanya bakteri Eschericia coli), kaemudian pindahkan
cawan ke pendingin
9. Kumpulkan kembali tabung reaksi yang berisi sampel, letakkan di
lemari pendingin

3.4. Praktikum IV

Pengecatan Gram

Alat dan Bahan:

 Biakan bakteri pada media agar (yang berwarna hijau metalik dan
tidak)
 Gelas objek
 Jarum ose
 Air suling
 Tissue
 Penjepit kaca objek
 Bunsen dan korek api
 Pipet tetes
 Pewarna kristal violet
 Alkohol
 Lugol
 Pewarna safranin

canzyber@yahoo.com canzyber.com
Langkah Kerja:

1. Semprot kaca objek dengan alkohol, lap dengan tissue. Jepit dengan
penjepit kaca objek, bakar pada bunsen untuk menghilangkan sisa
alkohol
2. Bakar jarum ose sampai berpijar, diamkan sebentar sampai dingin,
ambil sedikit biakan bakteri yang telah diisolasi pada cawan petri,
buat apusan bakteri dengan setetes air suling dengan menggesek-
gesekkan jarum ose pada kaca objek (lakukan untuk biakan yang
berwarna hijau metalik dan yang tidak)
3. Fiksasi di atas api bunsen dengan jarak sekitar 20 cm dari nyala api.
Fiksasi sebaiknya jangan terlalu panas agar tidak merusak bentuk sel
bakteri
4. Tambahkan setetes pewarna kristal violet pada sediaan, biarkan
selama 2 menit, kemudian cuci dengan air mngalir dengan cara
membalik kaca objek (apusan tidak terkena langsung air yang
mengalir)
5. Tetesi dengan lugol, biarkan selama 1 menit kemudian cuci dengan
alkohol selama 30 detik, cuci terbalik dengan air mngalir
6. Warnai dengan safranin selama 5 detik, cuci kembali dengan air
mengalir, buang kelebihan air dengan tissue tanpa menggosok sediaan
7. Keringkan di udara atau di atas api bunsen

Pengamatan Morfologi Bakteri

Alat dan Bahan:

 Mikroskop cahaya
 Sediaan bakteri pada kaca objek
 Minyak imersi
 Cover glass

canzyber@yahoo.com canzyber.com
Langkah Kerja:

1. Nyalakan mikroskop, atur cahaya, letakkan kaca objek, dan lihat


posisi bakteri dengan pembesaran terkecil terlebih dahulu
2. Setelah menemukan posisi bakteri, perbesar pembesarannya. Amati
bentuk dan warna bakteri
3. Untuk melihat dengan pembesaran 1000x, gunakan minyak emersi
dan cover glass

canzyber@yahoo.com canzyber.com
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Dalam praktikum didapatkan hasil mengenai ada tidaknya bakteri
dalam sampel yaitu E. coli dan coliform.

1a.Hasil pengamatan penanaman sampel

Ada Tidaknya Gas


No. Tabung
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5
1 A      - -   
2 B -      -  - 
3 C -      -  - 
4 D -   -  - -   
5 E -     - -  - 
6 F -      -   

1b. Hasil Pengamatan pada Media EMBA

Ada Tidaknya Warna Hijau Metalik


No. Tabung
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5
1 A - - - - -  - - - -
2 B - - - - -  - - - -
3 C - -  - - - - - - -
4 D - -  - - - - - - -
5 E - - - - - - - - - -
6 F - - -  - - - -  -

canzyber@yahoo.com canzyber.com
Keterangan :
KP 1 : air sumur KK 1 : jamu gendong
KP 2 : lawar KK 2 : susu kedelai
KP 3 : kuah pindang KK 3 : bumbu lumpia
KP 4 : nasi kuning KK 4 : bumbu pelecing
KP 5 : sayur urab KK 5 : air isi ulang
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa bakteri fekal
(E.coli) ada yang berbentuk coccus dan basil. Sedangkan bakteri non-fekal yang
teramati bebentuk basil(dominan) dan beberapa ditemukan coccus.

Pada tabel pertama menunjukan ada


tidaknya gelembung pada tabung durham,
tabung ini di letakkan pada setiap dasar tabung
reaksi, tabung ini bertujuan mengetahui
adanya metabolisme pada bakteri tersebut.
Proses metabolisme pada bakteri yang
dilakukan secara anaerobik akan menghasilkan
gelembung berupa gas CO2. Coliform adalah
bakteri yang bersifat anaerobik dan sampel diletakkan pada tabung yang telah
ditutup rapat, sehingga hanya sempel yang pada tabung durhamnya terdapat
gelembung udara yang memiliki kemungkinan terdapat E.coli. Berdasarkan hasil
pengamatan dari 60 tabung reaksi terdapat 42 tabung yang pada tabung
durhamnya terdapat gelembung udara atau sebasar 80% dari keseluruhan tabung.

Setelah mengetahui ada tidaknya


gelembung pada tabung reaksi, pembuktian
ada tidaknya E.coli dilakukan dengan
pembiakan pada EMBA dan pengecatan gram.
Setelah dilakukan pengamatan pada media
EMBA terdapat 6 media EMBA yang
menunjukan warna hijau metalik diantara ke-6

canzyber@yahoo.com canzyber.com
media tersebut terdapat 1 media yang sebelumnya pada tabung reaksi tidak
menunjukan adnya gelembung, Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 5 dari
42 yang sampel yang memiliki kemungkinan besar mengandung bakteri E. coli
atau sebesar 14%

4.2. Pembahasan
Pada table pengamatan untuk sayur urab, semua tabung terdapat
gelembung udaranya,. Pada media EMBA tidak ditemukan koloni berwarna hijau
metalik. Setelah dilakukan pengecatan gram dan dilanjutkan dengan pengamatan
pada mikroskop, preparat coliform non-fekal memperlihatkan morfologi bakteri
yang berbentuk basil dan berwarna ungu. Sedangkan pada sampel EMBA
berwarna hijau metalik yang kami gunakan sebagai pembanding,setelah kami
lakukan pengecatan gram dan kami amati dengan mikroskop terlihat morfologi
bakteri yang berbentuk basil namun warna yang dihasilkan tidak Nampak jelas.
Hal tersebut terjadi karena kesalahan saat melakukan pengecatan gram. Saat
pengecatan gram sampel terlalu lama dipanaskan, sehingga bakteri menjadi
gosong.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengidentifikasian bakteri E.coli adalah


sebagai berikut :

 Mmedia cair Lactosa Broth yang digunakan untuk media penanaman


bakteri karena memiliki molekul gula yang lebih sederhana sehingga
mudah difermentasi oleh bakteri.
 Tabung durham pada tabung reaksi yang digunakan untuk
mengidentifikasi adanya metabolism bakteri coliform dimana udara pada
tabung durham yang merupakan hasil dari fermentasi dari laktosa.
 Media EMBA yang digunakan untuk dapat digunakan untuk penanaman
bakteri.

canzyber@yahoo.com canzyber.com
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa E. coli merupakan salah satu
coliform fecal dimana bakteri ini bisa ditemukan di luar tubuh manusia. Bakteri E.
coli dapat menyebabkan penyakit diare dimana salah satu penularannya adalah
dari makanan.

Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa ada sampel makanan yang
didalamnya terkandung bakteri E. coli. Pengidentifikasian bakteri E. coli tersebut
dilakukan dengan berbagai tahapan, mulai dari pembiakan bakteri pada lactose
broth, penanaman pada EMBA, yang kemudian dilanjutkan dengan pengecatan
gram. Sampel akan dikatakan mengandung bakteri E. coli apabila menunjukkan
warna hijau metalik.

5.2 Saran
Bakteri E. coli adalah bakteri yang mampu hidup di luar tubuh manusia
dan dapat menyebabkan penyakit diare pada seseorang. Salah satu penyebaran
bakteri ini adalah melalui makanan. Sehingga orang yang menkonsumsi makanan
yang mengandung bakteri E. coli berpotensi untuk menderita diare.

Untuk alangkah baiknya apabila kita mulai memperhatikan kebersihan


makanan dan minuman yang kita konsumsi. Masyarakat sebaiknya berhati-hati
dalam memilih makanan tidak hanya berdasarkan rasa dan penampilannya
melainkan juga dari kandungan gizi dan kebersihannya. Begitu pula dengan para
penjual dan produsen makanan agar lebih memperhatikan cara pengemasan
produk yang mereka sajikan sehingga dijamin layak dan aman untuk dikonsumsi.

canzyber@yahoo.com canzyber.com
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(t.t).http//www.wikipedia.com.Struktur Sel Bakteri.diakses: 2 Juni 2009.

Anonim.(t.t).http//www.wikipedia.com. Bakteri.diakses:2 Juni 2009.

Anonim.(t.t).http//www.wordpress.com.Medium dan Cara Pembuatan


Medium.diakses:1 Juni 2009.

Anonim.(2008).http//www.wordpress.com.Bacteri-Ciri
ciri,Struktur,Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya.diakses: 1
Juni 2009.

Anonim.2006.http//www.blogsame.com.Mikrobiologi Pangan.diakses: 1 Juni


2009.

Imron, Tamyis Ali.(2008).http//www.blogspot.com. Pengukuran Coliform Fecal


Dengan MPN.diakses:31 Mei 2009.

Dewanti,Ratih dan Hariyadi.(t.t).http//wordpress.com.Bakteri Indikator Sanitasi


dan Keamanan Air Minum.diakses: 1 Juni 2009.

Sujaya, I Nengah.2005.Penuntun Praktikum Mikrobiologi.Denpasar:Program


Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.

canzyber@yahoo.com canzyber.com
Lampiran:

Lactose Broth Autoclave

Inkubator

Streak Media EMBA

canzyber@yahoo.com canzyber.com
Lemari Pendingin Hasil Streak Media

Hijau Metalik Pengecatan Gram

Mikroskop Mikroskop (samping)

canzyber@yahoo.com canzyber.com

You might also like